Anda di halaman 1dari 11

BAB 2 MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF

Sebelum mengenal tentang pidato persuasif, kita akan mengetahui tentang teks
eksposisi terlebih dahulu.
Pidato Persuasif

Pidato persuasif merupakan bagian dari eksposisi yang bertujuan untuk


meyakinkan pendengar sehingga pendengar setuju dengan pendapat orang
yang berpidato dan melakukan hal yang diinginkan oleh orang yang berpidato.

Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah teks yang memuat penilaian, dorongan atau ajakan
tertentu kepada kalayak.
Eksposisi digunakan untuk meyakinkan pembaca atau pendengar dengan
menyajikan argumen dari satu sudut pandang.

Struktur Teks Eksposisi

 Pernyataan Pendapat (tesis), adalah bagian teks yang berisikan pernyataan


pendapat (tesis) sang penulis. Bagian ini juga biasa disebut sebagai bagian
pembuka.
 Argumentasi, adalah bagian yang berisikan alasan yang dapat memperkuat
argumen penulis dalam memperkuat ataupun menolak suatu gagasan.
 Penegasan Ulang Pendapat, merupakan bagian yang berisi penegasan ulang
pendapat sang penulis.

Ada 3 tipe beda eksposisi

1. Eksposisi yang dapat mengubah sikap orang atau mengubah pendangan orang
tentang suatu hal.Tulisan yang persuasif dapat ditemui pada : editoral surat
kabar, pidato politik atau kampanye, media cetak, teks informasi dalam buku,
surat kepada editor, pidato, ceramah, khotbah, dan sebagainya.
2. Eksposisi dimanfaatkan untuk mempromosikan dan menjual barang, jasa, dan
aktivitas.misalnya : penggunaan bahasa persuasif pada iklan dan poster.
3. Eksposisi yang dapat digunakan untuk membela suatu kasus.Eksposisi
persuasif memiliki satu sudut pandang yang didukung oleh argumen logis dan
bukti.Misalnya, “Selamatkan Terumbu Karang. Sekarang !”

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

1. Menggunakan kata teknis


2. Menggunakan kata perujukan
3. Menggunakan kata persuatif
4. Menggunakan kata denotatif

Cara cara memersuasi :

1. Etika : Menggunakan pendekatan etika.


2. Emosi : Menggugah perasaan audiensi.
3. Logika : Membuat masuk akal.

Menyimpulkan Hasil Identifikasi Pidato Persuasaif

1. Pembukaan
Lima unsur yang membuat pembukaan menjadi kuat :
a) Merebut perhatian, melalui pernyataan yang dramatis atau dengan bantuan
visual.
b) Hubungan dengan audiensi. Menunjukkan kesamaan dan empati kepada
audiensi.
c) Kelayakan. Berbicara tentang topik sebab pengalaman profesional yang
dilakukan dengan santun dan berdasarkan data.
d) Tujuan. Jelaskan harapan setelah pidato selesai.
e) Peta jalan. Katakan kepada audiensi pokok pokok pikiran pidato.

2. Isi
Isi pidato sebaiknya berisi pokok pikiran yang disertai alasan meyakinkan
untuk mendukung pandangan. Susun secara logis, gunakan sumber terpercaya, contoh
yang logis, dan dikenal audiensi.
3. Penutup
Menutup pidato dengan menarik dan mengesankan.

Struktur Teks Pidato Persuatif

A. Pembukaan
1. Salam Pembuka
Struktur pertama yang terdapat pada teks pidato adalah pembukaan. Pada
bagian pembukaan, terdapat salam pembuka. Salam pembuka pasti terletak
pada bagian awal teks pidato yang menjadi awalan atau pembukaan pidato.
2. Ucapan Penghormatan
Bagian selanjutnya dalam pembukaan adalah ucapan penghormatan.
Biasanya ucapan penghormatan dimulai dari penyebutan orang dengan
jabatan tertinggi yang hadir dalam kegiatan pidato.
3. Ucapan syukur
Bagian pembukaan selanjutnya adalah ucapan syukur. Pada bagian ini,
biasanya orator (orang yang berpidato) mengucapkan syukur karena dapat
hadir dan berkumpul dengan para pendengar yang datang.
B. Isi Pidato
Struktur yang kedua setelah pembukaan adalah isi pidato. Pada bagian isi
pidato, pembicara akan menyampaikan inti dari topik pidato yang
disampaikan.
C. Penutup
Struktur terakhir adalah penutup. Pada bagian penutup akan disampaikan
kesimpulan tentang topik utama pidato. Terkadang, pembicara juga akan
menyampaikan saran-saran untuk orang lain.

Ciri-ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif

1. Kalimat aktif
suatu kalimat yang subjeknya melakukan tindakan yang diungkapkan dalam
predikat terhadap objeknya.
2. Kata tugas
Memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat
transformasi. Pada umumnya bentuk kata tugas selalu tetap (tidak bisa
mengalami perubahan).
3. Kosakata emotif
Menimbulkan reaksi pembicara atau sikap pembicara mengenai atau terhadap
sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan.
4. Kosakata bidang ilmu
5. Menggunakan kata-kata dalam bidang ilmu pengetahuan.
6. Kata benda abstrak
7. Pembendaan.

Langkah-Langkah Menyusun Pidato Persuasif

1. Menentukan tema atau pokok pidato.


2. Mendaftar pokok-pokok pidato yang akan disampaikan.
3. Menentukan tujuan pidato.
4. Menyusun kerangka pidato.
5. Mengembangkan kerangka pidato.

Langkah-langkah Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif

1. Memusatkan perhatian.
2. Menyiapkan alat tulis (buku, pensil, dan pulpen).
3. Mendengarkan/membaca pidato persuasif.
4. Mencatat pokok-pokok pidato yang berupa informasi ketika sedang
melihat/mendengarkan pidato.
5. Menyimpulkan isi pidato persuasif yang didengar atau dibaca.
6. Menuliskan simpulan pidato persuasif dalam beberapa kalimat.
Contoh pidato persuasif :

Assalamualaikum wr.wb

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Surakarta, yang saya
hormati Bapak Ibu guru dan karyawan SMA Negeri 5 Surakarta, dan teman – teman
semua yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat
berkumpul pada siang hari ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan.
Maka dari itu, perkenankanlah saya menyampaikan sedikit ulasan mengenai
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting guna menjaga kesehatan
diri sendiri dan lingkungan sekitar. Lingkungan yang sehat akan meminimalisir
penyebaran penyakit dan akan memberikan kenyamanan saat berada di lingkungan
tersebut.
Oleh karena itu lingkungan juga merupakan faktor pendorong keberhasilan proses
belajar mengajar di kelas. Siswa dan guru akan melaksanakan kegiatan pembelajaran
secara efektif karena didukung oleh keadaan lingkungan yang nyaman. Maka dari itu,
marilah kita sebagai warga sekolah dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah
dimulai dari diri sendiri, seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak
meninggalkan barang-barang di laci karena dapat menjadi sarang nyamuk. Dengan
demikian, menjaga kebersihan lingkungan menjadi sangat penting guna menciptakan
lingkungan yang sehat dan nyaman.
Saya rasa cukup sekian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga kita semua dapat
menjadi partisipan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Terimakasih atas
perhatian yang hadirin berikan, apabila ada salah kata ataupun hal-hal kurang
berkenan saya mohon maaf.

Wassalamualaikum wr.wb

KATA TUGAS

Kata tugas adalah kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki makna
leksikal, sehingga maknanya bisa menjadi jelas jika dihubungkan dengan kata lain. Kata tugas
juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat
transformasi.

Ciri-ciri kata tugas : hampir semua kata tugas tidak bisa berubah bentuk
CIRI-CIRI KATA TUGAS

Ciri-ciri kata tugas ialah hampir semua kata tugas tidak bisa berubah bentuk.

JENIS-JENIS KATA TUGAS

1. Preposisi (kata depan)

Preposisi adalah yaitu kata tugas yang terletak di depan sebuah kata, terutama pada kata
benda, yang berfungsi untuk menentukan hubungan suatu kata.

Contoh : di, ke, dari

2. Konjungsi (kata hubung)

Konjungsi adalah jenis kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua satuan bahasa
seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat
ataupun antar paragraf. Konjungsi (kata hubung) terbagi menjadi empat. yaitu :

a, Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan yang memiliki hubungan yang
setara

. Contoh : dan, atau, serta


b. Konjungsi korelatif

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan kata, frasa atau klausa yang
memiliki status sintaksis yang sama.

Konjungsi korelatif rerdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa
yang dihubungkan.

Contoh : baik saya maupun dia tidak menyukai hal itu

Bukannya aku tidak suka, tetapi sifatnya membuat orang muak

c. Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang dipakai untuk menghubungkan satu kalimat
dengan kalimat yang lainnya.

Contoh :

- Biapun begitu

- Akan tetapi

- Meskipun demikian

- dsb

d. Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang
merupakan anak kalimat.

Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 kelompok, yaitu:

1. Konjungsi subordinatif waktu,

Contoh : sejak, semenjak, sedari, sewaktu.

2. Konjungsi subordinatif syarat,


Contoh : jika, jikalau, bila, kalau.

3. Konjungsi subordinatif pengandaian,

Contoh : seandainya, seumpama.

4. Konjungsi subordinatif konsesif,

Contoh : biarpun, sekalipun.

5. Konjungsi subordinatif pembandingan,

Contoh : seakan-akan, seperti.

6. Konjungsi subordinatif sebab,

Contoh : sebab, karena, oleh sebab.

7. Konjungsi subordinatif hasil,

Contoh : sehingga, sampai.

8. Konjungsi subordinatif alat,

Contoh : dengan, tanpa.

9. Konjungsi subordinatif cara,

contoh , contoh

10. Konjungsi subordinatif komplementasi

Contoh : bahwa.

11. Konjungsi subodinatif atribut,

Contoh : yang

12. Konjungsi subordinatif perbandingan,

Contoh : sama ... dengan, lebih ... dari.

3. Artikula (kata sandang)


Kata sandang adalah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna
jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti tapi memiliki fungsi.

Fungsi kata sandang :

- untuk menentukan kata benda,

- mensubstansikan suatu kata.

Contoh kata sandang :

- yang,. - sang,

- hang, - dang,

- itu, - nya,

- si,

Dalam Bahasa Indonesia kata sandang dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut :

1. Artikula yang bersifat gelar

Contoh : sang, hang, dang, sri.

2. Artikula yang mengacu ke makna kelompok/makna korelatif

Contoh : para

3. Artikula yang menominalkan

Contoh : Si Budi kecil kuyup menggigil


4. Interjeksi (kata seru)

Yang dimaksud dengan interjeksi atau kata seru adalah kata yang dipakai untuk
mengungungkapkan perasaan.

Contoh kata seru yang terdapat dalam bahasa Indonesia :

1. Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll.

2. Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-kata
benda atau kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa', kasihan, dll.

3. kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan
Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah, Insya
Allah, dll.

5. Partikel Penegas

Partikel penegas adalah kategori kata tugas yang meliputi kata yang tidak tunduk pada
perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya.

Dalam bahasa Indonesia terdapat empat jenis partikel penegas, yaitu :

- ( -kah )

- ( -lah )

- ( - pun )

- ( -tah )

PEMBENDAAN (Nominalisasi)

Pembendaan merupakan proses tata bahasa mengubah kata benda, kerja, dan sifat menjadi
kata benda. Nominalisasi digunakan saat kata benda dibentuk dari kata kerja.

Fungsi : menghubungkan makna antar kalimat.


Contoh : membangun --- pembangunan

berhasil --- keberhasilan

Contoh kalimat :

Kita harus mendaur ulang sampah. Pendaurulangan itu menguntungkan lingkungan dan
menghasilkan uang.

Anda mungkin juga menyukai