Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS PAMULANG

(UNPAM )

SK DIRJEN DIKTI NO. 16/D/O/2001


Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat-Pamulang, Tangerang, Banten Telp (021) 7412566

TAHUN AJARAN 2015/2016


UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara
Program Studi : Fak. Hukum
Waktu
: 90 Menit
Dosen
: Dian Eka Prastiwi, S.H, M.H
Tipe soal
: Reg. C

Semester
Fakultas
Sifat
Shift
Hari

: 03HUKEC
: Hukum
: Close book
: PAGI
:Sabtu

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI !


1. Definisikan dan deskripsikan mengenai Hukum Administrasi sangat diperlukan
terutama untuk memahami substansi Hukum Administrasi Negara lebih dalam.
a. Kemukakan pendapat salah seorang ahli hukum administrasi Negara yang
anda ketahui dan berikan kesimpulan menurut pendapat anda.
b. Apa saudara sudah mematuhi aturan Hukum Administrasi Negara tersebut
dan jelaskan dengan contohnya
2. Menurut pendapat anda jelaskan pembagian Administrasi yang berobjek privat
dan jelaskan mengenai sumber-sumber Hukum Administrasi Negra tertutis dan
tidak Tertulis!
3. Kewajiban pemerintah mewujudkan kesejahteraan umum bagi warga negara
dalam menjalankan roda pemerintahan harus berdasarka Azas Legalitas.
a. Apa yang dimaksud dengan Azas Legalitas dan jelaskan dalam dalam suatu
contoh.
b. Jelaskan secara ringkas sejarah perkembangan Hukum Administrasi Negara.
c. Sebutkan sumber-sumber Hukum Administrasi Negara
4. Menurut pendapat anda mengapa kebiasaan dianggap sebagai sumber hukum?

JAWABAN
1 A. Kemungkinan Pendapat Ahli dan kesimpulannya
Pendapat
ahli
L.D White mengemukakan bahwa pengertian Administrasi dalam arti
luas adalah sebagai suatu proses yang umumnya terdapat pada semua
usaha kelompok, negara, atau swasta sipil, usaha yang besar atau
yang kecil
Kemudian dijelaskan oleh D.Waldo bahwa Administrasi Negara
adalah Organisasi dan management dari manusia dan benda guna
mencapai tujuan-tujuan pemerintah serta melaksanakan kekuasaan
politik
Dan Kansil juga mengemukakan tiga arti Administrasi
Negara yaitu:
a. Sebagai aparatur negara, aparatur pemerintahan, instansi politik
artinya meliputi organ yang berada dibawah pemerintah mulai dari
Presiden, Menteri, termasuk pembantu- pembantu presiden. Semua
ikut menjalankan Administrasi Negara.
b.
Sebagai Aktivitas yakni sebagai kegiatan Pemerintah dalam
mengurus kepentingan
Negara.
c. Sebagai proses teknis penyelenggaraan UU yang meliputi
aparatur negara dalam menjalankan UU
Kesimpula
n:
Dari situ dapat ditarik kesimpulan menurut Rochmat Soemitro bahwa
Hukum Administrasi Negara adalah segala sesuatu mengenai
pemerintahan yakni seluruh aktivitas pemerintah yang tidak termasuk
perundangan dan peradilan
B. Aturan Hukum Administrasi Negara
dan contohnya :
Ada banyak peraturan yang saya belum memahami, untuk itulah saya
belajar Hukum Administrasi Negara, terutama tentang dasar-dasarnya,
beberapa yang saya ketahui adalah Hukum Administrasi negara itu dapat
berubah secara cepat berbeda dengan Hukum Privat dan Hukum Pidana,
HAN dalam berubah seiring berubahnya atau beralihnya kekuasaan dalam
suatu negara
Contoh tentang Aturan Hukum Administrasi Negara adalah,
sebagai Warga Negara Indonesia yang baik tentunya saya berpartisipasi
dalam memilih melalui Pemilihan Umum.
2.

Administrasi yang berobjek privat yaitu administrasi yang meliputi :


-Administrasi
Niaga
-Administrasi Non
Niaga
Sumber Hukum Administrasi
Negara itu :
-Sumber hukum materiil adalah sumber hukum dapat dilihat dari
faktor-faktor yang mempengaruhi isi dari suatu hukum.

Ruang lingkup undang-undang dalam arti material adalah mencakup


peraturan umum yang
mengikat dan termasuk pula kedalamnya ketentuan-ketentuan
hukum yang mengatur proses bagaimana caranya suatu keputusan
administrasi negara itu terwujud
- Sumber hukum formil adalah sumber hukum dapat dilihat dari bentuk
dan pembentukan suatu hukum
Sumber Hukum Formil HAN tidak
tertulis :
a.
Praktik Administrasi yang merupakan
hukum kebiasaan

Sumber Hukum Formil HAN tertulis :


b. UndangUndang c.
Yurisprudensi
d. Doktrin (anggapan para ahli)
3.

A. Asas Legalitas adalah


Asas Legalitas dalam hukum administrasi negara mengandung pengertian
yaitu bahwah setiap tindakan pejabat administrasi negara harus ada dasar
hukumnya (ada peraturan dasar yang melandasinya). Apalagi indonesia
adalah negara hukum, maka asas legalitas adalah hal yang paling utama
dalam setiap tindakan pemerintah.
Contoh :
Antara lembaga lembaga dalam pemerintahan harus bertindak sesuai
dengan ketentuan yang mengatur, tidak boleh menteri yang
membidangi bidang tertentu mengurusi urusan yang bukan bidangnya.
Kemudian Seorang Walikota tidak serta merta mengeluarkan Anggaran
tanpa dasar yang jelas semuanya harus melalui prosedur yang jelas,
sehingga dapat terkontrol dengan baik dan sesuai peraturan yang
berlaku.
B. Sejarah Hukum Administrasi Negara
Pada awalnya Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara
merupakan satu cabang ilmu yang bernama Staats en Administratief
Recht. Setelah tahun 1946 terjadi pemisahan antara Hukum Administrasi
Negara dan Hukum Tata Negara
Perkembangan HAN di Indonesia berjalan seiring dengan peranan
pemerintah baik sebagai perencana, pembimbing maupun pelaksana.
Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika kaidah HAN semakin hari
semakin bertambah jumlahnya.
Pergerakan sistem pemerintahan ikut mempengaruhi prinsip-prinsip
HAN. Berawal dari sistem pemerintahan parlementer di tahun
limapuluhan sistem demokrasi terpimpin yang menjurus ke arah sistem
pemerintahan totaliter di tahun enampuluhan, sistem pemerintahan Orde
baru, di tahun 1965 menuju sistem pemerintahan Pancasila yang
sesungguhnya dalam tahun tujuhpuluhan, kemudian masuknya masa
reformasi hingga saat ini.
C. Sumber-sumber Hukum Administrasi Negara
Sumber Hukum Administrasi Indonesia dapat pula dikelompokkan atas
dua kelompok yakni sumber hukum materiil dan sumber hukum formil
Sumber hukum formil Hukum Administrasi Indonesia terdiri dari:
-Undang-Undang
-Praktik Administrasi yang merupakan hukum kebiasaan
-Yurisprudensi
-Doktrin (anggapan para ahli)
Ruang lingkup undang-undang dalam arti material adalah mencakup
peraturan umum yang mengikat dan termasuk pula kedalamnya
ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur proses bagaimana caranya
suatu keputusan administrasi negara itu terwujud

4.

Hukum kebiasaan sebagai sumber hukum tidak tertulis dari hukum


Administrasi Indonesia, eksistensinya secara tidak langsung telah memperoleh
tempat dan pengakuan yuridis konstitusional. Kehadiran hukum kebiasaan
sebagai hukum kebiasaan dalam praktek penyelengagaraan pemerintahan
telah dikenal dan diterima serta berkembang secara luas dilingkungan Hukum
Administrasi pada umumnya sebagai halnya hukum kebiasaan telah diterima
dan diakui sebagai salah satu sumber hukum disemua bidang hukum kecuali
hukum pidana materiil
Di
dalam
mengeluarkan
keputusan-keputusan/ketetapan-ketetapan
timbul praktek
administrasi negara yang melahirkan Hukum Administrasi Negara kebiasaan
atau HAN yang tidak tertulis. Sebagai sumber hukum formil, sering
terjadi
praktek
administrasi negaraberdiri sendiri di samping Undangundang sebagai sumber hukum formil HAN.Bahkan tidak jarang terjadi praktek
administrasi negara ini dapatmengesampingkan peraturan perundangundangan yang telah ada. Hal initerutama terjadi pada suatu negara yang
sedang berkembang dan membangun seperti Indonesia, karena sangat
dibutuhkan suatu gerak cepat dan lincah darialat Administrasi Negara
untuk mensukseskan tujuan pembangunan. Kita sadari bahwa sering kali
terjadi pembangunan lebih cepat dari pada lajunya peraturan perundangundangan yang dibuat olah pemerintah, sehingga kadang-kadanguntuk
menyelesaikan masalah konkrit peraturan perundang-undangannya belum
ada. Ataupun kalau ada peraturan tersebut sudah tidak sesuai dengan
perkembangan zaman. Untuk mengatasi keadaan yang demikian ini maka
kepada alat Administrasi Negara diberikan suatu kebebasan bertindak yang
sering kita kenal dengan asas freies ermessen atau pouvoir discretionnaire,
yaitu kebebasan untuk bertindak dengan tidak berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan. Alat Administrasi Negara melaksanakan tugas dan
fungsinya berlandaskan pada praktek administrasi negara atau sering dikenal
dengan hukum kebiasaan yang telah dilakukan dalam praktek administrasi
negara tanpa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah ada,
karena mungkin juga peraturan-peraturan itu sudah ketingalan zaman
sehingga tidak cocok lagi dengankeadaan, situasi dan kondisi pada saat
pengambilan keputusan. Oleh karena itu dasar dari pengambilan keputusan
untuk menyelesaikan masalah konkrit yang harus dilakukan oleh alat
Administrasi Negara yang terdahulu, yang tugas dan fungsinya sama. Dengan
demikian akhirnya tindakan atau praktek alat Administrasi Negara terdahulu
itu dijadikan sumber hukum bagi tindakan alat Administrasi Negara yang lain.
Namun perlu diketahui bahwa keputusan alat Administrasi terdahulu (praktek
administrasi negara) yang dapat dijadikan sumber hukum formil HAN adalah
keputusan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Anda mungkin juga menyukai