1
Dengan kelahiran bidang koordinat, terjadilah revolusi besar dalam bidang
matematika.Dengan cerdasnya Descartes menyajikan bentuk-bentuk aljabar yang
dilahirkan oleh orang-orang Mesir dan Khawarizmi ke dalam bentuk permasalah
goemetri secara sistematik.Descartes mampu “mengahadirkan dan menjerat”
pengetahuan matematika masa lampau kedalam sistem koordinatnya.Kini Aljabarnya
orang-orang Mesir dan Khawarizmi hadir tidak lagi sebagai bentuk bangun belaka
melainkan muncul sebagai bentuk yang lengkap dengan koordinatnya.
Pada tahun 1649, Ratu Cristina mengundang Descartes ke Stockholm Swedia
guna mengajarinya ilmu filsafat. Dalam pandangan hidupnya, Descartes menolak
untuk mempercayai segala sesuatu sampai dia bisa membangun atau menemukan
landasan untuk mempercayai hal itu sebagai sebuah kebenaran.Pandangan Descartes
yang paling terkenal adalah “Cagito, ego Sum” (saya berfikir oleh karenanya saya
ada).Pada tahun 1650, Descartes meninggal dalam undangan Ratu Cristina di Swedia
tersebut.
A. Garis Bilangan
Persekutuan antara aljabar dan geometri adalah membuat pengaitan antara
bilangan dalam aljabar dengan titik dalam geometri. Misalkan kita perhatikan
pengaitan bilangan dengan titik pada sebuah garis yang tidak terbatas pada kedua
arahnya. Pertama-tama, kita pilih pasangan titik 𝑂 dan 𝑃 pada garis seperti terlihat
pada gambar 1.1.
O P
–2 0 1 3
berjarak 3
Titik 𝑂 disebut pusat, yaitu dikaitkan dengan bilangan nol, dan titik 𝑃 yang
terletak di sebelah kanan 𝑂 dikaitkan dengan bilangan satuan. Dengan
menggunakan 𝑂𝑃 sebagai panjang satuan, kita kaitkan bilangan-bilangan lain
dengan semua titik pada garis dengan cara berikut; Titik 𝑄 yang terletak satu sisi
dengan 𝑃 terhadap titik pusat 𝑂 dikaitkan dengan bilangan positif 𝑥 jika dan hanya
2
jika jarak dari titik pusat adalah 𝑥, yaitu 𝑂𝑄 = 𝑥𝑂𝑃. Titik 𝑅 yang terletak
berlawanan sisi dari titik pusat dikaitkan dengan bilangan negatif −𝑥 jika dan
hanya jika jarak dari titik pusat adalah x. Dengan cara ini setiap titik pada garis
dikaitkan dengan satu bilangan real, dan untuk setiap bilangan real
berkorespondensi dengan sebuah titik pada garis. Suatu garis yang titik-titiknya
dikaitkan dengan bilangan-bilangan real disebut garis bilangan. Skala yang
dijelaskan pada garis bilangan disebut koordinat garis. Bilangan yang menyatakan
suatu titik yang diberikan disebut koordinat titik tersebut, dan titik itu disebut
grafik dari bilangan.
B. Koordinat Cartesius
Di dalam matematik, sistem koordinat Cartes adalah satu sistem yang
menilai suatu titik secara unik di dalam satu satah menerusi dua nomor, biasanya
dikenali sebagai koordinat-x atau absis dan koordinat-y atau ordinasi suatu titik.
Untuk mentakrifkan titik itu dua garis lurus yang berserenjang (paksi −𝑥 dan paksi
−𝑦) ditentukan bersama-sama dengan unit panjang yang ditandakan pada kedua-
dua paksi. Sistem koordinat Cartesian juga digunakan dalam ruang (yang mana
tiga koordinat digunakan) dan di dalam dimensi yang lebih tinggi. Koordinat
adalah dua bilangan atau huruf yang menjelaskan posisi di peta, grafik, dan bagan.
Koordinat mendatar (𝑥) selalu ditulis pertama dan koordinat cacak (𝑦) ditulis
kedua. Satu titik P pada bidang Cartesius dinyatakan dengan pasangan terurut 𝑥
dan 𝑦. Bilangan pertama disebut absis dan kedua disebut ordinat. Koordinat titik P
di tulis 𝑃(𝑥, 𝑦). Contoh : mana dari titik berkoordinat (−1,9) yang disebut absis
adalah “−1” dan ordinat adalah “9”.
