Anda di halaman 1dari 6

Nama anggota:

1. Adinda Mufidatin Nafisah (01)


2. Akhmad Zaki Ramadhan (02)
3. Alifia Khanza Khoirrunisa (03)
4. Aulia Amirrul Haqq Aliman (05)
5. Firly Ayu Syaharani (13)
6. Naufal Rabbani Ahmad (22)
7. Nicholas Rizaldi (23)
8. Rosalia Amendika (28)
9. Zahrotul Camelia (36)
TEKS CERAMAH

A. Definisi ceramah
Ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi,
pengetahuan, dan sebagainya. Sedangkan menurut KBBI, ceramah adalah pidato oleh
seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuaan, dan
sebagainya.

B. Tujuan ceramah
Tujuan ceramah dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tujuan umum
Tujuan umum dirumuskan tiga hal yaitu informatif, persuasif, dan kreatif.
• Informatif (memberitahukan)
Ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar.
Contoh : ceramah tentang peranan para pelajar pada masa perang kemerdekaan
• Persuasif (memengaruhi)
Ditujukan agar pendengar menyetujui atau mengikuti ajakan pembicara.
Contoh : Cara hidup sehat, dll
• Rekreatif (menghibur)
Ditujukan agar pendengar merasa terhibur dalam ceramah rekreatif ini biasanya
berisi guyonan, anekdot, dan unsur humor lainnya
b. Tujuan khusus
Rincian dari tujuan umum. Tujuan umum lebih informasional, lebih jelas dan
terukur.
Contoh topik tujuan umum dan khusus
Topik : Keragaman budaya daerah
Tujuan umum : Informatif
Tujuan khusus :1. Setiap daerah memiliki suatu yang khas
2. Dalam budaya daerah banyak nilai-nilai yang dapat dipetik

C. Unsur ceramah
a. Penceramah
b. Pendengar
c. Materi
d. Metode
1. Impromptu (tanpa persiapan)
2. Menghafal
3. Membaca naskah
4. Ekstemporan (pokok)

D. Struktur teks ceramah


a. Pendahuluan (tesis) :
- Isu
- Permasalahan
- Pandangan umum penulis
b. Isi ceramah (rangkaian argumen) :
- Pendapat-pendapat
- Fakta
c. Penutup (penegasan kembali) :
- Simpulan
- Rangkuman

E. Ciri-ciri teks ceramah


1. Menggunakan kalimat simpleks (tunggal) dan kalimat kompleks (majemuk).
2. Kalimatnya bersifat deklaratif dan imperative (persuasif/ajakan).
3. Menggunakan kata sapaan orang kedua atau ketiga yang sesuai bahasa adat setempat,
santun, dan sesuai dengan situasi/kondisi.
4. Memiliki sistematika:
a. Pendahuluan (pembuka, salam pembuka, ucapan penghormatan, ucapan syukur,
pengantar pembicaraan yang mengarah pada topik).
b. Isi (gagasan diuraikan secara terperinci, kronologis, atau sesuai kepentingan atau topik
ke subtopik).
c. Penutup (simpulan pendek, permintaan maaf, salam penutup).
5. Isi ceramah sesuai dengan kegiatan.
6. Isi ceramah benar, objektif, dan jelas.
7. Isi ceramah tidak menimbulkan pertentangan.
8. Bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengar.
9. Bahasa yang digunakan santun dan rendah hati

F. Ciri kebahasaan teks ceramah


1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tugggal) dan kata ganti orang kedua jamak,
sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga
kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali
menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian,
bapak-bapak, ibuibu, saudara-saudara
2. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang
dibahas. Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasanya,
istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis, epimistis, tata krama,
kesantunan berbahasa, etika berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat).
Misalnya,jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain
itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal ataupun
perbandingan/ pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya,
berbeda halnya, namun.
4. Menggunakan kata-kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan,
memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu,
harus.

G. Persamaan dan perbedaan ceramah, khotbah, dan pidato


Pidato dapat diartikan wacana yang disiapkan untuk diucapkan di hadapan orang banyak.
Ceramah diartikan pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, yang
membicarakan suatu hal. Sedangkan Khotbah adalah pidato terutama yang menguraikan
tentang ajaran agama. Dari pengertian-pengertian itu dapat disimpukan bahwa antara
pidato, ceramah dan khotbah pada dasarnya memiliki persamaan yaitu pengungkapan
pikiran di hadapan orang banyak melalui ujaran dengan cara-cara tertentu.

Ceramah, khotbah, dan pidato juga memiliki perbedaan. Perbedaan itu terletak pada :

1. Topik yang dibahas

Pidato topik pembicaraannya bersifat umum. Khotbah topik pembicaraannya tentang


keagamaan tertentu. Ceramah topik pembicaraannya bersifat pengetahuan, penyampaian
informasi dll

2. Interaksi pembicara dan pendengar

Pidato tidak terdapat interaksi antara pembicara dengan pendengar. Khotbah tidak terdapat
interaksi antara sang pembicara dengan sang pendengar sama sekali. Ceramah terdapat
interaksi berupah tanya jawab antara sang pembicara dengan sang pendengar

3. Jenis pendengar

Pidato ditujukan untuk seluruh kalangan (kalangan umum). Khotbah ditujukan hanya untuk
kalangan penganut agama tertentu. Ceramah bisa ditujukan untuk kalangan umum jika
ceramah umum dan umat agama tertentu jika ceramah keagamaan

4. Tempat

Pidato dilakukan pada acara dan tempat tertentu. Khotbah biasanya dilakukan di dalam
tempat ibadah agama tertentu. Ceramah biasanya dilakukan tempat ibadah, di kampus, di
sekolah, di tempat khusus (aula) saat seminar/ ceramah umum.

H. Kalimat majemuk bertingkat


a. Kalimat majemuk hubungan akibat, terdapat kata penghubung sehingga, sampai-
sampai, maka.
Contoh : Rani memiliki pola hidup yang tidak teratur sehingga mudah jatuh sakit.
b. Kalimat majemuk hubungan cara, terdapat kata penghubung dengan.
Contoh : Kenzie memukul pohon dengan tangannya.
c. Kalimat majemuk hubungan sangkalan, terdapat kata seolah-olah, seakan-akan.
Contoh : Dia hanya tersenyum setelah menjatuhkan bukuku, seolah-olah tidak
melakukan kesalahan
d. Kalimat majemuk hubungan kenyataan, terdapat kata padahal, sedangkan.
Contoh : Hari ini akan diadakan ulangan dadakan, sedangkan aku belum belajar.
e. Kalimat majemuk hasil, ditandai dengan konjungsi makanya.
Contoh : tempat ini licin, makanya anda jatuh
f. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai dengan konjungsi bahwa, yaitu.
Contoh : berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa ia adalah seorang pelajar
teladan.
g. Kalimat majemuk hubungan atributif, ditandai oleh konjungsi yang.
Contoh : pamannya yang tinggal di Bogor itu sedang dirawat di rumah sakit
I. Langkah-langkah menyusun teks ceramah
1. Menentukan topik.
Beberapa topik yang dijadikan bahan ceramah: Pengalaman pribadi, hobi, pelajaran
sekolah, pendapat pribadi dan masih banyak lagi.
2. Merumuskan tujuan ceramah.
Terdapat dua macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
a. Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan
(informatif), memengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif).
b. Tujuan khusus ialah tujuan yang merupakan rincian dari tujuan umum. Tujuan umum
lebih informasional, lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya.
3. Menyusun kerangka ceramah.
Rencana yang memuat garis garis besar materi yang akan diceramahkan.
4. Menyusun ceramah berdasarkan kerangka.
Mengembangkan kerangka menjadi naskah ceramah yang utuh dengan:
a. Mengkaji bahan secara kritis
b. Meninju kelayakan bahan
c. Meninjau bahan yang menimbulkan pro dan kontra
d. Menyusun sistematika bahan ceramah
e. Menguasai bahan ceramah berdasar jalan pikiran yang logis.

J. Contoh teks ceramah

Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah kita telah diberi kesempatan pada hari ini untuk berkumpul di tempat ini dalam
keadaan sehat wal-afiat.Saudara saudara yang saya cintai,di kesempatan yang berbahagia ini
saya akan sedikit menyampaikan ceramah mengenai “lingkungan.”

Di moment hari lingkungan hidup ini saya ingin mengajak saudara-saudara sekalian untuk
turut menjaga lingkungan sekitar kita. Tema ini saya ambil terus terang karena rasa prihatin
saya terhadap lingkungan sekitar kita. Yang mana keadaannya makin tercemar tiap harinya.

Kita perlu menyadari bahwa sedari awal hidup di bumi ini kita sudah sangat bergantung pada
lingkungan. Misalnya saja saat merasa kehausan, kita minum yang bersumber dari lingkungan.
Saat bernafas, udara yang kita hirup pun berasal dari lingkungan.

Atau saat kita lapar lalu makan. Makanan yang kita konsumsi tidak lain dan tak bukan adalah
sumber makanan yang ditanam dari lingkungan kita. Dengan begitu sudah sangat jelas kita
sangat bergantung pada lingkungan. Lingkungan mempunyai dampak yang sangat besar untuk
kehidupan kita. Bahkan seakan akan lingkungan adalah hidup kita.

Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa baik buruknya kondisi lingkungan kita akan
berpengaruh langsung terhadap baik buruknya kehidupan kita.Tentunya dalam hal kualitas
hidup.Hal tersebut bisa diliat dari beberapa masa lalu ketika masih banyak pohon hijau yang
hidup di sekitar lingkungan kita.

Kualitas hidup kita saat itu sangat baik, setiap hari menghirup udara segar hingga pernafasan
segar. Mata pun selalu dimanjakan dengan pemandangan hijau yang menyejukkan. Namun
lihatlah keadaan sekarang. Pohon-pohon besar yang rindang mulai berkurang.
Akibat kerakusan manusia yang menebang pohon sembarangan. Kesejukan dan kehijauan
lingkungan seakan mulai musnah. Digantikan dengan asap karbondioksida dari aktivitas pabrik
yang mulai terasa mengganggu. Tidak ada lagi yang berperan sebagai pengubah
karbondioksida menjadi oksigen. Karena pohon telah banyak ditebang.

Kesejukan dan kesegaran yang selalu kita hirup dulunya, sekarang berubah dengan bau tidak
sedap yang berasal dari polusi limbah. Bencana alam juga sering datang silih berganti seakan
tak ada habisnya. Apalagi kalau bukan karena modernisasi yang sangat tidak bersahabat
dengan lingkungan.

Masalah sampah pun tidak luput dari kehidupan masyarakat masa kini. Kita semua pasti masih
ingat beberapa tahun kebelakang, saat kita mencoba untuk berjalan-jalan sekitar lingkungan.
Di setiap langkah kita pastinya terlihat bersih. Tidak seperti masa kini yang mana sampah
sudah terlihat dimana-mana bahkan menyerupai gunung yang dapat merusak pandangan
mata.

Tanah yang dulu sangat subur dapat ditanami berbagai macam jenis tumbuhan, kini seakan
tak mampu memberi kehidupan. Di atas tanah yang dulunya selalu bersih sekarang penuh
dengan timbunan sampah. Kesuburan yang dulu adalah sebuah hal yang lumrah kini hanya
menjadi sebuah legenda saja.

Saudara-saudara yang saya hormati.Saya yakin hal-hal tersebut dari kita semua yang ada disini
pasti pernah mengalaminya. Hendaknya kita menyadari dan memahami, bahwa kerusakan
lingkungan yang saya sebutkan tadi sebetulnya adalah ulah kita sendiri. Hendaknya kita semua
disini untuk tidak mengabaikan hal ini.

Karena bukan tidak mungkin bencana besar yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya akan
datang untuk mengingatkan kita.Jadi langkah utama kita supaya hal tersebut tidak terjadi
adalah memulai dengan hal kecil. Seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi
menggunakan kendaraan bermotor atau mulai dengan gerakan menanam pohon.

Sekian ceramah yang saya sampaikan dengan tema “lingkungan ”. Semoga kita tetap menjadi
pribadi yang selalu mencintai lingkungan sekitar. Dan tak lupa saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.Akhir kata

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai