Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

‘’ DAKWAH ‘’

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. ARTHA VERONIKA
2. DILLA DWI RAHMADHANI
3. IVANA FELAJOSKA PUTRI
4. LINDA MAYANG SARI
5. VIVI HALIMAH PUTRI

SMK KESEHATAN PRO-SKILL INDONESIA

JL. CIPTA KARYA KM 3 PANAM

PEKANBARU

2019-2020
a. Pengertian Ceramah

Ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk


sementara ada audiensi yang bertindah sebagai pendengar. Menurut istilah pengertian
dakwah islamiah adalah mengajak orang lain untuk meyakini kebenaran ajaran islam dan
menjalankan syariat nya. Ceramah dapat dilaksanakan kapan saja, tidak ada rukun dan
syaratnya, tidak ada mimbar tempat khusus pada pelaksaannya, waktu tidak dibatasi dan
siapapun boleh berdakwah, dapat dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif seperti
(seminar, lokakarya, pelatihan, atau sarasehan). Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia
ceramah adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk,
sementara ada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Dengan melihat kepada
pengertian diatas, ceramah dapat diartikan sebagai bentuk dari dakwah yaitu dakwah bil-
kalam yang berarti menyampaikan ajaran-ajaran, nasehat, mengajak seseorang dengan
melalui lisan.

b. Sasaran dan tujuan dakwah

Sejak zaman Rasul terdahulu sampai Rasulullah Muhammad SAW dan panerusnya
sampai akhir zaman nanti, dakwah islamiah mempunyai sasaran mengubah perilaku
manusia dari tidak baik menjadi baik, dari baik menjadi terbaik. Selain itu sasaran lain nya
adalah mengubah dan meluruskan perilaku yang menyimpang dari aturan Allah SWT
kembali ke jalan-Nya sehingga derajat, harkat, dan martabat manusia yang telah jatuh
dapat terangkat kembali.

Tujuan dakwah islamiah sebagaimana dijelaskan dalam Q.S.An-Nur/24:55, yaitu


mengajak segenap manusia untuk senantiasa menerapkan hal-hal sebagai berikut.

1. Beriman hanya kepada Allah SWT. (Tauhid)


2. Menyembah hanya kepada Allah SWT. (Ikhlas)
3. Sama sekali tidak mempersekutukan Allah SWT. (Tidak syirik)
4. Mengerjakan amal shalih dalam arti yang seluas-luasnya. (Ibadah)
5. Berakhlak mulia dengan tolak ukur akhlak Rasulullah SAW. (Akhlaqul karimah)
c. Jenis-jenis Ceramah

Ceramah dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Ceramah Umum

Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk


sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar. Sedangkan umum adalah
keseluruhan untuk siapa saja, khlayak ramai, masyrakat luas, atau lazim. Jadi ceramah
umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat kepada khalayak umum
atau maysrakat luas. Di dalam ceramah umum ini keseluruhannya bersifat menyeluruh
tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua muapun muda,materinya
juga tidak ditentukan sesuai dengan acara.

2. Ceramah Khusus

Pengertian ceramah sudah dipaparkan seperti yang diatas akan tetapi kali ini akan
dipaparkan pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus adalah
tersendiri,istimewa, takkan ada yang lain, jadi ceramah khusus itu sendiri berarti
ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada mad’u atau
khalayak tertentu dan juga abersifat khusus baik itu materi maupun yang lainnya.
Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan-batasan yang dibuat mulai dari
audiens yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga yng menyesuaikan dengan
keadaan. Contoh: Peringatan hari besar islam (PHBI) seperti Isra’miraj, maulid Nabi
Muhammad SAW, bulan puasa dll.

c. Komponen Ceramah

Komponen-komponen atau unsur-unsur ceramah sama saja dengan komponen-


komponen dakwah, yaitu:

1. Da’i (penceramah)

Seorang da’i atau pencermah harus mengetahui bahwa dirinya adalah seorang
da’I atau pencermah, artinya sebelum menjadi penceramah perlu mengetahui apa
tugas dari pencermah, modal dan bekal itu sendiri atas apa yang harus dimiliki oleh
seorang pencermah.
2. Mad’u

Mad’u atau audiens merupakan sebagai penerima nasehat-nasehat. Audiens


bermacam-macam kelompok manusia yang berbeda mulai dari segi intelektualitas.

3. Materi

Agar lebih menggugah pemikiran para audiens untuk mendengarkan materi-


materi yang diberikan oleh sang pencermah. Oleh sebab itu, harus dapat memiliki
bahan yang tepat atau menarik agar si mad’u tertarik, dan sesuai dengan pokok
acara, materi yang akan disampaikan harus betuk-betul dikuasai sehingga
penampilan penuh keyakinan, tidak ragu, dan jangan sampai menghilangkan
konsentrasi dirinya sendiri. Dengan itu, materi harus disusun secara sisitematis,
dengan artian judul, isi, dan acara tersebut sifatnya betul-betul mempunyai
hubungan. Sehingga pembahasan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.tatus
ekonomi, status sosial, pendidikan, jenis kelamin dll.

d. Syarat dan Metode Ceramah

Jika ingin sukses seorang da’i harus memenuhi syarat seperti yang telah dilakukan oleh
para Rasul, yaitu sebagai berikut:

1. Perbuatan dan ucapaknya harus benar-benar menjadi contoh. (uswatun hasanah)


2. Memahami objek dakwahnya sehingga tidak akan terjadi salah sasaran.
(QS.Ibrahim/14:4)
3. Mempunyai keberanian dalam menyampaikan dakwahnya, yang benar dikatakan
benar, yang salah dikatakan salah, sereta berani menghadapi risiko dari dakwahnya.
4. Mempunyai ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi segala rinrtangan yang
mungkin timbul dari dakwahnya.
5. Menyadari bahwa segala tugasnya hanyalah menyampaikan, mengenai hasilnya
diserahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. (QS. Al-An’am/6:159)

Metode ceramah yaitu sebuah metode dengan menyampaikan informasi dan


pengetahuan secara lisan kepada audiens yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode
yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam
mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan
paham audiens. Sedangkan metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh
seorang da’i guna menyampaikan materi. Sumber metode ceramah adalah alquran dan
hadis, menunjukkan begitu besar perannya metode dalam berdakwah.

e. Media Ceramah

Media adalah alat yang digunakan umtuk menyampaikan materi ceramah kepada
audiens. Berdakwah pada zaman sekarang tidak hanya bisa dilakukan oleh para mubaligh
di masjid, tetapi bisa dilakukan dengan banyak cara dan banyak tempat banyak media
yang bisa digunakan pada zaman sekarang sebagai media dakwah seperti televisi, koran,
majalah, buku, lagu dan internet. Hal ini seperti yang dilakukan oleh beberapa grup
musik nasyid yang menggunakan lagu sebagai media dakwah.

f. persamaan dan perbedaan khutbah dan dakwah

1. Persamaan khutbah dan dakwah


a. Sama-sama mengajak manusia untuk bertaqwa kepada Allah SWT.
b. Keduanya mengajak manusia untuk menjalankan syariat agama islam.
c. Sama-sama memberi kabar gembira kepada yang bertaqwa dan peringatan
kepada yang ingkar.
2. Perbedaan khutbah dengan dakwah
a. Khutbah terikat oleh syarat dan rukun, sementara dakwah tidak terikat pada
aturan baku.
b.Khutbah tempatnya di masjid atau tempat lain yang memungkinkan dilaksanakan
shalat Jum’at atau dilaksanakan di lapangan (shalat adain), sedang dakwah dapat
dilakukan dimana saja.
c. Khutbah jumat hanya wajib untuk kaum laki-laki, sementara dakwah untuk siapa
saja.
d.Media khutbah terbatas pada mimbar dan sound system, sementara dakwah dapat
mengguinakan media apa saja.
e. Khatib yang berkhutbah dan berkaitan dengan shalat harus dalam keadaan suci
dari hadas dan najis, sementara juru dakwah tidak, tapi lebih baik lagi jika
dakwah dengan berada salam keadaan suci.
g. Contoh Ceramah

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karunianya
kita bisa berkumpul disini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni
agama islam, agama yang diridhoi oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk
kedalam umatnya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Dirasa amat penting sekali jiwa social untuk diterapkan dilingkungan keluarga, sanak
saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa social, maka terjalinlah di
antara kita saling tolong menolong, dan kasih sayang. Sehingga orang-orang yang butuh
akan pertolongan kita, akan mendapatkan haknya.

Seseorang yang mempunyai jiwa social maka akan tertanam rasa senasib
sepenanggungan. Bila kita berada dalam keadaan yang berlebih, maka hendaklah
menjadin orang yang murah tangan. Suka memberikan sesuatu kepada orang lain yang
membutuhkan. Dengan sedekah yang kita berikan kepada pengemis, orang miskin, dan
kepada orang-orang yang amat membutuhkan pertolongan kita dengan rasa tulus dan
ikhlas, maka perbuatan semacam ini akan mampu memadamkan kesalahan-kesalahan,
bagaikan air memadamkan api.

Sehubungan dengan masalah diatas, maka Nabi Muhammad saw, menjelaskan dalam
sabdanya:

“Apakah engkau mau saya tunjukan engkau kepada pintu-pintu kebajikan? Saya
(sahabat) menjawab: Baik ya Rasulullah. Nabi berkata: Ketahuilah bahwa puasa itu
sebagai perisai dan sedekah itu memadamkan kesalahan, bagaikan air memadamkan api.
(HR. TURMUDZI)

Tentang pemberian sedekah hendaknya terlebih dahulu diberikan kepada orang-orang


yang kita nafkahi, seperti memberikan nafkah kepada keluarga. Dan ini merupakan
langkah yang terbaik sekalipun harta benda yang dimiliki itu sangat sedikit, tetapi lebih
diutamakan kepada orang-orang yang dinafkahinya.

Anda mungkin juga menyukai