Anda di halaman 1dari 13

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ADI BUANA KAMPUS BLITAR

SUKMA PRASETYA IDI PANGESTU (225560005)

IMANUDIN NUR HASAN (225560020)

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................................6
ISI............................................................................................................................................................................6
A. Pengertian Motivasi.....................................................................................................................................6
B. Jenis-Jenis Motivasi.....................................................................................................................................7
C. Prinsip Motivasi Belajar..............................................................................................................................8
D. Cara Guru Meningkatkan Motivasi Belajar.................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................12

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkat dan rahmat-NYA lah,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Dan tak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada dosen yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Selain dari pada itu kami juga ingin mengucapkan teima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah
memberi kami support, dan dan banyak inspirasi dan motivasi-motivasi yang sangat bermanfaat bagi
terwujutnya makalah ini.

Blitar, 14 Maret 2023

Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan dapat diartikan sebagai
suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan peserta didik setelah melaksanakan
pengalaman belajar. Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar
yang diraih peserta didik. Dengan prestasi yang tinggi, para peserta didik mempunyai indikasi
berpengetahuan yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi peserta didik adalah motivasi.
Dengan adanya motivasi, peserta didik akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki
konsentrasi penuh dalam proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah
satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah.
Penelitian Wasty Soemanto (2003) menyebutkan, pengenalan seseorang terhadap prestasi belajarnya
adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka peserta didik akan lebih
berusaha meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian peningkatan prestasi belajar dapat lebih
optimal karena peserta didik tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar yang telah
diraih sebelumnya. Biggs dan Tefler mengungkapkan motivasi belajar peserta didik dapat menjadi lemah.
Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu prestasi
belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu prestasi belajar pada peserta didik perlu diperkuat terus-
menerus. Dengan tujuan agar peserta didik memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar
yang diraihnya dapat optimal.
Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan
untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Siswa yang bermotivasi
tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi
motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang
diperolehnya. Oleh karena itu, dalam proses pengajaran sangat diperlukan adanya motivasi. Hal inilah yang
melatarbelakangi disusunya makalah mengenai “Motivasi Belajar” ini.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakan diatas, maka lahirlah rumusan masalah untuk makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi?
2. Apa saja jenis-jenis motivasi?
3. Apa saja prinsip motivasi belajar?
4. Bagaimana cara seorang guru meningkatkan motivasi belajar peserta didik?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah terbentuk maka tujuan penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis motivasi.
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip motivasi belajar.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara seorang guru meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

5
BAB II

ISI
A. Pengertian Motivasi
Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan
menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
hasil atau tujuan tertentu. Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42) Motivasi belajar adalah
kecenderungan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai
prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia,
termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar (Koeswara,
1989 ; Siagia, 1989 ; Sehein, 1991 ; Biggs dan Tefler, 1987 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006).
Motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat
dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk
dirinya sendiri. Sardiman (2008: 75) mendefinisikan motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai.
Motivasi adalah perubahan dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat ditinjau dari dua sifat, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan pendorong dari dalam
individu, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena pengaruh dari luar
individu. Tingkah laku yang terjadi dipengaruhi oleh lingkungan.
Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya,
perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama (Agus Suprijono,
2009: 163). Winkel (1983: 270) mendefinisikan bahwa “Motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan serta memberi arah pada kegiatan
belajar”.
Dari berbagai pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa motivasi belajar adalah suatu
dorongan atau daya penggerak dari dalam diri individu yang memberikan arah dan semangat pada kegiatan
belajar, sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Jadi peran motivasi bagi peserta didik dalam
belajar sangat penting. Dengan adanya motivasi akan meningkatkan, memperkuat dan mengarahkan proses
belajarnya, sehingga akan diperoleh keefektifan dalam belajar.
Terdapat enam konsep penting motivasi belajar yaitu:

