Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INDONESIA

CERAMAH

OLEH :
KELAS : XI MIA 4
NAMA ANGGOTA :
1. I PUTU GEDE ADI SUWARA JAYA (01)
2. LUH GEDE AFSARI EKA PUTRI (02)
3. KOMANG ARY KAYIKA DEWI (05)
4. I MADE DIKA HERMAWAN (14)

SMA NEGERI 1 MENGWI


TAHUN AJARAN
2016/2017
MATERI TEKS CERAMAH

Struktur Teks:

1. Pendahuluan;  

- pembuka  > salam pembuka, ucapan penghormatan, ucapan syukur,


- pengantar pembicaraan   >  mengarah kepada topik

      2.  Isi ceramah;

 -   Inti  > paparan dari pembicara (orator), pandangan umum (ilustrasi),
 - gagasan diuraikan secara  terperinci, kronologis, atau sesuai kepentingan
atau topik ke subtopik

      3.  Penutup;

 - Simpulan pendek,
 - Apologi (permintaan maaf),
 - Salam penutup

Ciri Kebahasaan:
 1.  Kalimat simpleks (tunggal) dan kalimat kompleks (majemuk)

 2. Kalimat deklaratif dan imperatif (persuasif/ajakan)

 3. Kata sapaan;  orang kedua atau ketiga , terikat pada adat-istiadat


setempat, kesantunan,  dan      
           situasi/kondisi percakapan

·      nama diri (Endang, Tono, Tri)


·      istilah kekerabatan (Abang, Bapak, Ibu, ...)
·      gelar kepangkatan, profesi
·      jabatan ( Kapten, Profesor, Dokter, Lurah)
·      kata nama (Nona, Tuan, Sayang)
·      kata nama pelaku (penonton, pendengar)
·      kata ganti persona kedua (Anda)

Fungsi sosial:

Peserta didik mampu menghormati pendengar dan mengidentifikasi


permasalahan aktual dalam kehidupan sehari-hari untuk disusun menjadi
teks ceramah (pidato)
Bentuk penghormatan (honorific) berkenaan dengan urutan penyebutan dan
penggunaan ungkapan penghormatan untuk orang tertentu. Urutan
penyapaan mencerminkan penghormatan secara bertutu-turut.

Contoh;

            Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati,


            Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,
            Teman-teman seperjuangan yang  saya cintai,
Undangan yang berbahagia,

Penggunaan kata ganti juga mencerminkan kesantunan berbicara,


memberikan tingkat kesopanan dan rasa hormat yang berbeda.

Contoh

            Dia pergi lima menit yang lalu.


            Beliau pergi lima menit yang lalu.
            Mohon maaf Pak, mohon izin ke belakang.
            Mohon maaf Pak, mohon izin ke kamar kecil.
            Mohon maaf Pak, mohon izin ke toilet.
            Mohon maaf Pak, mohon izin ke WC.

Jenis Teks Ceramah:

1.    Informasi;

- Tujuan;  menginformasikan, memberitahukan, menjelaskan


-  Pendengar; diperlukan keseriusan dan ketertiban karena perhatian
terpusat pada pesan yang akan disampaikan
-  Pembicara; berbicara jelas, sistematis, tepat
-  Contoh; penyampaian kepala sekolah menjelang UN, pidato menteri

2.    Persuasi;

-  Tujuan; meyakinkan pendengar


-  Pembicara; dituntut memiiki keterampilan berbicara yang baik karena
bertugas mengubah sikap pendengar (dari tidak setuju menjadi setuju) dan
melandaskan pembicaraan berdasarkan pada argumentasi yang logis dan
bertanggung jawab.
-  Contoh; pidato pemilihan ketua OSIS

3.    Aksi;
-  Tujuan; menggerakkan, pencapaian tujuan bersama
-  Pembicara; berwibawa, tokoh/idola, panutan masyarakat
-  Contoh; pidato Presiden Soekarno saat menggerakkan rakyat Indonesia 
agar tetap semangat melawan penjajah

Metode:

1.        Impromptu; berdasarkan kebutuhan sesaat, tanpa persiapan, berbicara


berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang dimiliki

2.        Menghapal; dilakukan dengan persiapan, menghapal naskah yang telah


dipersiapkan

3.        Naskah/membaca; membacakan naskah yang telah dipersiapkan

4.      Ekstemporan; menuliskan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan


sebagai catatan pengingat urutan ide penting yang akan disampaikan,
kemudian penyampaian masalh dengan kata-kata sendiri

Tahapan penulisan ceramah:

1.    Membatasi subjek 

- mencocokkan waktu yang tersedia,


- menjaga kesatuan dan kepaduan ceramah,

2.    Menyusun ide pokok menurut tahapan urutan alur dasar ceramah

- perhatian, kebutuhan, kepuasan, dll.


- menurut salah satu pola pengembangan organisasi teks ceramah;
pendapat, alasan, bukti, contoh, 
   perbandingan, ilustrasi, anekdot, humor, dll.

3.    Memasukkan dan menyusun submateri yang berhubungan di setiap


pokok,

4.    Mengisi materi  pendukung yang memperkuat atau membuktikan ide.

5.   Memeriksa draft kasar, untuk meyakinkan bahwa subjek telah cukup


terekam dan mencerminkan tujuan ceramah.
Pengertian Ceramah

Ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara
ada audiensi yang bertindah sebagai pendengar.

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak atau
paparan lisan yang disampaikan seorang pembicara kepada khalayak. Misalnya pidato ketua OSIS dalam
acara penglepasan siswa kelas IX dan pidato kepala sekolah pada saat upacara bendera. Ceramah adalah
pidato oleh seseorang dihadapan banyak pendengar mengenai suatu hal, pengetahuan, dsb.

Sambutan merupakan jenis pidato yang disampaikan secara tertulis atau lisan. Sambutan
biasanya disampaikan oleh orang tertentu karena jabatan atau kedudukannya. Sebagaimana
pidato, sambutan juga terdiri dari tiga bagian yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.
1. Pendahuluan (pembukaan), berisi:

a.       Salam pembuka


b.      Ucapan syukur kepada Tuhan YME
c.       Ucapan terima kasih
d.      tujuan

2.       Isi, berisi:


a.       Latar belakang materi atau permasalahan
b.      Uraian materi pokok (uraian mengenai tujuan dan isi kegiatan)

3.       Penutup, beisi:


a.       Simpulan
b.      Harapan-harapan
c.       Permohonan maaf
d.      Permohonan doa restu

Langkah-langkah untuk mengubah pokok-pokok isi sambutan/khotbah menjadi informasi yang


berbentuk paparan, antara lain:

1.      Menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah


2.       Menghubungkan pokok-pokok isi sambutan/khotbah tersebut dengan konjungsi atau kata
penghubung yang tepat.
3.       Mengembangkan pokok-pokok isi sambutan/khotbah dalam beberapa kalimat.
Perhatikan Contoh

Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan kutipan pidato berikut.

Para hadirin yang saya hormati,


Organisasi Karang Taruna tidak mungkin terlepas dari situasi yang sedang berkembang saat
ini. Mau tidak mau organisasi wadah pemuda-pemudi Republik Indonesia yang akan datang
harus menjadi organisasi yang mandiri dan lepas dari birokrasi. Pimpinan organisasi dipilih
berdasarkan kualifikasi dan kemampuan seorang pimpinan sehingga nantinya tidak ada alasan
lagi untuk mengatakan bahwa organisasi Karang Taruna hanya sebagai organisasi pelengkap
di pemerintahan desa.

Hal-hal pokok pada kutipan pidato di atas adalah:


1. Organisasi Karang Taruna harus menjadi organisasi yang mandiri dan lepas dari birokrasi.
2. Pimpinan organisasi dipilih berdasarkan kualifikasi dan kemampuan seorang pimpinan.

Berpidato merupakan sebuah skil yang tidak semua orang bisa. seseorang untuk bisa berpidato
diperlukan latihan yang berulang. Pidato merupakan bagian dari Orasi yang berarti sebuah pidato
formal, atau komunikasi oral formal yang disampaikan kepada khalayak ramai. Salah satu contoh
Orator ( orang yang berorasi ) adalah bapak Ir. Soekarno yang kemampuan berorasinya diakui
dunia. Nah, kali ini saya akan membahas mengenai langkah langkah dalam menulis teks
pidato/ceramah/khotbah. Ini dia...
1. Tema dan Kerangka Pidato
Bagi seorang Pemula, menulis tekspidato/ceramah/khotbah terlebih dahulu merupakan langkah
yang baik supaya penyampaiannya baik dan tidak ada kesalahan. Ada langkah-langkah yang
harus diperhatikan sebelum menulis teks pidato/ceramah/khotbah, yaitu :
a. Menentuka tema/pokok masalah
b. Mengetahui latar belakang pendengar (usia, pendidikan, julah pendengar)
c. Mencari data/sumber bacaan yang mendukung teks pidato/ceramah/khotbah yang akan
disampaikan; dan
d.Membuat kerangka teks pidato/ceramah/khotbah
Perhatikan sistematika penulisan teks pidato/ceramah/khotbah berikut!
   Setelah memahami langkah-langkah dan sistematika penulisan, perlu diperhatikan juga
penyajian isi dan bahasa dalam tekas pidato/ceramah/khotbah tersebut, diantaranya :
a. Isi pidato harus sesuai dengan tema acara kegiatan,
b. informasi yang disampaikan sesuai dengan kebenaran (tidak mengada-ada/mereka-reka),
c. Menggunakan bahasa yang efektif
d. Pilihan kata dalam teks tepat dan jelas, dan
e. Mengunakan bahasa ungkapan-ungkapan yang  sesuai dengan isi teks.

2. Mengembangkan dan menyunting Pidato


    Pengembangan kerangka dilakukan dengan menguraikan pokok-pokok masalah sesuai dengan
kerangka karangan yang telah dibuat dalam pargraf-paragraf. Untuk itu, perlu banyak
mendengarkan pidato atau membaca naskah pidato sehingga memahami pola-pola kalimatnya.
     Sebelum menyusun teks pidato, harus dikumpulkan bahan terlebih dahulu. Bahan pidato
tersebut dapat dicari di buku, majalah, koran, internet, atau media lainnya. Berdasarkan bahan-
bahan itulah, teks pidato disusun.
1. Struktur ceramah
1. Pendahuluan, biasanya berisi :
- sapaan kepada pendengar
      - ucapan salam pembuka
      - ucapan syukur kepada Tuhan
2.  Isi : berisi gagasan-gagasan yang hendak disampaikan yaitu tentang keagamaan
3.   Penutup, biasanya berisi :
- tanya jawab dengan pendengar
- kesimpulan atau ringkasan bagian penting (tersirat)
- ajakan, harapan-harapan
- ucapan terima kasih dan permohonan maaf
- salam penutup

CONTOH TEKS CERAMAH


Pendahuluan:
Assalamu'alikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua


Terimakasih atas kesempatan dan waktu yang diberikan kepada saya untuk berbicara dihadapan
para hadirin sekalian. Pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan saya memberikan ceramah
dengan tema tentang rusaknya moral remaja masa kini.

Isi:
Belakangan ini ramai diperbincangkan di televisi, surat kabar, jejaring sosial di internet, serta
berbagai media yang lain mengenai moral remaja masa kini. Ada begitu banyak permasalahan
yang terjadi di duani remaja saat ini. Hal - hal tersebut yang membuat sebagian besar para orang
tua mengelus dada dan tidak habis pikir mengapa terjadi penurunan moral remaja masa kini.
Coba kita lihat kasus-kasus pemakaian narkoba, tawuran, pencurian, bahkan pembunuhan
dilakukan oleh kaum remaja. Tidak sedikit diantara mereka yang mempunyai tingkat pendidikan
yang baik, berasal dari keluarga yang berkecukupan, bahkan tidak sedikit diantara mereka
merupakan publik figur yang di idolakan oleh banyak remaja lainnya.
Dari banyak kasus yang terjadi, sebagian besar dari pelaku mengaku bahwa mereka menyesal
atas apa yang telah mereka lakukan. Penyebab rusaknya moral remaja saat ini cenderung
disebabkan oleh pembentukan mental serta karakter yang kosong, dimana para remaja tersebut
tidak mempunyai pegangan dalam menjalankan hidup. Tidak adanya landasan agama yang kuat
serta bimbingan dan kasih sayang dari orang tua juga disinyalir sebagai pokok permasalahan ini.
Para orang tua yang sibuk bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya dimana kita
juga tahu bahwa tuntutan kebutuhan sudah sangat tinggi ditambah dengan minimnya pendidikan
agama yang diberikan kepada anak telah menciptakan generasi muda yang rapuh, emosional, dan
cenderung anarkis.

Kondisi seperti ini harus segera diatasi demi kebaikan kita bersama. Karena generasi muda
merupakan tulang punggung bangsa, calon pemimpin dimasa depan, dan para generasi muda lah
yang akan membawa negara ini ke arah yang lebih baik. Bila generasi muda tidak bisa
diharapkan lagi, bisa dibayangkan akan menjadi apa bangsa dan negara kita tercinta ini.

Peranan orang tua dalam membina, mendidik, serta membentuk karakter para remaja sangatlah
dominan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang baik antara orang tua dan anak. Ini berarti
bahwa orang tua harus bisa memberikan pengertian serta berperan sebagai pengayom anak-anak
mereka sehingga para anak merasa nyaman dan terlindungi. Bila hal ini telah terjadi, anak tidak
akan mencari tempan yang mereka anggap nyaman di luar rumah. Karena bisa jadi tempat yang
mereka anggap nyaman tersebut merupakan pergaulan yang salah sehingga bisa mempengaruhi
karakter dan mental anak di masa yang akan datang. Selain itu, berikanlah pendidikan agama
sedini mungkin sejak masih usia kanak-kanak. Pendidikan agama merupakan pondasi utama
yang bisa dijadikan pegangan dalam melakukan semua hal. Menciptakan rasa takut kepada
Tuhan merupakan hal yang sangat penting karena bila remaja sudah tidak mempunyai rasa takut
kepada Tuhan, apapun yang mereka lakukan sudah pasti akan menyimpang dari norma dan
kaidah yang berlaku di masyarakat.

Penutup:
Kita tidak boleh berhenti untuk tetap berusaha menyelamatkan mental dan moral para generasi
muda kita. Dengan  memberikan fondasi agama yang kuat serta memberikan kasih sayang
kepada para generasi muda, bisa dipastikan tidak akan terjadi lagi penurunan moral para remaja
sehingga kita akan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik, dapat hidup dengan lebih nyaman,
serta terjaminnya masa depan negara tercinta ini.

Demikian ceramah dari saya, semoga bisa memberikan sedikit pencerahan bagi kita semua.

Terimakasih,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai