Anda di halaman 1dari 3

MATERI CERAMAH KD 3.5 & 3.

A. Pengertian Ceramah
Ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu
informasi, pengetahuan, dan sebagainya. Yang menyampiakna ceramah orang-
orang yang menguasai di bidangnya dan yang mendengarkan biasanya melibatkan
banyak orang. Medianya bisa langsung ataupun melalui sarana komunikasi, seperti
lewat televisi, radio, dan media lainnya.

Selain itu, ada pula yang disebut dengan pidato dan khotbah. Untuk memahami
kedua hal tersebut, cermatilah perbedaan di antara keduanya.
1. Pidato, adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat
persuasive, yakni berisi ajakan ataupun dorongan pada khalayak untuk berbuat
sesuatu.
2. Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian
pengetahuan keagamaan atau praktik beribadah dan ajakan-ajakan untuk
memperkuat keislaman.
B. Unsur-unsur Ceramah
1. Penceramah
Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi
penceramah, seseorang harus memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi
yang diberikan kepada pendengar.
2. Pendengar
Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal
ini, pendengar bisa siapa saja tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin,
latar belakang, dan lain-lain.
3. Materi
Materi dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran agama. Akan tetapi, ceramah
yang bagus adalah ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan
terdorong untuk melakukan nasihat-nasihat yang disampaikan oleh
penceramah. Selain itu, materi hendaknya disusun secara sistematis sehingga
materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.
C. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk
menyampaikan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:
1. Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Biasanya penceramah
yang melakukan metode ini sudah memiliki jam terbang berceramah yang
cukup tinggi.
2. Menghafal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
3. Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
4. Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran
sebagai catatan pengingat.
D. Media Ceramah
Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada
pendengar. Ceramah di zaman sekarang tidak hanya dilakukan di rumah ibadah,
tetapi juga bisa di banyak tempat. Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara
langsung ataupun direkam sehingga pendengar bisa melihat dari internet atau
televisi.
E. Struktur Teks Ceramah
1. Pendahuluan
• Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan
ucapan syukur.
• Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
Biasanya pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang
masih terkait dengan topik ceramah.
2. Isi Ceramah
• Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi
yang disampaikan.
• Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar.
Ceramah yang baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan
dalam subtopik.
3. Penutup
• Simpulan
• Ucapan permintaan maaf
• Salam penutup
F. Kaidah Kebahasaan
Selain struktur, teks ceramah juga dapat diidentifikasi berdasarkan kaidah bahasa
yang digunakan di dalamnya.
1. Umumnya menggunakan kata ganti orang pertama atau orang kedua jamak di
dalamnya. Contoh kata ganti orang pertama adalah saya dan aku. Sementara
itu, kata ganti orang kedua jamah adalah kami. Teks ceramah juga sering
memasukkan kata-kata sapaan yang ditujukan kepada pendengar, contohnya
adalah bapak-bapak, ibu-ibu, dan hadirin sekalian.
2. Menggunakan istilah atau kata-kata teknis yang berkaitan dengan materi yang
dibahas. Misalnya jika ceramah sedang membahas kebahasaan, tidak heran
jika konsep-konsep tata krama, kesantunan berbahasa, sarkastis, dan
eufemisme turut dibahas.
3. Untuk mengaitkan antara argumen dengan fakta-fakta, teks ceramah
menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi, seperti
hubungan sebab-akibat dan hubungan temporal serta perbandingan atau
pertentangan. Contoh kata-kata yang menunjukkan hubungan sebab-akibat
adalah jika, maka, sebab,karena, dengan demikian, akibatnya, dan oleh karena
itu. Sementara itu, kata-kata yang menunjukkan hubungan temporal dan
perbandingan/ pertentangan adalah sebelum itu, kemudian, pada akhirnya,
sebaliknya, berbeda halnya, dan namun.
4. Teks ceramah juga umumnya memuat kata-kata kerja mental dan persuasif.
Kata kerja mental menunjukkan respons pembicara terhadap sesuatu. Kata
kerja mental di antaranya adalah memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, menduga, mendapat, berasumsi, dan menyimpulkan.
Sementara itu, kata persuasif digunakan untuk mendorong serta mengajak
pendengar untuk melakukan sesuatu. Kata-kata persuasif contohnya adalah
hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, ayo, dan harus.

Anda mungkin juga menyukai