Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

REVIEW BAB V “ KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN ”

BUKU : KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN INDONESIA ( Teori dan


Prakteknya )

KARYA : RENDY ADIWILAGA

Mata Kuliah : Teknik Kepemimpinan Pemerintahan

Dosen : Rendy Adiwilaga, S.IP .,M.Sc

Disusun Oleh :

Dhika Andriansyah

401180017

Semester VI / 6

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS BALE BANDUNG


Judul Buku : Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia ( Teori dan Prakteknya )

Penulis : Rendy Adiwilaga

Penerbit : Deepublish

Cetakan : Pertama, April 2018

ISBN : 978-602-475-052-7

Tebal : xii, 237 hlm; Uk : 14x20 cm


BAB V : KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN

Bab V yang berjudul Kepemimpinan Pemerintahan dimulai dari halaman


119 – 148 atau berjumlah 29 halaman. Pada bab ini, penulis memfokuskan
pembahasan pada apa yang disebut sebagai kepemimpinan pemerintahan.

Pada bab ini tentunya dijelaskan tentang apa itu kepemimpinan


pemerintahan. Kepemimpinan pemerintahan pastinya dipimpin oleh seorang
pemimpin pemerintahan. Pemimpin pemerintahan menurut Kaloh ( 2009 : 2 )
ialah mereka yang dikategorikan sebagai pemimpin pada ketiga cabang
pemerintahan, yaitu eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Dari sisi lain,
pemimpin pemerintahan dapat dibedakan menjadi pemimpin politik yang tersusun
secara hirarkis mulai dari presiden yang dibantu para menteri, gubernur,
bupati/walikota dan kepada desa/lurah juga pemimpin yang menduduki jabatan
struktural, yaitu mereka yang menduduki jabatan secara berjenjang yang tersusun
dari eselon I, II, III dan IV. Pemimpin pemerintahan merupakan pihak atau figur
yang paling menentukan keefektifan dalam mencapai tujuan organisasi
pemerintahan. Pemimpin pemerintah, menurut Kaloh, dituntut untuk dapat
bersikap proaktif dan mengandalkan kepemimpinannya untuk membangkitkan
semangat kerja bawahannya, mampu menggerakan masyarakat untuk berperan
aktif dan berpartisipasi dalam pembangunan serta mampu menjadi creator,
inovator dan fasilitator dalam rangka efektifitas penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan.

Menurut Pamudji ( 1982: 5 ), dalam mempelajari kepemimpinan


pemerintahan perlu diperhatikan beberapa variabel sebagai berikut :

- Pemimpin, yaitu seorang yang menjalankan fungsi kepemimpinan


( leadership )
- Pengikut, yaitu sekelompok orang yang berkedudukan untuk mengikuti
atau yang berfungsi kepengikutan ( followership )
- Situasi dan kondisi, yaitu keadaan yang melingkupi kepemimpinan dan
kepengikutan tersebut.
Dengan memahami ketiga variabel tersebut, kemudian dapat
mengembangkan konsep kepemimpinan pemerintahan yang setepat tepatnya.
Sebagai contoh, apabila diketahui para anggotanya berasal dari kalangan yang
kurang beruntung mengeyam oendidikan rendah, maka kemudian kita mampu
menganalisa bahwa kondisi seperti ini diperlukan pemimpin yang dinamis, kreatif
dan mampu menjadi panutan bagi anggotanya.

Objek formal dari kepemimpinan pemerintahan endiri adalah hubungan


antara pemimpin dengan yang dipimpin. Dalam hal ini, yang memimpin adalah
pemerintah sedangkan yang dpimpin adalah rakyatnya sendiri, objek materialnya
sendiri ialah manusia.

Pada halaman 124 dijelaskan bahwa kepemimpinan pemerintahan adalah


kegiatan memimpin yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintah yang
diarahkan untuk mencapai tujuan negara, dimana dalam melaksanakan
kepemimpinanna dibimbing oleh norma-norma berupa keputusan-keputusan
politik ( UUD, UU, Tap MPR . Disamping itu pemimpin pemerintah juga diberi
wewenang untuk membuat keputusan-keputusan untuk melaksanakan keputusan-
keputusan politik melalui kebijakan pemerintah.

Selain membahas penjelasan kepemimpinan pemerintahan pada bab ini


juga menjelaskan tentang fungsi kepemimpinan pemerintahan. Secara garis besar,
fungsi kepemimpinan lebih banyak berbicara mengenai bagaimana seorang
pemimpin menggerakkan anggota-anggotanya guna mencapai tujuan sebuah
organisasi. Sama halnya dengan kemepimpinan pemerintahan, juga dituntut untuk
menggerakkan atase-atase nya seperti halnya menteri dalam kabinet pusat,
maupun kepala seksi dalam tata pamong kecamatan, untuk mencapai nawacita
yang telah ditetapkan sebelumnya dalam landasan Pancasila dan UUD 1945 yang
banyak berbicara tentang kesejahteraan, reformasi birokrasi dan keadilan sosial.
Fungsi yang dimaksud dalam konteks kepemimpinan pemerintahan antara lain :

- Pengambilan Keputusan
- Motivasi
Pada bab V juga dijelaskan tentang Teknik Kepemimpinan Pemerintahan,
ialah suatu cara atau pola tetap untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpin
agar bergerak menuju ke arah yang diinginkan oleh si pemimpin. Berikut poin
poin teknik kepemimpinan pemerintahan, diantaranya :

- Teknik Pematangan / Penyiapan Pengikut


Dalam teknik ini, proses dimulai melalui penerangan maupun propaganda.
Proses penerangan ialah untuk memberikan keterangan yang jelas
berdasarkan fakta yang akurat kepada orang-orang/anggota/bawahan
sehingga mereka memiliki pemahaman jelas, mendalam serta
komprehensif mengenai suatu hal yang mendorong atau merangsang
anggota untuk mengikuti tuah pemimpin sesuai dengan rasa dan akalnya.
Sedangkan teknik propaganda ialah teknik dimana pemimpin berusaha
memaksakan kehendak.
- Teknik Human Relations
Dalam teknik ini, lebih berbicara mengenai motif atau dorongan.
- Teknik Memberi Teladan
Teknik ini wujudnya adalah pemberian contoh, jadi orang-orang yang
melihat pemimpin yang memberi contoh yang menurut mereka baik, akan
mengikuti apa yang mereka lihat.
- Teknik Persuasi dan Pemberian Perintah
Teknik persuasi dilakukan melalui ajakan-ajakan yang dilakukan dengan
lunak sehingga diharapkan orang-orang yang diajaknya akan mengikuti
perintah pemimpin. Sedangkan teknik pemberian perintah sebaliknya,
pemberi perintah dapat melakukan kegiatannya mana kala sang pemimpin
memiliki wewenang dan kekuasaan.
- Teknik Penggunaan Sistem Komunikasi yang Cocok
Komunikasi berarti menyampaikan suatu maksud kepada pihak lain.
- Teknik Penyediaan Fasilitas
Apabila sekelompok sudah siap untuk mengikuti ajaran si pemimpin,
maka harus diberi fasilitas-fasilitas atau kemudahan.
Selain menjelaskan hal-hal diatas, pada bab ini juga menjelaskan tentang
variabel kepemimpinan pemerintahan. Variabel pada dasarnya merupakan suatu
hal yang dinamis, artinya dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan
dimensional. Inu Kencana ( 2003: 33-36 ), menjelaskan bahwa terdapat tiga
variabel yang sangat berpengaruh dalam kepemimpinan pemerintahan,
diantaranya :

- Variabel Situasi dan Kondisi Pemerintahan


Ada 7 faktor yang menyebabkan variabel situasi dan kondisi ini, yaitu :
1. Faktor Sifat dan Bentuk Negara
2. Faktor Geografis
3. Faktor Warganegara
4. Faktor Sejarah
5. Faktor Efisiensi dan Efektifitas
6. Faktor Politik
7. Faktor Rezim
- Variabel Orang Banyak Sebagai Pengikut
Timbulnya gerakan orang banyak/massa muncul sebagai upaya reaksioner
dalam menanggapi fenomena politik maupun sosial yang bersifat anomali
seperti halnya otoritarianisme rezim maupun kriminalisasi pejabat bersih.
- Variabel Penguasa Sebagai Pemimpin Pemerintahan
Dalam variabel ini, pemimpin dikaji melalui berbagai perspektif, namun
yang paling utama ialah terkait moral dan hubungannya dengan
kekuasaan.

Menurut saya, pada bab V ini cukup bagus dan menarik karena lebih fokus
menjelaskan tentang apa itu kepemimpinan pemerintahan setelah pada bab
sebelumnya banyak membahas tentang definisi-definisi mengenai pemimpin,
pimpinan, hingga kepemimpinan secara general. Dan tentunya akan semakin
menambah wawasan pembaca tentang kepemimpinan pemerintahan juga
mengetahui apa saja teknik kepemimpinan pemerintahan.
Berbicara tentang teknik kepemimpinan pemerintahan, dilingkungan saya
terdapat pemimpin yang memliki prilaku teladan yang baik yang juga sering ditiru
oleh masyarakatnya dan sering dibicarakan juga oleh kami sebagai masyarakat
karena kekaguman atas pemimpin tersebut. Pemimpin tersebut merupakan kepala
desa yang menurut saya beliau menggunakan teknik memberi teladan kepada
masayarakatnya. Pemimpin sejatinya adalah teladan masyarakat. Karena tingkah
laku dan perkataannya selalu dalam sorotan masyarakat. Disaat pandemi seperti
saat ini, beliau selalu memberi anjuran-anjuran atau keharusan-keharusan dan
selalu memberi contoh baik dalam menjaga kebersihan juga menjaga kesehatan
agar tidak terpapar oleh virus corona. Saya rasa teknik kepemimpinan seperti ini
cukup bagus mengingat sekarang sedang musim pandemi yang mengharuskan
para pemimpin untuk memberikan anjuran, keharusan juga contoh baik kepada
masyarakatnya agar tidak terpapar virus corona dan memutus rantai virus corona
agar cepat hilang.

Menurut saya, beliau selain menggunakan teknik memberi teladan beliau


juga menggunakan teknik penggunaan komunikasi yang cocok. Karena dalam
menyampaikan suatu maksud atau keinginan kepada pihak lain baik dalam bentuk
penerangan, anjuran, perintah dan sebagainya dapat dipahami dengan baik oleh
masyarakat, sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam melaksanakan apa yang
disampaikannya. Ini sangat diperlukan, karena komunikasi merupakan hal yang
penting dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting bagi
efektivitas masyrakat agar masyarakat dapat mengetahui, mengerti, dan
memahami anjuran, keharusan juga contoh baik dari pemimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai