Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PELAKSANAAN KHUTBAH,

TABLĪG DAN DAKWAH

Guru Penerima:
Ibu Gini Luthfiani

Disusun oleh:
Muhammad Rafi Abdul Ghani

Kelas: X-TOI A
Jurusan: Teknik Otomasi Industri
SMKN 1 Cimahi
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pelaksanaan Khutbah,
Tabligh Dan Dakwah.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu Gini Luthfiani pada pelajaran PABP. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pelaksanaan khutbah, tablīg dan dakwah
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung,16 November 2021

Muhammad Rafi Abdul Ghani.

BAB I
PENGERTIAN DAN PENJELASAN

A. Khutbah
1. Pengertian

Khutbah secara bahasa merupakan ceramah atau pidato,,dan sementara secara


istilah Khutbah merupakan kegiatan ceramah yang disampaikan kepada sejumlah
orang Islam dengan syarat dan rukun, baik berupa peringatan, pembelajaran, atau
nasihat.

2. Penjelasan

Khutbah dalam Islam merupakan kegiatan menyampaikan nasihat dan pesan


tentang takwa dengan aturan tertentu. Dalam islam, khutbah berkaitan erat dengan
pelaksanaan ibadah shalat atau ibadah lainnya. Sebagai misal, khotbah Jumat,
khotbah Idul Fitri, Idul Adha, khutbah shalat gerhana (Khusuf), khutbah nikah, dan
lain sebagainya.Jenis-jenis khotbah di atas memiliki ketentuannya sendiri-sendiri.
Namun, yang selalu dilakukan secara rutin dan setiap minggu adalah khotbah Jumat.

Dalam ajaran agama Islam ada beberapa macam jenis khutbah antara lain:
1. Khutbah Jumat.
2. Khutbah Idul Fitri.
3. Khutbah Idul Adha.
4. Khutbah Gerhana.
5. Khutbah Istisqa.
6. Khutbah Pernikahan.

Khutbah memiliki ketentuan ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya,meliputi


syarat sah khutbah dan rukun khutbah. Berikut merupakan syarat sah dan rukun
khutbah jum’at,saya memilih khutbah Jum’at karena khutbah jumat merupakan
khutbah paling umum dan rutin dilaksanakan umat Islam diseluruh dunia.

● Syarat Khutbah Jumat


1. Khatib harus laki-laki;
2. Khatib harus berusaha agar khotbahnya bisa didengar dan diperhatikan, baik
dengan suara yang keras maupun dengan mikrofon, sehingga para jamaah bisa
mendengar khotbah tersebut;
3. Khotbah harus disampaikan di kawasan tempat pelaksanaan salat Jumat;
4. Khatib harus suci dari dua hadas, baik itu hadas kecil atau hadas besar;
5. Khatib harus suci dari najis;
6. Khatib harus menutup aurat;
7. Khotbah dilakukan dengan berdiri, bagi yang mampu;
8. Khotbah disertai duduk diantara dua khutbah;
9. Rukun-rukun khutbah Jumat dibaca secara berkesinambungan, maksudnya, tidak
ada jeda atau pemisah berupa pembicaraan lain selain khotbah yang disampaikan
10. Jarak antara khotbah dan salat Jumat harus sesingkat mungkin
11. Rukun-rukun khutbah mesti dibaca berbahasa Arab meliputi bacaan hamdalah,
shalawat,pesan takwa,bacaan ayat suci Alquran, dan bacaan doa untuk kaum
muslimin.Adapun isi khotbah boleh disampaikan menggunakan bahasa non-Arab;
12. Khotbah dilakukan pada waktu Zuhur.

● Rukun Khutbah Jumat

1. Membaca hamdalah pada kedua khutbah;


2. Membaca dua kalimat syahadat
3. Bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW;
4. Berwasiat kepada diri dan jamaah, berisi ajakan untuk meningkatkan iman,
taqwa, ibadah, serta memperbanyak amal shaleh, sebaliknya menjauhi dosa dan
kemaksiatan, agar hidupnya bahagia dunia dan akhirat;
5. Membaca satu atau beberapa ayat Alquran, ayat yang dibaca biasanya
disesuaikan dengan topik yang akan disampaikan;
6. Berdoa pada khutbah kedua untuk memohon ampunan, kesejahteraan, dan
keselamatan bagi kaum muslimin dan muslimat baik di dunia maupun akhirat.

2. Tabligh
A. Pengertian

Dilihat dari arti katanya, tabligh berarti menyampaikan atau penyampaian.


Sedangkan secara istilah, tabligh adalah kegiatan menyampaikan ajaran Allah dan
Rasul kepada orang lain atau umat muslim.

B. Penjelasan

Dakwah dan tabligh pada dasarnya adalah sama secara harfiah, namun dalam
ilmu sosial, dimensi mereka yang berbeda. Tabligh biasanya digelar, diselenggarakan
dalam suatu rangkaian acara tertentu,seperti maulid nabi,tahun baru islam,atau
peringatan hari hari besar Islam lainnya. Sedangkan berdakwah bisa dilakukan
dimana saja, kapanpun, dan bisa dilakukan sewaktu waktu tanpa harus menggunakan
acara tertentu. Tabligh adalah menyampaikan atau mengajak sekaligus memberikan
suatu contoh kepada orang lain untuk melakukan perbuatan yang benar dalam
kehidupan.
Tabligh tidak memiliki syarat sah atau rukun layaknya khutbah,namun seorang
mubaligh (orang yang menyampaikan tabligh) harus memperhatikan cara
penyampaian tabligh agar diterima oleh jama’ah.

Adapun tata cara bertabligh adalah sebagai berikut :

● Bersikap lemah lembut, tidak berhati besar, dan tidak merusak.


● Menggunakan akal dan selalu dalam koridor mengingat Allah Swt.
● Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
● Materi dakwah yang disampaikan harus memiliki dasar hukum yang kuat dan
jelas sumbernya.
● Tidak meminta upah atas dakwah yang dilakukannya.
● Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, harus sesuai dengan waktu, kepada
orang dan tempat yang tepat.
● Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan
mencari-cari kesalahan orang lain.
● Melakukan dakwah dan disertai dengan beramal saleh atau perbuatan baik.
● Tidak menjelek-jelekkan atau membeda-bedakan orang lain karena inti yang
harus disampaikan dalam berdakwah adalah tentang tauhid dan ajaran agama
Islam yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.

3. Dakwah
A. Pengertian

Menurut bahasa atau etimologi dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu ‫دعا– يدعوا‬
‫( – دعوة‬da’a - yad’u - da'watan) yang diartikan sebagai ajakan atau seruan kepada
Islam.

Secara istilah dakwah adalah menyeru, memanggil, mengajak, dan menjamu dengan
proses yang berkesinambungan dan ditangani oleh para pengembang dakwah. Hal
ini dikarenakan Islam adalah agama dakwah artinya agama yang selalu mengajak
umatnya untuk senantiasa aktif dalam melakukan kegiatan dakwah. Jadi, dapat
disimpulkan dakwah adalah mengajak atau menyeru umat manusia agar menempuh
kehidupan di jalan yang benar, yaitu di jalan yang diridhai oleh Allah dan
berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah Nabi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Hal yang disampaikan yaitu tentang amar ma'ruf nahi munkar.

B. Penjelasan

Dakwah merupakan kegiatan menyebarkan ajaran islam,mirip seperti tabligh


hanya saja pelaksanaan dakwah lebih fleksibel dan mudah,karena bisa dilakukan
kapan saja dan dimana saja. Dakwah tidak hanya tentang hukum dan dalil
Islam,namun bisa juga tentang pengajaran kehidupan maupun kesehatan,yang jelas
menyerukan kedalam kebaikan tanpa ada paksaan. Islam berkembang di Indonesia
dengan metode dakwah,karena bersifat halus,mengajak tanpa ada paksaan yang
membuat hati pribumi tergerak untuk mengikuti ajaran Islam.
Dalam berdakwah tidak ada ketentuan dalam syarat sah atau rukun rukun yang
meliputinya,namun seorang pendakwah harus memperhatikan perilaku dan tata
bicaranya disaat menyampaikan sebuah pesan,karena dalam berdakwah terjadi
hubungan langsung antara manusia dengan manusia,dimana seorang pendakwah
harus bisa menjaga lisan dan perilakunya agar tidak menyinggung hati orang yang
mendengarkan. Meskipun dia telah melakukan kesalahan seorang pendakwah tidak
diperkenankan untuk menghakimi apalagi menghina orang tersebut. Seorang
pendakwah harus bisa mencari cara untuk bisa menyampaikan kebenaran tanpa
menimbulkan ketersinggungan,entah itu pemilihan kata kata,waktu yang tepat
untuk bicara,atau sikap kita menghadapinya. Karena dakwah bersifat mengajak
maka seorang pendakwah harus bisa mengajak lawan bicaranya untuk mengikuti
apa yang ia katakan,dalam kebaikan tentunya. Dakwah merupakan kegiatan yang
penuh tanggung jawab karena apa apa yang dikatakan harus sesuai dengan dalil dan
perbuatan pendakwah itu sendiri,namun pahala yang diberikan juga sebanding
karena Allah berjanji apabila kita berhasil untuk mengajak orang menuju
kebaikan,maka setiap kebaikan yang dia kerjakan,kita akan mendapatkan pahala
senilai dengan apa yang telah dia kerjakan tanpa ada pengurangan sedikitpun.

Adapu metode metode dalam berdakwah sebagai berikut:


● Dakwah fardiah
Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada
orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil
dan terbatas. Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang
dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah
menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam
hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara tahniah
(ucapan selamat), dan pada waktu upacara kelahiran (tasmiyah).

● Dakwah ammah
Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang
dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud
menanamkan pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai biasanya
berbentuk khotbah (pidato). Dakwah Ammah ini kalau ditinjau dari segi
subjeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh
organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-soal dakwah.

● Dakwah bil-lisan
Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui
lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah).
dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan dengan hari
ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya, kajian yang
disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram,
disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.

● Dakwah bil-Haal
Dakwah bil al-hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal
ini dimaksudkan agar si penerima dakwah (al-Mad'ulah) mengikuti jejak danhal
ihwal si Da'i (juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar
pada diri penerima dakwah.Pada saat pertama kali rasulullah ‫ ﷺ‬tiba di kota
Madinah, dia mencontohkan dakwah bil-haal ini dengan mendirikan Masjid
Quba, dan mempersatukan kaum Anshor dan kaum Muhajirin dalam ikatan
ukhuwah Islamiyah.

● Dakwah bit-tadwin
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-tadwin
(dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, majalah,
internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat
penting dan efektif. Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi
musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah
bit-Tadwim ini rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Sesungguhnya tinta para ulama adalah
lebih baik dari darahnya para syuhada".
● Dakwah bil hikmah
Dakwah bil hikmah adalah menyampaikan dakwah dengan cara yang arif
bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek
dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa
ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah
merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas
dasar persuasif. Dalam kitab al-Hikmah fi ad-Dakwah Ilallah Ta'ala oleh Said bin
Ali bin Wahif al-Qathani diuraikan lebih jelas tentang pengertian al-Hikmah,
antara lain Menurut bahasa: Adil, ilmu, sabar, kenabian, Al-Qur'an dan Injil
Memperbaiki (membuat menjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari
kerusakan. Ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan ilmu
yang utama.Objek kebenaran (al-haq) yang didapat melalui ilmu dan akal
pengetahuan atau ma'rifat.
BAB II
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kegiatan khutbah,tabligh dan dakwah pada dasarnya memiliki prinsip yang


sama,yaitu menyerukan kebaikan,karena telah menjadi kewajiban bagi manusia
untuk senantiasa berbuat baik dan menyerukan kedalam kebaikan kepada
manusia lainnya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
(Q.S. Luqman [31]: 17).

Orang-orang yang istiqamah menunaikan kewajiban dakwah disebut sebagai


khairu ummah (umat terbaik), sebagaimana firman Allah: “Kamu adalah umat
yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (Q.S. Ali Imran [3]:
110).

Maka telah menjadi kewajiban bagi umat manusia yang sadar hati dan akalnya
untuk menyampaikan kebaikan. Semoga kita semua menjadi manusia yang baik
serta bisa menyampaikan kebaikan sehingga kita bisa menjadi manusia yang
bermanfaat bagi manusia lainnya.

Sekian dari makalah yang saya buat,saya meminta maaf sebesar besarnya apabila
masih banyak kekurangan dan kekeliruan dari makalah yang saya buat,semoga
bisa bermanfaat bagi para pembacanya,terimakasih wassalamualaikum.wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai