Unsur-unsur Ceramah
1. Penceramah
2. Pendengar
3. Materi
4. Metode Ceramah
5. Media Ceramah
1. Pendahuluan
3. Penutup
Simpulan
Ucapan permintaan maaf
Salam penutup
Ceramah
Komponen ceramah
Komponen-komponen atau unsur-unsur ceramah sama saja dengan komponen-komponen
dakwah:
Da’i (penceramah)
Seorang da’i atau pencermah harus mengetahui bahwa dirinya adalah seorang da’I atau
pencermah, artinya sebelum menjadi penceramah perlu mengetahui apa tugas dari
pencermah, modal dan bekal itu sendiri atas apa yang harus dimiliki oleh seorang
pencermah.
Mad’u
Mad’u atau audiens merupakan sebagai penerima nasehat-nasehat. Audiens bermacam-
macam kelompok manusia yang berbeda mulai dari segi intelektualitas, status ekonomi,
status sosial, pendidikan, jenis kelamin dll.
Materi
Agar lebih menggugah pemikiran para audiens untuk mendengarkan materi-materi yang
diberikan oleh sang pencermah. Oleh sebab itu, harus dapat memiliki bahan yang tepat atau
menarik agar si mad’u tertarik, dan sesuai dengan pokok acara, materi yang akan
disampaikan harus betuk-betul dikuasai sehingga penampilan penuh keyakinan, tidak ragu,
dan jangan sampai menghilangkan konsentrasi dirinya sendiri. Dengan itu, materi harus
disusun secara sisitematis, dengan pengertian judul, isi, dan acara tersebut sifatnya betul-
betul mempunyai hubungan. Sehingga pembahasan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
• Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada audiens yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah
dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi,
dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan
daya beli dan paham audiens. Sedangkan metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh
seorang da’i guna menyampaikan materi. Sumber metode ceramah adalah alquran dan hadis,
menunjukkan begitu besar perannya metode dalam berdakwah.
• Media dakwah
Media adalah alat yang digunakan umtuk menyampaikan materi ceramah kepada audiens. Berdakwah
pada zaman sekarang tidak hanya bisa dilakukan oleh para mubaligh di masjid, tetapi bisa dilakukan
dengan banyak cara dan banyak tempat banyak media yang bisa digunakan pada zaman sekarang
sebagai media dakwah seperti televisi, koran, majalah, buku, lagu dan internet. Hal ini seperti yang
dilakukan oleh beberapa grup musik nasyid yang menggunakan lagu sebagai media dakwah.
Contoh ceramah
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karunianya kita bisa berkumpul
disini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw,
karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridhoi oleh Allah swt.
Semoga kita sekalian termasuk kedalam umatnya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin
Dirasa amat penting sekali jiwa social untuk diterapkan dilingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan
juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa social, maka terjalinlah di antara kita saling tolong
menolong, dan kasih sayang. Sehingga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan
mendapatkan haq nya.
• Seseorang yang mempunyai jiwa social maka akan tertanam rasa senasib sepenanggungan. Bila
kita berada dalam keadaan yang berlebih, maka hendaklah menjadin orang yang murah tangan. Suka
memberikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan sedekah yang kita berikan kepada
pengemis, orang miskin, dan kepada orang-orang yang amat membutuhkan pertolongan kita dengan
rasa tulus dan ikhlas, maka perbuatan semacam ini akan mampu memadamkan kesalahan-kesalahan,
bagaikan air memadamkan api.
• Sehubungan dengan masalah diatas, maka Nabi Muhammad saw, menjelaskan dalam sabdanya:
• “Apakah engkau mau saya tunjukan engkau kepada pintu-pintu kebajikan? Saya (sahabat)
menjawab: Baik ya Rasulullah. Nabi berkata: Ketahuilah bahwa puasa itu sebagai perisai dan sedekah itu
memadamkan kesalahan, bagaikan air memadamkan api. (HR. TURMUDZI)
•
• Tentang pemberian sedekah hendaknya terlebih dahulu diberikan kepada orang-orang yang kita
nafkahi, seperti memberikan nafkah kepada keluarga. Dan ini merupakan langkah yang terbaik sekalipun
harta benda yang dimiliki itu sangat sedikit, tetapi lebih diutamakan kepada orang-orang yang
dinafkahinya.
• “Sedekah yang diberikan kepada orang miskin hanya merupakan shadaqah saja, sedang yang
diberikan kepada kerabat karib itu merupakan sedekah dan penghubung silaturahmi”.
• Demikianlah yang bisa kami sampaikan saat ini, mudah-mudahan kita termasuk orang yang
gemar bersedekah dengan semata-mata mencari ridho Allah swt. Cukup sekian materi yang bisa kami
sampaikan, IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM, WABILLAAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT
WASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABARAKAATUHU.