Anda di halaman 1dari 2

Ontologi Ilmu PemerintahanPada materi inisiasi 2.

1 sedikit telah disinggung tentang ontologi ilmu


pemerintahan.
Apa yang ingin dipelajari oleh ilmu pemerintahan? Atau dengan perkataan lain,
apakah yang menjadi bidang telaah ilmu pemerintahan? Berbicara mengenai
hakekat ilmu pemerintah dalam hal kajiannya maka yang akan kita bicarakan
adalah tentang ontologi ilmu pemerintahan.
Setiap ilmu harus memiliki obyek tertentu untuk dikaji. Obyek ilmu dapat
dibedakan menjadi dua macam yakni obyek materia dan obyek forma. Menurut
Poedjawijatna (1975: 18) bahwa Obyek materia adalah obyek yang disoroti
sebuah ilmu baik berupa gejala alam dan atau gejala sosial, sedangkan obyek
forma adalah sudut pandangan penyorotan. Obyek materia dapat disebut
sebagai persoalan pokok (subject matter), sedangkan obyek forma dapat pula
disebut sebagai pusat perhatian (focus of interest).
Satu ilmu dengan ilmu lainnya mungkin memiliki obyek materia yang sama,
tetapi harus memiliki obyek forma yang berbeda. Lahirnya ilmu-ilmu baru justru
karena adanya sudut pandang yang berbeda terhadap obyek yang sama.
Sebagai contoh, ilmu negara, ilmu politik, ilmu administrasi negara, ilmu
pemerintahan adalah rumpun ilmu yang memiliki obyek materia sama yakni
NEGARA. Tetapi masing-masing ilmu memiliki obyek forma yang berbeda.
Obyek forma ilmu negara lebih menyoroti bentuk, jenis dan susunan negara,
obyek forma ilmu politik lebih menyoroti proses pembentukan kekuasaan dalam
suatu negara. Obyek forma ilmu administrasi negara atau yang sekarang diberi
istilah ilmu administrasi publik (sebagai terjemahan dari public administration)
lebih banyak menyoroti administrasi dalam arti sempit (ketatausahaan),
organisasi, manajemen, kepemimpinan hingga ke tataran HR (Hubungan antar
manusia/human relations) dalam suatu negara. Sedangkan obyek forma ilmu
pemerintahan lebih menyoroti hubungan antara yang memerintah (pemerintah)
dan yang diperintah (rakyat) dalam konteks kewenangan dan pelayanan publik.
Ilmu yang memiliki obyek materia sama dikelompokkan dalam satu rumpun.
Antara ilmu yang satu dengan lainnya dapat saling meminjam teori, konsep,
variabel maupun metodologi. Ilmu atau cabang ilmu yang baru tumbuh biasanya
lebih banyak meminjam teori, konsep, variabel maupun metodologi dari ilmu lain
yang sudah mapan, sampai ilmu atau cabang ilmu tersebut mencapai tahap
kedewasaannya. Ilmu yang dewasa akan memiliki konsep, teori, hukum dan
metodologi yang spesifik dibanding ilmu lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ontologi ilmu
pemerintahan dapat dilihat dari obyek-obyek tertentu yang mempunyai
keserupaan satu sama lainnya. Adapun obyek ilmu pemerintahan dapat dibagi
dua yaitu :

a. Obyek materia ilmu pemerintahan adalah negara.


b. Obyek forma ilmu pemerintahan adalah hubungan antara yang memerintah
(pemerintah) dan yang diperintah (rakyat).
Dalam hubungan hubungan pemerintahan terdapat gejala pemerintahan. Khusus
untuk hubungan pemerintahan antara yang memerintah (pemerintah) dengan
yang diperintah (rakyat), dapat diklasifikasikan ke dalam dua pola, yaitu:
a. Hubungan Pemerintahan Vertikal
Yaitu hubungan atas bawah antara pemerintah dengan rakyatnya, di mana
pemerintah sebagai pemegang kendali yang memberikan perintah perintah
kepada rakyat, sedangkan rakyat menjalankan dengan penuh ketaatan.
Pemerintah yang memerintah- berkedudukan pada posisi hierarki dengan
rakyat yang diperintah. Pada hubungan ini peranan pemerintah sangat
dominan yakni sebagai motor penggerak bidang pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan. Masyarakat lebih banyak diposisikan sebagai obyek dari
pelaksanaan kekuasaan pemerintahan.
b. Hubungan Pemerintahan Horizontal
Yaitu hubungan menyamping kiri kanan antara pemerintah dengan rakyatnya, di
mana pemerintah dapat saja berlaku sebagai produsen sedangkan rakyat
sebagai konsumen karena rakyatlah yang menjadi pemakai utama barang
barang yang diproduksi pemerintahnya sendiri. Dalam hubungan ini sesuai
dengan paradigma good governance, di mana kedudukan dan posisi
pemerintahan adalah heterarki dengan pemangku kepentingan lainnya seperti
sektor swasta dan sektor masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai