Anda di halaman 1dari 3

BAB 3 CERAMAH

1. Pengertian Ceramah
Ceramah merupakan jenis keterampilan berkomunikasi lisan atau biasa disebut public
speaking. Arti kata ceramah menurut KBBI adalah berkomunikasi oleh seseorang di
hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Secara
umum ceramah, khotbah, dan sambutan merupakan bagian dari pidato. Ketiganya sama-
sama merupakan kegiatan berbicara di depan umum untuk memaparkan gagasan, pikiran,
atau informasi kepada pendengar yang bersifat persuasif. Namun, secara prinsip ceamah
dan khotbah cukup berbeda. Khotbah lebih cenderung menyampaikan pesan-pesan
keagamaan, sedangkan ceramah lebih banyak menyampaikan hal umum atau ilmiah.

2. Tujuan Ceramah
Berikut tujuan ceramah yang harus Anda ketahui:
a. Menghibur. Ceramah dapat menghibur pendengar, berarti pembicara menarik
perhatian pendengar dengan berbagai cara seperti menyampaikan humor atau candaan,
kalimat-kalimat spontanitas, menceritakan kisah-kisah jenaka, petualangan, dan cerita-
cerita lainnya sesuai tema. Dalam ceramah ini tentu saja penceramah akan
menyelipkan pokok-pokok masalah yang menjadi topik.
b. Menginformasikan. Tujuan utama ceramah ini adalah menginformasikan suatu hal
yang sesuai dengan topik.
c. Menstimulasi. Melalui ceramah, seorang penceramah juga bertujuan memengaruhi
atau meyakinkan pendengarnya sesuai dengan topik yang dibahas. Misalnya, ceramah
yang dilakukan oleh pakar kesehatan yang sedang melakukan penyuluhan untuk
mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.

3. Ciri-ciri Ceramah yang Baik


Dalam melakukan ceramah, seorang penceramah harus menjadi seorang pembicara yang
baik agar bisa menguasai pendengar atau audiens yang hadir. Oleh karena itu, ciri-ciri
pembicara yang baik sebagai berikut:
a. Memiliki pengetahuan luas. Penceramah yang baik adalah penceramah yang memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai topik yang dibicarakan. Seorang
penceramah harus menguasai topik yang dibawakan agar dapat mengembangkan ide-
ide dalam ceramahnya. Penceramah yang baik juga harus selalu memperbarui
pengatahuannya mengenai isu yang sedang berkembang, sehingga dapat mengaitkan
isu tersebut dengan isi ceramahnya.
b. Mahir dalam berbicara. Seorang penceramah yang baik harus mahir dalam
berkomunikasi agar pendengar tidak merasa bosan sehingga isi ceramah yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar. Dalam bercicara,
penceramah harus dapat menarik minat pendengarnya. Oleh karena itu, sebelum
memberikan ceramahnya, penceramah harus mengetahui siapa saja pendengarnya, hal
itu dilakukan agar penceramah dapat menyesuaikan cara penyampaian ceramahnya,
apakah itu untuk kalangan para orang tua, remaja, dan sebagainya.
Ciri-ciri Ceramah yang Baik:
a. Memiliki tujuan ceramah yang jelas.
b. Isi ceramah mengandung hal yang fakta dan tidak dibuat-buat.
c. Cara penyampaian ceramah disesuaikan dengan pendengar.
d. Penceramah harus menciptakan suasana yang efektif dengan pendengar.
e. Disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan menarik pendengar.
f. Menggunakan intonasi (naik turunnya lagu kalimat), artikulasi (pelafalan bunyi
bahasa), dan volume (kuat lemahnya pengucapan kalimat) yang jelas.
g. Jenis pembicaraan yang dipakai satu arah, jadi pendengar hanya menyimak tidak ikut
berbicara
h. Ceramah yang baik tidak dapat disela oleh pendengar.

4. Unsur-Unsur Ceramah
a. Penceramah, yaitu orang yang melakukan kegiatan ceramah.
b. Pendengar, merupakan orang yang menerima nasihat dan petunjuk dari penceramah.
c. Materi ceramah.
d. Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk
menyampaikan materi. Metode ceramah terbagi sebagai berikut:
1) Impromptu: metode ceramah tanpa persiapan (dadakan).
2) Menghafal: dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
3) Membaca naskah: melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
4) Ekstemporan: metoda ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai
catatan pengingat.
e. Media ceramah, media atau alat yang digunakan untuk menyampaikan ceramah,
contoh: televisi, radio atau video yang dapat dilihat di ponsel.

5. Teknik Berceramah
Dalam berceramah diperlukan beberapa teknik sebagai berikut:
a. Penceramah tidak boleh terlalu terpaku pada teks ceramah yang sudah disiapkan.
b. Posisi badan tidak boleh kaku atau berdiri terlalu tegak.
c. Berinteraksi dengan pendengar untuk mencairkan suasana.
d. Penceramah dapat menyelibkan humor atau cerita lucu agar pendengar tak bosan.
e. Jika perlu sebaiknya membuat slide yang dapat dilihat di layar sehingga lebih menarik.

6. Persiapan Ceramah
Sebelum melakukan ceramah, penceramah sebaiknya memerhatikan hal-hal berikut:
a. Mengetahui tema acara.
b. Mengetahui durasi ceramah yang disediakan.
c. Mengetahui pendengar atau audiensi yang akan mendengarkan ceramah.
d. Menyiapkan materi ceramah sesuai tema dan menguasai materi dengan baik.
e. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan diingat.
f. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan ceramah.
7. Struktur Teks Ceramah
Struktur Teks Ceramah yaitu sebagai berikut:
1. Pendahuluan
a. Pembuka: bagian ini berisi:
1) Sapaan kepada yang hadir dimulai dari pejabat yang paling tinggi ke yang
rendah.
2) Salam pembuka.
3) Ucapan syukur kepada yang di atas.
4) Ucapan terima kasih kepada yang hadir audiens.
b. Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah ke topik. Biasanya
pengantar berasal dari informasi atau berita faktual yang masih terkait dengan
topik ceramah.
2. Isi Ceramah
a. Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, serta ilustrasi dari materi
yang disampaikan.
b. Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah
yang baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup
a. Simpulan
b. Ucapan permintaan maaf
c. Salam penutup

8. Menyusun Teks Ceramah


Tahapan penulisan teks ceramah sebagai berikut:
1. Membatasi subjek.
a. Mencocokkan waktu yang tersedia.
b. Menjaga kesatuan dan kepaduan ceramah.
2. Menyusun ide pokok menurut tahapan urutan alur dasar ceramah.
a. Perhatian, kebutuhan, dan kepuasan.
b. Menurut salah satu pola pengembangan organisasi teks ceramah: pendapat, alasan,
bukti, dan contoh.
c. Perbandingan, ilustrasi, anekdot, dan humor.
3. Memasukkan dan menyusun submateri yang berhubungan di setiap pokok.
4. Mengisi materi pendukung yang memperkuat atau membuktikan ide.
5. Memeriksa draf kasar, untuk meyakinkan bahwa subjek telah cukup terekam dan
mencerminkan tujuan ceramah.

Anda mungkin juga menyukai