Anda di halaman 1dari 31

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018

BAB IV
KUESIONER

4.1 Landasan Teori


Landasan teori merupakan teori yang relevan yang digunakan
untuk menjelaskan tentang variabel sebagai dasar untuk memberi
jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Landasan teori dari
Kuesioner terdiri dari pengertian kuesioner, jenis – jenis kuesinoner,
tahapan menyusun kuesioner, pengukuran dan penyusunan skala,
uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Pengertian Kuesioner
Kuesioner berasal dari bahasa latin yaitu Questionnaire yang
memiliki arti daftar pertanyaan, dalam bahasa Indonesia
kuesioner dikenal dengan istilah angket. Kuesioner dalam bidang
penelitian adalah instrumen pengumpulan data yang
dioprasionalisasikan dalam bentuk item pertanyaan atau
pernyataan yang dibuat oleh peneliti untuk disebar luaskan
kepada responden yang menjadi sampel kuesioner tersebut
(Ketut, 1989).
Salah satu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner atau lebih dikenal sebagai angket, sebagai alat
pengumpul data untuk penelitian, di bawah ini terdapat
beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian kuesioner
(Ketut, 1989).
a. Angket atau kuisioner merupakan sejumlah pertanyaan atau
pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang
berkaitan dengan diri responden yang dianggap fakta atau
kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden.

VI-1
VI - 2

b. Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa


serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk
mendapat jawaban.
c. Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus
dijawab atau dikerjakan oleh orang yang ingin diselidiki atau
responden.
d. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang
tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data.
Kesimpulan dari pengertian kuesioner adalah serangkaian
daftar pertanyaan atau pernyataan yang menjadi point penting
dalam sebuah penelitian, sebagai alat untuk pengumpulan data
atau informasi guna mengetahui minat atau respon dari
responden melalui survei. Kuesioner dapat disebut sebagai
wawancara tertulis karena isi dari kuesioner berupa rangkaian
tertulis yang ditunjukkan kepada responden dan diisi sesuai
dengan minat responden. Pembuatan kuesioner terdapat
beberapa pertanyaan yang harus dihindari, adalah sebagai berikut
(Ketut, 1989).
a. Pertanyaan mengandung multitafsir.
b. Pertanyaan yang mengharuskan responden menghitung.
c. Pertanyaan yang menekan.
d. Pertanyaan dengan jawaban berlawanan.
e. Pertanyaan yang subyektif.
2. Jenis -Jenis Kuesioner
Jenis kuesioner terdapat 4 macam dengan cara memberikan
pertannyaan maupun jawaban dengan berbeda. Berikut adalah
jenis – jenis kuesioner (Vincentinus, 2012).
a. Kuesioner terbuka
Kusioner terbuka merupakan salah satu bagian dari kuesioner
yang digunakan untuk mengetahui keinginan pelanggan. Kuesioner

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 3

terbuka berisi sebuah pertanyaan yang pada jawabannya tidak


ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas untuk memberikan
jawabannya.
b. Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
dalam hal ini responden tinggal memilih jawaban-jawaban yang
telah disediakan di dalam kuesioner tersebut. Responden tidak
dapat memberikan jawabannya secara bebas yang mungkin
dikehendaki oleh responden yang bersangkutan.
c. Kuesioner terbuka dan tertutup
Kusioner terbuka dan tertutup merupakan salah satu bagian dari
kuesioner yang digunakan untuk mengetahui keinginan pelanggan.
Cara menjawab pertanyaan dari kusioner tersebut yaitu gabungan
dari kuesioner terbuka maupun tertutup, dengan pertanyaan
tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
d. Kuesioner semi terbuka
Kuesioner semi terbuka merupakan salah satu bagian dari
kuesioner yang digunakan untuk mengetahui keinginan pelanggan.
Pertanyaan dari kuesioner semi terbuka berbentuk pertanyaan yang
jawabannnya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan
tambahan jawaban.
3. Tahapan Menyusun Kuesioner
Tahapan menyusun kuesioner yaitu langkah-langkah yang
harus diperhatikan peneliti sebelum membuat koesioner. Berikut
adalah langkah-langkah pembuatan kuesioner (Aritonang, 2007).
a. Identifikasi kebutuhan data, disini kita wajib mengetahui apa
target awal yang akan kita tuju. Langkah ini lebih fokus pada
identifikasi kesesuaian target dengan rencana penelitian.
b. Membuat daftar pertanyaan, diawali dengan rentang pertanyaan
yang luas, kemudian mempersempit pertanyaan selanjutnya agar

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 4

setiap pertanyaan memiliki keterkaitan dengan tujuan. Tahap ini


tahap awal penulisan kuesioner
c. Menganalisis kelayakan pertanyaan, mengevaluasi hasil
rancangan serangkaian pertanyaan, agar setiap pertanyaan
dapat mewakili target keseluruhan, dan dimengerti. Tahap ini
mengevaluasi dari tahap sebelumnya.
d. Pemeriksaan penampilan kuesioner, harus sesuai dengan “EYD”
kaidah bahasa dan kuesioner menggunakan bahasa yang formal.
Tahap ini memeriksa penulisan kuesioner masih ada atau tidak
kalimat yang menjurus dan susah dipahami.
e. Uji coba kuesioner adalah evaluasi tahap kelanjutan, dimana
kuesioner tersebut harus selaras dengan tujuan awal. Tahap ini
kuioner dievaluasi sebelum masuk ke tahap finishing.
f. Pembuatan naskah akhir, tahap finishing dan publikasi. Tahap ini
kuesioner akan dibagikan ke pelanggan,
4. Pengukuran dan Penyusunan Skala
Pengukuran merupakan aturan-aturan pemberian angka
untuk berbagai objek sedemikian rupa sehingga angka ini
mewakili kualitas atribut. Tujuan dari skala pengukuran ini
untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya
tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan
langkah penelitian selajutnya. Terdapat empat jenis skala yang
dapat digunakan untuk mengukur atribut, yaitu sebagai berikut
(Vincentinus, 2012).
a. Skala Nominal
Skala nominal adalah salah satu jenis pengukuran dimana angka
dikenakan untuk objek atau kelas objek untuk tujuan
mengidentifikasi nomor jaminan sosial seseorang, nomor punggung
pemain sepakbola, loker, dan lain-lain.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 5

b. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah salah satu jenis pengukuran dimana angka
dikenakan terhadap data berdasarkan urutan dari objek. Disini
angka 2 lebih besar dari 1, bahwa angka 3 lebih besar dari 2 maupun
1. Angka 1, 2, 3, adalah berurut, dan semakin besar angkanya
semakin besar propertinya.
c. Skala Interval
Skala interval merupakan salah satu jenis pengukuran dimana
angka-angka yang dikenakan memungkinkan kita untuk
membandingkan ukuran dari selisih antara angka-angka. Selisih
antara 1 dan 2 setara dengan selisih antara 2 dan 3, selisih antara 2
dan 4 dua kali lebih besar dari selisih antara 1 dan 2.
d. Skala Ratio
Skala ratio merupakan salah satu jenis pengukuran yang
memiliki nol alamiah atau nol absolut. Hasilnya memungkinkan kita
membandingkan magnitude angka-angka absolut.
Pemilihan sample secara acak bisa dilakukan melalui sistem
undian jika elemen populasinya tidak begitu banyak. Hasilnya
jika sudah ratusan, cara undian bisa mengganggu konsep “acak”
atau “random” itu sendiri. Macam-macam sampling dalam
probabilitas adalah sebagai berikut (Mustofa, 2003).
a. Simpel Random Sampling
Simpel (sederhana) karena pengambilan anggota sample dari
populasinya dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
(tingkatan) yang ada dalam populasi tersebut. Cara ini dilakukan jika
anggota populasi dianggap homogen.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Proportionate stratified random sampling adalah Teknik yang
memiliki dua kata kunci, yaitu proporsional dan stratified.
Proporsional berarti sebanding dan stratified berarti tingkatan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 6

Proportionate stratified random sampling dapat dijelaskan sebagai


teknik yang digunakan jika populasi mempunyai anggota atau unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Disproportionate stratified random sampling adalah teknik
kebalikan dari teknik sebelumnya (proportionate stratified random
sampling). Perbedaannya hanyalah pada pengambilan sample yang
tidak proporsional saja.
Terdapat beberapa permasalahan apabila responden tidak
menjawab pertanyaan yang tersedia di kuesioner, antara lain
(Mustofa, 2003).
a. Responden tidak sanggup atau tidak ingin menjawab kuesioner
tersebut karena pertanyaan sulit dimengerti.
b. Adanya pertanyaan ambigu ( memiliki lebih dari satu arti ).
c. Pertanyaan terlalu panjang.
d. Pertanyaan butuh analisa perhitungan yang rumit.
5. Uji Validitas
Uji validitas merupakan beberapa cara untuk mengukur
sikap, diantaranya adalah self-report. Self report merupakan
metode penilaian sikap dimana responden ditanya secara
lansung tentang keyakinan atau perasaan mereka terhadap suatu
objek atau kelas objek. Validitas memiliki empat prinsip dalam
melakukan uji validitas. Berikut empat prinsip dalam melakukan
uji validitas (Nisfiiannor, 2009).
a. Interpretasi yang diberikan pada asesment hanya valid terhadap
derajat yang diarahkan ke suatu bukti yang mendukung
kecocokan dan kebenarannya.
b. Kegunaan yang dapat dibuat dari hasil asesment hanya valid
terhadap derajat yang diarahkan ke suatu bukti yang mendukung
kecocokan dan kebenarannya.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 7

c. Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid saat


nilai (values) yang dihasilkan sesuai.
d. Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid saat
konsekuensi (consequences) dari interpretasi dan kegunaan ini
konsisten dengan nilai kecocokan.
Pengerjaan validitas dapat mengunakan beberpa langkah.
Berikut Langkah-langkah pengujian validalitas (Nisfiiannor,
2009).
a. Hitung koefisien korelasi antara skor hasil tes yang akan diuji
validitasnya dengan hasil tes yang terstandart yang dimiliki oleh
orang yang sama dengan menggunakan rumus korelasi produk
moment menggunakan angka kasar (korelasi produk moment
Pearson), yaitu:

.....................(4.2)
Ketentuan :
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y
xi = Nilai data ke-i untuk kelompok variable X
yi = Nilai data ke-i untuk kelompok variable Y
n = Banyak data
Catatan :
a. Korelasi produk momen Pearson mensyaratkan agar data yang
dikorelasikan sekurang-kurangnya berskala interval.
b. Rumus korelasi produk momen pearson sudah tersedia dalam
calculator scientific, MS Excel, software-software statistic.
c. Tabel r pearson sudah tersedia pada lambiran buku-buku
statistic.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 8

d. Hitung koefisien valiliditas instrument yang diuji (r hitung), yang


nilainya sama dengan korelasi hasil langkah-1 x koefisien
validitas instrument terstandart.
e. Bandingkan nilai koefisien validitas hasil langkah-2 dengan nilai
koefisien korelasi pearson / tabel pearson (r tabel) pada taraf
signifikansi α (biasanya dipilih 0,05) dan n = banyaknya data yang
sesuai. Kriteria validitas yaitu Instrumen valid, jika r hitung ≥ r
table dan Instrumen tidak valid, jika r hitung < r tabel
6. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah metode yang digunakan digunakan
untuk mengetahui data-data jawaban responden dari kuesioner
tertutup reliabel atau tidak. Kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang
menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada
sample yang berbeda (Nisfiiannor, 2009).
Salah satu syarat agar hasil suatu tes dapat dipercaya adalah
tes tersebut harus mempunyai reliabilitas yang memadai.
Hasilnya, maka Jaali dan Pudji (2008) membedakan reliabilitas
menjadi 2 macam, Berikut jenis – jenis reliabilitas (Nisfiiannor,
2009).
a. Reliabilitas konsistensi tanggapan
Reliabilitas konsistensi tanggapan ini selalu mempersoalkan
mengenai tanggapan responden atau objek terhadap tes tersebut
apakah sudah baik atau konsisten. Artinya apabila tes yang telah di
cobakan tersebut dilakukan pengukuran kembali terhadap obyek
yang sama, apakah hasilnya masih tetap sama dengan pengukuran
sebelumnya.
Hasil pengukuran kedua menunjukkan ketidakonsistenan, maka
hasil pengukuran tersebut tidak mengambarkan keadaan obyek yang

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 9

sesungguhnya. Cara mengetahui apakah suatu tes atau instrument


tersebut sudah mantap atau konsisten, maka tes atau instrument
tersebut harus diuji kepada obyek ukur yang sama secara berulang-
ulang. Terdapat tiga mekanisme untuk memeriksa reliabilitas
tanggapan responden terhadap tes (Jaali, 2008), yaitu teknik test-
retest, teknik belah dua dan bentuk ekivalen.
b. Reliabilitas konsistensi gabungan item
Reliabilitas konsistensi gabungan item ini terkait dengan
konsistensi antara item-item suatu tes atau instrument. Nilai bagian
obyek ukur apabila sama, hasil pengukuran melalui item yang satu
kontradiksi atau tidak konsisten dengan hasil ukur melalui item yang
lain maka pengukuran dengan tes (alat ukur) sebagai suatu kesatuan
itu tidak dapat dipercaya.
Hasilnya, jika terjadi hal demikian maka kita tidak bisa
menyalahkan obyek ukur, melainkan alat ukur (tes) yang
dipersalahkan, dengan mengatakan bahwa tes tersebut tidak reliable
atau memiliki reliabilitas yang rendah. Koefisien reliabilitas
konsistensi gabungan item dapat dihitung dengan menggunakan 3
rumus (Jaali 2008). Berikut 3 rumus koefisien reliabilitas konsistensi
gabungan antara lain rumus Kuder-Richardson yang dikenal dengan
nama KR-20 dan KR-21, rumus koefisien Alpha atau Alpha Cronbach,
dan rumus reliabilitas Hoyt, yang menggunakan analisis varian.

4.2 Hasil dan Pembahasasan


Hasil adalah sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan, oleh
usaha dan hasil dapat diartikan juga akibat dari usaha, sementara
pembahasan adalah proses, cara atau perbuatan membahas, jadi
hasil dan pembahasan adalah sesuatu analisa hasil yang dibuat dari
rangkaian proses pembahasan masalah tersebut.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 10

Hasil dan pembahasan yang didapat dari modul kuesioner


yaitu hasil kuesioner terbuka, kuesioner tertutup, dan pengolahan
software dari uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan
software SPSS.16. Berikut penjelasan data dengan menggunakan
modul kuesioner.

4.2.1 Kuesioner Terbuka


Kuesioner terbuka salah satu bagian dari kuesioner yang
digunakan untuk mengetahui keinginan pelanggan. Kuesioner
terbuka berisi sebuah pertanyaan yang pada jawabannya tidak
ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas untuk memberikan
jawabannya. Berikut contoh kuesioner terbuka.
KUESIONER TERBUKA
“ Charging station ”

A. Data Responden
1. Nama : Fahrizal Hamzah
2. Jenis kelamin : Laki - Laki
3. Pekerjaan : Ojek Online
4. Usia : 26 Tahun
Kriteria responden pertama nama yaitu sebagai kunci utama saat
perhitungan data kesimpulan. Kedua kriteria responden jenis
kelamin yaitu untuk mengetahui respon dari pria maupun wanita,
tentang minat dari masing-masing, karena minat dan kebutuhan pria
dan wanita berbeda. Ketiga kriteria responden pekerjaan yaitu
sebagai data dari pekerjaan di butuhkan karena agar kita tahu
bagaimana respon dari masing-masing profesi yang ada, target
profesi tidak hanya pada pekerja, namun juga ibu rumah tangga,
atau wiraswasta dan sebagainya, karena tidak hanya pekerja yang
memiliki profesi tertentu yang membutuhkan tempat untuk mengisi
daya baterai handphone mereka di fasilitas umum maupun dirumah.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 11

Kriteria responden keempat yaitu usia untuk menentukan rata-


rata orang yang sudah memiliki handphone dan mereka lebih sering
berkomunikasi menggunakan handphone, sehingga mereka
membutuhkan produk ini agar daya baterai handphone mereka tetap
terjaga ketika sedang berpergian.
B. Daftar Pertanyaan Terbuka
1. Pertanyaan : Menurut anda jenis material apa yang
cocok untuk tempat charging station?
(Durability)
Jawaban : Menurut saya kayu lebih cocok seperti
kayu Multiplex
2. Pertanyaan : Menurut anda sifat material apa yang
cocok untuk tempat charging station?
(Durability)
Jawaban : Menurut saya sifatnya kuat agar bisa
melindungi handphone saya saat proses
mengisi baterai
3. Pertanyaan : Menurut anda berapakah sekat yang
dibutuhkan untuk produk charging
station? (Performance)
Jawaban : Menurut saya 9 sekat sudah cukup
4. Pertanyaan : Menurut anda bagaimana bentuk yang
cocok untuk produk charging station?
(Aesthetic)
Jawaban : Menurut saya bentuknya kotak saja
5. Pertanyaan : Menurut anda seberapa besar ukuran
yang cocok untuk produk charging
station?(Performance)
Jawaban : Menurut saya besar agar mudah terlihat
6. Pertanyaan : Menurut Anda fitur apa yang perlu

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 12

ditambahkan untuk produk charging


station? (Feature)
Jawaban : Menurut saya penambahan tempat
untuk mengisi baterai laptop
Kesimpulan dari kuesioner terbuka yang telah disebar kepada 30
responden, maka didapatkanlah jawaban yang telah diberikan
responden kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyimpulkan
apa saja yang diinginkan oleh responden untuk mendapatkan
kriteria produk yang dibutuhkan pada produk charging stasion.
Pertanyaan pertama menggunakan dimensi kualitas durability
karena menanyakan daya tahan dari jenis material yang akan
digunakan pada produk charging station. Pertanyaan kedua
menggunakan dimensi kualitas durability karena menanyakan sifat
dari jenis material yang akan digunakan pada produk charging
station.
Pertanyaan ketiga menggunakan dimensi kualitas performance
karena menyangkut tentang kinerja dari produk charging station
apabila ditambah sekat pada produk terbebut. Pertanyaan keempat
menggunakan dimensi kualitas aesthetic karena berpengaruh
terhadap indera penglihatan masusia terhadap produk charging
station. Pertanyaan kelima menggunakan dimensi kualitas
performance karena bentuk mempengaruhi kinerja dari produk
charging station. Pertanyaan keenam menggunakan dimensi kualitas
feature karena ingin mengetahui inovasi yang akan ditambahkan
pada produk charging station. Berikut kesimpulan data yang
diperoleh melalui penyajian data untuk mempermudah pembacaan
data yang membutuhkan analisa
Tabel 4.1 Kesimpulan Pertanyaan Terbuka
No. Hasil Responden Jumlah Responden
1 Jenis material kayu 22
1 Jenis material plastik 8

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 13

Tabel Lanjutan 4.2 Kesimpulan Pertanyaan Terbuka


2 Sifat material kokoh 28
2 Sifat material lunak 2
3 Jumlah sekat 9 19
3 Jumlah sekat 6 11
4 Berbentuk kotak 18
4 Berbentuk persegi panjang 12
5 Berukuran besar 21
5 Berukuran sedang 9
6 Memiliki feature tempa charging laptop 24
6 Feature penambahan pintu 6
Tabel 4.1 dan tabel 4.2 menjelaskan kesimpulan dari 6
pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 30 orang, yaitu
Pertanyaan nomer 1 yang menjelaskan jenis material yang cocok
digunakan dengan jenis material kayu menghasilkan jumlah
responden sebanyak 22 lebih banyak dibandingkan jumlah
responden jenis material plastik sebanyak 8 responden, karena jenis
material kayu dianggap lebih kuat dan tahan lama. Pertanyaan
nomer 2 menjelaskan sifat material yangg cocok digunakan dengan
sifat material kokoh menghasilkan jumlah responden sebanyak 28
lebih banyak dibandingkan jumlah responden sufat material lunak,
karena responden menginginkan produk yang dapat melindungi
handphone saat proses pengisian baterai.
Pertanyaan nomer 3 menjelaskan jumlah sekat yang dibutuhkan
pada produk charging stasion dengan jumlah sekat 9 menghasilkan
jumlah responden sebanyak 19 lebih banyak dibandingkan jumlah
responden jumlah sekat 6 sebanyak 11 responden, karena jumlah
sekat 9 lebih banyak menampung pengisian baterai. Pertanyaan
nomer 4 menjelaskan bentuk produk charging stasion dengan
produk berbentuk kotak menghasilkan jumlah responden sebanyak
18 lebih banyak dibandingkan jumlah responden produk berbentuk
persegi panjang sebanyak 12 responden, karena produk berbentuk
kotak lebih indah dilihat mata daripada berbentuk persegi panjang.
Pertanyaan nomer nomer 5 menjelaskan ukuran pada produk
charging stasion dengan produk berukuran besar menghasilkan

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 14

jumlah responden sebanyak 21 lebih banyak dibandingkan jumlah


responden produk berukuran sedang sebanyak 9 responden, karena
produk berukuran besar mudah dilihat serta dapat menampung
lebih banyak pengisian baterai. Pertanyaan nomer 6 menjelaskan
fitur tambahan pada charging stasion dengan fitur tambahan tempat
charging laptop menghasilkan jumlah responden sebanyak 24 lebih
banyak dibandingkan jumlah responden penambahan fitur pintu
sebanyak 6 responden, karena fitur penambahan tempat charging
laptop lebih dibutuhkan konsumen daripada penambahan fitur
pintu.

