Anda di halaman 1dari 8

Calculus 1 Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc., Ph.

D
Department of Mathematics FMIPA UNS

Lecture 2. Coordinat System in Plane

A. Sistem Koordinat

Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan


letak suatu titik pada bidang (𝑅 2 ) atau ruang (𝑅 3 ). Beberapa macam
sistem koordinat yang kita kenal, antara lain sistem koordinat Cartesius
(Rene Descartes: 1596-1650), sistem koordinat kutub, sistem koordinat
tabung, dan sistem koordinat bola. Pada bidang (𝑹𝟐 ), letak titik pada
umumnya dinyatakan dalam koordinat Cartesius dan koordinat kutub.
Sedangkan pada ruang (R3) letak suatu titik pada umumnya dinyatakan
dalam koordinat Cartesius, koordinat tabung dan koordinat bola.

B. Sistem Koordinat Kartesius (S-K pada Bidang)

Pelopor Pierre de Fermat (1629) dan Rene Descartes (1637).

II I

III IV
Gambar 2.1 Sistem Koordinat Kartesius

Sumbu horizontal dinamakan sumbu-x (absis) dan sumbu vertikal dina-


makan sumbu-y (ordinat). Setiap pasangan terurut bilangan (𝑎, 𝑏)
disebut koordinat dapat digambarkan sebagai sebuah titik pada
koordinat tersebut, dan sebaliknya, setiap titik pada koordinat Kartesius
berkoresponsensi dengan satu buah pasangan bilangan (𝑎, 𝑏).

Titik asal dari sistem koordinat adalah titik 𝑂(0,0), dimana kedua sumbu
berpotongan.
Sumbu-x mempunyai arah dari kiri ke kanan; sebelah kanan titik asal
O dengan koordinat positif disebut sumbu-x positif.
Calculus 1 Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc., Ph.D
Department of Mathematics FMIPA UNS

Sumbu-y mempunyai arah dari bawah ke atas; sebelah atas titik O


dengan koordinat positif disebut sumbu-y positif.

Gambar 2.2 Titik-titik pada Sistem Koordinat Kartesius

Kedua sumbu koordinat membagi bidang datar menjadi 4 bagian yang


disebut Kuadran, yaitu
(1) Kuadran I (+, +)
(2) Kuadran II (−, +)
(3) Kuadran III (−, −)
(4) Kuadran IV (+, −)
Titik dengan sumbu koordinat (𝑎, 0) dan (0, 𝑏) berturut-turut berada pada
sumbu-x dan sumbu-y.

Contoh:
(1) Titik (2,1) di Kuadran I
(2) Titik (−1,2) di Kuadran II
(3) Titik (−3, −1) di Kuadran III
(4) Titik (1, −2) di Kuadran IV
(5) Titik (1,0) di sumbu-x
(6) Titik (0,1) di sumbu-y

C. Rumus Jarak dan Titik Tengah

Jarak (distance) dua titik di bidang.


Misalkan 𝑃1 (𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝑃2 (𝑥2 , 𝑦2 ) dua buah titik pada bidang.
Calculus 1 Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc., Ph.D
Department of Mathematics FMIPA UNS

Gambar 2.3 Jarak 2 titik pada bidang

Dengan menggunakan teorema Phytagoras, jaraknya adalah


𝑑(𝑃1 , 𝑃2 ) = |𝑃1 𝑃2 | = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2

Contoh. Jarak antara titik 𝑃1 (3, 8) dan 𝑃2 (7, 11) adalah


𝑑(𝑃1 , 𝑃2 ) = √(7 − 3)2 + (11 − 8)2
= √42 + 32 = √16 + 9
= √25 = 5
Titik tengah (midpoint) antara dua titik
Misalkan 𝑃1 (𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝑃2 (𝑥2 , 𝑦2 ) dua buah titik pada bidang. Akan dicari
koordinat titik 𝑀(𝑥, 𝑦) yang merupakan titik tengah garis 𝑃1 𝑃2 .

Gambar 2.4 Titik tengah antara 2 titik pada bidang

Berdasarkan gambar di atas (pada sumbu-x), karena x merupakan titik


tengah garis 𝑥1 𝑥2, maka jarak antara titik 𝑥1 dan x sama dengan jarak
antara titik x dan 𝑥2 . Dengan kata lain
𝑥 − 𝑥1 = 𝑥2 − 𝑥
↔ 2𝑥 = 𝑥1 + 𝑥2
Calculus 1 Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc., Ph.D
Department of Mathematics FMIPA UNS

𝑥1 +𝑥2
↔ 𝑥=
2
𝑦1 +𝑦2
Dengan cara yang sama, diperoleh 𝑦 = 2
. Sehingga, koordinat titik
tengah 𝑀(𝑥, 𝑦) dapat ditentukan menggunakan midpoint formula
𝑥1 +𝑥2 𝑦1 +𝑦2
(𝑥, 𝑦) = ( , 2 ).
2

Contoh. Titik tengah antara titik (1, 7) dan (3, 5) adalah


1+3 7+5
(𝑥, 𝑦) = ( , 2 ) = (2, 6).
2

D. Sistem Koordinat Kutub

Sistem koordinat Cartesius, menyatakan bahwa letak titik pada bidang


dinyatakan dengan pasangan (𝑥, 𝑦), dengan x dan y masing-masing
menyatakan jarak berarah ke sumbu-y dan ke sumbu-x. Pada sistem
koordinat kutub, letak sebarang titik P pada bidang dinyatakan dengan
pasangan bilangan real (𝑟, 𝜃) , dengan r menyatakan jarak titik P ke titik
O (kutub) sedangkan  adalah sudut antara sinar yang memancar dari
titik O melewati titik P dengan sumbu-x positif (sumbu kutub).

• P( r ,  )
r

O 

Berbeda dengan sistem koordinat Cartesius (Rene Descartes: 1596-1650)


dalam koordinat kutub letak suatu titik dapat dinyatakan dalam tak
hingga banyak koordinat. Sebagai contoh,
• Letak titik 𝑃(3, 𝜋⁄3) dapat digambarkan dengan cara terlebih dulu
melukiskan sinar yang memancar dari titik asal O dengan sudut
𝜋
sebesar 3
radian terhadap sumbu mendatar arah positif. Kemudian

titik P terletak pada sinar tadi dan berjarak 3 satuan dari titik asal O.
• Titik P dapat pula dinyatakan dalam koordinat (3, 𝜋⁄3 + 2𝑘𝜋), dengan
k bilangan bulat.
Calculus 1 Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc., Ph.D
Department of Mathematics FMIPA UNS

• Mudah ditunjukkan pula bahwa koordinat (−3, 4𝜋⁄3) pun juga


menggambarkan titik P. Pada koordinat yang terakhir, jarak bertanda
negatif. Hal ini dikarenakan titik P terletak pada bayangan sinar 𝑂𝑃′ .

3
3

Radian dan derajat adalah dua satuan yang digunakan untuk mengukur
sudut. Dengan demikian, 1𝜋 radian melambangkan keliling lingkaran
sejauh 180°, sehingga nilai 180°/𝜋 menjadi sarana konversi yang
sempurna untuk mengubah radian menjadi derajat.
𝜋 radians = 180°
1 radians = 180°/ 𝜋

Secara umum, jika (𝑟, 𝜃) menyatakan koordinat kutub suatu titik maka
koordinat titik tersebut dapat pula dinyatakan sebagai berikut:
(𝑟, 𝜃 + 2𝑘𝜋) atau (−𝑟, 𝜃 + (2𝑘 + 1)𝜋)
dengan k bilangan bulat. Kutub mempunyai koordinat (0, 𝜃) dengan 
sebarang bilangan.
Calculus 1 Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc., Ph.D
Department of Mathematics FMIPA UNS

E. Hubungan Sistem Koordinat Cartesius dan Sistem Koordinat Kutub.


Suatu titik P berkoordinat (𝑥, 𝑦) dalam sistem koordinat Cartesius dan
(𝑟, 𝜃) dalam sistem koordinat kutub. Apabila kutub dan titik asal
diimpitkan, demikian pula sumbu kutub dan sumbu-x positif juga
diimpitkan, maka kedudukan titik dapat digambarkan sebagai berikut:

P( x, y) = (r , )

r y

 X
O x

Dari rumus segitiga diperoleh hubungan sebagai berikut:


𝑥 = 𝑟 𝑐𝑜𝑠 𝜃 dan 𝑦 = 𝑟 𝑠𝑖𝑛 𝜃
atau:
𝑦 𝑥
𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2 ; 𝜃 = 𝑎𝑟𝑐𝑠𝑖𝑛 ( ) = 𝑎𝑟𝑐𝑐𝑜𝑠 ( )
𝑟 𝑟

Contoh: Nyatakan ke dalam system koordinat Cartesius.


2𝜋 𝜋 5𝜋
a. 𝐴 (4, 3
) b. 𝐵 (−5, 4 ) c. 𝐶 (−3, − 6
)

Penyelesaian:
2𝜋 2𝜋
a. 𝑥 = 4 𝑐𝑜𝑠 3
= −2𝑦 = 4 𝑠𝑖𝑛 3
= 2√3.

Jadi, 𝐴(−2,2√3).
𝜋 5 𝜋 5
b. 𝑥 = −5 𝑐𝑜𝑠 4 = − 2 √2𝑦 = −5 𝑠𝑖𝑛 4 = − 2 √2.
5 5
Jadi, 𝐵 (− √2, − √2).
2 2
5𝜋 3 5𝜋 3
c. 𝑥 = −3 𝑐𝑜𝑠 (− 6
) = 2 √3𝑦 = −3 𝑠𝑖𝑛 (− 6
) = 2.
3 3
Jadi, 𝐶 (2 √2, 2).
Calculus 1 Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc., Ph.D
Department of Mathematics FMIPA UNS

Apabila 𝑥 ≠ 0 maka:
𝑦
𝑟 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 ; 𝜃 = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑎𝑛 ( ) , 𝑥 ≠ 0
𝑥
𝑦
Hati-hati apabila menggunakan persamaan ini, karena 𝜃 = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑎𝑛 𝑥 akan

memberikan 2 nilai  yang berbeda, 0 ≤ 𝜃 ≤ 2𝜋. Untuk menentukan nilai


 yang benar perlu diperhatikan letak titik P, apakah di kwadran I atau
II, ataukah dikwadran II atau IV. Apabila dipilih nilai  yang lain, maka
𝑟 = −√𝑥 2 + 𝑦 2 .

Contoh: Nyatakan ke dalam sistem koordinat kutub:


a. 𝑃(4, −4) b. 𝑄(−4,4)
Penyelesaian:
a. 𝑟 = ±√42 + (−4)2 = ±4√2
4 3𝜋 7𝜋
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑎𝑛 −4 = 4
atau 4

Selanjutnya, karena letak titik P di kwadran IV, maka:


7𝜋
𝑟 = 4√2 dengan 𝜃 = 4
, atau
3𝜋
𝑟 = −4√2 dengan 𝜃 = .
4
7𝜋 3𝜋
Jadi, 𝑃 (4√2, ) atau 𝑃 (−4√2, ).
4 4

b. 𝑟 = ±√(−4)2 + 42 = ±4√2
−4 3𝜋 7𝜋
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑎𝑛 4
= 4
atau 4

Selanjutnya, karena letak titik Q di kwadran II, maka:


3𝜋
𝑟 = 4√2 dengan 𝜃 = 4
, atau
7𝜋
𝑟 = −4√2 dengan 𝜃 = 4
.
3𝜋 7𝜋
Jadi, 𝑄 (4√2, ) atau 𝑄 (−4√2, ).
4 4

Contoh: Nyatakan 𝑟 = 2𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝜃 ke dalam sistem koordinat Cartesius.


Penyelesaian:
Jika ke dua ruas persamaan di atas dikalikan dengan r maka diperoleh:
𝑟 2 = 2𝑎(𝑟 𝑠𝑖𝑛 𝜃)
Selanjutnya, karena 𝑟 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 dan 𝑟 𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 𝑦 maka:
Calculus 1 Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc., Ph.D
Department of Mathematics FMIPA UNS

𝑥 2 + 𝑦 2 = 2𝑎𝑦 ⇔ 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑎𝑦 = 0,
yaitu persamaan lingkaran dengan pusat (0, 𝑎) dan jari-jari |𝑎|.

Contoh: Nyatakan 𝑥 2 + 4𝑦 2 = 16 ke dalam system koordinat kutub.


Penyelesaian:
Dengan substitusi 𝑥 = 𝑟 𝑐𝑜𝑠 𝜃 dan𝑦 = 𝑟 𝑠𝑖𝑛 𝜃 maka diperoleh:
𝑟 2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 + 4𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 = 16
⇔ 𝑟 2 (1 + 3 𝑠𝑖𝑛2 𝜃) = 16.

Anda mungkin juga menyukai