Anda di halaman 1dari 14

Cara Menyusun Naskah Pidato

Pidato adalah kata-kata yang disampaikan dan ditujukan kepada orang banyak.Pidato banyak

jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang disampaikan pada awal sebuah acara atau

pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden. Agar pidato yang dilakukan berjalan

lancar, hendaknya kita menyusun naskah pidato terlebih dahulu. Naskah pidato terdiri atas

tiga bagian, yaitu:

1. pembukaan,

2. isi,

3. penutup

Sebelum menyusun naskah pidato hendaknya kamu menulis hal-hal penting mengenai acara,

misalnya nama acara, para undangan yang hadir, serta tujuan dari penyelenggaraan acara.

Setelah itu, buatlah kerangka naskah pidato dengan memerhatikan bagian-bagian pidato. Hal-

hal yang harus ada dalam naskah pidato adalah sebagai berikut.

1. Salam atau sapaan pembuka.

2. Pembuka pidato.

3. Isi pidato.

4. Penutup pidato.

5. Salam penutup.

Perhatikan contoh kerangka pidato berikut.

A. Pembuka (Ucapan Syukur).

B. Isi

1. Tujuan acara.

2. Kesan selama bersekolah


3. Ucapan terima kasih dan permintaan maaf kepada guru dan orang tua.

4. Harapan setelah lulus.

C. Penutup(Ucapan selamat tinggal)

Contoh Naskah Pidato

Ini adalah sebuah contoh naskah pidato mengenai hari perayaan kelulusan siswa Kelas VI.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat siang untuk semuanya.

Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, Para

orang tua murid Kelas VI yang saya hormati, Teman-Teman yang saya cintai.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. karena dengan

rahmat dan hidayah-Nya kita diberi kesehatan untuk berkumpul bersama pada hari ini. Hari

ini, kita berkumpul dalam rangka hari perpisahan sekaligus hari perayaan kelulusan siswa

Kelas VI.

Guru-Guru dan Teman-Teman, sungguh tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah

enam tahun kami belajar dan menimba ilmu di sekolah ini. Begitu banyak pelajaran dan

pengetahuan yang kami dapatkan. Semuanya itu sangat berguna bagi kami.

Kini, akhirnya hari kelulusan itu tiba. Setelah enam tahun kami banyak belajar dari Bapak

dan Ibu Guru, saya selaku perwakilan teman-teman Kelas VI mengucapkan terima kasih

untuk guru-guru kami tercinta. Semua pelajaran dan nasihat yang kami dapatkan akan selalu

kami ingat.

Kami juga menyampaikan permintaan maaf atas semua kesalahan dan kenakalan yang

pernah kami perbuat selama kami bersekolah di sini. Kenanglah kami semua sebagai siswa-

siswi yang pernah Bapak dan Ibu ajar.


Tidak lupa kami sampaikan juga terima kasih kepada orangtua kami tercinta yang juga hadir

pada kesempatan ini. Para orang tua yang selalu memberikan kasih sayang dan dorongannya

kepada kami hingga kami dapat lulus dan merayakannya pada hari ini.

Untuk Teman-Teman, semua peristiwa yang kita alami di sekolah ini, senang, sedih, dan

bahagia akan selalu mengingatkan kita pada sekolah tercinta ini. Setelah lulus, hendaknya

kita selalu terdorong untuk tetap rajin belajar untuk mencapai cita-cita.

Akhir kata, saya sebagai perwakilan teman-teman Kelas VI ingin mengucapkan selamat

tinggal pada sekolah kami tercinta. Kami akan selalu mengingat sekolah ini. Sekian dari

kami Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Menyusun Teks Pidato

Pidato adalah penyampaian dan penanaman pikiran, informasi atau gagasan dari pembicara

kepada khalayak ramai. Untuk dapat berpidato dengan baik harus mempersiapkan materi

pidato yang akan disampaikan. Materi pidato dapat disusun secara lengkap atau hanya

pokok-pokoknya saja.

Ada tiga langkah utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah pidato yakni:

1. Meneliti masalah

• Menentukan topic dan tujuan pidato. Topik pembicaraan merupakan persoalan yang

dikemukakan. Topik yang akan disampaikan hendaknya menarik perhatian pembicara dan

pendengar. Adapun tujuan pembicaraan berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan

dari para pendengar.

• Menganalisis pendengar dan situasi. Menganalisis pendengar dan situasi yang dilakukan

untuk mengetahui siapa pendengarnya dan dalam situasi apa pidato itu akan disampaikan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pendengar yaitu maksud pengunjung

mendengarkan uraian pidato, adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar, dan tempat
acara berlangsung.

• Memilih dan menyempitkan topic. Topik yang terlalu luas dapat dibatasi agar lebih focus

dan pembahasan lebih terarah.

2. Menyusun uraian

• Mengumpulkan bahan. Untuk dapat menyusun pidato, maka harus mengumpulkan bahan

yang diperlukan sesuai dengan topic pembicaraan. Banyak sumber yang dapat dijadikan

bahan pidato, seperti bahan bacaan, hasil mendengarkan atau pengalaman yang berkesan.

• Membuat kerangka uraian. Bahan-bahan yang telah kita peroleh disusun sesuai dengan

kerangka uraian.

• Menguraikan secara mendetail. Dalam penyusunan naskah hendaknya menggunakan kata-

kata yang tepat dan efektif sehingga memperjelas uraian.

3. Berlatih pidato

Metode pidato yang digunakan setelah mempersiapkan naskah pidato yakni:

• Metode menghafal. Metode ini memang sedikit merepotkan karena kita harus

menghafalkan kata demi kata. Pidato dengan metode ini dapat digunakan untuk pidato

pendek dalam situasi yang resmi.

• Metode naskah. Metode dengan membaca naskah agak kaku. Apalagi jika belum terbiasa,

pandangan mata hanya difokuskan pada naskah sedangkan pendengar terabaikan.

• Metode ekstemporan. Metode ini dianggap paling ideal. Dalam metode ini pembicara

menyiapkan sebuah naskah yang lengkap untuk disampaikan dalam pidato, akan tetapi pada

pelaksanaannya naskah tersebut tidak dibaca seperti pada metode naskah. Naskah pidato

berfungsi sebagai catatan materi yang akan disampaikan.

Struktur penulisan naskah pidato terdiri atas bagian pembuka, isi, dan penutup

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/speech/2152810-menyusun-teks-

pidato/#ixzz1pYh3v7f2
PERSIAPAN AWAL PIDATO

Dalam berpidato terdapat langkah – langkah penting yang harus dilakukan agar hasilnya

maksimal. Langkah – langkah tersebut diantaranya:

A. Meneliti Masalah

@ diantaranya adalah :

1. Menentukan maksud pidato

2. Menganalisis pendengar dan suasana

3. Memilih dan menyempitkan pokok permasalahan yang telah diangkat

B. Menyusun Naskah Pidato

@ diantaranya adalah

1. Mengumpulkan bahan

2. Membuat kerangka ( out Line )

3. Menguasai isi pidato secara terperinci

C. Latihan Moral

Langkah terakhir yaitu berlatih dengan suara nyaring sehingga seorang pembicara dapat

melatih mimik suaranya secara lebih mendalam.

Tiga langkah diatas harus dilakukan dengan urut, sehingga hasil pidatonya akan

menghasilkan hasil yang makimal

TEKNIK – TEKNIK MNYUSUN PIDATO

teknik menyusun naskah pidato mencangkup tiga langkah penting dalam penyusunan yaitu:

A. Mengumpulkan Bahan

Penyusunan dan pengumpulan data diusahakan harus seakurat mungkin yaitu sesuai fakta ,

ilustrasi , ceita atau pokok – pokok yang konkrot untuk mengembangkan pidato agar lebih

maksimal. Sharusnya penyusun harus banyak bertanya kepada pihak – pihak yang

menyetahui persoalan tersebut. Pengetahuan pembicara beserta semua bahan – bahan


tersebut akan memungkinkan pembicara berbicara dengan baik.

B. Membuat Kerangka Pidato

Seorang pembaca harus menentukan pokok – pokok pemasalahanya , sehingga dapat

merencanakan kerangka pidatonya secara terperinci. Kerangka pidato memang harus

disusun secara terperinci supaya menimbulkan keyakinan tentang kesatuan koherensinya.

C. Menguraikan Isi Pidato Secara Terperinci

Langkah terbaik dalam berpidato tergantung pada pmbawaan dan kesanggupan setiap orang

yang bersangkutan serta suasana yang ada pada waktu itu. namun teryata terdapat dua cara

yang sering digunakan , yaitu :

1. pidato bebas dengan sekali – kali melihat kerangka yang sudah disusun untuk menjamin

keteraturan dan tidak terdapat ide – ide yang terlangkahi.

2. menggarap pidato tersebut dengan disusun kata – kata secara lengkap dan

terperinciselanjutnya tinggal dibacakan saja.

NASKAH PIDATO

hal – hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan naskah pidato yang akan dimuat di

media cetak, yaitu:

A. Perwajahan Teks Pidato

Maksudnya adalah letak atau posisi bagian – bagian teks pidato, yaitu:

1. Bagian judul pidato ditulis di bagian atas tengah

2. Bagian pembukaan pidato berupa salam pembuka atau sapaan kepada para pembaca

pidato

3. Bagian isi pidato ditulis di bawah bagian pembukaan dan dimulai dari pinggir sebelah kiri

4. bagian penutup berupa catatn , tempat , dan tanggal pembuatanya

B. Pengetikan Teks Pidato

Penaturannya adalah sebagai berikut:


1. jalur pinggir kiri lebar 3,5 cm

2. atas , kanan , bawah 2,5 cm kecuali halaman pertama

3. jalur atas halaman pertama 5 cm

4. judul diketik 5 cm semua

C. Kaidah Ejaan

Kaidah – kaidahnya :

1. pemakaian huruf besar

2. penulisan katanya :

a. Kata turunan

b. Kata ulang

c. Gabungan kata

d. Kata ganti

e. Kata depan

f. Unsur serapan

3. Pemakaian tanda baca

Pidato adalah penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara

kepada khalayak ramai. Pidato biasanya disampaikan secara lisan dalam acara-acara resmi,

seperti peringatanhari bersejarah, perayaan hari besar, atau pembukaan suatu kegiatan.

Untuk dapat berpidato dengan baik harus mempersiapkan materi pidato yang akan

disampaikan. Materi pidato tersebut dapat disusun secara lengkap atau hanya pokok-

pokoknya saja. Ada tiga langkah utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah

pidato, yakni meneliti masalah, menyusun uraian, dan melakukan latihan.

1. Meneliti Masalah
a. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato Topik pembicaraan merupakan persoalan yang

dikemukakan. Topik yang akan disampaikankan hendaknya menarik perhatian pembicara

dan pendengar.

Adapun tujuan pembicaraan berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan dari para

pendengar. Contoh: Topik : Bahaya rokok bagi kesehatan Tujuan umum : Sosialisasi Tujuan

khusus : Memberikan penjelasan untuk mensosialisasikan bahaya rokok bagi kesehatan,

baik bagi perokok maupun orang-orang di sekitarnya.

b. Menganalisis Pendengar dan Situasi Menganalisis pendengar dan situasi dilakukan untuk

mengetahui siapa pendengarnya dan dalam situasi apa pidato itu akan disampaikan. Hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam menganalisis pendengar adalah sebagai berikut.

1) Maksud pengunjung mendengarkan uraian pidato.

2) Adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar.

3) Tempat acara berlangsung.

c. Memilih dan Menyempitkan Topik Topik yang terlalu luas dapat kita batasi agar lebih

fokus dan pembahasan lebih terarah.

2. Menyusun Uraian

a. Mengumpulkan Bahan Untuk dapat menyusun pidato, kita harus mengumpulkan bahan

yang diperlukan sesuai dengan topik pembicaran. Banyak sumber yang dapat dijadikan

bahan pidato, seperti bahan bacaan, hasil mendengarkan, atau pengalaman yang berkesan.

b. Membuat Kerangka Uraian Membuat kerangka uraian (sama halnya dengan kerangka

karangan) akan memudahkan kita untuk menyusun naskah pidato. Bahan-bahan yang telah

kita peroleh disusun sesuai dengan kerangka uraian.

c. Menguraikan secara Mendetail Naskah pidato dapat diuraikan secara lengkap sesuai

dengan kerangka yang telah dibuat. Dalam penyusunan naskah hendaknya kita

menggunakan kata-kata yang tepat dan efektif sehingga memperjelas uraian.


3. Berlatih Berpidato

Jika kita belum terbiasa tampil di depan umum, latihan berbicara sangatlah perlu. Kita dapat

melatih intonasi, pengucapan, ataupun gaya saat berpidato.

Kita juga dapat menentukan metode berpidato yang akan digunakan. Berikut metode pidato

yang dapat digunakan setelah kita mempersiapkan naskah pidato.

a. Metode Menghafal Berpidato dengan metode menghafal dilakukan dengan cara

menghafalkan naskah pidato yang telah disusun. Metode ini memang sedikit merepotkan

karena kita harus menghafalkan kata demi kata. Pidato dengan metode ini dapat digunakan

untuk pidato pendek dalam situasi yang resmi.

b. Metode Naskah Metode ini sering dipakai dalam pidato resmi. Kita tampil berpidato

dengan cara membacakan naskah yang telah disusun. Metode dengan membaca naskah agak

kaku. Apalagi jika belum terbiasa, pandangan mata kita hanya difokuskan pada naskah,

sedangkan pendengar terabaikan.

c. Metode Ekstemporan Metode ini dianggap paling ideal. Dalam metode ini, pembicara

menyiapkan sebuah naskah yang lengkap untuk disampaikan dalam pidato, akan tetapi pada

pelaksanaannya naskah tersebut tidak dibaca seperti pada metode naskah. Naskah pidato

berfungsi sebagai catatan materi yang akan disampaikan. Pembicara akan berbicara secara

bebas tanpa membaca naskah itu. Adapun struktur penulisan naskah pidato terdiri atas

bagian pembuka, isi, dan penutup

1. Tetapkan tujuan Anda. Penting untuk mengetahui pidato jenis apa yang akan Anda

sampaikan dan mengapa pendengar Anda mau datang untuk mendengarnya. Mengertilah

apakah pidato Anda dimaksudkan untuk menjadi narasi pribadi, informatif, persuasif atau

pidato resmi.
o Narasi pribadi. Narasi adalah kata lain dari cerita. Jika Anda diminta untuk menyampaikan

cerita tentang diri Anda, cari tahu apakah tujuan sang peminta adalah menggunakan sesuatu

yang terjadi pada hidup Anda untuk diambil sebagai pelajaran, menyampaikan suatu pesan

moral, memberikan inspirasi, atau hanya untuk menghibur pemirsa Anda.

o Pidato informatif. Ada dua jenis pidato informatif: proses dan eksposisi. Jika Anda diminta

untuk menyampaikan pidato proses, Anda harus menjelaskan bagaimana sesuatu dapat

dilakukan, dibuat, atau bagaimana sesuatu bekerja. Anda menuntun pemirsa Anda langkah

demi langkah melalui prosesnya. Jika Anda diminta untuk menyampaikan eksposisi, tugas

Anda adalah membuat suatu topik yang kompleks dan memecahnya menjadi beberapa

bagian untuk mengajarkan pemirsa Anda mengenai topik tersebut.

o Pidato persuasif. Jika Anda diharuskan menyampaikan pidato persuasif, tugas Anda adalah

meyakinkan pemirsa Anda untuk mengadopsi pola pikir, kepercayaan, atau kebiasaan

tertentu yang Anda sampaikan dalam pidato tersebut.

o Pidato resmi. Pidato resmi beragam mulai dari sambutan perkawinan hingga pidato

sanjungan, dari pidato wisuda hingga pidato perpisahan. Banyak dari pidato ini yang dibuat

pendek dan seringkali ditujukan untuk menghibur, menginspirasi, atau meningkatkan

apresiasi pemirsa pada seseorang atau sesuatu.

Memilih Kata-kata dalam Berpidato

1. Harus Jelas

 Gunakan istilah yang spesifik

 Gunakan kata-kata yang sederhana

 Hindari istilah-istilah teknis

 Berhemat dalam penggunaan kata


2. Harus Tepat

 Hindari kata-kata klise

 Gunakan bahasa pasaran secara hati-hati

 Hati-hati dalam menggunakan kata pungut

 Hindari vulgarisme/kata-kata yang tidak sopan

 Jangan menggunakan penjulukan

 Jangan menggunakan eufimisme yang berlebihan

3. Harus Menarik

 Pilihan kata menyentuh khalayak

 Gunakan kata berona

 Gunakan bahasa figuratif

 Gunakan kata-kata tindak (action words)

Etika Berpidato

1. Tidak menyinggung orang lain

2. Menghargai dan membangun optimisme pendengar

3. Mengutamakan prinsip-prinsip:

 Keterbukaan

 Kejujuran

 Empati

 Persahabatan

Persiapan Pidato

 Menulis naskah pidato

 Menyunting naskah pidato

 Menyempurnakan pidato berdasarkan suntingan

 Menyampaikan pidato
Tips yang Perlu Diperhatikan dalam Berpidato

 Pelajari material presentasi Anda. Carilah topik yang sangat menarik. Pelajari hal

tersebut untuk disampaikan dalam pidato Anda. Gunakan humor, kisah pribadi dan bahasa

percakapan – itulah cara agar Anda tidak lupa tentang apa yang Anda katakan.

 Latihan, latihan, latihan! berlatihlan dengan suara lantang dengan menggunakan

peralatan yang rencananya Anda gunakan. Lakukan perbaikan jika perlu. Berusahalah

mengendalikan kalimat-kalimat penting; latihan, jeda dan ambil napas. Latihan dengan

menggunakan pengukur waktu dan luangkan waktu untuk hal-hal yang tak terduga.

 Kenali audiens. Salami beberapa anggota audiens saat mereka datang. Hal ini

menjadikan Anda lebih mudah berbicara pada sekelompok teman ketimbang pada orang-

orang asing.

 Pelajari ruangan. Datanglah lebih awal, berjalan di sekitar area pidato dan ujilah

dengan menggunakan mikropon dan berbagai alat bantu visual.

 Santailah. Mulailah dengan menyalami audiens. Memberikan Anda waktu dan

menenangkan rasa gugup Anda. Jeda, senyum dan hitung sampai tiga sebelum mengatakan

sesuatu. (“Satu seribu, dua seribu, tiga seribu. Jeda dan mulailah). Ubahlah rasa gugup

menjadi kekuatan antusiasme.

 Visualisasikan diri sendiri sedang memberikan pidato. Bayangkan diri Anda

berbicara, dengan suara lantang, lugas dan penuh rasa percaya diri. Visualisasikan para

hadirin memberikan tepuk tangan – hal ini akan menambah rasa percaya diri Anda.

 Pahami bahwa orang-orang tersebut ingin Anda berhasil. Para hadirin ingin Anda

menjadi sosok yang menarik perhatian, memberikan stimulasi, informatif dan menghibur.

Mereka bersorak untuk Anda.

 Jangan meminta maaf atas kegugupan Anda atau masalah yang Anda hadapi – para

hadirin tidak akan memperhatikannya.


 Pusatkan perhatian pada pesan – bukan pada media. Perhatian yang fokus menjauhkan

rasa khawatir Anda dan konsentrasilah pada pesan dan para hadirin Anda.

 Dapatkan pengalaman. Hal yang penting, pidato Anda harus merepresentasikan diri

Anda – sebagai sosok tunggal dan pribadi. Pengalaman membangun rasa percaya diri, yang

merupakan kunci efektif dalam berpidato. Sebuah klub Toastmaster bisa menambah

pengalaman yang Anda butuhkan dalam suatu lingkungan yang nyaman dan bersahabat.

Pidato yang baik ditandai dengan antosiasme para pendengar dalam mendengarkan pidato,

berpidato sebaiknya tidak telalu lama dan menyampaikan pidato dengan jelas dan terstruktur.

Orator ulung dapat membangkitkan semangat para pendengar, mampu menyampaikan isi

pidato dengan yakin tanpa keraguan sehingga dapat menyakinkan pendengar. Demikianlah

sedikit gambaran mengenai Cara Berpidato yang Baik, semoga dapat memberikan manfaat

kepada pembaca.

Teknik Mengembangkan Isi Pidato


 Menarik perhatian
 Mengumumkan topik
 Menegaskan relevansi
 Membangun kredibilitas
 Menyusun pesan

Cara Menutup pidato


 Menyimpulkan/mengikhtisarkan pembicaraan
 Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat yang berbeda
 Mendorong khalayak untuk bertindak
 Mengakhiri dengan klimaks
 Mengatakan kutipan sajak, kitab suci, peribahasa, atau ucapan para ahli
 Menceritakan contoh yang berupa ilustrasi dari tema pembicaraan
 Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara
 Memuji dan menghargai khalayak
 Membuat pernyataan yang humoris atau anekdot lucu
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/speech/2152810-menyusun-teks-

pidato/#ixzz1pYh3v7f2

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/public-speaking/2093172-teknik-

menyusun-naskah-pidato/#ixzz1pYiZzsOm

Anda mungkin juga menyukai