DISUSUN OLEH:
2021
1
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
A. Pengertian Motivasi.........................................................................................................................3
B. Fungsi Peningkatan Motivasi...........................................................................................................3
C. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar..................................................................................5
D. Pentingnya Motivasi Dalam Pembelajaran......................................................................................6
E. Ciri Siswa yang Mempunyai Motivasi Belajar..................................................................................7
F. Teori-Teori Motivasi........................................................................................................................8
G. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar..........................................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Apabila guru dan
orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau anaknya, maka dalam
diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat
belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas
belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa. Selanjutnya dapat
membentuk kebiasaan siswa senang belajar, sehingga prestasi belajarnya pun dapat
meningkat.
Pada hakekatnya inti dari pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar.
Semua pihak yang tersangkut di dalamnya, baik kepala sekolah, guru, konselor, siswa,
petugas lainnya maupun orang tua siswa sangat mengharpkan terjadinya proses belajar
mengajar yang optimal. Terjadinya proses belajar yang optimal, diharapkan siswa akan
mampu meraih prestasi yang tinggi. Untuk itu, selain senantiasa menyempurnakan sistem
pengajarannya, disekolah juga mengupayakan terjadinya motivasi belajar.
Berbagai pelatihan, kuliah, seminar, workshop, ditujukan terutama untuk
keperluan peningkatan kemampuan. Namun, tidak otomatis, bahwa kemampuan tinggi
membawa kemauan yang besar. Banyak faktor memberi pengaruh pada beser-kecilnya
motivasi. Kemampuan tinggi dari para karyawan, jadi tidak bermakna bila mereka tidak
mau bekerja giat untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Pertanyaan penting yang
terlintas di benak kami. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemauan (motivasi) orang lain, dan terutama untuk diri sendiri? Inti mempimpin adalah
memotivasi. Memang, tantangan bagi pimpinan adalah bagaimana memotivasi
anggotanya. Penelitian Willian James mengungkapkan bahwa seseorang akan dapat
menggunakan hampir 80% kemampuan mereka, apabila ia termotivasi dengan baik.
Tujuan utama meningkatkan motivasi adalah untuk meningkatkan kinerja
(performance). Kinerja memang dipengaruhi oleh motivasi. Ingat bahwa, Performance
merupakan fungsi dari Compenent dan Commitment. Sedangkan komitmen yang
merupakan gabungan dari konfiden (percaya diri) dan motivasi.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan secara praktis sebagi
hasil dari pengamatan langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang
diperoleh selama studi di perguruan tinggi khususnya bidang ilmu kependidikan dan
dapat menambah ilmu pengetahuan secara umum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Kata motivasi diambil dari bahasa latin, movere yang artinya dorongan dari diri
sendiri untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Motivasi belajar artinya dorongan dari
diri siswa untuk mencapai tujuan belajar, misalnya pemahaman materi atau
pengembangan belajar. Dengan adanya motivasi, siswa akan senantiasa semangat untuk
terus belajar tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Cara menumbuhkannya tentu bukan
perkara mudah karena setiap siswa memiliki karakter dan keinginan berbeda-beda.
Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa (intrinsik)
dan dari luar diri siswa (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu. Motivasi instrinsik meliputi
hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan untuk belajar, dan harapan akan
cita-cita siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik yang meliputi adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik, dan adanya upaya guru
dalam membelajarkan siswa.
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi motivasi lain. Motivasi dapat juga sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena
3
adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang
baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat menelurkan prestasi yang
baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya.
Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, untuk itu guru perlu mengenal
siswa dan mempunyai kesanggupan kreatif untuk menghubungkan pelajaran dengan
kebutuhan dan minat siswa. Dalam hal ini Sardiman (1986 : 91-94) mengemukakan
bahwa ada beberapa bentuk dan cara yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan
motivasi belajar siswa di sekolah, antara lain :
1) Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan siswa. Angka-angka
yang baik bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat, tetapi juga banyak siswa
bekerja atau belajar hanya ingin naik kelas saja. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa
pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati. Oleh
karena itu guru harus mencari solusi bagaimana cara memberikan angka yang terkait
dengan nilai yang terkandung dalam setiap pengetahuan, sehingga tidak hanya nilai
kognitif saja, melainkan juga keterampilan dan apektifnya.
2) Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian
karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang
yang tidak senang dan tidak berbakat untuk pekerjaan tersebut.
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi belajar siswa.
Persaingan antar individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
Yang harus diingat oleh guru jangan terlalu sering memberi ulangan, hendaknya bila
akan ulangan harus diberitahukan terlebih dahulu.
5) Mengetahui Hasil
4
Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada
diri siswa untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya akan terus meningkat.
6) Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,
perlu diberikan pujian. Pujian merupakan bentuk motivasi yang positif.
7) Hukuman
Hukuman sebagai bentuk motivasi yang negatif, tetapi kalau diberikan secara
bijak dapat menjadi alat motivasi yang baik.
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan pada diri anak didik
sehingga hasilnya akan lebih baik pula.
9) Minat
Minat muncul karena ada kebutuhan. Proses belajar akan berjalan lancar kalau
disertai minat yang kuat.
Rumusan yang diikuti dan diterima baik oleh siswa merupakan alat motivasi
yang sangat penting. Dengan memahami tujuan yang harus dicapai, maka akan timbul
gairah untuk belajar.
5
memiliki motivasi rendah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak
tertuju pada pembelajaran yang akibatnya siswa akan mengalami kesulitan belajar.
Motivasi menggerakan individu, mengarahkan tindakan serta memilih tujuan
belajar yang dirasa paling berguna bagi kehidupan idividu. Mempelajari motivasi maka
akan ditemukan mengaapa individu berbuat sesuatu karaena motivasi individu yidak
dapat diamati secara langsung, sedangkan yang dapat diamati adalah manifestasi dari
motivasi itu dalam bentuk tingkah laku yang nampak pada individu setidaknya akan
menjadi mendekati kebenaran apa yang menjadi motivasi individu bersangkutan.
6
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut disadari
oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan,
dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu
sebagai berikut:
3. Memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal
ini hadiah, pujian, dorongan atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar.
Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat dikenali
melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dikemukakan Brown (1981)
sebagai berikut:
1. Tertarik kepada guru.
2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.
3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada
guru.
4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas.
5. Ingin identitasnya diakui oleh orang lain.
6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.
7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali.
8. Dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.
Sardiman (1986) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri
seseorang adalah:
1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu
lama.
2. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi
yang diperoleh.
3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar.
4. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.
5. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
7
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini senang mencari dan memecahkan
masalah
F. Teori-Teori Motivasi
c) Teori Disonansi
Teori disonansi menyatakan bahwa kebutuhan untuk mempertahankan citra diri yang
positif merupakan motivator yang sangat kuat. Kebanyakan perilaku anak di arahkan
pada upaya pemenuhan standar personalnya. Misalnya anak memiliki keyakinan
bahwa dirinya adalah seorang anak yang baik dan jujur, maka anak itu akan
berperilaku baik dan jujur walaupun tidak ada anak lain yang melihatnya. Fenomena
ini merupakan kondisi dimana anak selalu berkeinginan untuk mempertahankan citra
diri yang positif. Demikian pula apabila anak itu memiliki keyakinan bahwa dia
8
adalah anak yang mampu dan cerdas, maka anak itu akan memenuhi dengan cara
berperilaku yang intelegen.
d) Teori Kepribadian
Istilah motivasi umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan
kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Anak akan termotivasi untuk
makan manakala dia tidak makan dalam waktu tertentu. Penggunaan konsep motivasi
itu ditujukan untuk menggambarkan kecenderungan umum yang mendorong ke arah
tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, motivasi sering kali dipandang sebagai
karakteristik kepribadian yang relatif stabil. Banyak anak yang termotivasi untuk
berprestasi, dan banyak pula yang termotivasi untuk bersosialisasi dengan anak lain.
Demikian pula anak mengekspresikan motivasinya dengan berbagai cara. Motivasi
sebagai karakteristik kepribadian yang stabil merupakan konsep yang berbeda dengan
motivasi untuk melakukan sesuatu dalam situasi tertentu pula.
e) Teori Atribusi
pada dasarnya menjelaskan empat hal tentang keberhasilan dan kegagalan dalam
situasi berprestasi, yaitu: kemampuan, usaha, kesulitan tugas, dan keberuntungan.
Atribusi kemampuan dan usaha berasal dari dalam individu, atribusi kesulitan tugas
dan keberuntungan berasal dari luar individu. Kemampuan bersifat relatif stabil, tidak
berubah, dan usaha dapat berubah. Secara sama, kesulitan tugas bersifat stabil,
sementara itu keberuntungan bersifat tidak stabil dan tidak dapat diprediksikan.
f) Teori Harapan
Aspek penting dalam teori harapan adalah bahwa situasi dan kondisi tertentu,
probabilitas keberhasilan yang sangat tinggi akan dapat menjadi pengganggu
motivasi. Teori harapan ini implikasinya penting bagi pendidikan, yaitu tugas-tugas
yang diberikan kepada peserta didik hendaknya tidak terlalu mudah ataupun terlalu
sukar. Demikian pula tidak memberikan saran bahwa pertanyaan yang disajikan
dalam ujian memiliki tingkat kesulitan rendah atau hanya dapat dijawab oleh separuh
peserta didik. Ini karena soal-soal ujian itu biasanya tidak memerlukan usaha keras,
namun memerlukan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya.
Untuk mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik
dalam meningkatkan motivasi belajar :
10
Cara lain yang dapat dilakukan adalah apabila pendidik yang merumuskan tujuan
pembelajaran, maka sampaikan tujuan pembelajaran itu kepada peserta didik agar
mereka merasa memiliki tujuan pembelajaran tersebut. Strategi adalah suatu
rangkaian tindakan untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Untuk menuju ke pola
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa, perlu adanya perubahan sasaran yang
harus dikembangkan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar merupakan kegiatan sehari hari bagi siswa sekolah. Dalam peoses pembelajaran
dijelaskan dengan berbagai teori belajar. Terlepas dari teori belajar tersebut, ada satu aspek yang
juga bias menentukan tingkat keberhasilan hasil belajar siswa yaitu motivasi. Motivasi berasal
dari bahasa latin “movere”, yang berarti menggerakkan. Dari pengertian beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang menyebabkan seseorang atau sekelompok
orang tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya.
Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar, pertama, motivasi
merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan . kedua, motivasi memegang peranan
penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang
mempunyai motivasi tinggi mempunyai energy yang banyak untuk melaksanakan kegiatan
belajar.
B. Saran
Dalam proses belajar dan mengajar motivasi sangat dibutuhkan untuk menunjang
semangat peserta didik. Sehingga sebagai calon tenaga pndidik, kita diharuskan bisa memotivasi
peserta didik untuk bersungguh sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran. Jika peserta
didik termotivasi, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan mampu untuk mendapatkan
hasil yang terbaik.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.papermakalah.com/2017/10/makalah-motivasi-belajar.html
http://doubleddodewii.blogspot.com/2015/03/makalah-motivasi-belajar-dan.html
https://www.rijal09.com/2016/03/motivasi-belajar.html
https://www.slideshare.net/mayawi/motivasi-dalam-belajar-dan-pembelajaran-makalah-bdp
13