Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGANTAR ILMU DAKWAH


UJIAN AKHIR SEMESTER

O
L
E
H
Sandi Aulia Abdullah
NIM : 233022007
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. Andries Kango, M.Ag

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

2023
DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
Pengertian Dakwah.....................................................................................................................................4
1.1. Pengertian Secara Bahasa............................................................................................................4
1.2. Pengertian Secara Istilah / Menurut Pakar..................................................................................4
1.3. Istilah-Istilah Lain Dakwah...........................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
Materi Dakwah............................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Materi Dakwah...............................................................................................................6
2.2. Sumber Materi Dakwah....................................................................................................................6
2.3. Materi Dakwah Yang Baik dan Efektif...............................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................................8
Media Dakwah.............................................................................................................................................8
3.1. Pengertian Media Dakwah................................................................................................................8
3.2. Jenis-Jenis Media Dakwah................................................................................................................8
3.3. Media Dakwah Digital.......................................................................................................................9
3.4. Kelebihan Media Dakwah Digital....................................................................................................10
BAB IV........................................................................................................................................................12
Mad’u / Objek Dakwah..............................................................................................................................12
4.1. Pengertian Mad’u...........................................................................................................................12
4.2. Identifikasi Mad’u...........................................................................................................................13
4.3. Jenis-Jenis Mad’u............................................................................................................................13
4.4. Mad’u Millenial...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................16
Daya Tarik Media Digital Sebagai Media Dakwah Untuk Generasi Milenial..............................................16
BAB I

PENGERTIAN DAKWAH

1.1. Pengertian Secara Bahasa


Dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab : –‫دعا‬
‫ يدعوا – دعوة‬yang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil seruan, permohonan,
dan permintaan. Dalam pengertian lain menyebutkan dakwah merupakann bahasa
Arab, berasal dari kata da’wah, yang bersumber pada kata: ‫ ( دعا– يدعوا – دعوة‬da’a,
yad’u, da’watan) yang bermakna seruan, pengilan, undangan atau do‟a. Jadi,
dapat disimpulkan dakwah secara bahasa berarti seruan atau panggilan

1.2. Pengertian Secara Istilah / Menurut Pakar

Menurut Pengertian dakwah secara istilah yang diartikan oleh berbagai


ahli sebagai berikut :
1. Syaikh Muhammad Abduh mengatakan bahwa dakwah adalah menyeru
kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran adalah fardlu yang
diwajibkan kepada setiap muslim.
2. Nasarudin Latif mengatakan bahwa dakwah adalah setiap usaha aktivitas
dengan lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil
manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah Swt sesuai dengan garis-
garis akidah dan syariat serta akhlak islamiah.
3. Masadar Helmy mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak dan
menggerakkan manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah (Islam) termasuk
amr ma’ruf nahi munkar untuk bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
1.3. Istilah-Istilah Lain Dakwah

a. Tabligh : Tabligh dalam bentuk perintah atau fi’il amr ditemukan kata “balligh” yang
artinya sampaikanlah. Dan kata “balagh” yang bermakna menyampaikan.

b. Tabsyir : Kata tabsyir semakna dengan kata targhib yakni memberi kabar gembira bagi
orang yang beriman dan beramal saleh. Sedangkan kata indhar memiliki makna yang sama
dengan perkataan tarhib, yang berarti peringatan bagi yang kufur dan melanggar perintah
Allah SWT.

c. Amar Maruf Nahi Munkar : Amr Ma’ruf Nahi Munkar mengandung arti memerintahkan
yang makruf (kebaikan) dan mencegah yang munkar (keburukan).

d. Mauidzhoh : Makna kata maw’izhah menurut Tafsir Al-Mishbah peringatan, pengajaran.

e. Zikra : Al-zikra artinya memberi peringatan atau mengingatkan. Selain kata zikra, terdapat
kata zakkir dan muzakkir

f. Nashihah : Kata nasihun yang berarti penasehat disebut pada dalam Qur’an surah Al-A’raf
[7] ayat 68 yang artinya: Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku
hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.
BAB II

MATERI DAKWAH

2.1. Pengertian Materi Dakwah

Materi dakwah adalah segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada
objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada dalam Kitabullah maupun
Sunnah Rasul-Nya. Semua materi dakwah ini bersumber pada Alqur’an, As-Sunnah
Rasulullah Saw, hasil ijtihad ulama, sejarah peradaban Islam.

2.2. Sumber Materi Dakwah

Sumber materi dakwah bisa berasal dari beberapa sumber yakni :

1. Al-Qur’an
2. As-Sunnah
3. Ijtihad Para Ulama

2.3. Materi Dakwah Yang Baik dan Efektif

Kekuatan kata-kata (atau tulisan) dalam kaitannya dengan bahasa dakwah yang
persuasif, yakni kata-kata yang dapat menjadi stimulir yang merangsang respon
psikologis mad’u terletak pada jenis-jenis kekuatan sebagai:

1. Karena keindahan bahasa seperti bait-bait syair atau puisi.

2. Karena jelasnya informasi.


3. Karena intonasi suara yang berwibawa.

4. Karena logikanya yang sangat kuat.

5. Karena memberikan harapan/optimisme (basyiran)

6. Karena memberikan peringatan yang mencekam (nadziran).

7. karena ungkapan yang penuh dengan ibarat


BAB III

MEDIA DAKWAH

3.1. Pengertian Media Dakwah

Media dakwah merujuk kepada alat atau saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwah (ajaran Islam) kepada masyarakat. Media ini dapat berupa
berbagai macam alat komunikasi, baik tradisional maupun modern, yang digunakan untuk
menyebarkan ajaran Islam.

3.2. Jenis-Jenis Media Dakwah

a. Media Cetak: Ini mencakup buku, surat kabar, majalah, bulletin, brosur, jurnal, dan
pamplet. Buku dakwah melalui buku memiliki peranan dan manfaat yang besar, karena
mempunyai kemampuan mengarah dan mempengaruhi pembaca

b. Media Elektronik: Ini mencakup radio, televisi, dan film. Media elektronik
memungkinkan penyampaian pesan dakwah melalui airwaves dan visual, yang membantu
menjangkau audiens yang lebih luas

c. Media Visual: Ini mencakup gambar, dan video yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dakwah secara visual. Media visual membantu menarik perhatian audiens dan
memudahkan pemahaman pesan yang diberikan
d. Media Audio Visual: Ini mencakup kombinasi antara media audio dan visual, seperti
presentasi PowerPoint, video tentang hukum Islam, dan serangan gambar tentang properti
Islam

e. Media Individual: Ini mencakup saluran komunikasi yang digunakan oleh individu untuk
menyampaikan pesan dakwah kepada orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu,
seperti telepon, SMS, telegram, faks, papan pengumuman, CD, e-mail, dan lainnya

Dalam menilih media dakwah, penting untuk mengondiskan dengan obyek dakwah dan
keadaan situasi yang sesuai. Oleh karena itu, penggunaan media dalam pelaksanaan dakwah
harus sesuai dengan keberhasilan dan kesuksesan dalam situasi tersebut

3.3. Media Dakwah Digital

a. Media dakwah digital merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk menyampaikan
pesan-pesan dakwah (ajaran Islam) kepada masyarakat. Media dakwah digital mencakup
berbagai jenis media, seperti audio, visual, dan audio visual, yang dapat diakses melalui
aplikasi smartphone, podcast, radio online, dan platform media sosial seperti Facebook,
Instagram, dan YouTube

b. Penggunaan media dakwah digital semakin populer selama pandemi COVID-19, karena
memungkinkan penyampaian pesan dakwah secara online dan dapat menjangkau audiens
yang lebih luas
c. Media dakwah digital dapat menjadi daya tarik bagi generasi milenial, karena lebih cepat,
mudah diakses, dan sesuai dengan gaya hidup mereka

d. Meskipun demikian, penggunaan media dakwah digital juga memiliki tantangan, seperti
kesulitan dalam menjangkau audiens yang lebih tua dan kurangnya pengawasan terhadap
konten yang disebarkan

3.4. Kelebihan Media Dakwah Digital

a. Mudah dengan akses: Media dakwah digital memungkinkan akses kapan saja dan di
mana saja, sesuai dengan lifestyle yang digital yang diadopsi oleh masyarakat, terutama
kaum milenial

b. Cepat: Media dakwah digital memungkinkan penyampaian informasi dengan cepat, yang
memudahkan pemahaman dan penerimaan ajaran Islam

c. Mampu menjangkau audiens yang luas: Media dakwah digital memiliki kemampuan
untuk menjangkau audiens yang lebih luas, karena memanfaatkan teknologi digital yang
telah berkembang pesat

d. Interaktif: Media dakwah digital memungkinkan interaksi yang lebih erat antara
pendakwah dan audiens, melalui komentar, balasan, dan diskusi yang dilakukan secara
online
e. Ketenjangan biaya: Penggunaan media dakwah digital memungkinkan penurunan biaya
terkait dengan distribusi dan produksi ajaran Islam, karena memerlukan hanya sumber
daya manusia dan teknologi yang ada.

f. Fleksibilitas: Media dakwah digital memungkinkan pendakwah untuk menyesuaikan


strategi penyampaian ajaran Islam sesuai dengan kebutuhan dan keinginan audiens,
termasuk menggunakan berbagai format konten seperti video, audio, dan teks
BAB IV

MAD’U/OBJEK DAKWAH

4.1. Pengertian Mad’u

Mad'u atau mitra dakwah adalah individu atau bagian dari yang menjadi sasaran dakwah. Mad'u
merupakan orang yang dimanfaatkan oleh seorang da'i untuk menjadi penerima dakwah dan
membantu dalam penyampaian ajaran Islam

a. Mad'u memiliki beberapa hak dan kewajiban dalam dalam berdakwah:

b. Mendapat kunjungan atau didatangi oleh da'i untuk diberi dakwah

c. Tidak boleh direndahkan

d. Tunduk dan patuh kepada haq (kebenaran) dan khair (kebaikan)

e. Bertanya dan minta penjelasan

f. Bergabung atau ikut serta dalam pelaksanaan/penerapan manhaj Allah

g. Berubah secara positif melalui praktik dakwah yang hanya karena Allah kepada manusia
4.2. Identifikasi Mad’u

Penggolongan objek dakwah ini dibuat berdasarkan aturan yang bertolak dari
beberapa segi. Bila bertolak dari posisi atau status dan peran atau tanggung jawab, maka
objek dakwah terbagi kepada dua golongan, yaitu: tokoh pemuka atau pembesar dan
rakyat (masyarakat). Sedang bila ditinjau dari gender atau jenis kelamin, maka terbagi
atas laki-laki dan perempuan.

Kemudian ditinjau dari usia, maka terbagi kepada golongan: tua, paruh baya,
muda-mudi, dan anak-anak. Dan bila bertolak dari aspek keagamaan, maka mad’u
tergolong kepada muslim, kafir dan munafik. Selain pembagian itu, juga ada dari aspek
materi (harta benda), yang tergolong kepada aghniya (orang kaya) dan miskin.

4.3. Jenis-Jenis Mad’u

1. Mukmin (orang-orang yang beriman)


Orang mukmin adalah orang yang percaya akan eksistensi Allah, karena Iman
secara bahasa adalah percaya. Dalam membimbing mad’u yang memiliki keimanan yang
sudah kuat, seperti kepribadian ideal yang dikhendaki Al Quran di atas (golongan yang
bersegera melaksanakan kebajikan), maka sikap seorang da’i yang paling tepat adalah
terus mengajak mereka untuk terus menambah amal ibadah yang bersifat individu
maupun sosial dan memberikan motivasi agar mad’u tetap istiqomah dalam keimanan
dan menjalankan ajaran ajaran agama.
2. Kafir
Kata kafir berasal dari akar kata kafara, yang berarti menutupi. Prilaku kufur tidak
selamanya datang dari orang orang ateis, musyrik atau nonmuslim lainnya, orang orang
yang mengaku muslim pun bisa saja terjerumus kedalam perilaku kufur dalam
pengertiannya yang tertentu. Dalam menghadapi golongan ini, seorang da’i dituntut
memiliki sikap sabar dan tidak putus asa untuk menyeru mereka. Metode yang dapat
dipakai oleh para da’i adalah dengan mengadakan dialog antar-umat beragama, mencari
persamaan atau titik temu dalam ajaran ajaran yang bersidat universal, sehingga mereka
dapat memandang islam sebagai agama yang membawa berkah bagi seluruh makhluk
(rahmatan li al-Alamin).

3. Munafik
Nifaq adalah salah satu penyakit rohani dan orang yang memiliki sifat tersebut
disebut munafik. Dengan demikian, munafik ialah orang yang berpuran pura (lain di
mulut lain di hati). Berbagai sifat orang orang munafik yang dikemukakan Al Quran
memberikan gambaran yang jelas tentang kepribadian seorang munafik. Dan cara cara
menghadapi orang munafik adalah dengan tidak menjadikan orang munafik sebagai
pelindung, penolong dan pemimpin.

4.4. Mad’u Millenial

Generasi milenial atau sebutan berdasarkan demografi adalah generasi Y


merupakan generasi yang tumbuh pada era internet booming. Menurut Absher dan
Amidjaya bahwa generasi milenial adalah generasi yang lahirnya berkisar antara tahun
1982 sampai dengan 2002 atau berumur sekitar 17 hingga 39 tahun (Walidah, 2017).
Dalam profil generasi milenial 2018, BPS menyebutkan bahwa generasi milenial
mencapai 33,75 % dari jumlah penduduk Indonesia. Dimana dari 67,02 % penduduk usia
produktif, dan sekitar 50,36 % adalah generasi milenial (Walidah, 2017).
Generasi milenial sebenarnya mempunyai peluang dan kesempatan berinovasi
yang sangat tinggi. Terbukti dengan adanya media digital yang mampu menciptakan
usaha baru guna membantu meningkatkan perekonomian, sebagai contoh maraknya jual
beli online (online shope) dan transportasi online. Selain itu, dari sisi pendidikan generasi
milenial ini memiliki kualitas yang lebih unggul yang mana banyak orang yang memiliki
minat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Repository UIN ANTASARI

https://idr.uin-antasari.ac.id/6331/5/BAB%20II.pdf

Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 9, no. 2 (2018), pp. 239-262.

https://core.ac.uk/download/pdf/287301026.pdf

Jurnal Repository IAIN MANADO

file:///C:/Users/user/Downloads/520-906-1-SM.pdf

Daya Tarik Media Digital Sebagai Media Dakwah Untuk Generasi Milenial
https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/komunida/article/view/1373

https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-dakwah-beserta-jenis-dan-kaedahnya-dalam-islam-
kln.html

Jurnal Pendidikan Tambusai

https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/5436/4550/10283

Jurnal Repository UIN Walisongo

https://eprints.walisongo.ac.id/7089/3/BAB%20II.pdf

Jurnal Repository Universitas Muhammadiyah Jakarta

https://catalog.umj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=59813

Anda mungkin juga menyukai