Anda di halaman 1dari 12

PORTOFOLIO PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA”

Guru Pembimbing:
Saulan Siregar S.Pd

Disusun Oleh:
Anggita Riantira (XII IPA 3)

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Babelan


JL. Taman Kebalen Indah Babelan – Bekasi 17610
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas portofolio yang berjudul
“Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Dengan demikian saya menyadari dalam pembuatan tugas portofolio ini masih
terdapat kekurangan, hal ini di karenakan terbatasnya waktu, tenaga dan
kemampuan. Namun berdasarkan rasa tanggung jawab serta semangat yang tinggi
akhirnya portofolio ini dapat terselesaikan, dengan harapan yang begitu besar agar
dapat memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Adapun tujuan dari penulisan portofolio ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu Saulan Siregar S.Pd pada mata pelajaran PKN. Selain itu, portofolio ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Perlindungan dan Penegakan
Hukum di Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Saulan Siregar S.Pd selaku guru
PKN yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan portofolio
ini.
Saya menyadari dalam membuat serta menyusun portofolio ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak dan saya juga menyadari bahwa portofolio ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mohon untuk dibukakan pintu
maaf yang sebesar – besarnya, jika dalam portofolio ini masih terdapat
kekurangan atau kesalahan dalam penulisan. Semoga portofolio ini berguna bagi
saya selaku penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehadiran hukum dalam masyarakat adalah untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kepentingan-kepentingan yang biasa bertentangan antara satu
sama lain. Maka dari itu, hukum harus bisa mengintegrasikannya sehingga
benturan-benturan kepentingan itu dapat ditekan seminimal mungkin. Istilah
“hukum” dalam bahasa Inggris dapat disebut sebagai law atau legal. Dalam
subbab ini akan dibahas pengertian hukum ditinjau dari sisi terminologi
kebahasaan yang merujuk pada pengertian dalam beberapa kamus serta pengertian
hukum yang merujuk pada beberapa pendapat ataupun teori yang disampaikan
oleh pakar. Pembahasan mengenai hukum disini tidak bermaksud untuk membuat
suatu batasan yang pasti mengenai arti hukum karena menurut Immanuel Kant
pengertian atau arti hukum adalah hal yang masih sulit dicari karena luasnya
ruang lingkup dan berbagai macam bidang yang dijadikan sumber ditemukannya
hukum.
Pengertian terminologi hukum dalam Bahasa Indonesia menurut KBBI adalah
peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh
penguasa ataupun pemerintah, undang-undang, peraturan, dan sebagainya untuk
mengatur pergaulan hidup masyarakat, patokan atau kaidah tentang peristiwa
alam tertentu, keputusan atau pertimbangan yang ditetapkan oleh hakim dalam
pengadilan, atau vonis. Untuk mewujudkan Negara Indonesia dengan tatanan
masyarakat yang tertib menciptakan ketertiban dan keseimbangan, serta
melindungi masyarakat dari perbuatan kekerasan. Perbuatan tindak pidana
kekerasan dapat mengakibatkan penderitaan, kerugian kepada korbannya. Korban
adalah seseorang yang mengalami penderitaan fisik, mental dan/atau kerugian
ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana. Korban juga bisa dijadikan
saksi dalam proses penyelesaian perkara pidana, Saksi perlu dilindungi melalui
ketentuan hukum acara pidana dengan mengatur hak-hak saksi secara tegas dan
memadai, dan dengan membatasi kewenangan aparat penegak hukum secara tegas
dan ketat, saksi juga perlu dilindungi dengan hukum pidana materiil, yang
memiliki sifat lebih tegas dan keras, dengan melakukan kriminalisasi terhadap
perbuatan-perbuatan yang mengancam keselamatan dan kepentingan saksi.
Kejahatan kekerasan masih banyak terjadi di dalam kehidupan masyarakat dan
tempat yang tersembunyi. Bentuk kekerasan fisik cukup sering terjadi di dalam
masyarakat banyak kasus tersebut lolos dari jeratan hukum yang berlaku.
Lembaga penegak hukum memiliki tugas untuk mengemban tujuan hukum atau
mewujudkan fungsi hukum.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka tujuan penulis
adalah:
1. Apa yang dimaksud perlindungan dan penegakan hukum?
2. Apa saja upaya perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perlindungan dan penegakan hukum
di Indonesia?
4. Apa saja peran lembaga lembaga penegak hukum?

1.3 Tujuan Masalah


1. untuk mengetahui apa pengertian perlindungan dan penegakan hukum
2. Untuk mengetahui bagaimana upaya perlindungan dan penegakan hukum
di Indonesia
3. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi perlindungan dan
penegakan hukum di Indonesia
4. Untuk mengetahui apa saja peran lembaga penegak hukum

1.4 Manfaat
1. Memberikan informasi serta menambah ilmu pengetahuan tentang
pentingnya perlindungan dan penegakan hukum
2. Sebagai bahan pembelajaran sekaligus acuan pengembangan wawasan
mengenai perlindungan dan penegakan hukum
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perlindungan Hukum


Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi
manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada
masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh
hukum. Sedangkan pengertian perlindungan hukum menurut para ahli adalah
sebagai berikut :
1. Menurut CST Kansil Perlindungan Hukum adalah berbagai upaya hukum
yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa
aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai
ancaman dari pihak manapun
2. Menurut Philipus M. Hadjon Perlindungan Hukum adalah perlindungan
akan harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hakhak asasi manusia
yang dimiliki oleh subjek hukum berdasarkan ketentuan hukum dari
kesewenangan.

Dalam menjalankan dan memberikan perlindungan hukum dibutuhkan suatu


tempat atau wadah dalam pelaksanaannya yang sering disebut dengan sarana
perlindungan hukum. Sarana perlindungan hukum dibagi menjadi dua macam
yaitu sebagai berikut:
1. Sarana Perlindungan Hukum Preventif Pada perlindungan hukum
preventif ini, subyek hukum diberikan kesempatan untuk mengajukan
keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah
mendapat bentuk yang definitif, tujuannya adalah mencegah terjadinya
sengketa. Perlindungan hukum preventif sangat besar artinya bagi
tindakan pemerintahan yang didasarkan pada kebebasan bertindak
karena dengan adanya perlindungan hukum yang preventif pemerintah
terdorong untuk bersifat hati-hati dalam mengambil keputusan yang
didasarkan pada diskresi. Di indonesia belum ada pengaturan khusus
mengenai perlindungan hukum preventif.
2. Sarana Perlindungan Hukum Represif Perlindungan hukum yang
represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa.Penanganan
perlindungan hukum oleh Pengadilan Umum dan Pengadilan
Administrasi di Indonesia termasuk kategori perlindungan hukum ini.
Prinsip perlindungan hukum terhadap tindakan pemerintah bertumpu
dan bersumber dari konsep tentang pengakuan dan perlindungan
terhadap hak-hak asasi manusia diarahkan kepada
pembatasanpembatasan dan peletakan kewajiban masyarakat dan
pemerintah. Prinsip kedua yang mendasari perlindungan hukum
terhadap tindak pemerintahan adalah prinsip negara hukum.Dikaitkan
dengan pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia
mendapat tempat utama dan dapat dikaitkan dengan tujuan dari negara
hukum.

2.2 Pengertian Penegak Hukum


Penegakan hukum yaitu, upaya untuk dilakukannya proses penegakan atau
fungsi dari norma-norma hukum secara nyata untuk panduan perilaku di dalam
hubungan-hubungan hukum atau lalu lintas dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Penegakan hukum yaitu, suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide
keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan sosial menjadi kenyataan. Penegakan
hukum hakikatnya adalah proses perwujudan ide-ide. Satjipto Raharjo
berpendapat bahwa penegakan hukum itu bukan merupakan suatu tindakan yang
pasti, yaitu menerapkan suatu tindakan yang pasti yaitu menerapkan hukum
terhadap suatu kejadian, yang dapat di ibaratkan menarik garis lurus antara dua
titik.1 Soerjono Soekanto berpendapat bahwa penegakan hukum adalah kegiatan
menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan didalam kaidah
kaidah/pandangan nilai yang mantap dan mengejewantah dan sikap tindak sebagai
rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan, memelihara dan
memepertahankan kedamaian pergaulan hidup.

2.3 Upaya perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia


Suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum apabila
mengandung berbagai unsur unsur yaitu adanya perlindungan pemerintah
terhadap warganya, jaminan kepastia hukum, dan berkaitan dengan hak hak warga
negara. Disamping itu, perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia juga
penting bagi kehidupan bernegara, hal ini guna merealisasikan tegaknya
supermasi hukum, tegaknya keadilan, dan mewujudkan perdamaian.
 Tegaknya supremasi hukum, dengan tegaknya supremasi hukum maka
hukum memiliki kekuasaan yang besar dalam mengatur tindakan manusia.
 Tegaknya keadilan, hukum memberikan keadilan untuk melindungi hak
setiap warga negara tanpa memandang ras, agama, status, maupun jabatan
subyek hukum. Selama subyek hukum berhak maka hukum akan tetap
melindungi hak tersebut.
 Mewujudkan perdamaian, dengan tegaknya hukum maka keadilan dalam
memastikan hak hak setiap subjek hukum akan terwujud. Degan demikian
perdamaian akan terwujud.

2.4 Faktor yang mempengaruhi perlindungan dan penegakan hukum di


Indonesia
Secara konsepsional, maka inti dan arti penegakan hukum terletak pada
kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-
kaidah yang mantap dan sikap tindakan sebagi rangkaian penjabaran nilai thap
akhir untuk menciptakan, memelihara, dan mempertahankan kedamaian pergaulan
hidup (Soekanto, 1979). Pokok penegakan hukum sebenarnya terletak pada
faktor-faktor yang mungkin mempengaruhinya. Faktor-Faktor tersebut
mempunyai arti yang netral, sehingga dampak positif atau negatifnya terletak pada
isi faktor faktor tersebut.
Faktor-Faktor tersebut adalah:
1. Faktor hukumnya sendiri, dalam hal ini dibatasi pada undang-undang saja.
2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun
menerapkan hukum.
3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.
4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau
diterapkan.
5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang
didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.
Kelima faktor tersebut saling berkaitan dengan eratnya, oleh karena merupakan
esensi dari penegakan hukum, juga merupakan tolak ukur daripada efektivitas
penegakan hukum.

2.5 Peran lembaga-lembaga penegak hukum


Untuk mewujudkan penegakan hukum di Indonesia yang adil maka peran
lembaga penegak hukum menjadi sangat penting. Bahkan, hal tersebut telah diatur
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, lembaga yang
dimaksud yaitu Kepolisian Republik Indonesia (Polri), kejaksaan RI, Advokat,
Hakim, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 Kepolisian RI (Polri)
Sesuai dengan UU No..2 tahun 2002 pasal 13 polri memiliki tugas untuk
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum,
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.
 Kejaksaan RI
Peran Kejasaan RI diatur dalam UU No.16 Tahun 2004 pasal 30 yaitu
untuk melakukan penuntutan, melaksanakan penetapan hakim dan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat. Selain itu,
peran kejaksanaan juga melakukan penyidikan terhadap tindak pidana
tertentu berdasarkan undang-undang.
 Advokat
Peran advokat atau pengacara dalam perlindungan dan penegakan
hukum adalah memberi bantuan hukum kepada subyek hukum seperti
membuat dan mengajukan gugatan, jawaban, tangkisan, sangkalan,
mendesak segera disidangkan atau diputuskan perkaranya, dan sebagainya.
 Hakim
Peran hakim dalam perlindungan dan penegakan hukum adalah
menerima, memeriksa, dan memutuskan perkara hukum berdasarkan asas
bebas, jujur, dan tidak memihak dalam sidang sesuai ketentuan perundang
undangan.
 KPK
Peran KPK dalam perlindungan dan penegakan hukum antara lain
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi, melakukan
penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindakan pidana
korupsi. Selain itu, melakukan pencegahan terhadap tindak pidana korupsi.

2.6 Tujuan Perlindungan Dan Penegakan Hukum


Tujuan utama dari proses perlindungan dan penegakan hukum yaitu:
1. Memberikan jaminan terlaksananya keadilan
2. Perlindungan terhadap harkat martabat manusia, ketentraman dan
kepastian hukum sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945
3. Menjaga ketertiban rakyat
4. Tegaknya supremasi hukum, memiliki arti bahwa hukum punya kekuasaan
mutlak untuk mengatur sosialisasi manusia dalam berbagai macam
kehidupan
5. Tegaknya keadilan, mewujudkan keadilan bagi setiap warga negara
6. Melindungi rakyat lemah yang tak punya kekuasaan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perlindungan dan penegakan hukum merupakan syarat mutlak dalam upaya
menciptakan kehidupan bangsa Indonesia yang aman, damai dan sejahtera. Tanpa
adanya penegakan hukum maka tidak akan terwujud ketertiban dan kesejahteraan
bagi kehidupan setiap warga negara Indonesia. Maka proses perlindungan dan
penegakan hukum harus dilaksanakan secara tegas dan konsisten. Penegakan
hukum dalam upaya mewujudkan ketertiban sangat erat kaitannya dengan
lembaga-lembaga negara yang mempunyai wewenang dan memegang peranan
penting dalam sistem peradilan hukum di negara Indonesia. Lembaga Kepolisian
Negara Republik Indonesia adalah salah satu lembaga yang mempunyai dan
memegang peranan pentinng dalam upaya penegakan hukum dan ketertiban
didalam sistem peradilan Negara Indonesia, sesuai dengan pasal 2 Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintah di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

3.2 Saran
Dengan adanya portofolio ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
banyak bagi para pembaca, serta menambah wawasan dikarenakan masih
banyaknya siswa/i yang belum memahami tentang perlindungan dan penegakan
hukum di Indonesia. Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan portofolio ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/perlindungan-dan-penegakan-hukum-di-
indonesia-5974/
http://eprints.ums.ac.id/50583/3/BAB%201.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/6024/2/HK109879.pdf
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/3581/Jessica
%20Purba.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://brainly.co.id/tugas/25602663
https://www.kompasiana.com/djawara/54fec582a33311703c50f8bd/faktor-faktor-
yang-mempengaruhi-penegakan-hukum-di-indonesia
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai