Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FAKTOR MOTIVASI YANG BERPENGARUH PADA PROSES


BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu: Dr. Agus Wedi, M.Pd.

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Psikologi Pendidikan

Disusun oleh:

Kelompok 8

Chandrina Damayanti Setiasih - 210121600479

Mukhamad Refyan Taufikur Shafa - 210121600485

Taftazani Idmatsaqif Zulmazaya - 210121600510

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Faktor Motivasi Yang
Berpengaruh Pada Proses Belajar Dan Pembelajaran” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Dr
Agus Wedi M.Pd pada mata kuliah Psikologi Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “faktor motivasi belajar” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Agus Wedi M.Pd, selaku dosen mata
kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 13 September 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Motivasi Belajar Dalam Psikologi Pendidikan ........................................................ 3
2.2 Faktor faktor yang berpengaruh dalam proses belajar. .............................................................. 3
2.3 Usaha-Usaha Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar .............................................................. 7
BAB III
PENUTUP ......................................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 13
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini, di dunia pendidikan memiliki sebuah masalah yang tiba-tiba saja
menyerang seluruh dunia termasuk Indonesia. Masalah tersebut ialah karena terjadinya
pandemic Covid-19 atau penyebaran coronavirus disease 2019 yang awal mulanya terjadi
di Wuhan, salah satu Kota di Negara China. Penyebaran virus yang melanda seluruh dunia
ini menjadi tantangan tersebesar untuk dihadapi apalagi dari Pendidikan. Hal tersebut
karena semua aktivitas dialihkan untuk dilakukan di rumah termasuk proses belajar
pembelajaran untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19.

Dampak dari pengalihan proses belajar dan pembelajaran menimbulkan beberapa


masalah baru salah satunya motivasi yang berpengaruh pada proses belajar dan
pembelajaran. Ada bermacam-macam tannggapan dari siswa-siswi yaitu, ada yang
memaknai dengan terus bersemangat dalam belajar, ada yang menjadi kehilangan
semangat dalam belajar, ada yang memanfaatkan masa ini untuk meningkatkan softskill,
ada yang merasa biasa saja, dan masih banyak lagi. Semua cara dan tanggapan pada
tantangan ini bermacam-macam karena sifat dari siswa-siswi tersebut berbeda. Motivasi
yang dimiliki pun berbeda-beda. Pentingnya motivasi dalam belajar merupakan salah satu
aspek penting untuk meningkatkan prestasi belajar. Siswa-siswi yang memiliki motivasi
yang tinggi dalam belajar memungkinkan ia akan mendapatkan hasil belajar yang
maksimal pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya
yang dilakukan, maka semakin maksimal pula prestasi belajar yang diperolehnya.

Kata motivasi berasal dari kata latin, yaitu ”movere” yang artinya dorongan atau
daya penggerak. Menurut Fillmore H. Standford dalam buku Mangkunegara (2017:93)
mengatakan bahwa “motivation as an energizing condition of the organism that services
to direct that organism toward the goal of a certain class” dalam bahasa Indonesia yaitu
motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan
tertentu). Kemudian menurut Sardiman (2018:73), motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi mencapai suatu tujuan.

Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan untuk membangkitkan gairah


belajar siswa sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik. Adapun pengertian
motivasi belajar menurut Sardiman (2018:75) adalah “Keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.

1
Dari beberapa pengertian motivasi belajar menurut para ahli di tersebut, dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul baik dari dalam
maupun dari luar diri siswa yang mana mampu menimbulkan semangat serta gairah dalam
belajar untuk /memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki
dapat tercapai.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari dari faktor motivasi belajar?

2. Faktor apa saja yang memengaruhi motivasi belajar yang digunakan dalam
psikologi pendidikan?

3. Bagaimana usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi


belajar dan pembelajaran?

1.3 Tujuan

Tujuan makalah ini dibuat ialag sebagai berikut:

1. Memahami pengertian dari faktor yang mempengaruhi proses belajar.

2. Menganalis mengetahui faktor-faktor tang berpengaruh dalam proses


belajar.