6
1. Motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan mempertahankan perilaku
dari waktu ke waktu. Individu termotivasi karena berbagai alasan yang berbeda, dengan intensitas yang
berbeda. Sebagai misal, seorang mahapeserta didik dapat tinggi motivasinya untuk menghadapi tes
ilmu sosial dengan tujuan mendapatkan nilai tinggi (motivasi ekstrinsik) dan tinggi motivasinya
menghadapi tes matematika karena tertarik dengan mata pelajaran tersebut (motivasi intrinsik).
2. Motivasi belajar bergantung pada teori yang menjelaskannya, dapat merupakan suatu konsekuensi dari
penguatan (reinforcement), suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau
ketidakcocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang
keberhasilan.
3. Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar dan pemberdayaan
atribusi.
4. Motivasi belajar dapat meningkat apabila dosen membangkitkan minat mahasiswa, memelihara rasa
ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi pengajaran, menyatakan harapan dengan
jelas, dan memberikan umpan balik (feed back) dengan sering dan segera.
5. Motivasi belajar dapat meningkat pada diri mahasiswa apabila dosen memberikan ganjaran yang
memiliki kontingen, spesifik, dan dapat dipercaya.
6. Motivasi berprestasi dapat didefinisikan sebagai kecendrungan umum untuk
mengupayakankeberhasilan dan memilih kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada
keberhasilan/kegagalan.
Menurut Utami Munandar (1992: 34-35), ciri-ciri peserta didik yang bermotivasi antara lain : 1)
tekun dalam menghadapi tugas; 2) ulet dalam menghadapi kesulitan; 3) tidak memerlukan dorongan dari
luar untuk berprestasi; 4) ingin mendalami lebih jauh materi yang dipelajari; 5) selalu berusaha berprestasi
sebaik mungkin; 6) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah; 7) senang dan rajin belajar,
penuh semangat, dan tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin; 8) dapat mempertanggungjawabkan
pendapat-pendapatnya; 9) mengejar tujuan jangka panjang; 10) senang mencari soal dan memecahkan soal.

B. Jenis-Jenis Motivasi
Sebagai kekuatan mental, motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi primer dan
motivasi sekunder.
1. Motivasi primer adalah motivasi didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut
umumnya berasal dari segi biologis dan jasmania seseorang. Jenis motivasi ini termasuk memelihara
kesehatan, minum, istirahat, mempertahankan diri, keamanan, membangun dan kawin.
2. Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Jenis motivasi ini dapat berupa: kebutuhan
organisme seperti ingin tahu, memperoleh kecakapan, berprestasi, dan motof-motif sosial seperti kasih
sayang, kekuasaan dan kebebasan.

7
Motivasi dilihat dari sifatnya, dibedakan menjadi dua, yaitu: motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik.
1. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang. Motivasi instrinsik
merupakan dorongan agar peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan maksud mencapai tujuan
yang terkandung dalam perbuatan itu sendiri. Motivasi ini terjadi pada saat peserta didik menyadari
pentingnya belajar dan ia belajar sungguh-sungguh tanpa disuruh orang lain, atau dengan kata lain
motivasi ini berkenaan dengan kebutuhan belajar peserta didik sendiri.
2. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar diri seseorang. Motivasi ini adalah
dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Orang berbuat
sesuatu karena dorongan dari luar, misalnya; guru memberikan hadiah, pujian, hukuman, memberikan
angka tinggi terhadap prestasi yang dicapainya, tidak menyalahkan pekerjaan atau jawaban peserta
didik secara terbuka sekalipun pekerjaan atau jawaban tersebut belum memuaskan, menciptakan
suasana belajar yang memberi kepuasan dan kesenangan pada peserta didik, dsb.
Biggs dan Telfer (dalam Amri. 2013: 26-27) menyatakan bahwa ada empat golongan motivasi belajar
peserta didik, antara lain:
1. Motivasi instrumental: peserta didik belajar karena didorong oleh adanya hadiah atau menghindari
hukuman.
2. Motivasi sosial: peserta didik belajar untuk penyelenggaraan tugas, dalam hal ini keterlibatan peserta
didik pada tugas menonjol.
3. Motivasi berprestasi: peserta didik belajar untuk meraih prestasi atau keberhasilan yang telah
ditetapkan.
4. Motivasi instrinsik: peserta didik belajar karena keinginanya sendiri.

C. Prinsip Motivasi Belajar


Motivasi memiliki beberapa prinsip dasar dalam kegiatan pembelajaran. Prinsip-prinsip dasar tersebut
yaitu:
1. Pujian lebih efektif dari pada hukuman.
2. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang motivasi.
3. Semua peserta didik mempunyai kebutuhan psikologis tertentu yang harus mendapat kepuasan.
4. Motivasi yang berasal dari dalam individe lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar.
5. Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas peserta didik.

D. Cara Guru Meningkatkan Motivasi Belajar

8
Dalam pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi belajar,
yaitu: mamberi angka, hadiah, saingan/kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil,
pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan.
1. Memberi angka
Memberi angka dalam pembelajaran mempunyai arti penting bagi peserta didik. Angka dalam
hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar peserta didik. Banyak peserta didik, hanya termotivasi
belajar karena mengejar nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport supaya angkanya baik. Angka-angka
yang baik itu bagi para peserta didik merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga peserta
didik, belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang
dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan teman-temanya yang menginginkan angka baik.
Namun demikian, semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum
merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya
yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan
values yang terkandung didalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para peserta didik, sehingga
tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afektifnya.
2. Hadiah
Hadiah dapat juga sikatakan sebagi motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah
untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak aakan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak
berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang
terbaik mungkin tidak akan menarik bagi peserta didik yang tidak memiliki bakat menggambar.
3. Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong balajar peserta
didik. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia
industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar
peserta didik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagi tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah salah
satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk
mencapai prestasi yang baik dengan harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol
kebangganan dan harga diri, begitu juga untuk peserta didik sebagai subjek belajar. Para peserta didik
akan belajar dengan keras, bisa jadi karena harga dirinya.
5. Memberi ulangan
Peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan adanya ulangan. Oleh karena itu,
memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah
9
jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal
ini guru juga harus terbuka, maksudnya kalu akan diadakan ulangan, harus diberitahukan kepada
peserta didik.
6. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong peserta
didik untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada
motivasi pada diri peserta didik untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
7. Pujian
Apabila ada peserta didik yang seukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu
diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan
motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat.
Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenagkan dan mempertinggi
8. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak, bisa
menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9. Hasrat untuk belajar


Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untu belajar. Hal ini akan lebih
baik bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan tanpa ,aksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri
peserta didik, memang ada motivasi untuk belajar sehingga tentu hasilnya akan lebih baik.
10. Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan,
begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motiivasi yang pokok. Proses belajar
ini akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat itu antara lain dapat dibangkitkan
dengan cara-cara sebagai berikut: 1) membangkitkan adanya suatu kebutuhan, 2) menghubungkan
dengan persoalan pengalaman yang lampau, 3) memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang
baik, dan 4) menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
11. Tujuan untuk diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik, akan merupakan alat motivasi
yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna
dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah diatas adalah:
1. motivasi belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri individu yang memberikan
arah dan semangat pada kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.
2. Sebagai kekuatan mental, motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi primer dan
motivasi sekunder. Motivasi dilihat dari sifatnya, dibedakan menjadi dua, yaitu: motivasi instrinsik dan
motivasi ekstrinsik.
3. Motivasi memiliki beberapa prinsip dasar dalam kegiatan pembelajaran. Prinsip-prinsip dasar tersebut
yaitu: Pujian lebih efektif dari pada hukuman; Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang
motivasi; Semua peserta didik mempunyai kebutuhan psikologis tertentu yang harus mendapat
kepuasan; Motivasi yang berasal dari dalam individe lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan
dari luar; Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas peserta didik.
4. Dalam pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi belajar, yaitu:
mamberi angka, hadiah, saingan/kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil,
pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan.

B. Saran
Mahasiswa Pendidikan yang merupakan calon pendidik, kiranya lebih memahami lagi pentingnya
motivasi dan bagaimana cara memotivasi peserta didik kita nantinya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.

Haling, Abdul. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Hamdu, Ghullam dan Agustina, Lisa. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di
Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol.12. No.1. Jakarta: Universitas Pendidikan
Indonesia.

Nugraheni, Fitri. 2009. Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMK). http://www.eprints.umk.ac.id. Diakses pada tanggal 23
November 2015.

Wahyu, Fitri. 2012. Motivasi Belajar. http://www.eprints.uny.ac.id. Diakses pada tanggal 23 November 2015.

Wijayanti, Wahyu. 2010. Usaha Guru Dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMA
Negeri 1 Godean. http://www.core.ac.uk. Diakses pada tanggal 23 November 2013.

12
13

Anda mungkin juga menyukai