Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEMARITIMAN

APLIKASI SAINS & TEKNOLOGI

TERHADAP SUMBER DAYA MARITIM

KELOMPOK 2 :

Allisya Rahmawati Domili (931423248)

Wanda Yunus (931423240)

Asdiyanti Sulaeman (931423112)

Ahlul Jihad Sadapu (931423124)

Dosen Pengampuh Mata Kuliah Kemaritiman :

Dr. Hapsawati Taan, S.T., M.M

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan
Karunia-Nya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tentang ”Aplikasi
Sains dan Teknologi Terhadap Sumber Daya Maritim”. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada Dosen dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan


mahasiswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan makalah kami di kemudian hari dengan
lebih baik lagi.

Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang ” Aplikasi Sains dan Teknologi Terhadap Sumber Daya Maritim”

Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami ucapkan
terima kasih.

Gorontalo, Maret 2024

Penyusun

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................................5
1.3. Tujuan.................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................................6
2.1. Penerapan & Peran Sains dan Teknologi Terhadap sumber daya Maritim..............................6
2.2. Tantangan dan Implementasi Aplikasi Sains & Teknologi dalam Pengelolaan Sumber daya
Maritim........................................................................................................................................14
2.3. Pemanfaatan Sains & Teknologi dalam bidang perikanan.....................................................19
BAB III...............................................................................................................................................21
PENUTUP..........................................................................................................................................21
3.1. Kesimpulan............................................................................................................................21
3.2. Saran.....................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumber daya maritim memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan kita
sehari-hari. Namun, untuk memanfaatkan sumber daya ini dengan maksimal, diperlukan
aplikasi sains dan teknologi yang canggih. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang
bagaimana aplikasi sains dan teknologi dapat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pengelolaan sumber daya maritim. Dalam prosesnya, kita juga akan melihat
beberapa contoh nyata tentang bagaimana teknologi yang inovatif telah mengubah cara kita
memahami dan memanfaatkan sumber daya maritim.

Sumber daya maritim merupakan aset berharga yang dimiliki oleh suatu negara.
Dalam era globalisasi ini, pengelolaan sumber daya maritim menjadi semakin penting bagi
pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Untuk mencapai hal tersebut,
teknologi dan ilmu pengetahuan (sains) memainkan peran yang sangat penting.

Kehidupan manusia sangat tergantung pada sumber daya alam, terutama sumber
daya maritim. Lautan yang luas menyimpan berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan,
seperti perikanan, energi terbarukan, transportasi, dan eksplorasi mineral bawah laut.
Namun, untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya maritim ini, diperlukan aplikasi
sains dan teknologi yang canggih.

Kekayaan laut yang melimpah seperti ikan, minyak, gas alam, dan mineral menjadi
sumber pendapatan yang potensial. Namun, pengelolaan sumber daya maritim ini tidak
selalu mudah. Untungnya, dengan kemajuan dalam bidang sains dan teknologi, aplikasi
yang inovatif dan efisien dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya maritim.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Penerapan & Peran Sains dan Teknologi Terhadap sumber daya Maritim ?

2. Apa saja Tantangan dan Implementasi Aplikasi Sains & Teknologi dalam Pengelolaan
Sumber daya Maritim ?

3. Bagaimana Pemanfaatan Sains & Teknologi dalam bidang perikanan ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui Penerapan & Peran Sains dan Teknologi Terhadap sumber daya
Maritim.

2. Untuk mengetahui Apa saja Tantangan dan Implementasi Aplikasi Sains & Teknologi
dalam Pengelolaan Sumber daya Maritim.

3. Untuk mengetahui Bagaimana Pemanfaatan Sains & Teknologi dalam bidang perikanan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Penerapan & Peran Sains dan Teknologi Terhadap sumber daya Maritim

2.1.1. Pemetaan dan Pemantauan

Penerapan sains dan teknologi dalam pemetaan dan pemantauan sumber daya
maritim sangat penting untuk mengoptimalkan pengelolaannya. Melalui penggunaan
teknologi seperti satelit dan sensor, kita dapat memetakan dan memantau wilayah perairan
dengan akurasi yang tinggi. Informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi
sumber daya alam yang ada, seperti ikan, minyak, dan gas, serta untuk memantau
perubahan lingkungan yang terjadi.

Salah satu cara di mana aplikasi sains dan teknologi telah membantu dalam
pengelolaan sumber daya maritim adalah melalui pemetaan bawah laut yang mendalam.
Dengan menggunakan sonar dan perangkat pemetaan lainnya, para ilmuwan dapat
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang topografi dasar laut, kemiringan, dan
keberadaan terumbu karang serta ekosistem lain yang hidup di bawah permukaan laut.
Pemetaan bawah laut ini sangat penting untuk membantu dalam pengambilan keputusan
terkait pengelolaan dan konservasi sumber daya maritim.

Pemetaan dan pemantauan memiliki peran penting dalam penerapan sains dan
teknologi terhadap sumber daya maritim. Berikut adalah penjelasan dan uraian mengenai
pemetaan dan pemantauan dalam konteks ini:

1. Pemetaan Sumber Daya Maritim

Pemetaan sumber daya maritim melibatkan penggunaan teknologi untuk


mengidentifikasi, mengukur, dan memetakan sumber daya alam yang ada di wilayah
perairan. Ini termasuk pemetaan topografi dasar laut, pengukuran suhu dan salinitas air laut,
serta pemetaan sebaran organisme laut dan ekosistem terumbu karang. Pemetaan ini
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi sumber daya maritim dan
membantu dalam pengelolaan yang berkelanjutan.

2. Pemantauan Lingkungan Maritim

Pemantauan lingkungan maritim melibatkan penggunaan teknologi untuk memantau


kondisi lingkungan di wilayah perairan. Ini termasuk pemantauan kualitas air laut,
perubahan suhu permukaan laut, peningkatan tinggi permukaan laut, dan pola arus laut.
Pemantauan ini membantu dalam pemahaman tentang perubahan iklim, pola cuaca, dan
kesehatan ekosistem laut. Informasi ini penting dalam pengambilan keputusan terkait
pengelolaan sumber daya maritim dan mitigasi dampak lingkungan.

3. Pemantauan Navigasi dan Keselamatan

Pemantauan navigasi dan keselamatan melibatkan penggunaan teknologi untuk


memantau aktivitas pelayaran dan memastikan keselamatan kapal serta pencegahan
tabrakan di perairan. Ini termasuk penggunaan sistem identifikasi otomatis (AIS) untuk
melacak dan memantau pergerakan kapal, serta penggunaan radar dan sistem pemantauan
lainnya untuk mendeteksi hambatan navigasi seperti karang dan bangkai kapal. Pemantauan
ini membantu dalam menjaga keamanan dan efisiensi lalu lintas maritim.

4. Pemantauan Sumber Daya Kelautan

Pemantauan sumber daya kelautan melibatkan penggunaan teknologi untuk


memantau dan mengelola sumber daya kelautan seperti ikan, krustasea, dan biota laut
lainnya. Ini termasuk penggunaan sistem pemantauan jarak jauh (remote sensing) untuk
melacak pola pergerakan ikan, penggunaan sistem akustik untuk menghitung populasi ikan,
dan penggunaan sistem pemantauan satelit untuk mendeteksi perubahan suhu permukaan
laut yang mempengaruhi distribusi biota laut. Pemantauan ini membantu dalam
pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan.
5. Pemantauan Keamanan Maritim

Pemantauan keamanan maritim melibatkan penggunaan teknologi untuk memantau


dan melacak aktivitas yang mencurigakan di wilayah perairan, termasuk kegiatan ilegal
seperti penyelundupan senjata, perompakan, dan pencurian ikan. Ini termasuk penggunaan
sistem pemantauan radar, kamera CCTV, dan sistem pemantauan satelit untuk
mengumpulkan informasi intelijen dan mendukung operasi penegakan hukum maritim.
Pemantauan ini membantu dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah perairan.

Dalam kesimpulannya, pemetaan dan pemantauan memiliki peran penting dalam


penerapan sains dan teknologi terhadap sumber daya maritim. Pemetaan sumber daya
maritim, pemantauan lingkungan maritim, pemantauan navigasi dan keselamatan,
pemantauan sumber daya kelautan, serta pemantauan keamanan maritim membantu dalam
pengelolaan yang berkelanjutan, pengambilan keputusan, dan menjaga keamanan di
wilayah perairan.(Kristiyanti, S.Kom, M.M, et al., 2023)

2.1.2. Teknik penangkapan ikan yang berkelanjutan

Penggunaan teknologi dalam penangkapan ikan dapat membantu mengurangi


dampak negatif terhadap sumber daya ikan. Contohnya, dengan menggunakan jaring
penangkapan ikan yang selektif, ikan yang tidak diinginkan dapat dilepaskan kembali ke
laut dengan tetap hidup. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk memonitor
populasinya, sehingga dapat diketahui apakah jumlahnya berada dalam batas yang
berkelanjutan.

Teknik penangkapan ikan yang berkelanjutan merupakan bagian penting dari


penerapan sains dan teknologi terhadap sumber daya maritim. Berikut adalah penjelasan
dan uraian mengenai beberapa teknik penangkapan ikan yang berkelanjutan:

1. Pemantauan dan Pengelolaan Stok Ikan


Penerapan sains dan teknologi dalam pemantauan dan pengelolaan stok ikan sangat
penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya maritim. Ini melibatkan penggunaan
teknologi seperti sistem pemantauan satelit dan sistem akustik untuk mengumpulkan data
tentang kelimpahan dan pergerakan ikan. Data ini digunakan untuk menentukan kuota
penangkapan yang berkelanjutan, mengidentifikasi daerah penangkapan yang sensitif, dan
mengatur ukuran minimum ikan yang boleh ditangkap.

2. Penggunaan Alat Tangkap Selektif

Alat tangkap selektif adalah teknik penangkapan ikan yang dirancang untuk
menangkap spesies target dengan meminimalkan penangkapan ikan non-target dan spesies
yang terancam punah. Contohnya adalah penggunaan jaring selektif yang dapat
membiarkan ikan kecil atau spesies yang tidak diinginkan lolos. Teknologi seperti kamera
CCTV dan sensor otomatis digunakan untuk memantau dan mengontrol penggunaan alat
tangkap selektif ini.

3. Penggunaan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

Teknologi juga digunakan untuk mengembangkan alat tangkap ramah lingkungan


yang mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem laut. Contohnya adalah penggunaan
jaring ramah lingkungan yang mengurangi kerusakan terumbu karang atau penggunaan alat
tangkap yang mengurangi kerusakan habitat dasar laut. Teknologi pemantauan seperti sonar
dan radar digunakan untuk memantau dan mengontrol penggunaan alat tangkap ini.

4. Penerapan Sistem Pemantauan dan Pelacakan

Sistem pemantauan dan pelacakan (monitoring and tracking systems) digunakan


untuk memantau dan melacak aktivitas kapal penangkap ikan. Teknologi seperti sistem
identifikasi otomatis (AIS) dan sistem pelacakan satelit digunakan untuk memantau
pergerakan kapal, memastikan kepatuhan terhadap peraturan penangkapan ikan, dan
mencegah penangkapan ikan ilegal.
5. Penerapan Sistem Informasi Maritim

Sistem informasi maritim digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan


menyebarkan informasi terkait penangkapan ikan. Ini melibatkan penggunaan teknologi
seperti basis data terintegrasi, sistem pemrosesan data, dan platform berbasis web. Sistem
informasi maritim membantu dalam pemantauan penangkapan ikan, analisis data stok ikan,
dan penyebaran informasi kepada para pemangku kepentingan terkait.

Dalam kesimpulannya, teknik penangkapan ikan yang berkelanjutan melibatkan


penerapan sains dan teknologi untuk memantau, mengelola, dan melindungi sumber daya
maritim. Pemantauan dan pengelolaan stok ikan, penggunaan alat tangkap selektif dan
ramah lingkungan, penerapan sistem pemantauan dan pelacakan, serta penerapan sistem
informasi maritim adalah beberapa contoh teknik yang dapat digunakan untuk menjaga
keberlanjutan penangkapan ikan dan keberlanjutan sumber daya maritim secara
keseluruhan.(Muattininggar et al., 2023)

2.1.3. Eksplorasi dan Eksploitasi sumber daya alam laut

Penggunaan teknologi dalam eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam laut dapat
meningkatkan efisiensi dan keberlanjutannya. Misalnya, penggunaan robot bawah air untuk
eksplorasi dasar laut dapat membantu mengidentifikasi potensi deposit mineral yang
berharga. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan dalam kegiatan pengeboran minyak
dan gas, yang memungkinkan pengambilan sumber daya tersebut dengan efisien dan aman.

Eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam laut merupakan aspek penting dalam
penerapan sains dan teknologi terhadap sumber daya maritim. Berikut adalah penjelasan
dan uraian mengenai eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam laut dalam konteks ini:

1. Eksplorasi Sumber Daya Alam Laut


Eksplorasi sumber daya alam laut melibatkan penggunaan sains dan teknologi untuk
mengidentifikasi dan mempelajari potensi sumber daya alam yang ada di lautan. Ini
termasuk eksplorasi minyak dan gas bumi, penelitian potensi energi terbarukan seperti
energi gelombang dan energi pasang surut, serta penelitian potensi mineral dan bahan
tambang di dasar laut. Teknologi seperti pemetaan dasar laut, survei seismik, dan
penggunaan robotika bawah air digunakan dalam eksplorasi ini.

2. Eksploitasi Sumber Daya Alam Laut

Eksploitasi sumber daya alam laut melibatkan penggunaan sains dan teknologi
untuk mengambil manfaat dari sumber daya alam yang ada di lautan. Ini termasuk
eksploitasi perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan, eksploitasi minyak dan gas bumi
untuk memenuhi kebutuhan energi, serta eksploitasi mineral dan bahan tambang untuk
keperluan industri. Teknologi seperti kapal penangkap ikan, platform pengeboran lepas
pantai, dan teknologi pertambangan laut dalam digunakan dalam eksploitasi ini.

3. Pemantauan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Laut

Penerapan sains dan teknologi dalam pemantauan dan pengelolaan sumber daya
alam laut sangat penting untuk menjaga keberlanjutan eksploitasi. Ini melibatkan
penggunaan teknologi seperti pemantauan jarak jauh (remote sensing) untuk memantau
perubahan suhu permukaan laut, pemantauan populasi ikan dengan menggunakan sistem
akustik, dan penggunaan sistem pemantauan satelit untuk melacak aktivitas kapal
penangkap ikan. Data yang dikumpulkan digunakan untuk mengatur kuota penangkapan,
mengidentifikasi daerah penangkapan yang sensitif, dan menjaga keberlanjutan sumber
daya alam laut.

4. Teknologi Ramah Lingkungan

Dalam eksploitasi sumber daya alam laut, penting untuk menggunakan teknologi
yang ramah lingkungan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem laut. Ini
termasuk penggunaan teknologi penangkapan ikan yang selektif dan ramah lingkungan,
penggunaan teknologi pertambangan yang mengurangi kerusakan habitat, dan penggunaan
teknologi pengeboran minyak dan gas bumi yang mengurangi risiko kebocoran. Teknologi
ini membantu menjaga keberlanjutan sumber daya alam laut dan meminimalkan dampak
negatif terhadap lingkungan.

Dalam kesimpulannya, eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam laut melibatkan
penerapan sains dan teknologi untuk mengidentifikasi, mempelajari, dan memanfaatkan
potensi sumber daya alam yang ada di lautan. Pemantauan dan pengelolaan sumber daya
alam laut, penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta penggunaan teknologi yang
efisien dan berkelanjutan adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan
sains dan teknologi terhadap eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam laut secara
berkelanjutan.(Asmara, 2012)

2.1.4. Pengendalian pencemaran

Sains dan teknologi juga memiliki peran penting dalam pengendalian pencemaran
laut. Penggunaan teknologi pemurnian air limbah dan pengawasan polusi industri dapat
membantu menjaga kualitas air laut dan ekosistemnya. Selain itu, sains juga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi sumber pencemar dan mengembangkan strategi
pengendalian yang efektif.

Pengendalian pencemaran merupakan aspek penting dalam penerapan sains dan


teknologi terhadap sumber daya maritim. Berikut adalah penjelasan dan uraian mengenai
pengendalian pencemaran dalam konteks ini:

1. Pemantauan Kualitas Air Laut

Penerapan sains dan teknologi dalam pemantauan kualitas air laut sangat penting
untuk mengidentifikasi dan mengukur tingkat pencemaran. Ini melibatkan penggunaan
teknologi seperti sensor otomatis dan sistem pemantauan jarak jauh (remote sensing) untuk
memantau parameter kualitas air laut seperti suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, dan
konsentrasi bahan pencemar seperti logam berat dan bahan kimia berbahaya lainnya. Data
yang dikumpulkan digunakan untuk mengidentifikasi sumber pencemaran dan mengambil
tindakan yang diperlukan.

2. Pengolahan Limbah

Teknologi pengolahan limbah digunakan untuk mengurangi dampak pencemaran


dari limbah industri, limbah domestik, dan limbah kapal terhadap lingkungan laut. Ini
melibatkan penggunaan teknologi seperti instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk
mengolah limbah domestik sebelum dibuang ke laut, sistem pengolahan limbah industri
untuk mengurangi kandungan bahan pencemar sebelum dibuang, dan sistem pengolahan
limbah kapal untuk mengurangi emisi dan limbah yang dihasilkan oleh kapal.

3. Pemantauan dan Pengendalian Pencemaran Minyak

Pemantauan dan pengendalian pencemaran minyak sangat penting dalam menjaga


keberlanjutan sumber daya maritim. Ini melibatkan penggunaan teknologi seperti sistem
pemantauan dan pelacakan minyak (oil spill monitoring and tracking systems) untuk
mendeteksi kebocoran minyak dan mengambil tindakan cepat dalam menangani kejadian
pencemaran. Teknologi seperti kapal penyapu minyak, penggunaan dispersan minyak, dan
teknik pemulihan minyak digunakan dalam penanganan pencemaran minyak.