4.22 Kuesioner Tertutup


Kuesioner tertutup merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
dalam hal ini responden tinggal memilih jawaban-jawaban yang
telah disediakan di dalam kuesioner tersebut. Responden tidak
dapat memberikan jawabannya secara bebas yang mungkin
dikehendaki oleh responden yang bersangkutan. Kuesioner tertutup
menggunakan skala likert karena hanya mempunyai skala 1 sampai
5. Berikut contoh kusioner tertutup.
KUESIONER TERTUTUP
“ Charging station ”
A. Data Responden
1. Nama : Dini Pratiwi
2. Jenis kelamin : Wanita
3. Pekerjaan : Karyawan swasta
4. Usia : 28 Tahun
Kriteria responden pertama nama yaitu sebagai kunci utama saat
perhitungan data kesimpulan. Kedua kriteria responden jenis
kelamin yaitu untuk mengetahui respon dari pria maupun wanita,
tentang minat dari masing-masing, karena minat dan kebutuhan pria

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 15

dan wanita berbeda. Ketiga kriteria responden pekerjaan yaitu


sebagai data dari pekerjaan di butuhkan karena agar kita tahu
bagaimana respon dari masing-masing profesi yang ada, target
profesi tidak hanya pada pekerja, namun juga ibu rumah tangga,
atau wiraswasta dan sebagainya, karena tidak hanya pekerja yang
memiliki profesi tertentu yang membutuhkan tempat untuk mengisi
daya baterai handphone mereka di fasilitas umum maupun dirumah.
Kriteria responden keempat yaitu usia untuk menentukan rata-
rata orang yang sudah memiliki handphone dan mereka lebih sering
berkomunikasi menggunakan handphone, sehingga mereka
membutuhkan produk ini agar daya baterai handphone mereka tetap
terjaga ketika sedang berpergian.
B. Daftar pertanyaan tertutup
Daftar pertanyaan tertutup merupakan sekumpulan pertanyaan
dari pertanyaan kuesioner tertutup. Berikut daftar pertantaan
tertutup.
Tabel 4.3 Kuesioner Tertutup
Jawaban Responden
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
1 Jenis material yang digunakan kayu √
2 Sifat bahan kuat √
3 Memiliki jumlah sekat yang banyak √
4 Memiliki Bentuk kotak √
5 Produk memiliki ukuran yang besar √
6 Memiliki fitur tambahan √
7 Produk tahan lama √
Keterangan :
Sangat Setuju (SS) :5
Setuju (S) :4
Kurang Setuju (KS) :3
Tidak Setuju (TS) :2
Sangat Tidak Setuju (STS) :1
Hasil pertanyaan tersebut dirangkum kedalam tabel. Berikut
adalah ringkasan kuesioner tertutup dalam bentuk tabel

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 16

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Pertanyaan Tertutup


Pertanyaan
Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
1 4 3 2 1 2 3 1 16
2 2 3 2 1 2 3 1 14
3 4 3 2 2 2 3 2 18
4 3 4 2 4 2 5 4 24
5 3 4 2 4 2 5 4 24
6 4 5 3 5 3 5 5 30
7 3 3 2 2 2 4 2 18
8 4 5 3 5 3 5 5 30
9 2 3 2 2 2 4 2 17
10 4 5 3 5 3 5 5 30
11 3 4 2 5 3 5 5 27
12 4 5 3 5 3 5 5 30
13 3 4 2 5 3 5 5 27
14 3 3 2 1 2 3 1 15
15 3 4 2 5 2 5 5 26
16 4 3 2 1 2 3 1 16
17 3 4 2 5 3 5 5 27
18 4 5 5 5 4 5 5 33
19 4 5 5 5 5 5 5 34
20 4 4 2 5 2 5 5 27
21 5 5 5 5 4 5 5 34
22 4 5 5 5 5 5 5 34
23 3 4 2 5 2 5 5 26
24 5 5 5 5 5 5 5 35
25 5 5 5 5 4 5 5 34
26 2 3 2 2 2 3 2 16
27 4 5 3 5 3 5 5 30
28 3 5 3 5 3 5 5 29
29 4 3 2 1 2 3 1 16
30 4 5 3 5 3 5 5 30
Tabel 4.4 ringkasan hasil pertanyaan tertutup yang diambil dari
30 responden dapat diketahui bahwa, pertanyaan nomer 1
responden menginginkan produk charging station menggunakan
material jenis kayu, karena sifat bahan yang kuat dan berat relatif
lebih ringan. Pertanyaan nomer 2 responden menginginkan produk

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 17

charging station memiliki sifat bahan kuat, supaya dapat melindungi


handphone saat proses pengisian baterai dari goncangan atau dari
hal-hal yang tidak dapat diprediksi. Pertanyaan nomer 3 responden
menginginkan produk charging station memiliki jumlah sekat yang
banyak agar dapat lebih banyak menampung masyarakat yang ingin
mengisi baterai di fasilitas umum.
Pertanyaan nomer 4 responden menginginkan produk charging
station berbentuk kotak, karena lebih enak untuk dilihat serta
meningkatkan nilai estetika produk. Pertanyaan nomer 5 responden
menginginkan produk charging station berukuran besar yang secara
otomatis semakin besar produk semakin banyak sekat yang dapat
menampung pengisian baterai serta agar mudah ditemukan oleh
masyarakat.
Pertanyaan nomer 6 responden menginginkan produk charging
station memiliki inovasi dengan menambah fitur tambahan yang
belum ada pada produk yang sudah beredar di pasaran. Pertanyaan
nomer 7 responden menginginkan usia produk charging station
tahan lama, karena faktor cuaca dan gangguan rayap yang sering
menggangu usia dari produk yang menggunkan jenis material kayu.

4.2.3 Pengolahan Software


Pengolahan software untuk modul uji reliabilitas dan uji
validitas menggunakan SPSS 16.0. Software SPSS 16.0 merupakan
sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis
statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan
grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak
dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara
pengoperasiannya. Berikut ini adalah pengolahan software SPSS 16.0.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 18

1. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah metode yang digunakan digunakan
untuk mengetahui data-data jawaban responden dari kuesioner
tertutup reliabel atau tidak. Kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang
menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada
sample yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha.
Uji reliabilitas cronbach’s alpha merupakan sebuah ukuran
keandalan yang memiliki nilai berkisar dari nol sampai satu,
dan digunakan untuk mengukur keandalan indikator-indikator
yang digunakan dalam kuesioner penelitian dengan indikator jika
nilai cronbach’s alpha > 0,6 maka hasil reliabel, tetapi apabila
nilai cronbach’s alpha < 0,6 maka hasil tidak reliabel. Berikut
langkah pengujian uji validitas menggunakan software SPSS 16.0
dengan langkah pertama yaitu membuka SPSS 16.0.

Gambar 4.1 Tampilan Awal SPSS 16.0

Tampilan SPSS terbuka lalu memilih variable view untuk


mengatur nilai variabel menjadi data yang sesuai karakteristik
yang diinginkan, pada kolom name diisi sesuai dengan nama
yang diinginkan, misalkan “Pertanyaan_1” sampai dengan
“Pertanyaan_7” dan yang terakhir “Skor_Total” untuk type data
menggunakan numeric, karena akan memasukan data berupa
angka pada data view, pada nilai decimals diisi dengan angka “0”
Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018
VI - 19

karena data yang dimasukkan berupa bilangan bulat dan bukan


bilangan pecahan maupun desimal, label dikosongkan, value
bernilai none, missing bernilai none, column bernilai 8 dan align
yaitu right.

Gambar 4.2 Variable View

Pengisian variable view telah dilakukan, selanjutnya memilih


data view. Langkah berikutnya adalah mengisi kolom – kolom
data view sesuai dengan data dari kuesioner tertutup yang telah
dibagikan kepada 30 responden dan menginput hasilnya pada
program SPSS pada bagian data view. Cara mengisi skor total
dengan cara menjumlahkan hasil dari pertanyaan 1 hingga 7
pada responden yang sama maka akan didapatkan nilai skor
total.

Gambar 4.3 Data View

Langkah berikutnya memilih analyze, lalu setelah analyze


maka langkah selanjutnya memilih scale dan kemudian memilih
reliability analysis. Berikut ini adalah tampilan menu reliability
analysis.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 20

Gambar 4.4 Menu Reliability Analysis

Langkah selanjutnya setelah memilih reliability analysis


maka akan muncul kotak dialog reliability analysis. Masukan
pernyataan 1 sampai 7 kedalam kotak items tanpa memasukkan
skor total

Gambar 4.5 Kotak Dialog Reliability Analysis

Langkah selanjutnya memilih statistic kemudian checklist


pada bagian item, scale dan scale item if detected. Berikut adalah
gambar kotak dialog reliability analysis statistic.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 21

Gambar 4.6 Kotak Dialog Reliability Analysis Statistic

Langkah diatas telah selesai maka akan muncul beberapa


output. Pemberian centang pada perintah “item” adalah berguna
untuk mendeskripsikan pada setiap item atau tiap butir
pertanyaan, item disini diartikan butir atau unit, jadi setiap butir
pertanyaan ada penjelasan mengenai hasi perhitungannya. Scale
pada pertanyaan tersebut menggunakan tipe data numerik (tipe
data yang memiliki nilai), untuk pertanyaan scale if item deleted
adalah apa bila ada item terhapus adalah bertipe data numerik.
Satu parameter fungsi pengukuran item yang sangat penting
adalah statistik yang memperlihatkan kesesuaian antara fungsi
item dengan fungsi tes secara keseluruhan yang dikenal dengan
istilah konsistensi item total.
Dasar kerja yang digunakan dalam analisis item dalam hal ini
adalah memilih item-item yang fungsi ukurnya sesuai dengan
fungsi ukur test seperti dikehendaki penyusunnya. Maksudnya
memilih item yang mengukur hal yang sama dengan apa yang
diukur oleh tes secara keseluruhan. Pengujian keselarasan fungsi
item dengan fungsi ukur tes dilakukan dengan menghitung
koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap item dengan
distribusi skor total tes itu sendiri. Prosedur ini akan

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 22

menghasilkan koefisien korelasi item total (r it) yang juga dikenal


dengan sebutan parameter daya beda item. Berikut ini adalah
output tabel case processing summary dan reliability statistics.

Gambar 4.7Output Tabel Case Processing Summary

Ouput case processing summary berfungsi untuk


menunjukkan dari jumlah responden kuesioner tersebut apakah
sudah terpenuhi atau belum. Berdasarkan tabel output case
processing summary didapatkan beberapa nilai , yaitu nilai case
valid, exclude, dan nilai total, dimana nilai case valid sebesar N
= 30 dengan persentase 100% yang artinya nilai ini menunjukkan
sebanyak 30 data tersebut berhasil diinput dan tidak ada data
yang hilang. Baris exclude menunjukan data yang hilang atau
data yang kurang pada penginputan, pada tabel tersebut baris
exclude mendapatkan nilai N = 0 ini menunjukan bahwa tidak
ada data yang tidak hilang. Baris total didapatkan nilai N = 30
dengan persentase 100%, nilai tersebut merupakan hasil
kumulatif dari baris sebelumya, yaitu baris case valid dan
exclude. Kesimpulan dari hasil output tabel case processing
summary adalah banyaknya responden yang diteliti pada uji
coba kuesioner tertutup berjumlah 30 orang, dan semua data
berhasil diproses tidak ada yang hilang dari analisis.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 23

Gambar 4.8 Output Tabel Reliability Statistics.


Hasil output kedua pada uji reliabilitas adalah output
realibility statistic. Cronbach’s alpha, yaitu sebuah ukuran
keandalan yang memiliki nilai berkisar dari 0 sampai 1,
sedangkan untuk mengetahui kuesioner tersebut reliable atau
tidak, dilihat pada nilai α (alpha) , dicocokkan dengan ketentuan
reliable product moment adalah 0, 6, jika nilai cronbach’s alpha
lebih besar dari 0,6 maka data itu reliable atau sebaliknya jika
data tersebut kurang dari 0,6 maka data tersebut tidak reliable.
Hasilnya, kolom cronbach’s alpha menunjukan nilai cronbach’s
alpha 0,920 lebih besar dari 0,6 yang artinya signifikan / reliabel.
Kolom N of Item menunjukkan bahwa isi dari kuesioner ada 7
butir pertanyaan dimana N tersebut menunjukkan jumlah .

2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam
fungsi ukurannya, selain itu validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar
variabel yang hendak diteliti oleh peneliti. Setiap uji statistik
mempunyai dasar dalam pengambilan keputusan, sebagai acuan
dalam pengambilan kesimpulan.
Pengujian mengunakan metode bivariate pearson (korelasi
produk moment pearson), analisis ini dengan cara
mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total.
Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 24

pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total


menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan
dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi
0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut.
a. Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen
atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor
total (dinyatakan valid).
b. Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen
atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap
skor total (dinyatakan tidak valid).
Untuk pengujian nilai validitas setelah menentukan nilai
variable dan penginputan data langkah pertama yang harus
dilakukan adalah memilih analyze kemudian correlate kemudian
memilih bivarate. Berikut ini adalah tampilan dari menu
bivarate.

Gambar 4.9 Menu Bivariate

Langkah berikutnya yaitu memindahkan pertanyaan 1


sampai 7 dan skor total ke kolom items lalu Checklist pada bagian
pearson, two tailed dan flag significant correlations lalu klik ok.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 25

Gambar 4.10 Kotak Dialog Bivariate Correlations

Setelah itu akan muncul output pada aplikasi SPSS. Berikut ini
adalah output tabel correlations.

Gambar 4.11 output tabel correlations


Validitas berguna untuk menguji kevalidan dari suatu
kuesioner yang peneliti gunakan dalam memperoleh data dari
responden. Arti tulisan sig.(2-tailed) adalah terdapat hubungan
antara variable X dengan variable Y , maka penelitian ini

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 26

menggunakan 2-Tailed kerena arah hipotesis belum diketahui,


dengan kata lain tujuan penelitian ini untuk megetahui ada atau
tidak hubungan antara variable x dan Y karena kita
menggunakan analisis korelasi pearson, maka untuk pengujian
dua arah, dan menggunakan signifikansi sebesar 5%, maka
signifikansi akan dilihat dari nilai signifikansi output, di bawah
0,05 (hipotesis diterima) atau di atas 0,05 (hipotesis ditolak).
Kita tidak perlu melihat berapa nilai t outputnya, apakah
positif atau negatif, namun jika kita menggunakan hipotesis satu
arah, pada signifikansi 5%, maka nilai signifikansi output harus
dibagi dengan dua terlebih dahulu, misalnya uotput signifikansi
adalah sebesar 0,096, maka hipotesis diterima, karena 0,096 : 2
= 0,048 (< 0,05). Hasil terdapat tanda (**) maka level/ taraf
signifikasinya adalah 0,01. tanda ini ada karena pada saat
pemilihan options correlation coefficiens kita memilih atau
mencentang person dengan two-tailed jadi hanya untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variable 1
dengan yang lainnya, dengan tanda bintang 2, lihat keterangan
dibawahnya (**), correlation is significant at the 0.01 level.
Artinya korelasi ini signifikan pada level/taraf 1%, jika korelasi
signifikan pada 1% maka sudah pasti juga signifikan pada 5%,
tetapi jika signifikan pada 5% belum tentu signifikan pada level
1%, jika nilai korelasi pearson terdapat nilai negatif maka artinya
adanya arah yang berlawan, sebaliknya apabila tidak ada nilai
negatif maka hasilnya menujukkan arah yang sama.
Penjabarannya antara lain pertanyaan 1 dengan pertanyaan 2
memiliki nilai pearson correlations sebesar 0,575 yang berarti
hubungan pertanyaan tersebut sedang, dengan nilai signifikan
didapatkan 0,001 < 0,01 yang berarti terdapat korelasi antara
pertanyaan tersebut. Pertanyaan 1 dengan pertanyaan 3 memiliki