3
tersebut ortogonal antar satu dengan yang lain. (Satu sumbu dengan sumbu lain
bertegak lurus.)
Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal, umumnya diberi label 0.
Setiap sumbu juga mempunyai besaran panjang unit, dan setiap panjang tersebut
diberi tanda dan ini membentuk semacam grid. Untuk mendeskripsikan suatu titik
tertentu dalam sistem koordinat dua dimensi, nilai 𝑥 ditulis (absis), lalu diikuti
dengan nilai 𝑦 (ordinat). Dengan demikian, format yang dipakai selalu (x,y) dan
urutannya tidak dibalik-balik.
Titik-titik pada sebuah garis (pada ruang dimensi satu) dinyatakan dengan
bilangan tunggal. Sedangkan titik-titik pada sebuah bidang (ruang dimensi dua)
dapat dinyatakan dengan pasangan suatu bilangan. Lebih lanjut untuk titik-titik di
ruang dimensi tiga dapat dinyatakan dengan tripel suatu bilangan.
Untuk merepresentasikan titik pada sebuah bidang dengan pasangan
bilangan, kita tentukan dua garis bilangan bersilangan 𝑂𝑋 dan 𝑂𝑌, dan tentukan
skala pada masing-masing garis, seperti pada gambar 1.2. Titik potong kedua garis
itu digunakan sebagai titik pusat.Bilangan positif ditempatkan pada sebelah kanan
titik 𝑂 garis mendatar 𝑂𝑋 dan sebelah atas titik 𝑂 garis ke vertikal 𝑂𝑌. Sedangkan
bilangan negatif ditempatkan pada sebelah kiri titik 𝑂 garis mendatar 𝑂𝑋 dan
sebelah bawah titik 𝑂 garis ke vertikal 𝑂𝑌. Biasanya arah positif ditandai dengan
tanda panah pada garis bilangan. Garis 𝑂𝑋 disebut sumbu-x dan garis 𝑂𝑌 disebut
sumbu-y. Dua garis yang bersilangan itu disebut sumbu koordinat.
Y
Py P(a, b)
b
X
a Px
4
cara yang sama terdapat titik 𝑃𝑦 pada sumbu 𝑦, yang merupakan titik potong
sumbu 𝑦 dengan garis yang melalui titik P dan sejajar (atau sama) dengan sumbu
𝑥. Koordinat kedua titik pada sumbu disebut koordinat titik 𝑃. Jika a adalah
koordinat 𝑃𝑥 pada sumbu −𝑥 dan b adalah koordinat 𝑃𝑦 pada sumbu −𝑦 maka 𝑃
direpresentasikan dengan (𝑎, 𝑏) atau 𝑃(𝑎, 𝑏). Dalam contoh ini, 𝑎 disebut
koordinat 𝑥 atau absis dari 𝑃, dan 𝑏 disebut koordinat 𝑦, atau ordinat dari 𝑃. Pada
saat sebuah titik tertentu diberikan, meskipun nilai numerik dari komponen
koordinatnya tidak diketahui, maka koordinat itu biasanya dinyatakan dengan
notasi 𝑥 dan 𝑦 yang berindeks atau dengan huruf-huruf awal dari alpabet. Sebagai
contoh 𝑃1 (𝑥1 , 𝑦1 ) atau 𝑃(𝑎, 𝑏).
Pada bidang koordinat, biasanya disepakati aturan sebagai berikut: 1)
sumbu-sumbu koordinat diambil yang tegak lurus satu sama lain; 2) sumbu 𝑥
adalah garis mendatar (horisontal) dengan koordinat positif arah kanan dari titik
pusat, dan sumbu 𝑦 adalah garis vertikal dengan koordinat positif ke arah atas dari
titik pusat koordinat; dan 3) digunakan skala yang sama pada kedua sumbu
koordinat.
Kesepakatan ini tentu saja, tidak harus diikuti semuanya jika ada pilihan
yang lebih menguntungkan. Kita harus sering meninjau kesepakatan ketiga yaitu
apabila akan menentukan gambar akan sangat sulit membuat sketsa grafik jika
kita tetap menggunakan skala yang sama pada kedua sumbu. Pada kasus seperti
ini, kita harus merasa bebas menggunakan skala yang berbeda, mengingat
penyimpangan gambar yang terjadi dalam proses. Kecuali tetap memegang
kesepakatan atau dinyatakan dalam keadaan tertentu, atau jelas dinyatakan dalam
konteks, biasanya kita selalu mengikuti dua kesepakatan pertama.
Catatan :
Misalkan suatu titik 𝑇 di bidang di tulis 𝑇(𝑥, 𝑦). Bilangan 𝑥 pada 𝑇(𝑥, 𝑦)
disebut absis titik 𝑇 yang menyatakan jarak titik 𝑇(𝑥, 𝑦) terhadap sumbu 𝑋.
Bilangan 𝑦 pada 𝑇(𝑥, 𝑦) disebut ordinat titik 𝑇 yang menyatakan jarak titik
𝑇(𝑥, 𝑦) terhadap sumbu 𝑌. Koordinat-koordinat titik 𝑇 adalah pasangan bilangan
terurut (𝑥, 𝑦) Sumbu- sumbu datar dan tegak membagi bidang datar menjadi 4
bagian/daerah yang masing-masing disebut kuadran.
Sebuah titik 𝑇(𝑥, 𝑦) terletak pada :
5
Kuadran I: Jika absis 𝑥 > 0, dan ordinat 𝑦 > 0, atau {𝑇(𝑥, 𝑦)|𝑥 > 0. 𝑦 > 0}
Kuadran II: Jika absis 𝑥 < 0, dan ordinat 𝑦 > 0, atau {𝑇(𝑥, 𝑦)|𝑥 < 0. 𝑦 > 0}
Kuadran III: Jika absis 𝑥 < 0, dan ordinat 𝑦 < 0, atau {𝑇(𝑥, 𝑦)|𝑥 < 0. 𝑦 < 0}
Kuadran IV: Jika absis 𝑥 > 0, dan ordinat 𝑦 < 0, atau {𝑇(𝑥, 𝑦)|𝑥 > 0. 𝑦 < 0}
6
(0, 3)
(–1, 2) (2, 2)
(0, 1) (3, 1)
(–3, 0) (0, 0) (2, 0)
7
Catatan :
Misalkan suatu titik 𝑇 di ruang di tulis 𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧). Bilangan 𝑥 pada
𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧) disebut absis titik 𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧) yang menyatakan jarak titik 𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)
terhadap sumbu 𝑌𝑂𝑍. Bilangan 𝑦 pada 𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧) disebut ordinat titik 𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)
yang menyatakan jarak titik 𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧) terhadap sumbu 𝑋𝑂𝑍. Bilangan 𝑧 pada
𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧) disebut aplikat titik 𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧) yang menyatakan jarak titik 𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)
terhadap sumbu 𝑋𝑂𝑌.
Ketiga sumbu 𝑋, sumbu 𝑌 dan sumbu 𝑍 membagi ruang atas tiga bidang
koordinat, yaitu bidang 𝑋𝑂𝑌 yang dibentuk oleh perpotongan sumbu 𝑋 dengan
sumbu 𝑌, bidang 𝑋𝑂𝑍 yang dibentuk oleh perpotongan sumbu 𝑋 dengan sumbu
𝑍 dan bidang bidang 𝑌𝑂𝑍 yang dibentuk oleh perpotongan sumbu 𝑌 dengan
sumbu 𝑍
Ketiga bidang 𝑋𝑂𝑌, 𝑋𝑂𝑍, dan 𝑌𝑂𝑍 membagi ruang menjadi 8 bagian atau
daerah yang masing-masing disebut oktan. Suatu titik 𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧) di ruang dimensi
tiga dikatakan terletak pada:
Oktan I : Jika absis 𝑥 > 0, dan ordinat 𝑦 > 0, dan aplikat 𝑧 > 0
atau {𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)|𝑥 > 0. 𝑦 > 0, 𝑧 > 0}
Oktan II : Jika absis 𝑥 < 0, dan ordinat 𝑦 > 0, dan aplikat 𝑧 > 0
atau {𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)|𝑥 < 0. 𝑦 > 0, 𝑧 > 0}
8
Oktan III : Jika absis 𝑥 < 0, dan ordinat 𝑦 < 0, dan aplikat 𝑧 > 0
atau {𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)|𝑥 < 0. 𝑦 < 0, 𝑧 > 0}
Oktan IV : Jika absis 𝑥 > 0, dan ordinat 𝑦 < 0, dan aplikat 𝑧 > 0
atau {𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)|𝑥 > 0. 𝑦 < 0, 𝑧 > 0}
Oktan V : Jika absis 𝑥 > 0, dan ordinat 𝑦 > 0, dan aplikat 𝑧 < 0
atau {𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)|𝑥 > 0. 𝑦 > 0, 𝑧 < 0}
Oktan VI : Jika absis 𝑥 < 0, dan ordinat 𝑦 > 0, dan aplikat 𝑧 < 0
atau {𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)|𝑥 < 0. 𝑦 > 0, 𝑧 < 0}
Oktan VII : Jika absis 𝑥 < 0, dan ordinat 𝑦 < 0, dan aplikat 𝑧 < 0
atau {𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)|𝑥 < 0. 𝑦 < 0, 𝑧 < 0}
Oktan VIII : Jika absis 𝑥 > 0, dan ordinat 𝑦 < 0, dan aplikat 𝑧 < 0
atau {𝑇(𝑥, 𝑦, 𝑧)|𝑥 > 0. 𝑦 < 0, 𝑧 < 0}
Jawab :
9
Berdasarkan uraian di atas dapat, dengan mengikuti langkah-langkah yang
telah disampaikan maka diperoleh gambar sebagai berikut:
10
Latihan 1
1. Plot masing-masing titik berikut pada bidang koordinat.
(a). (5, 2), (b). (5, –2), (c). (–5, 2) (d). (–5, –2),
(e). (3,0) (f). (0, 3), (g). (–3, 0) (h). (0, –3),
2. Sebuah persegi mempunyai panjang sisi 10 unit. Apa koordinat titik-titik sudut
persegi tersebut jika :(a). satu titik sudutnya berada di titik pusat, dua sisinya
berada pada sumbu koordinat dan satu titik lain di kuadran II, (b). pusat persegi
berapa pada pusat koordinat dan sisi-sisinya sejajar dengan sumbu koordinat, dan
(c).diagonal-diagonalnya berada pada sumbu-sumbu koordinat.Bagaimana jika
panjang sisi perseginya adalah a unit ?
3. Alas suatu segitiga sama kaki mempunyai panjang 6 unit dan masing-masing sisi
yang sama mempunyai panjang 5 unit. Alas segitiga tersebut berada pada sumbu-
x dan dibagi dua oleh titik pusat. Tentukan kordinat titik-titik sudut segitiga
tersebut kemudian gambar pada bidang koordinat (ada dua jawaban).
4. Titik-titik (0,0), (10,0), (2,5) adalah titik-titik sudut suatu jajaran genjang.
Tentukan titik yang keempat dari jajaran genjang tersebut?
5. Alas suatu trapesium sama kaki adalah 20 dan 10 unit, dan panjang sisi yang sama
adalah 13 unit. Alas yang lebih panjang berada sepanjang sumbu-y dan dibagi
sama panjang oleh titik pusat koordinat. Jika alas yang lebih pendek terletak di
sebelah kanan, tentukan koordinat masing-masing titik sudut trapesium tersebut.
6. Hexagon (segi 8) beraturan dengan panjang sisi 8 unit diletakkan pada bidang
sehingga pusatnya berimpit dengan pusat koordinat. Tentukan koordinat titik-titik
sudutnya.
7. Suatu segitiga sama sisi mempunyai titik sudut dengan koordinat (–1, 3) dan titik
(7, 3). Apa koordinat titik yang ketiga ?.
8. Panjang sisi segitiga sama kaki adalah 16, 17, 17. Titik-titik kaki segitiga terletak
pada sumbu-sumbu koordinat, sedangkan titik yang lain berada di kuadran I dan
terletak pada garis bagi kuadran. Tentukan koordinat ketiga titik sudut tersebut.
9. Panjang sisi segitiga siku-siku adalah 3 dan 4 unit. Sisi miring berada sepanjang
sumbu-x, salah satu titik yang lain berada pada titik pusat koordinat. Tentukan
koordinat titik-titik sudut yang lain jika titik sikunya berada pada kuadran I (ada
dua jawaban).
10. Gambarkanlah titik-titik di bawah ini pada satu sumbu koordinat.
a. 𝑇(1,1,2), (b). 𝑇(6,2,5), (c). 𝑇(−6, −2, −1) (d). 𝑇(8, −3,0)
11