Anda di halaman 1dari 23

Kurikulum 2013 Revisi

Kelas XI
BAHASAINDONESIA
Ceramah

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
Mengidentifikasi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam
ceramah.
Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual.
Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah.
Mengonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memperhatikan kebahasaa

Kali ini kamu akan mempelajari materi ceramah. Ceramah memiliki peran penting
dalam proses penyebaran ide dan ilmu. Ceramah yang baik dapat memberikan
informasi yang tepat dan diingat oleh pendengarnya. Dengan demikian, keterampilan
yang menyangkut ceramah ini, sangat penting untuk dikuasai. Lalu, adakah
perbedaan antara ceramah, pidato, dan khotbah?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato


adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk
kata- kata yang ditujukan kepada orang banyak,
sedangkan ceramah adalah pidato oleh seseorang
di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal,
pengetahuan, dan sebagainya. Dari pengertian
tersebut, tentu kamu sudah bisa menyimpulkan!
Ya, dapat dikatakan bahwa ceramah adalah salah
satu bentuk pidato
yang bertujuan menyampaikan suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Khotbah
merupakan salah satu bentuk dari pidato juga, tetapi khotbah hanya
menyampaikan atau menguraikan ajaran agama. Jadi, ceramah dan khotbah sama-
sama bentuk pidato.
Perbedaanya terletak pada isi atau meteri yang disampaikan, yaitu khotbah
khusus untuk materi atau ajaran agama, sedangkan ceramah dapat berisi ilmu
apa pun. Jika ceramah tentang agama, disebut ceramah agama.

Satu hal yang bisa menjadi ciri ceramah dari bentuk pidato lainnya adalah pada
kegiatan akhirnya. Pada kegiatan akhir ceramah, biasanya disediakan sesi untuk
bertanya jawab antara orang yang berceramah dan para pendengar.

Pidato:
Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada oran

Ceramah:
Pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal, p

Khotbah:
Pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu mate

A. Unsur-Unsur Ceramah
1. Penceramah
Penceramah adalah orang menyampaikan atau melakukan kegiatan
ceramah. Mungkin semua orang bisa saja menjadi penceramah, tetapi tidak
semuanya bisa menjadi penceramah yang baik. Nah, bila akan menyampaikan
ceramah, kamu harus memperhatikan hal-hal berikut.
a. Memiliki pengetahuan yang luas dan mumpuni tentang materi yang akan
disampaikan. Pengetahuan itu dapat diperoleh melalui membaca,
pengalaman, atau lainnya.
b. Menyampaikan materi dengan jelas dan tidak menyebabkan kesalahan tafsir bagi
pendengarnya.
c. Menyampaikan suatu materi secara objektif.
d. Menyampaikan materi yang tidak provokatif atau menimbulkan perselisihan.
e. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pendengar, hendaknya
disesuaikan dengan latar belakang pendengar.

Ceramah 2
2. Pendengar
Pendengar atau audiens adalah orang-orang yang hadir dan menyimak
penyampaian ceramah. Saat kita menjadi audiens, ada beberapa hal yang harus
kita lakukan, antara lain menyimak penyampaian materi dengan saksama, tidak
membuat kegaduhan, dan berbicara di waktu-waktu tertentu yang memang
telah disediakan.

Penceramah harus memperhatikan dan dapat menguasai pendengarnya.


Sebelum berceramah, penceramah dapat membuat kesepakatan dengan
pendengar, seperti tidak membuat kegaduhan selama kegiatan ceramah, tidak
bermain ponsel, dan sebagainya. Cara yang dapat dilakukan saat berceramah
di antaranya adalah menjaga kontak mata, memperluas jangkauan mata ke
seluruh sudut pendengar, dan lebih peka terhadap gestur serta mimik
pendengar. Ketika penceramah dapat menjaga kontak mata dan melihat ada
gestur atau mimik yang menunjukkan bahwa pendengar tidak paham atas
materi yang disampaikan, penceramah dapat menyampaikan pertanyaan
kepada pendengar, contohnya “Apakah bisa dipahami sampai sejauh ini? Saya
berikan kesempatan bagi yang ingin bertanya.”

3. Materi
Materi dalam suatu kegiatan ceramah adalah suatu topik, hal, atau ilmu yang
menjadi pembahasan yang disampaikan. Beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan materi ceramah adalah tema kegiatan,
latar belakang pendengar, dan pengetahuan atau wawasan yang dimiliki.

Ingat!

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan materi ceramah:


tema kegiatan,
latar belakang pendengar, dan
pengetahuan atau wawasan yang dimiliki.

Dalam materi sebuah ceramah, biasanya dapat ditemukan informasi berupa


gagasan (pendapat) dan fakta. Sejalan dengan arti ceramah yang bertujuan
menyampaikan suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya, seorang penceramah
tentu harus dapat menyampaikan hal atau pengetahuan tersebut dengan
didukung gagasan dan/atau fakta.

Sebagai contoh materi berupa fakta yang disampaikan dalam ceramah adalah
kenaikan suhu bumi setiap tahun. Untuk menyampaikan materi tersebut, tentu

3
Ceramah
penceramah memerlukan dukungan data yang merupakan fakta. Contoh materi
berupa gagasan atau pendapat yang disampaikan dalam ceramah adalah
pentingnya meningkatkan kesadaran kedisiplinan dalam berkendara. Untuk
menyampaikan materi tersebut, penceramah memerlukan dukungan berupa
gagasan atau pendapat untuk memperkuat atau meyakinkan.

Dalam menyampaikan materi, seorang penceramah sebaiknya mempertimbangkan


hal berikut.

a. Mengangkat materi yang memuat permasalahan/isu aktual


Permasalahan atau isu aktual merupakan hal yang benar-benar terjadi
dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Tujuan mengangkat isu
aktual ini adalah agar menarik bagi pendengar. Selain itu, isu aktual yang
disampaikan akan memberikan hal baru bagi pendengar.

b. Materi disampaikan secara lugas dan jelas


Ketika memaparkan suatu hal apalagi pengetahuan, materi yang
disampaikan harus disajikan secara lugas dan jelas. Hal ini bertujuan
agar materi yang disampaikan oleh penceramah benar-benar berguna dan
menambah wawasan bagi pendengar. Kejelasan penyampaian materi ini
juga dapat meminimalkan ketidakpahaman atau kesalahpahaman
pendengar.

Dalam penyampaian materi, penceramah juga dapat menggunakan


grafik, gambar, tabel, slide, atau alat bantu lainnya agar materi yang
disampaikan lebih jelas dan lugas.

c. Memasukkan humor
Sebagian kegiatan ceramah berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Nah,
saat orang-orang (pendengar) mendengarkan isi atau materi ceramah yang
panjang, biasanya timbul rasa bosan. Untuk meminimalkan rasa bosan
pendengar, penceramah dapat menyelingi materi ceramahnya dengan
humor atau guyonan.

4. Media Ceramah
Dulu, kegiatan ceramah hanya terbatas di ruangan. Maksudnya, kegiatan
ceramah dilakukan dengan tatap muka langsung antara penceramah dan
pendengar. Namun, seiring perkembangan zaman, kegiatan ceramah tidak
hanya dilakukan dengan bertatap muka. Kegiatan ceramah saat ini dapat
menggunakan beberapa media, seperti radio, televisi, atau media sosial
dengan bantuan jaringan internet.

Jika menggunakan media yang menyiarkan kegiatan ceramah secara


langsung, penceramah harus benar-benar bisa memanfaatkannya. Sebagai
contoh, jika menggunakan media televisi, tentu penceramah dapat
4
memaksimalkan alat bantu untuk memperjelas pemaparan materi karena
televisi dapat menyiarkan audio dan
Ceramah
visual. Berbeda halnya bila menggunakan media radio, penceramah harus
mampu mengemas materi ceramah sedemikian rupa dengan jelas tanpa
bantuan gambar, grafik, atau alat visual lainnya.

Ceramah yang disiarkan secara langsung ini tentu berbeda dengan yang
disiarkan secara tidak langsung. Dalam kegiatan ceramah yang disiarkan
secara tidak langsung, penyampaian materi ceramah dapat diperbaiki bila
terdapat kekurangan atau kesalahan, seperti ketidakjelasan konsep, suara
penceramah yang kurang jelas, dan lainnya. Nah, jika disiarkan secara langsung,
penceramah harus meminimalkan atau bahkan menghilangkan kekurangan dan
kesalahan tersebut. Kalaupun ada kekurangan atau kesalahan tersebut,
penceramah harus segera memperbaiki atau mengoreksinya.

Dalam pemilihan media ceramah, penyelenggara kegiatan dapat memilih media


yang akan digunakan. Tentu saja pemilihan media ini harus disesuaikan dengan
kebutuhan, keinginan, dan tujuan. Jika dalam penyampaiannya membutuhkan
keterangan atau gambar visual, tentu saja media yang dipilih adalah televisi, bukan
radio. Jika tujuan dan kebutuhannya untuk menjangkau seluruh masyarakat
Indonesia, media yang dipilih adalah radio atau televisi dibandingkan dengan
media sosial yang memerlukan koneksi internet karena jangkauan siaran televisi
dan radio sudah lebih merata daripada jangkauan internet.

SUPER "Solusi Quipper"

Unsur-unsur ceramah:
MaM Audi RAMAH
(MAteri, Media, Audiens, penceRAMAH)

B. Identifikasi Isi dan Informasi dalam Ceramah


Isi ceramah secara umum sebenarnya dapat diidentifikasi berdasarkan tujuannya.
Tujuan ceramah tersebut dapat dikelompokkan menjadi ceramah informatif atau
edukatif, ceramah persuasif, dan ada pula yang memasukkan ceramah rekreatif.
1. Ceramah yang bertujuan informatif memuat informasi yang dapat memberikan
pengetahuan bagi pendengar atau mengajari pendengar, contohnya ceramah
tentang kelebihan dan kekurangan gaya belajar secara berkelompok.
2. Ceramah yang bertujuan edukatif memuat informasi yang dapat mengajari
pendengar cara melakukan suatu hal. Contohnya, materi ceramah yang
menyampaikan cara melakukan pemanasan yang baik sebelum berolahraga.

Ceram 5
3. Ceramah yang bertujuan persuasif memuat informasi seperti pada
ceramah informatif/edukatif, tetapi biasanya pada bagian akhirnya terdapat
ajakan atau imbauan atau usaha dari penceramah untuk memengaruhi
pendengar, contohnya ceramah tentang pesatnya perkembangan marketplace di
Indonesia yang diakhiri dengan ajakan untuk memanfaatkan perkembangan
tersebut.
4. Ceramah yang bertujuan rekreatif adalah ceramah yang memiliki tujuan untuk
menghibur pendengarnya. Dalam ceramahnya, banyak disisipkan guyonan,
humor, atau anekdot sehingga memancing gelak tawa pendengar.

Sesuai dengan makna dan tujuan ceramah, dalam setiap ceramah yang disampaikan
pasti memuat isi dan informasi. Informasi tersebut memiliki banyak bentuk dan
ragamnya. Jenis informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya, informasi terbagi menjadi fakta dan opini. Informasi
yang bersifat fakta merupakan informasi yang menyampaikan kejadian nyata,
hasil penelitian, atau hal-hal lainnya yang benar-benar terjadi dan dapat
dibuktikan. Informasi yang bersifat opini merupakan informasi yang memuat
hasil pemikiran, penilaian, atau tanggapan dari penceramah. Sebagai contoh,
informasi volume atau debit air tiap tahun termasuk informasi fakta, sedangkan
informasi tip meningkatkan penjualan produk termasuk informasi opini.

2. Berdasarkan Keilmuan
Berdasarkan keilmuannya, informasi terbagi menjadi ilmiah dan tidak ilmiah.
Informasi ilmiah adalah informasi yang disiapkan untuk keperluan kegiatan
ilmiah, seperti penelitian. Informasi tidak ilmiah adalah informasi umum yang
biasanya termuat juga pada berita-berita di media massa. Sebagai contoh,
informasi mengenai menurunnya kualitas air tanah termasuk informasi ilmiah,
sedangkan informasi terdapat kejadian pergeseran tanah di suatu tempat
merupakan informasi tidak ilmiah.

3. Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, informasi terbagi menjadi informatif, edukatif, dan fiksional.
Informasi informatif menambah pengetahuan pendengar, contohnya informasi
perubahan sistem penerimaan siswa baru. Informasi edukatif memuat
informasi yang memberi petunjuk kepada pendengar, contohnya cara
mendaftar ke sekolah dalam sistem zonasi. Informasi fiksional memuat
informasi yang dapat memancing imajinasi dan memberikan rasa senang bagi
pendengar, contohnya informasi cerita suatu cerpen atau kartun.

Ceram 6
4. Berdasarkan Format Penyajian
Informasi berdasarkan format penyajiannya berkaitan erat dengan media
ceramah yang digunakan. Ada format tulisan, audio, gambar atau foto, serta
video. Format penyajiannya dapat menggunakan satu atau beberapa format
sekaligus.

5. Berdasarkan Lokasi Peristiwa


Berdasarkan lokasi peristiwa, informasi dapat dikelompokkan sesuai lokasinya,
yaitu lokal (daerah), nasional, dan mancanegara.

6. Berdasarkan Bidang Kehidupan


Jenis informasi berdasarkan bidang kehidupan dapat diidentifikasi dari isi atau
materi yang disampaikan. Sebagai contoh, ceramah yang menyampaikan
materi tentang perkawinan silang dua jenis tumbuhan termasuk dalam bidang
biologi atau pertanian. Ada banyak jenis informasi berdasarkan bidang
kehidupan, antara lain olahraga, politik, ekonomi, lingkungan, teknologi, dan
pendidikan.

Nah, bila kamu menjadi audiens dalam kegiatan ceramah, tentu kamu harus
mampu mengidentifikasi isi dan informasi dalam ceramah yang disampaikan yang
biasanya berupa hal-hal penting. Untuk menentukan poin-poin penting dalam materi
ceramah, kamu dapat mengidentifikasinya dengan cara-cara:
• memuat permasalahan,
• memuat hal aktual,
• gagasan utama paragraf.

Sekarang, perhatikan contoh teks ceramah berikut beserta identifikasi isi dan
informasi yang terdapat di dalamnya.

Contoh teks ceramah:

Salam sejahtera,

Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang saya hormati,


Rasa syukur kita panjatkan kepada Tuhan Sang Pencipta Alam yang telah melancar

Ceram 7
Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang saya banggakan,
Saya dapat pastikan bahwa hingga saat ini tidak ada rekomendasi tersebut. Kita b

Bapak-bapak dan Ibu-ibu,


Bisa kita simpulkan bahwa informasi tersebut bersifat menyesatkan yang artinya b

Diadaptasi dari: https://amp.suara.com

Berdasarkan teks ceramah tersebut, kita dapat menyimpulkan isi dan menyusun
informasi penting dari hal aktual sebagai berikut ini.
1. Tujuan isi secara umum : informatif
2. Tema : kesehatan dan ekonomi
3. Hal/permasalahan aktual : virus corona

No. Informasi

Keresahan yang ditimbulkan akibat adanya virus corona yang berasal


1.
dari Tiongkok.

WHO tidak pernah merekomendasikan untuk mengisolasi negara


2.
Tiongkok, baik dalam hal perjalanan maupun perdagangan.

Kegiatan bisnis atau impor barang di perusahaan tidak akan


3.
terganggu dan bisa terus berjalan.

C. Struktur Teks Ceramah


Untuk mengidentifikasi apakah suatu teks termasuk dalam teks ceramah atau
bukan, kamu harus mengetahui dan menguasai materi tentang struktur dan
kebahasaan teks ceramah. Nah, kali ini kita akan membahas tuntas bagian-bagian
struktur teks ceramah dan apa saja isi yang biasanya termuat dalam bagian-
bagian tersebut.

Ceram 8
Struktur teks ceramah, terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan
penutup. Setiap bagian ini memiliki istilah atau sebutan lain. Untuk lebih jelas,
perhatikan tabel berikut ini.

No. Bagian Struktur Nama Lain Hal yang Dimuat

• Salam pembuka
• Sapaan hormat
• Pembuka • Penyampaian rasa syukur
1. Pendahuluan • Tesis • Penyampaian topik yang akan
dibahas (tentang suatu
hal, ilmu, pandangan, atau
isu/ permasalahan)

• Gagasan-gagasan
• Rangkaian
2. Isi atau pendapat-
Argumen
pendapat
• Fakta

• Rangkuman
• Penegasa • Simpulan
3. Penutup
n • Ungkapan terima kasih
Kembali • Ungkapan permohonan maaf

Berikut ini adalah contoh teks ceramah beserta strukturnya.

Selamat pagi,
Yang saya hormati Bapak Anto selaku guru Bahasa Indonesia, serta rekan-rekan yang saya ba

Sudah sepatutnya kita awali kegiatan hari ini dengan menyampaikan rasa syukur pada Tuhan
menggunakan media sosial.
Pendahulan

Ceram 9
Hadirin yang berbahagia,
Seperti kita ketahui, kini hampir semua orang mempunyai
media sosial. Ya, memang di zaman sekarang media sosial
merupakan hal yang sudah sangat umum. Seiring
perkembangan dan kebutuhan zaman, fungsi media sosial pun
bergeser. Jika pada awalnya digunakan sebagai media untuk
bersosialisasi, kini media sosial dapat berfungsi untuk
membagikan berbagai aktivitas pemiliknya, menjual dan
membeli barang, hingga mencari pekerjaan.

Namun, karena semakin meluasnya fungsi media sosial, tak


jarang masalah timbul. Semakin banyak hal yang dapat
dibahas, semakin besar pula kemungkinan munculnya masalah.
Apakah media sosial penuh dengan masalah? Tentu saja tidak.
Hal itu bergantung pada sang pemilik media sosial itu sendiri.
Pemilik harus bijak dalam menggunakannya.

Teman-teman yang saya banggakan,


Apa saja tip atau kiat agar bijak dalam menggunakan media Isi
sosial? Pertama, kita harus menahan diri untuk tidak membagikan
informasi pribadi. Informasi ini sangat rentan sehingga sangat
mudah untuk disalahgunakan hingga menyebabkan timbulnya
masalah, seperti digunakan untuk kriminal. Kedua, kita harus
menghindari akun-akun negatif. Sebaiknya, kita jangan
mengikuti akun-akun yang bersifat provokasi atau membagikan
konten-konten yang tidak mendidik, contohnya membagikan
kabar bohong atau hoaks. Ketiga, kita harus benar-benar
menyaring konten yang akan dibagikan. Pastikan konten tersebut
tidak berpengaruh buruk terhadap orang lain dan bukan
merupakan hoaks. Konten yang berpengaruh buruk, seperti body
shamming atau perundungan, dan hoaks, seperti suatu jenis
tumbuhan yang dapat menyembuhkan suatu penyakit (tanpa
sumber jelas dan tanpa dilakukan penelitian yang benar), juga
dapat menimbulkan permasalahan yang tidak kecil. Keempat,
hendaknya kita menjadikan media sosial sebagai tempat untuk
pengembangan diri. Kita dapat mengikuti akun-akun komunitas
di media sosial yang bertujuan meningkatkan kemampuan diri
dengan sharing dan diskusi serta mencari informasi kegiatan
pelatihan dan workshop.

Hadirin yang saya banggakan,


Kita dapat menjauhkan diri dari masalah yang timbul
melalui penggunaan media sosial dengan tip-tip tersebut. Mulai
sekarang, kita harus selalu memikirkan aktivitas yang akan
kita lakukan di media sosial yang kita miliki. Sekian
Penutup
pembahasan yang bisa saya sampaikan mengenai cara bijak
dalam menggunakan media sosial. Terima kasih atas perhatian
hadirin dan saya memohon maaf apabila ada kata-kata yang

Ceram 1
kurang berkenan.
Selamat pagi.
Diadaptasi dari: https://blog.e-mas.com

Ceram 1
D. Kebahasaan dan Persiapan Orasi Ceramah
1. Kebahasaan Ceramah
Teks ceramah memiliki ciri-ciri kebahasaan yang membuatnya berbeda dengan teks
lainnya. Ciri kebahasaan pada teks ceramah didominasi oleh penggunaan kata-kata.
Berikut ini adalah ciri-cirinya.

a. Kata ganti orang pertama tunggal


Dalam ceramah, kata ganti orang pertama tunggal digunakan oleh
penceramah sebagai kata ganti untuk menunjuk dirinya. Kata ganti orang
pertama tunggal yang umum digunakan adalah kata saya. Namun,
seorang penceramah juga dapat menggunakan kata ganti orang pertama
jamak kami bila ia mewakili atau mengatasnamakan kelompoknya.

b. Kata ganti orang kedua jamak


Kata ganti orang kedua jamak digunakan untuk menyapa pendengar. Kata
sapaan yang biasanya digunakan adalah bapak-bapak, ibu-ibu, hadirin, saudara-
saudara, teman-teman, rekan-rekan, dan lainnya.

c. Kata yang menunjukkan argumentasi


Kata yang menunjukkan hubungan argumentasi biasa digunakan untuk
menunjukkan hubungan sebab-akibat, contohnya oleh karena itu, dengan
demikian, karena, sebab, akibat, akibatnya, disebabkan, maka, dan lainnya.

d. Kata yang menunjukkan pertentangan/perbandingan


Contoh kata atau frasa yang biasa digunakan untuk menunjukkan hubungan
pertentangan atau perbandingan adalah berbanding terbalik, sebaliknya, namun,
berbeda halnya, akan tetapi, tetapi, melainkan, sedangkan, dan lain-lain.

e. Kata yang menunjukkan waktu (temporal)


Kata-kata temporal digunakan untuk menyatakan hubungan yang berkaitan
dengan waktu. Beberapa contoh kata temporal antara lain awalnya, akhirnya,
pada awalnya, pada akhirnya, saat, ketika, sekarang, kemarin, lusa, besok, nanti,
sejak, dan sebelum.

f. Kata teknis
Kata teknis bidang juga disebut sebagai istilah yang digunakan yang
berkaitan dengan materi/hal/topik yang dibahas. Tentu saja penggunaan
kata teknis dalam setiap ceramah dapat berbeda, bergantung pada
hal/topik/materi apa yang disampaikan penceramah. Sebagai contoh, kata
teknis yang digunakan dalam teks ceramah bertopik olahraga di antaranya
adalah kuda-kuda, pemanasan, aerobik, smash, servis, dan hakim garis.

g. Kata kerja mental


Kata kerja mental adalah kata kerja yang menunjukkan persepsi, afeksi, dan
kognisi. Jadi, kata kerja ini berkaitan dengan sikap yang ditunjukkan sebagai
respons,

Ceram 1
perasaan, dan hasil berpikir. Beberapa contoh kata kerja mental di
antaranya adalah menganggap, mengharapkan, mengerti, memikirkan, dan
mengagumi.

h. Kata persuasif
Kata persuasif merupakan kata yang bertujuan mengajak atau memengaruhi
orang lain, seperti mesti, harus, sebaiknya, seyogianya, sepatutnya, hendak,
dan lainnya.

i. Kalimat majemuk bertingkat


Suatu kalimat dapat terdiri atas satu subjek dan satu predikat, tetapi bisa
juga lebih. Nah, kalimat yang memiliki dua subjek dan dua predikat atau
lebih disebut dengan kalimat majemuk. Secara lebih sederhana, kalimat
majemuk dapat diartikan sebagai kalimat yang memiliki dua klausa atau
lebih.

Kalimat majemuk ini dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis, salah


satunya adalah kalimat majemuk bertingkat. Dalam kalimat majemuk bertingkat,
kamu dapat menemukan satu klausa yang berfungsi sebagai klausa utama atau
induk kalimat dan klausa lainnya yang berfungsi sebagai klausa bawahan atau anak
kalimat. Ciri anak kalimat atau klausa bawahan adalah diawali konjungsi.
Berikut ini adalah contoh- contoh konjungsi yang menjadi penanda kalimat
majemuk bertingkat.

Jenis Konjungsi Contoh Konjungsi

menyatakan akibat/hasil sehingga, maka, sampai-sampai

menyatakan syarat/kondisi bila, jika, apabila, kalau

menyatakan perlawanan meskipun, walaupun, kendatipun

menyatakan waktu saat, ketika, sebelum, setelah, sejak

menyatakan kausalitas karena, sebab

menyatakan pengandaian andai, seandainya

menyatakan tujuan agar, supaya

menyatakan perbandingan seperti, laksana, bak, umpama, ibarat

menyatakan alat/cara dengan

menyatakan penjelasan/
yang, bahwa
uraian

Contoh kalimat:

Ceram 1
Cuaca panas terik tidak menyurutkan semangatnya walaupun ia harus bermandikan
keringat.

Ceram 1
Pada contoh tersebut, anak kalimatnya adalah klausa yang diawali konjungsi
walaupun. Dengan demikian, anak kalimat atau klausa bawahannya adalah
walaupun ia harus bermandikan keringat.

Sebelumnya, telah disajikan satu contoh teks ceramah pada materi struktur
teks ceramah. Nah, berikut ini merupakan ciri-ciri kebahasaan yang termuat
dalam kutipan teks ceramah tersebut.

Sekian pembahasan yang bisa saya sampaikan


Kata ganti orang
 mengenai cara bijak dalam menggunakan media
pertama tunggal
sosial.
Kata ganti orang Terima kasih atas perhatian kalian dan saya

kedua jamak memohon maaf apabila ada kata-kata yang
kurang berkenan.
Informasi ini sangat rentan sehingga sangat
Kata penunjuk
 mudah untuk disalahgunakan hingga
argumentasi
menyebabkan timbulnya masalah, seperti
digunakan untuk kriminal.
Kata pertentangan/ Namun, karena semakin meluasnya fungsi

perbandingan media sosial, tak jarang masalah timbul.

Jika pada awalnya digunakan sebagai media untuk


bersosialisasi, kini media sosial dapat berfungsi
Kata temporal  untuk membagikan berbagai aktivitas pemiliknya,
menjual dan membeli barang, hingga mencari
pekerjaan.

Kita dapat mengikuti akun-akun komunitas di


media sosial yang bertujuan meningkatkan
Kata teknis  kemampuan diri dengan sharing dan diskusi serta
mencari informasi kegiatan pelatihan dan
workshop. (Istilah bidang teknologi komputer)
Mulai sekarang, kita harus selalu memikirkan
Kata kerja mental  aktivitas yang akan kita lakukan di media
sosial yang kita
miliki.
Sebaiknya, kita jangan mengikuti akun-akun yang
bersifat provokasi atau membagikan konten-konten
Kata persuasif 
yang tidak mendidik, contohnya membagikan kabar
bohong atau hoaks.
Kita dapat menjauhkan diri dari masalah yang
Kalimat majemuk

Ceram 1
 timbul
bertingkat
melalui penggunaan media sosial dengan tip-tip
tersebut.

Ceram 1
2. Persiapan Orasi Ceramah
Dalam hal ini, kamu akan mempelajari metode atau sistem mengerjakan
orasi ceramah. Bagaimana cara melakukan orasi ceramah? Kamu dapat
melakukan langkah-langkah berikut.
1)Memilih tema atau topik
Dalam memilih tema atau topik yang akan disampaikan dalam ceramah,
perhatikan acara atau kegiatan tempat kamu akan menyampaikan ceramah.
Hendaknya kamu menyesuaikan. Selain itu, pilihlah hal-hal atau permasalahan-
permasalahan aktual agar pendengar mendapatkan informasi baru.

2)Menentukan tujuan ceramah (tujuan umum dan tujuan khusus)


Tujuan ceramah dapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Untuk tujuan umum, tentukan apakah kamu akan
menyampaikan ceramah informatif/edukatif atau persuasif.

3)Membuat kerangka inti ceramah


Kamu telah mengetahui bahwa kerangka inti atau struktur teks ceramah
terdiri atas tiga bagian, yaitu pembuka, isi, dan penutup. Nah, pada langkah
ini kamu harus menentukan gagasan-gagasan yang akan disampaikan pada
tiap bagian, terutama pada bagian isi. Gagasan tersebut bisa kamu dapatkan
dengan menggali informasi yang lebih banyak melalui wawancara,
membaca, atau lainnya.

4)Mengembangkan teks ceramah berdasarkan kerangka


Ketika menyusun teks ceramah berdasarkan kerangka, kamu harus
memperhatikan struktur dan kebahasaannya agar teks yang kamu buat benar
merupakan teks ceramah dilihat dari struktur dan kebahasaan yang
digunakannya.

5)Menyunting teks ceramah


Baca kembali teks ceramah yang telah kamu buat dan perbaiki bagian yang
masih kurang, baik dari segi isi, struktur, maupun pemilihan kata.

6)Berceramah
Inilah langkah terakhir, yaitu menyampaikan isi ceramah kepada audiens.

Sekarang silakan kamu mencoba teknik tersebut untuk praktik berceramah! Nah, s
Topik: Budaya
Tujuan umum: Persuasif
Tujuan khusus:
Menginformasikan budaya malu sudah lama terkikis
Menginformasikan hilangnya budaya malu sebagai bibit korupsi
Menunjukkan penyebab hilangnya atau pudarnya budaya malu
Mengajak untuk menumbuhkan kembali budaya malu

Ceram 1
Latihan Soal 1

Teks ceramah

Hadirin yang saya banggakan,

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali
pada bagian tubuh tertentu. Sel-sel tersebut kemudian membentuk massa
jaringan atau biasa disebut tumor. Jenis tumor jinak hanya terjadi pada
bagian tubuh tertentu dan tidak menyebar ke organ tubuh lain. Sebaliknya,
sel-sel abnormal yang menyebar ke bagian tubuh lain termasuk jenis tumor
ganas. Ini yang disebut kanker. Nama penyakit kanker ini didasarkan pada
bagian tubuh yang diserang, seperti kanker hati, kanker paru-paru, dan
kanker otak.

Kasus kanker sudah terjadi di seluruh negara. Ada yang bisa disembuhkan,
ada pula yang berujung pada kematian. Berdasarkan data GLOBOCAN
2018, disebutkan bahwa kematian akibat kanker di seluruh dunia
mencapai 9,6 juta kasus. Di Indonesia sendiri, jumlah kematiannya lebih dari
200 ribu jiwa. Tingginya kasus ini seharusnya membuat kita semakin tersadar
untuk memahami kanker, termasuk pemicu dan pencegahannya.

Proses terjadinya kanker sangat kompleks. Akan tetapi, secara umum


risiko terpapar kanker dipicu oleh faktor gaya hidup, lingkungan, dan
genetik. Untuk faktor gaya hidup, hal-hal yang dapat memicunya adalah
kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat, serta konsumsi alkohol.
Sementara itu, pada lingkungan penyebabnya adalah paparan senyawa
karsinogen, seperti tar, rodon, karbon monoksida, formaldehida, benzena,
arsenik, asbestos, aflatoksin, dioksin, merkuri, dan lainnnya. Senyawa-
senyawa tersebut dapat dihasilkan dari asap rokok, asap kendaraan
bermotor, dan asap pembakaran sampah plastik. Untuk faktor genetik, kita
dapat melihatnya dari riwayat anggota keluarga.Hadirin yang saya
banggakan,

Banyaknya faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena kanker


membuat siapa pun dapat terkena penyakit ini. Oleh karena itu, sebisa
mungkin kita harus menghindari faktor penyebabnya, kecuali faktor genetik
yang sudah merupakan bawaan alias tidak dapat diubah. Selain itu, kita pun
perlu melakukan deteksi sedini mungkin untuk mengetahui ada atau
tidaknya potensi risiko terhadap penyakit tertentu pada diri kita. Dengan
deteksi di awal, kita dapat menghindari faktor risiko lainnya yang

Ceram 1
menumbuhkan sel-sel kanker.
Sumber: https://lifestyle.kompas.com

Ceram 1
Penceramah menyampaikan pernyataan Proses terjadinya kanker sangat kompleks. Apa
maksud spesifik yang ingin disampaikan penceramah melalui pernyataan
tersebut?
A. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena kanker.
B. Seseorang terkena kanker bila ada ketiga penyebabnya, yaitu gaya hidup,
lingkungan, dan genetik.
C. Kanker menyerang seseorang yang memiliki penyakit tertentu dengan disertai
faktor penyebabnya.
D. Senyawa-senyawa yang memicu sel kanker terdiri atas susunan yang
kompleks.
E. Penularan kanker dari satu orang ke orang lainnya tidak terjadi begitu saja
karena diperlukan lebih dari dua tahapan.

Ceram 1

Anda mungkin juga menyukai