Anda di halaman 1dari 9

CERAMAH

A. Pengertian Teks Ceramah


Pengertian teks ceramah atau khotbah bisa dipahami sebagai sebuah pidato yang menyampaikan
atau menyebarkan syiar dan ajaran dari suatu agama. Definisi dari teks ceramah ini jelas berbeda
dengan sambutan, sambutan sendiri merupakan salah satu jenis pidato yang dibawakan dan
disampaikan untuk pengantar atau pembuka dari suatu kegiatan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengertian teks ceramah sebagai salah satu jenis
pidato yang berfokus pada penyampaian ajaran tentang keagamaan. Ajaran-ajaran yang
terkandung dalam sebuah teks ceramah atau khotbah biasanya meliputi nasihat, petuah, petunjuk,
dan para kisah.

Ketika menyampaikan ceramah kepada masyarakat seharusnya memiliki nilai manfaat bagi
kehidupan. Ceramah menjadi salah satu alternatif untuk mengajak, membujuk, merangsang
kesadaran dalam suatu sistem sosial masyarakat, sehingga masyarakat tetap teguh di jalan
kebajikan.

B. Ciri-Ciri Teks Ceramah


Seperti yang sudah dijelaskan terakait pengertian teks ceramah dan perbedaannya dengan
khutbah, dan juga sambutan yang pada dasarnya merupakan tiga jenis pidato tersebut berbeda.
Dengan mengetahui dan memahami ciri-ciri dan teks ceramah, maka Kamu tentu akan semakin
mudah mengetahui karakteristik dari teks ceramah. Berikut ini adalah 4 ciri-ciri dari teks
ceramah yang akan membuat Kamu lebih mudah dalam membedakan teks pidato ceramah
dengan teks pidato lainnya.

1. Ceramah adalah keterampilan berbahasa atau berbicara satu arah.

2. Teks ceramah biasanya dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar klasikal.

3. Pembicara menyampaikan materi dengan cara berdiri di depan banyak orang, dan pendengar
hanya menyimak saja.

4. Ceramah adalah kegiatan pasif reseptif.


C. Unsur-Unsur Teks Ceramah
1. Penceramah
Unsur pertama dari teks ceramah adalah penceramah. Penceramah dapat dikatakan sebagai
seseorang yang melakukan kegiatan ceramah. Salah cara untuk menjadi penceramah, seseorang
tersebut harus memiliki ilmu yang mumpuni dan pengetahuan yang luas tentang materi yang
disampaikan kepada para pendengar.

2. Pendengar
Unsur yang kedua dari teks ceramah yaitu pendengar. Pendengar sendiri merupakan penerima
nasihat-nasihat dari penceramah. Untuk mendengarkan ceramah, siapa saja bisa menjadi
pendengar dari suatu ceramah, tanpa batas status sosial, umur, jenis kelamin, latar belakang, dan
lain sebagainya.

3. Materi
Unsur yang ketiga dari teks ceramah adalah materi. Materi yang akan disampaikan pada saat
ceramah biasanya berangkat dari ajaran dalam suatu agama. Kriteria untuk ceramah yang bagus
salah satunya adalah ceramah yang mampu membuat pendengar tersadarkan dan terdorong untuk
melakukan nasihat atau petuah yang disampaikan oleh penceramah. Oleh karena itu, penceramah
perlu menyiapkan dan menyusun secara sistematis sebuah materi yang ingin akan disampaikan
kepada pendengar, sehingga pendengar dapat menerima dan memahami dengan baik.

4. Metode Ceramah
Unsur yang keempat dari teks ceramah adalah metode ceramah. Metode ceramah sendiri dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan seorang penceramah untuk
menyampaikan materi. Metode ceramah ini memiliki 4 jenis, diantaranya yaitu:

a. Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Penceramah yang menggunakan metode
impromptu biasanya sudah memiliki jam terbang atau pengalaman yang cukup tinggi, sehingga
sangat menguasai materi dan mampu membuat suasana menjadi lebih hangat.

b. Menghafal, yakni metode ceramah yang dilakukan dengan persiapan. Metode ini sering juga
disebut metode penyampaian dengan cara menghafal.

c. Membaca naskah, yakni metode ceramah yang dilakukan dengan menyampaikan apa yang
tertulis dalam naskah secara lengkap.

d. Ekstemporan, yakni metode ceramah yang hanya menuliskan pokok-pokok pikiran atau materi
inti saja, hal ini digunakan sebagai pengingat urutan materi dalam ceramah.
5. Media Ceramah
Unsur yang kelima dari teks ceramah adalah media ceramah. Media ceramah sendiri dapat
dipahami sebagai seperangkat alat yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan materi kepada
pendengar. Di zaman sekarang, cermaha tidak hanya terbatas pada ruang rumah ibadah, tetapi
juga dapat dilaksanakan di berbagai tempat. Kegiatan ceramah sekarang ini juga bisa
disampaikan secara langsung (tatap muka) atau direkam (dalam jaringan) sehingga pendengar
bisa melihat dari internet atau televisi.

D. Struktur Teks Ceramah


Setelah Kamu mengetahui pengertian teks ceramah, ciri-ciri, dan unsur-unsur yang ada di
dalamnya, hal yang perlu Kamu pahami sebelum membaca atau membuat materi untuk ceramah
yaitu struktur teks ceramah. Berikut ini ada tiga hal yang biasanya digunakan untuk menyusun
struktur ceramah dalam suatu acara keagamaan, diantaranya yaitu:

1. Pendahuluan
a. Pembuka, yaitu bagian yang terdiri dari salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan

syukur.

b. Pengantar, yaitu bagian yang mengandung paragraf pengantar. Pada bagian ini, penceramah
akan mulai mengenalkan pendengar dengan topik yang dibahas. Untuk menjangkau banyak
pendengar, pengantar biasanya memanfaatkan informasi atau berita yang faktual dan memiliki
hubungan dengan topik dari teks ceramah.

2. Isi Ceramah
a. Inti, yaitu bagian isi ceramah yang terdiri atas pemaparan dari penceramah, pandangan umum,
hingga cara pengilustrasian materi yang disampaikan.

b. Gagasan, yaitu bagian yang terdiri dari ide besar penceramah yang akan disampaikan kepada
pendengar. Ceramah yang baik adalah ceramah yang membahas satu gagasan besar dan
kemudian dilakukan pengembangan menjadi beberapa sub topik tertentu.

3. Penutup
a. Simpulan
b. Ucapan permintaan maaf
c. Salam penutup

E. Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah


Teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan yang berbeda dengan teks pidato lainnya.
Dikarenakan ceramah atau khotbah merupakan acara yang sudah sering dilakukan secara
berulang, maka kaidah kebahasaan yang digunakan pun lebih sederhana. Berikut ini adalah gaya
bahasa dari teks ceramah, diantaranya yaitu:

1. Banyak memakai kata ganti orang pertama atau tunggal dan kata ganti orang kedua jamak,
sebagai sapaan.

2. Banyak memakai kata teknis atau istilah tertentu yang berkenaan dengan topik yang
disampaikan kepada pendengar.

3. Banyak memakai kata yang menunjukkan hubungan argumentasi atau antara sebab dan akibat,
misalnya seperti sebab, karena, oleh karena itu.

4. Banyak memakai kata yang menunjukkan adanya hubungan temporal atau perbandingan,
misalnya seperti namun, sebaliknya, kemudian.

5. Banyak memakai kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan,


mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.

6. Banyak memakai kata persuasif, misalnya seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu,
harus

G. Contoh Teks Ceramah dan Strukturnya


Topik

Pentingnya Berbahasa Santun

Pembuka (pendahuluan)

Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung makin menurun kesantunannya
dibandingkan dengan zaman saya dulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-
ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti
ketika berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis),
menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.
Isi (rangkaian argumen)

Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang
berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan
masyarakat terhadap budayanya, sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan
ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat
pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.

Penutup (penegasan ulang)

Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak
kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa
kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan
kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan
masyarakat manapun.

H. Contoh Teks Ceramah


1. Contoh Teks Ceramah Singkat
Selamat pagi murid-muridku yang saya kasihi, serta rekan-rekan guru yang saya hormati.

Pertama-tama, mari kita ucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena karunia-Nya
sehingga kita semua bisa berkumpul pada acara pagi hari ini.

Seperti yang sudah kita ketahui, lingkungan di sekitar kita menjadi cerminan budaya sekolah
kita. Sangat tidak enak apabila lingkungan di sekitar kita ini tidak enak dipandang dan tidak
nyaman lagi. Apalagi sekolah ini sudah jadi rumah kedua kita yang setiap hari kita datangi untuk
menuntut ilmu.

Lingkungan sekolah yang nyaman dan sejuk akan meningkatkan konsentrasi dalam proses
belajar mengajar. Selain itu, kita pun jadi bisa berkontribusi terhadap penciptaan budaya yang
ramah lingkungan.

Oleh karena itu, saya sebagai bagian dari sekolah ini, sangat menginginkan agar murid-murid
dan rekan-rekan guru sekalian bisa tetap menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan sekolah
kita.

Setiap kelas harus berkontribusi menyumbangkan dua pohon lalu merawatnya dan juga satu tong
sampah di setiap depan kelas. Kemudian, setiap hari harus dibuatkan jadwal piket untuk
membersihkan kelas dan taman di depan kelas. Jangan lupa juga untuk membuang sampah pada
tempatnya karena dengan begini, tong sampah sudah tersedia banyak dan tidak ada alasan lagi
untuk malas membuang tempat sampah ke tempatnya. Semoga dengan cara ini, kita bisa
bergotong royong untuk sama-sama memelihara lingkungan yang bersih dan sejuk.

Harapan saya adalah dengan tindakan-tindakan kecil yang dilakukan secara bersama-sama ini,
pada akhirnya bisa membawa perubahan besar bagi lingkungan sekolah, bahkan lingkungan
daerah sekitar kita.

Akhir kata, terima kasih atas kesempatan waktu yang diberikan, mohon maaf bila ada salah kata,
dan mari kita bersama-sama memelihara lingkungan sekolah yang sehat, bersih, dan nyaman!

2. Contoh Teks Ceramah Lucu


Halo, guys! Thank you karena sudah memberikan saya kesempatan untuk berbicara. Pertama-
tama hari ini yang mau saya bahas ialah kejomloan. Ayo, siapa yang jomlo di sini?

Kalau membahas masalah remaja atau anak-anak puber, pasti enggak jauh-jauh dari yang
namanya cinta. Ada yang suka sama gebetan tapi bertepuk sebelah tangan, ada yang suka sama
gebetan, eh gebetannya juga suka sama dia. Ada juga yang jadian, putus, nyambung, putus,
nyambung, udah kayak extension hair!

Nah, tapi dalam kehidupan percintaan, enggak cuma anak remaja sih, orang dewasa juga
sebenarnya punya predikat ini. Yakni jomlo! Ayo, siapa yang sudah lama banget ngejomlo dan
kangen banget pingin punya pacar?

Jomlo ini suka banget di-bully sama teman-temannya. Kenapa? Karena ternyata jadi jomlo itu
akibat enggak laku. Waduh! Padahal nih ya, kalau kata Pocoooong mah, hantu yang jadi seleb di
Twiiter itu tuh, ‘jomlo itu nasib, kalau single itu prinsip.”

Eeeaaa, jadi siapa di sini yang jomlo, siapa di sini yang single?

Padahal jadi jomlo itu enak banget lho, guys. Serius! Coba deh kalian bayangkan, kalian itu
terbebas dari yang namanya drama, uang jajan full buat diri sendiri dan bisa ditabung, enggak
perlu setiap menit kasih laporan ke pasangan, bisa nge-like foto siapa saja di Instagram, dan
paling asyiknya bisa main sama siapa saja tanpa ada yang marah!

Apalagi kalian kan masih muda, ya, jadi sebenarnya masih banyak sekali pengalaman-
pengalaman yang harus di-explore. Dan kadang mau berpetualang itu kalau punya pacar suka
dipersulit! Iya enggak, sih?
Makanya, buat kalian yang jomlo, selow aje! Nanti kalau sudah waktunya tiba punya pacar juga,
pasti punya, kok! Jangan minder kalau sering di-bully karena jadi jomlo itu, keren! Setuju?

Oke deh, kayaknya sekian dulu ceramah saya tentang kejomloan hari ini. Terima kasih ya, guys,
sudah diberi kesempatan di sini. Sampai jumpa di lain waktu!

3. Contoh Teks Ceramah Pendidikan


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya yang begitu besar bagi kita, tidak lupa
juga shalawat dan salam kepada nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW.

Hadirin yang terhormat, suatu bangsa akan lebih dihormati dan lebih maju bukan hanya karena
kecanggihan teknologi, tetapi juga karena pendidikan moral yang lebih baik. Moral ini bisa
dilihat dari tingkah laku yang dilakukan oleh masyarakatnya sehari-hari.

Majunya teknologi, tentu harus dibarengi pula dengan kemajuan cara berpikir. Sebagai orang
tua, kita harus bisa dan bertanggung jawab terhadap perkembangan moral putra-putri kita agar
bisa tetap berada di jalan yang benar dan tetap bisa jadi manusia yang bermanfaat bagi satu sama
lain.

Jangan hanya memberikan nasihat saja, tetapi contohkan juga pada anak-anak bagaimana moral
seharusnya berjalan. Misalnya, ada nenek-nenek sudah renta yang hendak menyebrang jalan,
coba dibantu. Jangan pula membuat prank-prank untuk konten sosial media yang isinya
merugikan orang lain, seperti memesan makanan dengan ojek online, ketika sudah dibeli, eh,
dibatalkan.

Tentu saja hal ini terjadi karena kurangnya penanaman moral dan empati pada anak-anak.
Mereka melakukan hal-hal tersebut karena dianggap lucu, padahal tidak mengerti apa pentingnya
pesanan itu bagi si bapak ojek online.

Anak-anak itu ibarat sponge, berapapun umur mereka. Panutan yang paling diikuti, secara sadar
dan tidak adalah orang tua. Untuk itu, penting juga bagi orang tua agar ikut berubah dan
memiliki empati bagi orang lain, supaya pendidikan moral itu bisa terbentuk dengan sendirinya.

Sekian ceramah yang saya sampaikan hari ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah dan
menyinggung di hati. Mudah-mudahan kita semua bisa jadi panutan bagi anak-anak kita demi
tercapainya pendidikan moral yang lebih baik bagi bangsa.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


H. Langkah Menulis Teks Ceramah
Sebelum membuat teks ceramah, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan terlebih dahulu
untuk menyajikan teks ceramh yang baik, mulai dengan bentuk, isi, dan cara penyampaiannya.
Dikutip dari modul yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diantaranya
yaitu:

1. Konteks penulisan
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam menulis teks ceramah yaitu menentukan konteks
penulisan. Konteks penulisan menjadi penting untuk direncanakan agar ceramah sesuai dengan
pendengar. Oleh karena itu, penceramah perlu mempersiapkan teks ceramah yang sesuai dengan
tema dan topik..

2. Menentukan topik
Langkah kedua yang perlu dilakukan dalam menulis teks ceramah adalah menentukan topik.
Seperti yang sudah dijelaskan di langkah pertama, bahwa menentukan konteks topik untuk
ceramah merupakah hal yang penting. Hal itu dikarenakan teks ceramah harus memperhatikan
latar belakang, pengetahuan pendengar, minat, ruang lingkup, situasi dan waktu. Selain itu, topik
pembicaraan harus sesuai dengan konteks penulisan agar materi dalam isi ceramah memiliki
batasan.

3. Kerangka ceramah
Langkah ketiga yang perlu dilakukan dalam menulis teks ceramah adalah membuat kerangka
ceramah. Ketika Kamu dipercaya sebagai pencerahan, hal yang perlu perlu dipersiapkan agar
memudahkan dalam menulis teks ceramah adalah menentukan pokok-pokok materi yang ingin
disampaikan kepada pendengar. Kerangka ceramah sendiri biasanya meliputi pengenalan isu,
pendapat, dan penegasan kembali.

Selain itu, materi dalam teks ceramah harus memuat gagasan pokok yang penting dan jelas serta
memiliki hubungan dengan pendengar, ditambah penyusunan ceramah harus logis atau masuk
akal.

4. Mengumpulkan bahan
Langkah terakhir sebelum teks ceramah disampaikan kepada para pendengar adalah
mengumpulkan bahan yang sesuai topik. Setelah menentukan konteks dan kerangka ceramah,
penceramah perlu memasukkan data pendukung sehingga dapat meyakinkan pendengar. Data
pendukung sendiri biasa dikutip dari buku, internet, surat kabar, ataupun pendapat dari orang
yang berhubungan dengan topik tersebut.

Terkadang juga, teks ceramah menggunakan istilah populer, cerita, dan humor. Hal itu dilakukan
agar para pendengar tidak bosan dan membuat suasana menjadi lebih hangat. Oleh karena itu,
penceramah perlu jeli memilih topik teks ceramah sehingga memudahkan pendengar untuk
memahaminya.

Anda mungkin juga menyukai