Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL TAMBELO (MENITI

HARI DI OTTAKWA) KARYA REDHITE KURNIAWAN DAN


RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan


Program Strata Satu (S1) PendidikanBahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

OLEH

CITRA DINA SARI

E1C114019

PRODI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018
ANALISIS INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL TAMBELO (MENITI
HARI DI OTTAKWA) KARYA REDHITE KURNIAWAN DAN
RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

Oleh:
Citra Dina Sari, Anang Zubaidi Soemerep, Murahim

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
Email: citradinasari2@gmail.com

ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “Analisis intrinsik dan ekstrinsik novel Tambelo (Meniti Hari di
Ottakwa) Karya Redhite Kurniawan dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMA”
ini mengangkat masalah bagaimanakah unsure intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam
novel beserta relevansinya dengan materi pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini
merupakan penelitian yang kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari novel
Tambelo (Meniti Hari di Ottakwa) Karya Redhite Kurniawan. Data diperoleh dengan metode
baca, metode studi kepustakaan, metode catat. Dalam penelitian ini menggunakan teknik
deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu: 1) unsur intrinsik yang terdapat dalam novel adalah: a)
tema yaitu “janganlah terlalu larut dalam penyesalan,kesedihan maupun keterpurukan,
sesungguhnya setiap peristiwa yang terjadi pasti ada hikmahnya” b) tokoh yaitu dengan tokoh
utama “Roni” serta tokoh lain sebagai tokoh pembantunya c) latar/setting yaitu latar tempat,
latar waktu dan latar suasana, d) alur/plot yaitu alur campuran yang diawali dengan
perkenalan, pemunculan konflik, konflik meningkat, klimaks, dan penyelesaian e) amanatnya
yaitu Setiap masalah yang sedang dihadapi mau itu masalah besar ataupun kecil janganlah
terus-menerus terlarut dalam penyesalan, kesedihan maupun keterpurukan, percayalah bahwa
setiap masalah dialami jika dilewati dengan berdoa, sabar, dan bersyukur maka ada
hikmahnya. Selain itu juga di manapun kita ditempatkan di bumi ini kita harus patut
mensyukurinya. 2) unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel adalah a) nilai religius b) nilai
moral c) nilai sosial d) pengembangan imajinasi e) pengembangan perasaan f) pengembangan
intelektual g) Relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA yaitu siswa dapat memahami
unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel.

Kata kunci : novel, intrinsik, ekstrinsik, pembelajaran sastra.


ABSTRACT

The title of this thesis is “Analysis of Intrinsic and Extrinsic Tambelo novel ( Meniti Hari di
Otakkawa ) created by Redhite Kurniawan and relevance with literature learning at Senior
High School.” This thesis appointed the question of how Intrinsic and extrinsic element of
this novel with the relevance of teaching literature material at senior high school. The
research was used Qualitative research. Data resources in this research was used the
Tambelo novel (Meniti Hari di Otakkawa) created by Redithe Kurniawan. The data was got
by the reading method, studying literature method and writing method. This research was
used descriptive technique. The result of this research was: 1) The Extrinsic element in novel
was: a) Theme “Do not exceedingly of disappoint, a sadness even adversity. Actually in
every incident was always wisdom.” b) character: the main character is “Roni” and the other
character is helpers character or hero helper. c) background/setting is: setting of place, setting
of time and setting of atmosphere. d) plot of story was used alloy plot that was began with an
introduction, conflict appearance, conflict rise, climax and problem solving. e) The massage
of the novel was: “In every problem that someone facing even a big or a little problem, do not
continuous stay in regretting, sadness even adversity, believe that in every problem if through
with pray, patient, and thanks to god, so there was must be a wisdom. In addition, everywhere
we live in this world we should be thanks to god. 2) The Extrinsic element of this novel was:
a) Religious value, b) Moral Value, c) Social value, d) Imagination Development, e) Feeling
Development, f) Intellectual development, g) The relevance with teaching literature at senior
high school was the student understood of intrinsic and extrinsic element in the novel.

Key word: Novel, Intrinsic, Extrinsic, Teaching Literature.

A. PENDAHULUAN mengekspresikan apa yang ada dalam diri


pengarang hingga bahasa penyampaian
Karya sastra hadir sebagai wujud yang digunakan.
nyata imajinatif kreatif seorang sastrawan Dalam menganalisis karya sastra,
dengan proses yang berbeda antara peneliti harus berangkat dari latar manusia
pengarang yang satu dengan pengarang yang digambarkan dalam karya sastra
lain, terutama dalam penciptaan cerita tersebut karena karya sastra merupakan
fiksi. Proses tersebut bersifat individualis gambaran kehidupan masyarakat serta jiwa
artinya cara yang digunakan oleh tiap kokoh yang hidup di suatu masa, tempat,
pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu dan bersifat fiksi.
meliputi beberapa hal diantaranya metode, Melalui karya sastra sering diketahui
munculnya proses kreatif, dan cara keadaan, cuplikan-cuplikan kehidupan
masyarakat, seperti dialami, dicermati, mengambil judul ini karena novel
ditangkap, dan direka oleh pengarang. “Tambelo (Meniti Hari di Ottakwa) Karya
Sastra dan masyarakat erat kaitannya Redhite Kurniawan” memiliki tema cerita
karena pada dasarnya keberadaan sastra yang tidak biasa dan cukup berbeda
sering bermula dari persoalan dan dengan tema cerita yang terdapat dalam
permasalahan pada manusia serta novel-novel lain. Novel ini juga
lingkungannya. Kemudian dengan adanya menyajikan sebuah cerita tentang anak
imajinasi yang tinggi seorang pengarang remaja pria yang hidupnya penuh dengan
tinggal menuangkan masalah-masalah perjuangan dalam melawan segala masalah
disekitarnya menjadi sebuah karya sastra. yang dihadapi. Ketertarikan penulis
Dalam memahami sebuah karya sastra terhadap novel inilah yang akhirnya
harus didahului dengan memahami unsur- membuat penulis memilih untuk
unsur karya sastra tersebut. Unsur-unsur menganalisis novel ini ke dalam sebuah
karya sastra secara garis besar dapat karya tulis.
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu Penelitian ini juga akan dikaitkan
unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur dengan pembelajaran sastra di SMA. Hal
intrinsik adalah unsur yang membangun demikian dapat dilakukan karena
karya sastra itu sendiri. Unsur yang pembelajaran tentang novel dapat menjadi
dimaksud misalnya tema, tokoh, media pembelajaran yang efektif untuk
penokohan, alur/plot, latar belakang, menemukan unsur intrinsik dan ekstrinsik
amanat, sudut pandang, gaya bahasa, dan kepada pembaca, terutama kepada peserta
lain-lain. Sedangkan unsur ekstrinsik didik. Dalam silabus Kurikulum 2013
adalah unsur yang membangun di luar (K13) terdapat materi pelajaran yang
karya itu sendiri tetapi secara tidak membahas tentang teks sastra yaitu novel.
langsung mempengaruhi karya sastra Terutama di kelas XII semester genap,
meliputi biografi pengarang serta sosial terdapat Kompetensi Dasar 3.1 yaitu
budaya pengarang ketika karya tersebut memahami struktur dan kaidah teks novel
diciptakan. baik secara lisan maupun tulisan dengan
Penelitian ini akan mengkaji karya indikator siswa mampu memahami
sastra berbentuk novel yaitu unsur intrinsik intrinsik dan ekstrinsik serta kaidah teks
dan ekstrinsik novel. Novel yang akan novel baik lisan maupun tulisan.
dikaji yaitu novel yang berjudul Tambelo Berdasarkan uraian diatas penelitian
(Meniti Hari di Ottakwa) Karya Redhite ini akan dirumuskan dalam judul “Analisis
Kurniawan. Alasan penulis dalam Intrinsik dan Ekstrinsik novel Tambelo
(Meniti Hari di Ottakwa) Karya Redhite berbentuk dekripsi fenomena, bukan
Kurniawan dan Relevansinya dengan berupa angka-angka atau koefisien
Pembelajaran Sastra di SMA”. tentang hubungan antar variabel. Data
B. METODE PENELITIAN yang sudah terkumpul berbentuk kata-
Jenis penelitian ini adalah penelitian kata dan bukan angka-angka.
kualitatif. penelitian kualitatif sering 5. Pada penelitian ini, masalah yang akan
disebut penelitian tentang riset yang dikaji hanya dibatasi pada analisis
bersifat deskriptif dan cenderung unsur intrinsik dan ekstrinsik yang
menggunakan analisis. Objek dalam terdapat dalam novel, sehingga dapat
penelitian ini adalah unsur intrinsik dan dilihat dari kehidupan maupun kata-
ekstrinsik novel “Tambelo (Meniti Hari di kata, dan percakapan yang terdapat
Ottakwa” karya Redhite Kurniawan dalam novel Tambelo (Meniti Hari di
cetakan pertama yang diterbitkan oleh PT Ottakwa) karya Redhite Kurniawan,
Era Adicitra Intermedia tahun 2008. selanjutnya hal tersebut akan
Ketebalan novel terdiri dari 134 halaman. direlevansikan dengan pembelajaran
Wujud data dalam penelitian ini sastra di SMA.
berupa kalimat dan wacana yang Adapun langkah-langkah dalam
mengandung unsur intrinsik dan ekstrinsik menganalisis data yaitu :
dalam novel Tambelo (Meniti Hari di 1. Mengidentifikasi struktur novel
Ottakwa) Karya Redhite Kurniawan yang secara keseluruhan (intrinsik dan
kemudian akan dikaitkan dengan materi ekstrinsik).
pembelajaran sastra di SMA yaitu Bahasa 2. Mengklasifikasi data sesuai dengan
dan Sastra Indonesia kelas XII semester objek penelitian yaitu data intrinsik
genap. dan ekstrinsik novel.
Dalam penelitian ini teknik 3. Membahas atau menganalisis unsur
pengumpulan data yang digunakan peneliti intrinsik maupun ekstrinsik novel.
adalah sebagai berikut. 4. Menemukan relevansi terkait
1. Teknik Baca dengan pembelajaran sastra di
2. Study pustaka SMA.
3. Teknik Catat 5. Menarik simpulan data
4. Dalam penelitian ini peneliti keseluruhan.
menggunakan metode analisis
deskriptif yang artinya hasil data yang
dianalisis dalam penelitian ini
C. HASIL PENELITIAN DAN e. Sub tema V : Tenggelamnya
PEMBAHASAN perahu motor yang dinaiki Roni
Analisis aspek intrinsik karya sastra bersama penumpang lain
ialah analisis mengenai karya sastra itu f. Sub tema VI : nafas kehidupan
sendiri, tanpa melihat kaitannya yang masih diberikan oleh
dengan data di luar cipta sastra Allah SWT kepada Roni
tersebut. Kaitannya terhadap aspek g. Sub tema VII : Roni menjadi
ekstrinsik hanyalah dalam hubungan guru dadakan
menetapkan nilai isinya ( Sukada, h. Sub tema VIII : pertikaian
2013: 56). antara Roni dan Yosef
1. Tema 2. Tokoh/Penokohan
Tema adalah ide yang mendasari Tokoh adalah pelaku yang
suatu cerita. Tema berperanan mengemban peristiwa dalam cerita
sebagai pangkal tolak pengarang rekaan sehingga peristiwa itu
dalam memaparkan karya rekaan menjalin suatu cerita. Sedangkan
yang diciptakannya. Tema cara sastrawan menampilkan tokoh
merupakan kaitan hubungan antara disebut penokohan (Aminuddin,
makna dengan tujuan pemaparan 1984: 85 dalam Siswanto, 2013:
prosa rekaan oleh pengarangnya 129).
(Siswanto, 2013:146). a. Roni (Pemberani, Berpendirian
a. Sub tema I : Roni yang pertama yang kuat dan Jujur).
kalinya menaiki kapal menuju b. Kakek (Baik dan Penyayang)
ke Timur c. Ustadz Sholeh (Ramah dan
b. Sub tema II : Roni tetap sabar suka menolong).
menghadapi setiap masalah d. Wildan (Mandiri)
yang dialami dan tetap e. Rio (Ramah dan Tidak
mengingat Tuhannya dalam sombong)
keadaan terpuruk sekalipun. f. Antok (Baik)
c. Sub tema III : Roni dan seorang g. Marianan (Riang dan Pekerja
temannya yang telah dituduh Keras)
melakukan pembunuhan. h. Marsinus (Suka menolong)
d. Sub tema IV : Roni yang i. Yosef (Jahat)
hampir tertangkap oleh polisi j. Samuel dan Tino (Usil)
3. Latar/Setting
a. Latar Tempat Pada tahap awal Novel
 Rumah Rio Tambelo (Meniti hari di
 Jalanan Otakkwa), cerita di awali pada
 Rumah Roni BAB I yang menceritakan

 Sungai tentang awal perjalanan Roni

 Rumah Marsinus menuju ke Timur Indonesia

 Kelas dengan menaiki kapal.


b. Tahap Pemunculan Konflik
 Depan Rumah
Kemudian pada tahap ini,
 Atas Kapal
mulailah muncul konflik pada
b. Latar Waktu
BAB I yaitu, terjadi ketika
 Pagi Hari
Roni yang berada di atas kapal
 Malam Hari
tiba-tiba di hampiri oleh
 Malam Hari
Bapak-bapak yang menujukkan
 Pagi Hari
tempatnya kepadanya. setelah
 Malam mimggu
menunjukkan tempat kosong
c. Latar Suasana
kepada Roni tanpa membantu
 Gembira
Roni membawa tas ransel yang
 Kacau
di bawanya, bapak itu meminta
 Tegang
upah kepada Roni, tetapi Roni
4. Alur/Plot
enggan memberikannya.
Alur merupakan unsur yang sangat
Disanalah muncul percekcokan
penting karena alur dapat
antara Roni dan Bapak tersebut.
memberikan kejelasan tentang
c. Tahap Peningkatan Konflik
kaitan peristiwa yang dikisahkan, Pada tahap ini konflik yang
sehingga mempermudah diceritakan semakin berkembang
pemahaman terhadap cerita yang dari sebelumnya. Pada tahap ini
ditampilkan. Berkaitan dengan diceritakan kisah awal mengapa
tema novel Tambelo (Meniti Hari Roni bisa menaiki kapal menuju

di Ottakwa) yang telah dijelaskan ke timur Indonesia yaitu Timika

di atas, alur yang digunakan dalam dengan maksud untuk menyusul


sepupunya yang berada di sana.
novel ini adalah alur campuran.
Cerita berawal dari Roni dan
a. Tahap Penyituasian (Awal)
Wildan yang dituduh sebagai
pembunuh Rio, namun itu bukan Roni sebab Mariana sudah
perbuatan yang mereka kerjakan menyukai Roni sejak awal Roni
melainkan mereka hanya mau tinggal dirumahnya.
menolong Rio dengan mencabut
e. Tahap Penyelesaian
pisau yang menancap di tubuh
Tahap penyelesaian merupakan
temannya tersebut. Tetapi
tahap akhir dalam sebuah
pembantu yang melihat Roni dan
cerita. pada tahap klimaks yaitu
Wildan bersama dengan jasad Rio
mengira merekalah pembunuhnya
perkelahian yang terjadi antara

dengan bukti pisau yang berada di Yosef dan Roni berakhir


tangan Wildan dan baju yang setelah Mariana yang
bersimbah darah. memberitahukan Marsinus
d. Tahap Klimaks yaitu bapaknya bahwa Yosef
Tahap klimaks merupakan dan Roni berkelahi di hutan
tahap dimana konflik mencapai bakau. Lantas saja Marsinus
puncaknya. Setelah peristiwa dan Mariana menghampiri
tenggelamnya perahu motor mereka, barulah kedua lelaki
yang dinaiki Roni membuatnya yang sedang berkelahi seketika
terdampar di Pulau Ottakwa berhenti setelah melihat
yang kemudian diselamatkan Marsinus. Akhirnya Yosef pun
oleh Marsinus dan Yosef. Satu mengaku kalah kepada Roni
demi satu Roni mulai meniti dan berjanji tidak akan
Harinya di pulau tersebut dan mengganggunya lagi.
bersyukur atas keberadaannya 5. Sudut Pandang
sekarang. Tahap klimaks Sudut pandang (point of view)
muncul ketika Yosef yang dapat dipahami sebagai sebuah
cemburu ketika melihat gadis cerita dikisahkan. Sudut pandang
pujaan hatinya berduaan pada hakikatnya adalah sebuah
dengan Roni, yang cara, strategi, atau siasat yang
memunculkan pertikaian secara sengaja dipilih pengarang
diantara dua lelaki tersebut. untuk mengungkapkan cerita dan
Sampai pada titik mereka gagasannya.
saling baku pukul demi 6. Amanat
cintanya Mariana yang sudah Amanat yang terkandung dalam
jelas Mariana akan memilih Novel ini adalah:
Setiap masalah yang sedang merupakan tipe anak yang tidak
dihadapi mau itu masalah besar memilih-milih teman dan
ataupun kecil janganlah terus- bergaul dengan siapa saja.
menerus terlarut dalam penyesalan, c. Nilai Social
kesedihan maupun keterpurukan, Nilai Social dalam Novel
percayalah bahwa setiap masalah menunjukkan bahwa manusia
dialami jika dilewati dengan merupakan mahkluk sosial
berdoa, sabar, dan bersyukur maka yang tidak dapat hidup tanpa
ada hikmahnya. Selain itu juga di orang lain. Tergambar ketika
manapun kita ditempatkan di bumi Marsinus dan Yosef yang
ini kita harus patut mensyukurinya. menemukan Roni telah
7. Unsur Ekstrinsik terdampar tak sadarkan diri
a. Nilai Religius pulau Ottakwa. Keduanya
Nilai Religius dalam Novel langsung menghampiri Roni
menggambarkan setiap masalah dan membantunya dengan
yang kita hadapi janganlah kita menekan perut Roni agar air
sampai melupakan sang yang ada di paru-paru Roni
pencipta kita, seharusnya kita segera keluar, kemudian
semakin mendekatkan diri dan mereka membawanya ke balai
meminta petunjuk kepadanya rumah. Mariana anak dari
agar masalah yang kita hadapi Marsinus dengan sigap
bisa kita lewati. Sesungguhnya merebus air di dapur untuk
Allah SWT mendengarkan mengompres Roni yang masih
setiap doa yang dipanjatkan tergolek lemah.
oleh hamba-Nya. d. Nilai Pengembangan Imajinasi
b. Nilai Moral Nilai Pengembangan Imajinasi
Nilai moral dalam Novel dalam Novel ini
menunjukkan bahwa sifat Rio menggambarkan bahwa Roni
yang begitu baik, ramah, dan dan Samuel memiliki
juga rendah hati. Meskipun Rio pemikiran yang kreatif dengan
terbilang orang kaya sudah memanfaatkan barang yang ada
seharusnya dia bergaul dengan yaitu dengan menggunakan
orang yang selevelnya, tetapi kertas sebagai papan untuk
malah berbanding terbalik Rio mengajar dikarenakan papan
tulis mereka sudah tidak ada. peristiwa baik atau buruk kita
Samuel pun dengan sigapnya tidak boleh sampai melupakan
pergi mengambil sagu yang sang Mahakuasa yaitu Allah
baru matang untuk menempel SWT.
kertas-kertas di dinding. f. Nilai Pengembangan
Kutipan di atas mengajarkan Intelektual
kita untuk memiliki pemikiran Nilai Pengembangan
yang kreatif yang bersifat Intelektual dalam Novel ini
produktif atau yang bisa menunjukkan bahwa Roni
menghasilkan sesuatu yang memiliki pemikiran yang
berguna. cerdas dan berakal. Tergambar
e. Nilai Pengembangan Perasaan saat Roni yang seusai lulus dari
Nilai Pengembangan Perasaan bangku SMA, ia langsung
dalam Novel ini menunjukkan bekerja di salah satu counter
bahwa kita harus kuat dan butik. Karena, Roni berpikir dia
tabah dalam menghadapi harus membalas kebaikan sang
sesuatu yang sedang menimpa kakek yang sudah mengurusnya
diri kita serta janganlah kita dari ia kecil hingga lulus SMA
melupakan sang Mahakuasa. meskipun dari uang pensiunan
untuk selalu berada dijalannya. sang kakek sebagai veteran dan
Tergambar disaat Roni yang tidak mungkin terus-menerus
hanyut terombang-ambing oleh meminta kepada kakeknya
derasnya air sungat yang yang membuatnya harus
menyeretnya. Ia mulai pasrah mandiri mencari uang sendiri
jika hidupnya sampai disini dengan bekerja. Meskipun
saja, namun ia teringat kata- sebenarnya Roni tidak terlalu
kata Ustadz Sholeh yang puas dengan gajinya sebagai
mengatakan bahwa yang pramuniaga, namun ia selalu
mempunyai hidup dan mengingat nasehat sang kakek
kehidupan hanyalah Allah yang mengatakan bahwa semua
semata. Untuk itu ia hanya pekerjaan asalkan halal akan
bermohon kepada-Nya. Dimana mendapatkan hasil yang
pun kita berada apa pun yang membuatnya bertahan bekerja
sedang kita alami mau itu
di counter butik hingga dua masalah yang sedang dihadapi mau itu
tahun lamanya. masalah besar ataupun kecil janganlah
D. PENUTUP kita terus-menerus terlarut dalam
a. Kesimpulan kesedihan, percayalah bahwa setiap
Berdasarkan hasil analisis yang masalah yang menimpa kita jika kita
telah dipaparkan pada BAB IV, dapat melewatinya dengan berdoa, sabar,
disimpulkan bahwa: (1) analisis unsur dan bersyukur maka terdapat hikmah
intrinsik yang terdapat di dalam novel yang sangat besar dibalik itu semua.
Tambelo (Meniti Hari di Ottakwa) Selain itu juga di manapun kita
karya Redhite Kurniawan berupa: (a) ditempatkan di bumi ini kita harus
tema novel ini adalah janganlah kita patut mensyukurinya.
terlalu larut dalam penyesalan dan Analisis unsur ekstrinsik nilai
keterpurukan, sesungguhnya setiap pendidikan yang terdapat dalam novel
kejadian yang dialami pasti ada Tambelo (Meniti Hari di Ottakwa)
hikmah dibalik itu semua. (b) tokoh adalah (1) nilai-nilai yang terdapat
dalam novel ini adalah Roni, Kakek, dalam novel seperti: (a) novel
Ustadz Sholeh, Wildan, Rio, Anto, Tambelo (Meniti Hari di Ottakwa)
Mariana, Marsinus, Yosef, Samuel dapat mengembangkan nilai religius
dan Tino. (c) latar novel ini adalah peserta didik, (b) novel Tambelo
latar tempat, seperti: di rumah Rio, di (Meniti Hari di Ottakwa) dapat
jalanan, di rumah Roni, di sungai, di mengembangkan nilai moral peserta
hutan mangrove, di rumah Marsinus, didik, (c) novel Tambelo (Meniti Hari
di kelas, di depan rumah, di atas kapal. di Ottakwa) dapat mengembangkan
Latar waktu dalam novel ini adalah nilai sosial peserta didik, (d) novel
pagi hari, malam hari, malam hari, Tambelo (Meniti Hari di Ottakwa)
pagi hari, malam minggu. Latar dapat mengembangkan nilai
suasana dalam novel ini adalah pengembangan imajinasi peserta
gembira, kacau, tegang. (d) alur dalam didik, (e) novel Tambelo (Meniti Hari
novel ini menggunakan alur di Ottakwa) dapat mengembangkan
campuran. (e) sudut pandang dalam nilai pengembangan perasaan peserta
novel ini menggunakan pengarang didik,(f) novel Tambelo (Meniti Hari
bercerita dengan memposisikan di Ottakwa) dapat mengembangkan
dirinya sebagai orang ketiga. (f) nilai pengembangan intelektual
amanat dalam novel ini Setiap peserta didik.
Salah satu bentuk pembelajaran pertimbangan dalam mengembangkan
sastra di sekolah khususnya tingkat ilmu pengetahuan tentang sastra
SMA yaitu apresiasi karya sastra. pembelajaran bahasa dan sastra
Pembelajaran sastra di sekolah Indonesia.
bertujuan untuk meningkatkan 1. Bagi peneliti
apresiasi siswa terhadap karya sastra. Penelitian ini merupakan sarana
Selain itu, pembelajaran sastra juga untuk meningkatkan kemampuan
bertujuan untuk memperoleh dan kreativitas peneliti dalam
pemahaman peserta didik agar mampu mengkaji karya sastra terutama
menghargai manusia dan memahami yang berkaitan dengan unsure
nilai-nilai kemanusiaan. intrinsik dan ekstrinsik novel.
Analisis unsur intrinsik dan 2. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
ekstrinsik, khususnya relevansi novel Dalam novel Tambelo (Meniti Hari
Tambelo (Meniti Hari di Ottakwa) di Ottakwa) karya Redhite
terhadap pembelajaran sastra di SMA Kurniawan terdapat banyak
telah sesuai dengan: materi pada pelajaran yang dapat diambil untuk
silabus Kurikulum 2013, dengan mengetahui perkembangan sastra
kompetensi Dasar , 3.1 Memahami di Indonesia, sehingga guru bahasa
struktur dan kaidah teks novel baik dan sastra Indonesia bisa
melalui lisan maupun tulisan. menggunakan novel Tambelo
Indikator pencapaian kompetensi (Meniti Hari di Ottakwa) sebagai
yaitu mampu memahami unsur media pembelajaran sastra kepada
instrinsik ( alur, tema, peserta didik dalam mengajar
penokohan,sudut pandang, latar, dan pelajaran tentang karya sastra.
amanat) dan ekstrinsik (nilai budaya,
sosial, moral, religius, dan lain-lain) DAFTARA PUSTAKA
teks novel lisan maupun tulisan, Aminuddin, 1995. Pengantar Apresiasi
mampu memahami kaidah teks novel Karya Sastra. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
baik melalui lisan maupun tulisan.
Aminuddin, 2011. Pengantar Apresiasi
b. Saran
Karya Sastra. Cetakan
Berangkat dari kesimpulan di kesembilan. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
atas, maka berikut ini penulis
mengemukakan beberapa saran yang Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi
Penelitian Sastra. Yogyakarta:
dapat dijadikan tolak ukur dan
CAPS (Center For Academic Novel Sebuah Penantian karya
Publishing Service). Septia Khoirunnisa dan
Relevansinya Terhadap
Emzir, dkk. 2015. Teori dan Pengajaran Pembelajaran Sastra di SMP.
Sastra. Jakarta. PT Skripsi S1 : Universitas
RajaGrafindo Persada. Mataram.
Heru, Kurniawan Sutardi. Penulisan Sastra Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori
Kreatif. Graha Ilmu. Pengkajian Fiksi. Cetakan
kedelapan. Yogyakarta: Gadjah
Irwansyah, Putra. 2014. Analisis Unsur
Mada University.
Intrinsik dan Nilai Sosial Novel
Nak, Maafkan Ibu Tak Mampu Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori,
Menyekolahkanmu Karya Wiwid Metode, dan Teknik Penelitian
Prasetyo dan Implikasinya Sastra. Cetakan pertama.
dalam Pembelajaran Sastra di Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
SMA. Skripsi S1 : Universitas
Mataram. Siswanto. 2013. Pengantar Teori Sastra.
Cetakan Pertama. Aditya Media
Istiqomah. 2010. Skripsi. “Analisis Publishing.
Struktural dan Nilai Pendidikan
Roman Layar Terkembang Siswantoro. 2005. Metode Penelitian
Karya ST. Ali Syahbana Sastra: Analisis Psikologis.
Kaitannya Dengan Pembelajaran Surakarta: Sebelas Maret
Sastra di Madrasah Aliyah University Press.
Assulamy Langko”. Mataram:
FKIP Unram. Sukada, Made. 2013. Pembinaan Kritik
Sastra Indonesia. Edisi Revisi.
Jalaluddin. 2012. Psikologi Agama. Bandung: CV Angkasa.
Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada. Sutikno, Sobry.2013. Belajar dan
Pembelajaran. Lombok.
Kurniawan, Redhite. 2008. Tambelo Holistica.
(Meniti Hari di Ottakwa).
Cetakan pertama. Surakarta. Era Sumarni. 2010. Skripsi. “Analisis Unsur
AdiCitra Intermedia. Intrinsik Novel Luruh Kuncup
Sebelum Berbunga Karya Mira
KLBI. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. W dan Manfaatnya Sebagai
Surabaya. Kashiko Surabaya. Bahan Ajar Sastra di SLTP”.
Mataram: FKIP Universitas
Laela, Fitria. 2015. Analisis Unsur Mataram.
Intrinsik dan Nilai Budaya
dalam Cerita Rakyat Cilinaya.
Skripsi S1. Universitas
Mataram.
Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa:
Tahapan Srategi, Metode, Dan
Tekniknya. Jakarta: PT
Grafindo.
Mariani. 2017. Analisis Struktural dan
Nilai Pendidikan Moral dalam

Anda mungkin juga menyukai