3. Menganaslisi usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan


motivasi dalam belajar dan pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi Belajar Dalam Psikologi Pendidikan


Mc. Donald, dalam Sadirman A.M, mengatakan motivasi adalah perubahan
energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya”feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. (Maunah, 2014). Sedangkan motivasi
belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa atau biasa disebut dengan
‘intrinsik’ dan dari luar diri siswa ‘ekstrinsik’ untuk melakukan sesuatu. Motivasi
instrinsik meliputi hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan untuk
belajar, dan harapan akan cita-cita siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik yang meliputi
adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik,
dan adanya upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Menurut Djamarah motivasi belajar merupakan motivasi yang berasal dari


dalam diri pribadi seseorang disebut “motivasi intrinsik”, yaitu motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar atau dating dari dalam
diri. Hal ini dikarenakan di dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang disebut
“motivasi ekstrinsik” yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar.

Dengan demikian, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik


dari dalam diri maupun dari luar diri sebagai usaha untuk memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai.

2.2 Faktor faktor yang berpengaruh dalam proses belajar.


Dalam proses belajar memiliki faktor-faktor yang dapat memengaruhi. Berikut
beberapa faktor yang berpengaruh dalam proses belajar:

1. Faktor Intrinsik

Motivasi faktor intrinsik adalah faktor yang didorong dari dalam diri
seseorang. Adapun menurut ahli yang menjadi faktor intrinsik yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah Faktor Motivasi instrinsik
adalah (Purwanto,2008) :

a. Minat

Minat merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu,


dimana minat belajar yang tinggi akan menyebabkan belajar
siswa menjadi lebih mudah dan cepat. Minat berfungsi sebagai
daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan
kegitan tertentu yang spesifik. Minat adalah kecenderungan

3
seseorang untuk merasa pada objek tertentu yang dianggap
penting. Dari rasa ketertarikan terhdap sesuatu akan membentuk
motivasi yang akhirnya teraktualisasi dalam perilaku belajrnya.
Syarat yang penting untuk memulai sesuatu adalah minat
terhadap apa yang mau dipelajari. Tanpa minat dan hanya
didasari atas dasar tepaksa, maka tidak akan tercipata motivasi
belajar sehingga hasil yag didapat tidak akan optimal meskipun
cara belajar yang digunakan sudah efektif.

b. Cita-Cita

Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal,


moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta oleh
perkembangan kepribadian. Cita-cita untuk menjadi sesorang
(gambaran ideal) akan memperkuat semangat belajar. Seseorang
dengan kemauan besar serta didukung oleh cita-cita yang sesuai
maka akan menimbulkan semangat dan dorongan yang besar
untuk bisa meraih apa yang diinginkan.

c. Kondisi Siswa

Motivasi belajar adalah usaha-usaha seseorang (siswa)


untuk menyediakan segala daya (kondisi-kondisi) untuk belajar
sehingga ia mau atau ingin melakukan pembelajaran. Kondisi-
kondisi tersebut baik fisik maupun emosi yag dihadapi oleh
peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk
belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk
melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar. Kondisi fisik serta
pikiran yang sehat akan menumbuhkan motivasi blejar. Sehat
berarti dalam keadaan baik, segenap badan beserta bagian-
bagiannya atau bebas dari penyakit serta keadaan akal yang
sehat. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
terganggu.

Keadaan emosional dan sosial berupa perasaan tertekan, yang selalu dalam
keadaan takut akan kegagalan, yang mengalami kegoncangan karena emosi-emosi yang
kuat tidak dapat belajar efektif. Demikian pula anak yang tidak disukai oleh teman dan
lingkungan sosialnya akan menemui kesulitan belajar.

Sejalan dengan pendapat yang dkemukakan oleh ahli diatas bahwa faktor
intrinsik memang dipengaruhi oleh minat, cita-cita dan kondisi siswa sehingga apabila
seorang pendidik mampu mengakumulasi ketiga hal tersebut maka dapat dipastikan
bahwa pendidik tersebut mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

4
2. Faktor Ekstrinsik
Motivasi faktor ekstrinsik di dapatkan dari dorongan oleh sumber lain
dari luar diri. Beriku faktor-faktor yang mempengaruhi:
a. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan salah satu yang


mempengaruhi motivasi belajar hal ini dapat ditinjau dari
beberapa aspek yakni:

1) Latar Belakang Pendidikan

Latar belakang pendidikan anggota keluarga


menurut saya memiliki peran dalam hal
mempengaruhi motivasi belajar seorang anak.
Misalkan saja anak yang berasal dari keluarga yang
memiliki latar belakang pendidikan yang kurang
tinggi pasti memiliki kendala dalam hal membangun
motivasi belajar anaknya

2) Perekonomian Keluarga

Tak dapat dipungkiri bahwa ekonomi


keluarga memegang peranan dalam memengaruhi
motivasi belajar, akan muncul masalah-masalah
klasik yang secara tidak lansung memengaruhi
motivasi belajar misalnya pemenuhan alat alat yang
berkaitan dengan kegiatan belajar disekolah antara
lain pakaian, alat tulis menulis dan uang jajan namun
kadang muncul fenomena bahwa anak yang berasal
dari keluarga kurang mampu justru merekalah yang
berprestasi dan sebaliknya anak yang berasal dari
keluarga mampu justru mereka yang acuh tak acuh.

3) Sistem Sosial Dalam Keluarga

Dari analisa yang saya lakukan bahwa nilai-


nilai atau norma yang diyakini dalam suatu keluarga
memberi pengaruh terhadap motivasi belajar
contohnya anak keturunan nelayan, mereka sangat
dipengaruhi oleh aturan-aturan yang terbentuk dalam
keluarganya misalkan setelah pulang sekolah mereka
sering pergi membantu orang tua mereka menangkap
ikan sehingga muncul paradigma bahwa tak perlu
sekolah tinggi untuk menjadi nelayan, biar tidak
sekolah tetap bisa jadi nelayan. Kita dapat lihat

5
realita bahwa anak yang berasal dari pesisir jarang
memiliki pendidikan yang tinggi.

b. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan titik sentral dimana seorang


anak berusaha untuk membangun pengetahuannya dan oleh karena
itu ada beberapa aspek dalam lingkungan sekolah yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar antara lain:

1) Sarana Dan Prasarana

saranadan prasarana berpengaruh terhadap


motivasi belajar, secara tidak langsung kondisi dan
ketersedian sarana akan dapat membangkitkan
motivasi belajar

2) Guru

guru sangat berperan dalam membangkitkan


motivasi belajar siswa hal ini karena guru berfungsi
sebagai motivator, mediator dan fasilitator maka
posisi seorang guru sangat sentral dan paling utama
dalam hal membangkitkan motivasi belajar siswa

3) Manajemen Sekolah

manajemen sekolah berpengaruh dalam


meningkatkan motivasi belajar, kemampuan kepala
sekolah dan staff pengajar dalam rangka mengatur
dan merancang jadwal pembelajaran memberi
pengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar
contoh misalkan penentuan mata pelajaran yang akan
diajarkan pertama dan terakhir misalkan matematika
jangan diajarkan pada jam terakhir karena
konsentrasi siswa mulai berkurang

c. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan tempat seorang anak


melakukan interaksi setelah pulang sekolah didalam masyarakat
seorang anak belajar tentang baik buruk sehingga akan berpengaruh
terhadap motivasi belajar dan dimasyarakat juga seorang anak akan
bertemu dengan guru yang mengajarinya di sekolah sehingga
tingkah laku guru dalam masyarakat akan memberi mereka cara
pandang tentang yang diajarkan gurunya, misalkan seorang guru
yang selalu menyuruh anak didiknya untuk shalat berjamaah namun

6
justru guru tersebut yang jarang melakukan shalat berjamaah jadi
ini akan menjadi reaksi dari pengetahuan yang diajarkan guru
tersebut dan muncul ketidakpercayaan.

2.3 Usaha-Usaha Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Usaha untuk meningkatkan motivasi belajar dapat dibentuk baik dari dalam diri
maupun dari luar.

Upaya untuk meningkatkan motivasi dalam belajar dari diri sendiri dapat
dilakukan dengan:

1. Niat

Awal mula mengerjakan sesuatu pasti diawali oleh niat. Ketika kita
sudah berniat maka secara tidak sadar ada keinginan untuk melakukan apa
yang sudah diniatkan.

2. Menentukan Gaya belajar

Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda dan setiap


metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masig-masing.
Dengan mengetahui gaya belajar diri maka kita dapat menyesuaikan.

3. Membuat Agenda Belajar

Setelah menentukan gaya belajar seperti apa maka kita dapat membuat
agenda belajar untuk memanajemen atau menyesuaikan dengan waktu yang
kita punya. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling efektif karena kita
dapat menentukan juga kapan kita harus beristirahat.

4. Konsisiten
Setelah semuanya telah kita lakukan maka bagian yang terpenting
adalah mencoba untuk konsisten. Mungkin awalnya akan merasa terbebani
tapi ketika kita sudah melakukannya dengan konsisten diawal maka
seterusnya akan menjadi kebiasaan.

Upaya untuk meningkatkan motivasi menurut menurut Djamarah ada beberapa


bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, antara
lain :

1. Memberi Angka

Angka dimaksud adalah simbol atau nilai dari hasil akivitas belajar anak
didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan
kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan
prestasi belajar di masa mendatang.

7
2. Hadiah

Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang


baik. Hadiah tersebut dapat digunakan orang tua atau guru untuk memacu
belajar siswa.

3. Kompetisi

Kompetisi adalah persaingan. Persaingan dapat meningkatkan prestasi


belajar siswa. Dengan saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat
untuk mendorong siswa belajar.

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakan pentingnya tugas dan


menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang
cukup penting. Siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

5. Memberi Ulangan

Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa akan menjadi giat
belajar jika mengetahui akan ada ulangan. Siswa biasanya mempersiapkan diri
dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan.Oleh karena itu,
memberi ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi siswa
agar lebih giat belajar juga merupakan sarana motivasi.

6. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong siswa untuk giat


belajar. Dengan mengetahui hasil belajar yang meningkat, siswa termotivasi
untuk belajar dengan harapan hasilnya akan terus meningkat.

7. Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang


baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan siswa dalam
mengerjakan pekerjaan sekolah Dengan pujian yang tepat akan memupuk
suasana menyenangkan, mempertinggi gairah belajar.

8. Hukuman

Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jika dilakukan


dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.

9. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hasrat untuk belajar merupakan potensi yang ada dalam diri siswa.

8
Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan agar hasrat untuk belajar itu menjelma
menjadi perilaku belajar.

10. Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang


berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-
sungguh, karena ada daya tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar jika
disertai dengan minat. Minat dapat dibangkitkan dengan :membandingkan
adanya kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan penggalaman yang
lampau, memberi kesempatan untuk emndapatkan hasil yang baik,
menggunakan berbagai macam metode menggajar.

11. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan alat
motivasi yang cukup penting. Dengan memahami tujuan yang hendak dicapai,
akan timbul gairah ntuk belajar.

Adapun usaha meningkatkan motivasi belajar yang dapat dilakukan oleh guru
antara lain:

1. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam

Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan


kebosanan dan menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung
akan mengganggu proses belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi
dan termotivasi. Sesekali mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan
metode belajar yang bervariasi di dalam kelas. Cobalah untuk membuat
pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat, diskusi, simulasi,
studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil

2. Jadikan siswa peserta aktif

Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi,


menulis, berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan
suatu masalah. Jangan jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat
menurunkan minat dan mengurangi rasa keingintahuannya. Gunakanlah metode
belajar yang aktif dengan memberikan siswa tugas berupa simulasi
penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar.
Jangan berikan berikan jawaban apabila tugas tersebut dirasa sanggup
dilakukan oleh siswa

3. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai

Buatlah proses belajar yang cocok dengan siswa dan sesuai minat
mereka sehingga menarik karena mereka dapat melihat tujuan dari belajar.
Buatlah tugas yang menantang namun realistis. Realistis dalam pengertian

9
bahwa standar tugas cukup berbobot untuk memotivasi siswa dalam
menyelesaikan tugas sebaik mungkin, namun tidak terlalu sulit agar jangan
banyak siswa yang gagal dan berakibat turunnya semangat untuk belajar.

4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif

Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa


untuk berusaha dan belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk
belajar. Apabila siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati
mereka dan tidak hanya memandang kemampuan akademis mereka maka
mereka cenderung terdorong untuk terus mengikuti proses belajar.

5. Berikan tugas secara proporsional

Jangan hanya berorientasi pada nilai dan coba penekanan pada


penguasaan materi. Segala tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa
disetarakan dengan nilai. Hal tersebut dapat menurunkan semangat siswa yang
kurang mampu memenuhi standar dan berakibat siswa yang bersangkutan
merasa dirinya gagal. Gunakan mekanisme nilai sepelunya, dan cobalah untuk
memberikan komentar atas hasil kerja siswa mulai dari kelebihan mereka dan
kekurangan mereka serta apa yang bisa mereka tingkatkan. Berikan komentar
Anda secara jelas. Berkan kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki tugas
mereka apabila mereka merasa belum cukup. Jangan mengandalkan nilai untuk
merombak sesuatu yang tidak sesuai dengan Anda.

6. Libatkan diri untuk membantu siswa mencapai hasil

Arahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam proses belajar


mengajar, jangan hanya terpaku pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa
dalam mencapai tujuan pribadinya dan terus pantau perkembangan mereka.

7. Berikan petunjuk pada para siswa agar sukses dalam belajar

Jangan biarkan siswa berjuang sendiri dalam belajar. Sampaikan pada


mereka apa yang perlu dilakukan. Buatlah mereka yakin bahwa mereka bisa
sukses dan bagaimana cara mencapainya.

8. Hindari kompetisi antarpribadi

Kompetisi bisa menimbulkan kekhawatiran, yang bisa berdampak buruk


bagi proses belajar dan sebagian siswa akan cenderung bertindak curang.
Kurangi peluang dan kecendrungan untuk membanding-bandingan antara
siswa satu dengan yang lain dan membuat perpecahan diantara para siswa.
Ciptakanlah metode mengajar dimana para siswa bisa saling bekerja sama.

10
9. Berikan Masukan

Berikan masukan para siswa dalam mengerjakan tugas mereka.


Gunakan kata-kata yang positif dalam memberikan komentar. Para siswa akan
lebih termotivasi terhadap kata-kata positif dibanding ungkapan negatife.
Komentar positif akan membangun kepercayaan diri. Ciptakan situasi dimana
Anda percaya bahwa seorang siswa bisa maju dan sukses di masa datang.

10. Hargai kesuksesan dan keteladanan

Hindari komentar negatif terhadap kelakuan buruk dan performa rendah


yang ditunjukan siswa Anda, akan lebih baik bila Anda memberikan apresiasi
bagi siswayang menunjukan kelakuan dan kinerja yang baik. Ungkapan positif
dan dorongan sukses bagi siswa Anda merupakan penggerak yang sangat
berpengaruh dan memberikan aspirasi bagi siswa yang lain untuk berprestasi.

11. Antusias dalam mengajar

Antusiasme seorang guru dalam mengajar merupakan faktor yang


penting untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Bila Anda terlihat
bosan dan kurang antusias maka para siswa akan menunjukkan hal serupa.
Upayakan untuk selalu tampil baik, percaya diri dan antusias di depan kelas.

12. Tentukan standar yang tinggi (namun realisitis) bagi seluruh siswa

Standar yang diharapkan oleh para guru terhadap siswanya memiliki


dampak yang signifikan terhadap performa dan kepercayaan diri mereka. Bila
Anda mengharapkan seluruh siswa untuk termotivasi, giat belajar dan memiliki
minat yang tinggi, mereka cenderung akan bertindak mengikuti kehendak Anda.
Anda harus yakin bahwa Anda mampu memberikan motivasi tinggi pada siswa.
Pada awal tahun ajaran baru Anda harus menggunakan kesempatan agar seluruh
siswa memiliki motivasi yang tinggi.

13. Pemberian penghargaan untuk memotivasi

Pemberian penghargaan seperti nilai, hadiah dsb, mungkin efektif bagi


sebagian siswa (biasanya bagi anak kecil) namun metode ini harus digunakan
secara hati-hati karena berpotensi menciptakan kompetisi. Namun demikian,
penggunaan metode ini dapat melahirkan motivasi internal.

14. Ciptakan aktifitas yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas

Buatlah aktifitas yang melibatkan siswa dengan kawan-kawan mereka


dalam satu kelas. Hal ini akan membagi pengetahuan, gagasan dan penyelesaian
tugas-tugas individu siswa dengan seluruh siswa di kelas tersebut.

11
15. Hindari penggunaan ancaman

Jangan mengancam siswa Anda dengan kekerasan, hukuman ataupun


nilai rendah. Bagi sebagian siswa ancaman untuk memberi nilai rendah
mungkin efektif, namun hal tersebut bisa memicu mereka mengambil jalan
pintas (mencontek).

16. Hindarilah komentar buruk

Gunakanlah komentar yang positif dan perilaku yang baik. Banyak


siswa yang percaya diri akan performa dan kemampuan mereka. Jangan
membuat pernyataan yang negatif kepada para siswa di kelas Anda berkaitan
dengan prilaku dan kemampuan mereka. Anda harus selektif dalam
menggunakan kata-kata dan berbicara dalam kelas. Apabila tidak hati-hati,
kepercayaan diri siswa Anda akan mudah jatuh.

17. Kenali minat siswa-siswa Anda

Para siswa mungkin berada dalam satu kelas, namun mereka memiliki
kepribadian yang berbeda-beda. Pahamilah siswa Anda, bagaimana tanggapan
mereka terhadap materi dan apa minat,cita-cita, harapan dan kekhawatiran
mereka. Pergunakanlah berbagai contoh dalam pembelajaran Anda yang ada
kaitannya dengan minat mereka untuk membuat mereka tetap termotivasi dalam
belajar.

18. Peduli dengan siswa-siswa Anda

Para siswa akan menunjukkan minat dan motivasi pada para guru yang
memiliki perhatian. Perlihatkan bahwa Anda memandang para siswa sebagai
layaknya manusia normal dan perhatikan bahwa mereka mendapatkan proses
pembelajaran dan bukan hanya sekedar nilai karena hal tersebut tercermin pada
kemampuan Anda sebagai seorang guru. Cobalah membangun hubungan yang
positif dengan para siswa dan coba kenali mereka sebagaimana Anda
memperkrnalkan diri Anda pada mereka. Sebagai contoh, ceritakanlah kisah
anda ketika anda masih menjadi siswa.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka di
dapatkan kesimpulan terkait faktor-faktor motivasi yang berpengaruh pada proses belajar
dan pembelajaran. Motivasi belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari
dalam diri individu yang memberikan arah dan semangat pada kegiatan belajar sehingga
dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Sebagai kekuatan mental, motivasi dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
memiliki beberapa prinsip dasar dalam kegiatan pembelajaran. Prinsip-prinsip dasar
tersebut yaitu pujian lebih efektif dari pada hukuman, pemahaman yang jelas terhadap
tujuan akan merangsang motivasi, semua peserta didik mempunyai kebutuhan psikologis
tertentu yang harus mendapat kepuasan, motivasi yang berasal dari dalam individe lebih
efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar, motivasi yang besar erat
hubungannya dengan kreativitas peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran,
terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi belajar, yaitu: memperjelas tujuan
yang ingin dicapai membangkitkan minat siswa, ciptakan suasana yang menyenangkan,
dalam belajar menggunakan variasi metode penyajian yang menarik, berilah pujian yang
wajar setiap keberhasilan siswa berikan penilaian, ciptakan persaingan dan kerjasama
dan berilah komentar terhadap hasil pekerjaan.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini dibuat dari berbagai sumber yang kami baca, menurut
kami di zaman dimana banyaknya tuntuta dan datangnya beberapa masalah yang tidak
dapat diduga. Maka dari itu perlunya pembelajaran atau edukasi mengenai motivasi dan
factor apa saja yang berpengaruh terhada proses belajar dan pembelajaran. Tujuan ini
untuk mengembangkan peserta didik dan dapat mencapai target atau cita-citanya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Maunah, B. (2014). Psikologi Pendidikan (1st ed.). IAIN Tulungagung Pers. Retrieved September 14,
2021

Rijal09. (2016, March 8). Motivasi Belajar. Retrieved September 14, 2021, from Berbagi Ilmu:
https://www.rijal09.com/2016/03/motivasi-belajar.html

Vionispira. (2019, November 10). Makalah Motivasi Belajar. Retrieved September 14, 2021, from
Pembelajaran: https://vioinspira.blogspot.com/2019/11/makalah-motivasi-belajar.html

14

Anda mungkin juga menyukai