Anda di halaman 1dari 17

CERAMAH

A. Pengertian Ceramah
Ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasihat dan petunjuk-petunjuk.
Ceramah dapat dilaksanakan kapan saja, di mana saja. Tidak ada persyaratan khusus,
waktu tidak dibatas, dan siapa pun boleh melakukannya. Ceramh dapat dilakukan
dengan kreatif dan inovatif, seperti dalam seminar, lokakarya, pelatihan, atau
sarasehan.
B. Jenis-jenis Ceramah
1. Ceramah Umum
Merupakan ceramah yang bertujuan memberikan nasihat kepada khalayak umum
atau masyarakat luas. Dalam ceramah umum hal-hal yang disampaikan sangat
cocok bagi audiensi yang tua ataupun muda. Materinya juga tidak ditentukan,
tidak harus sesuai dengan acara.
2. Ceramah Khusus
Merupakan ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasihat-nasihat kepada
khalayak tertentu dan bersifat khusus, baik materi maupun yang lainnya. Dalam
ceramah khusus, ada batasan-batasan tertentu, seperti tipe audiensi yang
diinginkan dan cakupan materi ceramah.
Contoh: peringatan hari besar Islam
C. Pengertian dan Ciri Informasi
1. Pengertian
Informasi adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian
analisis atau simpulan (Anton M. Moeliono)
2. Ciri-ciri Informasi
a. Harus jelas
b. Harus lengkap
c. Harus lugas
d. Harus logis
e. Mudah dipahami
D. Aspek Analisis Ceramah
1. Unsur-unsur ceramah meliputi;
a. Pembukaan: dengan salam pembuka
b. Isi : nilai moral
c. Penutup: ada salam penutup
2. Kebahasaan ceramah
Ceramah harus menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, serta
menggunakan kata sehari-hari.
3. Isi informasi
Cermah berisi pendidikan karakter berupa anjuran perbaikan moral.
E. Manfaat Ceramah
Manfaat ceramah dibagi menjadi dua;
1. Dari segi pembicara
a. Melatih keterampilan berpikir
b. Melatih mental
c. Meningkatkan keterampilan berbicara
2. Dari segi pendengaran
a. Memberi wawasan luas berkaitan dengan informasi yang disampaikan oleh
pembicara
b. Memberi gambaran kepada pendengar mengenai luasnya suatu persoalan serta
jalan keluarnya.
F. Ciri-ciri Ceramah
1. Ada seorang pembicara dan sekelompok pendengar yang sudah dipersiapkan
2. Ada ide yang akan disampaikan dengan lisan (uraian lisan)
3. Ada kesempatan bertanya bagi pendengar, yang harus dijawab oleh
pembicara/pencermah.
4. Ada alat-alat peraga yang dipakai untuk menjelaskan isi/materi ceramah.

G. Struktur Ceramah
1. Pendahuluan;
Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik
yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang
disebut dengan isu
a. Salam pembuka

Selamat pagi, salam sejahtera buat kita semua

Yang terhormat Kepala SMK Maju Mulya, Bapak Supriyadi, M.M


Yang saya hormati Bapak Ibu guru, karyawan, Staf di SMK Maju Mulya serta
teman-teman yang berbahagia.

b. Ucapan terima kasih

Pertama sekali, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kita dapat berkumpul di
tempat ini tanpa halangan apa pun.

c. Pengenalan topik (isu)


Bagian ini mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni tentang
menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
2. Isi (Rangkaian Argumen)
Materi yang disampaikan dalam ceramah seperti materi yang bersifat khusus
(misalnya menyinggung tentang masalah narkotika) atau materi yang berupa
persoalan aktual yang sedang hangat diperbincangkan. Informasi dalam ceramah
biasanya sederhana, tidak terlampau panjang, tidak bertele-tele, dan mudah
diingat. Bahasa dalam ceramah juga sederhana, mudah dipahami, dan tidak
menimbulkan makna ganda. Di dalam isi ceramah terdapat;

a. Materi yang dibahas


Berdasarkan contoh di atas materi yang di bahas adalah fenomena
menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
b. Pendapat pembicara
Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang
menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
c. Alur pembicaraan (runtut)
d. Referensi dari pendapat yang disampaikan

3. Penutup
Penutup dapat diartikan dengan penegasan ulang dari materi ceramah yang
disampaikan, adapun bagian-bagian dari penutup antara lain;
a. Simpulan
Bagian simpulan merupakan hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal
ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran-saran yang disertai pula sejumlah
alasan.

b. Ungkapan penutup

Demikian yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat.


Atas perhatian Saudara, saya mengucapkan terima kasih.
c. Salam

Selamat pagi, Wassalamu’alaikum wr. Wb

H. Hal-hal Penting yang Harus Diperhatikan dalam Ceramah


1. Kuasailah materi
Sebelum berceramah, pastikan materi sudah siap. Kuasailah dengan baik materi
yang hendak disampaikan entah secara lisan ataupun tulisan.
2. Tunjukkanlah penampilan yang menarik
Penampilan merupakan salah satuu kunci utama untuk menarik perhatian
pendengar. Penampilan harus sesuai dengann situasi dan kondisi audiensi, topik
ceramah, serta standar kesopanan yang berlaku.
3. Berbicaralah dengan singkat, padat, dan jelas.
Hindarilah hal-hal yang tidak penting atau pembicaraan yang keluar jauh dari
topik.
4. Gunakanlah intonasi dan mimik wajah yang tepat
Para pendengar tentu tidak menyukai pembicaraan yang datar, oleh karena itu,
gunakanlah intonasi dan mimik wajah yang tepat.
5. Gunakan gerak tubuh yang wajar
Hindarilah gerak tubuh yang berlebihan karena bisa merusak konsentrasi audiensi.
6. Kendalikan ketegangan
Jika kamu terlalu tegang, maksud dan tujuan ceramah tidak akan tersampaikan.
7. Gunakan bahasa yang baik dan benar
Gunakanlah bahasa sesuai dengan audien, apakah para intelektual atau masyarakat
biasa agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
8. Jangan terpaku pada teks
Hal ini memberikan kesan positif bagi audiensi.

I. Hal-hal yang Harus Dimiliki Penceramah


1. Keberanian dan tekad yang kuat
2. Pengetahuan yang luas
3. Pemahaman yang baik tentang komunikasi massa
4. Penguasaan bahasa dengan baik dan lancar
5. Latihan yang memadai

J. Hal-hal penting yang perlu dipersiapkan dalam ceramah


1. Tema yang hendak disampaikan dalam ceramah seperti;
a. Penanggulangan narkotika
b. Pendidikann karakter
c. Pentingnya wawasan kebangsaan
d. Bahaya merokok
2. Analisis pendengar dan suasana
3. Kerangka teks/catatan penting
4. Latihan yang secukupnya
K. Kepribadian Pembicara
Seoranng pembicara/penceramah harus memiliki kepribadian sebagai berikut;
1. Karakter yang kuat
2. Pengendalian diri
3. Keikhlasan dan kesungguhan hati
4. Kepekaan terhadap pendengar
5. Supel dan menaruh rasa hormat terhadap orang lain
6. Kejujuran dan lemah lembut dalam mempersuasi pendengar/audiensi
7. Bijaksana

L. Kebahasaan Teks ceramah


1. Menggunakan kata ganti orang
a. Kata ganti orang pertama tunggal dan jamak yakni;
Saya, aku, kami (orang pertama jamak)
b. Kata ganti orang kedua jamak yakni;
Hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara.
2. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan
topik yang dibahas.
Contoh istilah-istilah
Sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika bahasa, dll.
3. Menggunakan kata-kata yang berhubunga kausalitas (sebab-akibat)
Contoh; jika ... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena
itu, dll.
4. Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal
Contoh; sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, dll.
5. Menggunakan kata-kata perbandingan atau pertentangan
Contoh; sebaliknya, berbeda halnya, namun, dll
6. Menggunakan kata-kata kerja mental
Contoh; diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga,
berpendapat, berasumsi, menyimpulkan, dll
7. Menggunakan kata-kata persuasif (ajakan, himbauan)
Contoh; hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus, dll
8. Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
a. KMB hubungan akibat
Ditandai dengan kata penghubung sehingga, sampai-sampai, akibatnya,
maka, dll.
Contoh;
- Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit
- Penjelasan diberikan seminggu sekali sehingga anak-anak dapat
mengerjakan tugas-tugas mereka dengan teratur
b. KMB hubungan cara
Ditandai dengan kata penggunakan dengan
Contoh;
- Kejelasan PSMS Medan berhasil mempertahankan kemenangannya
dengan memperkokoh pertahanan mereka
- Dengan cara menggendongnya, anak itu ia bawa ke rumah orang tuanya.
c. KMB hubungan sangkalan
ditandai dengan konjungsi seolah-olah, seakan-akan
contoh;
- Keadaan di dalam kota kelihatan tenang, seolah-olah tidak ada sesuatu
apapun yang terjadi
- Ia pun menghapus wajahnya, seakan mau melenyapkan pikirannya yang
risau itu
d. KMB hubungan kenyataan
Ditandai dengan kondisi padahal, sedangkan
Contoh;
- Pura-pura tidak tahu padahal dia tahu
- Para tamu sudah siap, sedangkan kita belum siap
e. KMB hasil
Ditandai dengan konjungsi makanya
Contoh;
- Tempat ini licin, makanya Anda jatuh
- Yang datang berwajah seram, makanya saya lari ketakutan
f. KMB hubungan penjelasan
Ditandai dengan kata penghubung bahwa, yaitu
Contoh
- Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pelajar
teladan
- Kebun ini telah dibersihkan ayah, yaitu dengan memangkas dan
menebang belukar yang tumbuh disekitarnya
g. KMB hubungan atributif
Ditandai dengan kata penghubung yang
Contoh;
- Pamannya yang tinggal di Bogor itu, sedang dirawat di rumah sakit
TUGAS

Perhatikan teks ceramah di bawah ini!


Assalamualaikum wr, wb.

Para hadirin yang saya hormati,

Pada kesempatan kali ini, marilah kita mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa berjumpa di pagi
hari yang cerah ini, untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Adapun pidato yang akan
saya sampaikan hari ini mempunyai tema pentingnya pendidikan karakter.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa pendidikan karakter adalah bentuk kegiatan pendidikan
yang bertujuan untuk membentuk kepribadian para peserta didik agar menjadi lebih baik.
Dengan pendidikan karakter, anak-anak kita akan dituntun untuk mengembangkan
kepribadiannya supaya anak-anak kita menjadi lebih baik. Khusus di negara kita, pendidikan
karakter akan menuntun anak-anak kita untuk mempunyai lima karakter dasar yang mesti
dipunyai seorang siswa atau peserta didik, yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong,
dan integritas. Dengan mempunyai karakter-karakter tersebut, diharapkan anak-anak kita
bertumbuh menjadi generasi emas yang tangguh, cerdas, dan berkarakter.

Dengan demikian, pendidikan karakter begitu penting dan mesti diterapkan di sekolah-
sekolah saat ini khususnya di sekolah kita, agar nantinya anak-anak kita bisa menjadi
generasi yang lebih baik dari kita. Adapun metode atau cara agar kita dapat mengaplikasikan
pendidikan karakter di sekolah kita adalah dengan menjadikan diri kita sebagai teladan baik
bagi anak-anak kita. Selain itu, pengajaran tentang keagamaan dan kewarganegaraan mesti
kita ajarkan dengan metode dua arah, yakni dengan melibatkan anak-anak kita dalam setiap
pembelajaran materi pembelajaran tersebut, entah itu dengan bertanya atau menyatakan
pengalaman empirik mereka yang berhubungan dengan keagaamaan dan kewarganegaraan.

Sekali lagi saya katakan, bahwa pendidikan karakter mesti diaplikasikan ke tiap-tiap sekolah,
termasuk sekolah kita. Sebab, dengan pendidikan karakter, anak-anak kita akan bertumbuh
menjadi generasi yang cerdas, religius, dan mempunyai karakter yang kuat.

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mohon dimaafkan
bila ada kesalahan atau kekurangan dalam penyampaian pidato saya ini. Semoga rahmat dan
ridho-Nya senantiasa selalu ada bersama kita. Amin.

Wassalamualaikum wr, wb.

SOAL

1. Analisislah isi dan hal-hal penting yang terdapat teks ceramah di atas!
2. Analisis struktur teks ceramah di atas!
3. Identifikasi nilai didik dan nilai moral yang terdapat dalam teks ceramah di atas!
4. Analisislah diksi dan makna lugas/kias yang terdapat dalam teks ceramah!
5. Analisislah kata ganti orang, kata-kata perbandingan/pertentangan, kata-kata
persuasif, kalimat majemuk bertingkat!
BUKU NONFIKSI
A. Pengertian Nonfiksi
Nonfiksi adalah tidak bersifat fiksi, tetap berdasarkan kenyataan (J.S. Badudu).
Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan, atau peristiwa nyata
dan tidak bersifat imajinatif.
B. Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi

Buku Fiksi Buku Nonfiksi


Ditulis berdasarkan imajinasi pengarang Dibuat berdasarkan fakta, realitas, atau
dan fiktif (tidak nyata) hal-hal yang benar-benar terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.

Dapat berbentuk cerpen, novel, drama, Dapat berbentuk esai, artikel, resensi,
dan puisi biografi, dan autobiografi

Dipengaruhi subjektivitas pengarang. Harus dibuat dengan memperhatikan


Berusaha menggugah perasaan dan keobjektifan. Selain itu, menggugah nalar
membangkitkan emosi pembaca. (pikiran) pembaca.

Bahasanya bersifat konotatif dan Bahasanya bersifat denotatif dan tidak


menimbulkan tafsiran yang beragam menimbulkan makna ganda

C. Ciri-ciri buku Nonfiksi


1. Memiliki ide yang ditulis secara jelas, logis, dan sistematis
2. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta/data
3. Menyajikan temuan baru atau merupakan penyempurnaan atas temuan yang sudah
ada
4. Memuat motivasi, rancangan, dan pelaksanaan penelitian yang tertuang jelas.
5. Penulis menyajikan analisis dari data yang dipaparkan dalam tulisannya
6. Pemilihan kata dan gaya penulisan sengat baku/formal

D. Butir-butir Penting Buku Nonfiksi


1. Identitas Buku
Identitas buku perlu dicatat agar pembaca mengetahui referensi buku
Contoh:

Judul : 4 Hari Mahir Menulis Artikel, Cerpen, Novel, Skripsi


ISBN : 978-602-7608-72-6
Penulis : Agustina Soebachman
Penerbit : Syura Media Utama
Terbit : Februari 2014
Isi : 102 halaman

2. Manfaat Materi/isi Buku


Setelah membaca buku nonfiksi, kita perlu mencata manfaatnya. Sebagai contoh:
Buku berjudul 4 Hari Mahir Menulis Artikel, Cerpen, Novel, dan Skripsi membuat
penasaran pembaca sekaligus memotivasi mereka untuk mendalami informasi
tentang cara cepat (4 hari) seseorang/pembaca dapat mahir menulis dalam buku
tersebut. Ditambah lagi, di dalam buku, terdapat subjudul Panduan Cepat dan
Tepat bagi Para Penulis Pemula. Hal ini membuat pembaca semakin ingin tahu
mengenai materi yang ada di dalamnya.

3. Format Buku
Format buku sangat menentukan seberapa besar pembaca tertarik pada isinya,
seperti;

- Sampul buku/kover yang dikemas dengan menarik


- Tampilan buku dan gambar-gambar pendukung juga menjadi daya tarik
khusus bagi pembaca.
- Dll

4. Penyajian Materi/isi Buku


Penyajian materi dalam buku nonfiksi harus menarik, terutama dalam
menyampaikan isi. Penyajian isi yang baik harus memebuhi beberapa kriteria,
antara lain;
a. Memenuhi standar penulisan ilmiah
b. Bahasa pengarang mudah dipahami
c. Dilengkapi dengan contoh atau ilustrasi
d. Ilustrasi mendukung uraian

5. Bahasa yang digunakan


Bahasa yag digunakan dalam buku nonfiksi hendaknya bahasa yang lugas, logis,
menarik, dan mudah dipahami. Bahasa yang mudah dipahami tidak banyak
menggunakan majas.
6. Kelebihan buku
Sebuah buku nonfiksi dianggap bermutu atau memiliki kelebihan apabila
memenuhi kebutuhan informasi atau ilmu pengetahuan pembaca, isinya dapat
dipertanggungjawabkan, menyajikan sebuah perspektif yang baru dan segar
terhadap suatu topik, dan memberi inspirasi.

E. Pengertian Buku Pengayaan


Salah satu jenis buku nonfiksi adalah buku pengayaan. Buku pengayaan
merupakan buku yang isinya bermanfaat untuk menambah dan meningkatkan
pengetahuan maupun keterampilan. Buku pengayaan disebut juga buku bacaan atau
buku kepustakaan.
Buku pengayaan bertujuan untuk memperkaya wawasan, pengalaman, dan
pengetahuan pembaca.
F. Karakteristik buku pengayaan adalah sebagai berikut.
1. Materi dapat bersifat kenyataan atau rekaan
2. Pengembangan materi menunjang pengetahuan dalam kurikulum
3. Materi disajikan secara populer atau dengan teknik lain yang inovatif
4. Penyajian materi dapat berbentuk deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, puisi,
dan/atau menggunakan alat bantu gambar.
5. Adanya penggunaan media yang kreatif dan inovatif

G. Butir-butir Penting Buku Pengayaan (Nonfiksi)


Beberapa hal penting yang perlu dicatat dalam buku pengayaan adalah sebagai
berikut;
1. Daya tarik buku
Buku penunjang/pengayaan sangat dibutuhkan masyarakat, terutama para
akademisi. Oleh karena itu, baik isi maupun kovernya harus menarik.
2. Keunikan Buku
Buku penunjang/pengayaan harus mempunyai keunikan dibandingkan dengan
yang lain. Keunikan buku penunjang dipengaruhi gaya kepenulisan penulisnya.
Hal itu berbeda dengan buku pelajaran/sekolah yang penulisannya diarahkan
melalui kurikulum.
3. Kepadatan isi buku
Kepadatan isi buku penunjang sangat dipengaruhi materi atau persoalan yang
dibahas. Buku penunjang/buku pengayaan biasanya membahas persoalan secara
terperinci dan mendalam
4. Tematik
Buku penunjang/pengayaan membahas hanya satu tema. Hal ini disebabkan
fungsinya yang hanya memberikan penjelasan khusus untuk suatu persoalan
5. Penting
Buku pengayaan/penunjang sangat penting keberadaannya. Penting karena banyak
dicari untuk memperjelas materi dalam buku utama

H. Laporan Butir-butir Penting Buku Nonfiksi


Butir-butir penting buku nonfiksi dapat disajikan dalam bentuk laporan. Laporan
dapat berupa keterangan atau informasi yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan
secara tertulis ataupun lisan. Untuk menyusun laporan diperlukan kegiatan
pengamatan, diskusi, dan studi. Contoh laporan formal; laporan tentang keadaan dan
pengembangan proyek yang sedang dilaksanakan, laporan percobaan, dan laporan
penelitian ilmiah.
1. Fungsi Laporan
a. Alat pertanggungjawaban secara tertulis serta pendokumentasian data
b. Bukti seseorang telah melakukan kegiatan, baik ilmiah maupun nonilmiah
2. Kriteria penyampaian laporan
a. Isi laporan mencakup kelengkapan fakta, data yang akurat, dan objektif
b. Penyajian laporan menggunakan bahasa yang baik, jelas, tepat, sistematis,
serta menarik
c. Pengucapan, lafal, dan intonasi dalam penyajian lisan harus disampaikan
dengan jelas. Selain itu, penyajian lisan perlu menggunakan gaya ekspresif
yang sesuai
3. Jenis-jenis Laporan
Berdasarkan bentuknya, yaitu laporann dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
a. Laporan berbentuk formulir,
Yaitu laporan yang dibuat hanya dengan mengisi blanko yang telah disediakan
b. Laporan berbentuk memorandum
Yaitu, laporan singkat dibuat dalam rangka proses hubungan kerja antara
atasan dan bawahan atau antarunsur dalam suatu instansi
c. Laporan berbentuk surat
Yaitu, laporan yang dibuat dengan uraian yang lebih panjang dari
memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Laporan jenis ini
dapat digunakan untuk berbagai macam topik
d. Laporan berbentuk naskah
Yaitu, laporan panjang yang biasanya disusun seperti makalah
e. Laporan berbentuk buku
Yaitu, laporan yang disusun dalam bentuk buku dengan menggunakan teks
yang panjang dan lengkap
4. Struktur Teks Laporan
Struktur teks laporan mencakup laporan informal dan laporan formal. Laporan
informal antara lain laporan perjalanan, laporan pengamatan, dan laporan
kunjungan.
Struktur laporan informal mempunyai ciri sebagai berikut.
a. Struktur penulisan lebih sederhana
b. Memiliki sistematika sendiri
c. Tidak bersifat standar
d. Cenderung memenuhi kebutuhan informal
e. Bertujuan mendapatkan data lapangan
Sementara itu, struktur laporan formal adalah sebagai berikut.
a. Prapendahuluan, yang terdiri atas:
- Halaman judul
- Halaman pengesahan
- Daftar isi
- Daftar tabel (jika ada)
- Daftar grafik (jika ada)
b. Pendahuluan, yang terdiri atas:
- Latar belakang
- Tujuan
- Ruang lingkup permasalahan/objek
- Pembatasan masalah/objek
- Penjelasan-penjelasan lain
c. Bagian, yang terdiri atas:
- Hal-hal pokok atau inti sari dari pembahasan laporan
- Penyampaian keinginan pelapor terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
laporan (hasil penelitian)

Contoh berikut laporan hasil kegiatan membaca buku nonfiksi


I. Perbedaan Buku Pengayaan dan Buku Teks

Buku Pengayaan Buku Teks


Ditulis sebagai buku penunjang buku Dibuat mengacu atau berdasarkan
utama (buku teks) yang digunakan oleh kurikulum yang berlaku yang diterbitkan
peserta didik oleh pemerintah
Di dalamnya tidak terdapat latihan soal Di dalamnya terdapat latihan soal untuk
karena buku pengayaan ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan dan
memperkuat informasi dalam bukut teks memperkaya informasi
Dibuat untuk memanfaatkan sebagai Dibuat untuk dimanfaatkan sebagai buku
buku bacaan umum acuan peserta didik di sekolah
Buku pengayaan yang baik adalah yang Buku teks yang baik adalah yang sesuai
betul-betul menunjang buku teks di dengan tuntutan kurikulum
sekolah
Buku-buku pengayaan yang bermutu dan Buku-buku teks yang bermutu dan update
update sesuai dengan keadaan sekarang sesuai dengan kurikulum yang dipakai
saat ini.

J. Karakteristik Buku Pengayaan


Ciri-ciri buku nonteks menurut pusat perbukuan (2008:2), yaitu sebagai berikut.
1. Buku-buku yang dapat digunakan di sekolah atau lembaga pendidikan, tetapi
bukan merupakan buku acuan wajib bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
2. Buku-buku yang menyajikan materi untuk memperkaya buku teks pelajaran, atau
sebagai informasi tentang Iptek secara dalam dan luas, atau buku panduan bagi
pembaca.
3. Buku-buku nonteks pelajaan tidak diterbitkan secara berseri berdasarkan tingkatan
kelas atau jenjang pendidikan.
4. Buku-buku nonteks pelajaran berisi materi yang tidak terkait secara langsung
dengan sebagian atau salah satu standar kompetensi atau kompetensi dasar yang
tertuang dalam standar isi, tetapi memiliki keterhubungan dalam mendukung
percapaian tujuan pendidikan nasional
5. Materi atau isi dari buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan oleh pembaca dari
semua jenjang pendidikan dan tingkatan kelas atau lintas pembaca sehingga
materi buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan pula oleh pembaca secara
umum
6. Penyajian buku nonteks pelajaran bersifat longgar, kreatif, dan inovatif sehingga
tidak terikat pada ketentuan-ketentuan proses dan sistematika belajar yang
ditetapkan berdasarkan ilmu pendidikan dan pengajaran
K. Langkah-langkah Menulis Buku Pengayaan
Jolly dan Bolitho (dalam Tomlinson 2011) memerinci langkah-langkah sebelum
menulis buku pengayaan sebagai bahan ajar.
1. Identifikasi oleh guru atau peserta didik akan kebutuhan untuk memenuhi atau
masalah untuk dipecahkan dengan pengadaan buku
2. Eksplorasi area kebutuhan dalam hal bahasa apa, makna apa, fungsi apa, dan
keterampilan apa.
3. Realisasi konteks dari materi baru yang diajukan dengan cara menemukan ide-ide
yang cocok, konteks dan teks yang akan dibahas
4. Realisasi pendidikan dari materi dengan menemukan latihan-latihan dan aktivitas-
aktivitas dan menulis pembelajaran yang cocok untuk digunakan
5. Produksi fisik dari materi ajar termasuk pertimbangan akan tata letak, ukuran,
visualisasi, dan reproduksi.
TUGAS

Perhatikan dua buku pengayaan di bawah ini!

Identitas Buku Judul buku : Siapakah Ben Franklin?


Penulis : Dennis Brindell Fradin
Penerjemah : Ellen Sirait
Penerbit : PT Grasindo, Jakarta
Cetakan : April, 2006
Tebal : 105 halaman
Bahasa : Indonesia

Ben Franklin atau Benjamin Franklin merupakan salah satu tokoh dari seratus tokoh
yang paling berpengaruh dalam sejarah di dunia. Franklin dikenal sebagai salah seorang
”bapak pendiri” (founding father) dari negara Amerika Serikat. Dia dianggap sebagai tokoh
yang berperanan penting dalam berdirinya Negara Amerika Serikat karena salah satu
perancang dari deklarasi kemerdekaan Amerika dan ikut menandatangani deklarasi tersebut.
Ben Franklin adalah pengarang, politikus, ilmuwan, diplomat, dan penemu yang
penemuannya membuka pengertian yang lebih dalam pada bidang kelistrikan. Dia
menemukan penangkal petir, kacamata, odometer (pengukur jarak tempuh pada kendaraan),
dan peralatan musik. Dia telah meninggalkan banyak karya di dalam hidupnya. Dengan kata
lain, Franklin adalah orang dengan banyak jenis pekerjaan dan keahlian.
Buku yang berisi delapan bab ini tersusun secara terstruktur sehingga memudahkan
pembaca untuk memahami perjalanan hidup Ben Franklin. Meskipun termasuk buku
terjemahan, bahasa yang digunakan mudah dipahami dan enak dibaca. Dengan tata bahasa
yang mengalir dan populer, penulis mampu menjelaskan berbagai hal dengan jelas. Buku ini
berbeda dengan buku biografi lain karena disertai gambar-gambar menarik sehingga bisa
membantu imajinasi pembaca. Selain itu, setiap bab buku ini dilengkapi penjelasan lebih rinci
tentang hal yang sedang dibahas, misalnya cara membuat lilin, asal mula pembuatan baterai,
dan asal mula bandera. Jadi, wawasan pembaca akan bertambah karena pembaca tidak hanya
mengetahui riwayat hidup Franklin, tetapi juga mendapat informasi tambahan tentang hal
lain. Sayang sekali buku ini tidak dilengkapi biografi penulis sehingga pembaca tidak bisa
mengetahui identitas penulis secara lengkap. Selain itu, penulis juga tidak memaparkan
alasan penulisan buku biografi ini. Jadi, pembaca sulit mengetahui latar belakang pembuatan
buku ini.
Terlepas dari kekurangan yang ada, buku ini layak Anda baca karena isinya sangat
menarik dan informatif. Selain itu, dengan membaca buku ini Anda akan termotivasi untuk
menjadikan diri Anda sebagai orang yang berguna bagi orang lain, baik masyarakat maupun
negara, seperti halnya Ben Franklin yang selama hidupnya telah memberikan sumbangan
yang besar bagi orang lain. Marilah kita belajar dari Ben Franklin tentang kegigihan, kerja
keras, perjuangan, dan pengorbanan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara kita
sendiri.

SOAL

1. Analisislah butir-butir penting dalam resensi buku pengayaan di atas!


(Identitas buku, manfaat, format buku, penyajian isi, bahasa yang digunakan, daya
tarik buku, keunikan buku, kepadatan isi buku, tematik, penutup)
2. Identifikasi keunggulan dan kelemahan dalam buku pengayaan di atas!
3. Tulisan pokok materi dalam buku nonfiksi di atas!
BUKU FIKSI
A. Pengertian Buku Fiksi
Fiksi adalah rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan. Buku fiksi adalah buku
yang dibuat atas dasar imajinasi atau fiksi. Contoh buku fiksi adalah novel, cerpen,
dan puisi. Dalam buku-buku fiksi itu, terkandung pesan yang disampaikan oleh
penulis.
B. Amanat/Pesan pada Karya Fiksi
Amanat dalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca berupa
nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau teladan. Penyampaian pesan selalu
didasarkan pada tema dan tujuan yang telah ditetapkan penulis saat menyusun
rancangan cerita. Pesan atau amanat dalam sebuah tulisan tidak selalu tersurat (jelas),
tetapi bisa juga tersirat (tersembunyi).
C. Jenis Amanat
1. Amanat tersurat
Adalah amanat yang dijelaskan pada kata-kata sebuah tulisan.
2. Amanat tersirat
Adalah amanat yang tidak dijelaskan secara tertulis, tetapi dapat diketahui
pembaca melalui alur cerita dalam tertulis. Oleh karena itu, untuk mengetahuinya,
tidak cukup dengan membaca dua atau tiga paragraf, tetapi harus membacanya
hingga tuntas.
D. Langkah-langkah Menganalisis Pesan dalam Buku Fiksi
1. Membaca buku yang akan dianalisis secara teliti dan tuntas
2. Mencari nilai-nilai kehidupan yang terkandug dalam buku tersebut
3. Menghubungkan nilai-nilai kehidupan tersebut dengan perilaku sehari-hari
4. Menyimpulkan hasil analisis
E. Langkah-langkah Menyusun Ulasan Buku Fiksi
1. Membaca teks yang hendak dijadikan objek ulasan
2. Mengidentifikasi jenis teksnya
3. Menentukan amanat yang disampaikan
TUGAS

Perhatikan kutipan buku fiksi di bawah ini!

Melacak Jejak Rahasia


“Enid Blyton”
Lima sekawan adalah Julian, Dick, George, Anne dan anjingnya yang bernama
Timmy. Kemanapun mereka pergi pasti ada petualangan yang seru dan mengasyikan. Mereka
kali ini berpetualang melacak jejak rahasia.
Petualangan ini dimulai pada saat Timmy yang telinganya mengalami cedera setelah
melompati parit, sehingga Timmy dibawa ke dokter dan dipasangkan kerah pada lehernya.
Namun keluarga George selalu menertawakan anjingnya itu, maka dari itu ia memustuskan
untuk berkemah sampai anjingnya sembuh.
Saat liburan tiba Anne saudara George berkunjung ke tempat tinggal George, namun
George sedang pergi berkemah, Anne pun memutuskan untuk ikut berkemah dengan George.
Di perkemahan George dan Anne bertemu dengan Harry dan Guy. Mereka adalah anak
kembar namun tidak saling mengakui satu sama lain. Lama setelah hari – hari dilewati
menyusulah Dick dan Julian. Lengkaplah mereka menjadi Lima Sekawan, mereka
menyelidiki tempat perkemahan yang penuh lubang galian, ternyata itu ulah Guy dan Harry
mereka sedang mencari benda – benda bersejarah yang berada disitu. Hingga pada suatu
malam banyak orang yang mendatangi tempat itu, ternyata orang – orang itu hanya ingin
mencuri benda – benda bersejara yang berada di tempat itu.
Lima Sekawan bergegas untuk menyelidiki orang – orang tersebut untuk di tangkap,
ternyata saat diselidiki orang – orang tersebut sedang mencari data Sir James yang telah lama
hilang, dan kini Lima Sekawan berhasil menangkap para pencuri tersebut dan dilaporkan
kepada polisi. Ternyata ayah George juga mempunyai data yang telah ditemukan tersebut dan
hanya ada 2 di dunia, satu ditangan ayah George dan yang satunya lagi telah hilang dan
sekarang telah ditemukan.

SOAL
1. Analisislah amanat yang terdapat dalam kutipan buku fiksi di atas!
2. Jelaskan isi yang dalam teks di atas!
3. Analisislah keunggulan dalam kutipan buku fiksi di atas!
4. Identifikasi Tokoh dan Nilai-nilai dalam kutipan buku fiksi di atas!
5. Buatlah ulasan singkat dari buku teks di atas!
Catatan!
Tugas sebagai pengganti ulangan harian
Tugas dikumpulkan dalam bentuk printout
Batas maksimal mengumpulkan tugas tgl 3 November 2018

Anda mungkin juga menyukai