Anda di halaman 1dari 3

Resensi Buku

Oleh: Imroatul Hakimah

Judul : Kesatria, Putri, dan Bintang


Jatuh
Penulis : Dee Lestari
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2012
Cetakan : Yogyakarta, April 2016
Edisi ke : Cetakan Kesebelas
Tebal Buku : 318 halaman

Latar Belakang Pengarang dan Latar Belakang


Buku

Dee Lestari, Nama pena dari Dewi Lestari, lahir di


Bandung, 20 Januari 1976. Debut Dee dalam kancah
sastra dimulai pada 2001 dengan episode pertama novel serial Supernova yang berjudul
Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh.

Disusul episode-episode berikutnya; Akar pada tahun 2002, Petir pada 2004, Partikel
pada 2012, serta Gelombang pada 2014. Serial Supernova konsisten menjadi best seller
nasional dan membawa banyak kontribusi positif dalam dunia perbukuan Indonesia.
Kiprahnya dalam dunia kepenulisan juga telah membawa Dee ke berbagai ajang
nasional dan internasional.

Dee juga telah melahirkan buku-buku fenomenal lainnya, yakni Filosofi Kopi (2006),
Rectoverso (2008), Perahu Kertas (2009), dan Madre (2011). Hampir seluruh karya
Dee, termasuk Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh telah diadaptasi menjadi film layar
lebar.

Selain menulis buku dan mengisi blog, Dee juga aktif di dunia musik sebagai penyanyi
dan penulis lagu. Ia tinggal bersama keluarga kecilnya di Tangerang Selatan. Dari dapur
rumahnya, Dee juga rajin berkarya resep masakan yang diunggah ke situs pribadinya,
www.deelestari.com.

Di dunia maya, penikmat dan penggemar buku-buku, Dee dikenal dengan sebutan
Addeection.

Sinopsis

Mengisahkan tentang pasangan homoseksual Dimas dan Reuben yang ingin membuat
roman sastra berdimensi luas yang mampu menggerakkan hati banyak orang. Satu
tulisan riset yang membantu menjembatani semua percabangan sains. Reuben lulusan
Johns Hopkins Medical School dengan nilai cumlaude dan Dimas lulusan English
literature dari George Washington University.

Karya yang Reuben dan Dimas ciptakan adalah kisah tentang 4 orang manusia dewasa
yang terjebak dalam kehidupan orang dewasa yang rumit. Diceritakan tokoh Rana,
Ferre, Arwin, dan Diva. Rana seorang wanita, jurnalis dengan jam terbang tinggi yang
karena terpaksa menjadi lulusan Teknik Industri ITB. Hidupnya sejak kecil sampai
dewasa serba diatur dan tidak bebas. Rana menikah dengan Arwin pria 7 tahun diatas
Rana, pada saat berumur 25 tahun. Mapan, baik dan sempurna, begitulah pandangan
orang terhadap Arwin pada umumnya.

Di tengah-tengah hubungan pernikahan mereka, Rana bertemu dengan seseorang yang


membuatnya jatuh cinta. Seseorang itu adalah Ferre, lelaki berusia hampir 30 tahun,
yang pintar dan sukses bukan main diusianya yang masih muda itu. Ferre single dan
belum pernah menikah. Rana dan Ferre bertemu dalam kesempatan wawancara
kemudian keduanya merasakan jatuh cinta setelah terlibat perbincangan menarik siang
itu. Ferre seperti menemukan tokoh Putri dalam dongeng masa kecilnya dahulu. Ferre
sebagai sang Kesatria. Rana sebagai sang Putri.

Akan tetapi, Ferre tidak menyukai akhir pada dongeng masa kecilnya. Kesatria ingin
mengejar sang Putri hingga ke langit, namun ia tidak tahu caranya untuk terbang.
Kemudian ia bertemu dengan Bintang Jatuh, yang menawarkan untuk membawa
Kesatria ke langit. Sedihnya, ketika menuju ke angkasa, Bintang Jatuh melepaskan
genggaman Kesatria sehingga Kesatria jatuh dan hancur, sementara Bintang Jatuh
mendarat untuk mendapatkan sang Putri.

Dalam kisah yang dibuat Dimas dan Reuben ini, sosok Bintang Jatuh diwujudkan oleh
tokoh yang bernama Diva. Seorang wanita yang frontal, tegas, berjiwa sosial tinggi,
angkuh, bebas, kritis, top model, cantik, dan menjadi pelacur profesional kelas atas
dengan bayaran dolar. Dalam novel ini Reuben dan Dimas tidak mau menghadirkan
Bintang Jatuh sebagai sosok laki-laki. Karena kalau seperti itu ending ceritanya sangat
mudah dibaca. Di sini Diva si Bintang Jatuh seorang wanita.

Di dalam kisah ini juga terdapat sosok yang masih menimbulkan pertanyaan dan belum
diketahui kemampuannya, yaitu sang Supernova. Supernova adalah sebuah cyber
avatar, yang memiliki sebuah forum di dunia maya, di mana setiap harinya banyak
sekali manusia yang berkunjung ke forumnya untuk berkonsultasi dan berbagi kisah.
Supernova memberikan saran atas post-post tersebut, seakan-akan Supernova adalah
seorang nabi yang membantu umat manusia menyelesaikan permasalahannya.

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan dari buku ini adalah materi yang ada di dalam buku ini bukan hanya tentang
cerita cinta biasa, tetapi terdapat penjelasan ilmiah yang dapat memberikan pengetahuan
kepada pembaca, di samping pembaca juga dapat menikmati alur cerita cinta empat
orang dewasa tersebut. Penyajian kata-kata yang diberikan oleh pengarang juga begitu
mendeskripsikan keadaan, sehingga pembaca seakan-akan melihat dan merasakan
langsung peristiwa-peristiwa dalam novel tersebut. Apabila keseluruhan serial novel
Supernova ini disatukan, maka terdapat keseragaman pada tampilan covernya sehingga
membuat novel serial ini menarik.

Kekurangan dalam buku ini adalah kehidupan para tokohnya yang begitu
bebaskurang beretika. Terdapat tokoh raisonneur yang merupakan sepasang
homoseksual, di mana hubungan homoseksual ini merupakan sesuatu yang sangat tabu
di Indonesia. Kehidupan tokoh Diva yang merupakan pekerja prostitusi profesional,
menunjukkan ke-kotor-an pada buku ini.

Kesimpulan dan Saran

Buku atau novel Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh ini adalah novel dewasa. Sehingga
novel ini hanya diperuntukkan untuk pembaca yang sudah berusia dewasa, memiliki
kematangan pemikiran, sehingga pembaca mampu mencerna isi dari novel ini. Selain
karena novel ini mengisahkan kehidupan orang dewasa, di dalam novel ini juga terdapat
karya sastra berupa sajak, dongeng, hingga penjelasan ilmiah seperti paradoks kucing
Schrdinger.

Anda mungkin juga menyukai