Menurut Ludwig Von Bartalanfy, teknik merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar
relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut Anatol Raporot, teknik adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut Wina Sanjaya teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan
suatu metode
Khitobah atau pidato adalah suatu ucapan dengan memperhatikan susunan kata yang baik untuk
disampaikan kepada orang banyak. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato
didefinisikan sebagai:
1. Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak.
2. Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak. Pidato yang baik dapat memberikan suatu
kesan positif bagi orang-orang yang mendengarkan pidato tersebut.
Jadi teknik khitobah adalah cara menyampaikan pesan dakwah dalam bentuk pidato yang bertujuan untuk
memberikan kesan yang positif bagi pendengar.
Macam-Macam Teknik Khitobah
Menurut Suyono dalam situsnya https://pidato.wordpress.com/metode-pidato/, ada empat (4) buah metode dalam
berpidato yang sering digunakan, yaitu:
1. Impromptu (spontan)
Metode pidato impromptu adalah membawakan pidato tanpa persiapan yang hanya mengandalakan pengalaman
dan wawasan. Dalam metode ini, pembicara menggunakan cara spontanitas (improvisasi). Biasanya, metode ini
digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu.
Kelebihan metode impromptu adalah bahasa yang digunakan singkat, sehingga tidak membosankan dan pembicara
bebas dalam memilih topik bahasan tetapi tepat sesuai acara. Sedangkan kelemahan metode impromptu adalah
terkadang meteri yang disampaikan tidak secara urut / sistematis dan kemungkinan ada hal-hal yang terlupa
karena sifatnya mendadak tanpa persiapan.
3. Naskah
Metode pidato naskah adalah berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya. Metode ini
biasanya digunakan dalam pidato resmi dimana pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan, karena setiap kata yang diucapkan dalam
situasi resmi akan di sebarluaskan dan dijadikan figur masyarakat serta dikutip oleh media massa.
Kelebihan metode naskah yaitu pidato terencana dengan baik, lengkap dan sistematis. Sedangkan kelemahan
metode naskah adalah membosankan, interaksi dengan pendengar kurang dan terlihat kaku karena mata
pembicara selalu melihat naskah.
Selain itu, pasti yang perlu disediakan ialah dalam memperoleh materi pidato:
1.Temukan dilema apalagi dulu
2.Kumpulkan materi-bahan/ bahan dari kitab/ buku-buku
3.Tela’ah materi-bahan dengan cermat dan seksama
4.Sistematikakan dengan baik (garis besarnya dulu)
5.Tentukan judul atau temanya
6.Tuliskan materi-materi itu sesuai dengan sistematika
7.Buat kesimpulan dengan benar.
8.Uji coba bahan
Menyusun Teks Khutbah Jumat
1. Menentukan Tujuan
2. Menentukan Topik
3. Menentukan Outline.
4. Memilih Kata
5. Merumuskan Pembukaan
6. Menyampaikan Kesimpulan dan Saran
1. Menentukan Tujuan
Penentuan topik ini, mulai dari skala umum, kemudian sampai pada
topik khusus yang akan dikembangkan dalam teks khutbah.
Dalam menyusun topik ini harus diperhatikan aspek-aspek berikut:
Banyak orang yang sering mengatakan bahwa hal yang paling sulit
itu adalah membuat kalimat pembuka. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan dalam menyusun kalimat pembuka dalam khutbah
atau dakwah.