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 27

nilai pearson correlations sebesar 0,675 yang berarti hubungan


pertanyaan tersebut sedang, dengan nilai signifikan didapatkan
0,000 < 0,01 yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan
tersebut. Pertanyaan 1 dengan pertanyaan 4 memiliki nilai
pearson correlations sebesar 0,364 yang berarti hubungan
pertanyaan tersebut rendah, dengan nilai signifikan didapatkan
0,048 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan
tersebut.
Pertanyaan 1 dengan pertanyaan 5 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,592 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sedang, dengan nilai signifikan didapatkan 0,001 < 0,01
yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 1 dengan pertanyaan 6 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,298 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut rendah, dengan nilai signifikan didapatkan 0,110 > 0,05
yang berarti tidak terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 1 dengan pertanyaan 7 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,364 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut rendah, dengan nilai signifikan didapatkan 0,048 < 0,01
yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 2 dengan pertanyaan 3 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,738 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut kuat, dengan nilai signifikan didapatkan 0,000 < 0,01
yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 2 dengan pertanyaan 4 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,885 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sangat kuat, dengan nilai signifikan didapatkan 0,000 <
0,01 yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 2 dengan pertanyaan 5 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,759 yang berarti hubungan pertanyaan

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 28

tersebut kuat, dengan nilai signifikan didapatkan 0,000 < 0,01


yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 2 dengan pertanyaan 6 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,845 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sangat kuat, dengan nilai signifikan didapatkan 0,000 <
0,01 yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 2 dengan pertanyaan 7 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,885 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sangat kuat, dengan nilai signifikan didapatkan 0,000 <
0,01 yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 3 dengan pertanyaan 4 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,502 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sedang, dengan nilai signifikan didapatkan 0,005 < 0,01
yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 3 dengan pertanyaan 5 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,927 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sangat kuat, dengan nilai signifikan didapatkan 0,000 <
0,01 yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 3 dengan pertanyaan 6 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,454 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sedang, dengan nilai signifikan didapatkan 0,012 < 0,01
yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 3 dengan pertanyaan 7 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,502 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sedang, dengan nilai signifikan didapatkan 0,005 < 0,01
yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 4 dengan pertanyaan 5 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,599 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sedang, dengan nilai signifikan didapatkan 0,00 < 0,01
yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 29

Pertanyaan 4 dengan pertanyaan 6 memiliki nilai pearson


correlations sebesar 0,965 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sangat kuat, dengan nilai signifikan didapatkan 0,00 <
0,01 yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 4 dengan pertanyaan 7 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 1 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sempurna, dengan nilai signifikan didapatkan 0,00 <
0,01 yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 5 dengan pertanyaan 6 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,542 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sedang, dengan nilai signifikan didapatkan 0,002 < 0,01
yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 5 dengan pertanyaan 7 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,599 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sedang, dengan nilai signifikan didapatkan 0,000 < 0,01
yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut.
Pertanyaan 6 dengan pertanyaan 7 memiliki nilai pearson
correlations sebesar 0,965 yang berarti hubungan pertanyaan
tersebut sangat kuat dengan nilai signifikan didapatkan 0,000 <
0,01 yang berarti terdapat korelasi antara pertanyaan tersebut,
dari semua nilai pearson correlations tidak ada nilai negatif maka
arah korelasinya sama, tidak berlawanan arah.
Setiap uji statistic mempunyai dasar dalam pengambilan
keputusan, sebagai acuan dalam pengambilan kesimpulan.
Begitu pula uji validitas product momen pearson correlation
memiliki ketentuan dasar yaitu.
a. Jika nilai hitung ≥ r Table →Valid
b. Jika nilai hitung ≤ r Table →Not valid
Suatu kuesioner tidak valid maka dapat dikatakan kuesioner
tersebut tidak dapat memenuhi kriteria sebagai kuesioner yang

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 30

baik, penyebabnya bisa berbagai faktor, jika peneliti mendapati


nilai kuesioner nya tidak valid diharapkan peneliti memperbaiki
kuesioner tersebut, karena akan berpengaruh pada kecermatan
dan keabsahan penelitian. Berikut ini dilampirkan nilai r table
sebagai acuan nilai penentu kevalidan data.

Gambar 4.12 R Tabel

Data diatas menunjukan besarnya r table dengan jumlah


responden sebanyak 30 Orang maka R table nya dengan level of
significance nya 5% adalah 0,361. Data pada kuesioner dengan
jumlah responden sebanyak 30 Orang dengan level of Significance
nya 5% dikatakan valid apabila nilai hitung ≥ 0,361.

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018


VI - 31

Praktikum Perancangan Teknik Industri I ATA 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai