DI SUSUN OLEH:
2023/2024
KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
Kepemimpinan perlu dipahami setiap orang, karena semua orang memiliki kesempatan
menjadi seorang pemimpin. Apalagi, dengan perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap
orang, hal ini dapat menjadi sebuah nilai bagi orang tersebut.
Perbedaan karakter yang dimiliki setiap orang menjadi salah satu keunikan mereka.
Dengan perbedaan tersebut, setiap orang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda.
Setiap gaya kepemimpinan memiliki cara-cara tertentu dalam mencari jalan keluar suatu
masalah.
kepemimpinan yang tepat dengan karakter kamu tentunya sangat penting dilakukan. Hal ini
1. Teori Genetis, yang berpandangan bahwa seseorang pemimpin muncul karena dilahirkan oleh
kelompok tertentu, dan sejak lahir sudah membawa talenta sebagai seorang pemimpin
2. Teori Sosial, yang berpandangan bahwa seseorang pemimpin muncul karena disiapkan oleh
3. Teori Elektik, yang berpandangan bahwa seseorang pemimpin muncul karena sudah memiliki
bakat-bakat kepemimpinan yang dibawanya sejak lahir dan kemudian berkembang karena
pejabat pemerintahan seperti diantaranya bupati, walikota dan atau gubernur. Objek forma
kepemimpinan pemerintahan adalah hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin dalam
hal ini yang mempin adalah pemerintah sedangkan yang dipimpin adalah rakyatnya sendiri,
(1992:2) sama dengan teori kepemimpinan secara umum hanya saja lebih berkonotasi
kekuasaan disatu pihak dan pelayanan di pihak lain yaitu otokratis, psikologis, sosiologis,
Adanya konotasi kekuasaan yaitu antara pemegang kekuasaan dengan yang dikuasai
analisis kepemimpinan politik, maka analisis tersebut akan memuat paling tidak variable-
variabel penting, antara lain sebagaimana dikutip dari artikel George W. Breslauer, seorang
There are many ways to frame an analysis of political-leadership. One could present
interpretation of the leader’s values, goals, predispositions and the like, and of how these
evolved over time. Or one could explore the interaction between the leader’s personal
attributes and the varied constraints within which he or she was acting. Or one could go a
step farther and attempt to evaluate the individual’s effectiveness as a leader, whether in the
descriptive sense of success in overcoming or “stretching” constraints, or in inormative
pemerintahan membutuhkan budaya dalam rangka menciptakan daya rasa, daya karsa, daya
cipta dan inovasi yang unggul dan Kepemimpinan pemerintahan oleh Ermaya (2013:5) atau
pemerintahan juga memiliki kemampuan mengambil keputusan secara tepat, cepat, dan
terukur serta memimpin tata pemerintahan yang baik yaitu mampu mengelola sumber daya
Kepemimpinan pemerintahan oleh syafi’ie (2003:8) juga diartikan sebagai sebuah seni,
hal ini merujuk kepada pendapat George R. Terry bahwa “ Art is personal creative power
plus skil in performance” (maksudnya adalah seni yaitu kekuatan pribadi seseorang yang
kreatif ditambah dengan keahlian yang bersangkutan dalam menampilkan tugas dan
seni pemerintahan tidak lebih dari pada profesi seseorang yang ahli dalam pemrintahannya.
kata memimpin ini terbentuklah kata kepemimpinan, yaitu kemampuan menggerakkan dan
berlangsung suatu hubungan manusiawi (human relation), yaitu antara yang menggerakkan
dipergunakan untuk memerintah, mengharuskan dan bahkan memaksa pihak lain untuk
mengikuti kehendak penguasa atau pemerintah, namun sedapat mungkin hal ini dilandasi
juga oleh rasa kesadaran akan kewajiban pada pihak yang diperintah (Pamudjji, 1992:61).
Kepemimpinan pemerintahan dalam menggerakkan dan mengarahkan bawahan/masyarakat
disini adalah pemimpin pada ketiga cabang pemerintahan, yaitu eksekutif, legislative,
yudikatif. Dalam tingkatan eksekutif atau pemerintahan dalam arti sempit maka
Kepemimpinan pemerintahan dipegang oleh pemimpin pemerintah mulai dari tingkat Negara
sampai dengan tingkat daerah, yaitu Presiden, Gubernur, Wlikota/Bupati, Camat, dan
dikalangan pemerintahan, ada dua jenis kepemimpinan yang perlu dijalankan, yaitu :
organisasi formal.
logistic.
- Teori yang digunakan untuk menganalisis berasal dari ilmu manajemen dan admnistrasi
publik.
- Timbul karena seseorang memimpin masyarakat luas yang tidak dalam kedudukan
sebagai bawahan. Pengikut berposisi sebagai pendukung yang terikat pada kharisma
seseorang.
- Pada Kepemimpinan sosial, kapasitas dan kualitas pribadi si pemimpin yang mampu
menggerakkan pengikutnya. Naik atau turunnya dukungan akan bergerak sangat cepat,
- Dimensi social dan politik lebih dominan dari pada dimensi administrative.
- Teori yang digunakan untuk menganalisis gejala Kepemimpinan Sosial berasal dari
tujuan organisasi pemerintahan. Dengan kata lain pencapaian tujuan organisasi pemerintahan
Negara, para pemimpin pemerintahan mempunyai tanggung jawab atas tugas yang
diembannya.
1. Para pemilih
4. Badan eksekutif
5. Pejabat-pejabat karir yang membantu pejabat-pejabat eksekutif, pejabat karir ini disebut
birokrasi
menggerakkan dan mengarahkan masyarakat yang dipimpinnya tanpa ada rasa takut dan
tertekan. Seorang kepala daerah (Kepemimpinan Pemerintahan) tidak hanya sebagai seorang
kepala yang diangkat dengan surat keputusan saja dan mengandalkan kekeuasaanya belaka,
akan tetapi lebih dari pada itu ia sekaligus menjadi pemimpin yang diterima dan diakui oleh
sebagai berikut :
2. Pengikut, yaitu sekelompok orang yang berkedudukan untuk mengikuti, atau yang berfungsi
kepengikutan (followership).
3. Situasi dan kondisi, yaitu keadaan yang melingkungi Kepemimpinan dan kepengikutan
tersebut.
bahwa para pengikut pada umumnya pendididikannya masih rendah dan berorientasi ke atas
(masyarakat panutan), maka diperlukan seorang pemimpin yang dinamis dan kreatif serta
pandai memberikan contoh dalam sikap dan perbuatan dalam rangka mencapai tujuan secara
kreatifitas dari segenap aparatur Negara, sehingga peran Kepemimpinan sangat dibutuhkan.
Dalam Negara dunia yang penuh dengan kompetisi, sangat diperlukan kemampuan seorang
pemimpin dan sumberdaya aparatur untuk memberikan tanggapan positif atau responsive
Dalam Kepemimpinan Pemerintahan terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan oleh
seorang pemimpin (kepala daerah) dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Berikut
bawahanny untuk bekerja lebih rajin. Bujukan biasanya termasuk ke dalam strategi lunak dan
komunikasi, yaitu apa yang diinginkan pemerintah sebagai pemberti pesan sama dengan apa
yang diterima bawahan dan masyarakat. Dalam teknik ini bawahan dan masyarakat
arah.
3. Teknik fasilitas, adalah strategi pemimpin pemerintahan yang memberikan fasilitas kepada
bawahan atau masyrakatnya untuk memperlancar pekerjaan karena bawahan dan masyarakat
4. Teknik Motivasi, adalah strategi pemimpin pemerintahan dalam mendorong bawahan dan
masyarakat untuk bekerja lebih giat dan rajin dengan berbagai cara, misalnya :
e. Memenuhi kebutuhan penampilan diri seperti dihargainya kemampuan setiap orang dalam
berprestasi,
f. Memberikan keleluasaan pada setiap orang untuk bekerja sesuai dengan kemapuannya,
g. Memberikan pada setiap bawahannya dan masyarakatnya kebebasan untuk menjaga dan
undangan.
pembangunan.
(Syafi’ie, 2003:41)
https://www.academia.edu/9068811/KEPEMIMPINAN_PEMERINTAHAN