Anda di halaman 1dari 10

TEKS CERAMAH

BAB 3
PENGERTIAN TEKS CERAMAH
Teks ceramah adalah sebuah tulisan yang
berisi beberapa paragraf yang mengandung
suatu informasi pengetahuan atau ajakan
kepada khalayak umum (masyarakat). 

Atau suatu pidato yang bertujuan untuk


menyampaikan dan menerangkan atau
menyiarkan petunjuk-petunjuk yang berkaitan
dengan ajaran agama.
Macam-macam Ceramah
 Ceramah Umum
Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan
nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiens
yang bertindak sebagai pendengar. 
Sedangkan umum adalah keseluruhan untuk siapa saja,
khlayak ramai, masyrakat luas, atau lazim.

Jadi ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk


memberikan nasehat kepada khalayak umum atau
masyarakat luas. Di dalam ceramah umum ini
keseluruhannya bersifat menyeluruh tidak ada batasan-
batasan apapun baik dari audiens yang tua muapun
muda,materinya juga tidak ditentukan sesuai dengan
acara.
Ceramah Khusus
pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus
adalah tersendiri, istimewa, takkan ada yang lain,

jadi ceramah khusus itu sendiri berarti ceramah yang bertujuan


untuk memberikan nasehat-nasehat kepada mad’u (audiens)
atau khalayak tertentu dan juga bersifat khusus baik itu materi
maupun yang lainnya. Sedangkan dalam ceramah khusus
banyak batasan-batasan yang dibuat mulai dari audiens yang
sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga yang
menyesuaikan dengan keadaan.

Contoh: Peringatan hari besar islam (PHBI) seperti Isra’miraj,


maulid Nabi Muhammad SAW, bulan puasa dll.
Tujuan Ceramah
 Informatif/instruktif: artinya untuk memberikan informasi
kepada pendengar mengenai suatu hal sehingga pendengar
dapat memahami atau mengerti isi informasi dengan jelas
dan benar.
 Persuasif: artinya mengajak pendengar supaya mengikuti apa
yang telah pembicara sampaikan agar keyakinan pendengar
semakin bertambah untuk melakukan sesuatu kearah yang
lebih baik lagi.
 Argumentatif: artinya untuk meyakinkan pendengar
mengenai suatu hal.
 Deskriptif: artinya untuk menggambarkan atau melukiskan
tentang suatu keadaan.
 Rekreatif: artinya untuk menghibur atau menggembirakan
pendengar agar merasa puas.
 Naratif: artinya untuk menceritakan sesuatu hal kepada
pendengar.
Ciri-ciri Ceramah
 Memiliki struktur yang lengkap, terdiri atas pendahuluan, isi,
penutup.
 Isi ceramah sesuai dengan kegiatan yang ada.

 Isi ceramah harus objektif, jelas, dan benar.

 Isi ceramah tidak akan menimbulkan pertentangan di


masyarakat.

 Bahasa yang digunakan penceramah mudah dipahami


pendengar.

 Bahasa yang digunakan penceramah harus santun dan rendah


hati.
Struktur Teks Ceramah
1. Pendahuluan
◦ Pembuka: bagian yang berisi salam pembuka, ucapan syukur, dan
ucapan penghormatan.
◦ Pengantar: bagian yang berisi paragraf pengantar yang mengarah
pada topik.

2. Isi Ceramah
◦ Inti: bagian ini berisi paparan dari penceramah, pandangan umum
penceramah, ilustrasi dari materi yang disampaikan oleh
penceramah.
◦ Gagasan: bagian ini berisi tentang ide besar yang ingin
disampaikan penceramah kepada pendengar. Ceramah yang baik
dan bagus berisi satu gagasan besar yang kemudian dapat
dikembangkan dalam subtopik.

3. Penutup
◦ Simpulan
◦ Ucapan permintaan maaf, dan
◦ Salam penutup
Kaidah Kebahasaan Teks ceramah
1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata
ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan.
Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga
kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan
kelompok. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan
yang ditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian,
bapak-bapak, ibuibu, saudara-saudara

2. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang


berkenaan dengan topik yang dibahas.
Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus
pembahasanya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut
adalah sarkastis, epimistis, tata krama, kesantunan berbahasa,
etika berbahasa.
Kaidah Kebahasaan Teks ceramah
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan
argumentasi (sebab akibat).
Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian,
akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan
kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal ataupun
perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian,
pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.

4. Menggunakan kata-kata kerja mental


seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi,
menyimpulkan.

5. Menggunakan kata-kata persuasif


seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.

Anda mungkin juga menyukai