Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MOTIVASI DALAM TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu: Andes Permadi, M.Pd

DISUSUN OLEH:

1. Aulia Zahra / 20591034


2. Indah Tri Darani / 20591084
3. Laudy Mecely Putri Dita / 20591100

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Teori Belajar dan
Pembelajaran tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW
yang syafaatnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul "Motivasi dalam Teori Belajar dan Pembelajaran" dapat
diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang Motivasi dalam
Teori Belajar dan Pembelajaran dapat menjadi referensi bagi banyak pihak. Kami juga berharap
agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah bertema Teori Belajar dan Pembelajaran ini masih
memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Saya menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat Saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Teori Belajar dan
Pembelajaran ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Curup, 1 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
A. Pengertian Motivasi.........................................................................................................................3
B. Fungsi Peningkatan Motivasi...........................................................................................................3
C. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar..................................................................................5
D. Pentingnya Motivasi Dalam Pembelajaran......................................................................................6
E. Ciri Siswa yang Mempunyai Motivasi Belajar..................................................................................7
F. Teori-Teori Motivasi........................................................................................................................8
G. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar..........................................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Apabila guru dan
orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau anaknya, maka dalam
diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat
belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas
belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa. Selanjutnya dapat
membentuk kebiasaan siswa senang belajar, sehingga prestasi belajarnya pun dapat
meningkat.
Pada hakekatnya inti dari pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar.
Semua pihak yang tersangkut di dalamnya, baik kepala sekolah, guru, konselor, siswa,
petugas lainnya maupun orang tua siswa sangat mengharpkan terjadinya proses belajar
mengajar yang optimal. Terjadinya proses belajar yang optimal, diharapkan siswa akan
mampu meraih prestasi yang tinggi. Untuk itu, selain senantiasa menyempurnakan sistem
pengajarannya, disekolah juga mengupayakan terjadinya motivasi belajar.
Berbagai pelatihan, kuliah, seminar, workshop, ditujukan terutama untuk
keperluan peningkatan kemampuan. Namun, tidak otomatis, bahwa kemampuan tinggi
membawa kemauan yang besar. Banyak faktor memberi pengaruh pada beser-kecilnya
motivasi. Kemampuan tinggi dari para karyawan, jadi tidak bermakna bila mereka tidak
mau bekerja giat untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Pertanyaan penting yang
terlintas di benak kami. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemauan (motivasi) orang lain, dan terutama untuk diri sendiri? Inti mempimpin adalah
memotivasi. Memang, tantangan bagi pimpinan adalah bagaimana memotivasi
anggotanya. Penelitian Willian James mengungkapkan bahwa seseorang akan dapat
menggunakan hampir 80% kemampuan mereka, apabila ia termotivasi dengan baik.
Tujuan utama meningkatkan motivasi adalah untuk meningkatkan kinerja
(performance). Kinerja memang dipengaruhi oleh motivasi. Ingat bahwa, Performance
merupakan fungsi dari Compenent dan Commitment. Sedangkan komitmen yang
merupakan gabungan dari konfiden (percaya diri) dan motivasi.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Motivasi Belajar ?


2. Apa saja Fungsi Peningkatan Motivasi ?
3. Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar?
4. Mengapa motivasi penting dalam pembelajaran?
5. Bagimanakah ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar?
6. Apa sajakah teori-teori motivasi?
7. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Apa Itu Motivasi


2. Untuk Mengetahui Fungsi Peningkatan Motivasi
3. Untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
4. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya motivasi dalam pembelajaran
5. Untuk mengetahui ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar
6. Untuk mengetahui teori-teori motivasi
7. Untuk mengetahui upaya meningkatkan motivasi belajar

D. Manfaat

Diharapkan makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan secara praktis sebagi
hasil dari pengamatan langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang
diperoleh selama studi di perguruan tinggi khususnya bidang ilmu kependidikan dan
dapat menambah ilmu pengetahuan secara umum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi

Kata motivasi diambil dari bahasa latin, movere yang artinya dorongan dari diri
sendiri untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Motivasi belajar artinya dorongan dari
diri siswa untuk mencapai tujuan belajar, misalnya pemahaman materi atau
pengembangan belajar. Dengan adanya motivasi, siswa akan senantiasa semangat untuk
terus belajar tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Cara menumbuhkannya tentu bukan
perkara mudah karena setiap siswa memiliki karakter dan keinginan berbeda-beda. 

Motivasi  belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa (intrinsik)
dan dari luar diri siswa (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu. Motivasi instrinsik meliputi
hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan untuk belajar, dan harapan akan
cita-cita siswa.  Sedangkan motivasi ekstrinsik yang meliputi adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik, dan adanya upaya guru
dalam membelajarkan siswa.

B. Fungsi Peningkatan Motivasi

a.    Menggairahkan dan meningkatkan semangat (bekerja, belajar, dll..)

b.    Meningkat moral dan kepuasannya

c.    Meningkatkan  kinerja, loyalitas, disiplin, keefektivan

d.    Meningkatkan kreativitas dan partisipasi

e.    Menumbuhkan suasana lingkungan yang lebih kondusif

f.     Mempertinggi rasa tanggung jawab

Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi motivasi lain. Motivasi dapat juga sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena

3
adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang
baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat menelurkan prestasi yang
baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya.

Di dalam kegiatan belajar mengajar peran motivasi baik instrinsik maupun


ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan
mengarahkan serta memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, untuk itu guru perlu mengenal
siswa dan mempunyai kesanggupan kreatif untuk menghubungkan pelajaran dengan
kebutuhan dan minat siswa. Dalam hal ini Sardiman (1986 : 91-94) mengemukakan
bahwa ada beberapa bentuk dan cara yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan
motivasi belajar siswa di sekolah, antara lain :

1) Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan siswa. Angka-angka
yang baik bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat, tetapi juga banyak siswa
bekerja atau belajar hanya ingin naik kelas saja. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa
pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati. Oleh
karena itu guru harus mencari solusi bagaimana cara memberikan angka yang terkait
dengan nilai yang terkandung dalam setiap pengetahuan, sehingga tidak hanya nilai
kognitif saja, melainkan juga keterampilan dan apektifnya.

2) Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian
karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang
yang tidak senang dan tidak berbakat untuk pekerjaan tersebut.

3) Saingan atau Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi belajar siswa.
Persaingan antar individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.

4) Memberi Ulangan atau Tes

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
Yang harus diingat oleh guru jangan terlalu sering memberi ulangan, hendaknya bila
akan ulangan harus diberitahukan terlebih dahulu.

5) Mengetahui Hasil
4
Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada
diri siswa untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya akan terus meningkat.

6) Pujian

Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,
perlu diberikan pujian. Pujian merupakan bentuk motivasi yang positif.

7) Hukuman

Hukuman sebagai bentuk motivasi yang negatif, tetapi kalau diberikan secara
bijak dapat menjadi alat motivasi yang baik.

8) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan pada diri anak didik
sehingga hasilnya akan lebih baik pula.

9) Minat

Minat muncul karena ada kebutuhan. Proses belajar akan berjalan lancar kalau
disertai minat yang kuat.

10) Tujuan yang Diikuti

Rumusan yang diikuti dan diterima baik oleh siswa merupakan alat motivasi
yang sangat penting. Dengan memahami tujuan yang harus dicapai, maka akan timbul
gairah untuk belajar.

C. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan motivasi belajar, yaitu


lingkungan budaya, keluarga, sekolah dan siswa itu sendiri. Motivasi belajar bisa
menurun akibat ambisi orang tua atau sistem peringkat di sekolah. Memaksa siswa
menerima beban melebihi kapasitasnya tentu saja membuat siswa berkembang secara
tidak sehat. Keinginan menciptakan siswa ”hebat” justru bisa menghasilkan siswa yang
bermasalah.
Motivasi sebagai faktor utama dalam belajar yakni berfungsi menimbulkan,
mendasari, dan menggerakan perbuatan belajar. Menurut hasil penelitian melalui
observasi langsung,bahwa kebanyakan siswa yang besar motivasinya akan giat
berusaha,tampak gagah,tidak mau menyerah, serta giat membaca untuk meningkatkan
hasil belajar serta memecahkan masalah yang dihadapinya. Sebaliknya mereka yang

5
memiliki motivasi rendah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak
tertuju pada pembelajaran yang akibatnya siswa akan mengalami kesulitan belajar.
Motivasi menggerakan individu, mengarahkan tindakan serta memilih tujuan
belajar yang dirasa paling berguna bagi kehidupan idividu. Mempelajari motivasi maka
akan ditemukan mengaapa individu berbuat sesuatu karaena motivasi individu yidak
dapat diamati secara langsung, sedangkan yang dapat diamati adalah manifestasi dari
motivasi itu dalam bentuk tingkah laku yang nampak pada individu setidaknya akan
menjadi mendekati kebenaran apa yang menjadi motivasi individu bersangkutan.

D. Pentingnya Motivasi Dalam Pembelajaran

Pentingnya Motivasi Dalam Pembelajaran Motivasi mempunyai kaitan yang erat


dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu
cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk
mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang
dianggap penting dalam kehidupannya. Perubahan nilai-nilai yang dianut akan mengubah
tingkah laku manusia dan motivasinya. Karenanya bahan-bahan pelajaran yang disajikan
hendaknya disesuaikan dengan minat siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai
yang berlaku dalam masyarakat.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi
belajar adalah sebagai berikut :
a) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
Contohnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan. Dibandingkan
dengan teman sekelas yang juuga membaca bab tersebut : ia kurang berhasil
menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.
b) Menginformasikan tentang keukatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman
sebaya; sebagai ilustrasi, jika tebukti usaha beajar seorang siswa belum memadai,
maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.
c) Mengarahkan kegiatan bekajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dirinya
belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau misalnya, maka ia akan
mengubah perilaku belajarnya.
d) Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan dana
belajar da masih ada adik yang dibiayai orang tua, maka ia berusaha agar cepat lulus.
e) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (disela-selanya
adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan; individu dilatih untuk
menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. Sebagai
ilustrasi, setiap hari siswa diharapkan dapat berhasil memuaskan.

6
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut disadari
oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan,
dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu
sebagai berikut:

1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar


sampai berhasil;

2. Membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila semanga


belajarnya timbul tenggelam;

3. Memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal
ini hadiah, pujian, dorongan atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar.

E. Ciri Siswa yang Mempunyai Motivasi Belajar

Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat dikenali
melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dikemukakan Brown (1981)
sebagai berikut:
1. Tertarik kepada guru.
2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.
3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada
guru.
4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas.
5. Ingin identitasnya diakui oleh orang lain.
6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.
7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali.
8. Dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.

Sardiman (1986) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri
seseorang adalah:
1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu
lama.
2. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi
yang diperoleh.
3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar.
4. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.
5. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.

7
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini senang mencari dan memecahkan
masalah

F. Teori-Teori Motivasi

Teori-teori motivasi menurut Slavin dalam Catharina , motivasi merupakan


proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara
terus menerus. Motivasi belajar adalah penting. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar
pada diri anak tersebut.

Berikut teori-teori kontemporer tentang motivasi :


a) Teori Belajar Behavioral
Konsep motivasi erat berhubungan dengan suatu prinsip bahwa perilaku yang
diperkuat di masa lalu adalah lebih mungkin diulangi lagi dibandingkan dengan
perilaku yang tidak diperkuat atau di hukum. Para pakar behaviorisme menyatakan
bahwa tidak perlu memisahkan teori belajar dengan motivasi, karena motivasi
merupakan produk dari sejarah penguatan. Peserta didik diperkuat untuk belajar akan
termotivasi untuk belajar, namun bagi peserta didik yang tidak mendapatkan
penguatan dalam belajar maka anak itu tidak termotivasi untuk belajar.

b) Teori Kebutuhan Manusia


Abraham Maslow merupakan pakar teori kebutuhan manusia yang menjelaskan
konsep motivasi untuk memenuhi kebutuhan. Banyak kebutuhan dasar yang
semuanya harus dipenuhi, seperti makan, rasa aman, cinta dan perawatan harga diri
yang positif. Setiap anak berbeda kepentingannya di dalam memenuhi kebutuhannya.
Beberapa anak ada yang lebih membutuhkan rasa afeksi dan perhatian, sementara
yang lain memiliki kebutuhan psikologis dan keamanan. Banyak anak mempunyai
kebutuhan yang berbeda pada waktu yang berbeda pula.

c) Teori Disonansi
Teori disonansi menyatakan bahwa kebutuhan untuk mempertahankan citra diri yang
positif merupakan motivator yang sangat kuat. Kebanyakan perilaku anak di arahkan
pada upaya pemenuhan standar personalnya. Misalnya anak memiliki keyakinan
bahwa dirinya adalah seorang anak yang baik dan jujur, maka anak itu akan
berperilaku baik dan jujur walaupun tidak ada anak lain yang melihatnya. Fenomena
ini merupakan kondisi dimana anak selalu berkeinginan untuk mempertahankan citra
diri yang positif. Demikian pula apabila anak itu memiliki keyakinan bahwa dia

8
adalah anak yang mampu dan cerdas, maka anak itu akan memenuhi dengan cara
berperilaku yang intelegen.

d) Teori Kepribadian
Istilah motivasi umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan
kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Anak akan termotivasi untuk
makan manakala dia tidak makan dalam waktu tertentu. Penggunaan konsep motivasi
itu ditujukan untuk menggambarkan kecenderungan umum yang mendorong ke arah
tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, motivasi sering kali dipandang sebagai
karakteristik kepribadian yang relatif stabil. Banyak anak yang termotivasi untuk
berprestasi, dan banyak pula yang termotivasi untuk bersosialisasi dengan anak lain.
Demikian pula anak mengekspresikan motivasinya dengan berbagai cara. Motivasi
sebagai karakteristik kepribadian yang stabil merupakan konsep yang berbeda dengan
motivasi untuk melakukan sesuatu dalam situasi tertentu pula.

e) Teori Atribusi
pada dasarnya menjelaskan empat hal tentang keberhasilan dan kegagalan dalam
situasi berprestasi, yaitu: kemampuan, usaha, kesulitan tugas, dan keberuntungan.
Atribusi kemampuan dan usaha berasal dari dalam individu, atribusi kesulitan tugas
dan keberuntungan berasal dari luar individu. Kemampuan bersifat relatif stabil, tidak
berubah, dan usaha dapat berubah. Secara sama, kesulitan tugas bersifat stabil,
sementara itu keberuntungan bersifat tidak stabil dan tidak dapat diprediksikan.

f) Teori Harapan
Aspek penting dalam teori harapan adalah bahwa situasi dan kondisi tertentu,
probabilitas keberhasilan yang sangat tinggi akan dapat menjadi pengganggu
motivasi. Teori harapan ini implikasinya penting bagi pendidikan, yaitu tugas-tugas
yang diberikan kepada peserta didik hendaknya tidak terlalu mudah ataupun terlalu
sukar. Demikian pula tidak memberikan saran bahwa pertanyaan yang disajikan
dalam ujian memiliki tingkat kesulitan rendah atau hanya dapat dijawab oleh separuh
peserta didik. Ini karena soal-soal ujian itu biasanya tidak memerlukan usaha keras,
namun memerlukan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya.

g) Teori Motivasi Berprestasi


Salah satu teori motivasi yang penting dalam psikologi adalah motivasi berprestasi
karena kecenderungan untuk mencapai keberhasilan atau tujuan dan melakukan
kegiatan yang mengarah pada kesuksesan atau kegagalan. Peserta didik yang
mempunyai motivasi berprestasi, mereka cenderung memilih partner belajar yang
cakap dalam mengerjakan tugas. Sebaliknya, peserta didik yang mempunyai motivasi
berafiliasi merupakan kebutuhan yang diekspresikan untuk mencintai dan menerima
lebih menyukai memilih partner kerja berdasarkan pada persahabatan. Motivasi
9
berprestasi merupakan keinginan untuk memperoleh keberhasilan dan berpartisipasi
aktif di dalam suatu kegiatan. Keberhasilan yang di capai dipandang sebagai buah
dari usaha dan kemampuan personal yang dicurahkan dalam mengerjakan tugas.

G. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Pembelajaran hendaknya mampu


meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik sebanyak mungkin. Hal ini berarti bahwa
pendidik harus mampu menarik minat dan meningkatkan hasrat ingin tahu peserta didik
terhadap materi yang di sajikan.

Untuk mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik
dalam meningkatkan motivasi belajar :

1. Membangkitkan Minat Belajar


Pengaitan pembelajaran dengan minat peserta didik adalah sangat penting, dan
karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat
bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting membangkitkan hasrat
ingin tahu peserta didik mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu
pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik untuk
mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh pendidik.

2. Mendorong Rasa Ingin Tahu


Pendidik yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan
dan memelihara rasa ingin tahu peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran. Metode
pembelajaran studi kasus, diskonveri, inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya
merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat
ingin tahu peserta didik.

3. Menggunakan Variasi Metode


Penyajian Yang Menarik Motivasi intrinsik untuk belajar sesuatu dapat
ditingkatkan melalui penggunaan materi pembelajaran yang menarik, dan juga
penggunaan variasi metode penyajian.

4. Membantu Peserta Didik


Dalam Merumuskan Tujuan Belajar Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak
akan belajar keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau
ditetapkan oleh dirinya sendiri, dan bukan dirumuskan atau di tetapkan oleh orang
lain. Oleh karena itu, pendidik hendaknya mendorong dan membantu peserta didik
agar merumuskan dan mencapai tujuan belajarnya sendiri.

10
Cara lain yang dapat dilakukan adalah apabila pendidik yang merumuskan tujuan
pembelajaran, maka sampaikan tujuan pembelajaran itu kepada peserta didik agar
mereka merasa memiliki tujuan pembelajaran tersebut. Strategi adalah suatu
rangkaian tindakan untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Untuk menuju ke pola
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa, perlu adanya perubahan sasaran yang
harus dikembangkan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Belajar merupakan kegiatan sehari hari bagi siswa sekolah. Dalam peoses pembelajaran
dijelaskan dengan berbagai teori belajar. Terlepas dari teori belajar tersebut, ada satu aspek yang
juga bias menentukan tingkat keberhasilan hasil belajar siswa yaitu motivasi. Motivasi berasal
dari bahasa latin “movere”, yang berarti menggerakkan. Dari pengertian beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang menyebabkan seseorang atau sekelompok
orang tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya.
Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar, pertama, motivasi
merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan . kedua, motivasi memegang peranan
penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang
mempunyai motivasi tinggi mempunyai energy yang banyak untuk melaksanakan kegiatan
belajar.

B. Saran

Dalam proses belajar dan mengajar motivasi sangat dibutuhkan untuk menunjang
semangat peserta didik. Sehingga sebagai calon tenaga pndidik, kita diharuskan bisa memotivasi
peserta didik untuk bersungguh sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran. Jika peserta
didik termotivasi, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan mampu untuk mendapatkan
hasil yang terbaik.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.papermakalah.com/2017/10/makalah-motivasi-belajar.html

http://doubleddodewii.blogspot.com/2015/03/makalah-motivasi-belajar-dan.html

https://www.rijal09.com/2016/03/motivasi-belajar.html

https://www.slideshare.net/mayawi/motivasi-dalam-belajar-dan-pembelajaran-makalah-bdp

13

Anda mungkin juga menyukai