Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rm.

Ari Anggara
Nim : Po.71.34.1.19.069
Tingkat : 1 B Analis Kesehatan

Materi tentang metode - metode pidato dan hal - hal yang lazim dalam pidato.

Metode Pidato dalam Bahasa Indonesia :


1. Improptu
Metode ini merupakan metode pidato yang dilakukan secara spontan atau tanpa persiapan
terlebih dahulu. Metode yang bernama lain metode spontan ini dilakukan dengan cara penyampai
pidato langsung maju ke depan untuk menyampaikan pidatonya tanpa mempersiapkan teks atau
berlatih dahulu sebelumnya. Kelebihan dari metode ini adalah si pembaca pidato bisa berimprovisasi
baik itu dalam ranah tema maupun cara penyampaiannya. Namun, metode ini akan gagal digunakan
jika si pembaca pidato tidak pandai menyusun kata-kata atau tidak tahu materi apa yang akan
disampaikannya. Untuk itu, jika hendak mengambil metode ini, maka kemampuan untuk menyusun
kata-kata secara spontan dan kejelian dalam mengambil tema secara cepat harus dimiliki penyampai
pidato.

2. Memoriter
Metode ini merupakan metode pidato dinama penyampai pidato menyampaikan pidatonya
dengan cara menghapal teks yang sudah dipersiapkannya. Dengan demikian, persiapan sebelum
berpidato–entah itu menyiapkan naskah pidato atau menghapal naskah–mestilah dipersiapkan
secara matang jika ingin berhasil berpidato dengan menggunakan metode ini. Dalam metode ini,
naskah pidato yang akan dihapalkan dan disampaikan haruslah ditulis secara rinci dan runtut sesuai
dengan struktur pidato yang berlaku. setelah selesai ditulis, naskah baru dihapalkan oleh penyampai
pidato. Supaya lebih mudah menghapalkannya, penyampai pidato hendaknya menghapalkan kata
kunci atau gagasan-gagasan utamanya saja dari pidato yang hendak disampaikan.

3. Naskah
Metode ini dilakukan dengan cara penyampai pidato membaca naskah pidato yang telah
dipersiapkannya jauh-jauh hari. Metode ini sangat cocok digunakan bagi yang tidak pandai berpidato
di podium tanpa teks. Namun sayangnya, metode ini akan membuat perhatian khalayak akan
berkurang karena penyampai pidato yang menggunakan metode ini akan terlihat seperti orang yang
kaku dan terlalu sering memandangi teks pidato dibanding khalayak. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, penyampai pidato mesti melihat "ea rah khalayak di sela-sela pembacaan teks pidato.

4. Ekstemporan

Metode ini dilakukan dengan hanya menyiapkan poin-poin penting dari tema yang hendak
disampaikan, sehingga penyampai pidato tidak perlu membuat teks pidato secara utuh. Jika ingin
sukses menggunakan metode ini, penyampai pidato harus pandai mengembangkan tiap-tiap poin
yang telah disiapkan sebelumnya. Jika tidak, maka penyampai pidato akan terkesan seperti orang
yang kikuk dan kurang persiapan dalam berpidato.
Hal - hal yang lazim dalam pidato :
1. Pembukaan
Bagian pembukaan naskah pidato umumnya berisi salam pembuka, ucapan penghormatan,
dan ucapan syukur. Salam pembuka dapat diwujudkan melalui beragam ungkapan, sesuai dengan
tradisi atau konteks yang menyertainya. Seperti yang lazim kita temukan, salam pembuka
diwujudkan melalui beberapa ungkapan, misalnya: assalammualaikum warahmatullaahi
wabarakatuh; salam sejahtera bagi kita semua; selamat pagi; salam olahraga. Ucapan penghormatan
biasanya digunakan untuk menyapa secara hormat orang-orang yang dianggap memiliki kedudukan
penting. Selain itu, juga untuk menyapa unsur-unsur audiens yang hadir di sebuah forum. Pada
bagian pembukaan umumnya juga disertai ucapan syukur kepada Tuhan atas beragam nikmat-Nya.
Misalnya: “Marilah kita persembahkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
pada kesempatan ini kita masih diberi nikmat kesehatan dan kesempatan. Berkat nikmat ini, kita
dapat hadir di sini guna mengikuti acara yang memiliki makna penting bagi kemajuan dunia seni ini ”.

2. Ungkapan Rasa Misalnya bangga , haru , terhormat , hormat , senang , namgga.

3. Dukungan moral terhadap acara atau kegiatan yang dimaksud.

4. Makna/ hikmah dari kegiatan.

5. Ajakan-ajakan, ucapan selamat, harapan-harapan.

6. Penutup

Bagian penutup merupakan bagian akhir sebuah pidato. Meski bagian akhir, penutup juga
turut menentukan keberhasilan pidato. Sebab, penutup pidato yang baik akan menimbulkan rasa
simpati dari pendengar. Bagian penutup pidato biasanya diisi dengan kesimpulan, permintaan
maaf jika ada kekhilafan, dan salam penutup. Dalam penutup dapat juga diisi kutipan pendapat
tokoh, kata mutiara, atau pantun yang sesuai dengan situasi saat itu. Kalau kita mewakili seseorang
hendaknya kita minta izin kepada hadirin yang sebagai yang mewakili.

Anda mungkin juga menyukai