ceramah, tujuan, jenis-jenis ceramah, ciri-ciri, unsur-unsur, struktur dan kaidah/ciri kebahasaan teks
ceramah.
Apa yang dimaksud dengan teks ceramah? Menurut para ahli, yang salah satunya kami kutip dari
Winarno Surahmad, M.Ed menyatakan bahwa:
Ceramah adalah penuturan dan penerangan secara lisan oleh guru terhadap muridnya, sedangkan
peran dari murid hanya mendengarkan dengan teliti, sambil mencatat yang pokok dari yang telah
disampaikan oleh guru.
Nah, kalian sudah tahu kan apa itu teks ceramah. Adapun jenis-jenis dari ceramah terdiri atas 2 jenis
yaitu ceramah umum dan ceramah khusus. Sedangkan unsur-unsur ceramah antara lain:
penceramah, pendengar, materi, metode ceramah.
Sebutkan struktur dari teks ceramah? Strukturnya yaitu: pendahuluan, isi ceramah dan penutup.
Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak secara mendalam mengenai Teks Ceramah.
Pengertian Ceramah
Ceramah adalah pidato yang bertujuan untuk menerangkan atau menyiarkan nasehat dan
petunjuk-petunjuk berkaitan dengan ajaran-ajaran agama.
Secara umum, ceramah, khotbah, dan sambutan merupakan bagian dari pidato. Nah, berarti
ketiganya sama-sama kegiatan berbicara di muka umum untuk memaparkan gagasan, pikiran, atau
informasi kepada pendengar yang sifatnya persuasif.
Arti kata ceramah, menurut KBBI adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar,
mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.
Tujuan Ceramah
Ciri-ciri ceramah
Menjadi pembicara yang baik harus memandang sesuatu hal dari sudut pandang yang baru atau
tak terduga pada hal-hal umum.
Mempunyai cakrawala yang luas, memikirkan dan membicarakan isu-isu dari beragam
pengalaman di luar kehidupannya sehari-hari.
Antusias, menunjukkan minat yang besar pada apa yang diperbuat dalam hidupnya.
Tidak pernah membicarakan diri sendiri.
Sangat ingin tahu.
Menunjukkan empati, berusaha menempatkan diri pada posisi untuk memahami apa yang Anda
katakan.
Mempunyai selera humor, dan tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.
Mempunyai gaya bicara sendiri.
Jenis-jenis Ceramah
Adapun jenis-jenis dari ceramah terdiri atas dua jenis yaitu ceramah umum dan ceramah khusus.
Penjabaran singkatnya seperti dibawah ini:
1. Ceramah Umum
Ceramah umum adalah pesan yang bertujuan untuk memberikan sebuah nasehat dan petunjuk-
petunjuk yang ditujukan kepada khalayak ramai, atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum
keseluruhannya bersifat menyeluruh, maksudnya tidak ada batasan-batasan apapun baik dari
audiens yang sudah tua ataupun yang masih muda, materinya juga tidak ditentukan, sesuai dengan
acara.
2. Ceramah Khusus
Ceramah khusus adalah ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk
kepada mad'u atau khalayak tertentu dan bersifat khusus baik itu materinya maupun yang lainnya.
Pada ceramah khusus ini, banyak batasan-batasan yang dibuat misalkan materi yang menyesuaikan
dengan keadaan. Contoh Peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Unsur-unsur Ceramah
1. Penceramah
Unsur dari ceramah yang pertama adalah penceramah itu sendiri yaitu orang yang melakukan
kegiatan ceramah. Untuk menjadi seorang penceramah, wajib memiliki ilmu yang mumpuni
terhadap materi yang diberikan kepada pendengar.
2. Pendengar
Unsur ceramah yang kedua adalah pendengar. Pendengar merupakan orang yang menerima nasehat
dan petunjuk dari penceramah.
3. Materi
Materi yang diberikan dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran suatu agama. Namun, ceramah
yang baik adalah ceramah yang mampu dan sanggup membuat pendengar terdorong dan tergugah
untuk melakukan nasehat-nasehat yang telah diberikan oleh penceramah. Selain itu, materi ceramah
harus disusun secara sistematis agar materi disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
pendengar.
4. Metode ceramah
Metode ceramah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang penceramah untuk menjelaskan
materi. Metode ceramah terbagi menjadi:
5. Media ceramah
Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan atau menjelaskan materi kepada
pendengar.
1. Pendahuluan
Pembuka: bagian yang berisi salam pembuka, ucapan syukur, dan ucapan penghormatan.
Pengantar: bagian yang berisi paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
2. Isi Ceramah
Inti: bagian ini berisi paparan dari penceramah, pandangan umum penceramah, ilustrasi dari
materi yang disampaikan oleh penceramah.
Gagasan: bagian ini berisi tentang ide besar yang ingin disampaikan penceramah kepada
pendengar. Ceramah yang baik dan bagus berisi satu gagasan besar yang kemudian dapat
dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup
Simpulan
Ucapan permintaan maaf, dan
Salam penutup
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kepada kita semua
nikmat sehat serta nikmat iman sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita NAbi Agung Muhamamd SAW
yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiah yang terang benderang seperti
sekarang ini. Juga kepada keluarganya, sahabatnya, serta para pengikutnya dan sampailah kepada
kita selaku umatnya. Aamiin.
Allah serta Rasul-Nya telah mengajarkan kepada kita untuk dapat menjalani hidup dengan lapang
dan tenang. Salah satu sifat yang harus kita miliki untuk dapat hidup lapang dan tenang adalah
adalat sifat sabar. Kata sabar berasal dari bahasa arab yang artinya menahan diri. Apabila diartikan
dalam kehidupan sehari-hari maka cakupan artinya sangat luas.
Kita akan semakin mudah untuk dapat bersabar dalam menghadapi cobaan apabila kita semakin
sadar akan siapa diri kita sebenarnya. Untuk itu hal pertama yang dapat kita bangun dalam diri kita
adalah dengan menyadari bahwa kapanpun dan di manapun kita berada pasti tidak akan pernah
lepas dari yang namanya cobaan.
Dalam Al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang membahas mengenai balasan bagi orang-orang yang
bersabar. Beberapa ayat tentang sabar ada dalam surah Al-Baqarah ayat 153, 155,156,157. Untuk
ayat 153 berbunyi yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar.
Tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya mengajak saudara semua untuk selalu meningkatkan
kualitas sabar kita mengenai apapaun yang telah terjadi dalam hidup kita. Sehingga hati kita dapat
lebih tenang dalam menerima apa yang telah Allah takdirkan.