Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KEMARITIMAN

PESONA ZONA EKONOMI EKSLUSIF (ZEE)

ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (ALKI)

KELOMPOK 5 :

Jubaidah Nur Hayati (931423046)

Seprianti Masi (931423121)

Windi Rahmawati Baridu (931423050)

Ismail S Totoiya ( 931423130 )

Dosen Pengampuh Mata Kuliah Kemaritiman :

Dr. Hapsawati Taan, S.T., M.M

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan
Karunia-Nya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tentang ”Pesona
ZEE dan ALKI”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen dan teman-teman
yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan


mahasiswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan makalah kami di kemudian hari dengan
lebih baik lagi.

Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang ” Pesona ZEE dan ALKI”

Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami ucapkan
terima kasih.

Gorontalo, Maret 2024

Penyusun
Kelompok 5

DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................................5
1.3. Tujuan.................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................................6
2.1. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE...................................................................................................6
2.2. Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)....................................................................................14
2.3. Tantangan Pengembangan ZEE dan ALKI..............................................................................23
2.4. Kontribusi ZEE dan ALKI Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia...................................24
BAB III...............................................................................................................................................26
PENUTUP..........................................................................................................................................26
3.1. Kesimpulan............................................................................................................................26
3.2. Saran.....................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................27
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi ekonomi


yang sangat besar di sektor maritim. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia
untuk memanfaatkan potensi ini adalah dengan mengembangkan Zona Ekonomi Eksklusif
(ZEE) dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi
pesona ekonomi Eksklusif dan Alur Laut Kepulauan Indonesia, serta bagaimana
pengembangan ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau
yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. Wilayah laut Indonesia mencakup sekitar 5,8
juta kilometer persegi, menjadikannya salah satu negara dengan wilayah laut terluas di
dunia. Dalam rangka memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah di perairan
Indonesia, pemerintah Indonesia telah mengembangkan konsep Pesona Ekonomi Eksklusif
(ZEE) dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

Indonesia, dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki potensi


ekonomi yang besar. Salah satu aset penting dalam mengembangkan potensi ekonomi
Indonesia adalah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Alur Laut Kepulauan Indonesia
(ALKI). Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pesona ekonomi ZEE dan ALKI,
serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pesona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)
adalah dua konsep penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. ZEE adalah zona
ekonomi eksklusif yang ditetapkan oleh pemerintah suatu negara, sedangkan ALKI adalah
jalur pelayaran yang digunakan untuk menghubungkan kepulauan Indonesia. Artikel ini
akan membahas secara detail tentang kedua konsep ini dan bagaimana mereka
berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ?


2. Apa itu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) ?
3. Apa tantangan Pengembangan ZEE dan ALKI ?
4. Apa kontribusi ZEE dan ALKI terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).


2. Untuk mengetahui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
3. Untuk mengetahui tantangan Pengembangan ZEE dan ALKI.
4. Untuk mengetahui kontribusi ZEE dan ALKI terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE

2.1.1. Pengertian ZEE

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah perairan yang terletak di luar
teritorial laut tetapi masih berada di bawah yurisdiksi negara pesisir. ZEE mencakup lautan
dan sumber daya alam di bawahnya, seperti ikan, minyak, gas alam, dan mineral.

ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) adalah wilayah laut yang terletak di luar wilayah
perairan teritorial suatu negara. Wilayah ini memberikan hak eksklusif kepada negara yang
memiliki ZEE untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di
dalamnya. ZEE Indonesia mencakup wilayah laut seluas 5,8 juta kilometer persegi, yang
merupakan wilayah terbesar di dunia. Pemanfaatan ZEE Indonesia mencakup kegiatan
perikanan, penangkapan ikan, pengelolaan sumber daya alam, pariwisata, dan transportasi
laut.

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah laut yang diberikan kepada negara
oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982. Indonesia
memiliki salah satu ZEE terluas di dunia, meliputi wilayah seluas 3,2 juta kilometer
persegi. ZEE Indonesia terletak di sekitar perairan kepulauan, seperti Kepulauan Natuna,
Kepulauan Riau, dan Kepulauan Maluku.

Dalam ZEE, Indonesia memiliki hak eksklusif untuk mengelola dan memanfaatkan
sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut. Hal ini termasuk sumber daya minyak, gas,
dan mineral. Selain itu, ZEE juga menjadi jalur perdagangan internasional yang penting,
karena merupakan rute laut yang strategis antara Samudera Hindia dan Pasifik.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah konsep yang dikembangkan oleh
pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah di
wilayah laut Indonesia. Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ZEE
didefinisikan sebagai wilayah laut yang dikelola secara terpadu dan berkelanjutan, dengan
mengintegrasikan sektor perikanan, kelautan, pariwisata, dan energi.

Salah satu tujuan utama dari ZEE adalah untuk meningkatkan produktivitas sektor
perikanan di Indonesia. Dengan wilayah laut yang luas dan sumber daya ikan yang
melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu produsen ikan
terbesar di dunia. Dengan mengelola sumber daya perikanan secara berkelanjutan, ZEE
dapat memastikan penangkapan ikan yang berkelanjutan dan meningkatkan pendapatan
nelayan.

Selain sektor perikanan, ZEE juga berfokus pada pengembangan sektor pariwisata
dan energi. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang luar biasa dengan keindahan
alamnya, termasuk pantai, pulau-pulau tropis, dan keanekaragaman hayati laut. Dengan
mengembangkan pariwisata di wilayah laut Indonesia, ZEE dapat meningkatkan
pendapatan dari sektor pariwisata dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat
setempat.

Di sisi energi, ZEE juga bertujuan untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan di
wilayah laut Indonesia. Dengan mengembangkan energi angin, energi surya, dan energi
laut, ZEE dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi fosil dan mengurangi
emisi gas rumah kaca.(Info, 2017)

2.1.2. Manfaat Pengembangan ZEE

Pengembangan ZEE memiliki beberapa manfaat ekonomi, antara lain:

1. Penyediaan sumber daya alam yang melimpah


Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan sumber daya alam di Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE), seperti perikanan, energi terbarukan, dan pariwisata.
Pengembangan sektor-sektor ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pengembangan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) memiliki manfaat yang signifikan


dalam bidang penyediaan sumber daya alam yang melimpah. Berikut adalah beberapa
manfaat pengembangan ZEE dalam bidang tersebut:

1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Pengembangan ZEE memungkinkan negara untuk mengelola dan memanfaatkan


sumber daya alam yang melimpah di wilayah perairannya. Ini termasuk sumber daya alam
seperti ikan, gas alam, minyak bumi, dan mineral. Dengan pengelolaan yang baik, negara
dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi.

2. Peningkatan Ketahanan Pangan

ZEE yang dikembangkan dengan baik dapat menjadi sumber pangan yang penting.
Perairan ZEE seringkali kaya akan ikan dan spesies laut lainnya. Dengan memanfaatkan
sumber daya ini secara berkelanjutan, negara dapat meningkatkan produksi perikanan dan
memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Hal ini juga dapat mengurangi ketergantungan
pada impor pangan.

3. Peningkatan Ekonomi dan Lapangan Kerja

Pengembangan ZEE dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi negara.


Eksploitasi sumber daya alam yang melimpah dapat meningkatkan pendapatan negara
melalui ekspor. Selain itu, industri perikanan dan sektor terkait lainnya juga dapat
memberikan lapangan kerja bagi penduduk setempat.

4. Pemeliharaan Lingkungan

Pengembangan ZEE yang berkelanjutan juga memperhatikan pemeliharaan


lingkungan. Dengan mengimplementasikan praktik-praktik pengelolaan yang baik, seperti
penangkapan ikan yang berkelanjutan dan perlindungan terumbu karang, negara dapat
menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan ekosistem laut. Ini penting untuk menjaga
keseimbangan ekologi dan keberlanjutan jangka panjang.

5. Keamanan dan Pertahanan

ZEE yang dikembangkan dengan baik dapat memberikan keamanan dan pertahanan
bagi negara. Dengan mengontrol wilayah perairannya, negara dapat mengurangi risiko
kejahatan perikanan ilegal, penyelundupan, dan kegiatan ilegal lainnya. Selain itu, ZEE
yang kuat juga dapat menjadi bagian dari pertahanan nasional negara.

Pengembangan ZEE dalam bidang penyediaan sumber daya alam yang melimpah
memiliki manfaat yang luas dan berkelanjutan. Namun, penting untuk menjaga
keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan agar
manfaat ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

2. Pembangunan industri maritim

Pengembangan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) memiliki manfaat yang signifikan


dalam bidang pembangunan industri maritim. Berikut adalah beberapa manfaat
pengembangan ZEE dalam bidang tersebut:

1. Peningkatan Aktivitas Perdagangan


Pengembangan ZEE memungkinkan negara untuk mengembangkan pelabuhan dan
infrastruktur maritim yang mendukung aktivitas perdagangan. Dengan memiliki wilayah
perairan yang luas, negara dapat menawarkan layanan pelabuhan yang efisien dan menarik
minat perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi. Hal ini dapat meningkatkan arus barang
dan meningkatkan aktivitas perdagangan internasional.

2. Pengembangan Industri Maritim

ZEE yang luas memberikan kesempatan bagi negara untuk mengembangkan


industri maritim yang beragam. Ini termasuk industri galangan kapal, industri perikanan,
industri pengolahan hasil laut, industri pariwisata bahari, dan industri energi terbarukan
seperti pembangkit listrik tenaga angin atau tenaga ombak. Pengembangan industri-industri
ini dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.

3. Peningkatan Investasi Asing

Pengembangan ZEE yang menarik dan kondusif dapat menarik investasi asing
dalam sektor industri maritim. Negara dapat menawarkan insentif dan fasilitas yang
menguntungkan bagi perusahaan asing untuk berinvestasi dalam pembangunan
infrastruktur, pelabuhan, dan industri maritim lainnya. Investasi asing ini dapat membantu
dalam transfer teknologi, peningkatan kapasitas produksi, dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia.

4. Peningkatan Konektivitas dan Transportasi

ZEE yang dikembangkan dengan baik dapat memberikan kesempatan untuk


meningkatkan konektivitas dan transportasi maritim. Dengan membangun jaringan jalur
pelayaran yang efisien dan infrastruktur transportasi yang baik, negara dapat memperkuat
hubungan perdagangan dengan negara lain dan memfasilitasi pergerakan barang dan orang.
Ini akan meningkatkan efisiensi logistik dan mempercepat pertumbuhan industri maritim.
5. Peningkatan Riset dan Inovasi

Pengembangan ZEE juga dapat mendorong peningkatan riset dan inovasi dalam
bidang industri maritim. Negara dapat mendorong kolaborasi antara universitas, lembaga
riset, dan sektor swasta untuk mengembangkan teknologi dan solusi inovatif dalam bidang
kelautan dan perikanan. Ini akan meningkatkan daya saing industri maritim negara dan
memperluas pengetahuan dan pemahaman kita tentang ekosistem laut.

Pengembangan ZEE dalam bidang pembangunan industri maritim memiliki potensi


besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan
memperkuat konektivitas negara. Namun, penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan
laut dan memperhatikan aspek-aspek pengelolaan yang baik agar manfaat ini dapat
dinikmati dalam jangka panjang.

3. Pemulihan ekonomi regional

Pengembangan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) memiliki manfaat yang signifikan


dalam bidang pemulihan ekonomi regional. Berikut adalah beberapa manfaat
pengembangan ZEE dalam bidang tersebut:

1. Peningkatan Investasi dan Perekonomian

Pengembangan ZEE dapat menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi


regional. Dengan memiliki wilayah perairan yang luas, negara dapat menawarkan insentif
dan fasilitas yang menarik bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam sektor-sektor seperti
perikanan, pariwisata bahari, energi terbarukan, dan industri maritim lainnya. Investasi ini
akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memberikan dorongan
bagi pertumbuhan ekonomi regional.

2. Peningkatan Konektivitas dan Perdagangan


Pengembangan ZEE dapat meningkatkan konektivitas dan perdagangan antara
negara-negara di wilayah tersebut. Dengan membangun infrastruktur transportasi dan
pelabuhan yang baik, negara dapat memfasilitasi pergerakan barang dan orang antara
negara-negara di sekitarnya. Ini akan meningkatkan arus perdagangan, memperkuat
hubungan ekonomi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional secara keseluruhan.

3. Peningkatan Kerjasama Regional

Pengembangan ZEE dapat menjadi landasan bagi kerjasama regional yang lebih
erat. Negara-negara di wilayah yang sama dapat bekerja sama dalam pengelolaan sumber
daya alam yang melimpah, perlindungan lingkungan laut, penanggulangan bencana alam,
dan pengembangan infrastruktur maritim. Kerjasama ini akan memperkuat integrasi
regional, meningkatkan stabilitas politik, dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih
besar bagi seluruh wilayah.

4. Diversifikasi Ekonomi

Pengembangan ZEE dapat mendorong diversifikasi ekonomi regional. Negara-


negara dapat mengembangkan sektor-sektor baru seperti pariwisata bahari, industri
pengolahan hasil laut, industri energi terbarukan, dan industri maritim lainnya.
Diversifikasi ekonomi ini akan mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu dan
menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi regional.

5. Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Pengembangan ZEE yang berkelanjutan dapat memberdayakan masyarakat lokal di


wilayah tersebut. Dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pembangunan industri maritim, mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi yang lebih
besar, seperti peluang kerja, pendapatan tambahan, dan peningkatan kesejahteraan. Ini akan
membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan inklusi sosial di tingkat
regional.
Pengembangan ZEE dalam bidang pemulihan ekonomi regional memiliki potensi
besar untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan
konektivitas, dan memperkuat kerjasama regional. Namun, penting untuk memperhatikan
aspek-aspek pengelolaan yang baik, perlindungan lingkungan, dan keterlibatan masyarakat
lokal agar manfaat ini dapat dirasakan oleh semua pihak yang terlibat.(Shalimah Zahra,
2018)

2.1.3. Potensi ZEE

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) memiliki potensi yang luas dalam berbagai bidang.
Berikut adalah beberapa potensi yang dapat dimiliki dalam ZEE:

1. Sumber Daya Alam

ZEE seringkali kaya akan sumber daya alam, seperti ikan, gas alam, minyak bumi,
dan mineral. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi, pangan,
dan bahan baku industri. Dengan pengelolaan yang baik, ZEE dapat menjadi sumber daya
alam yang melimpah dan berkelanjutan.

2. Perikanan dan Akuakultur

ZEE memberikan kesempatan untuk mengembangkan sektor perikanan dan


akuakultur. Perairan ZEE seringkali kaya akan ikan dan spesies laut lainnya. Dengan
mengelola perikanan secara berkelanjutan dan mengembangkan akuakultur yang efisien,
ZEE dapat menjadi basis produksi perikanan yang signifikan.

3. Energi Terbarukan
Potensi energi terbarukan di ZEE sangat besar. Energi angin, energi gelombang, dan
energi pasang-surut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik yang bersih dan
berkelanjutan. Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan di ZEE, negara dapat
mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

4. Pariwisata Bahari

ZEE yang indah dan kaya akan keanekaragaman hayati laut dapat menjadi tujuan
pariwisata yang menarik. Aktivitas seperti menyelam, snorkeling, dan wisata perahu dapat
menarik wisatawan dari seluruh dunia. Pariwisata bahari di ZEE dapat memberikan
kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja.

5. Penelitian dan Eksplorasi Ilmiah

ZEE menawarkan kesempatan untuk melakukan penelitian dan eksplorasi ilmiah


yang mendalam. Wilayah perairan yang luas dan beragam menyediakan lingkungan yang
cocok untuk mempelajari ekosistem laut, keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim.
Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang lautan dan
memberikan dasar untuk pengelolaan yang berkelanjutan.

6. Transportasi dan Konektivitas

ZEE dapat menjadi rute transportasi penting antara negara-negara yang berbatasan.
Pengembangan infrastruktur maritim dan pelabuhan di ZEE dapat meningkatkan
konektivitas regional dan memfasilitasi perdagangan internasional. Hal ini dapat
memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan integrasi regional.

Potensi di Zona Ekonomi Eksklusif sangat besar dan beragam. Dengan pengelolaan
yang baik dan pemanfaatan yang berkelanjutan, potensi ini dapat memberikan manfaat
ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan bagi negara dan masyarakat di sekitarnya.
(khoerul ummah, 2022)
2.2. Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)

2.2.1. Pengertian ALKI

ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) adalah jalur pelayaran yang


menghubungkan pulau-pulau di Indonesia. Dalam ALKI, terdapat jalur pelayaran utama
yang meliputi Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Makassar. ALKI juga mencakup jalur-
jalur pelayaran lain yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia seperti Laut Jawa, Laut
Flores, dan Laut Banda. ALKI merupakan jalur vital bagi transportasi laut di Indonesia,
yang digunakan untuk mengangkut barang dan penumpang antarpulau.

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah jalur pelayaran yang


menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di kepulauan Indonesia. ALKI mencakup perairan
antara pulau-pulau Indonesia dan merupakan jalan utama bagi transportasi laut di
Indonesia.

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah konsep yang dikembangkan oleh
pemerintah Indonesia untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi transportasi laut di
wilayah kepulauan Indonesia. Kepulauan Indonesia memiliki tantangan unik dalam hal
transportasi laut karena terdiri dari banyak pulau-pulau yang tersebar di seluruh wilayah
laut Indonesia. ALKI bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi transportasi
laut dengan menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia melalui jalur
pelayaran yang efisien.

Salah satu proyek utama dalam kerangka ALKI adalah pembangunan jalur
pelayaran utama di Indonesia yang dikenal sebagai Jalan Tol Laut. Jalan Tol Laut akan
menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia, termasuk Pelabuhan Tanjung
Priok di Jakarta, Pelabuhan Surabaya di Jawa Timur, dan Pelabuhan Belawan di Sumatera
Utara. Dengan mengembangkan Jalan Tol Laut, ALKI dapat meningkatkan konektivitas
antarpulau di Indonesia dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Selain Jalan Tol Laut, ALKI juga bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur
pelabuhan di Indonesia. Dengan mengembangkan pelabuhan yang modern dan efisien,
ALKI dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan
utama di Indonesia. Hal ini akan mempermudah pergerakan barang dan meningkatkan daya
saing Indonesia di pasar internasional.

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah jalur pelayaran yang


menghubungkan ZEE Indonesia. ALKI memiliki panjang sekitar 95.181 kilometer dan
terdiri dari 23 jalur pelayaran yang berbeda. Jalur pelayaran ini melintasi berbagai
kepulauan Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Pentingnya ALKI terletak pada fungsinya sebagai jalur perdagangan internasional.


Melalui ALKI, banyak kapal pengangkut barang dan kapal penumpang yang melintasi
wilayah Indonesia. Hal ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan, seperti
meningkatnya volume perdagangan, investasi, dan pariwisata.(Mahfud, 2022)

2.2.2. Manfaat Pengembangan ALKI

Pengembangan ALKI memiliki beberapa manfaat ekonomi, antara lain:

1. Memperlancar perdagangan

Pengembangan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) memiliki manfaat yang


signifikan dalam bidang memperlancar perdagangan. Berikut adalah beberapa manfaat
pengembangan ALKI dalam bidang tersebut:

1. Mempercepat Arus Barang

Pengembangan ALKI memungkinkan adanya jalur pelayaran yang lebih efisien dan
terpadu di antara pulau-pulau di Indonesia. Dengan adanya jalur pelayaran yang baik, arus
barang dapat bergerak dengan lebih lancar dan cepat antara pelabuhan-pelabuhan di seluruh
kepulauan. Hal ini akan mengurangi waktu dan biaya dalam proses pengiriman barang,
yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi perdagangan.

2. Meningkatkan Konektivitas dan Aksesibilitas

Pengembangan ALKI akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antara


pulau-pulau di Indonesia. Dengan adanya jalur pelayaran yang baik, transportasi barang
dan orang akan menjadi lebih mudah dan dapat diakses dengan lebih baik. Hal ini akan
memfasilitasi perdagangan antar pulau dan memperkuat hubungan ekonomi antar wilayah.

3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional

ALKI dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Dengan


memperlancar perdagangan, aktivitas ekonomi di berbagai sektor seperti industri, pertanian,
perikanan, dan pariwisata akan meningkat. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru,
meningkatkan pendapatan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah
terdepan di Indonesia.

4. Memperkuat Daya Saing Pelabuhan

Pengembangan ALKI akan memperkuat daya saing pelabuhan-pelabuhan di


Indonesia. Dengan adanya jalur pelayaran yang baik, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia
dapat menjadi lebih efisien dalam proses bongkar muat barang. Hal ini akan meningkatkan
produktivitas pelabuhan, menarik minat perusahaan dan investor, serta meningkatkan daya
saing ekonomi negara.

5. Meningkatkan Perdagangan Internasional

Pengembangan ALKI dapat memfasilitasi perdagangan internasional melalui jalur


laut. Dengan adanya jalur pelayaran yang baik, Indonesia dapat menjadi jalur transit yang
strategis bagi perdagangan internasional antara Asia Timur dan Barat. Hal ini akan
membuka peluang baru untuk meningkatkan ekspor dan impor, serta memperluas pasar
bagi produk Indonesia.

Pengembangan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) memiliki potensi besar


untuk memperlancar perdagangan dan meningkatkan konektivitas di Indonesia. Namun,
penting untuk memperhatikan aspek-aspek pengelolaan yang baik, keamanan maritim, dan
perlindungan lingkungan laut agar manfaat ini dapat dirasakan secara berkelanjutan.

2. Meningkatkan konektivitas antar pulau

Pengembangan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) memiliki manfaat yang


signifikan dalam meningkatkan konektivitas antar pulau. Berikut adalah beberapa manfaat
pengembangan ALKI dalam bidang tersebut:

1. Mempercepat Pergerakan Barang dan Orang

Pengembangan ALKI akan memperlancar pergerakan barang dan orang antar pulau-
pulau di Indonesia. Dengan adanya jalur pelayaran yang baik, transportasi barang dan orang
akan menjadi lebih efisien dan cepat. Hal ini akan mengurangi waktu perjalanan dan biaya
logistik, sehingga memudahkan distribusi barang dan mobilitas penduduk antar pulau.

2. Meningkatkan Aksesibilitas

ALKI akan meningkatkan aksesibilitas antar pulau-pulau di Indonesia. Dengan


adanya jalur pelayaran yang terpadu dan terhubung dengan baik, masyarakat di pulau-pulau
terdepan akan lebih mudah mengakses layanan dan fasilitas penting, seperti kesehatan,
pendidikan, dan infrastruktur. Hal ini akan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
penduduk di seluruh kepulauan.

3. Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Pengembangan ALKI akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di pulau-pulau


di Indonesia. Dengan memperlancar konektivitas antar pulau, perdagangan dan investasi
dapat meningkat. Hal ini akan membuka peluang baru bagi pengembangan sektor-sektor
ekonomi lokal, seperti pariwisata, perikanan, pertanian, dan industri kreatif. Pertumbuhan
ekonomi lokal akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan
masyarakat.

4. Memperkuat Hubungan Antar Daerah

ALKI akan memperkuat hubungan antar daerah di Indonesia. Dengan adanya


konektivitas yang baik, pulau-pulau di Indonesia dapat saling berinteraksi dan melakukan
kerjasama dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, pariwisata, dan pertukaran budaya.
Hal ini akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan solidaritas
antar daerah.

5. Meningkatkan Pemerataan Pembangunan

Pengembangan ALKI akan membantu dalam mewujudkan pemerataan


pembangunan antar pulau di Indonesia. Dengan memperkuat konektivitas antar pulau,
akses terhadap layanan publik dan infrastruktur akan menjadi lebih merata. Hal ini akan
mengurangi kesenjangan pembangunan antara pulau-pulau yang terdepan dan terbelakang,
serta meningkatkan inklusi sosial dan ekonomi.

Pengembangan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) memiliki potensi besar


dalam meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia. Namun, perlu dilakukan
pengelolaan yang baik, seperti peningkatan keamanan maritim, perlindungan lingkungan
laut, dan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan, agar manfaat ini dapat dirasakan
secara menyeluruh dan berkelanjutan.

3. Mendukung sektor pariwisata


Pengembangan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) memiliki manfaat yang
signifikan dalam mendukung sektor pariwisata. Berikut adalah beberapa manfaat
pengembangan ALKI dalam bidang tersebut:

1. Akses ke Destinasi Wisata

Pengembangan ALKI akan meningkatkan aksesibilitas ke destinasi wisata di


kepulauan Indonesia. Dengan adanya jalur pelayaran yang baik, wisatawan dapat dengan
mudah mengunjungi pulau-pulau yang indah dan eksotis di Indonesia. Hal ini akan
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mendukung pertumbuhan sektor
pariwisata.

2. Diversifikasi Produk Pariwisata

ALKI akan memungkinkan diversifikasi produk pariwisata di Indonesia. Pulau-


pulau di Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang beragam. Dengan adanya
konektivitas yang baik antar pulau, pariwisata bahari, pariwisata budaya, pariwisata alam,
dan pariwisata petualangan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan menawarkan
pengalaman wisata yang beragam dan menarik bagi wisatawan.

3. Peningkatan Pendapatan dan Penciptaan Lapangan Kerja

Pengembangan ALKI akan meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan


kerja di sektor pariwisata. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang mengunjungi
kepulauan Indonesia, pendapatan dari sektor pariwisata akan meningkat. Selain itu,
perkembangan sektor pariwisata juga akan menciptakan lapangan kerja baru di bidang
akomodasi, transportasi, restoran, dan aktivitas wisata lainnya.

4. Pengembangan Infrastruktur Pariwisata

ALKI akan mendorong pengembangan infrastruktur pariwisata di kepulauan


Indonesia. Dengan adanya konektivitas yang baik antar pulau, akan ada kebutuhan untuk
membangun dan meningkatkan fasilitas pariwisata, seperti hotel, resor, dermaga, dan
sarana transportasi. Hal ini akan meningkatkan kualitas dan kapasitas infrastruktur
pariwisata, sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan.

5. Peningkatan Kesadaran Lingkungan

Pengembangan ALKI dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di sektor


pariwisata. Dengan adanya jalur pelayaran yang baik, pengelolaan lingkungan dan
keberlanjutan pariwisata dapat ditingkatkan. Pariwisata yang bertanggung jawab terhadap
lingkungan akan melindungi keindahan alam dan keanekaragaman hayati di kepulauan
Indonesia.

Pengembangan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) memiliki potensi besar


dalam mendukung sektor pariwisata di Indonesia. Namun, penting untuk melakukan
pengelolaan yang baik, seperti pengelolaan destinasi wisata yang berkelanjutan,
perlindungan terhadap lingkungan, dan partisipasi masyarakat lokal, agar manfaat ini dapat
dirasakan secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan
lingkungan.(Di et al., n.d.)

2.2.3. Potensi ALKI

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) memiliki potensi yang sangat besar dalam
berbagai bidang. Berikut adalah beberapa potensi yang dapat dimiliki dalam ALKI:

1. Kekayaan Sumber Daya Alam

ALKI memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Perairan
ALKI kaya akan ikan, karang, dan keanekaragaman hayati laut lainnya. Selain itu, ALKI
juga memiliki potensi dalam hal energi terbarukan, seperti energi angin, energi gelombang,
dan energi pasang-surut. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
pangan, energi, dan bahan baku industri.
2. Pariwisata Bahari

ALKI menawarkan potensi pariwisata bahari yang luar biasa. Pulau-pulau indah,
pantai berpasir putih, terumbu karang yang menakjubkan, dan keanekaragaman hayati laut
yang kaya menjadikan ALKI sebagai tujuan wisata yang menarik. Potensi ini dapat
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, menciptakan lapangan kerja di sektor
pariwisata, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.

3. Perikanan dan Akuakultur

ALKI memiliki potensi besar dalam sektor perikanan dan akuakultur. Perairan
ALKI kaya akan ikan dan spesies laut lainnya. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan perikanan tangkap dan budidaya ikan. Dengan pengelolaan yang baik,
ALKI dapat menjadi basis produksi perikanan yang signifikan dan mendukung ketahanan
pangan nasional.

4. Transportasi dan Konektivitas

ALKI memiliki potensi untuk meningkatkan konektivitas dan transportasi antara


pulau-pulau di Indonesia. Dengan membangun infrastruktur maritim yang baik, ALKI
dapat menjadi jalur pelayaran yang efisien dan terpadu. Potensi ini akan memperlancar
pergerakan barang dan orang antar pulau, meningkatkan konektivitas regional, dan
mendukung pertumbuhan ekonomi.

5. Penelitian dan Konservasi Laut

ALKI menyediakan lingkungan yang ideal untuk penelitian dan konservasi laut.
Keberagaman hayati laut, terumbu karang, dan ekosistem laut yang unik di ALKI
menawarkan peluang untuk mempelajari dan melindungi keanekaragaman hayati. Potensi
ini dapat meningkatkan pemahaman kita tentang ekosistem laut dan memberikan dasar
untuk pengelolaan yang berkelanjutan.

6. Pengembangan Industri Maritim

ALKI memiliki potensi untuk pengembangan industri maritim yang beragam.


Potensi energi terbarukan, seperti energi angin dan energi gelombang, dapat dimanfaatkan
untuk pembangkit listrik. Selain itu, ALKI juga memiliki potensi dalam industri galangan
kapal, industri pengolahan hasil laut, dan industri pariwisata bahari. Potensi ini akan
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan mendorong pertumbuhan
ekonomi.

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) memiliki potensi yang sangat besar untuk
memanfaatkan sumber daya alam, pengembangan pariwisata, dan pertumbuhan ekonomi.
Namun, penting untuk memperhatikan aspek pengelolaan yang baik, perlindungan
lingkungan laut, dan partisipasi masyarakat lokal agar potensi ini dapat dimanfaatkan
secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi Indonesia.
(HANDAYANI, 2016)

2.3. Tantangan Pengembangan ZEE dan ALKI

Meskipun memiliki banyak manfaat, pengembangan ZEE dan ALKI juga


menghadapi beberapa tantangan. Pertama, masalah keamanan dan keberlanjutan
lingkungan. Pengembangan ZEE dan ALKI dapat berdampak negatif terhadap lingkungan,
seperti kerusakan terumbu karang dan pencemaran laut. Oleh karena itu, perlu adanya
pengelolaan yang baik dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
Kedua, pengembangan ZEE dan ALKI juga memerlukan investasi yang besar.
Pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, dermaga, dan jalan akses menjadi kunci
dalam pengembangan ZEE dan ALKI. Oleh karena itu, diperlukan investasi yang besar dari
pemerintah dan sektor swasta untuk mengembangkan ZEE dan ALKI secara optimal.
(ARANI, 2006)

2.4. Kontribusi ZEE dan ALKI Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pengelolaan ZEE Indonesia dan pengembangan ALKI memiliki peran yang sangat
penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berikut adalah beberapa kontribusi dari
kedua konsep ini:

1. Peningkatan produksi dan ekspor sektor perikanan

Dengan adanya ZEE, Indonesia memiliki kontrol penuh terhadap sumber daya alam
yang ada di perairannya. Hal ini memungkinkan peningkatan produksi perikanan, yang
berdampak pada peningkatan ekspor ikan dan produk perikanan. Ekspor sektor perikanan
telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan devisa negara.

2. Peningkatan investasi sektor energy

ZEE Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak
dan gas alam. Pengelolaan ZEE yang baik dapat menarik investasi dalam sektor energi,
yang berdampak pada peningkatan produksi dan ekspor minyak dan gas alam. Peningkatan
investasi sektor energi juga berkontribusi terhadap diversifikasi ekonomi Indonesia.

3. Peningkatan konektivitas dan mobilitas barang dan penumpang


Pengembangan ALKI memungkinkan konektivitas antar pulau yang lebih baik,
yang berdampak pada peningkatan mobilitas barang dan penumpang. Hal ini mengurangi
biaya logistik dan mempercepat pergerakan barang, yang mendukung pertumbuhan industri
dan perdagangan di kepulauan Indonesia.

4. Peningkatan pariwisata

ALKI juga berkontribusi terhadap pengembangan sektor pariwisata di kepulauan


Indonesia. Dengan adanya jalur pelayaran yang baik, pariwisata pulau-pulau terpencil
menjadi lebih mudah diakses oleh wisatawan. Hal ini membuka peluang investasi dan
mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, yang menjadi sumber pendapatan penting bagi
pemerintah dan masyarakat lokal.(Jaelani, 2017)
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Potensi ekonomi di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) sangat besar dan perlu dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah dan
pelaku industri. Pengembangan ZEE dan ALKI dapat memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik melalui peningkatan produksi
dan ekspor sektor perikanan, pengembangan industri maritim, peningkatan kunjungan
pariwisata, peningkatan investasi, maupun peningkatan konektivitas antar pulau. Dengan
mengoptimalkan potensi ini, Indonesia dapat menjadi kekuatan ekonomi maritim yang kuat
dan berkelanjutan di tingkat global. Pengembangan ZEE dan ALKI memiliki potensi
besar dalam meningkatkan ekonomi kelautan dan perikanan, pariwisata, dan konektivitas
antarpulau di Indonesia. Namun, pengembangan ini juga menghadapi tantangan dalam hal
keamanan dan keberlanjutan lingkungan serta investasi yang besar. Oleh karena itu,
diperlukan kebijakan yang mendukung pengembangan ZEE dan ALKI secara berkelanjutan
serta kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengoptimalkan
potensi yang ada. Dengan pengembangan ZEE dan ALKI yang baik, Indonesia dapat
memanfaatkan sumber daya lautnya secara optimal dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

3.2. Saran

Dengan mengenalkan dan mempromosikan pesona ZEE dan ALKI, diharapkan


dapat meningkatkan minat wisatawan untuk menjelajahi keindahan alam, budaya, dan
potensi wisata yang ada di wilayah tersebut. Selain itu, kesadaran akan pentingnya
konservasi dan keberlanjutan juga akan terus ditingkatkan, sehingga ZEE dan ALKI dapat
tetap lestari dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

ARANI, S. A. (2006). Universitas Medan Area Medan Universitas Medan Area Universitas Medan
Area. 44(2), 8–10.

Di, S., Tni, P. O. S., Bajo, L., Timur, N. T., Sasongko, N. A., Octavian, A., Laksmono, R., Hilmawan, A.,
& Royana, I. (n.d.). TO MEET WATER LOGISTIC SUPPORT IN THE MARITIME BORDER : 45–70.

HANDAYANI, P. (2016). Analisis Diplomasi Maritim Indonesia Melalui Keketuaan Indonesia Di


Forum Regional Indian Ocean Rim Association (Iora) ….
https://repository.usni.ac.id/repository/SKRIPSI PRIYANTI HANDAYANI
051101503125013.pdf

Info, P. (2017). Arizal Yoga Pratama. 1–4.

Jaelani, A. (2017). Munich Personal RePEc Archive Halal tourism industry in Indonesia: Potential
and prospects. MPRA Paper, 76237, 1–20.

khoerul ummah. (2022). No Title, 8.5.2017, 2003–2005.

Mahfud, D. L. (2022). Terhadap Kebijakan Poros Maritim Dunia Indonesia Periode 2015-2019.

Shalimah Zahra. (2018). Strategi Indonesia dalam menghadapi klaim “nine-dash line” tiongkok di
wilayah perairan kepulauan natuna pada Tahun 2014-2017. Bachelor’s Thesis, FISIP UIN
Jakarta, 69. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/43650

Anda mungkin juga menyukai