4. Pengendalian Pencemaran Plastik

Pencemaran plastik menjadi masalah serius bagi sumber daya maritim. Penerapan
sains dan teknologi dalam pengendalian pencemaran plastik melibatkan penggunaan
teknologi seperti sistem pemantauan dan pengumpulan sampah plastik di laut, teknologi
daur ulang plastik, dan penggunaan alternatif ramah lingkungan untuk menggantikan
plastik sekali pakai. Teknologi pemantauan jarak jauh juga digunakan untuk
mengidentifikasi daerah dengan konsentrasi tinggi sampah plastik.
5. Penerapan Regulasi dan Kebijakan

Penerapan sains dan teknologi dalam pengendalian pencemaran juga melibatkan


pengembangan regulasi dan kebijakan yang mendukung pengelolaan sumber daya maritim
yang berkelanjutan. Ini meliputi penetapan batas emisi dan pembuangan limbah,
pengaturan zona larangan pencemaran, dan pengembangan standar teknis untuk
pengendalian pencemaran. Teknologi juga digunakan untuk memantau dan menegakkan
kepatuhan terhadap regulasi dan kebijakan yang ada.

Dalam kesimpulannya, pengendalian pencemaran merupakan aspek penting dalam


penerapan sains dan teknologi terhadap sumber daya maritim. Pemantauan kualitas air laut,
pengolahan limbah, pengendalian pencemaran minyak, pengendalian pencemaran plastik,
dan penerapan regulasi dan kebijakan adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
upaya menjaga keberlanjutan sumber daya maritim dan melindungi lingkungan laut dari
pencemaran.(Hartati et al., 2021)

2.2. Tantangan dan Implementasi Aplikasi Sains & Teknologi dalam Pengelolaan
Sumber daya Maritim

Meskipun aplikasi sains dan teknologi memiliki banyak manfaat dalam pengelolaan
sumber daya maritim, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi.

A. Keterbatasan Sumber Daya Manusia

Pengembangan dan penerapan teknologi membutuhkan sumber daya manusia yang


berkualitas. Namun, tidak semua negara memiliki tenaga ahli yang cukup dalam bidang
sains dan teknologi maritim. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan dan pelatihan
tenaga ahli menjadi sangat penting agar aplikasi sains dan teknologi dapat dilaksanakan
secara efektif.
Tantangan dan implementasi aplikasi sains dan teknologi dalam pengelolaan
sumber daya maritim dalam keterbatasan sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

1. Tantangan Keterbatasan Sumber Daya Manusia

Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan jumlah dan kualitas sumber daya
manusia yang ahli dalam bidang sains dan teknologi maritim. Keterbatasan ini dapat
mempengaruhi kemampuan untuk mengembangkan, menerapkan, dan memanfaatkan
teknologi yang diperlukan dalam pengelolaan sumber daya maritim. Solusi untuk tantangan
ini melibatkan pengembangan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan,
pendidikan, dan kolaborasi dengan institusi pendidikan dan penelitian.

2. Implementasi Teknologi yang Tepat

Implementasi teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pengelolaan


sumber daya maritim menjadi tantangan lain. Tidak semua teknologi yang tersedia dapat
langsung diadopsi dan diterapkan. Perlu dilakukan analisis yang cermat untuk memilih
teknologi yang paling sesuai dengan kondisi lokal, kebutuhan pengelolaan, dan
ketersediaan sumber daya. Dalam hal ini, keterlibatan ahli dan konsultan teknologi maritim
dapat membantu dalam mengidentifikasi dan menerapkan solusi yang tepat.

3. Keterbatasan Keuangan

Pengembangan dan implementasi teknologi dalam pengelolaan sumber daya


maritim membutuhkan sumber daya finansial yang cukup. Keterbatasan keuangan sering
menjadi hambatan dalam mengadopsi teknologi yang mahal atau dalam memperbarui
infrastruktur yang sudah ada. Solusi untuk tantangan ini melibatkan upaya untuk mencari
pendanaan yang memadai melalui kerjasama dengan sektor swasta, lembaga keuangan, dan
organisasi internasional.

4. Kesadaran dan Penerimaan Masyarakat


Implementasi teknologi dalam pengelolaan sumber daya maritim juga memerlukan
kesadaran dan penerimaan masyarakat. Tantangan ini terkait dengan tingkat pemahaman
dan kesadaran masyarakat terhadap manfaat dan pentingnya penggunaan teknologi dalam
pengelolaan sumber daya maritim. Upaya komunikasi, edukasi, dan partisipasi masyarakat
dalam pengambilan keputusan dapat membantu mengatasi tantangan ini.

5. Infrastruktur dan Aksesibilitas

Keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas juga menjadi tantangan dalam


implementasi aplikasi sains dan teknologi dalam pengelolaan sumber daya maritim.
Beberapa daerah mungkin tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung
penggunaan teknologi, seperti jaringan telekomunikasi yang kuat atau listrik yang stabil.
Upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas menjadi penting dalam
mengatasi tantangan ini.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk memiliki pendekatan yang holistik
dan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya maritim. Kolaborasi antara pemerintah,
sektor swasta, lembaga pendidikan dan penelitian, serta partisipasi masyarakat menjadi
kunci dalam mengatasi tantangan dan mengimplementasikan aplikasi sains dan teknologi
yang efektif dalam pengelolaan sumber daya maritim.(Widodo & Bandono, 2021)

B. Keterbatasan Keuangan

Pengembangan dan penerapan teknologi juga memerlukan biaya yang tinggi.


Banyak negara berkembang yang kesulitan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk
pengelolaan sumber daya maritim. Keterbatasan keuangan ini dapat menjadi hambatan
dalam menerapkan aplikasi sains dan teknologi secara luas.

Tantangan dan implementasi aplikasi sains dan teknologi dalam pengelolaan


sumber daya maritim dalam keterbatasan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan Sumber Daya Keuangan: Salah satu tantangan utama dalam
mengimplementasikan aplikasi sains dan teknologi dalam pengelolaan sumber daya
maritim adalah keterbatasan sumber daya keuangan. Pengembangan dan penerapan
teknologi yang diperlukan dalam pengelolaan sumber daya maritim sering kali
membutuhkan investasi yang signifikan. Keterbatasan keuangan dapat membatasi
kemampuan untuk memperoleh dan mengadopsi teknologi yang mahal atau untuk
memperbarui infrastruktur yang sudah ada.

2. Prioritas Penggunaan Dana: Dalam keterbatasan keuangan, sering kali ada persaingan
antara berbagai kebutuhan dan prioritas penggunaan dana. Sumber daya keuangan yang
terbatas harus dialokasikan dengan bijaksana untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak
dan penting. Dalam konteks ini, pengelolaan sumber daya maritim mungkin tidak selalu
menjadi prioritas utama dibandingkan dengan kebutuhan lain seperti pendidikan, kesehatan,
atau infrastruktur darat.

3. Biaya Operasional dan Pemeliharaan: Selain biaya awal untuk memperoleh teknologi,
juga penting untuk mempertimbangkan biaya operasional dan pemeliharaan dalam jangka
panjang. Penggunaan teknologi dalam pengelolaan sumber daya maritim sering kali
memerlukan biaya operasional yang berkelanjutan, seperti biaya listrik, pemeliharaan
perangkat, dan pelatihan staf. Keterbatasan keuangan dapat menjadi tantangan dalam
memastikan kelangsungan operasional dan pemeliharaan teknologi yang diperlukan.

4. Rendahnya Akses ke Pendanaan Eksternal: Dalam beberapa kasus, keterbatasan


keuangan dapat disebabkan oleh rendahnya akses ke pendanaan eksternal. Institusi atau
pemerintah daerah mungkin kesulitan untuk mendapatkan pinjaman atau bantuan keuangan
dari lembaga keuangan atau organisasi internasional. Hal ini dapat menghambat
kemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan aplikasi sains dan teknologi yang
diperlukan dalam pengelolaan sumber daya maritim.

5. Ketergantungan pada Kerjasama dan Kolaborasi: Dalam menghadapi keterbatasan


keuangan, penting untuk mencari solusi melalui kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai
pihak. Kerjasama dengan sektor swasta, lembaga pendidikan dan penelitian, serta
organisasi non-pemerintah dapat membantu dalam mendapatkan sumber daya keuangan
tambahan, seperti dana hibah atau pendanaan bersama. Kolaborasi ini juga dapat
memperkaya pengetahuan dan sumber daya manusia yang tersedia.

C. Kerjasama Internasional

Pengelolaan sumber daya maritim sering kali melibatkan wilayah perairan yang
melintasi batas negara. Oleh karena itu, kerjasama internasional sangat penting dalam
pengelolaan sumber daya maritim secara efektif. Namun, terkadang terdapat tantangan
politik dan hukum yang mempersulit kerjasama tersebut.

Tantangan dan implementasi aplikasi sains dan teknologi dalam pengelolaan


sumber daya maritim dalam kerjasama internasional adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan Prioritas dan Kepentingan: Kerjasama internasional dalam pengelolaan


sumber daya maritim seringkali melibatkan negara-negara dengan kepentingan dan
prioritas yang berbeda. Tantangan utama adalah mencapai kesepakatan dan konsensus
mengenai langkah-langkah pengelolaan yang diperlukan. Perbedaan prioritas dan
kepentingan dapat mempengaruhi implementasi aplikasi sains dan teknologi, terutama jika
ada perbedaan dalam pemahaman dan pendekatan terhadap pengelolaan sumber daya
maritim.

2. Keterbatasan Sumber Daya Finansial: Implementasi aplikasi sains dan teknologi dalam
pengelolaan sumber daya maritim membutuhkan sumber daya finansial yang cukup.
Tantangan dalam kerjasama internasional adalah keterbatasan sumber daya finansial yang
mungkin dialami oleh beberapa negara. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan untuk
mengadopsi dan menerapkan teknologi yang diperlukan dalam pengelolaan sumber daya
maritim. Kerjasama internasional dapat membantu dalam memperoleh sumber daya
finansial tambahan melalui bantuan teknis, dana hibah, atau pendanaan bersama.
3. Perbedaan Ketersediaan dan Akses Teknologi: Negara-negara yang terlibat dalam
kerjasama internasional mungkin memiliki tingkat akses dan ketersediaan teknologi yang
berbeda. Tantangan dalam implementasi aplikasi sains dan teknologi adalah memastikan
transfer teknologi yang adil dan berkelanjutan antara negara-negara mitra. Hal ini
melibatkan transfer pengetahuan, pelatihan, dan bantuan teknis untuk memperkuat
kapasitas negara-negara yang lebih terbelakang dalam hal teknologi pengelolaan sumber
daya maritim.

4. Koordinasi dan Kolaborasi: Implementasi aplikasi sains dan teknologi dalam


pengelolaan sumber daya maritim membutuhkan koordinasi dan kolaborasi yang baik
antara negara-negara yang terlibat. Tantangan dalam kerjasama internasional adalah
memastikan adanya mekanisme koordinasi yang efektif, pertukaran informasi yang lancar,
dan kolaborasi yang saling menguntungkan. Hal ini melibatkan pembentukan forum atau
lembaga internasional yang memfasilitasi kerjasama dan pertukaran pengetahuan dalam
pengelolaan sumber daya maritim.

5. Perbedaan Hukum dan Regulasi: Negara-negara yang terlibat dalam kerjasama


internasional dalam pengelolaan sumber daya maritim mungkin memiliki perbedaan dalam
hukum dan regulasi yang mengatur sektor tersebut. Tantangan dalam implementasi aplikasi
sains dan teknologi adalah mencapai kesepakatan dan harmonisasi dalam kerangka hukum
dan regulasi yang berlaku. Hal ini membutuhkan dialog dan negosiasi yang intens antara
negara-negara mitra untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.(Jaya, 2011)

2.3. Pemanfaatan Sains & Teknologi dalam bidang perikanan

a. Pemantauan dan Prediksi Stok Ikan

Pemanfaatan teknologi seperti penginderaan jauh (remote sensing) dan pemodelan


matematika dapat membantu para nelayan dalam memantau dan memprediksi stok ikan.
Dengan menggunakan data dari satelit, kapal pemantau, dan sensor lainnya, para nelayan
dapat mengetahui keberadaan ikan dan menghindari kegiatan penangkapan yang
berlebihan.(Rahmania, 2019)

b. Budidaya Ikan Berbasis Teknologi

Teknologi juga dapat diterapkan dalam budidaya ikan. Misalnya, penggunaan


sistem otomatisasi dalam pengaturan suhu dan pemberian pakan pada kolam budi daya ikan
dapat meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, teknologi DNA fingerprinting juga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi jenis ikan yang bercampur dalam kolam budidaya.
(Adibrata et al., 2022)
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sains dan teknologi memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya
maritim. Melalui pemetaan dan pemantauan wilayah perairan, teknik penangkapan ikan
yang berkelanjutan, eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam laut, serta pengendalian
pencemaran, kita dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya maritim secara efektif.
Namun, terdapat tantangan seperti keterbatasan sumber daya manusia, keuangan, dan
kerjasama internasional yang perlu diatasi dalam implementasi aplikasi sains dan teknologi.
Dengan mengatasi tantangan tersebut, kita dapat memastikan pengelolaan sumber daya
maritim yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik. Dalam menghadapi
tantangan pengelolaan sumber daya maritim, aplikasi sains dan teknologi telah membantu
meningkatkan pemahaman kita tentang lautan dan memaksimalkan potensi sumber daya
alam yang ada. Dari pemetaan laut hingga eksplorasi sumber daya alam dan pengelolaan
lingkungan laut, sains dan teknologi memainkan peran penting dalam menjaga
keberlanjutan sumber daya maritim. Dalam era digital ini, terus ada inovasi dalam aplikasi
sains dan teknologi untuk memajukan pengelolaan sumber daya maritim yang lebih efektif
dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sains dan teknologi secara optimal, kita dapat
memastikan bahwa sumber daya maritim yang berlimpah dapat dimanfaatkan dengan
bijaksana untuk kesejahteraan kita saat ini dan masa depan.

3.2. Saran
Melalui penggunaan teknologi yang inovatif dan efisien, potensi sumber daya
maritim dapat dimaksimalkan dengan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan saat
ini dan di masa depan. Namun, perlu diingat bahwa sains dan teknologi hanyalah alat, dan
keberhasilan pemanfaatan sumber daya maritim tergantung pada pengelolaan yang
bijaksana dan kebijakan yang tepat. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif,
sumber daya maritim dapat menjadi sumber kekayaan yang berkelanjutan bagi masa depan
kita.

DAFTAR PUSTAKA

Adibrata, S., Lingga, R., & Nugraha, M. A. (2022). Penerapan blue economy dengan budidaya
udang vaname (Litopenaeus vannamei). Journal of Tropical Marine Science, 5(1), 45–54.
https://doi.org/10.33019/jour.trop.mar.sci.v5i1.2964

Asmara, A. Y. (2012). PENGUATAN ZONA EKONOMI EKSLUSIF DALAM PENGELOLAAN SUMBER


DAYA MARITIM INDONESIA DI WILAYAH PERBATASAN (Pembelajaran dari Kebijakan
Pemerintah Norwegia Perihal Regulasi, Pemanfaatan Iptek, Manajemen Kelembagaan dan
Kerjasama Internasional). Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 2(2), 131.
https://doi.org/10.15578/jksekp.v2i2.9280

Hartati, T., Nurdiawan, O., & Wiyandi, E. (2021). Analisis Dan Penerapan Algoritma K-Means Dalam
Strategi Promosi Kampus Akademi Maritim Suaka Bahari. Jurnal Sains Teknologi Transportasi
Maritim, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.51578/j.sitektransmar.v3i1.30

Jaya, I. (2011). Penginderaan Jauh Sumberdaya dan Dinamika Laut dengan Teknologi Akustik untuk
Pembangunan Benua Maritim Indonesia ORASIILMIAH. 1–55.

Kristiyanti, S.Kom, M.M, M., Kundori, K., & Hermawati, R. (2023). Membangun Sumber Daya
Manusia Dan Teknologi Informasi Sebagai Dasar Kejayaan Maritim Di Indonesia. Jurnal Sains
Dan Teknologi Maritim, 23(2), 109. https://doi.org/10.33556/jstm.v23i2.337

Muattininggar, M. A. P. P., Ratnasari, F. D., Sejati, M. P., & Mahardika, A. (2023). Metode
Pembelajaran Bersiklus yang Berbasis Aofic Indeso Guna Mengoptimalkan Potensi Lokal
Berdasarkan Literasi Maritim. Saintek: Jurnal Sains Teknologi Dan Profesi Akademi Angkatan
Laut, 16(1), 1–9. https://doi.org/10.59447/saintek.v16i1.108

Rahmania, R. (2019). Peran Citra Satelit Resolusi Tinggi Dalam Pemantauan Hasil Rehabilitasi
Mangrove (The Role Of High-Resolution Satellite Imagery In Monitoring Mangrove
Rehabilitation). Model Dan Aplikasi Teknologi Untuk Pengelolaan Sumber Daya Laut Dan
Pesisir, September, 83–91.
https://www.researchgate.net/publication/357167611_Peran_citra_satelit_resolusi_tinggi_d
alam_pemantauan_hasil_rehabilitasi_mangrove_The_role_of_high-
resolution_satellite_imagery_in_monitoring_mangrove_rehabilitation

Widodo, W., & Bandono, A. (2021). Penguasaan dan Pengembangan Iptek Kemaritiman Guna
Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia. Rekayasa, 14(3), 319–327.
https://doi.org/10.21107/rekayasa.v14i3.12566

Anda mungkin juga menyukai