Pendahuluan
M
odul delapan ini membahas integrasi kompetensi program
studi dalam paradigma agama. pada kegiatan belajar ini
penulis akan memberikan igma islam yang membahas secara
rinci tentang proses khutbah dan dakwah, memahami problematikan yang
dihadapi umat islam dan solusi alternativnya, sistem kerjasama ekonomi
dalam islam dalam konteks jual berli dalam islam dan lembaga keuangan.
Setiap mahasiswa diharapkan harus memahami seluruh konsep tersebut
sehingga hasilnya diharapkan mahasiswa mampu memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui dan memahami konsep khutbah dan dakwah
2. Dapat dapat mengetahui dan memahami serta menidentifikasi
problematika umat islam dan solusi alternativnya
3. Dapat mengetahui dan meamahami serta menganalisa konsep jual
beli dalam islam
4. Dapat mengetahui, memahami dan menganalisa sistem lembaga
keuangan
URAIAN MATERI
A. Pengertian
Sebagai umat Islam, kita berkewajiban untuk menyiarkan dan
berdakwah atau mengajak seluruh umat manusia agar beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT serta gemar beramar ma’ruf nahi munkar.
Secara bahasa (etimologi) dakwah berarti mengajak, menyeru atau
memanggil. Adapun secara istilah (terminologi), dakwah bermakna
menyeru seseorang atau masyarakat untuk mengikuti jalan yang sudah
ditentukan oleh Islam berdasarkan Al Qur’an dan hadis untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Firman Allah SWT.. Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan
tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik.” (QS An Nahl : 125) lihat al-Qur’an online di
Goole,
Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan ayat-
ayat atau ajaran Islam kepada saudaranya yang lain sebagaimana hadis
nabi Muhammad SAW yang menyatakan sebagai berikut.
ﺒﻠﻐﻮﺍ ﻋﻨﻲ ﻭﻟﻮ ﺃﻴﺔ (ﺮ ﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎ ﺭﻯ ﻭ
)ﻤﺳﻟﻢ
Artinya : “Sampaikanlah dari ku walaupun satu ayat.” (HR Bukhari)
C. Macam-macam metode
Macam-macam metode dakwah, diantaranya :
1. Dakwah Fardiah
Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan
seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa
orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas.
2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh
seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak
dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka.
3. Dakwah bil-Lisan
Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah
melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan
obyek dakwah).
4. Dakwah bil-Haal
Dakwah bil al-Hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan
nyata. Hal ini dimaksudkan agar si penerima dakwah (al-Mad'ulah)
mengikuti jejak dan hal ikhwal si Da'i (juru dakwah). Dakwah jenis ini
mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah.
5. Dakwah bit-Tadwin
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-
Tadwin (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab,
buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung
pesan dakwah sangat penting dan efektif.
6. Dakwah bil Hikmah
Dakwah bil Hikmah Yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang
arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga
pihak obyek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas
kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun
konflik.
Kegiatan Belajar 2
Problematika Umat Islam dan Solusi Alternative
URAIAN MATERI
A. Kompleksitas problem islam
2. Sekulerisme
Pemisahan dengan sangat dikotomis antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-
ilmu non-agama memang merupakan bagian dari upaya untuk
menghilangkan peran agama dalam masyarakat dan memunculkan
keraguan akan kebenaran agama. Sekulerisme menjadi sesuatu yang
dianggap baik oleh Barat karena secara historis ia terlahir dari
perlawanan atas kejumudan pemikiran gereja diabad pertengahan.
Sekulerisme berdampak cukup serius kepada umat Islam, selain
hilangnya kepahaman akan syumuliataul Islam juga menjadikan
agama hanya sebatas ritual-ritual semata. Agama yang merupakan
sumber terbesar dari energi serta aspirasi dan merupakan pemandu
menuju kehidupan yang bermakna diatas bumi ini menjadi begitu
berubah. Agama hanyalah urusan akhirat. Dan yang menyebar justru
kemudian hal-hal yang menyangkut dengan mistik, takhayul, dll.
Demikian Ai Syariati mengungkap dampak negatif dari sekulerisasi ini.
3. Kapitalisme, materialisme, metode ilmiah-positifisme dan modernisasi
Hal-hal diatas muncul dan menjadi masalah besar bagi umat Islam
sebagai salah satu produk ghazwul fikri. Berawal dari temuan metode
ilmiah dan pengembangan iptek yang bersumberkan pada paradigma
material kemudian berlanjut dengan kapitalisme, yang merasuki sistem
pembangunan dan ekonomi umat Islam. Hal ini tidak menyebabkan
kecuali semakin terpuruknya umat Islam secara ekonomi dan politik.
Maka yang terjadi sekarang adalah imperialisme epistemologi oleh
Barat kepada umat Islam. Keterbelakangan pada banyak hal
menyebabkan umat Islam terpaksa mengikuti pola ini sadar atau tidak
untuk tetap bisa bertahan hidup.
4. Ancaman berupa sanksi ekonomi, perdagangan maupun politik
(hubungan luar negari).
Hal ini lebih mengerikan lagi. Sudah mengarah kepada menimbulkan
rasa ketakutan yang berlebihan kepada pihak Barat, khususnya
Amerika dengan PBB nya. Sehingga banyak menghalangi tindakan
ataupun sikap umat Islam menanggapi sebuah permasalahan maupun
isu. Karena apabila macam-macam saja dengan Amerika dan cs-nya,
alamat negara tidak akan tentram dalam waktu yang lama. Secara
psikologis bangsa-bangsa Muslim memang masih terjajah.
Faktor Internal
1. Runtuhnya Khilafah
Keruntuhan Daulah Islamiyah melalui pembubaran Khalifah oleh
Mustapa Kamal tanggal 3 Maret 1924, kemudian diikuti oleh
pemisahan agama dan negara dan model-model sekuler lainnya telah
merusakkan dan mencabik-cabik umat Islam. Setelah itu seolah-olah
Islam benar-benar telah hancur dan tidak akan pernah seperti itu lagi.
Dan langkah ini malangnya kemudian seolah menjadi preseden bagi
umat Islam untuk mulai meninggalkan ajarannya.
2. Perpecahan Umat Islam dan kurang ukhuwah
Dijadikannya negara Muslim menjadi banyak dan kecil-kecil
menjadikan umat Islam selalu dalam keadalaan berpecah belah.
Sehingga negara Muslim lebih banyak disibukkan dengan perebutan
batas negara dan munculnya paham sukuisme dan nasionalisme
sempit.
3. Fanatisme Mazhab
Bahkan hingga sekarangpun umat Islam masih sering terjebak dengan
pembahasan permasalah Mazhab yang notabene adalah
permasalahan furu' (cabang). Yang lebih sering perbedaan ini
menimbulkan perpecahan, walau banyak yang mengikuti mazhab
dengan taklid bukan 'ala bashira. Pada kajian-kajian keislaman
kemudian juga lebih membahas permasalahan perbedaan mazhab
dan seringnya mengarah pada menjelekkan mazhab yang lain.
4. Pluralisme Gerakan
Sebenarnya banyaknya gerakan Islam bisa menjadi suatu sinergi
dakwah jika saja semua elemen itu memiki visi bersama dan
melakukan gerakan dengan landasan kebersamaan, profesionalisme
dan spesifikasi gerakan. Lihatlah bagaimana Salafy begitu sering
menghujat Hizbut Tahrir, Tabligh dan Ikhwanul Muslimin, begitu juga
sebaliknya. Atau kalau di Indonesia bagaimana NU, Muhammadiyah,
dan Persis. Boro-boro untuk maju bersama, malah sibuk dengan
mencari kesalahan orang lain.
5. Tingkat Intelektualitas
Keterpurukan ekonomi biasanya memang dibersamai dengan
kurangnya intelektual di sana. Kepengarangan ilmiah dari negara-
negara Muslim tidak ada yang mencapai 0.3% dari seluruh karya
ilmiah dunia. Bahkan jika digabungkan pun jumlahnya juga tidak
mencapai 0.5%. dari seluruh dunia yagn menghasilkan 352.000 karya
ilmiah, negara-negara Muslim hanya 3.300, sedangkan Israel 6.100
buah.
Yang sangat terkait dengan itu adalah pendidikan. Tingkat pendidikan
dunia Islam masih sangat memprihatinkan. Sistem pendidikan
dinegara Muslim selama ini adalah sistem yang mengadopsi Barat
yang penuh dengan sekulerisme dan menimbulkan keraguan pada
umat Islam tentang ajaran agamanya.
6. Salah persepsi yang terhadap Ajaran Islam
Dampak lain dari keberhasilan sekulerisasi dan keminderan dengan
identitas Islam adalah merosotnya pemahaman Muslim terhadap
konsep Islam sendiri. Kesempurnaan (syamil mutakammil) Islam tidak
dikenal lagi. Sehingga terjadi kerancuan dan kekaburan makna dan
persepsi terhadap ajaran Islam.
7. Kurangnya komitmen melaksanakan ajaran Islam.
“Integritas kultur Islam dan kesatuan way of life Islam terpecah-pecah
di dalam diri merekea, di dalam pemikiran dan aksi mereka, di dalam
rumah dan keluarga mereka.”. Jauhnya umat Islam dari kehidupan
Islami menyebabkan ajaran-ajaran Islam menjadi sesatu yang aneh
justru bagi kaum Muslimin sendiri.
8. Gap antara kaum terpelajar dan kelas bawah
Munculnya kaum intelektual Muslim adalah sebuah kemajuan bagi
aset pengembalian peradaban. Namun sayangnya orang-orang
intelektual ini masih terlalu melangit. Hanya sibuk dengan diri dan
intelektualitasnya saja tanpa memandang kepada permasalahan
konkrit yang dihadapi umat saat ini.
Islamisasi Pengetahuan
URAIAN MATERI
A. Konsep jual beli
Dusta dalam berdagang sangat dicela terlebih jika diiringi sumpah atas nama
Allah. “Empat macam manusia yang dimurkai Allah, yaitu penjual yang suka
bersumpah, orang miskin yang congkak, orang tua renta yang berzina, dan
pemimpin yang zalim.”(HR Nasai dan Ibnu Hibban)
2. Menepati Amanat
Menepati amanat merupakan sifat yang sangat terpuji. Yang dimaksud amanat
adalah mengembalikan hak apa saja kepada pemiliknya. Orang yang tidak
melaksanakan amanat dalam Islam sangat dicela.
Hal-hal yang harus disampaikan ketika berdagang adalah penjual atau
pedagang menjelaskan ciri-ciri, kualitas, dan harga barang dagangannya
kepada pembeli tanpa melebih-lebihkannya. Hal itu dimaksudkan agar
pembeli tidak merasa tertipu dan dirugikan.
3. Jujur
Selain benar dan memegang amanat, seorang pedagang harus berlaku jujur.
Kejujuran merupakan salah satu modal yang sangat penting dalam jual beli
karena kejujuran akan menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat merugikan
salah satu pihak. Sikap jujur dalam hal timbangan, ukuran kualitas, dan
kuantitas barang yang diperjual belikan adalah perintah Allah SWT. Firman
Allah Artinya : Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan
saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-
kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang
kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran
dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu
jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman.” (QS Al A’raf : 85)
Sikap jujur pedagang dapat dicontohkan seperti dengan menjelaskan cacat
barang dagangan, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui. Sabda
Nabi Muhammad SAW yang artinya “Muslim itu adalah saudara muslim,
tidak boleh seorang muslim apabila ia berdagang dengan saudaranya dan
menemukan cacat, kecuali diterangkannya.”
Lawan sifat jujur adalah menipu atau curang, seperti mengurangi takaran,
timbangan, kualitas, kuantitas, atau menonjolkan keunggulan barang tetapi
menyembunyikan cacatnya. Hadis lain meriwayatkan dari umar bin khattab r.a
berkata seorang lelaki mengadu kepada rasulullah SAW sebagai berikut “
katakanlah kepada si penjual, jangan menipu! Maka sejak itu apabila dia
melakukan jual beli, selalu diingatkannya jangan menipu.”(HR Muslim)
4. Khiar
Khiar artinya boleh memilih satu diantara dua yaitu meneruskan kesepakatan
(akad) jual beli atau mengurungkannya (menarik kembali atau tidak jadi
melakukan transaksi jual beli). Ada tiga macam khiar yaitu sebagai berikut.
a) Khiar Majelis
Khiar majelis adalah si pembeli an penjual boleh memilih antara
meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya selama keduanya masih
tetap ditempat jual beli. Khiar majelis ini berlaku pada semua macam jual
beli.
b) Khiar Syarat
Khiar syarat adalah suatu pilihan antara meneruskan atau mengurungkan
jual beli setelah mempertimbangkan satu atau dua hari. Setelah hari yang
ditentukan tiba, maka jual beli harus ditegaskan untuk dilanjutkan atau
diurungkan. Masa khiar syarat selambat-lambatnya tiga hari
URAIAN MATERI
A. Konsep
Secara umum lembaga keuangan merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau
kedua-duanya. Sedangakan menurut UU Perbankan No.14/1967, pasal 1
ayat b menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan
adalah Semua badan yang melakukan kegiatan-kegiatan dibidang
keuangan yaitu menghimpun dana dan menyalurkannya ke masyarakat.
Kegiatan utama dalam lembaga keuangan yaitu membiayai
permodalan suatu bidang usaha disamping usaha lain seperti
menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh
pemiliknya. Lembaga keuangan di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu
lembaga keuangan Bank dan lembaga keuangan bukan Bank
Bentuk lembaga keuangan di Indonesia dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan Lembaga Keuangan Bukan
Bank (LKBB). Dari kedua jenis tersebut memiliki perbedaan fungsi serta
tujuan masing-masing.
1. Lembaga Keuangan Bank (LKB)
Lembaga keuangan bank merupakan lembaga yang memberikan
jasa-jasa keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara langsung.
Lembaga Keuangan Bank sering juga disebut dengan depository
intermediary. Lembaga Keuangan Bank menghimpun dan secara
langsung dari masyarakat dalm bentuk simpanan seperti Giro, tabungan
atau Deposito berjangka yang diterima oleh penabung atau unit surplus.
Berdasarkan fungsinya, lembaga keuangan bank dibedakan
menjadi beberapa jenis, berikut penjelasannya.
a. Bank Sentral
Bank Sentral di Indonesia dipegang dan dilaksanakan oleh Bank
Indonesia. Tujuan utama Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di
Indonesia yaitu untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Bank sentral memiliki tugas untuk menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjada kelancaran
sistem devisa dan mengatur serta mengawasi Bank.
b. Bank Umum
Bank umum merupakan bank yang dapat menghimpun dana dari
masyarakat dalam ebntuk giro, deposit berjangka panjnag dan
tabungan. Bank Umum juga memberikan pinjaman dan jasa lalu lintas
pembayaran dalm bidang keuangan kepada masyarakat, bisa
dikatakan bahwa tugas dari bank umum yaitu melayani masyarakat.
c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang menerima
simpanan dari masyarakat hanya dalam bentuk deposit berjangka,
tabungan atau bentuk lainnya disamakan dengan itu dan memberikan
pinjaman kepada masyarakat.
LATIHAN
Untuk memantapkan apa yang telah Anda pelajari pada kegiatan satu ,
kerjakanlah tugas dan latihan ini dengan cermat.
1. Apa yang ada pahami tentang konsep khutbah dan dakwah?
2. bagaimana gambaran problematika umat islam dan solusi
alternativnya yang telah, sedang dan akan terjadi sehingga
berbagai persiapan dan perencanaan dapat dilakukan?
3. Bagaimana konsep jual beli dalam islam?
4. Bagaimana sistem lembaga keuangan yang ada dan sedang
berkembang di Indonesia?
Rambu-rambu Pengerjaan Latihan
Untuk mengerjakan latihan tersebut perhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Cermati tentang hal-hal yang berkaitan tentang intergrasi
kompetensi prodi dalam paradigm agama seperti gambaran konsep
seputar khutbah dan dakwah, problematika umat yang sedang akan
terjadi, sistem jual beli dan sistem lembaga keuangan
2. Selain mencermati kegiatan belajar ini carilah sumber-sumber lain
yang relevan atau diskusikan dalam kelompok tentang kompetensi
yang harus dimiliki mahasiswa dalam paradigma keislaman, seperti
khutbah dan dakwah, problematika umat di era digital, sistem jual beli
dan sistem lembaga keuangan.
Referensi
Anshori, Ghofur, Abdul, Penerapan Prinsip Syari’ah dalam Lembaga
Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
2008.