PENDAHULUAN
1
BAB II
LATAR BELAKANG
2
c. Pidato sambutan,yaitu pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan tertentu
yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara
bergantian.
d. Pidato peresmian,yaitu pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk
meresmikan sesuatu.
e. Pidato laporan,yaitu pidato yang isinya adalah melaporkan tugas atau kegiatan.
f. Pidato pertanggung jawaban,yaitu pidato yang berisi suatu laporan pertanggung
jawaban.
Kekurangan:
3
Kefasihan dapat dicapai.
Hal-hal yang menyimpang dapat dihindari.
Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.
Kekurangan:
Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak langsung
berbicara pada mereka.
Pembicara tidak dapat meelihat pendengar dengan baik shingga akan
kehilangan gerak dan bersifat kaku.
Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah,memperpendek atau
memperpanjang pesan.
Pembuatannya lebih lama daripada sekedar menyiapkan garis-garis besarnya
saja.
Kekurangan:
Tidak terjalin hubungan antara pesan yang disampaikan pembicara dengan
pemdengar.
Memerlukan banyak waktu untuk persiapan.
Kurang spontan(langsung).
Perhatian beralih dari kata-kata kepada usaha untuk mengingat.
4
Keuntungan:
Komunikasi antara pembicara dengan pendengar lebih baik karena
pembicara berbicara langsung dengan pendengar.
Pesan cukup fleksible untuk dapat diubah sesuai kebutuhan.
Penyajian lebih spontan.
Kekurangan :
Persiapan kurang baik bila dibuat dengan terburu-buru.
Kefasihan yang terlambat karena kekurangan pemilihan kata dengan segera.
Kemungkinan menyimpang dari garis besar pidato.
Tidak dapat dijadikan bahan penerbitan.
a. Impromtu (serta merta) yaitu membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya
mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga
dan banyak menggunakan teknik serta merta.
b. Ekstemporan yaitu teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola
secara lengkap. Maksud dari terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus disiapkan
garis-graris besar isinya dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting untuk
disampaikan.
c. Memoriter merupakan metode pidato dengan menulis pesan atau gagasan yang akan
disampaikan dan kemudian menghafalkannya kata demi kata.
d. Naskah yaitu metode berpidato dengan membacakan naskah atau teks pidato.
5
2.5. Kerangka susunan pidato
a. Pembukaan: pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang atau
yang hadir dalam suatu acara. Beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara
untuk membuka pidatonya: (a) Dengan memperkenalkan diri. (b) Membuka pidato
dengan humor. (c) Membuka pidato dengan pendahuluan secara umum.
b. Sajian isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi perlu di rinci sesuai
dengan waktu yang disediakan. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan
terlebih dahulu mengemukakan latar belakang permasalahannya.Pokok pembicaraan
dikemukakan sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para
audience.
c. Pembahasan. Bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung
hal-hal yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian ini biasanya berisi berbagai hal
tentang penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka
dan perbandingan, kontras-kontras, bagan- bagan, model, dan humor yang relevan.
d. Penutup pidato berisi penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dalam
sajian isi, harapan, dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam acara
sedang berlangsung. Penutup pidato ini terdiri atas bagian simpulan dan harapan-
harapan.
a) Simpulan, Sebuah teks pidato yang baik harus memuat sebuah kesimpulan.
Kesimpulan tersebut dapat disampaikan langsung oleh orang yang berpidato (tersurat),
dapat juga pendengar menafsirkannya sendiri (tersirat). Jika berpidato di hadapan anak-
anak, umumnya simpulan disampaikan secara langsung sebagai penekanan isi pidato.
b) Harapan-harapan, Dalam sebuah teks pidato, harapan-harapan dari orang yang
berpidato pun sangat penting. Harapan-harapan ini berisi dampak positif yang diharapkan
terjadi pada pendengar pidato setelah mendengarkan pidato yang disampaikan.
c )Salam penutup. Biasanya salam penutup ini dibarengi dengan ucapan terima kasih,
permohonan maaf, dan ditutup dengan salam penutup.
Selain itu, Menurut Gorys Keraf ada tujuh langkah yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan
pidato yang baik :
6
Memilih dan menyampaikan pidato
Mengumpulkan bahan
Membuat kerangka uraian
Menguraikan secara mendetail
Melatih dengan suara nyaring
7
Penjelasan, penjelasan adalah memberikan keterangan terhadap istilah atau kata-
kata yang disampaikan . pengembangan dengan cara penjelasan dapat dilakukan
dengan cara memberikan pengertian atau definisi.
Contoh, yaitu upaya untuk mengkonkretkan gagasan sehingga lebih mudah untuk
dipahami. Contoh dalam pidato dapat berupa cerita yang rinci yang disebut
ilustrasi.
Analogi, yaitu perbandingan antara dua hal atau lebih untuk menunjukkan
persamaan atau perbedaannya.ada dua macam analogi ,yaitu analogi harafiah dan
analogi kiasan. Analogi harafiah(literal analogy) adalah perbandingan objek-
objek dalam kelompok yang sama karena adanya perbedaan dalam beberapa
aspek tertentu. Analogi kiasan adalah perbandingan antara objek-objek diantara
kelompok yang tidak sama.
Selain itu, seseorang harus menguasai unsure kebahasaan secara baik dan juga unsur
nonkebahsaan,misalnya keberanian,krtenangan,kesanggupan melakukan reaksi yang cepat
dan tepat,kesanggupan menyampaikan gagasan atau ide secara lancer dan teratur, dan
kesanggupan memperhatikan sikap dan gerak-gerik yang tidak canggung.
2. Menyampaikan pendahuluan yang biasanya dilahirkan dalam ucapan terima kasih, atau
ungkapan kegembiraan atau rasa syukur.
8
3. Menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas dengan menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar dan dengan gaya bahasa yang menarik.
4. Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya mudah diingat oleh pendengar.
5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar untuk
melaksanakan isi pidato.
BAB III
PENUTUP
3.1. kesimpulan
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang
banyak. Menurut Mh Abdurrahman dalam bukunya teknik dan pedoman berpidato,pidato
adalah penyampaian uraian secara lisan tentang sesuatu hal dengan mengutarakan keterangan
sejelas-jelasnya dihadapan massa atau orang banyak dalam waktu tertentu.
Dalam cara penyampaian pidato ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode
impromtu, metode naskah, metode menghapal, dan metode ekstemporan. Masing-masing
metode digunakan sesuai dengan konteks dan situasi serta kondisi tertentu.
Sebelum menyampaikan pidato, terlebih dahulu kita juga harus mempersiapkan topik yang
akan kita berikan nanti ketika berpidato. Setelah menentukan topik, selanjutnya adalah
penentuan judul. Judul harus sesuai dengan topik. Dan yang terakhir adalah mengembangkan
pokok bahasan. Setelah itu barulah kita bisa berpidato dengan sitematika berupa salam
pembuka, pendahuluan, isi pidato, kesimpulan, dan salam penutup.
3.2. saran
Sebelum menyampaikan pidato, terlebih dahulu kita juga harus mempersiapkan topik yang
akan kita berikan nanti ketika berpidato. Setelah menentukan topik, selanjutnya adalah
penentuan judul. Judul harus sesuai dengan topik. Dan yang terakhir adalah mengembangkan
pokok bahasan. Setelah itu barulah kita bisa berpidato dengan sitematika berupa salam
pembuka, pendahuluan, isi pidato, kesimpulan, dan salam penutup.
9
DAFTAR PUSTAKA
Al Ansori,Sofyan.2010.Jenis-Jenis Pidato.
http://akses-ilmu,blogspot.co.id/2012/05/defenisi-pidato-jenis-tujuan-metode.html(diakses
tanggal 29 juli 2016)
Arsjad, Maidar G, dan U.S, Mukti. 1998. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta : Erlangga.
10