SKRIPSI
Oleh
Ria Dwi Sevina
NIM 150621100003
SKRIPSI
Oleh
Ria Dwi Sevina
NIM 150621100003
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh
Ria Dwi Sevina
NIM 150621100003
Menyetujui,
NIP. 197909142010122003
NIP. 198512132014042001
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan:
Dekan,
NIP. 197102112006041001
iii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 150621100003
1. Skripsi dengan judul “Analisis Deikssis pada Kumpulan Cerpen Lelucon Para
Koruptor Karya Agus Noor (Kajian Pragmatik)” adalah hasil karya saya
sendiri, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali
secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan
atau daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang
telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalti
non eksklusif.
iv
MOTTO
KEBERHASILAN”
(Penulis)
v
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat,
dan hidayahnya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini, tak lupa
sholawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah memberikan
pentunjuk dari zaman yang gelap menunju zaman yang terang seperti saat ini
ini untuk orang-orang yang telah berjasa dalam pengerjaan skripsi ini.
Pertama saya persembahkan skripsi ini untuk orang tua tercinta ayah Arief
Bakti Karyawanto dan mama tercinta Kusmiyati yang selalu memberi semangat,
do‟a serta motivasi setiap hari, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih untuk ayah dan mama yang telah memberikan semangat di saat saya
kesulitan, memberikan liburan di saat saya penat, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Kedua saya persembahkan skripsi ini kepada keluarga tercinta saya atas
semua do‟anya yang telah mendo‟akan agar skripsi saya cepat terselesaikan.
Untuk kakak tersayang saya Ayu Febriana, adik saya Fezha Armando dan untuk
kedua ponakan saya M. Pradipta Amzary dan M. Alkenzo Aprilio Salam yang
telah memberikan do‟a serta menghibur saya ketika penat dalam mengerjakan
Ketiga saya persembahkan skripsi ini untuk seseorang yang saya cintai,
seseorang yang selalu memberikan semangat dan do‟anya, orang yang selalu
memberikan motivasi setiap hari tanpa henti, yaitu Kakak Kuswanto Ferdian. Atas
motivasi dan sarannya, saya menjadi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
vi
Terima kasih karena tiada pernah bosan untuk mengingatkan saya agar segera
karena skripsi. Semoga kita tetap bisa berteman meskipun saat ini kita sudah di
jauhkan oleh jarak, terima kasih sudah 3 tahun ini selalu menemani, menemani
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kelas A angkatan 2015 yang telah
terpacu untuk segera mengerjakan skripsi ini. Terima kasih untuk waktunya 4
tahun ini, semoga kita tidak saling melupakan dan semoga tetap terjaga
vii
KATA PENGANTAR
Penulis
viii
Ria Dwi Sevina. 2019. Analisis Deiksis pada Kumpulan Cerpen Lelucon Para Koruptor
Karya Agus Noor. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura. Pembimbing: (1) Ira Fatmawti, S.S., M.Pd.,
dan (2) Khusnul Khotimah, S.S., M.Pd.
ABSTRAK
Abstrak: Deiksis dalam kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor
memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda karena memiliki suatu kata yang
referennya berganti-ganti sesuai pada siapa yang menjadi penutur dalam sebuah peristiwa
tutur. Penelitian ini menjelaskan tentang bentuk dan fungsi-fungsi deiksis yang terdapat
pada kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor. Tujuan penelitian ini
adalah: (1) mendeskripsikan bentuk deiksis pada kumpulan cerita pendek Lelucon Para
Koruptor karya Agus Noor (2) mendeskripsikan fungsi-fungsi deiksis pada kumpulan
cerita pendek Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deksriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah
kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor, sedangkan data dalam
penelitian ini yaitu data berupa tulisan atau kata-kata yang mengandung bentuk deiksis
dan fungsi deiksis. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan teknik baca dan teknik
catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga prosedur penelitian
yaitu; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi penyidik
digunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini merupakan penelitian wacana yang
mengecek keabsahan datanya membutuhkan ahli dalam bidang linguistik. Hasil yang di
dapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk deiksis dalam kumpulan cerpen
Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor di temukan bentuk deiksis persona pertama,
deiksis persona kedua, dan deiksis persona ketiga, selain itu juga terdapat bentuk deiksis
ruang dan bentuk deiksis waktu. Fungsi deiksis yang terdapat dalam kumpulan cerpen
Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor, terdapat fungsi deiksis persona sebagai subjek,
sebagai objek dan sebagai penunjukkan. Fungsi deiksis ruang sebagai penunjuk umum,
berfungsi sebagai penunjuk tempat dan sebagai penunjuk geografis, sleanjutnya yaitu
fungsi deiksis waktu terdapat fungsi penunjuk waktu kini, penunjuk waktu lampau,
penunjuk waktu mendatang, dan penunjuk waktu relatif.
ix
Ria Dwi Sevina. 2019. Deixis Analysis in Bunch Short Story Lelucon Para Koruptor
written by Agus Noor. Thesis, Indonesian Education Study Program, Faculty of
Academical Sciences, University of Trunojoyo Madura. Advisor: (1) Ira Fatmawti, S.S.,
M.Pd., dan (2) Khusnul Khotimah, S.S., M.Pd.
ABSTRACT
Abstract: Deixis in a short story collection of Lelucon Para Koruptor written by Agus
Noor have different forms and functions because they have a word whose referrals
alternate according to who is the speaker in a speech event. This study describes the form
and functions of deixis which found in a collection of short stories Lelucon Para
Koruptor written by Agus Noor. The aim of this study is: (1) to describe the deixis form in
a collection of short stories Lelucon Para Koruptor by Agus Noor (2) describe deixic
functions in a collection of short stories Lelucon Para Koruptor by Agus Noor. This study
uses a qualitative approach with a descriptive method. The source of data in this study is
a collection of short stories Lelucon Para Koruptor by Agus Noor, while the data of this
study are data in the form of writings or words that containing deixis form and deixis
function. Data collecting techniques are done by reading techniques and note taking
techniques. The data analysis technique in this study uses three research procedures,
namely; data reduction, data presentation, and conclusion. Triangulation investigators
were used in this study because this is a discourse study that checks the validity of the
data which requiring experts in the field of linguistics. The results that obtained in this
study indicate that the form of deixis in the short story collection Lelucon Para Koruptor
by Agus Noor is found the first form of person deixis, second person deixis, and third
person deixis, in addition there are also space deixis and time deixis. The deixis function
that contained in the collection of short stories Lelucon Para Koruptor by Agus Noor is a
person deixis function as the subject, as the object and as an appointment. The function of
spartial deixis as a general appointment, it has functions as a bookmark and as a
geographical pointer, then the temporal deixis function, is a present the current
timepiece, the past time, future time and relative timepiece.
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………………... ix
BAB I PENDAHULUAN
xi
2.2.3 Deiksis …………………………………………………………...…... 15
2.2.4 Fungsi Deiksis .......………………............……………………....…. 25
BAB V PENUTUP
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PEDAHULUAN
Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tidak pernah lepas dari
memerlukan sarana bahasa untuk berinteraksi. Hal ini, membuat bahasa menjadi
berkaitan dengan berbicara. Sampai saat ini diakui atau tidak, bahasa Indonesia
dipahami satu sama lain yang terlahir dari proses interaksi antar anggota
masyarakat setempat.
konteks dari penutur. Konteks merupakan segala hal yang melingkupi sebuah
agar mitra tutur mengetahui tujuan dari penutur. Sebuah komunikasi, terdapat kata
tertentu yang hanya dapat dipahami maknanya apabila mengetahui situasi atau
konteks tuturan. Seseorang tidak dapat memisahkan antara tuturan dengan konteks
1
2
tuturan karena suatu konteks dalam tuturan sangat berkaitan erat. Apabila tanpa
konteks, maka tuturan tersebut tidak bisa diterima oleh mitra tutur.
Konteks tuturan telah disusun sedemikian rupa sehingga tidak dapat dilepaskan
pada aspek maknanya, yaitu maksud yang akan disampaikan penutur melalui
ujaran yang disampaikan oleh penutur atau pembicara dengan mengetahui makna
tuturan. Menurut Yule (2014: 03), Pragmatik adalah studi tentang makna yang
disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau
pembaca). Hal itu bisa diartikan bahwa pragmatik tidak hanya sekadar penutur
dan mitra tutur, tetapi juga kajian pragmatik bisa dengan objek buku bacaan yaitu
Salah satu pokok bahasan dalam pragmatik adalah deiksis. Bentuk deiksis
keragaman sama banyaknya seperti kata ganti dan kata kerja. Deiksis
menerangkan konteks sosial, linguistik, atau ruang dan waktu ujaran yang lebih
terdapat dalam tuturan. Memahami tuturan hanya memerlukan konteks dan makna
dan tulisan, misalnya pada karya cerpen. Peneliti mengambil objek kumpulan
3
cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor. Cerpen termasuk kisahan
pendek yang memusatkan diri pada satu tokoh dalam situasi. Cerpen meruntut
Kepadatan cerita merupakan unsur yang hanya terdapat pada cerpen, sehingga
menjadi ciri khusus dari cerpen. Berbeda dengan karya sastra lain, cerpen
memiliki alur cerita yang relatif lebih sederhana. Cerita pendek sesuai dengan
diungkapkan, isi cerita, jumlah pelaku, dan jumlah kata yang digunakan.
Kumpulan cerpen karya Agus Noor terbitan tahun 2017. Agus noor
merupakan cerpenis Indonesia yang telah menulis banyak prosa, cerpen, naskah
lakon (monolog dan teater) dan juga skenario sinetron dengan gaya parodi dan
terkadang satir. Kumpulan cerpen karya Agus Noor salah satunya yaitu Lelucon
Para Koruptor yang bercerita tentang kelucuan di dalam polemik politik dengan
seorang koruptor. Kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor
berisi 11 cerpen, jalan ceritanya memiliki ciri khas dengan gaya cerita yang satir
dan selalu berkaitan dengan kritik sosial. Peneliti menggunakan pokok bahasan
menurut Yule (2014: 13) menguraikan bentuk atau jenis-jenis deiksis ke dalam
tiga yaitu: deiksis persona, deiksis ruang dan deiksis waktu. Dalam hal ini,
pemaparan di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang deiksis menurut Yule,
merasa penting untuk meneliti tentang deiksis yang hanya dapat dipahami apabila
4
deiksis dalam penelitian ini dianggap menarik oleh peneliti karena ingin lebih
dalam lagi mempelajari mengenai fungsi yang terkandung dalam suatu kalimat.
Selain hal tersebut peneliti juga ingin mengungkapkan bahwa tidak semua kata-
kata deiksis itu dapat berfungsi atau bermakna deiksis. Peneliti terdorong untuk
mengambil objek pada kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus
Noor.
Kata kita dalam kutipan di atas merupakan deiksis persona pertama, kata
ganti orang pertama merupakan rujukan penutur kepada dirinya sendiri. Deiksis
persona pertama merujuk pada orang yang sedang berbicara. Kata ini pada kutipan
di atas termasuk deiksis ruang, deiksis ruang merupakan rujukan konteks atau
situasi pada saat sebuah tuturan berlangsung. Kata saat ini merupakan deiksis
waktu. Kata kita merujuk pada seorang pengacara, kata ini dalam kutipan di atas
merujuk pada situasi yang terjadi di saat persidangan berlangsung, sedangan kata
Kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor ini terdapat
kata-kata yang butuh penafsiran lebih untuk dapat memahami siapa tokoh yang
dibicarakan, di mana latar kejadian yang sedang dibahas serta kapan sebenarnya
kejadian itu berlangsung, agar lebih memahaminya dibutuhkan suatu ilmu yang
disebut deiksis. Deiksis pada kumpulan cerpen menjadi hal yang penting untuk
5
Lelucon Para Koruptor Karya Agus Noor berupa suatu kata yang referennya
Penelitian ini meneliti bentuk dan fungsi deiksis sebagai kajian serta
kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor sebagai objek
penelitian karena dalam cerpen karya Agus Noor ini memiliki suatu kata yang
tutur dalam peristiwa tutur. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti deiksis
yang terdapat pada kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor.
Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
deiksis ruang atau tempat, dan deiksis waktu yang tedapat dalam
kumpulan cerpen.
2. Manfaat Praktis
karya Agus Noor ini terdapat berbagai bentuk deiksis dan terdapat fungsi yang
kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor menjadi tolak ukur
penelitian dapat berjalan sesuai dengan harapan jika terdapat konsep yang
2014: 3)
2. Deiksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu deiktikos yang berarti “hal
5. Cerita pendek adalah karya yang berisi cerita satu peristiwa dari
(Nursisto, 2015:165)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dengan penelitian yang sedang dilakukan. Hal ini penting dilakukan agar peneliti
dapat melihat perbedaan atau persamaan antara penelitian yang sedang dilakukan
(2014) dalam jurnal penelitian yang berjudul “Analisis Deiksis dalam Cerpen
teknik sampel dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
analisis mengalir atau jalinan. Hasil penelitian dalam jurnal penelitian tersebut
SMA Negeri 1 Karanganyar terdiri atas lima bentuk yang dijabarkan menjadi:
deiksis persona (orang), tempat (lokasial), waktu (temporal), wacana, dan sosial.
9
10
Kedua, jurnal penelitian oleh Darsita volume XXI nomor 2 juli 2015 yang
Jurnal tersebut meniliti bentuk deiksis yang tedapat pada cerpen Al-Kabuus.
Metode yang digunakan dalam jurnal penelitian ini kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu berupa tabel-tabel. Hasil pembahasan dari penelitian
tersebut yaitu menunjukkan bentuk deiksis pesona yang di bagi menjadi tiga, yaitu
deiksis persona pertama, deiksis persona kedua, dan deiksis persona ketiga, serta
Ketiga, penelitian relevan yang dilakukan oleh Yosefa Ella (2016) dalam
jurnal penelitian yang berjudul “Deiksis Persona, Tempat dan Waktu dalam Cerita
acuan penggunaan berbagai jenis deiksis dalam cerita dayak kanayatn. Penelitian
menggunakan teknik simak tidak libat cakap, teknik simak dan teknik catat.
deiksis. Jenis-jenis deiksis yang digunakan dalam cerita tersebut, yaitu deiksis
persona, deiksis tempat, deiksis waktu. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan
acuan atau fungsi acuan pada penggunaan berbagai jenis deiksis dengan
Tempat dan Waktu dalam Novel Assalamualaikum Beijing Karya Asma Nadia”
tahun 2016. Dalam jurnal skripsi ini meneliti Bentuk deiksis pada novel
dalam penelitian tersebut terdapat tiga bentuk deiksis yaitu deiksis persona,
deiksis tempat, dan deiksis waktu. Metode yang dilakukan dalam penelitian
dalam penelitian ini adalah teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik pereduksian data,
tersebut yaitu peneliti menemuan bentuk deiksis yang terdapat pada novel
dilakukan oleh peneliti terletak pada teori, yakni Deiksis, pendekatan penelitian
2.2.1 Pragmatik
Dari pemaparan Tarigan konteks sangat mempengaruhi cara mitra tutur atau
dapat mengerti benar-benar sifat bahasa bila tidak mengerti pragmatik, yaitu
bahwa pragmatik tidak lepas dari penggunaan bahasa. Jadi, menurut Leech
pragmatik itu menarik karena melibatkan bagaimana orang saling memahami satu
sama lain secara linguistik. Pragmatik dapat digambarkan sebagai suatu ilmu yang
melalui bahasa yang tidak dikodekan oleh konvensi yang diterima secara umum
acuannya. Cruse memberikan definisi pragmatik hanya secara umum saja. Yule
(2014: 3-4) menambahkan bahwa pragmatik tidak hanya studi tentang makna
yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirksan oleh pendengar
(pembaca).
sangat khusus dan teknis sedang menjadi objek pembicaraan, padahal istilah
tersebut tidak memunyai arti yang jelas (Kiefer dalam Nadar, 2013: 5). Pragmatik
13
merupakan sebuah studi yang perlu melibatkan penafsiran tentang apa yang
dipikirkan orang di dalam suatu konteks tersebut berpengaruh terhadap apa yang
apa yang ingin mereka katakan yang disesuaikan dengan orang yang diajak bicara,
di mana, dan kapan. Pragmatik juga perlu menyelidiki bagaimana cara pendengar
dapat menyimpulkan tentang apa yang dituturkan agar dapat sampai pada suatu
studi terhadap makna ujaran dalam situasi tertentu. Sifat-sifat bahasa dapat
pengkajian tentang maksud tuturan yang terdapat dalam peristiwa tutur. Levinson
atau menelaah makna yang kaitannya dengan situasi ujar serta berhubungan
tentang makna kontekstual, studi tentang bagaimana agar lebih banyak yang
disampaikan daripada yang dituturkan, dan studi tentang ungkapan dari jarak
konteks di luar bahasa tersebut, dan dilihat sebagai sarana interaksi atau
komunikasi di dalam masyarakat. Oleh karena itu, pragmatik tidak bisa dilepaskan
2.2.2 Konteks
ujaran yang memberikan arti pada ujaran itu sendiri. Kita tidak dapat
jelas seperti latar fisik tempat dihasilkannya suatu ujaran yang mencakup
merupakan hal-hal yang gayut dengan lingkungan fisik dan sosial sebuah
tuturan maupun latar belakang yang sama-sama dimiliki oleh penutur dan
lawan tutur dan yang membantu lawan tutur menafsirkan makna tuturan
yang tepat untuk menyampaikan tujuannya dan memudahkan mitra tutur atau
petutur untuk menangkap atau menerima maksud atau tujuan tuturan dari
penutur.
2.2.3 Deiksis
Deiksis merupakan salah satu aspek yang dibahas dalam pragmatik. Istilah
deiksis secara teknis berasal dari bahasa Yunani yang berarti “penunjukan” (Yule,
gramatikal menunjuk pada hal tertentu baik berupa benda, tempat, maupun waktu
yang mengacu pada bentuk yang terkait dengan konteks penutur (Yule, 2014: 13).
Menurut Wijana (2014: 38) deiksis (deixis) adalah kata-kata yang memiliki
Deiksis dapat juga diartikan sebagai lokasi dan identifikasi orang, objek,
peristiwa, proses kegiatan yang sedang dibicarakan atau yang sedang diacu dalam
hubungannya dalam dimensi ruang dan waktunya, pada saat dituturkan oleh
pembicara atau mengajak bicara (Lyons dalam Putrayasa, 2014: 38). Yayat
bahasa yang berfungsi sebagai penunjuk hal atau fungsi tertentu di luar bahasa.
Istilah ini berasal dari bahasa yunani “deiktikos” yang berarti hal penunjukan
16
dengan menggunakan bahasa yang hanya dapat ditafsirkan menurut makna yang
menurut makna yang dituturkan oleh penutur dalam sebuah peristiwa tutur.
Menurut Yule (2014: 13) deiksis berarti penunjukan melalui bahasa. Bentuk
oleh anak-anak yang masih kecil dan dapat digunakan untuk menunjuk orang
pendengar dalam konteks yang sama. Ungkapan deiksis jelas sekali mengacu pada
deiksis “dekat penutur” dan “jauh dari penutur”. Sebuah kata dikatakan deiksis
yang menjadi pembicara dan bergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata
itu.
Definisi yang diberikan oleh Yule dapat dikatakan bahwa deiksis persona
pemahaman lokasi atau tempat yang digunakan peserta pertuturan dalam situasi
waktu saat tuturan dibuat atau pada saat pesan tertulis dibuat. Dari beberapa teori
di atas, peneliti menggunakan teori George Yule sebagai teori penunjang dalam
penelitian ini. Di antaranya, deiksis persona, deiksis tempat, dan deiksis waktu.
a. Deiksis Persona
contohkan dengan kata ganti orang pertama (“saya”), orang kedua (“kamu”),
dan orang ketiga (“dia lk”, “dia pr”, atau “dia barang/sesuatu”) (Yule,
2014:15). Kategori deiksis penutur, kategori deiksis lawan tutur, dan kategori
Bentuk deiksis persona juga didasari pada keadaan sekitar atau lawan tutur
dalam sebuah tuturan, bentuk yang dipakai untuk lawan tutur yang sudah
dikenal dibandingkan dengan bentuk yang dipakai untuk lawan tutur yang
T/V, dari bentuk bahasa jerman „du‟ yang berarti „kamu‟ (dikenal) dan „sie‟
yang berarti „anda‟ (tidak dikenal). Bentuk tersebut juga berlaku dalam bahasa
Indonesia, bentuk „kamu‟ sering digunakan untuk menyapa orang yang sudah
hubungan penutur dengan lawan tutur. Deiksis persona dapat dilihat pada
ini masih dibedakan atas bentuk tunggal dan bentuk jamak sebagai berikut.
pembicara pada dirinya sendiri. Dengan kata lain, kata ganti persona
pertama merujuk pada orang yang sedang berbicara. Kata ganti persona ini
dibagi menjadi dua yaitu, kata ganti persona pertama tunggal dan kata
mempunyai beberapa bentuk yaitu aku, saya, daku. Sementara itu kata
ganti persona pertama jamak mempunyai beberapa bentuk yaitu kami dan
kita. Dialog berikut ini adalah contoh deiksis dengan menggunakan kata
Kata “saya” di atas sebagai kata ganti dari dua orang. Kata saya
yang pertama adalah kata ganti orang pertama A. Sementara itu, saya yang
kedua adalah kata ganti orang B. Dari contoh di atas kata saya memiliki
situasi berbahasa.
Bentuk persona pertama aku dan saya ada perbedaan, bentuk saya
menunjuk bentuk formal dan umumnya dipakai dalam tulisan atau ujaran
yang resmi untuk tulisan formal, buku non fiksi, sambutan, bentuk saya
19
banyak digunakan dalam situasi formal. Bentuk saya, dapat juga dipakai
yang dimilikinya, misalnya rumah saya, teman saya. Sementara itu bentuk
persona pertama aku, lebih banyak digunakan dalam situasi non formal
yaitu -ku dan ku-. Sementara itu untuk pronomina persona pertama daku,
bentuk persona yang mencakup pembicara atau penulis dan orang lain di
pembicara atau penulis, tetapi juga pendengar atau pembaca, dan mungkin
kepada lawan pembicara. Dengan kata lain, kata ganti persona kedua baik
persona kedua tunggal adalah kamu dan engkau (Yule, 2014:16). Sebutan
adek, dan lain-lain, leksem jabatan seperti guru, dokter, dan lain-lain.
Kata kamu di atas sebagai kata ganti dari dua orang. Kata kamu
yang pertama adalah merujuk kepada Rani. Sementara itu, kata kamu yang
kedua merujuk pada Indah. Dari contoh di atas, tampak kata kamu
Dengan kata lain bentuk kata ganti persona ketiga merujuk orang yang
tidak berada pada pihak pembicara maupun lawan bicara. Bentuk kata
ganti persona ketiga dalam bahasa indonesia ada dua, yaitu bentuk tunggal
bentuk mereka berbeda dengan kata ganti persona ketiga dalam acuannya.
untuk merujuk binatang atau benda yang dianggap bernyawa. Berikut ini
variasi bentuk, sehingga pada peristiwa tutur hanya bentuk itu yang
dasar karena sebagai orang luar, tentu saja lebih jauh. Bentuk persona ini
berbahasa. Kata kamu yang pertama merujuk kepada Kinan. Kata kamu
yang kedua merujuk pada Dila. Sementara itu kata aku yang pertama
merupakan kata ganti dari Kinan. Kata aku yang kedua merupakan kata
ganti dari Dila, dan kata aku yang ketiga merujuk pada Ria. Sementara itu,
kata mereka merujuk kepada Dila dan Kinan tetapi bisa juga merujuk
apabila kata-kata itu dipakai untuk menandai gerakan ke arah penutur atau
menjauhi dari penutur. Deiksis ruang dalam bahasa indonesia ialah sini,
pembicara menggunakan batas ini. Jika sesuatu yang ditunjuk berada agak
jauh dari si pembicara digunakan kata situ. Jika sesuatu yang ditunjuk
arah, di/ke/dari, sehingga menjadi: di sini, ke sini, dari sini, di situ, ke situ,
dari situ, di sana, ke sana, dari sana. Contohnya “kita akan bertolak dari
sini”. Pronomina deiksis ruang dalam bahasa Indonesia ialah begini dan
begini. Jika sesuatu yang ditunjuk jauh dari pembicara menggunakan kata
secara fisik (Yule, 2014:20). Deiksis ruang atau tempat dapat dilihat dalam
contoh berikut:
23
sempit, yakni kursi atau sofa. Pada kalimat kedua, acuannya lebih luas,
yakni suatu toko atau tempat penjual lain. Sedangkan kata di sini pada
contoh (c) dan (d) sulit diketahui maknanya apabila belum dikaitkan
dengan situasi atau kontes. Jika kalimat itu di ujarkan oleh penghuni kos,
c. Deiksis Waktu
yang bukan merupakan deiksis waktu adalah waktu kalender dan waktu
jam (Yule, 2014:23). Menurut Yule (2014: 22) “landasan psikologis dari
bergerak ke arah kita (ke dalam pandangan) atau bergerak menjauh dari
dipandang dari saat suatu ujaran terjadi, atau pada saat seorang penutur
bahasa tampak bersifat siklus alami dan nyata, yaitu siklus hari dan malam
(dari pagi sampai malam hari), hari (dalam satu minggu dengan nama-
musim hujan dan musim kemarau), dan tahun. Satu-satuan waktu itu dapat
digunakan baik sebagai pengukur (sekian hari, sekian bulan, sekian tahun).
kalender dan waktu jam (jam ini hari ini bulan ini tahun ini) (Yule,
mempunyai makna untuk waktu yang akan datang pada hari itu.
Besok, referennya jelas, mengacu pada hari setelah hari ini. Lusa,
25
hari ini.
sebagai apa orang yang terlibat dalam peristiwa tutur tersebut. Peranan setiap
orang yang terlibat dalam peristiwa tutur dapat berganti. Peristiwa tutur setiap
mitra tutur, atau berperan sebagai yang lain, hal itu disebabkan oleh adanya
pergantian bergiliran bicara dengan yang lain. Deiksis persona pertama dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu deiksis persona pertama, deiksis persona kedua, dan
a. Sebagai Subjek
dirinya sendiri. Biasanya bentuk saya dan kita dipakai dalam situasi
bentuk aku dan kami biasanya dipakai dalam situasi yang tidak
26
ganti orang pertama untuk mitra tutur yang sudah akrab, sedangkan
berikut.
dapat di analisis bahwa data aku memiliki fungsi sebagai subjek dalam
b. Sebagai Objek
persona kedua dan ketiga engkau, kamu, anda, kalian dan ia, mereka.
tidak formal. Fungsi deiksis sebagai objek dapat dilihat dalam contoh
berikut.
27
c. Sebagai Penunjukkan
orang yang terdapat dalam peristiwa tutur. Deiksis ini ditandai dengan
yaitu bibir yang dimiliki lawan tutur. Data –ku merupakan deiksis
objek pada saat peristiwa tutur terjadi. Fungsi deiksis ruang diuraikan
sebagai berikut.
ditandai dengan bentuk ini, itu, begini dan begitu. Deiksis ini dan
keadaan yang sedang dialami penutur, data ini mengacu dekat dengan
penutur.
29
menyatakan agak jauh dari pembicara, dan deiksis sana jauh dengan
menunjuk sebuah kuburan yang sunyi yang dihuni oleh banyak hantu
tempat dalam tuturan tersebut menunjuk sebuah penjara atau sel yang
pembicara.
30
tuturan di ujarkan.
31
Deiksis waktu yang ditandai dengan leksem sekarang dan kini lokasi
deiksis waktu penunjuk waktu kini dapat dilihat dalam contoh berikut.
sebagai penunjuk watu kini. Data saat ini mempunyai waktu yang
yang dimiliki oleh kata kemarin adalah satu hari sebelum ujaran yang
waktu yang lebih lama dari kata tadi. Fungsi deiksis penunjuk waktu
nanti, bulan besok, minggu besok, malam nanti, bulan depan nanti
bersangkutan dituturkan.
masuk rumah, dua hari sebelun ini, dan seterusnya (Cahyono dalam
METODE PENELITIAN
Menurut Ibrahim (2015: 52) pendekatan kualitatif adalah cara kerja penelitian
yang menekankan pada aspek pendalaman data demi mendapatkan kualitas dari
kualitatif deskriptif lebih bersifat survei yang mengakumulasi data dasar dari
suatu subjek, kemudian membahas data itu secara analitik hingga menemukan
sebagai analisis isi (content analysis) yang berusaha mengkaji isi suatu teks secara
mendalam. Hal tersebut didasari dari pendapat Guba dan Lincoln dalam Moleong
(2012: 32) yang berpendapat bahwa analisis atau kajian isi adalah teknik apapun
karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan sistematis. Analisis isi
diperlukan dalam penelitian ini untuk menemukan bentuk deiksis dan fungsi-
fungsi deiksis yang terdapat pada kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya
Agus Noor.
34
35
penjelasan tentang data yang akan diteliti. Menurut Sudaryanto (dalam Mahsun,
2014: 18) batasan data dalam penelitian yaitu bahan jadi yang ada karena
data yang terkandung objek penelitian dan unsur lain yang membentuk data,
dalam penelitian ini terdapat objek yang digunakan dalam penelitian. Penelitian
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.
Dengan demikian dapat disimpulkan sumber data adalah orang, benda, atau objek
yang dapat memberikan informasi, data, fakta , dan realitas yang terkait atau
relevan dengan apa yang diteliti. Sumber data dari penelitian ini berasal dari
demikian dapat disimpulkan bahwa data adalah segala bentuk informasi, fakta dan
realita yang terkait atau relevan dengan apa yang diteliti, data bisa berupa kata-
pengertian data di atas, data dalam penelitian ini adalah kalimat yang mengandung
bentuk dan fungsi deiksis yang terdapat pada kumpulan cerpen Lelucon Para
dan teknik catat, teknik ini dilakukan dengan cara membaca keseluruhan
36
kemudian mencatat data yang telah ditemukan dalam kumpulan cerpen Lelucon
Para Koruptor karya Agus Noor yang menjadi sumber data dalam penelitian ini.
1. Teknik studi pustaka, teknik studi pustaka digunakan dalam penelitian ini
diambil dari buku-buku dan jurnal ilmiah yang berkaitan dengan penelitian
2. Teknik baca, teknik baca digunakan dalam penelitian ini dengan cara
3. Teknik catat, teknik catat lanjutan dari teknik baca karena peneliti
catatan lapangan dan catatan reflektif yang telah disiapkan. Teknik catat
analisis data pada penelitian ini dimulai dari data empiris yaitu peneliti
deiksis dan fungsi deiksis. Proses reduksi data dalam penelitian ini yaitu
yang ada dilapangan. Keseluruhan data yang terkumpul akan diseleksi dan
teknik baca karena data pada penelitian ini adalah karangan tertulis.
Teknik baca juga berguna untuk membuang data yang tidak perlu agar
38
deiksis dengan cara mencatatnya. Kode data pada kartu data ditulis dengan
singkatan judul cerpen dan halaman cerpen yang terdapat bentuk deiksis
deiksis tersebut berada pada judul cerpen Saksi Mata, halaman ke dua
Bentuk Deiksis
Kode
No Data HA
Data DP
DR DW
DP 1 DP 2 DP 3
Keterangan :
Kode
No Data Fungsi Deiksis HA
Data
Keterangan :
HA (Hasil Analisis)
39
bagan, dan lain-lain (Mahsun, 2013: 271). Pada tahap ini peneliti
pengkodean seperti pada tahap reduksi, agar analisis menjadi baik dan
Bentuk Deiksis
Kode Fungsi
No Data HA
Data DP Deiksis
DR DW
DP 1 DP 2 DP 3
Keterangan :
3.5 Triangulasi
keabasahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Hal ini dilakukan
Menurut Mahsun (2013: 31) penelitian bahasa data dibagi menjadi tiga
1. Tahap Prapenelitian
2. Pelaksanaan Penelitian
3. Penulisan Laporan
Rancangan Penelitian
cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor, terdapat bentuk deiksis dan
fungsi deiksis dalam Kumpulan cerpen tersebut. Bentuk deiksis yang terdapat
pada kumpulan cerpen yaitu Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor deiksis
persona yang dibagi menjadi deiksis persona pertama, deiksis persona kedua, dan
deiksis persona ketiga, selain deiksis persona terdapat juga deiksis ruang atau
tempat dan deiksis waktu. Sedangkan pada fungsi deiksis terdapat fungsi sebagai
mendatang, dan penunjuk waktu relatif. Berikut data hasil analisis penelitian
deiksis pada kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor.
cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor. Data diperoleh dari kalimat-
kalimat yang mengandung bentuk deiksis dalam kumpulan cerita pendek Lelucon
Para Koruptor Karya Agus Noor. Bentuk dieksis yang terdapat pada cerita
pendek Lelucon Para Koruptor Karya Agus Noor terdapat bentuk deiksis persona
pertama, deiksis persona kedua, deiksis persona ketiga, deiksis ruang atau tempat,
45
46
Bentuk Deiksis
Kode
No Data HA
Data DP
DR DW
DP 1 DP 2 DP 3
“Saudara Saksi Data saudara pada
Mata, saudara tuturan tersebut
harus berlaku merupakan bentuk
sopan!” deiksis persona kedua
1. SMH20 √ tunggal yang mengacu
pada pengganti kata ganti
orang kedua, dan
menunjuk lawan tutur
dalam tuturan tersebut.
“jangan-jangan Data dia merupakan
dia tahu kartu bentuk deiksis persona
kita. Dia kan ketiga tunggal yang
roh penasan!” mengacu pada objek
pembicaraan yakni roh
MSSPH5 sang penyair. Data kita
2. √ √
2 merupakan bentuk
deiksis persona pertama
jamak yang mengacu
pada penutur dan lawan
tutur yakni tetangga
Sipon.
“Kuharap kalian Data di sini pada tuturan
tak keberatan ia tersebut merupakan
tinggal di sini. bentu deiksis ruang yang
Ia diusir dari letaknya dekat dengan
3. KTAH93 √
surga…” penutur. Data tersebut
mengacu pada lokasi
tuturan berlangsung yaitu
di kuburan.
“Wah kamu Pada tuturan tersebut
cakep banget data hari ini merupakan
BPPH22
4. hari ini, seperti √ bentuk deiksis waktu
1
pangeran Arab.” yang mengacu pada
tuturan tersebut terjadi.
Hasil penelitian ini di dapatkan data dari ketiga jenis deiksis yaitu deiksis
persona, deiksis ruang, dan deiksis waktu. Data yang di dapat dalam penelitian ini
merupakan bentuk yang terdapat pada kalimat-kalimat deiksis. Deiksis persona dalam
47
data tersebut menggunakan deiksis persona pertama, kedua dan ketiga yang
mempunyai bentuk kita, saudara dan dia, deiksis ruang mempunyai bentuk di sini
yang menunjuk tempat kejadian dalam tuturan, deiksis waktu mempunyai bentuk hari
ini yang menunjuk waktu tuturan di ujarkan. Maka berdasarkan penjelasan tersebut
cerpen Lelucon Para Koruptor mempunyai kata yang referennya berganti-ganti atau
berpindah-pindah, bergantung pada siapa yang menjadi pembicara, serta waktu dan
tempat dituturkannya suatu kata, hal ini yang membuat bentuk deiksis berbeda-beda
Bagian ini terdapat fungsi deiksis yang digunakan dalam kumpulan cerpen
Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor. Data diperoleh dari kalimat-kalimat yang
mengandung fungsi deiksis dalam kumpulan cerita pendek Lelucon Para Koruptor
Hasil penelitian ini di dapatkan dari fungsi deiksis persona, deiksis ruang dan
deiksis waktu. Data yang di dapat dalam penelitian ini yaitu deiksis persona memiliki
fungsi subjek, objek, dan penunjukkan sesuai dengan kalimat serta penutur dalam
tuturan tersebut, deiksis ruang pada data tersebut memiliki fungsi penunjuk umum,
penunjuk tempat dan penunjuk geografi, selanjutnya yaitu deiksis waktu memiliki
fungsi penunjuk waktu kini, penunjuk waktu mendatang, penunjuk waktu lampau,
49
dan penunjuk waktu relatif. Maka berdasarkan penjelasan tersebut semua jenis deiksis
mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai bentuk dari deiksis yang digunakan
serta konteks dan penutur dalam sebuah peristiwa tutur yang sedang berlangsung.
4.2 Pembahasan
Bagian ini memaparkan pembahasan data yang lebih rinci lagi, terhadap tabel
yang terdapat di bagian hasil penelitian yang membahas tentang bentuk deiksis yang
terdapat pada kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor. Pemaparan
ini dilakukan dengan menjelaskan data berdasarkan hasil penelitian yaitu bentuk
deiksis yang terdapat dalam kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus
Noor.
1. Deiksis Persona
Deiksis persona atau orang adalah pemberian bentuk kepada personal atau
orang yang mencakup pada tiga kelas kata ganti diri, yaitu deiksis persona pertama,
deiksis persona kedua, dan deiksis persona ketiga. Pada penelitian ini terdapat ketiga
bentuk deiksis persona. Berikut akan diuraikan satu per satu hasil temuan deiksis
Kata saudara pada data (1) mengandung bentuk deiksis persona kedua.
Tuturan tersebut terjadi antara hakim dan tersangka yag sedang membicarakan atas
50
tuduhan yang didapatnya. Peristiwa tersebut terjadi di dalam ruang sidang. Pada data
(1) penutur dalam tuturan tersebut adalah hakim sedangkan mitra tuturnya yaitu
tersangka dalam persidangan yaitu Saksi Mata. Data saudara merupakan bentuk
deiksis persona kedua yang digunakan dalam situasi formal antara hakim dan
tersangka. Dari data tersebut dapat dianalisis bahwa pemakaian bentuk saudara
merupakan bentuk deiksis persona kedua karena pada penggalan tuturan tersebut
(2) “Yang Mulia, bukankah ini berlebihan dan tak masuk akal,
kita menghadirkan Saksi Mata, sedangkan sampai saat ini kita
belum menemukan siapa terdakwanya?” (SMH21)
Deiksis persona yang terdapat pada tuturan tersebut adalah deiksis persona
pertama dalam bentuk jamak, yaitu kita. Tuturan tersebut terjadi antara seorang
pengacara dengan seorang hakim. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu pengacara,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu hakim. Berdasarkan hal tersebut,
data kita merupakan bentuk deiksis persona jamak karena pada penggalan tuturan
tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur sebagai kata ganti orang pertama yaitu
Deiksis persona yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut yaitu bentuk
deiksis persona kedua tunggal. Pada data (3) terdapat penutur dan mitra tutur, dalam
tuturan tersebut penutur yaitu seorang hakim, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu seorang jaksa. Berdasarkan hal tersebut, kata saudara jaksa pada
tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal karena mengacu
51
pada mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang jaksa yang berada dalam sebuah
deiksis persona pertama tunggal yaitu kita. Pada data (4) terdapat penutur yaitu
seorang jaksa dalam sebuah persidangan, sedangkan mitra tutur pada tuturan tersbeut
yaitu seorang hakim yang memimpin jalannya sidang. Berdasarkan hal tersbut, data
kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak yang dituturkan oleh seorang
pengacara kepada seorang hakim. Data kita mengacu pada penutur dan mitra tutur
(5) “Tetapi Yang Mulia liat sendiri, saudara Saksi Mata tak
mungkin memberikan kesaksian mengenai apa yang tak bisa
dilihatnya. Sebab, ia buta.” (SMH21)
bentuk deiksis persona ketiga tunggal. Pada tuturan tersebut, terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara dalam proses
persidangan. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Peristiwa yang
terjadi pada tuturan tersebut yaitu kasus persidangan yang memiliki seorang
tersangka yaitu Saudara Saksi Mata yang seorang anjing. Berdasarkan hal tersebut,
data ia pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis persona tunggal, yang
mengacu pada objek pembicaraan atau orang ketiga dalam tuturan tersebut yaitu
(6) “Siapa pun sama di hadapan hukum, buta atau tidak buta, tak
bisa meghindar dari kewajiban memberian kesaksian bila
pengadilan memintanya,” tegas hakim (SMH21)
bentuk deiksis persona ketiga tungga yaitu, -nya. Pada data tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim dalam sebuah
persidangan. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara negara.
Peristiwa tuturan tersebut terdapat orang ketiga atau objek dalam tuturan tersebut
yaitu saudara Saksi Mata atau seekor anjing dalam persidangan yang menjadi
tersangka. Berdasarkan hal tersebut, data –nya merupakan bentuk deiksis persona
ketiga tunggal yang mengacu pada objek pembicaraan pada tuturan tersebut yaitu
seekor anjing. pada tuturan tersebut mengacu pada kesaksian seekor anjing akan tetap
deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona ketiga tunggal yaitu saudara dan -
nya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur pada tuturan
tersebut yaitu seorang pengacara. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang
hakim. Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga ataupun objek pembicaraan yaitu
seekor anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tuturan tersebut terjadi pada sebuah
ruang sidang. Berdasarkan hal tersebut, data saudara merupakan bentuk deiksis
persona kedua tunggal yang mengacu pada saksi mata atau seekor anjing. Data –nya
pada kata pendapatnya merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang
53
mengacu pada orang ketiga dalam tuturan tersebut yaitu saksi mata dalam
(8) “Tidak penting apa pendapatnya, sidang ini hanya ingin tahu
kesaksiannya.” (SMH22)
bentuk deiksis ketiga tunggal yaitu -nya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang pengacara. Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga
ataupun objek pembicaraan yaitu seekor anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa
tuturan tersebut terjadi pada sebuah ruang sidang. Berdasarkan hal tersebut, data –
nya pada kata kesaksiannya merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang
mengacu pada orang ketiga dalam tuturan tersebut yaitu saksi mata dalam
Deiksis persona yang digunakan pada penggalan tuturan tersebut yaitu deiksis
persona pertama jamak dan deiksis persona kedua tunggal yaitu kami, kamu, dan -mu.
Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut
yaitu seorang hakim. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seekor anjing atau Saksi
Mata. Peristiwa tutur tersebut terjadi pada sebuah ruang sidang yang membahas
tentang kasus kematian jendral Ortgea. Berdasarkan hal tersebut, data kami
merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak yang mengacu pada penutur dan
seseorang yang menyaksikan kejadian tersebut yaitu seorang hakim dan orang yang
54
berada dalam persidangan tersebut. Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur yaitu Saudara Saksi Mata atau seekor
anjing. Data –mu pada kata kekuatanmu merupakan bentuk deiksis persona kedua
tunggal yang mengacu pada mitra tutur, dalam tuturan tersebut mengacu pada cara
deiksis persona pertama tunggal yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tutur
tersebut terjadi pada sebuah ruang sidang, suasana tuturan tersebut tegang dan formal.
Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama
bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu kami. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu para ahli. Peristiwa tutur tersebut terjadi pada
sebuah ruang sidang, suasana tuturan tersbeut tegang dan formal. Berdasarkan hal
tersebut, data kami merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak yang mengacu
55
pada penutur dan mitra tutur yaitu seorang hakim dan seseorang yang berada dalam
persidangan.
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ahli psikologi. Mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Peristiwa tutur tersebut terjadi
dalam ruang persidangan yang membahas kasus tentang kematian jendral Ortega.
Suasana tuturan tersebut sangat formal, bentuk deiksis saya digunakan dalam tuturan
tersebut karena bersifat formal. Berdasrakan hal tersebut, data saya merupakan
bentuk deiksis persona pertama tunggal karena mengacu pada penutur atau dirinya
(13) “Saya bisa memastikan , dari ekspresi wajah Saksi Mata, dan
berdasarkan struktur rahang dan tulang pipinya , juga
caranya mengedipkan mata dan menggerak-gerakkan
ekornya, saudara Saksi Mata sangat bisa dipercaya,” ujar ahli
fisiognomi (SMH24)
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona ketiga tunggal yaitu saya
dan –nya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur pada tuturan
tersebut yaitu seorang ahli fisiognomi. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang hakim. Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga ataupun objek
pembicaraan yaitu seekor anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tuturan tersebut
terjadi pada sebuah ruang sidang. Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan
56
bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur atau menunjuk
dirinya sendiri yaitu seorang ahli fisiognomi. Data –nya pada kata pipinya merupakan
bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada orang ketiga dalam tuturan
tersebut yaitu bentuk wajah dari saudara saksi mata dalam pesidangan.
bentuk deiksis persona ketiga tunggal dan deiksis persona pertama tunggal yaitu ia
dan saya. Pada tuturan tersebut terdapat pentuur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu ahli fisiognomi. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang hakim. Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga ataupun objek
pembicaraan yaitu seekor anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tuturan tersebut
terjadi pada sebuah ruang sidang. Berdasarkan hal tersebut, data ia merupakan bentuk
deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada objek pembicaraan atau orang
ketiga dalam tuturan tersebut yaitu saudara Saksi Mata atau seekor anjing. Data saya
merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yang
bentuk dieksis persona ketiga tunggal dan deiksis persona pertama tunggal yaitu, -
nya, ia, dan saya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu ahli semiotika. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang hakim. Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga ataupun objek
pembicaraan yaitu seekor anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tuturan tersebut
terjadi pada sebuah ruang sidang. Berdasarkan hal tersebut, data –nya pada kata
kecilnya merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada objek
pembicaraan yaitu saudara Saksi Mata, pada tuturan tersebut menjelaskan tinggi kecil
suara yang dilakukan oleh Saksi Mata. Data ia merupakan bentuk deiksis persona
ketiga tunggal yang mengacu pada objek pembicaraan atau orang ketiga dalam
tuturan tersebut yaitu saudara Saksi Mata atau seekor anjing. Data saya merupakan
bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yang menunjuk
dirinya sendiri yaitu ahli semiotika yang berada dalam persidangan tersebut.
bentuk deiksis persona ketiga tunggal yaitu –nya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengunjung
ketika sidang berlangsung. Mitra tutur pada tuturan tersebut yaitu semua orang yang
berada dalam ruang persidangan. Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga ataupun
58
objek pembicaraan yaitu seekor anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tuturan
tersebut terjadi pada sebuah ruang sidang. Berdasarkan hal tersebut, data –nya pada
kata menganggapnya dan dirinya merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal
bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu kita. Pada tuturan tersebut penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu salah satu demonstran yang berada
di luar ruang sidang. Mitra tutur pada tuturan tersebut yaitu para demonstran yang
berada di luar ruang sidang. Berdasaran hal tersebut, data kita merupakan bentuk
deiksis persona pertama jamak yang mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu
(18) “Kalau ngerti kamu mati duluan begini, mana mungkin dulu
saya mau kawin sama kamu. Mestinya, kalau mau mati
bilang-bilang, biar ada persiapan, jangan mendadak begini,
bikin repot saja,” gerutu istrinya. (MSSPH36)
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona pertama tunggal yaitu
kamu dan saya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu istrinya, sedangakan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh
penyair atau suaminya. Peristiwa tutur tersebut terjadi di sebuah kamar. Berdasarkan
hal tersebut, data kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
mengacu pada mitra tutur yaitu roh penyair atau suaminya sendiri. Data saya
59
merupakan bentuk deiksis persona pertama yang mengacu pada penutur atau
(19) “Aku tak mau ketika puisi datang menemuiku, aku sedang
tertidur. Pastilah puisi kecewa kalau menjumpai penyair yang
setiap hari kerjanya hanya tidur.” (MSSPH38)
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu aku dan –ku. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh penyair.
Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu istrinya. Tuturan tersebut terjadi di dalam
kamar roh sang penyair. Berdasarkan hal tersebut, data aku merupakan bentuk
deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu roh penyair. Data
–ku pada kata menemuiku dalam tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis persona
pertama yang mengacu pada penutur, pada tuturan tersebut mempunyai maksud sang
penyair tidak ingin apabila puisi datang menemuinya dalam keadaan tidur.
persona kedua tunggal yaitu, ibu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur pada tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur pada tuturan
tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair. Berdasarkan hal tersebut, data ibu
merupakan bentuk persona kedua tunggal atau kata ganti orang kedua yang mengacu
kafannya juga bisa Ibu pilih sendiri. Saya kira kalau ambil
paket setengah harga yang ini juga menarik. Di situ, tertulis
jenis kain kafannya memang tak terlalu halus, tapi ya tidak
terlalu kasar amat. Juga nisannya, tidak dari batu, tapi dari
kayu. Nisan kayu malah lebih banyak pilihan. Mau dari kayu
apa? Mahoni, nangka atau randu? Tapi kalau nisanya dari
kayu randu nanti cepat lapuk, Bu. Saya sarankan cukup kayu
mahoni saja. Ini hanya saran lho, ya. Siapa tau Ibu malah
pinginnya nisan kayu jati, kita memang harus memberi yang
terbaik pada yang mati apalagi almarhum suami Ibu ini kan
penyair. Kita harus memakamkannya secara layak. Apa kata
dunia kalau penyair hebat seperti suami Ibu dimakamkan
dengan upacara yang biasa-biasa saja? Makannya, Bu, saya
sarankan lebih baik Ibu ambil paket kematian yang premium
ini, biar prosesi pemakamannya megah begitu…”
(MSSPH41)
bentuk deiksis persona kedua jamak, deiksis persona pertama tunggal, dan deiksis
persona pertama jamak yaitu warga, saya dan kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair. Tuturan tersebut
terjadi di depan rumah ibu Sipon dan banyak warga yang berkunjung ke rumah Ibu
Sipon. Berdasarkan data tersebut, data warga merupakan bentuk deiksis persona
kedua yang mengacu pada masyrakat yang berada di sekitar rumah ibu Sipon. Data
saya merupakan bentuk deiksis persona pertama yang mengacu pada penutur yang
menunjuk dirinya sendiri yaitu Pak Rt. Data kita merupakan bentuk deiksis persona
pertama jamak yang digunakan dalam tuturan tersebut mengacu pada penutur dan
lawan tutur yaitu Pak Rt dan Ibu Sipon istri sang penyair.
(22) “Ibu nggak usah bingung begitu. Saya ini kan ya hanya
membantu, agar Ibu tidak repot. Kalau perlu, Ibu tinggal
duduk tenang menikmati kesedihan. Biar semua ini nanti
saya dan warga yang urus. Kebetulan ada warga sini yang
punya event organizer pemakaman. Ibu tinggal siapkan dana,
61
semua beres. Oh ya, kalau Ibu mau warga di sini yang mau
mengurukan pemakamannya ya tak apa-apa, biasanya
mereka dapat lima puluh ribu per orang.ibu butuh berapa
orang? Serahkan saja duitnya sama saya. Biar saya yang
bantu bagikan pada mereka. Kalau duitnya dikasih orang
lain nanti malah di korupsi. Bagaimana Bu? Ibu mau pilih
paket kematian yang mana?” (MSSPH42)
Deiksis persona yang terdapat pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal, deiksis persona kedua tunggal, dan deiksis persona ketiga
jamak yaitu saya, ibu dan mereka. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt. Mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu Ibu Sipon istri sang penyair. Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga yaitu
warga sekitar yang berkumpul di depan rumah ibu Sipon. Berdasarkan hal tersebut,
data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada
penutur yaitu Pak Rt. Data ibu pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
persona kedua karena mengacu pada kata ganti orang kedua atau mitra tutur yaitu ibu
Sipon istri sang penyair. Data mereka merupakan bentuk deiksis persona ketiga
jamak pada tuturan tersebut mengacu pada warga-warga yang berkumpul di sekitar
bentuk deiksis persona pertama tunggal, deiksis persona ketiga jamak dan deiksis
persona kedua tunggal yaitu, saya, mereka dan ibu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair. Pada tuturan tersebut
terdapat orang ketiga yaitu warga sekitar yang berkumpul di depan rumah ibu Sipon.
Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama
tunggal yang mengacu pada penutur yaitu Pak Rt. Data mereka merupakan bentuk
deiksis persona ketiga jamak pada tuturan tersebut mengacu pada warga-warga yang
berkumpul di sekitar rumah ibu Sipon. Data ibu pada tuturan tersebut merupakan
bentuk deiksis persona kedua karena mengacu pada kata ganti orang kedua atau mitra
bentuk deiksis persona kedua jamak, deiksis persona kedua tunggal dan deiksis
persona pertama jamak yaitu kalian, ayah dan kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ibu Sipon. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu anak dari ibu Sipon, makna dan kata. Data kalian
merupakan bentuk deiksis persona kedua jamak yang mengacu pada mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu anaknya, makna dan kata. Data ayah merupakan bentuk
deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada jasad suaminya yang terbaring di
63
ranjang. Data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak yang mengacu
pada penutur dan mitra tutur yaitu ibu Sipon dan kedua anaknya yakni makna dan
kata.
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu, kau dan kamu. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaituibu Sipon istri
dari sang penyair. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair. Perisiwa
tutur tersebut terjadi di sebuah kamar. Berdasarkan hal tersebut, data kau dan kamu
merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur
(26) “Kalau begitu, carilah kerja apa saja. Atau kamu minta
tolong ke kawan-kawan aktivismu. Pasti mereka mau
bantu.” (MSSPH48)
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona ketiga jamak yaitu kamu
dan mereka. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu ibu Sipon atau istri dari sang penyair. Mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu roh dari sang penyair. Berdasarkan hal tersebut, data kamu merupakan
bentuk deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu roh sang penyair. Data mereka merupakan bentuk deiksis persona
64
ketiga yang mengacu pada objek pembicaraan dari tuturan tersebut yaitu teman-
(27) “jangan-jangan dia tahu kartu kita. Dia kan roh penasan!”
(MSSPH52)
bentuk deiksis persona ketiga tunggal dan deiksis persona pertama jamak, yaitu dia
dan kita. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang warga. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu teman
dari warga. Peristiwa tuturan tersebut terjadi malam hari di pos ronda. Berdasarkan
hal tersebut, data dia pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis persona ketiga
tungal yang mengacu pada objek tuturan tersebut atau orang ketiga dalam tuturan
tersebut yaitu roh penyair. Data kita pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
persona pertama jamak yang mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seorang
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona pertama tunggal yaitu kau
dan -ku. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu ibu Sipon. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair.
Berdasarkan hal tersebut, data kau merupakan bentuk deiksis kedua tunggal, dalam
tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yakni suaminya roh sang penyair. Data -ku
pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan bentuk deiksis persona kedua tunggal
yaitu aku, -mu dan -ku. Pada data (29) terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
ibu Sipon istri dari sang penyair. Tuturan tersebut terjadi di kamar pada malam hari.
Berdasarkan hal tersebut, data aku merupakan bentuk deiksis persona pertama
tunggal yang mengacu pada penutur yaitu roh penyair. Data -mu merupakan bentuk
deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur yaitu Ibu Sipon, dalam
tuturan tersebut mengacu pada bibir yang dimiliki ibu Sipon. Data -ku merupakan
bentuk deiksis person pertana tunggal yang mengacu pada gigi penutur yang tonggos
bentuk deiksis persona kedua jamak dan deiksis persona pertama yaitu, kalian dan
aku. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu roh sang penyair. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu makna dan
kata anak dari sang penyair. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah kamar kecil yaitu
kamar makna dan kata, tuturan terjadi pada malam hari sebelum makna dan kata
tertidur. Berdasarkan hal tersebut, data kalian merupakan bentuk deiksis persona
kedua jamak yang mengacu pada lawan tutur yaitu makna dan kata anak dari seroang
66
penyair. Data aku merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu
(31) “Nah, kalau tertib begini kan enak. Tidak usah teriak-teriak.
Saya paham perasaan kalian.” (KKTH68)
Deiksis persona yang terdapat pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal dan deiksis persona kedua jamak yaitu saya dan kalian. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang koruptor. Mitra tutur dalam tuturan tesebut yaitu para demonstran dan
wartawan. Tuturan dalam data (31) dituturkan di depan pengadilan pada siang hari.
Berdasarkan tuturan tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama
tunggal karena mengacu pada penutur yaitu seorang penyair. Data kalian merupakan
bentuk deiksis persona kedua jamak, karena lawan tutur lebih dari satu orang. Pada
tuturan tersebut data kalian mengacu pada para demonstran dan wartawan.
bentuk deiksis persona kedua jamak dan deiksis persona pertama tunggal yaitu kalian
dan saya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturn
tersebut yaitu seorang koruptor yang menjadi tersangka pada kasus korupsinya. Mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu para demonstran dan wartawan yang berkumpul di
depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut data kalian merupakan bentuk deiksis
persona kedua jamak, disebut jamak karena mitra tutur lebih dari satu orang, data
kalian mengacu pada mitra tutur yakni para demonstran dan wartawan. Data saya
67
pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis persona pertama karena mengacu
bentuk deiksis persona pertama tunggal, deiksis persona ketiga jamak dan deiksis
persona kedua jamak yaitu, saya, mereka, dan kalian. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara.
Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu para demonstran dan wartawan. Tuturan
tersebut terjadi di depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan
bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu seorang
koruptor. Data mereka merupakan bentuk deiksis persona ketiga jamak yang
mengacu pada persona yang sedang dibicarakan pada tuturan tersebut yaitu pengacara
seorang koruptor. Data kalian merupakan bentuk deiksis persona kedua jamak yang
mengacu pada lawan tutur dalam tuturan tersebut yaitu para demonstran dan
wartawan.
bentuk deiksis persona pertama pertama jamak yaitu kita. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang
koruptor. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu wartawan yang sedang
pengadilan. Berdasarkan hal tersebut data kita merupakan bentuk deiksis persona
pertama jamak, karena mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seorang koruptor
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona ketiga tunggal yaitu saya
dan –nya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu para
yang tertangkap dan sedang memberikan sambutan kepada awak media. Berdasarkan
hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama karena mengacu
pada penutur, yaitu seorang koruptor yang memberikan sambutan. Data –nya
merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada objek tuturan
69
tersebut yaitu koleg-kolega dari seorang koruptor yang sampai saat ini masih
melakukan korupsi.
Deiksis persona yang terdapat pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
persona ketiga jamak yaitu, dia. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut merupakan seorang pemimpin di sebuah surat
kabar. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut
terjadi di sebuah ruangan kantor. Pada tuturan tersebut yaitu membicarakan seorang
koruptor yang ingin mereka tulis ceritanya. Berdasarkan hal tersebut, data dia
merupakan bentuk deiksis persona ketiga yang mengacu pada objek pembicaraan
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu, saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebet yaitu seorang koruptor. Mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan yang bertugas untuk meliput
kisah seorang koruptor. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah sel tahanan penjara yang
dihuni oleh seorang koruptor yang baru saja tertangkap karena kasus korupsi.
Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama
tunggal yang mengacu pada penutur karena menunjuk diirinya sendiri yaitu seorang
koruptor.
70
bentuk deiksis persona ketiga jamak dan deiksis persona tunggal yaitu mereka dan
saya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur pada tuturan
tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang
wartawan. Tuturan tersebut dilakukan di sel tahanan yang dihuni seorang koruptor.
Pada tuturan tersebut membahas sel sempit yang dipilih oleh seorang koruptor
daripada sel yang besar yang sudah disiapkan oleh pihak temannya di luar penjara
yang masih melakukan korupsi. Berdasarkan hal tersebut, data mereka merupakan
bentuk deiksis persona ketiga jamak yang mengacu pada kolega dari seorang koruptor
yang sudah menyiapkan sel dengan fasilitas mewah. Data saya merupakan bentuk
deiksis persona pertama tunggal karena mengacu pada penutur yaitu seorang
koruptor.
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan bentuk deiksis persona kedua tunggal
yaitu saya dan kamu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
pada tuturan tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang wartawan. Tuturan tersebut dilakukan di sel tahanan yang dihuni seorang
71
koruptor. Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona
pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu seroang koruptor. Data kamu
merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada penutur yaitu
seorang wartawan.
Deiksis persona yang terdapat pada data (40) merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal, deiksis persona ketiga tunggal, dan deiksis persona kedua
tunggal yaitu saya, dia, dan kau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah sel,
tuturan tersebut menjelaskan seorang teman dari penutur yang melatih burungnya
setiap hari. Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona
pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu seorang koruptor. Data dia
merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada objek
pembicaraan tersebut yaitu teman dari seorang koruptor yang mempunyai burung
kutilang yang ia latih setiap hari. Data kau merupakan bentuk deiksis persona kedua
Deiksis persona yang terdapat pada data (41) merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah sel
tahanan tempat sang koruptor di tahan. Berdasarkan hal tersebut, data saya
merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu
seorang wartawan.
(42) “Saya bicara tentang seni korupsi yang kini diabaikan oleh
para korptor itu!” (KKTH79)
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur pada tuturan tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut dilakukan di
sel tahanan yang dihuni seorang koruptor. Berdasarkan hal tersebut, data saya
merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu
seorang koruptor.
bentuk deiksis persona kedau tunggal yaitu, kamu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh penasaran
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seroang hantu. Tuturan tersebut
terjadi malam hari di sebuah kuburan yang sunyi. Berdasarkan hal tersebut, data
73
kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua karena mengacu pada mitra tutur,
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan bentuk deiksis persona ketiga tunggal
yaitu, -ku dan ia. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu roh penyair. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh
penasaran. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah kuburan yang sunyi.
Berdasarkan hal tersebut, data –ku merupakan bentuk deiksis persona pertama
tunggal karena mengacu pada penutur, pada tuturan tersebut mempunyai maksud
celana roh sang penyair yang dipinjamkan ke tuhan. Data ia merupakan bentuk
deiksis persona ketiga tunggal, pada tuturan tersebut mengacu pada tuhan karena
pada tuturan tersebut roh sang penyair membicarakan tentang tuhan yang meminjam
celananya.
bentuk deiksis persona kedua jamak dan deiksis persona ketiga tunggal yaitu, kalian
dan ia. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu roh penyair. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh-roh penasaran.
Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah kuburan yang sunyi. Tuturan tersebut
74
menjelaskan tentang roh penyair meminta izin kepada roh-roh penasaran yang di
kuburan untuk menerima seekor anjing tinggal bersama mereka. Berdasarkan hal
tersebut, data kalian merupakan bentuk deiksis persona kedua jamak karena mitra
tutur lebih dari satu orang. Data kalian mengacu pada roh-roh penasaran yang berada
di kuburan. Data ia merupakan bentuk deiksis persona ketiga yang mengacu pada
bentuk deiksis persona pertama jamak dan bentuk deiksis persona ketiga tunggal
yaitu kita dan ia. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu istrinya. Tuturan tersebut terjadi siang hari di depan rumah pak Kor. Tuturan
tersebut membahas tentang kebaikan pak Kor yang sudah membeli anjing milik
Sebleh seharga lima ratus ribu. Berdasarkan hal tersebut, data kita merupakan bentuk
deiksis persona pertama jamak yang mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu
Sebleh dan istrinya. Data ia merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang
mengacu pada pak Kor yang sudah rela membagi uangnya untuk membeli seekor
Deiksis persona yang terdapat pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal dan deiksis persona pertama jamak yaitu, saya dan kita.
Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut
yaitu pak Kor, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh. Tuturan
tersebut terjadi pagi hari di sebuah tepi jalan raya. Berdasarkan hal tersebut, data saya
merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu
pak Kor. Data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak yang mengacu
pada penutur dan mitra tutur yaitu pak Kor dan Sebleh.
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu, saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu istri Sebleh. Tuturan tersebut terjadi siang hari
Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama
tunggal yang mengacu pada penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh.
Deiksis persona yang terdapat pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
persona ketiga tunggal dan deiksis persona pertama jamak yaitu, dia dan kita. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
76
Sebleh. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu istri Sebleh. Tuturan tersebut terjadi
siang hari dirumahnya, tuturan tersebut menjelaskan kekecewaan Sebleh terhadap pak
Kor yang lebih memilih menyalamatkan anjing daripada dirinya. Berdasarkan hal
tersebut, data dia merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal karena mengacu
pada objek tuturan yaitu Pak kor. Data kita merupakan bentuk deiksis persona
pertama jamak yang mengacu pada penutur dan lawan tutur yaitu Sebleh dan istrinya.
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan jamak serta deiksis persona kedua
tunggal yaitu saya, kamu,dan kita. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh. Mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu istri Sebleh. Tuturan tersebut terjadi siang hari dirumahnya, tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal karena mengacu pada penutur
yaitu Sebleh. Data kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
mengacu pada lawan tutur yaitu istri sebleh. Data kita merupakan bentuk deiksis
77
persona pertama jamak karena mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu Sebleh
dan istrinya.
bentuk deiksis persona ketiga tunggal dan deiksis persona pertama jamak yaitu dia
dan kita. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu Sebleh. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu istri Sebleh.
Tuturan tersebut terjadi siang hari dirumahnya, tuturan tersebut menjelaskan tentang
kemarahan Sebleh yang mendengar suara anjing milik pak kor. Berdasarkan hal
tersebut, data dia merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal, pada tuturan
tersebut mengacu pada anjing milik pak Kor. Data kita merupakan bentuk deiksis
persona pertama jamak karena mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu Sebleh
dan istrinya.
bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh dan tetanggnya. Tuturan tersebut terjadi pada
siang hari di sebuah pos ronda yang berkumpul beberapa warga yang membahas
kebaikan pak Kor. Berdasarkan hal tersebut, data kita merupakan bentuk deiksis
78
persona pertama jamak karena mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu Pak Rt
bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh dan tetanggnya. Tuturan tersebut terjadi pada
siang hari di sebuah pos ronda yang berkumpul beberapa warga yang membahas
kebaikan pak Kor. Berdasarkan hal tersebut, data kita merupakan bentuk deiksis
persona pertama jamak karena mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu Pak Rt
(54) “Anggap saja kau hanya pindah tempat tidur. Kau tetap bisa
menjalankan bisnismu dan menikmati hal-hal yang kau suka
seperti biasanya.” (LPKH120)
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kau dan –mu. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang
pengacara. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di
sebuah sel tahanan yang ditempati Otok. Berdasarkan hal tersebut, data kau
merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal karena mengacu pada mitra tutur
79
yaitu Otok. Data –mu juga merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal, pada
(55) “Ada rekening khusus yang disiapkan buat istri dan anak-
anakmu.” (LPKH120)
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu –mu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara.
Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah sel
tahanan yang ditempati Otok. Berdasarkan hal tersebut, data –mu merupakan bentuk
deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur. Pada tuturan tersebut
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu, kau. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah sel tahanan,
tuturan tersebut menjelaskan bahwa berada di dalam sel tahanan adalah kesempatan
Berdasarkan hal tersebut, data kau merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona ketiga tunggal yaitu kamu
dan ia. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu Sarusi. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut
terjadi pada sebuah sel tahanan, tuturan tersebut menjelaskan bahwa berada di dalam
sel tahanan adalah kesempatan langka untuk dapat bertukar pikiran dengan orang-
orang di dalam tahanan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
Otok. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah sel tahanan, tuturan tersebut menjelaskan
bahwa berada di dalam sel tahanan akan mendapatkan pengalaman berharga seperti
kuliah. Berdasarkan hal tersebut, data kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua
tunggal karena mengacu pada penutur yaitu Otok. Data ia merupakan bentuk deiksis
persona ketiga tunggal karena mengacu pada objek pembicaraan dalam tuturan
(58) “Nah, malam ini kau punya lelucon apa? Kata pak Hikal”
(LPKH125)
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kau. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu pak Haikal, sedangkan
81
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi. Tuturan tersebut terjadi malam hari di
sebuah sel tahanan, tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu yang
Berdasarkan hal tersebut, data kau merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal
(59) “Lho kalau soal humor Sarusi memang nggak kreatif. Tapi
kalau soal ngambil uang negara, baru dia kreatif”
(LPKH126)
bentuk deiksis persona ketiga tunggal yaitu dia. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Bang Handi, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas. Tuturan tersebut terjadi malam
hari di sebuah sel tahanan, tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu
yang dilakukan para tahanan mantan koruptor untuk menceritakan sebuah lelucon.
Berdasarkan hal tersebut, data dia merupakan bentuk deiksis persona ketiga karena
(60) “Di sini, kita memang seperti pemimpin dan pejuang zaman
dulu, yang punya kesamaan nasib dan perjuangan.” Ujar
Sarusi (LPKH127)
bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu, kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Hakil. Tuturan tersebut terjadi malam hari di
sebuah sel tahanan, tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu yang
Berdasarkan hal tersebut, data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak
yang mengacu pada penutur dan mitra tutur yakni Sarusi dan Pak Haikal.
bentuk deiksis persona pertama yaitu, saya. Pada tuturan tersbeut terdpaat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas. Mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah sel tahanan,
tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu yang dilakukan para tahanan
mantan koruptor untuk menceritakan sebuah lelucon. Berdasarkan hal tersebut, data
saya merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kamu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Bung Jayus. Tuturan tersebut terjadi malam hari di
sebuah sel tahanan, tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu yang
Berdasarkan hal tersebut, data kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal
(63) “Saya baru baca berita, kalau saat ini jumlah orang miskin
hampir 100 juta. Sementara ekonomi hanya dikuasai oleh 10
orang terkaya. Menurut saya ini berita bagus.” (LPKH131)
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Bung Jayus. Tuturan tersebut terjadi malam hari di
sebuah sel tahanan, tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu yang
Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama
bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Bang Handi, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu teman-teman tahanan satu selnya. Tuturan
tersebut terjadi malam hari di sebuah sel tahanan, tuturan tersebut merupakan
kumpulan tiap malam rabu yang dilakukan para tahanan mantan koruptor untuk
menceritakan sebuah lelucon. Berdasarkan hal tersebut, data kita merupakan bentuk
deiksis persona pertama jamak karena mengacu pada penutur dan lawan tutur, pada
tuturan tersebut mengacu pada Bang Handi dan teman-teman satu selnya.
84
bentuk deiksis persona ketiga tunggal yaitu ia. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Bang Handi, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Kasan. Tuturan tersebut terjadi malam hari di
sebuah sel tahanan, tuturan tersebut membahas tentang seorang pemimpin politikus
deiksis persona ketiga tunggal, data tersebut mengacu pada objek yang sedang
dibicarakana oleh Bang Handi dan Pak asan yaitu seorang pemimpim politikus.
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kau. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi malam hari di dalam
sel tahanan tempat Otok. Berdasarkan hal tersebut, data kau merupakan bentuk
deiksis perona kedua tunggal karena mengacu pada mitra tutur yaitu Otok.
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan bentuk deiksis persona ketiga jamak, yaitu
85
–mu, kamu, dan mereka. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut menjelaskan kesalahan Otok dalam sebuah
memilih untuk tidak menyebutkan nama-nama teman dia di ruang sidang sehingga
hanya Otok sendiri yang di penjara. Berdasarkan hal tersebut, data –mu dalam kata
kasusmu, merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra
tutur, pada tuturan tersebut mengacu pada kasus yang tengah di alami Otok. Data
kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra
tutur yakni Otok. Data –mu pada kata atasanmu merupakan bentuk deiksis persona
kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur yaitu pemimpin-pemimpin teman Otok
yang dilindungi. Data mereka merupakan bentuk deiksis persona ketiga jamak yang
teman Otok yang dilindungi dari kasus korupsi. Data –mu pada kata denganmu
meruapakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur
yaitu Otok.
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu aku. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu teman orang miskin. Tuturan
tersebut terjadi siang hari berdasarkan hal tersebut, data aku merupakan bentuk
deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu orang miskin, data
86
aku merupakan bentuk deiksis persona pertama yang bersifat non-formal, dapat
(69) “Kelak, mereka pasti akan menjadi orang miskin yang baik
dan sukses.” (POMBH140)
bentuk deiksis persona ketiga jamak yaitu mereka. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang kaya, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu teman orang kaya. Tuturan tersebut terjadi
siang hari, tuturan tersebut menjelaskan tentang orang miskin yang akan bisa menjadi
sukses suatu hari nanti. Berdasarkan hal tersebut, data mereka merupakan bentuk
deiksis persona ketiga tunggal jamak yang mengacu pada objek pembicaraan dalam
bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Pentur dalam penggalan tuturan tersebut yaitu orang miskin,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu istrinya. Tuturan tersebut terjadi
sore hari di depan rumah orang miskin sambil menikmati teh buatan isrinya.
Berdasarkan hal tersebut, data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak
karena mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu orang miskin dan istrinya.
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona kedua tunggal. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam penggalan tuturan
tersebut yaitu istri orang miskin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
suaminya atau orang miskin. Tuturan tersebut terjadi sore hari di depan ruah orang
miskin sambil menimkati teh buatan isrinya. Berdasarkan hal tersebut, data aku
meruapakan bentuk deiksis persona pertama tunggal karena mengacu pada penutur
yaitu istrinya orang miskin. Data –mu pada kata menyembelihmu merupakan bentuk
deiksis persona kedua karena menunjuk mitra tutur yaitu suaminya, pada tuturan
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu aku. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut terjadi
di rumah seorang dukun. Berdasarkan hal tersebut, data aku merupakan bentuk
deiksis persona pertama tunggal karena mengacu pada penutur yaitu orang miskin.
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu, kamu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang dukun,
88
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin. Tuturan tersebut
terjadi di rumah dukun. Berdasarkan hal tersebut data kamu merupakan bentuk
deiksis persona kedua tunggal karena mengacu pada orang kedua dalam tuturan
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona ketiga tunggal yaitu aku
dan kamu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu teman orang miskin. Tuturan tersebut menjelaskan tentang orang miskin yang
kenal dengan seorang pelawak dan menceritakan kehidupan pelawak itu kepada
temannya. Berdasarkan hal tersebut, data aku merupakan bentuk deiksis persona
pertama yang mengacu pada penutur yaitu orang miskin. Data dia merupakan bentuk
deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada objek pembicaraan dalam tuturan
(75) “Aku punya kolega orang miskin yang aku kagumi. Dia
merintis karier jadi pengemis, untuk membesarkan anaknya.
Sekarang satu anaknya di ITB, satu di UI, satu di UGM, dan
satunya lagi di UNDIP.” (POMBH144)
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona ketiga tunggal yaitu aku,
dia, dan –nya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
89
tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
temannya. Tuturan tersebut menjelaskan tentang kolega orang miskin yang bisa
hal tersebut, data aku merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang
mengacu pada penutur yaitu orang miskin. Data dia merupakan bentuk deiksis
persona ketiga tunggal yang mengacu pada objek pembicaraan dalam tuturan tersebut
yaitu kolega orang miskin yang menyekolahkan anaknya. Data –nya merupakan
bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada objek pembicaraan yaitu
(76) “Aku ingin mereka juga menjadi orang miskin yang baik
dan benar sesuai ketentuan undang-undang. Setidaknya, bisa
mengamalkan kemiskinan mereka secara adil dan beradab
berdasarkan pancasila dan UUD 45,” (POMBH144)
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona ketiga jamak yaitu aku
dan mereka. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu istrinya. Tuturan tersebut menjelaskan tentang harapan orang miskin kepada
anak-anaknya yaang masih kecil agar nantinya bisa sukses. Berdasarkan hal tersebut,
data aku merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal karena mengacu pada
penutur yaitu orang miskin. Data mereka merupakan bentuk deiksis persona ketiga
jamak yang mengacu pada objek pembicaraan dari tuturan tersebut yaitu anak-anak
bentuk deiksis persona ketiga yaitu –nya dan ia. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu warga di sekitar rumah. Tuturan tersebut
terjadi pada sore hari di sekitar rumah orang miskin, tuturan tersebut menjelaskan
seseorang perempuan yang mati bunuh diri dengan cara membakar dirinya bersama
anak yang masih di gendong. Berdasarkan hal tersebut, data –nya pada kata anaknya
merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada objek
pembicaraan yaitu anak perempuan yang juga ikut meninggal. Data ia merupakan
bentuk deiksis persona ketiga yang mengacu pada objek pembicaraan dalam tuturan
(78) “Hanya orang miskin gadungan yang mau mati bunuh diri.
Untunglah, sekarang saya sudah resmi jadi orang miskin”
(POMBH150)
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersbeut yaitu temannya. Tuturan tersebut
menjelaskan bahwa orang miskin itu sudah resmi menjadi orang miskin yang
sesungguhnya. Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona kedua jamak yaitu –ku
dan kami. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu orang miskin, sednagkan mitra tutur dalam tuturan tersbeut
yaitu temannya. Tuturan tersebut menjelaskan bahwa anak-anak dari penutur tidak
perlu lagi mengemis karena meka sudah mempunyai Kartu Tanda Miskim.
Berdasarkan hal tersebut, data –ku pada kata anak-anakku merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal karena mengacu pada penutur, dalam tuturan tersebut
mengacu pada anak-anak orang miskin. Data kami merupakan deiksis persona kedua
(80) “Jadi kamu tak perlu cemas begitu, karena siapa yang mau
mengalah akan mendapatkan kemenangan.”
(DTPSMKHH161)
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kamu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dana mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Wiguyo,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut
terjadi pagi hari di rumah Pak Wiguyo. Berdasarkan hal tersebut, data kamu
merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur
bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Wiguyo, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi pagi
hari di rumah Pak Wiguyo. Berdasarkan hal tersebut, data kita merupakan bentuk
deiksis persona pertama jamak karena mengacu pada pentur dan mitra tutur yaitu Pak
(82) “Lho, saya hanya ngasih jalan keluar, agar kamu bisa
terhindar dari kasus ini.” (DTPSMKHH163)
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona kedua tunggal yaitu saya
dan kamu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu Sarmin, sednagkan mitra tutur dalam tuturan tersbeut yaitu
seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi sore hari di rumah seorang politisi.
Berdasarkan tuturan tersbeut, data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama
tunggal karena mengacu pada penutur yaitu Sarmin, sedangkan data kamu merupakan
bentuk deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur yaitu seorang
politisi.
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan bentuk deiksis persona ketiga jamak
yaitu saya dan mereka. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi sore hari di rumah seorang
politisi. Berdasrakan hal tersebut data saya merupakan bentuk deiksis persona
pertama tunggal karena mengacu pada penutur yaitu Sarmin. Data mereka merupakan
bentuk deiksis persona ketiga jamak yang mengacu pada objek pembicaraan tersebut
(84) “Saya sudah lama kenal Raden Mas Kanjeng. Banyak juga
kok yang sering minta bantuannya. Dia bisa mengubah batu
jadi emas hanya dengan menyentuh. Ia bisa memindahkan
penyakit jiwa.” (DTPSMKHH164)
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona ketiga tunggal, yaitu
saya, -nya, dia, dan ia. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi sore hari di rumah seorang politisi.
beranama Raden Mas Kanjeng. Berdasrakan hal tersebut data saya merupakan bentuk
deiksis persona pertama tunggal karena mengacu pada penutur yaitu Sarmin. Data –
nya pada kata bantuannya merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang
mengacu pada objek tuturan tersebut yaitu meminta bantuan Raden Mas Kanjeng.
94
Data dia dan ia merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada
persona pertama jamak, deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona tunggal,
yaitu kita, kamu, dan saya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi sore hari di rumah seorang
politisi. Berdasarkan hal tersbeut, data kita merupakan bentuk deiksis persona
pertama jamak karena mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu Sarmin dan
seorang politisi. Data kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal karena
menunjuk kata ganti orang kedua dalam tuturan tersebut. data kamu mengacu pada
mitra tutur yaitu seorang politisi. Data saya merupakan bentuk deiksis persona
pertama tunggal karena mengacu pada penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin.
(86) “Dengar Min! idemu itu tak hanya konyol tapi gila.”
(DTPSMKHH165)
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu –mu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin. Tuturan tersebut terjadi
sore hari di rumah seorang politisi. Tuturan tersebut menejlaskan rasa kesal seorang
95
politisi terhadapa ide Sarmin yang tak masuk akal. Berdasarkan hal tersbeut, data –
mu merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur
(87) “Saya hanya bisa bantu, kalau kamu percaya, terserah kamu
percaya atau tidak.” (DTPSMKHH166)
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona kedua tuanggal yaitu
saya dan kamu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu Raden Mas Kanjeng, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi siang hari di rumah kediaman
Raden Mas Kanjeng. Berdasarkan tuturan tersebut data saya merupakan bentuk
deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu Rden Mas
Kanjeng. Data kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal karena
bentuk deiksis persona pertama yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut adalah seekor anjing bertubuh manusia,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin. Berdasarkan hal tersebut,
data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal karena mengacu pada
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kamu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seekor anjing yang bertubuh manusia.
Tuturan tersebut menjelaskan tentang keuntungan dari pertukaran tubuh yang dialami
oleh seekor anjing dan seeorang poltisi. Berdasarkan hal tersebut data kamu
merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal karena mengacu pada orang kedua
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona kedua tunggal yaitu, aku
dan kau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
Ren. Tuturan tersebut terjadi siang hari di sebuah café. Berdasarkan hal tersebut, data
aku merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal karena mengacu pada penutur
yaitu seorang perempuan. Data kau merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan bentuk deiksis persona pertama jamak,
97
yaitu kau dan kita. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu Ren, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang perempuan. Tuturan tersebut terjadi siang hari di sebuah café. Berdasarkan
hal tersebut, data kau merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal karena
mengacu pada mitra tutur yang jumlahnya hanya satu orang yaitu seorang
perempuan. Data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak karena
mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu Ren dengan seorang perempuan.
bentuk deiksis persona kedua tunggal, deiksis persona pertama jamak, dan deiksis
persona tunggal yaitu kau,kita, dan ku. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi siang hari di sebuah
perempuan. Berdasarkan hal tersebut, data kau merupakan bentuk deiksis persona
kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur yaitu Ren. Data kita merupakan
bentuk deiksis persona pertama jamak karena mengacu penutur dan mitra tutur yaitu
seorang perempuan dan Ren. Data –ku dalam kata kucinta dan melamarku merupakan
bentuk deiksis persona pertama karena mengacu pada penutur. Pada tuturan tersebut
data –ku mengacu pada lelaki yang dicintai seseorang sedang melamar dia.
98
bentuk deiksis persona ketiga tunggal dan deiksis persona pertama tunggal yaitu, -nya
dan –ku. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu seorang perempuan sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
Ren. Tuturan tersebut terjadi di sebuah café. Tuturan tersebut menceritakan kenangan
data –nya dalam kata kepalanya merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal
karena mengacu pada objek pembicaraan tersebut, yaitu kepala bram. Data –ku
merupakan bentuk deiksis persona pertama yang mengacu pada penutur yaitu seroang
bentuk deiksis persona kedua yaitu, kau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut menjelaskan rasa penasaran Vika tentang
cerita Ren yang sama sekali tak masuk akal. Berdasarkan hal tersebut, data kau
merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal karena mengacu pada mitra tutur
yaitu Ren.
(95) “Bila kau memang penasaran, kenapa tak kau cari tahu saja
kebenarannya? Ini kota kecil, dengan mudah kita mencari
tahu siapa perempuan itu. Sejak kapan ia mengenal Bram
dan seterusnya….” (PKH190)
99
bentuk deiksis persona kedua tunggal, deiksis persona pertama jamak dan deiksis
persona ketiga tunggal yaitu, kau,kita, dan ia. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut menjelaskan tentang rasa
penasaran Ren yang ingin mencari tau keberadaan seeorang perempuan yang
bmemiliki kenangan dengan Bram. Berdasarkan hal tersebut, data kau merupakan
bentuk deiksis persona kedua tunggal karena mengacu pada mitra tutur yaitu Ren.
Data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak karena mengacu pada
penutur dan mitra tutur yaitu Vika dan Ren. Data ia merupakan bentuk deiksis
persona ketiga arena menunjuk orang ketiga dalam tuturan tersebut yaitu seorang
(96) “Oke, kalau kau tak mau, biar aku yang mencari tahu.”
(PKH190)
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan bentuk deiksis persona pertama tunggal
yaitu kau dan aku. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
Ren. Berdasarkan hal tersebut, data kau merupakan bentuk deiksis persona kedua
tunggal karena mengacu pada mitra tutur yaitu Ren. Data aku merupakan bentuk
deiksis persona pertama tu7nggal yang mengacu pada penutur yaitu Vika.
bentuk deiksis persona ketiga tunggal, yaitu dia, -Nya, dan ia. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Berdasarkan hal tersebut,
data dia dan ia merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada
objek pembicaraan tersebut yaitu seorang perempuan. Data –nya merupakan bentuk
deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada objek pembicaraan, dalam tuturan
tersebut mengacun pada suami seorang perempuan. Data –nya pada kata tubuhnya
merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu pada objek
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu –mu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika. Berdasarkan hal tersebut data –mu pada
tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis persona kedua karena mengacu pada mitra
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu –mu. Pada tuturan tersebut terdapat
101
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Berdasarkan hal tersebut data –mu pada
tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis persona kedua karena mengacu pada mitra
(100) “Tapi monyet yang paling jelek pun masih lebih cakep dari
kamu.” (BPPH208)
bentuk deiksis persona kedua jamak yaitu kamu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Otok,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Berdasarkan hal tersebut
data kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal karena mengacu pada
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona pertama jamak, yaitu
kamu,kita, dan kami. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu pemimpin preman dan anggota preman. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Berdasarkan hal tersebut data kamu merupakan
bentuk deiksis persona kedua tunggal karena mengacu pada mitra tutur yaitu Otok.
Data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak yang mengacu pada
penutur dan mitra tutur yaitu seorang preman dan Otok. Data kami merupakan bentuk
102
deiksis persona pertama jamak karena mengacu penutur yang lebih dari satu orang
(102) “Kalau ketahuan itu bukan darah, kita bisa kena pasal 310.”
(BPPH215)
merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu kita. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan juga mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seroang
pemimpin preman, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu anggota
persona pertama yang mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seroang pemimpin
(103) “Iya. Maksud saya, nama baik kita sebagai penipu akan
tercemarkan.” (BPPH215)
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan jamak yaitu saya dan kita. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan juga mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
seroang pemimpin preman, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
anggota preman-preman. Berdasarkan hal tersebut, data saya pada tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu
seorang pemimpin preman. Data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama
yang mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seroang pemimpin preman bersama
bentuk deiksis persona pertama tunggal, deiksis persona kedua jamak, dan deiksis
persona pertama jamak yaitu saya,kalian dan kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan juga mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seroang pemimpin
preman, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu anggota preman-preman.
Berdasarkan hal tersebut, data saya pada tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu seorang pemimpin
preman. Data kalian merupakan bentuk deiksis persona kedua jamak yang mengacu
pada mitra tutur yang lebih dari satu orang yaitu anggota preman. Data kita
merupakan bentuk deiksis persona pertama yang mengacu pada penutur dan mitra
tutur yaitu seroang pemimpin preman bersama anggota preman yang lain.
bentuk deiksis persona kedua yaitu kamu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang anggota preman, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu pemimpin preman. Berdasarkan hal tersbeut,
data kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal karena mengacu pada
(106) “Lho, meskipun kita ini hanya kelompok preman, kita tidak
boleh seperti partai politik. Politisi boleh seperti preman, tapi
kita tidak boleh meniru politisi.” (BPPH219)
merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu kita. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seroang
pemimpin preman, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu anggota
preman. Beradasarkan hal tersebut, data kita merupakan bentuk deiksis persona
pertama tunggal yang mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seroang pemimpin
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kamu dan –mu. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang polisi,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di
ruang kantor polisi, tuturan tersebut menjelaskan seorang polisi yang ingin mmebuat
hal tersebut, data kamu dan –mu merupakan bentuk deiksis persona kedua yang
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu –ku. Pada tuturan tersebut terdapat
105
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Kang Oji, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Polisi. Tuturan tersebut terjadi di sebuah
kantor polisi. Tuturan tersebut menceritakan tentang Berdasarkan hal tersebut, data –
ku merupakan bentuk deiksis persona pertama yang mengacu pada penutur, yaitu
Kang Oji.
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mjitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu pengacara, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Kang Oji. Tuturan tersebut terjadi di sebuah
ruang kantor polisi. Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal yang mengacu pada mitra tutur yaitu seorang pengacara.
(110) “Wah kamu cakep banget hari ini, seperti pangeran Arab.”
(BPPH221)
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kamu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga otok,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di
spinggir jalan saat siang hari. Berdasarkan hal tersebut, data kamu merupakan bentuk
deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur yaitu Otok.
106
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona pertama jamak, yaitu kamu
dan kita. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang bos, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
sekretaris. Berdasarkan hal tersebut, data kamu merupakan bentuk deiksis persona
kedua karena mengacu pada mitra tutur yaitu orang kedua dalam tuturan tersebut
yaitu seorang sekretaris. Data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak
karena mengacu penutur dan mitra tutur yaitu bos dan sekretarisnya.
(112) “Kamu nggak marah kan, Babe? Ini mendadak banget. Aku
harus ikut rombongan Menteri Perdagangan. Makanya besok
aku nggak mungkin ikut kamu. Kita atur lagi deh. Bener kan,
kamu nggak marah? Makasih Babe.” (KCBH228)
bentuk deiksis persona kedua tunggal, deiksis persona pertama tunggal dan deiksis
persona pertama jamak yaitu kamu, aku, dan kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya. Berdasarka hal
tersebut, data kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang mengacu
pada mitra tutur dalam tuturan tersbeut yaitu kekasihnya. Data aku merupakan bentuk
deiksis persona pertama yang mengacu pada penutur yaitu seorang sekretaris. Data
kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak karena mengacu pada penutur
(113) “Besok saya nggak jadi diving sama teman-teman, jadi bisa
pergi sama Tante. Saya juga udah kangen banget sama
Tante.” (KCBH229)
bentuk deiksis persona pertama yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pemuda, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang tante. Berdasarkan hal tersebut, data saya
merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada penutur yaitu
seorang pemuda.
(114) “Mama nggak bisa datang, tapi mama bisa beliin tas itu.
Kamu bisa merayakan dengan kawan-kawanmu. Kalau ada
mama, nanti teman-temanmu malah rikuh. Iya mama pasti
beliin tas itu.” (KCBH230)
bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kamu dan –mu. Pada tuturan tersbeut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu mama dari
seorang anak muda, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu anak
acara anak perempuannya. Berdasarkan hal tersebut, data kamu merupakan bentuk
deiksis persona kedua tunggal yang mengacu pad amitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu anak perempuannya. Data –mu merupakan bentuk deiksis persona kedua
tunggal yang mengacu pada mitra tutur, dalam tuturan tersebuta yaitu mengacu pada
(115) “Bener loh om, mumpung mama nggak jadi. Besok setelah
ama temen-temen. Saya pasti nemuin om. Pokonya saya
kepingin hanya berdua sama om.” (KCBH232)
108
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang gadis,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Berdasarkan hal
tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu
bentuk deiksis persona kedua jamak yaitu, kau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang istri hakim, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos. Berdasarkan data tersebut, data
kau dalam tuturan tersbebut merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu, kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang istri hakim,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos. Berdasarkan data
tersebut, data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak, pada tuturan
tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu sorang istri hakim dan seorang
bos.
109
(118) “Minggu depan vonis akan diputuskan. Ada kurir yang mesti
saya temui. Tak bisa diwakilkan. Begini repotnya kalau
berurusan dengan hukum yang berengsek.” (KCBH235)
bentuk deiksis persoan pertama tunggal yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu sekretaris. Berdasarkan hal tersebut, data saya
merupakan bentuk deiksis persona jamak karena mengacu pada penutur yang
(119) “Kok kamu diam Babe? Nggak seneng ya aku bisa ikut
kamu? Apa kamu mau pergi sama yang lain ya?, yaudah,
besok aku ikut kamu. Aku sudah beli lingerie stripis dan
kostum suster kok.” (KCBH236)
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona pertama tunggal yaitu
kamu dan aku Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersbeut yaitu seorang sekretaris, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu kekasihnya. Berdasarkan hal tersebut, data kamu merupakan bentuk deiksis
persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur dalam tuturan tersbeut yaitu
kekasihnya. Data aku merupakan bentuk deiksis persona pertama yang mengacu pada
(120) “Itu saat saya umur 20 tahun. Basiyo 3 tahun lebih muda dari
saya. Saya bisa memahami kemarahannya. Siapa yang akan
sanggup terus-menerus dihantui bayangan orang yang begitu
dicinta dalam keadaan terhina seperti itu, ta berdaya, dan
berpelepotan tahi? Bisa saya bayangkan mimpi buruk dan
mengerikan yang mesti ditanggung setiap malam. Sungguh
saya sendiri tak sanggup mengingat itu. Saya selalu
menangis.” (OTBTSLH251)
110
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona ketiga tunggal yaitu, saya
dan -nya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu Mbah Ngabdul, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut
adalah tetangga Basiyo. Tuturan tersebut terjadi di depan rumah mbah Ngabdul.
Tuturan terebut msnceritakan tentang masa lalu yang dialami mbah Ngabdul ketika
bersama Basiyo. Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal karena mengacu pada penutur, dalam tuturan tersebut yaitu
mbah Ngabdul. Data -nya merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang
mengacu pada objek pembicaraan yang menunjuk persona, dalam tuturan tersebut
yaitu Basiyo.
(121) “Ketika saya merasa tak lagi punya apa-apa, saya selalu
diingatkan, semestinya tak perlu merasa kehilangan apa-apa
karena masih punya kebahagiaan. Meski sedikit. Beras bisa
habis. Tapi, kebahagiaan itu rezeki yang tak akan pernah
habis dinikamati.” (OTBTSLH253)
bentuk deiksis persona pertama tunggal, yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Suparmi istri Basiyo,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangganya. Tuturan tersebut
terjadi siang hari di depan rumah Suparmi. Tuturan tersebut menjelaskan betapa
baiknya suaminya itu. Berdasarkan hal tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis
bentuk deiksis persona pertama tunggal dan deiksis persona kedua tunggal yaitu -ku,
kamu, dan aku. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu Basiyo, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
Suparmi. Berdasarkan hal tersebut, data -ku dalam kata keringatku merupakan bentuk
deiksis persona pertama yang mengacu pada penutur, dalam tuturan tersebut memiliki
arti keringat Basiyo. Data kamu merupakan bentuk deiksis persona kedua yang
mengacu pada mitra tutur, dalam tuturan tersebut yang menjadi mitra tutur yaitu
Suparmi istrinya. Data aku merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang
(123) “Kamu kan tahu sendiri, nggak mungkin aku sama sinden.
Aku dan sinden itu beda keyakinan! Aku yakin mau,
sementara dia yakin tidak mau.” (OTBTSLH256)
bentuk deiksis persona kedua tunggal, deiksis persona pertama tunggal, dan deiksis
persona ketiga tunggal yaitu, kamu, aku, dan dia. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Suparmi. Tuturan tersebut menceritakan tentang
kecemburuan Suparmi pada seorang Sinden. Berdasarkan hal tersebut, data kamu
merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal karena mengacu pada mitra tutur
112
yaitu Suparmi. Data aku merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang
mengacu pada penutur yaitu Basiyo. Data dia merupakan bentuk deiksis persona
ketiga tunggal yang mengacu pada objek pembicaraan tersebut yaitu seorang Sinden
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu, aku. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Suparmi istri Basiyo,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo. Berdasarkan hal tersebut,
data aku merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu pada
(125) “Yang jelas saya tidak ingin sepeda, Pak. Biar saya yang
kasih tebak-tebakan buat bapak. Nanti kalau berhasil
menebak, saya kasih sepeda. Bukan sepeda ontel. Sepeda
roda tiga, Pak. lumayan buat cucu Bapak.” (OTBTSLH264)
bentuk deiksis persona tunggal yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Pak Presiden. Tuturan tersebut terjadi di sebuah istana presiden,
tersebut, data saya merupakan bentuk deiksis persona pertama tunggal yang mengacu
(126) “Mungkin Pak Basiyo bisa cerita, kenapa Pak Basiyo tak bisa
tertawa dan sedih lagi. Pak Basiyo mendapatkan kehormatan
113
bentuk deiksis persona pertama jamak yaitu kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Presiden,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo. Tuturan tersebut terjadi di
kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak karena mengacu pada penutur
dan mitra tutur, dalam tuturan tersebut yaitu Pak Presiden dan Basiyo.
bentuk deiksis persona pertama tunggal yaitu kita. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Basiyo,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal
tersebut, data kita merupakan bentuk deiksis persona pertama jamak karena mengacu
pada penutur dan mitra tutur, dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Basiyo dan
temannya.
114
Deiksis ruang atau tempat adalah pemberian bentuk kepada tempat atau lokasi
yang bergantung kepada kedudukan penutur dan mitra tutur dalam sebuah tuturan.
Pada penelitian ini terdapat beberapa bentuk deiksis ruang atau tempat. Berikut akan
diuraikan satu per satu bentuk deiksis ruang pada kumpulan cerpen Lelucon Para
Deiksis ruang yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut yaitu ini. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
saudara jaksa, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim.
Tuturan tersebut terjadi di sebuah ruangan sidang pada saat siang hari. Berdadarkan
hal tersebut, data ini merupakan bentuk deiksis ruang karena mengacu pada situasi
(129) “Tidak penting apa pendapatnya, sidang ini hanya ingin tahu
kesaksiannya.” (SMH22)
bentuk deiksis ruang yaitu ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim dalam persidangan, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu saudara Saksi Mata. Tuturan tersebut terjadi
kematian jenderal Ortega. Berdasarkan hal tersebut, data ini merupakan bentuk
115
deiksis ruang karena mengacu pada lokasi tuturan berlangsung yaitu berada di sebuah
ruangan persidangan.
Deiksis ruang atau tempat pada penggalan tuturan tersebut merupakan bentuk
deiksis ruang atau tempat yaitu pengadilan. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu saudara Saksi Mata. Tuturan
tersebut terjadi sidang hari di sebuah ruang sidang. Tuturan tersebut terjadi pada saat
hal tersebut, data pengadilan merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena
bentuk deiksis ruang yaitu di ruang sidang ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Saudara Saksi Mata. Tuturan tersebut terjadi siang
hari di ruanh persidangan yang membahas tentang kasus kematian Jenderal Ortega.
Berdasatkan hal tersebut, data di ruang sidang ini merupakan bentuk deiksis ruang
karena menunjuk tempat lokasi tuturan di ujarkan yaitu berada di ruang persidangan.
116
bentuk deiksis ruang yaitu persidangan ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Saudara Saksi Mata. Tuturan tersebut terjadi siang
hari di ruanh persidangan yang membahas tentang kasus kematian Jenderal Ortega.
Berdasatkan hal tersebut, data persidangan ini merupakan bentuk deiksis ruang
karena menunjuk tempat lokasi tuturan di ujarkan yaitu berada di ruang persidangan.
bentuk deiksis ruang yaitu persidangan ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ahli psikologi dan semiotika,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Saudara Saksi Mata. Tuturan
tersebut terjadi siang hari di ruang persidangan yang membahas tentang kasus
kematian Jenderal Ortega. Berdasatkan hal tersebut, data persidangan ini merupakan
bentuk deiksis ruang karena menunjuk tempat lokasi tuturan di ujarkan yaitu berada
di ruang persidangan.
bentuk deiksis ruang yaitu persidangan ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ahli psikologi dan semiotika,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Saudara Saksi Mata. Tuturan
tersebut terjadi siang hari di ruang persidangan yang membahas tentang kasus
kematian Jenderal Ortega. Berdasatkan hal tersebut, data persidangan ini merupakan
bentuk deiksis ruang karena menunjuk tempat lokasi tuturan di ujarkan yaitu berada
di ruang persidangan.
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu di sini dan di situ. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt,
118
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair.
Tuturan tersebut terjadi di depan rumah ibu Sipon, tuturan tersebut menceritakan
suaminya. Berdasrakan hal tersebut, data di sini merupakan bentuk deiksis ruang atau
tempat, pada tuturan tersebut menunju lokasi tuturan terjadi yaitu warga yang berada
di dekat rumah Sipon akan memilih paket kematian yang lumayan mahal. Data di situ
merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat, pada tuturan tersebut menunjuk letak
(136) “Ibu nggak usah bingung begitu. Saya ini kan ya hanya
membantu, agar Ibu tidak repot. Kalau perlu, Ibu tinggal
duduk tenang menikmati kesedihan. Biar semua ini nanti
saya dan warga yang urus. Kebetulan ada warga sini yang
punya event organizer pemakaman. Ibu tinggal siapkan dana,
semua beres. Oh ya, kalau Ibu mau warga di sini yang mau
mengurukan pemakamannya ya tak apa-apa, biasanya
mereka dapat lima puluh ribu per orang ibu butuh berapa
orang? Serahkan saja duitnya sama saya. Biar saya yang
bantu bagikan pada mereka. Kalau duitnya dikasih orang lain
nanti malah di korupsi. Bagaimana Bu? Ibu mau pilih paket
kematian yang mana?” (MSSPH42)
bentuk deiksis ruang yaitu sini dan di sini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair. Tuturan tersebut terjadi di depan
rumah ibu Sipon, tuturan tersebut menceritakan tentang paket-paket kematian yang
data sini dan di sini merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena menyatakan
119
lokasi tuturan tersebut terjadi yaitu berada di sekitar rumah ibu Sipon atau kampung
bentuk deiksis ruang yaitu, di sini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair. Tuturan tersebut terjadi di depan
rumah ibu Sipon, tuturan tersebut menceritakan tentang paket-paket kematian yang
data di sini merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena menyatakan lokasi
tuturan tersebut terjadi yaitu berada di sekitar rumah ibu Sipon atau kampung yang
bentuk deiksis ruang begitu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga roh penyair, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut terjadi di sebuah pos ronda.
120
selalu keluyuran di kampung itu. Berdasarkan hal tersebut, data begitu merupakan
bentuk deiksis ruang atau tempat karena mengacu pada letak tuturan terjadi yaitu
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu sini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga roh penyair, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut terjadi di sebuah
pos ronda. Tuturan tersebut menjelaskan seseorang tetangganya menyapa roh penyair
untuk bergabung nongkrong ke pos ronda. Berdasarkan hal tersebut, data sini
merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena mengacu pada letak tuturan
tersebut sedang terjadi yaitu berada di sebuah pos ronda. Pada tuturan tersebut data
sini merupakan letak tuturan terjadi dekat dengan penutur, atau lokasi tuturan sama
bentuk deiksis ruang yaitu bangsa ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi, sedangkan mitra
121
tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut menjelaskan
tentang korupsi yang kian merajalela di negara tersebut. Berdasarkan hal tersebut data
bangsa ini merupakan bentuk deiksis ruang yang mengacu pada letak tuturan tersebut
bentuk deiksis ruang atau tempat yaitu ini. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan
tersebut terjadi di sebuah sel tahanan yang dihuni oleh seorang koruptor. Berdasarkan
hal tersebut, data ini merupakan bentuk deiksis ruang karena mengacu pada sel
tahanan yang merupakan letak tuturan tersebut terjadi yaitu di sebuah sel tahanan.
bentuk deiksis ruang atau tempat yaitu sel sempit ini. Pada penggalan tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang
koruptor, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan.
Tuturan tersebut terjadi di sebuah sel tahanan yang dihuni oleh seorang koruptor.
Berdasarkan hal tersebut, data sel sempit ini merupakan bentuk deiksis ruang karena
122
mengacu pada sel tahanan yang merupakan letak tuturan tersebut terjadi yaitu di
bentuk deiksis ruang yaitu di sini. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu hantu-hantu gentanyangan. Tuturan tersebut
terjadi malam hari di sebuah kuburan. Berdasarkan hal tersebut data di sini
merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat yang mengacu dekat dengan penutur.
Pada tuturan tersebut data di sini mengacu pada tempat tuturan tersebut terjadi yaitu
bentuk deiksis ruang atau tempat yaitu ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu tetangganya. Berdasarkan hal tersebut, data ini merupakan
bentuk deiksis ruang atau tempat yang mengacu pada tuturan tersebut terjadi di
Pak Kor juga terbuka buat kita, kita selalu diundang makan-
makan dan dapat pembagian beras, meskipun cuma beras
miskin. Tiap kampung kita ada acara, dari tujuh belasan
sampai perayaan Mauladan, Pak Kor juga selalu ngasih
sumbangan.” (KKTH106)
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu jalan di depan gang dan kampung. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
Sebleh sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangganya. Berdasarkan
hal tersebut data jalan di depan gang merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat
karena menunjuk lokasi tuturan terjadi yaitu berada di sebuah gang. Data kampung
merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena mengacu pada tempat sebuah
peristiwa tutur yaitu berada di sebuah pemukiman yang dihuni banyak warga.
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada pengggalan tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu penjara. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara yang
menangani sebuah kasus, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok.
Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat Otok menjalani sebuah hukuman
karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal tersebut, data penjara merupakan
bentuk deiksis ruang atau tempat karena mengacu pada tempat tuturan tersebut terjadi
bentuk deiksis ruang atau tempat yaitu di sini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat
Otok menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal
tersebut, data di sini merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena mengacu
bentuk deiksis ruang atau tempat yaitu di sini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat
Otok menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal
tersebut, data di sini merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena mengacu
(149) “Di sini, kita memang seperti pemimpin dan pejuang zaman
dulu, yang punya kesamaan nasib dan perjuangan.” Ujar
Sarusi (LPKH127)
bentuk deiksis ruang atau tempat yaitu di sini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
125
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat
Otok menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal
tersebut data di sini merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena mengacu
bentuk deiksis ruang yaitu penjara ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Kasan, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu bang Handi. Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara
tempat Otok menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan
hal tersebut, data penjara ini merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena
mengacu pada letak lokasi tuturan tersebut terjadi yaitu berada di sebuah penjara.
bentuk deiksis ruang atau tempat yaitu ke sini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu teman-temannya yang berada dalam sel. Tuturan
tersebut terjadi di sebuah penjara tempat Otok menjalani sebuah hukuman karena
terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal tersebut, data ke sini merupakan bentuk
deiksis ruang atau tempat karena mengacu pada sebuah lokasi di tuturan tersebut
bentuk deiksis ruang atau tempat yaitu di sini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat
Otok menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal
tersebut, data di sini merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena mengacu
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu di panggung. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut
menceritakan seorang pelawak yang di kenal oleh orang miskin tersebut. Berdasarkan
hal tersebut, data di panggung merupakan bentuk deiksis ruang yang menyatakan
lokasi sebuah kejadian yaitu ketika seorang pelawak melakukan aksinya di sebuah
panggung.
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu di kampus itu. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut
Berdasarkan hal tersebut, data di kampus itu merupakan bentuk deiksis ruang atau
tempat karena mengacu pada sebuah lokasi di tuturan tersebut yaitu di sebuah
(155) “Kalau tetap miskin, malah banyak gunanya kn? Biar ada
yang terus berdesak-desakan dan saling injak stiap kali ada
pembagian beras dan sumbangan. Biar ada yang terus ditipu
setiap menjelang pemilu. Itulah sebabnya, kenapa di negeri
ini orang miskinterus dikembangkanbiakan dan
dibudidayakan.” (POMBH153)
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu di negeri ini. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut
menjelaskan bahwa banyak orang miskin yang di tipu pada saat jelang pemilu dan
terjadi di sebuah negara yang berkembang. Berdasarkan hal tersebut, data di negeri
ini merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena mengacu pada sebuah lokasi
di tuturan tersebut yaitu di sebuah negara yang banyak melakukan penipuan jelang
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu penjara. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Berdasarkan hal tersebut, data penjara
merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat yang mengacu pada lokasi pada tuturan
tersebut yaitu sebuah penjara yang rencannya akan dihuni penutur tetapi tidak terjadi.
(157) “Kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa kamu pindah sementara
ke tubuh saya. Jadi ketika nanti dipenjara, senbenarnya yang
dipenjara adalah saya. Karena jiwa kamu tetap bebas di
tubuh saya.” (DTPSMKHH165)
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu di penjara. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Berdasarkan hal tersebut,
data di penjara merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat yang mengacu pada
lokasi pada tuturan tersebut yaitu sebuah penjara yang rencannya akan dihuni penutur
bentuk deiksis ruang yaitu di meja ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah meja
129
yang terletak dalam sebuah cafe. Berdasarkan hal tersebut, data ini merupakan
bentuk deiksis ruang atau tempat yang mengacu pada lokasi tersebut terjadi yaitu
bentuk deiksis ruang yaitu di meja ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah meja
yang terletak dalam sebuah cafe. Berdasarkan hal tersebut, data di meja ini
merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat yang mengacu pada lokasi tersebut
terjadi yaitu berada di dekat meja yang berada dalam sebuah cafe.
Deiksis ruang atau tempat yang mengacu pada penggalam tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu, ke sini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah
cafe. Berdasarkan hal tersebut, data ke sini merupakan bentuk deiksis ruang atau
tempat karena mengacu pada lokasi tuturan tersebut di tuturkan yaitu di sebuah cafe.
bentuk deiksis ruang yaitu di kantor polisi. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Kang Oji, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu polisi. Pada tuturan tersebut terjadi di sebuah ruang
kantor polisi. Berdasarkan hal tersebut, data di kantor polisi merupakan bentuk
deiksis ruang atau tempat karena mengacu pada lokasi tuturan tersebut terjadi yaitu
bentuk deiksis ruang yaitu ke pantai. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris. Berdasarkan hal tersebut data ke pantai
merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat karena pada tuturan tersebut
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu negeri ini. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Cak Kartolo, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu salah satu seorang temannya yang ikut
bersamanya. Berdasarkan hal tersebut, data negeri ini merupakan bentuk deiksis
131
ruang atau tempat karena pada tuturan tersebut mengacu pada lokasi negara yang
(164) “Mungkin Pak Basiyo bisa cerita, kenapa Pak Basiyo tak bisa
tertawa dan sedih lagi. Pak Basiyo mendapatkan kehormatan
Bintang Maha Putera Utama karena Pak Basiyo rakyat yang
patut di contoh. Rakyat teladan. Rakyat yang baik karena tak
lagi bisa sedih dengan segala macam penderitaan. Kalau
semua rakyat di negeri ini seperti Pak Basiyo, pasti negara
kita cepat maju. Jelaskan kenapa, Pak Basiyo tak bisa tertawa
lagi?” (OTBTSLH265)
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
merupakan bentuk deiksis ruang yaitu di negeri ini. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak presiden, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo. Tuturan tersebut di ujarkan di istina
Berdasarkan hal tersebut, data di negeri ini merupakan bentuk deiksis ruang atau
tempat karena pada tuturan tersebut yaitu menjelaskan rakyat di sebuah negara
3. Deiksis Waktu
Deiksis waktu adalah pengungkapan atau pemberian bentuk kepada atau titik
jarak waktu yang dipandang dari waktu sesuatu ungkapan dibuat. Pada penelitian ini
terdapat beberapa bentuk deiksis waktu. Berikut akan diuraikan satu persatu bentuk
deiksis ruang pada kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor.
(165) “Yang Mulia, bukankah ini berlebihan dan tak masuk akal,
kita menghadirkan Saksi Mata, sedangkan sampai saat ini
kita belum menemukan siapa terdakwanya?” (SMH21)
132
bentuk deiksis waktu yaitu saat ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Tuturan tersebut terjadi siang hari di
sebuah ruangan sidang yang membahas kasus kematian jenderal Ortega. Berdasarkan
hal tersebut, data saat ini merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada saat
waktu di tuturkan yaitu siang hari tersebu tpersidangan yang berlangsung belum juga
menemukan terdakwanya.
bentuk deiksis waktu yaitu saat ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ahli fisiognomi, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Tuturan tersebut terjadi siang hari di
sebuah ruangan sidang yang membahas kasus kematian jenderal Ortega. Berdasarkan
hal tersebut, data saat ini merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada saat
waktu di tuturkan yaitu siang hari. Data saat ini pada tuturan tersebut mengacu pada
waktu siang hari, saudara Saksi Mata masih menunjukkan kejujuran yang sangat
jujur, sehingga ahli fisiognomi sangat yakin bahwa saudara Saksi Mata tidak
berbohong.
(167) “Kalau ngerti kamu mati duluan begini, mana mungkin dulu
saya mau kawin sama kamu. Mestinya, kalau mau mati
133
Deiksis waktu yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut yaitu dulu. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
Sipon istri sang penyair, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang
penyair. Tuturan tersebut terjadi siang hari di rumah Sipon, tepatnya di sebuah kamar
penyeselan Sipon yang telah menikah dengan sang penyair karena meninggalkan
Sipon terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut data, dulu merupakan bentuk deiksis
waktu karena pada tuturan tersebut menjelaskan waktu tuturan yaitu masa lalu,
tuturan tersebut menjelaskan penyesalan Sipon terhadap masa lalu yang menikah
(168) “Aku tak mau ketika puisi datang menemuiku, aku sedang
tertidur. Pastilah puisi kecewa kalau menjumpai penyair yang
setiap hari kerjanya hanya tidur.” (MSSPH38)
bentuk deiksis waktu yaitu setiap hari. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Sipon istrinya. Tuturan tersebut terjadi di rumah
Sipon tepatnya di dalam kamar yang di tempati sang penyair. Tuturan tersebut
menjelaskan tentang aktivitas sang penyair yang hanya tidur saja. Berdasarkan hal
tersebut data setiap hari merupakan bentuk deiksis waktu karena pada tuturan
tersebut mengacu pada waktu yaitu akivitas yang dilakukan sang penyair yaitu hanya
tidur.
134
bentuk deiksis waktu yaitu nanti. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu ibu Sipon istri sang penyair. Tuturan tersebut terjadi di depan
rumah ibu Sipon. Tuturan tersebut menjelaskan tentang Pak Rt yang memaparkan
paket-paket kematian yang akan di terima ibu Sipon. Berdasarkan hal tersebut, data
nanti merupakan bentuk deiksis waktu karena pada tuturan tersebut menjelaskan
waktu kejadian yaitu apabila ibu Sipon memilih paket kematian akan mendapatkan
gratis minyak wangi cap duyun. Data nanti pada tuturan tersebut, merupakan bentuk
deiksis waktu karena pada tuturan tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi yaitu
(170) “Ibu nggak usah bingung begitu. Saya ini kan ya hanya
membantu, agar Ibu tidak repot. Kalau perlu, Ibu tinggal
duduk tenang menikmati kesedihan. Biar semua ini nanti
135
saya dan warga yang urus. Kebetulan ada warga sini yang
punya event organizer pemakaman. Ibu tinggal siapkan dana,
semua beres. Oh ya, kalau Ibu mau warga di sini yang mau
mengurukan pemakamannya ya tak apa-apa, biasanya
mereka dapat lima puluh ribu per orang.ibu butuh berapa
orang? Serahkan saja duitnya sama saya. Biar saya yang
bantu bagikan pada mereka. Kalau duitnya dikasih orang lain
nanti malah di korupsi. Bagaimana Bu? Ibu mau pilih paket
kematian yang mana?" (MSSPH42)
bentuk deiksis waktu yaitu nanti. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon. Tuturan tersebut membahas tentang Pak Rt yang
memberikan pilihan kepada Ibu Sipon untuk segara memilih paket kematian yang
tersedia. Berdasarkan hal tersebut data nanti merupakan bentuk deiksis waktu karena
pada tuturan tersebut mengacu pada waktu kejadian tuturan yaitu apabila ibu Sipon
kerjakan oleh warga. Data nanti pada kalimat terakhir merupakan bentuk deiksis
waktu karena pada tuturan tersebut megacu pada waktu terjadi tuturan yaitu apabila
hari itu uang tidak diberikan kepada pak Rt takutnya akan di korupsi.
benttuk deiksis waktu yaitu dulu dan sekarang ini. Pada tuturan tersebut terdapat
136
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu ibu Sipon istri sang penyair. Tuturan tersebut
terjadi di depan rumah ibu Sipon. Tuturan tersebut menjelaskan tentang Pak Rt yang
memaksa ibu Sipon agar segera memilih paket kematian. Berdasarkan hal tersebut,
data dulu merupakan bentuk deiksis waktu karena pada tuturan tersebut menjelaskan
waktu kejadian yaitu ibu Sipon harus memilih paket terlebih dahulu agar segera
dilaksanakan proses pemandian. Data sekarang ini merupakan bentuk deiksis waktu
yang menjelaskan tentang waktu terjadinya tuturan yaitu tradisi yang terjadi pada
bentuk deiksis waktu yaitu sebulan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ibu Sipon istri sang penyair, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair. Tuturan tersebut
menjelaskan tentang kemarahan ibu Sipon terhadap suaminya yang kerjaan hanya
bengong setiap hari. Berdasarkan hal tersebut, data sebulan merupakan bentu deiksis
waktu karena dalam tuturan tersebut menjelaskan lamanya waktu penyair menulis
puisi.
Deiksis waktu yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut yaitu bentuk
deiksis waktu dulu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
137
dalam tuturan tersebut yaitu tetangga roh penyair, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut adalah temannya. Berdasarkan hal tersebut, data dulu merupakan
bentuk deiksis waktu karena pada tuturan tersebut mengungkapkan masa lalu roh
bentuk deiksis waktu yaitu nanti. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu anaknya makna dan kata. Tuturan tersebut menjelaskan
tentang perasaan makna dan kata apakah akan takut apabila di ceritrakan kisah hantu.
Berdasarkan hal tersebut data nanti merupakan bentuk deiksis waktu karena
menjelaskan waktu terjadinya tuturan setelah tuturan di ujarkan yaitu makna dan kata
deiksis waktu yaitu besok malam. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu makna dan kata. Tuturan tersebut terjadi malam hari di
sebuah kamar. Berdasarkan hal tersebut, data besok malam merupakan bentuk deiksis
waktu karena pada tuturan tersebut menunjukkan waktu kejadian yaitu malam hari
dan karena sudah malam hari, cerita yang di sampaikan roh sang penyair dilanjutkan
deiksis waktu yaitu nanti. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu wartawan dan para demonstran. Tuturan tersebut terjadi di
depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data nanti merupakan bentuk deiksis
waktu karena mengacu pada waktu terjadinya setelah tuturan di ujarkan yaitu apabila
dalam persidangan akan ada yang dibantah maka akan menjadi tugas pengacara dari
seorang koruptor.
deiksis waktu yaitu sampai hari ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu wartawan dan para demonstran. Tuturan tersebut terjadi
siang hari di depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data sampai hari ini
merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu yaitu teman-temannya
139
(178) “Para koruptor sekarang ini begitu rakus, buas, dan tak
punya etika.” (KKTH77)
deiksis waktu yaitu sekarang ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu wartawan dan para demonstran. Tuturan tersebut terjadi
siang hari di depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data sekarang ini
merupakan bentuk deiksis waktu karena menyatakan waktu tuturan terjadi yaitu
tradisi yang dialami saat tuturan terjadi yaitu koruptor yang begitu rakus.
bentuk deiksis waktu yaitu setiap hari. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu wartawan dan para demonstran. Tuturan tersebut
terjadi siang hari di depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data setiap hari
merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu pada kejadian tuturan
140
tersebut yaitu kolega dari seorang koruptor selalu melakukan aktivitas rutin untuk
(180) “Saya bicara tentang seni korupsi yang kini diabaikan oleh
para korptor itu!” (KKTH79)
bentuk deiksis waktu yaitu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu wartawan. Tuturan tersebut terjadi siang hari di depan
pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data kini merupakan bentuk deiksis waktu
karena pada tuturan tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi yaitu seni korupsi
yang di abaikan.
bentuk deiksis waktu yaitu nanti. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu wartawan. Tuturan tersebut terjadi siang hari di depan
pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data nanti merupakan bentuk deiksis waktu
karena mengacu pada waktu tuturan yaitu setelah tuturan. Data tersebut bermaksud
setelah tuturan terjadi semua cerita boleh di tulis oleh wartawan yang
mewawancarainya.
bentuk deiksis waktu yaitu sekarang ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu hantu-hantu. Tuturan tersebut terjadi malam hari di
sebuah kuburan. Berdasarkan hal tersebut, data sekarang ini merupakan bentuk
deiksis waktu yaitu tiap hari. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
Berdasarkan hal tersebut, data tiap hari merupakan bentuk deiksis waktu karena
mengacu pada waktu terjadinya tuturan dalam tuturan tersebut yaitu aktivitas yang
bentuk deiksis waktu yaitu tahun lalu, tiap menjelang lebarang, dan tujuh belasan
sampai perayaan mauladan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu pak Rt sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Sebleh dan warga sekitar yang berkumpul di pos ronda. Berdasarkan
hal tersebut, data tahun lalu merupakan deiksis waktu karena menunjukkan waktu
dalam tuturan tersbut yaitu masa lalu setelah banjir. Data tiap menjelang lebaran
merupakan bentuk deiksis waktu, karena pada tuturan tersebut menjelaskan kejadian
sebelum lebaran pak Kor selalu membagikan beras ke para warga. Data tujuh belasan
waktu yaitu tiap malam rabu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
Otok. Tuturan tersebut terjadi pada malam hari di sebuah sel tahanan yang dihuni
Sarusi dan Otok. Berdasarkan hal tersebut, data tiap malam rabu merupakan bentuk
deiksis waktu karena pada tuturan tersebut menyatakan sebuah kejadian atau
waktu yaitu ketika dan nanti. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah sel tahanan yang di
huni Sarusi dan Otok. Berdasarkan hal tersebut data ketika merupakan bentuk deiksis
waktu karena mengacu pada waktu kejadian dalam tuturan tersebut yaitu apabila
keluar dari penjara. Data nanti pada tuturan tersebut juga merupakan bentuk deiksis
waktu, karena pada tuturan tersebut mengacu pada waktu kejadian dalam tuturan
tersebut yaitu setelah keluar dari penjara akan mendapat gelar doktor humoris causa.
deiksis waktu yaitu setiap kali. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi pada malam hari di sebuah sel tahanan
yang di huni Sarusi dan Otok. Berdasarkan hal tersebut, data setiap kali merupakan
bentuk deiksis waktu karena pada tuturan tersebut mengacu pada waktu kejadian
yaitu pada saat datang ke pertemuan harus menyiapkan lelucon yang paling lucu.
144
(188) “Nah, malam ini kau punya lelucon apa? Kata pak Hikal”
(LPKH125)
bentuk deiksis waktu yaitu malam ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak hikal, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi. Tuturan tersebut terjadi pada saat malam hari
rabu di sebuah sel tahanan yang di adakan sebuah pertemuan. Berdasarkan hal
tersebut, data malam ini merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada
(189) “Di sini, kita memang seperti pemimpin dan pejuang zaman
dulu, yang punya kesamaan nasib dan perjuangan.” Ujar
Sarusi (LPKH127)
bentuk deiksis waktu yaitu zaman dulu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu pak Hakil. Tuturan tersebut terjadi pada saat malam hari rabu di
sebuah sel tahanan yang di adakan sebuah pertemuan. Berdasarkan hal tersebut, data
zaman dulu merupakan bentuk deiksis waktu karena pada tuturan tersebut mengacu
pada waktu sebuah kejadian pejuang di masa lalu, pada tuturan tersebut menjelaskan
perbedaan pejuang masa lalu dan masa sekarang yang terjadi pada tuturan tersebut.
waktu yaitu sekarang ini. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak hikal, sedangkan mitra tutur dalam
145
tuturan tersebut yaitu Sarusi. Tuturan tersebut terjadi pada saat malam hari rabu di
sebuah sel tahanan yang di adakan sebuah pertemuan. Berdasarkan hal tersebut, data
sekarang ini merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada tuturan di
ujarkan yaitu pada kehidupan yang dialami ketika tuturan juga terjadi yaitu penjajah
bentuk deiksis waktu yaitu dulu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Bung Jayus, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Mas Unas. Tuturan tersebut terjadi pada saat malam hari di
sebuah sel tahanan yang diadakan pertemuan rutin untuk membahas lelucon yang
harus di sampaikan para tahanan. Berdasarkan hal tersebut, data dulu merupakan
bentuk deiksis waktu karena pada tuturan tersebut mengacu pada sebuah waktu masa
lalu.
(192) “Saya baru baca berita, kalau saat ini jumlah orang miskin
hampir 100 juta. Sementara ekonomi hanya dikuasai oleh 10
orang terkaya. Menurut saya ini berita bagus.” (LPKH131)
bentuk deiksis waktu yaitu saat ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Pak hakil. Tuturan tersebut terjadi pada saat malam hari di
sebuah sel tahanan yang diadakan pertemuan rutin untuk membahas lelucon yang
harus di sampaikan para tahanan. Berdasarkan hal tersebut, data saat ini merupakan
146
bentuk deiksis waktu karena mengacu pada kejadian waktu tuturan tersebut yaitu
pada waktu tuturan tersebut terjadi masyarakat orang miskin masih banyak.
bentuk deiksis waktu yaitu bertahun-tahun. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu teman orang miskin. Berdasarkan hal tersebut, data
(194) “Kelak, mereka pasti akan menjadi orang miskin yang baik
dan sukses.”(POMBH140)
bentuk deiksis waktu yaitu kelak. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang kaya, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data kelak merupakan
bentuk deiksis waktu karena pada tuturan tersebut mengcu pada waktu kejadian
bentuk deiksis waktu, yaitu ketika. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu istri orang miskin, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu suaminya. Tuturan tersebut terjadi sore hari di depan
147
rumah orang miskin. Berdasarkan hal tersebut, data ketika merpukan bentuk deiksis
waktu karenga mengacu pada sebuah kejadian dalam tuturan tersebut yaitu pada saat
bentuk deiksis waktu yaitu bertahun-tahun. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data bertahun-
tahun merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu kejadian tuturan
(197) “Aku punya kolega orang miskin yang aku kagumi. Dia
merintis karier jadi pengemis, untuk membesarkan anaknya.
Sekarang satu anaknya di ITB, satu di UI, satu di UGM, dan
satunya lagi di UNDIP.” (POMBH144)
bentuk deiksis waktu yaitu sekarang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut data sekarang merupakan
bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu kejadian tuturan tersebut yaitu
(198) “Orang miskin perlu juga sesekali nyantai kan? Lagi pula,
beginilah nikmatnya jadi orang miskin. Punya waktu berleha-
leha.” (POMBH145)
148
bentuk deiksis waktu yaitu sesekali. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah
warung pinggir kali. Berdasarkan hal tersebut data sekarang merupakan bentuk
deiksis waktu karena mengacu pada waktu kejadian tuturan tersebut yaitu masa di
bentuk deiksis waktu yaitu kemarin. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data kemarin merupakan
bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu kejadian yaitu seorang yang
(200) “Hanya orang miskin gadungan yang mau mati bunuh diri.
Untunglah, sekarang saya sudah resmi jadi orang miskin.”
(POMBH150)
bentuk deiksis waktu yaitu sekarang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut data sekarang merupakan
149
bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu kejadian tuturan tersebut yaitu
bentuk deiksis waktu yaitu sekarang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut data sekarang merupakan
bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu kejadian tuturan tersebut yaitu
(202) “Saya sudah lama kenal Raden Mas Kanjeng. Banyak juga
kok yang sering minta bantuannya. Dia bisa mengubah batu
jadi emas hanya dengan menyentuh. Ia bisa memindahkan
penyakit jiwa.” (DTPSMKHH164)
bentuk deiksis waktu yaitu sudah lama. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi sore hari di rumah
seorang politisi. Berdasarkan hal tersebut, data sudah lama merupakan bentuk deiksis
waktu karena mengacu pada waktu sebuah tuturan yaitu sudah sejak lam Sarmin
(203) “Kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa kamu pindah sementara
ke tubuh saya. Jadi ketika nanti dipenjara, senbenarnya yang
dipenjara adlah saya. Karena jiwa kamu tetap bebas di tubuh
saya.” (DTPSMKHH165)
150
bentuk deiksis waktu yaitu nanti. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi sore hari di rumah
seorang politisi. Berdasarkan hal tersebut, data nanti merupakan bentuk deiksis waktu
bentuk deiksis waktu yaitu besok. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu anjing yang bertubuh orang, mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang jaksa. Tuturan tersebut terjadi di sebuah kantor
kejaksaan yang mengintrogasi masalah yang dialami seorang politisi. Berdasarkan hal
tersebut, data besok merupakan bentuk deiksis waktu karena menyatakan waktu
bentuk deiksis waktu yaitu sejenak. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi di sebuah meja
cafe yang mereka datangi. Berdasarkan hal tersebut, data sejenak merupakan bentuk
deiksis waktu karena pada waktu kejadian tuturan tersebut yaitu hanya sebentar
bentuk deiksis waktu yaitu lima tahun lalu. Paada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi di sebuah meja
cafe yang mereka datangi. Berdasarkan hal tersebut, data lima tahun lalu merupakan
bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu kejadian yaitu masa lalu seorang
perempuan.
bentuk deiksis waktu yaitu selama ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Vika. Tuturan tersebut menyatakan rasa curiga terhadap
kekasihnya. Berdasarkan hal tersebut, data selama ini merupakan bentuk deiksis
waktu karena mengacu pada waktu sebuah kejadian yaitu semasa Ren mengenal
bram. Pada tuturan tersebut menjelaskan keingintahuan Vika dan Ren tentang seorang
(208) “Bila kau memang penasaran, kenapa tak kau cari tahu saja
kebenarannya? Ini kota kecil, dengan mudah kita mencari tahu
siapa perempuan itu. Sejak kapan ia mengenal Bram dan
seterusnya….” (PKH190)
152
bentuk deiksis waktu yaitu, sejak kapan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Ren. Berdasarkan hal tersebut, data sejak kapan pada penggalan
tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis waktu, karena mengacu pada waktu
bentuk deiksis waktu yaitu, lalu. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Ren. Berdasarkan hal tersebut, data lalu merupakan bentuk deiksis
waktu karena pada tuturan tersebut mengacu pada waktu kejadian yaitu seseorang
bentuk deiksis waktu yaitu tadi dan besok. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang preman bersama teman-
temannya, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut
terjadi siang hari di sebuah pinggir jalan setelah Otok tertabrak. Berdasarkan hal
153
tersebut, data tadi merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu
sebuah kejadian yaitu pada saat Otok mengalami kecelakaan. Data besok pada
penggalan tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis waktu karena pada tuturan
tersebut mengacu pada waktu kejadian yaitu esok hari apabila Otok kecelakaan lagi.
bentuk deiksis waktu yaitu lima tahun. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu anggota seorang preman, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pemimpin preman. Berdasarkan hal
tersebut, data lima tahun merupakan bentuk deiksis waktu, karena pada tuturan
bentuk deiksis waktu yaitu ketika. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Kang Oji, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu jaksa. Tuturan tersebut terjadi di sebuah kantor kejaksaan.
Berdasarkan hal tersebut, data ketika merupakan bentuk deiksis waktu, karena
mengacu pada waktu terjadinya tuturan yaitu pasa saat ia berada di sebuah kantor
kejaksaan.
bentuk deiksis waktu yaitu selama ini dan bertahun-tahun. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu pengacara,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Kang Oji. Tuturan tersebut berada
di kantir kejaksaan. Berdasarkan hal tersebut, data selama ini merupakan bentuk
deiksis waktu yang mengacu pada waktu kejadian sebuah tuturan yaitu keadaan yang
sudah lama di tanggung Otok. Data bertahun-tahun merupakan bentuk deiksis waktu
yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut karena mengacu pada waktu kejadian
(214) “Wah kamu cakep banget hari ini, seperti pangeran Arab.”
(BPPH221)
bentuk deiksis waktu yaitu hari ini. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Otok, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan teturan tersebut yaitu Otok. Berdasarkan hal tersebut, data hari ini
merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada sebuah kejadian tuturan yaitu
bentuk deiksis waktu yaitu besok. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang Bos, sedangkan mitra
155
tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris. Berdasarkan hal tersebut, data
besok merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada sebuah tuturan tersebut
(216) “Kamu nggak marah kan, Babe? Ini mendadak banget. Aku
harus ikut rombongan Menteri Perdagangan. Makanya besok
aku nggak mungkin ikut kamu. Kita atur lagi deh. Bener kan,
kamu nggak marah? Makasih Babe.” (KCBH228)
bentuk deiksis waktu yaitu besok. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya. Berdasarkan hal tersebut, data
besok merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada sebuah tuturan tersebut
(217) “Besok saya nggak jadi diving sama teman-teman, jadi bisa
pergi sama Tante. Saya juga udah kangen banget sama
Tante.” (KCBH229)
bentuk deiksis waktu yaitu besok. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pemuda, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya yang seorang tante-tante.
Berdasarkan hal tersebut, data besok merupakan bentuk deiksis waktu karena
mengacu pada sebuah tuturan tersebut terjadi yaitu hari berikutnya. Pada tuturan
tersbeut menjelaskan bahwa seorang pemuda tidak jadi pergi bersama teman-
temannya.
156
(218) “Mama nggak bisa datang, tapi mama bisa beliin tas itu.
Kamu bisa merayakan dengan kawan-kawanmu. Kalau ada
mama, nanti teman-temanmu malah rikuh. Iya mama pasti
beliin tas itu.” (KCBH230)
bentuk deiksis waktu yaitu nanti. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu mama dari seorang anak perempuan,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan. Berdasarkan
hal tersebut, data nanti merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu
tuturan yaitu setelah tuturan. Data tersebut bermaksud setelah tuturan terjadi teman-
(219) “Bener loh om, mumpung mama nggak jadi. Besok setelah
sama temen-temen. Saya pasti nemuin om. Pokonya saya
kepingin hanya berdua sama om.” (KCBH232)
bentuk deiksis waktu yaitu besok. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya yang seorang gadis. Berdasarkan hal
tersebut, data besok merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada sebuah
bentuk deiksis waktu yaitu besok. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya yang istri hakim. Berdasarkan hal
157
tersebut, data besok merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada sebuah
waktu yaitu minggu depan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang Bos, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris. Berdasarkan hal tersebut, data minggu depan
merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada sebuah waktu kejadian yaitu
(222) “Kok kamu diam Babe? Nggak seneng ya aku bisa ikut
kamu? Apa kamu mau pergi sama yang lain ya?, yaudah,
besok aku ikut kamu. Aku sudah beli lingerie stripis dan
kostum suster kok.” (KCBH236)
bentuk deiksis waktu yaitu besok. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya. Berdasarkan hal tersebut, data
besok merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada sebuah tuturan tersebut
bentuk deiksis waktu yaitu tadi. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
158
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang gadis, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Berdasarkan hal tersebut, data tadi
merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu terjadinya sebuah
(224) “Itu saat saya umur 20 tahun. Basiyo 3 tahun lebih muda dari
saya. Saya bisa memahami kemarahannya. Siapa yang akan
sanggup terus-menerus dihantui bayangan orang yang begitu
dicinta dalam keadaan terhina seperti itu, ta berdaya, dan
berpelepotan tahi? Bisa saya bayangkan mimpi buruk dan
mengerikan yang mesti ditanggung setiap malam. Sungguh
saya sendiri tak sanggup mengingat itu. Saya selalu
menangis.” (OTBTSLH251)
bentuk deiksis waktu yaitu setiap malam. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mbah Ngabdul, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangganya. Berdasarkan hal tersebut, data setiap
malam merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada sebuah waktu kejadian
di dalam tuturan tersebut yaitu aktivitas yang di lakukan malam hari secara rutin yaitu
bentuk deiksis waktu yaitu nanti. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo, sedangkan mitra tutur
159
dalam tuturan tersebut yaitu istrinya. Berdasarkan hal tersebut, data nanti merupakan
bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu kejadian pada sebuah tuturan
tersebut yaitu istrinya akan marah apabila Basiyo tidak memberikan kesempatan
untuk memperhatikannya.
bentuk deiksis waktu yaitu sekarang ini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Basiyo sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data sekarang
ini merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu terjadinya sebuah
(227) “Yang jelas saya tidak ingin sepeda, Pak. Biar saya yang
kasih tebak-tebakan buat bapak. Nanti kalau berhasil
menebak, saya kasih sepeda. Bukan sepeda ontel. Sepeda
roda tiga, Pak. lumayan buat cucu Bapak.” (OTBTSLH264)
bentuk deiksis waktu yaitu nanti. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Pak Presiden. Tuturan tersebut terjadi siang hari di
sebuah istana presiden. Berdasarkan hal tersebut, data nanti merupakan bentuk
deiksis waktu karena mengacu pada waktu kejadian pada sebuah tuturan tersebut
yaitu apabila pak presiden berhasil menebak akan di beri hadiah sepeda oleh Basiyo.
160
bentuk deiksis waktu yaitu nanti. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Basiyo sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data nanti
merupakan bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu tuturan yaitu yaitu
Bagian ini memaparkan pembahasan data yang lebih rinci lagi, terhadap tabel
yang terdapat di bagian hasil penelitian yang membahas tentang fungsi deiksis yang
terdapat pada kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor. Pemaparan
ini dilakukan dengan menjelaskan data berdasarkan hasil penelitian yaitu fungsi
deiksis yang terdapat dalam kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus
Noor.
Fungsi deiksis persona atau orang adalah pemberian fungsi kepada personal
atau orang yang mencakup pada tiga kelas kata ganti diri, yaitu deiksis persona
pertama, deiksis persona kedua dan deiksis persona ketiga. Pada penelitian ini
terdapat ketiga fungsi deiksis persona. Berikut akan diuraikan satu per satu fungsi
deiksis pada kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor.
161
objek. Tuturan tersebut terjadi antara hakim dan tersangka yang sedang
membicarakan atas tuduhan yang didapatnya, peristiwa tersebut terjadi dalam ruang
sidang. Pada data (1) penutur dalam tuturan tersebut adalah hakim sedangkan mitra
tuturnya yaitu tersangka dalam persidangan yaitu Saksi Mata. Data saudara
mempunyai fungsi sebagai objek karena pada tuturan tersebut di tuturkan oleh
seorang hakim, sehingga data saudara menjadi objek. Dari data tersebut dapat
dianalisis bahwa pemakaian bentuk saudara mempunyai fungsi sebagai objek karena
(2) “Yang Mulia, bukankah ini berlebihan dan tak masuk akal,
kita menghadirkan Saksi Mata, sedangkan sampai saat ini
kita belum menemukan siapa terdakwanya?” (SMH21)
mempunyai fungsi sebagai subjek. Tuturan tersebut terjadi antara seorang pengacara
dengan seorang hakim. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu pengacara, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu hakim. Berdasarkan hal tersebut, data kita
mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada tuturan tersebut menunjuk dirinya
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada data (3) terdapat penutur dan mitra tutur,
dalam tuturan tersebut penutur yaitu seorang hakim, sedangkan mitra tutur dalam
162
tuturan tersebut yaitu seorang jaksa. Berdasarkan hal tersebut, kata jaksa pada
tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek karena pada tuturan tersebut data
fugsi sebagai subjek. Pada data (4) terdapat penutur yaitu seorang jaksa dalam
sebuah persidangan, sedangkan mitra tutur pada tuturan tersbeut yaitu seorang hakim
yang memimpin jalannya sidang. Berdasarkan hal tersebut, data kita mempunyai
fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut megacu pada penutur
dan mitra tutur. Data kita mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seorang jaksa
(5) “Tetapi Yang Mulia liat sendiri, saudara Saksi Mata tak
mungkin memberikan kesaksian mengenai apa yang tak bisa
dilihatnya. Sebab, ia buta.” (SMH21)
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut, terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara dalam proses
persidangan. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Peristiwa yang
terjadi pada tuturan tersebut yaitu kasus persidangan yang memiliki seorang
tersangka yaitu Saudara Saksi Mata yang seorang anjing. Berdasarkan hal tersebut,
data ia pada tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek, karena berdasarkan
mengacu pada mitra tutur atau objek pembicaraan yaitu Saksi Mata.
163
(6) “Siapa pun sama di hadapan hukum, buta atau tidak buta, tak
bisa meghindar dari kewajiban memberian kesaksian bila
pengadilan memintanya,” tegas hakim (SMH21)
Deiksis persona ketiga yang terdapat pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
sebagai penunjukkan. Pada data tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim dalam sebuah persidangan. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara negara. Peristiwa tuturan tersebut
terdapat orang ketiga atau objek dalam tuturan tersebut yaitu saudara Saksi Mata atau
seekor anjing dalam persidangan yang menjadi tersangka. Berdasarkan hal tersebut,
data –nya mempunyai fungsi sebagai penunjukkan, karena pada tuturan tersebut
menunjuk persona ketiga yaitu orang ketiga dalam tuturan tersebut yaitu seekor
Deiksis persona kedua dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan penunjukkan. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur pada tuturan tersebut yaitu
seorang pengacara. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Pada
tuturan tersebut terdapat orang ketiga ataupun objek pembicaraan yaitu seekor anjing
atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tuturan tersebut terjadi pada sebuah ruang sidang.
Berdasarkan hal tersebut, data saudara mempunyai fungsi sebagai subjek, karena
pada tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu Saksi Mata atau seekor anjing.
Data –nya mempunyai fungsi sebagai penunjukkan dalam tuturan tersebut, karena
164
menunjuk persona ketiga atau orang ketiga dalam tuturan tersebut yaitu pendapat
(8) “Tidak penting apa pendapatnya, sidang ini hanya ingin tahu
kesaksiannya.” (SMH22)
mempunyai fungsi sebagai penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang pengacara. Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga
ataupun objek pembicaraan yaitu seekor anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa
tuturan tersebut terjadi pada sebuah ruang sidang. Berdasarkan hal tersebut, data –
nya mempunyai fungsi sebagai penunjukkan, karena pada tuturan tersebut menunjuk
persona ketiga atau orang ketiga dalam tuturan tersebut yaitu kesaksian saudara Saksi
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua yang digunakan pada
penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seekor
anjing atau Saksi Mata. Peristiwa tutur tersebut terjadi pada sebuah ruang sidang
yang membahas tentang kasus kematian jendral Ortgea. Berdasarkan hal tersebut,
data kami mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada tuturan tersebut mengacu
pada penutur dan mitra tutur yaitu seorang hakim dan seroang jaksa. Data kamu
165
mempunyai fungsi sebagai objek, pada tuturan tersebut berfungsi sebagai objek
karena mengacu pada mitra tutur yaitu saudara Saksi Mata. Data –mu mempunyai
fungsi sebagai penunjukkan, karena dalam tuturan tersebut menunjuk deiksis persona
kedua atau mitra tutur, dalam tuturan tersebut mengacu pada cara anjing yang
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu seorang anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tutur tersebut terjadi
pada sebuah ruang sidang, suasana tuturan tersbeut tegang dan formal. Berdasarkan
hal tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek, karena dalam tuturan
tersebut menunjuk dirinya sendiri atau penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang
hakim.
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu para ahli. Peristiwa tutur tersebut terjadi pada sebuah ruang sidang,
suasana tuturan tersbeut tegang dan formal. Berdasarkan hal tersebut, data kami
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena dalam penggalan tuturan tersebut mengacu
166
pada penutur dan mitra tutur yaitu seorang hakim dan para ahli yang berada dalam
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ahli psikologi. Mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu seorang hakim. Peristiwa tutur tersebut terjadi dalam ruang persidangan
yang membahas kasus tentang kematian jendral Ortega. Suasana tuturan tersebut
sangat formal. Berdasarkan hal tersebut, data saya digunakan dalam tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena dalam tuturan tersebut menunjuk penutur
(13) “Saya bisa memastikan , dari ekspresi wajah Saksi Mata, dan
berdasarkan struktur rahang dan tulang pipinya , juga
caranya mengedipkan mata dan menggerak-gerakkan
ekornya, saudara Saksi Mata sangat bisa dipercaya,” ujar ahli
fisiognomi (SMH24)
Deiksis persona pertama dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan penunjukkan. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur pada tuturan tersebut yaitu
seorang ahli fisiognomi. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Pada
tuturan tersebut terdapat orang ketiga ataupun objek pembicaraan yaitu seekor anjing
atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tuturan tersebut terjadi pada sebuah ruang sidang.
Berdasarkan hal tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek, pada tuturan
tersebut berfungsi sebagai subjek karena mengacu pada penutur atau dirinya sendiri
167
yaitu ahli fisiognomi. Data –nya mempunyai fungsi sebagai penunjukkan, karena
dalam penggalan tuturan tersebut menunjuk deiksis persoan ketiga atau kata ganti
orang ketiga yaitu tuolang pipi seekor anjing atau Saudara Saksi Mata.
Deiksis persona ketiga dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan penunjukkan. Pada
tuturan tersebut terdapat pentuur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
ahli fisiognomi. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Pada tuturan
tersebut terdapat orang ketiga ataupun objek pembicaraan yaitu seekor anjing atau
saudara Saksi Mata. Peristiwa tuturan tersebut terjadi pada sebuah ruang sidang.
Berdasarkan hal tersebut, data ia mempunyai fungsi sebagai objek, pada penggalan
tuturan tersebut berfungsi sebagai objek karena mengacu pada objek pembicaraan
atau orang ketiga yaitu saudara Saksi Mata atau seekor anjing. Data saya mempunyai
fungsi sebagai subjek, pada penggalan tuturan tersebut berfungsi sebagai subjek
karena mengacu pada penutur atau menunjuk dirinya sendiri yaitu ahli fisiognomi.
Deiksis persona ketiga dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu ahli semiotika. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim.
Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga ataupun objek pembicaraan yaitu seekor
anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tuturan tersebut terjadi pada sebuah ruang
sidang. Berdasarkan hal tersebut, data –nya mempunyai fungsi sebagai penunjukkan,
persoan ketiga atau orang ketiga dalam tuturan tersebut yaitu saudara Saksi Mata,
pada tuturan tersebut menunjuk tinggi kecil suara yang dilakukan oleh Saksi Mata.
Data ia mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada objek pembicaraan yaitu Saudara Saksi Mata. Data saya mempunyai
fungsi sebagai subjek, pada penggalan tuturan tersebut berfungsi sebagai subjek
karena mengacu pada penutur atau dirinya sendiri yaitu ahli semiotika.
mempunyai fungsi sebagai penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seoranng pengunjung ketika sidang
berlangsung. Mitra tutur pada tuturan tersebut yaitu semua orang yang berada dalam
ruang persidangan. Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga ataupun objek
pembicaraan yaitu seekor anjing atau saudara Saksi Mata. Peristiwa tuturan tersebut
terjadi pada sebuah ruang sidang. Berdasarkan hal tersebut, data –nya mempunyai
169
deiksis persona ketiga atau kata ganti orang ketiga yaitu Saudara Saksi Mata atau
seekor anjing.
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu salah satu demonstran yang berada di luar ruang
sidang. Mitra tutur pada tuturan tersebut yaitu para demonstran yang berada di luar
ruang sidang. Berdasaran hal tersebut, data kita mempunyai fungsi sebagai subjek,
pada penggalan tuturan tersebut berfungsi sebagai subjek karena mengacu penutur
(18) “Kalau ngerti kamu mati duluan begini, mana mungkin dulu
saya mau kawin sama kamu. Mestinya, kalau mau mati
bilang-bilang, biar ada persiapan, jangan mendadak begini,
bikin repot saja, gerutu istrinya.” (MSSPH36)
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
istrinya, sedangakan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh penyair atau
suaminya. Peristiwa tutur tersebut terjadi di sebuah kamar. Berdasarkan hal tersebut,
data kamu mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada penggalan tuturan tersebut
data kamu mengacu pada mitra tutur yaitu roh sang penyair atau suaminya. Data saya
170
mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
(19) “Aku tak mau ketika puisi datang menemuiku, aku sedang
tertidur. Pastilah puisi kecewa kalau menjumpai penyair yang
setiap hari kerjanya hanya tidur.” (MSSPH38)
mempunyai fungsi sebagai subjek dan penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh penyair. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu istirnya. Tuturan tersebut terjadi di dalam kamar roh sang
penyair. Berdasarkan hal tersebut, data aku mempunyai fungsi sebagai subjek,
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur atau menunjuk dirinya
sendiri yaitu roh penyair. Data –ku pada tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai
penunjukkan karena menunjuk deiksis persona pertama atau kata ganti orang pertama
yaitu sang penyair. Pada tuturan tersebut mempunyai maksud sang penyair tidak
sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur pada
tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur pada tuturan tersebut yaitu Ibu
Sipon istri sang penyair. Berdasarkan hal tersebut, data ibu mempunyai fungsi
sebagai objek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair.
Tuturan tersebut terjadi di depan rumah ibu Sipon dan banyak warga yang
berkunjung ke rumah Ibu Sipon. Berdasarkan data tersebut, data warga mempunyai
fungsi sebagai objek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek
pembicaraan yaitu masyarakat atau tteangga Sipon yang berada di sekitar rumah
Sipon. Data saya mempunyai fungsi sebagai subjek, karena dalam penggalan tuturan
tersebut mengacu pada penutur yang menunjuk dirinya sendiri yaitu Pak Rt. Data kita
mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur dan lawan tutur yaitu Pak Rt dan Ibu Sipon istri sang penyair.
(22) “Ibu nggak usah bingung begitu. Saya ini kan ya hanya
membantu, agar Ibu tidak repot. Kalau perlu, Ibu tinggal
duduk tenang menikmati kesedihan. Biar semua ini nanti
172
saya dan warga yang urus. Kebetulan ada warga sini yang
punya event organizer pemakaman. Ibu tinggal siapkan dana,
semua beres. Oh ya, kalau Ibu mau warga di sini yang mau
mengurukan pemakamannya ya tak apa-apa, biasanya
mereka dapat lima puluh ribu per orang.ibu butuh berapa
orang? Serahkan saja duitnya sama saya. Biar saya yang
bantu bagikan pada mereka. Kalau duitnya dikasih orang
lain nanti malah di korupsi. Bagaimana Bu? Ibu mau pilih
paket kematian yang mana?” (MSSPH42)
Deiksis persona pertama, deiksis persona kedua, dan dieksis persona ketiga
yang terdapat pada tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek.
Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut
yaitu Pak Rt. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair.
Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga yaitu warga sekitar yang berkumpul di
depan rumah ibu Sipon. Berdasarkan hal tersebut, data saya mempunyai fungsi
sebagai subjek, karena dalam penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu
Pak Rt. Data ibu mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada penggalan tuturan
tersebut mengacu pada kata ganti orang kedua atau mitra tutur yaitu ibu Sipon istri
sang penyair. Data mereka mempunyai fungsi sebagai objek karena dalam tuturan
Deiksis persona pertama, deiksis persona ketiga dan deiksis persona kedua
yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan
objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu Pak Rt. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang
penyair. Pada tuturan tersebut terdapat orang ketiga yaitu warga sekitar yang
berkumpul di depan rumah ibu Sipon. Berdasarkan hal tersebut, data saya
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena dalam penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur yaitu Pak Rt. Data mereka mempunyai fungsi sebagai objek karena
dalam tuturan tersebut menunjuk objek pembicaraan yang mengacu pada warga-
warga yang berkumpul di sekitar rumah ibu Sipon. Data ibu mempunyai fungsi
sebagai objek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada kata ganti orang
kedua atau mitra tutur yaitu ibu Sipon istri sang penyair.
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ibu
Sipon. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu anak dari ibu Sipon, makna dan kata.
Data kalian mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada tuturan tersebut mengacu
pada mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu anaknya, makna dan kata. Data ayah
mempunyai fungsi sebagai objek karena pada tuturan tersebut menunjuk objek dalam
pembicaraan yaitu mengacu pada jasad suaminya yang terbaring di ranjang. Data kita
174
mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur dan mitra tutur yaitu ibu Sipon dan kedua anaknya yakni makna dan
kata.
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaituibu Sipon istri dari sang penyair. Mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair. Perisiwa tutur tersebut terjadi di
sebuah kamar. Berdasarkan hal tersebut, data kau dan kamu mempunyai fungsi
sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu
(26) “Kalau begitu, carilah kerja apa saja. Atau kamu minta
tolong ke kawan-kawan aktivismu. Pasti mereka mau
bantu.” (MSSPH48)
Deksis persona kedua dan ketiga yang terdapat pada penggalan tuturan
tersebut mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ibu Sipon atau istri dari sang
penyair. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh dari sang penyair. Berdasarkan
hal tersebut, data kamu mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang
penyair. Data mereka mempunyai fungsi sebagai objek karena pada penggalan
175
tuturan tersebut mengacu pda objek pembicaraan dari tuturan tersebut yaitu teman-
(27) “Jangan-jangan dia tahu kartu kita. Dia kan roh penasan!”
(MSSPH52)
Deiksis persona ketiga dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang warga. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu teman dari warga. Peristiwa
tuturan tersebut terjadi di pos ronda malam hari. Berdasarkan hal tersebut, data dia
pada tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan
tersebut mengacu pada objek tuturan tersebut atau orang ketiga dalam tuturan tersebut
yaitu roh penyair. Data kita pada tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan penunjukkan. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
ibu Sipon. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair. Berdasarkan hal
tersebut, data kau mempunyai fungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan
tersebut mengacu pada mitra tutur yakni suaminya roh sang penyair. Data -ku
menunjuk deiksis persona pertama atau kata ganti orang pertama yaitu yang mengacu
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan penunjukkan. Pada
data (29) terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh
sang penyair. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu ibu Sipon istri dari sang
penyair. Tuturan tersebut terjadi di kamar pada malam hari. Berdasarkan hal tersebut,
data aku mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada penutur yaitu roh penyair. Data -mu mempunyai fungsi sebagai
kedua atau kata ganti orang kedua yaitu yang mengacu pada mitra tutur yaitu Ibu
Sipon, dalam tuturan tersebut mengacu pada bibir yang dimiliki ibu Sipon. Data -ku
menujuk deiksis persona pertama atau kata ganti orang pertama yaitu mengacu pada
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebutmempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh
sang penyair. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu makna dan kata anak dari sang
penyair. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah kamar kecil yaitu kamar makna dan
177
kata, tuturan terjadi pada malam hari sebelum makna dan kata tertidur. Berdasarkan
hal tersebut, data kalian mempunyai fungsi sebagai objek karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada lawan tutur yaitu makna dan kata anak dari seroang
penyair. Data aku mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan
(31) “Nah, kalau tertib begini kan enak. Tidak usah teriak-teriak.
Saya paham perasaan kalian.” (KKTH68)
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua yang terdapat pada tuturan
tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra
tutur dalam tuturan tesebut yaitu para demonstran dan wartawan. Tuturan dalam data
data (31) dituturkan di depan pengadilan pada siang hari. Berdasarkan tuturan
tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan
tersebut mengacu pada penutur yaitu seorang penyair. Data kalian mempunyai fungsi
sebagai objek, karena pad apenggalan tuturan tersebut menunjuk mitra tutur. Data
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempnyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang koruptor yang menjadi tersangka pada kasus korupsinya. Mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu para demonstran dan wartawan yang berkumpul di depan
178
pengadilan. Berdasarkan hal tersebut data kalian mempunyai fungsi sebagai objek
karena pada penggalan tuturan tersebut, data kalian mengacu pada mitra tutur yakni
para demonstran dan wartawan. Data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena
pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu seorang koruptor.
Deiksis persona pertama, deiksis persona ketiga, dan deiksis persona kedua
yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan
objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu seorang pengacara. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu para
hal tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada penutur atau dirinya sendiri yaitu seorang koruptor.
Data mereka mempunyai fungsi sebagai objek, karena mengacu pada persona yang
sedang dibicarakan pada tuturan tersebut yaitu pengacara seorang koruptor. Data
kalian mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada lawan tutur dalam tuturan tersebut yaitu para demonstran dan
wartawan.
fungsi sebagai subjek Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra tutur pada tuturan tersebut yaitu
depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut data kita mempunyai fungsi sebagai
subjek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur
yaitu seorang koruptor dan seorang wartawan yang sedang melakukan liputan.
Deiksis persona pertama dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan data tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan penunjukkan. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang koruptor. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu para demonstran dan
memberikan sambutan kepada awak media. Berdasarkan hal tersebut, data saya
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur, yaitu seorang koruptor yang memberikan sambutan. Data –nya
menunjuk deiksis persona ketiga atau kata ganti orang ketiga yaitu mengacu pada
objek tuturan tersebut yaitu koleg-kolega dari seorang koruptor yang sampai saat ini
Deiksis persona ketiga yang terdapat pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut merupakan seorang pemimpin di sebuah surat kabar. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut terjadi di sebuah
ruangan kantor. Pada tututuran tersebut yaitu membicarakan seorang koruptor yang
ingin mereka tulis ceritanya. Berdasarkan hal tersebut, data dia mempunyai fungsi
sebagai objek karena dalam penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang wartawan yang bertugas untuk meliput kisah seorang
koruptor. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah sel tahanan penjara yang dihuni oleh
seorang koruptor yang baru saja tertangkap karena kasus korupsi. Berdasarkan hal
tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena dalam penggalan tuturan
tersebut mengacu pada penutur karena menunjuk diirinya sendiri yaitu seorang
koruptor.
181
Deiksis persona ketiga dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur pada tuturan tersebut yaitu seorang
koruptor. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut
dilakukan di sel tahanan yang dihuni seorang koruptor. Pada tuturan tersebut
membahas sel sempit yang dipilih oleh seorang koruptor daripada sel yang besar yang
sudah disiapkan oleh pihak temannya di luar penjara yang masih melakukan korupsi.
Berdasarkan hal tersebut, data mereka mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada kolega dari seorang koruptor yang sudah
menyiapkan sel dengan fasilitas mewah. Data saya mempunyai fungsi sebagai subjek
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu seorang
koruptor.
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur pada tuturan tersebut yaitu seorang
koruptor. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut
dilakukan di sel tahanan yang dihuni seorang koruptor. Berdasarkan hal tersebut, data
182
saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada penutur yaitu seroang koruptor. Data kamu mempunyai fungsi sebagai
objek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu seorang
wartawan.
Deiksis persona pertama, deiksis persona ketiga, dan deiksis persona kedua
yang terdapat pada data (40) mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersbeut yaitu
seorang koruptor. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan
tersebut terjadi pada sebuah sel, tuturan tersebut menjelaskan seorang teman dari
penutur yang melatih burungnya setaip hari. Berdasarkan hal tersebut, data saya
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur yaitu seorang koruptor. Data dia mempunyai fungsi sebagai objek,
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek pembicaraan yaitu teman
dari seorang koruptor yang mempunyai burung kutilang yang ia latih setiap hari. Data
kau mempunyai fungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut
Deiksis persona pertama yang terdapat pada data (41) mempunyai fungsi
sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang wartawan. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah sel tahanan tempat sang
koruptor di tahan. Berdasarkan hal tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai
subjek. Berfungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
(42) “Saya bicara tentang seni korupsi yang kini diabaikan oleh
para korptor itu!” (KKTH79)
tersebutmempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur pada tuturan tersebut yaitu seorang koruptor. Mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut dilakukan di sel tahanan
yang dihuni seorang koruptor. Berdasarkan hal tersebut, data saya mempunyai fungsi
sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh penasaran sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seroang hantu. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah
kuburan yang sunyi. Berdasarkan hal tersebut, data kamu mempunyai fungsi sebagi
184
subjek. Berfungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada mitra tutur, mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hantu.
Deiksis persona pertama dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai penunjukkan dan objek. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
roh penyair. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh penasaran. Tuturan tersebut
terjadi malam hari di sebuah kuburan yang sunyi. Berdasarkan hal tersebut, data –ku
menunjuk deiksis persona pertama atau kata ganti orang pertama yaitu mengacu pada
penutur, pada tuturan tersebut mempunyai maksud celana roh sang penyair yang
tentang tuhan.
Deiksis persona kedua dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh penyair.
Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh-roh penasaran. Tuturan tersebut terjadi
malam hari di sebuah kuburan yang sunyi. Tuturan tersebut menjelaskan tentang roh
185
penyair meminta izin kepada roh-roh penasaran yang di kuburan untuk menerima
seekor anjing tinggal bersama mereka. Berdasarkan hal tersebut, data kalian
mempunyai fungsi sebagai objek. Berfungsi sebagai objek karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacun pada mitra tutur, yaitu roh-roh penasaran yang ada di
kuburan. Data ia mempunyai fung sebagai objek. Berfungsi sebagai objek karena
pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek pembicaraan yaitu seekor anjing
Deiksis persona pertama dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersbeut yaitu Sebleh,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu istrinya. Tuturan tersebut terjadi
siang hari di depan rumah pak Kor. Tuturan tersebut membahas tentang kebaikan pak
Kor yang sudah membeli anjing milik Sebleh seharga lima ratus ribu. Berdasarkan
hal tersebut, data kita mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu
Sebleh dan istrinya. Data ia mempunyai fungsi sebagai objek. Berfungsi sebagai
objek karena pad apenggalan tuturan tersebut mengacu pada pak Kor yang sudah rela
fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu pak Kor, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu Sebleh. Tuturan tersebut terjadi pagi hari di sebuah tepi jalan raya. Berdasarkan
hal tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu pak Kor. Data kita mempunyai fungsi
sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu pak Kor dan Sebleh.\
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu istri Sebleh. Tuturan tersebut terjadi siang hari dirumahnya,
tuturan tersebut menjelaskan kekecewaan Sebleh terhadapa pak Kor. Berdasarkan hal
tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dalam tuturan tersebut
yaitu Sebleh.
Deiksis persona ketiga dan deiksis persona kedua yang terdapat pada tuturan
tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh. Mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu istri Sebleh. Tuturan tersebut terjadi siang hari
dirumahnya, tuturan tersebut menjelaskan kekecewaan Sebleh terhadap pak Kor yang
lebih memilih menyalamatkan anjing daripada dirinya. Berdasarkan hal tersebut, data
dia mempunyai fungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada objek tuturan yaitu Pak kor. Data kita mempunyai fungsi sebagai
subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan lawan tutur
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh.
Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu istri Sebleh. Tuturan tersebut terjadi siang
hari dirumahnya, tuturan tersebut menjelaskan kekecewaan Sebleh terhadap pak Kor
tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek
188
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu Sebleh. Data
kamu mempunyai fungsi sebagai objek karena pad apenggalan tuturan tersbeut
mengacu pada lawan tutur yaitu istri sebleh. Data kita mempunyai fungsi sebagai
subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur
Deiksis persona ketiga dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh.
Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu istri Sebleh. Tuturan tersebut terjadi siang
mendengar suara anjing milik pak kor. Berdasarkan hal tersebut, data dia mempunyai
fungsi sebagai objek. Berfungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada objek pembicaraan yaitu anjing milik pak Kor. Data kita mempunyai
fungsi sebagai subjek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt. Mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu Sebleh dan tetanggnya. Tuturan terebut terjadi pada siang hari di sebuah pos
189
ronda yang berkumpul beberapa warga yang membahas kebaikan pak Kor.
Berdasatkan hal tersebut, data kita mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu Pak Rt dan
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt. Mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu Sebleh dan tetanggnya. Tuturan terebut terjadi pada siang hari di sebuah pos
ronda yang berkumpul beberapa warga yang membahas kebaikan pak Kor.
Berdasatkan hal tersebut, data kita mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi
sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan
mitra tutur yaitu Pak Rt dan Sebleh beserta orang-orang yang berada di pos ronda.
(54) “Anggap saja kau hanya pindah tempat tidur. Kau tetap bisa
menjalankan bisnismu dan menikmati hal-hal yang kau suka
seperti biasanya.” (LPKH120)
mempunyai fungsi sebagai objek dan penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara.
Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah sel
190
tahanan yang ditempati Otok. Berdasarkan hal tersebut, data kau mempunyai fungsi
sebagai objek. Berfungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada mitra tutur yaitu Otok. Data –mu juga mempunyai fungsi sebagai
kedua atau kata ganti orang kedua yaitu mengacu pada bisnis yang dijalankan Otok.
(55) “Ada rekening khusus yang disiapkan buat istri dan anak-
anakmu.” (LPKH120)
Deiksis persona kedua yang terdapat pada penggalan data tersebut mempunyai
fungsi sebagai penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara. Mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah sel tahanan yang ditempati
Otok. Berdasarkan hal tersebut, data –mu mempunyai fungsi sebagai penunjukkan,
karena pada penggalan tuturan tersebut menunjuk deiksis persona kedua atau kata
ganti orang kedua yang mengacu pada istri dan anak-anak Otok.
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi. Mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah sel tahanan, tuturan tersebut
menjelaskan bahwa berada di dalam sel tahanan adalah kesempatan langka untuk
tersebut, data kau mempunyai fungsi sebagai objek. Berfungsi sebagai objek karena
pad apenggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu Otok.
Deiksis persona kedua dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi. Mitra
tutu dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah sel
tahanan, tuturan tersebut menjelaskan bahwa berada di dalam sel tahanan adalah
tahanan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu Sarusi. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut
terjadi pada sebuah sel tahanan, tuturan tersebut menjelaskan bahwa berada di dalam
sel tahanan akan mendapatkan pengalaman berharga seperti kuliah. Berdasarkan hal
tersebut, data kamu mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada penggalan tuturan
tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu Otok. Data ia mempunyai fungsi sebagai
objek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek pembicaraan
(58) “Nah, malam ini kau punya lelucon apa? Kata pak Hikal”
(LPKH125)
192
merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kau. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu pak Haikal,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi. Tuturan tersebut terjadi
malam hari di sebuah sel tahanan, tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam
rabu yang dilakukan para tahanan mantan koruptor untuk menceritakan sebuah
lelucon. Berdasarkan hal tersebut, data kau mempunyai fungsi sebagai objek, karena
pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu Sarusi.
(59) “Lho kalau soal humor Sarusi memang nggak kreatif. Tapi
kalau soal ngambil uang negara, baru dia kreatif”
(LPKH126)
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Bang Handi, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Mas Unas. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah sel
tahanan, tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu yang dilakukan para
tersebut, data dia mempunyai fungsi sebagai objek. Berfungsi sebagai objek karena
pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada orang ketiga dalam tuturan tersebut
yaitu Sarusi.
(60) “Di sini, kita memang seperti pemimpin dan pejuang zaman
dulu, yang punya kesamaan nasib dan perjuangan.” Ujar
Sarusi (LPKH127)
193
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Pak Hakil. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah sel
tahanan, tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu yang dilakukan para
tersebut, data kita mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek karena
pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur yakni Sarusi
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersbeut terdpaat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas. Mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah sel tahanan, tuturan
tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu yang dilakukan para tahanan mantan
koruptor untuk menceritakan sebuah lelucon. Berdasarkan hal tersebut, data saya
mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek karena pada penggalan
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
194
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas. Mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Bung Jayus. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah sel tahanan,
tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu yang dilakukan para tahanan
mantan koruptor untuk menceritakan sebuah lelucon. Berdasarkan hal tersebut, data
kamu mempunyai fungsi sebagai objek. Berfungsi sebagai objek, karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu Bung Jayus.
(63) “Saya baru baca berita, kalau saat ini jumlah orang miskin
hampir 100 juta. Sementara ekonomi hanya dikuasai oleh 10
orang terkaya. Menurut saya ini berita bagus.” (LPKH131)
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas. Mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Bung Jayus. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah sel tahanan,
tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam rabu yang dilakukan para tahanan
mantan koruptor untuk menceritakan sebuah lelucon. Berdasarkan hal tersebut, data
saya mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek karena pada
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Bang Handi, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu teman-teman tahanan satu selnya. Tuturan tersebut terjadi
195
malam hari di sebuah sel tahanan, tuturan tersebut merupakan kumpulan tiap malam
rabu yang dilakukan para tahanan mantan koruptor untuk menceritakan sebuah
lelucon. Berdasarkan hal tersebut, data kita mempunyai fungsi sebagai subjek.
Berfungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada
penutur dana lawan tutur, pada tuturan tersebut mengacu pada Bang Handi dan
merupakan bentuk deiksis persona ketiga tunggal yaitu ia. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Bang Handi,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Kasan. Tuturan tersebut
terjadi malam hari di sebuah sel tahanan, tuturan tersebut membahas tentang seorang
mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada objek yang sedang dibicarakana oleh Bang Handi dan Pak asan yaitu seorang
pemimpim politikus.
Deiksis persona kedua yang terdapat pada penggalan data tersebut mempunyai
fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut
yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi malam hari di dalam sel tahanan tempat Otok.
196
Berdasarkan hal tersebut, data kau mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada
Deiksis persona kedua dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai penunjukkan dan objek. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut
menjelaskan kesalahan Otok dalam sebuah memilih untuk tidak menyebutkan nama-
nama teman dia di ruang sidang sehingga hanya Otok sendiri yang di penjara.
Berdasarkan hal tersebut, data –mu dalam kata kasusmu, mempunyai fungsi sebagai
penunjukkan karena pada penggalan tuturan tersebut menunjuk deiksis persona yaitu
persona kedua yang mengacu pada mitra tutur, pada tuturan tersebut mengacu pada
kasus yang tengah di alami Otok. Data kamu mempunyai fungsi sebagai objek.
Berfungsi sebagai obje karena pad apenggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra
tutur yakni Otok. Data –mu pada kata atasanmu mempunyai fungsi sebagai
penunjukkan, karena pada penggalan tuturan tersebut menunjuk persona yaitu deiksis
persona kedua yang mengacu pada mitra tutur yaitu pemimpin-pemimpin teman Otok
yang dilindungi. Data mereka mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek pembicaraan dalam tuturan tersebut
yaitu pemimpim-pemimpin teman Otok yang dilindungi dari kasus korupsi. Data –mu
197
pada kata denganmu mempunyai fungsi sebagai penunjukkan, karena pada penggalan
tuturan tersbeut menunjuk dieksis persona yaitu persona kedua yang mengacu pada
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebutterdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu teman orang miskin. Tuturan tersebut terjadi siang hari .
Berdasarkan hal tersebut, data aku mempunai fungsi sebagai subjek. Berfungsi
sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu
orang miskin.
(69) “Kelak, mereka pasti akan menjadi orang miskin yang baik
dan sukses.” (POMBH140)
tersebutmempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang kaya, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu teman orang kaya. Tuturan tersebut terjadi siang hari,
tuturan tersebut menjelaskan tentang orang miskin yang akan bisa menjadi sukses
suatu hari nanti. Berdasarkan hal tersebut, data mereka mempunyai fungsi sebagai
objek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek pembicaraan
tersebutmempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Pentur dalam penggalan tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu istrinya. Tuturan tersebut terjadi sore hari di
depan ruah orang miskin sambil menimkati teh buatan isrinya. Berdasarkan hal
tersebut, data kita mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek karena
dalam penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu orang
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan penunjukkan. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam penggalan tuturan
tersebut yaitu istri orang miskin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
suaminya atau orang miskin. Tuturan tersebut terjadi sore hari di depan ruah orang
miskin sambil menimkati teh buatan isrinya. Berdasarkan hal tersebut, data aku
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur yaitu istrinya orang miskin. Data –mu pada kata menyembelihmu
menunjuk deiksis persona kedua atau menunjuk mitra tutur yaitu suaminya, pada
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut terjadi di rumah seorang duku.
Berdasarkan hal tersebut, data aku mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pda
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang dukun, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin. Tuturan tersebut terjadi di rumah dukun.
Berdasarkan hal tersebut data kamu mempunyai fungsi sebagai objek karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada orang kedua dalam tuturan tersebut yaitu
Deiksis persona pertama dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang
miskin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu teman orang miskin.
Tuturan tersebut menjelaskan tentang orang miskin yang kenal dengan seorang
200
pelawak dan menceritakan kehidupan pelawak itu kepada temannya. Berdasarkan hal
tersebut, data aku mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan
tersebut mengacu pada penutur yaitu orang miskin. Data dia mempunyai fungsi
sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek
(75) “Aku punya kolega orang miskin yang aku kagumi. Dia
merintis karier jadi pengemis, untuk membesarkan anaknya.
Sekarang satu anaknya di ITB, satu di UI, satu di UGM, dan
satunya lagi di UNDIP.” (POMBH144)
Deiksis persona pertama dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam
tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
temannya. Tuturan tersebut menjelaskan tentang kolega orang miskin yang bisa
hal tersebut, data aku mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu orang miskin.
Data dia mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada objek pembicaraan dalam tuturan tersebut yaitu kolega orang miskin
karena pada penggalan tuturan tersebut menunjuk persona yaitu deiksis persona
ketiga taua kata ganti orang etiga yaitu anak-anak kolega orang miskin.
(76) “Aku ingin mereka juga menjadi orang miskin yang baik
dan benar sesuai ketentuan undang-undang. Setidaknya, bisa
201
Deiksis persona pertama dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebutmempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang
miskin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu istrinya. Tuturan tersebut
menjelaskan tentang harapan orang miskin kepada anak-anaknya yaang masih kecil
agar nantinya bisa sukses. Berdasarkan hal tersebut, data aku mempunyai fungsi
sebagai subjek, karena pad apenggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu
orang miskin. Data mereka mempunyai fungsi sebagai objek, karena pad apenggalan
tuturan tersebut mengacu pada objek pembicaraan dari tuturan tersebut yaitu anak-
mempunyai fungsi sebagai penunjukkan dan objek. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu warga di sekitar rumah. Tuturan tersebut
terjadi pada sore hari di sekitar rumah orang miskin, tuturan tersebut menjelaskan
seseorang perempuan yang mati bunuh diri dengan cara membakar dirinya bersama
anak yang masih di gendong. Berdasarkan hal tersebut, data –nya pada kata anaknya
menunjuk persona yaitu deiksis persona ketiga yang mengacu pada objek
202
pembicaraan yaitu anak perempuan yang juga ikut meninggal. Data ia mempunyai
fungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek
pembicaraan dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan yang mati bunuh diri.
(78) “Hanya orang miskin gadungan yang mau mati bunuh diri.
Untunglah, sekarang saya sudah resmi jadi orang miskin.”
(POMBH150)
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersbeut yaitu temannya. Tuturan tersebut menjelaskan bahwa orang miskin
itu sudah resmi menjadi orang miskin yang sesungguhnya. Berdasarkan hal tersebut,
data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjukkan dan subjek. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin,
sednagkan mitra tutur dalam tuturan tersbeut yaitu temannya. Tuturan tersebut
menjelaskan bahwa anak-anak dari penutur tidak perlu lagi mengemis karena meka
sudah mempunyai Kartu Tanda Miskim. Berdasarkan hal tersebut, data –ku pada kata
tersebut menunjuk persona yaitu deiksis persona pertama yang mengacu pada
203
penutur, dalam tuturan tersebut mengacu pada anak-anak orang miskin. Data kami
mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
(80) “Jadi kamu tak perlu cemas begitu, karena siapa yang mau
mengalah akan mendapatkan kemenangan.”
(DTPSMKHH161)
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dana mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Wiguyo, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi pagi hari di rumah Pak
Wiguyo. Berdasarkan hal tersebut, data kamu mempunyai fungsi sebagai objek
karena pada penggalan tuutran tersebut mengacu pada mitra tutur dalam tuturan
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Wiguyo, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi pagi hari di rumah Pak
Wiguyo. Berdasarkan hal tersebut, data kita mempunyai fungsi sebagai subjek.
Berfungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada
pentur dan mitra tutur yaitu Pak Wiguyo dan seorang politisi.
204
(82) “Lho, saya hanya ngasih jalan keluar, agar kamu bisa
terhindar dari kasus ini.” (DTPSMKHH163)
Deiksis persona pertama dan dieksis persona kedua yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
Sarmin, sednagkan mitra tutur dalam tuturan tersbeut yaitu seorang politisi. Tuturan
tersebut terjadi sore hari di rumah seorang politisi. Berdasarkan tuturan tersebut, data
saya mmepunyai fungsi subjek, karena pad apenggalan tuturan tersbeut mengacu
pada penutur yaitu Sarmin, sedangkan data kamu mempunyai fungsi sebagai objek,
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada lawan tutur yaitu seorang
politisi.
Deiksis persona pertama dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
Sarmin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan
tersebut terjadi sore hari di rumah seorang politisi. Berdasrakan hal tersebut data saya
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur yaitu Sarmin. Data mereka mempunyai fungsi sebagai objek karena
pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek pembicaraan tersebut yaitu
teman-teman Sarmin.
205
(84) “Saya sudah lama kenal Raden Mas Kanjeng. Banyak juga
kok yang sering minta bantuannya. Dia bisa mengubah batu
jadi emas hanya dengan menyentuh. Ia bisa memindahkan
penyakit jiwa.” (DTPSMKHH164)
Deiksis persona pertama dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang
politisi. Tuturan tersebut terjadi sore hari di rumah seorang politisi. Tuturan tersbeut
menjelaskan tentang Sarmin yang mengenal seorang dukun beranama Raden Mas
Kanjeng. Berdasrakan hal tersebut data saya mempunyai fungsi sebagai subjek
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu Sarmin. Data –
nya pada kata bantuannya mempunyai fungsi sebagai penunjukkan karena pada
penggalan tuturan tersebut menunjuk persona yaitu deiksis persona ketiga yang
mengacu pada meminta bantuan Raden Mas Kanjeng. Data dia dan ia mempunyai
fungsi sebagai objek, karena pada penggalan tuturan tersbeut mengacu pada objek
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua pada penggalan tuturan
tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi sore
hari di rumah seorang politisi. Berdasarkan hal tersbeut, data kita mempunyai fungsi
206
sebagai subjek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan
mitra tutur yaitu Sarmin dan seorang politisi. Data kamu mempunyai fungsi sebagai
objek. Berfungsi sebagai objek karena pada penggalan mitra tutur tersebut mengacu
pada mitra tutur yaitu seorang politisi. Data saya mempunyai fungsi sebagai subjek
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dalam tuturan tersebut
yaitu Sarmin.
(86) “Dengar Min! idemu itu tak hanya konyol tapi gila.”
(DTPSMKHH165)
mempunyai fungsi sebagai penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin. Tuturan tersebut terjadi sore hari di rumah
seorang politisi. Tuturan tersebut menejlaskan rasa kesal seorang politisi terhadap ide
Sarmin yang tak masuk akal. Berdasarkan hal tersbeut, data –mu mempunyai fungsi
sebagai penunjukkan karena pada penggalan tuturan tersbeut menunjuk persona yaitu
persona kedua atau kata ganti orang kedua dalam tuturan tersebut yaitu ide yang
dimiliki Sarmin.
(87) “Saya hanya bisa bantu, kalau kamu percaya, terserah kamu
percaya atau tidak.” (DTPSMKHH166)
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Raden
Mas Kanjeng, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi.
207
Tuturan tersebut terjadi siang hari di rumah kediaman Raden Mas Kanjeng.
Berdasarkan tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu Rden Mas Kanjeng. Data
kamu mempunyai fungsi sebagai objek. Berfungsi sebagai objek karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu seorang politisi.
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut adalah seekor anjing bertubuh manusia,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin. Berdasarkan hal tersebut,
data saya mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu seekor anjing yang bertubuh
manusia.
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seekor anjing yang bertubuh manusia. Tuturan tersebut
menjelaskan tentang keuntungan dari pertukaran tubuh yang dialami oleh seekor
anjing dan seeorang poltisi. Berdasarkan hal tersebut data kamu mempunyai fungsi
208
sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada orang kedua
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang perempuan, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan
tersebut terjadi siang hari di sebuah café. Berdasarkan hal tersebut, data aku
mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu seorang perempuan. Data kau pada
penggalan tuutran tersbeut berfungsi sebagai objek karena mengacu pada mitra tutur
yaitu Ren.
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan bentuk deiksis persona pertama jamak,
yaitu kau dan kita. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur
dalam tuturan tersebut yaitu Ren, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang perempuan. Tuturan tersebut terjadi siang hari di sebuah café. Berdasarkan
hal tersebut, data kau pada penggalan tuturan tersebut berfungsi sebagai objek karena
mengacu pada mitra tutur yang jumlahnya hanya satu orang yaitu seorang
209
perempuan. Data kita pada penggalan tuturan tersebut berfungsi sebagai subjek
karena mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu Ren dengan seorang perempuan.
Deiksis persona keuda, deiksis persona kedua yang terdapat pada penggalan
tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek, subjek, dan penunjukkan. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang perempuan, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan
tersebut terjadi siang hari di sebuah café. Tuturan tersebut menceritakan sebuah
kenangan yang dimiliki seorang perempuan. Berdasarkan hal tersebut, data kau
mempunyai fungsi sebagai objek, karena pad apenggalan tuutran tersebut mengacu
pada lawan tutur yaitu Ren. Data kita mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada
penggalan tuutran tersebut mengacu penutur dan mitra tutur yaitu seorang perempuan
dan Ren. Data –ku dalam kata kucinta dan melamarku mempunyai fungsi sebagai
persona pertama yaitu mengacu pada lelaki yang dicintai seseorang sedang melamar
dia.
Deiksis persona ketiga dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
210
seorang perempuan sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan
perempuan bersama laki-lakinya bernama Bram. Berdasarkan hal tersebut, data –nya
persona yaitu deiksis persona ketiga yang mengacu pada objek pembicaraan tersebut,
yaitu kepala bram. Data –ku mempunyai fungsi sebagai penunjukkan karena
menunjuk persona yaitu deiksis persona pertama yang mengacu pada penutur yaitu
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut menjelaskan rasa penasaran Vika tentang cerita
Ren yang sama sekali tak masuk akal. Berdasarkan hal tersebut, data kau mempunyai
fungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra
(95) “Bila kau memang penasaran, kenapa tak kau cari tahu saja
kebenarannya? Ini kota kecil, dengan mudah kita mencari
tahu siapa perempuan itu. Sejak kapan ia mengenal Bram
dan seterusnya….” (PKH190)
Deiksis persona kedua, deiksis persona pertama, dan deiksis persona ketiga
yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan
subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan
211
tersebut menjelaskan tentang rasa penasaran Ren yang ingin mencari tau keberadaan
tersebut, data kau mempunyai fungsi sebagai objek. Berfungsi sebagai objek karena
pada penggalan tuutran tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu Ren. Data kita
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur dan mitra tutur yaitu Vika dan Ren. Data ia mempunyai fungsi sebagai
objek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pad aobjek yang sedang
(96) “Oke, kalau kau tak mau, biar aku yang mencari tahu.”
(PKH190)
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Berdasarkan hal tersebut,
data kau pada penggalan tuturan tersebut berfungsi sebagai objek karena mengacu
pada mitra tutur yaitu Ren. Data aku pada penggalan tuturan tersebut berfungsi
mempunyai fungsi sebagai objek dan penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra
212
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Berdasarkan hal tersebut, data dia dan ia
mempunyai fungsi sebagai objek karena pad apenggalan tuturan tersebut mengacu
pada objek pembicaraan tersebut yaitu seorang perempuan. Data –nya mempunyai
persona yaitu deiksis persona ketiga yang mengacu pada objek pembicaraan, dalam
tuturan tersebut mengacun pada suami seorang perempuan. Data –nya pada kata
tersebut menunjuk persona yaitu deiksis persona ketiga yang mengacu pada objek
mempunyai fungsi sebagai penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Vika. Berdasarkan hal tersebut data –mu pada tuturan tersebut
meunjuk persona yaitu menunjuk deiksis persona kedua atau kata ganti orang kedua
mempunyai fungsi sebagai penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Ren. Berdasarkan hal tersebut data –mu mempunyai fungsi
213
sebagai penunjukan karena pada penggalan tuturan tersbeut menunjuk persona yaitu
deiksis persona kedua yang mengacu pada mitra tutur yaitu Ren. Pada penggalan
(100) “Tapi monyet yang paling jelek pun masih lebih cakep dari
kamu.” (BPPH208)
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Otok, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Berdasarkan hal tersebut data kamu mempunyai
fungsi sebagai objek. Berfungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan data tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
pemimpin preman dan anggota preman. Mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
Otok. Berdasarkan hal tersebut data kamu mempunyai fungsi sebagai objek.
Berfungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra
tutur yaitu Otok. Data kita mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seorang preman dan
Otok. Data kami mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan
214
tersebut mengacu penutur yang lebih dari satu orang yaitu seroang pemimpin preman
(102) “Kalau ketahuan itu bukan darah, kita bisa kena pasal 310.”
(BPPH215)
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan juga
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seroang pemimpin preman,
Berdasarkan hal tersebut, data kita mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seroang
(103) “Iya. Maksud saya, nama baik kita sebagai penipu akan
tercemarkan.” (BPPH215)
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan juga
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seroang pemimpin preman,
Berdasarkan hal tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu seorang pemimpin preman.
Data kita mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seroang pemimpin preman bersama
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan objek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan juga mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
seroang pemimpin preman, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu
seorang pemimpin preman. Data kalian mempunyai fungsi sebagai objek karena pad
apenggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yang lebih dari satu orang yaitu
anggota preman. Data kita mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seroang pemimpin
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang anggota preman, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu pemimpin preman. Berdasarkan hal tersebut, data
kamu mmepunyai fungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut
(106) “Lho, meskipun kita ini hanya kelompok preman, kita tidak
boleh seperti partai politik. Politisi boleh seperti preman, tapi
kita tidak boleh meniru politisi.” (BPPH219)
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seroang pemimpin preman, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu anggota preman. Berdasarkan hal tersebut,
data kita mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada penutur dan mitra tutur yaitu seroang pemimpin preman dan
anggotanya.
mempunyai fungsi sebagai objek dan penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang polisi,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di
ruang kantor polisi, tuturan tersebut menjelaskan seorang polisi yang ingin membuat
hal tersebut, data kamu mempunyai fungsi sebagai objek karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Data –
penggalan tuturan tersebut menunjuk persona yaitu deiksis persona kedua yaitu wjaah
Otok.
217
mempunyai fungsi sebagai penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Kang Oji, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Polisi. Tuturan tersebut terjadi di sebuah kantor polisi.
Berdasarkan hal tersebut, data –ku mempunyai fungsi sebagai penunjukkan karena
pada penggalan tuturan tersebut menunjuk persona yaitu deiksis persona pertama
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mjitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu pengacara, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Kang Oji. Tuturan tersebut terjadi di sebuah ruang kantor polisi.
Berdasarkan hal tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada
penggana tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu seorang pengacara.
(110) “Wah kamu cakep banget hari ini, seperti pangeran Arab.”
(BPPH221)
merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal yaitu kamu. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga otok,
218
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di
pinggir jalan saat siang hari. Berdasarkan hal tersebut, data kamu mempunyai fungsi
sebagai objek karena pada penggalan tuutran tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu
Otok.
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang bos, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu sekretaris.
Berdasarkan hal tersebut, data kamu mempunyai fungsi sebagai objek karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu orang kedua dalam tuturan
tersebut yaitu seorang sekretaris. Data kita mempunyai fungsi sebagai subjek karena
pada penggalan tuturan tersebut mengacu penutur dan mitra tutur yaitu bos dan
sekretarisnya.
(112) “Kamu nggak marah kan, Babe? Ini mendadak banget. Aku
harus ikut rombongan Menteri Perdagangan. Makanya besok
aku nggak mungkin ikut kamu. Kita atur lagi deh. Bener kan,
kamu nggak marah? Makasih Babe.” (KCBH228)
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis persona kedua tunggal, deiksis
persona pertama tunggal dan deiksis persona pertama jamak yaitu kamu, aku, dan
kita. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersbeut yaitu seorang sekretaris, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
219
kekasihnya. Berdasarka hal tersebut, data kamu mempunyai fungsi sebagau objek,
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur dalam tuturan
tersbeut yaitu kekasihnya. Data aku mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada
peggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur yaitu seorang sekretaris. Data kita
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada peggalan tuturan tersebut mengacu
(113) “Besok saya nggak jadi diving sama teman-teman, jadi bisa
pergi sama Tante. Saya juga udah kangen banget sama
Tante.” (KCBH229)
merupakan bentuk deiksis persona pertama yaitu saya. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pemuda,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang tante. Berdasarkan hal
tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan
(114) “Mama nggak bisa datang, tapi mama bisa beliin tas itu.
Kamu bisa merayakan dengan kawan-kawanmu. Kalau ada
mama, nanti teman-temanmu malah rikuh. Iya mama pasti
beliin tas itu.” (KCBH230)
mempunyai fungsi sebagai objek dan penunjukkan. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu mama dari seorang anak
muda, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu anak perempuan. Tuturan
perempuannya. Berdasarkan hal tersebut, data kamu mempunyai fungsi sebagai objek
220
karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur dalam tuturan
penunjukkan, karena pada penggalan tuturan tersbeut menunjuk persona yaitu deiksis
persona kedua tunggal yang mengacu pada mitra tutur, dalam tuturan tersebut yaitu
(115) “Bener loh om, mumpung mama nggak jadi. Besok setelah
ama temen-temen. Saya pasti nemuin om. Pokonya saya
kepingin hanya berdua sama om.” (KCBH232)
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang gadis, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Berdasarkan hal tersebut, data saya
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
mempunyai fungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang istri hakim, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos. Berdasarkan data tersebut, data kau
mempunyai fungsi sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang istri hakim, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos. Berdasarkan data tersebut, data kita
mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur dan mitra tutur yaitu sorang istri hakim dan seorang bos.
(118) “Minggu depan vonis akan diputuskan. Ada kurir yang mesti
saya temui. Tak bisa diwakilkan. Begini repotnya kalau
berurusan dengan hukum yang berengsek.” (KCBH235)
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu sekretaris. Berdasarkan hal tersebut, data saya mempunyai
fungsi sebagai subjek karena pad apenggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur
yang menunjuk dirinya sendiri, dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos.
(119) “Kok kamu diam Babe? Nggak seneng ya aku bisa ikut
kamu? Apa kamu mau pergi sama yang lain ya?, yaudah,
besok aku ikut kamu. Aku sudah beli lingerie stripis dan
kostum suster kok.” (KCBH236)
Deiksis persona kedua dan deiksis persona pertama yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan subjek. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
seorang sekretaris, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya.
Berdasarkan hal tersebut, data kamu mempunyai fungsi sebagai objek. Berfungsi
sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur
222
dalam tuturan tersbeut yaitu kekasihnya. Data aku pada penggalan tuturan tersebut
berfungsi sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu seorang sekretaris.
(120) “Itu saat saya umur 20 tahun. Basiyo 3 tahun lebih muda dari
saya. Saya bisa memahami kemarahannya. Siapa yang akan
sanggup terus-menerus dihantui bayangan orang yang begitu
dicinta dalam keadaan terhina seperti itu, ta berdaya, dan
berpelepotan tahi? Bisa saya bayangkan mimpi buruk dan
mengerikan yang mesti ditanggung setiap malam. Sungguh
saya sendiri tak sanggup mengingat itu. Saya selalu
menangis.” (OTBTSLH251)
Deiksis persona pertama dan deiksis persona ketiga yang terdapat pada
penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai subjek dan penunjukkan. Pada
tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
Mbah Ngabdul, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut adalah tetangga Basiyo.
Tuturan tersebut terjadi di depan rumah mbah Ngabdul. Tuturan terebut msnceritakan
tentang masa lalu yang dialami mbah Ngabdul ketika bersama Basiyo. Berdasarkan
hal tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada penutur, dalam tuturan tersebut yaitu mbah Ngabdul.
Data -nya mempunyai fungsi sebagai penunjukkan, karena pada penggalan tuturan
tersebut menunjuk persona yaitu menunjuk pdeiksis persona ketiga yang mengacu
pada objek pembicaraan yang menunjuk persona, dalam tuturan tersebut yaitu
Basiyo.
(121) “Ketika saya merasa tak lagi punya apa-apa, saya selalu
diingatkan, semestinya tak perlu merasa kehilangan apa-apa
karena masih punya kebahagiaan. Meski sedikit. Beras bisa
habis. Tapi, kebahagiaan itu rezeki yang tak akan pernah
habis dinikamati.” (OTBTSLH253)
223
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Suparmi istri Basiyo, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangganya. Tuturan tersebut terjadi siang hari di
depan rumah Suparmi. Tuturan tersebut menjelaskan betapa baiknya suaminya itu.
Berdasarkan hal tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada
Deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua yang terdapat pada
objek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu Basiyo, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Suparmi.
Berdasarkan hal tersebut, data -ku dalam kata keringatku mempunyai fungsi sebagai
penunjukkan, karena pada penggalan tuturan tersebut menunjuk persona yaitu deiksis
persona pertama yang mengacu pada penutur, dalam tuturan tersebut memiliki arti
keringat Basiyo. Data kamu mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur, dalam tuturan tersebut yang menjadi mitra
tutur yaitu Suparmi istrinya. Data aku mempunyai fungsi sebagai objek. Berfungsi
224
sebagai objek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dalam
(123) “Kamu kan tahu sendiri, nggak mungkin aku sama sinden.
Aku dan sinden itu beda keyakinan! Aku yakin mau,
sementara dia yakin tidak mau.” (OTBTSLH256)
Deiksis persona kedua, deiksis persona pertama, dan deiksis persona ketiga
yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai objek dan
subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan
tersebut yaitu Basiyo, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Suparmi.
Berdasarkan hal tersebut, data kamu mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur yaitu Suparmi. Data aku
mempunyai fungsi sebagai subjek, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur yaitu Basiyo. Data dia mempunyai fungsi sebagai objek, karena pada
penggalan tuturan tersebut mengacu pada objek pembicaraan tersebut yaitu seorang
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Suparmi istri Basiyo, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo. Berdasarkan hal tersebut, data aku
mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada penutur, dalam tuturan tersebut mengacu pada Suparmi istri Basiyo.
225
(125) “Yang jelas saya tidak ingin sepeda, Pak. Biar saya yang
kasih tebak-tebakan buat bapak. Nanti kalau berhasil
menebak, saya kasih sepeda. Bukan sepeda ontel. Sepeda
roda tiga, Pak. lumayan buat cucu Bapak.” (OTBTSLH264)
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Pak Presiden. Tuturan tersebut terjadi di sebuah istana presiden,
tersebut, data saya mempunyai fungsi sebagai subjek karena pada penggalan tuturan
tersebut mengacu pada penutur, penutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo.
(126) “Mungkin Pak Basiyo bisa cerita, kenapa Pak Basiyo tak bisa
tertawa dan sedih lagi. Pak Basiyo mendapatkan kehormatan
Bintang Maha Putera Utama karena Pak Basiyo rakyat yang
patut di contoh. Rakyat teladan. Rakyat yang baik karena tak
lagi bisa sedih dengan segala macam penderitaan. Kalau
semua rakyat di negeri ini seperti Pak Basiyo, pasti negara
kita cepat maju. Jelaskan kenapa, Pak Basiyo tak bisa
tertawa lagi?” (OTBTSLH265)
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Presiden, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Basiyo. Tuturan tersebut terjadi di istana presiden, tuturan
Mahaputera Utama. Berdasarkan hal tersebut, data kita mempunyai fungsi sebagai
subjek karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur,
mempunyai fungsi sebagai subjek. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Basiyo, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data kita
mempunyai fungsi sebagai subjek. Berfungsi sebagai subjek karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada penutur dan mitra tutur, dalam tuturan tersebut yaitu
Fungsi deiksis ruang atau tempat adalah pemberian fungsi kepada tempat atau
lokasi yang bergantung kepada kedudukan penutur dan mitra tutur dalam sebuah
tuturan. Pada penelitian ini terdapat beberapa fungsi deiksis ruang atau tempat.
Berikut akan diuraikan satu per satu fungsi deiksis ruang pada kumpulan cerpen
Deiksis ruang yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut yaitu ini
mempunyai fungsi sebagai penunjuk umum. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu saudara jaksa, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Tuturan tersebut terjadi di sebuah
ruangan sidang pada saat siang hari. Berdadarkan hal tersebut, data ini mempunyai
227
fungsi sebagai penunjuk umum, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada situasi tuturan tersebut terjadi yaitu persidangan yang sedang berlangsung.
(129) “Tidak penting apa pendapatnya, sidang ini hanya ingin tahu
kesaksiannya.” (SMH22)
fungsi sebagai penunjuk umum. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim dalam persidangan,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu saudara Saksi Mata. Tuturan
tersebut terjadi di dalam ruangan sidang dan sedang berlangsung proses persidangan
tentang kematian jenderal Ortega. Berdasarkan hal tersebut, data ini berfungsi sebagai
peunjuk umum, karena pada penggalan tuturan tersebut tidak menyatakan lokasi
secara spesifik, dalam tuturan tersebut hanya menjelaskan sidang yang telah
berlangsung.
Deiksis ruang atau tempat pada penggalan tuturan tersebut mempunyai fungsi
sebagai penunjuk geografi. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu saudara Saksi Mata. Tuturan tersebut terjadi sidang
hari di sebuah ruang sidang. Tuturan tersebut terjadi pada saat persidangan
berlangsung yaitu tentang kasus kematian Jendera Ortega. Berdasarkan hal tersebut,
penggalan tuturan tersebut menjelaskan secara spesifik letak tuturan terjadi yaitu di
pengadilan.
fungsi sebagai penunjuk geografi. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Saudara Saksi Mata. Tuturan tersebut terjadi siang hari di
Berdasarkan hal tersebut, data di ruang sidang mempunyai fungsi sebagai penunjuk
geografi, karena pada penggalan tuturan tersebut menunjuk tempat lokasi tuturan di
fungsi sebagai penunjuk umum. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Saudara Saksi Mata. Tuturan tersebut terjadi siang hari di
Berdasarkan hal tersebut, data ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk umum, karena
pada penggalan tuturan tersebut tidak menunjuk secara spesifik lokasi tuturan
229
berlangsung.
sebagai penunjuk umum. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ahli psikologi dan semiotika, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Saudara Saksi Mata. Tuturan tersebut terjadi siang
hari di ruanh persidangan yang membahas tentang kasus kematian Jenderal Ortega.
Berdasatkan hal tersebut, data ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk umum, karena
pada penggalan tuturan tersebut tidak menunjuk secara spesifik lokasi tuturan
berlangsung.
fungsi sebagai penunjuk umum. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ahli psikologi dan semiotika, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Saudara Saksi Mata. Tuturan tersebut terjadi
siang hari di ruanh persidangan yang membahas tentang kasus kematian Jenderal
230
Ortega. Berdasarkan hal tersebut, data ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk
umum, karena pada penggalan tuturan tersebut tidak menunjuk secara spesifik lokasi
tuturan tersebut, dalam tuturan tersebut hanya menjelaskan persidangan yang sedang
berlangsung.
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair. Tuturan tersebut terjadi di
depan rumah ibu Sipon, tuturan tersebut menceritakan tentang paket-paket kematian
tersebut, data di sini mempunyai fungsi sebagai penunjuk tempat karena pada
penggalan tuturan tersbeut menunjuk lokasi tuturan terjadi yaitu warga yang berada di
dekat rumah Sipon akan memilih paket kematian yang lumayan mahal. Data di situ
231
memunyai fungsi sebagai penunjuk tempat, karena pada penggalan tuturan tersebut
dtaa di situ menunjuk tempat macam-macam jenis-jenis kain kafan yang suda berada
(136) “Ibu nggak usah bingung begitu. Saya ini kan ya hanya
membantu, agar Ibu tidak repot. Kalau perlu, Ibu tinggal
duduk tenang menikmati kesedihan. Biar semua ini nanti
saya dan warga yang urus. Kebetulan ada warga sini yang
punya event organizer pemakaman. Ibu tinggal siapkan dana,
semua beres. Oh ya, kalau Ibu mau warga di sini yang mau
mengurukan pemakamannya ya tak apa-apa, biasanya
mereka dapat lima puluh ribu per orang ibu butuh berapa
orang? Serahkan saja duitnya sama saya. Biar saya yang
bantu bagikan pada mereka. Kalau duitnya dikasih orang lain
nanti malah di korupsi. Bagaimana Bu? Ibu mau pilih paket
kematian yang mana?” (MSSPH42)
fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair. Tuturan tersebut terjadi di depan
rumah ibu Sipon, tuturan tersebut menceritakan tentang paket-paket kematian yang
data sini dan di sini mempunyai fungsi sebagai penunjuk tempat, karena pada
penggalan tuturan tersebut menyatakan lokasi tuturan tersebut terjadi yaitu berada di
sekitar rumah ibu Sipon atau kampung yang ibu Sipom tinggali.
fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon istri sang penyair. Tuturan tersebut terjadi di depan
rumah ibu Sipon, tuturan tersebut menceritakan tentang paket-paket kematian yang
data di sini mempunyai fungsi sebagai penunjuk tempat, karena pada penggalan
tuturan tersebut menyatakan lokasi tuturan tersebut terjadi yaitu berada di sekitar
fungsi sebagai penunjuk umum. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga roh penyair, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut terjadi di sebuah pos
sehingga selalu keluyuran di kampung itu. Berdasarkan hal tersebut, data begitu
mempunyai fungsi sebagai penunjuk umum, karena pada penggalan tuturan tersebut
tidak menyatakan letak lokasi tuturan secara spesifik, tetapin apabila dilihat dalam
mempunyai fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga roh penyair, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut terjadi di sebuah
pos ronda. Tuturan tersebut menjelaskan seseorang tetangganya menyapa roh penyair
untuk bergabung nongkrong ke pos ronda. Berdasarkan hal tersebut, data sini
mempunyai fungsi sebagai penunjuk tempat karena pada penggalan tuturan tersebut
mengacu pada letak tuturan tersebut sedang terjadi yaitu berada di sebuah pos ronda.
Pada tuturan tersebut data sini merupakan letak tuturan terjadi dekat dengan penutur,
fungsi sebagai penunjuk umum. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut menjelaskan tentang
korupsi yang kian merajalela di negara tersebut. Berdasarkan hal tersebut data ini
mempunyai fungsi sebagai penunjuk umum karena pada penggalan tuturan tersebut
tidak menjelaskan lokasi tuturan secara spesifik, tuturan tersebut hanya mengacu pada
fungsi sebagai penunjuk geografi. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut terjadi di
sebuah sel tahanan yang dihuni oleh seorang koruptor. Berdasarkan hal tersebut, data
sel ini pada penggalan tuturan tersebut berfungsi sebagai penunjuk geografi, karena
pada penggalan tuturan tersebut menunjuk lokasi tuturan secara spesifik yaitu
fungsi sebagai penunjuk geografi. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang wartawan. Tuturan tersebut terjadi di
sebuah sel tahanan yang dihuni oleh seorang koruptor. Berdasarkan hal tersebut, data
sel sempit ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografi karena pada penggalan
tuutran tersebut menunjukkan letak tuturan secara spesifik yaitu mengacu pada sel
fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu hantu-hantu gentanyangan. Tuturan tersebut terjadi
malam hari di sebuah kuburan. Berdasarkan hal tersebut data di sini mempunyai
fungsi sebagai penunjuk tempat karena pada penggalan tuturan tersbeut menunjuk
lokasi tuturan terjadi, dilihat dalam konteks tuturan lokasi tersebut mengacu dekat
dengan penutur. Pada tuturan tersebut data di sini mengacu pada tempat tuturan
fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu tetangganya. Berdasarkan hal tersebut, data ini mempunyai
fungsi sebagai penunjuk tempat karena pada penggalan tuturan tersebut tidak
menjelaskan secara spesifik letak tuturan terjadi. Tuturan tersebut hanya mengacu
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografi. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu tetangganya. Berdasarkan hal tersebut data jalan di
depan gang mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografi kaena pada penggalan
tuturan tersebut menjelaskan secara spesifik lokasi tuturan terjadi yaitu berada di
sebuah gang. Data kampung mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografi karena
pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada tempat sebuah peristiwa tutur yaitu
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada pengggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografi. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara yang
menangani sebuah kasus, sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok.
Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat Otok menjalani sebuah hukuman
karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal tersebut, data penjara mempunyai
fungsi sebagai penunjuk geografi karena pada tuturan tersebut menunjuk secara
spesifik loaksi tuturan yaitu mengacu pada tempat tuturan tersebut terjadi yaitu
fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat Otok
menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal tersebut,
data di sini mempunyai fungsi sebagai penunjuk tempat karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada sebuah lokasi di tuturan tersebut yaitu berada di
penjara.
fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat Otok
menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal tersebut,
data di sini mempunyai fungsi sebagai penunjuk tempat, karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada sebuah lokasi di tuturan tersebut yaitu berada di
penjara.
238
(149) “Di sini, kita memang seperti pemimpin dan pejuang zaman
dulu, yang punya kesamaan nasib dan perjuangan.” Ujar
Sarusi (LPKH127)
fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat Otok
menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal tersebut,
data di sini mempunyai fungsi sebagai penunuk tempat, karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada sebuah lokasi di tuturan tersebut yaitu berada di
penjara.
sebagai penunjuk geografis. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Kasan, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu bang Handi. Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat Otok
menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal tersebut,
data penjara ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografis karena pada
penggalan tuturan tersebut menunjuk letak lokasi tuturan secara yaitu berada di
sebuah penjara.
fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
239
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu teman-temannya yang berada dalam sel. Tuturan tersebut terjadi
di sebuah penjara tempat Otok menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus
korupsi. Berdasarkan hal tersebut, data ke sini mempunyai fungsi sebagai penunjuk
tempat karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada sebuah lokasi di tuturan
fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi di sebuah penjara tempat Otok
menjalani sebuah hukuman karena terlibat kasus korupsi. Berdasarkan hal tersebut,
data di sini mempunyai fungsi sebagai penunjuk tempat karena pada penggalan
tuturan tersebut mengacu pada sebuah lokasi di tuturan tersebut yaitu berada di
penjara.
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografis. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
240
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut menceritakan seorang
pelawak yang di kenal oleh orang miskin tersebut. Berdasarkan hal tersebut, data di
panggung mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografis karena pada tuturan tersebut
menjelaskan letak lokasi secara spesifik yaitu ketika seorang pelawak melakukan
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografis. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut menjelaskan bahwa
tersebut, data di kampus itu mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografis karena
pada penggalan tuturan tersebut mengacu mengacu pada sebuah lokasi di tuturan
(155) “Kalau tetpa miskin, malah banyak gunanya kn? Biar ada
yang terus berdesak-desakan dan saling injak stiap kali ada
pembagian beras dan sumbangan. Biar ada yang terus ditipu
setiap menjelang pemilu. Itulah sebabnya, kenapa di negeri
ini orang miskinterus dikembangkanbiakan dan
dibudidayakan.” (POMBH153)
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografis. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut menjelaskan bahwa
241
banyak orang miskin yang di tipu pada saat jelang pemilu dan terjadi di sebuah
negara yang berkembang. Berdasarkan hal tersebut, data di negeri ini mempunyai
fungsi sebagai penunjuk geografis karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu
pada sebuah lokasi di tuturan tersebut yaitu di sebuah negara yang banyak melakukan
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografis. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Berdasarkan hal tersebut, data penjara
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografis karena meyatakan lokasi tutur secara
spesifik mengacu pada lokasi pada tuturan tersebut yaitu sebuah penjara yang
(157) “Kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa kamu pindah sementara
ke tubuh saya. Jadi ketika nanti dipenjara, senbenarnya yang
dipenjara adalah saya. Karena jiwa kamu tetap bebas di
tubuh saya.” (DTPSMKH165)
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografis. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Berdasarkan hal tersebut, data di
penjara pada penggalan tuturan tersebut berfungsi sebagai penunjuk geografis karena
242
menyatakan letak tuturan secara spesifik yang mengacu pada lokasi yaitu sebuah
fungsi sebagai penunjuk umum. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah meja yang
terletak dalam sebuah cafe. Berdasarkan hal tersebut, data ini mempunyai fungsi
sebagai penunjuk umum karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada lokasi
tersebut terjadi yaitu berada di dekat meja yang berada dalam sebuah cafe.
fungsi sebagai penunjuk umum. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah meja yang
terletak dalam sebuah cafe. Berdasarkan hal tersebut, data ini mempunyai fungsi
sebagai penunjuk umum karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada lokasi
tersebut terjadi yaitu berada di dekat meja yang berada dalam sebuah cafe.
Deiksis ruang atau tempat yang mengacu pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk tempat. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi pada sebuah
cafe. Berdasarkan hal tersebut, data ke sini mempunyai fungsi sebagai penunjuk
tempat, karena pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada lokasi tuturan tersebut
fungsi sebagai penunjuk geografi. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Kang Oji, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu polisi. Pada tuturan tersebut terjadi di sebuah ruang kantor
polisi. Berdasarkan hal tersebut, data di kantor polisi mempunyai fungsi sebagai
penunjuk geografi karena pada tuturan tersebut meyatakan letak geografis atau
wilayah yang mengacu pada lokasi tuturan tersebut terjadi yaitu berada di ruang
kantor polisi.
fungsi sebagai penunjuk geografi. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos sedangkan mitra tutur dalam
244
tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris. Berdasarkan hal tersebut data ke pantai
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografi, karena pada penggalan tuturan tersebut
menyebiiutkan sebuah wilayah atau lettak geografis suatu tempat yang menjelaskan
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografi. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Cak Kartolo, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu salah satu seorang temannya yang ikut bersamanya.
Berdasarkan hal tersebut, data negeri ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk
geografi, karena pada penggalan tuturan tersbeut menyebutkan letak sebuah wilayah
yang mengacu pada lokasi negara yang membutuhkan seorang pahlawan pelawak.
(164) “Mungkin Pak Basiyo bisa cerita, kenapa Pak Basiyo tak bisa
tertawa dan sedih lagi. Pak Basiyo mendapatkan kehormatan
Bintang Maha Putera Utama karena Pak Basiyo rakyat yang
patut di contoh. Rakyat teladan. Rakyat yang baik karena tak
lagi bisa sedih dengan segala macam penderitaan. Kalau
semua rakyat di negeri ini seperti Pak Basiyo, pasti negara
kita cepat maju. Jelaskan kenapa, Pak Basiyo tak bisa tertawa
lagi?” (OTBTSLH265)
Deiksis ruang atau tempat yang terdapat pada penggalan tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografi. Pada tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak presiden, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo. Tuturan tersebut di ujarkan di istana
hal tersebut, data di negeri ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografi, karena
245
pada penggalan tuturan tersebut menyebutkan letak sebuah wilayah yang mengacu
Fungsi diksis waktu adalah pengungkapan atau pemberian fungsi kepada titik
jarak waktu yang dipandang dari waktu sesuatu ungkapan dibuat. Pada penelitian ini
terdapat beberapa fungsi deiksis waktu. Berikut akan diuraikan satu per satu fungsi
deiksis waktu pada kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor.
(165) “Yang Mulia, bukankah ini berlebihan dan tak masuk akal,
kita menghadirkan Saksi Mata, sedangkan sampai saat ini
kita belum menemukan siapa terdakwanya?” (SMH21)
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pengacara, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Tuturan tersebut terjadi siang hari di
sebuah ruangan sidang yang membahas kasus kematian jenderal Ortega. Berdasarkan
hal tersebut, data saat ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena
pada penggalan tuturan tersebut mengacu pada saat waktu di tuturkan yaitu siang hari
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
246
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ahli fisiognomi, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Tuturan tersebut terjadi siang hari di
sebuah ruangan sidang yang membahas kasus kematian jenderal Ortega. Berdasarkan
hal tersebut, data saat ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena
pada penggalan tuturan tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi yaitu pada saat
siang hari.
(167) “Kalau ngerti kamu mati duluan begini, mana mungkin dulu
saya mau kawin sama kamu. Mestinya, kalau mau mati
bilang-bilang, biar ada persiapan, jangan mendadak begini,
bikin repot saja.” gerutu istrinya. (MSSPH36)
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sipon istri sang penyair, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair. Tuturan tersebut terjadi
siang hari di rumah Sipon, tepatnya di sebuah kamar yang biasanya di tempat sang
penyair. Tuturan tersebut menjelaskan tentang penyeselan Sipon yang telah menikah
dengan sang penyair karena meninggalkan Sipon terlebih dahulu. Berdasarkan hal
tersebut data, dulu mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu lampau karena pada
tuturan tersebut menjelaskan waktu tuturan yaitu masa lalu, tuturan tersebut
menjelaskan penyesalan Sipon terhadap masa lalu, kenapa bisa Sipon menikah
(168) “Aku tak mau ketika puisi datang menemuiku, aku sedang
tertidur. Pastilah puisi kecewa kalau menjumpai penyair yang
setiap hari kerjanya hanya tidur.” (MSSPH38)
247
fungsi sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Sipon istrinya. Tuturan tersebut terjadi di rumah
Sipon tepatnya di dalam kamar yang di tempati sang penyair. Tuturan tersebut
menjelaskan tentang aktivitas sang penyair yang hanya tidur saja. Berdasarkan hal
tersebut data setiap hari mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu relatif, karena
dalam tuturan tersebut watu tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat tuturan
di ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu yang lain yaitu mengacu pada waktu
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur dalam
248
tuturan tersebut yaitu ibu Sipon istri sang penyair. Tuturan tersebut terjadi di depan
rumah ibu Sipon. Tuturan tersebut menjelaskan tentang Pak Rt yang memaparkan
paket-paket kematian yang akan di terima ibu Sipon. Berdasarkan hal tersebut, data
nanti mempunyai fungsi penunjuk waktu mendatang, karena pada penggalan tuturan
apabila ibu Sipon memilih paket kematian akan mendapatkan gratis minyak wangi
cap duyun. Data nanti pada tuturan tersebut mempunyai fungsi penunjuk waktu
pembicaraan setelah tuturan di ujarkan yaitu apabila ibu Sipon memilih kayu randu
(170) “Ibu nggak usah bingung begitu. Saya ini kan ya hanya
membantu, agar Ibu tidak repot. Kalau perlu, Ibu tinggal
duduk tenang menikmati kesedihan. Biar semua ini nanti
saya dan warga yang urus. Kebetulan ada warga sini yang
punya event organizer pemakaman. Ibu tinggal siapkan dana,
semua beres. Oh ya, kalau Ibu mau warga di sini yang mau
mengurukan pemakamannya ya tak apa-apa, biasanya
mereka dapat lima puluh ribu per orang.ibu butuh berapa
orang? Serahkan saja duitnya sama saya. Biar saya yang
bantu bagikan pada mereka. Kalau duitnya dikasih orang lain
nanti malah di korupsi. Bagaimana Bu? Ibu mau pilih paket
kematian yang mana?" (MSSPH42)
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Ibu Sipon. Tuturan tersebut membahas tentang Pak Rt yang
memberikan pilihan kepada Ibu Sipon untuk segara memilih paket kematian yang
tersedia. Berdasarkan hal tersebut data nanti mempunyai fungsi penunjuk waktu
249
pembicaraan setelah tuturan di ujarkan yaitu apabila ibu Sipon memilih paket
kematian semua urusan kematian seperti memandikan akan di kerjakan oleh warga.
Data nanti mempunyai fungsi penunjuk waktu mendatang, karena pada penggalan
yaitu apabila hari itu uang tidak diberikan kepada pak Rt takutnya akan di korupsi.
sebagai penunjuk waktu lampau dan penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut
terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Rt,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu ibu Sipon istri sang penyair.
Tuturan tersebut terjadi di depan rumah ibu Sipon. Tuturan tersebut menjelaskan
tentang Pak Rt yang memaksa ibu Sipon agar segera memilih paket kematian.
Berdasarkan hal tersebut, data dulu mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu
pembicaraan sebelum tuturan di uajarkan, yaitu ibu Sipon harus memilih paket
terlebih dahulu agar segera dilaksanakan proses pemandian. Data sekarang ini
mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan
250
tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu tradisi yang terjadi
fungsi sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu ibu Sipon istri sang penyair,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair. Tuturan tersebut
menjelaskan tentang kemarahan ibu Sipon terhadap suaminya yang kerjaan hanya
bengong setiap hari. Berdasarkan hal tersebut, data sebulan mempunyai fungsi
sebagai peunjuk waktu relatif, karena dalam tuturan tersebut watu tuturan sama sekali
tidak diubungkan dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga roh penyair, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut adalah temannya. Berdasarkan hal tersebut, data
dulu mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu lampau, karena pada penggalan
yaitu mengungkapkan masa lalu roh penyair yang tidak sering ikut nongkrong di pos
ronda.
251
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu anaknya makna dan kata. Tuturan tersebut
menjelaskan tentang perasaan makna dan kata apakah akan takut apabila di ceritrakan
kisah hantu. Berdasarkan hal tersebut data nanti mempunyai fungsi penunjuk waktu
setelah tuturan di ujarkan yaitu makna dan kata akan takut apabila di ceritakan kisah
hantu.
sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu makna dan kata. Tuturan tersebut terjadi malam hari di
sebuah kamar. Berdasarkan hal tersebut, data besok malam mempunyai fungsi
kejadian malam hari dan karena sudah malam hari, cerita yang di sampaikan roh sang
sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu wartawan dan para demonstran. Tuturan tersebut terjadi
waktu situasi pembicaraan setelah tuturan di ujarkan yaitu apabila dalam persidangan
akan ada yang dibantah maka akan menjadi tugas pengacara dari seorang koruptor.
sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu wartawan dan para demonstran. Tuturan tersebut terjadi siang
hari di depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data sampai hari ini mempunyai
fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan tersebut
menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu mengacu pada teman-
253
temannya yang korupsi masih melakukan korupsi di hari seorang koruptor di tangkap,
(178) “Para koruptor sekarang ini begitu rakus, buas, dan tak
punya etika.” (KKTH77)
sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu wartawan dan para demonstran. Tuturan tersebut terjadi siang
hari di depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data sekarang ini mempunyai
fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan tersebut
menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu tradisi yang dialami saat
fungsi sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu wartawan dan para demonstran. Tuturan tersebut
terjadi siang hari di depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data setiap hari
254
mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu relatif, karena dalam tuturan tersebut watu
tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di
hubungkan dengan waktu yang lain yaitu kolega dari seorang koruptor selalu
(180) “Saya bicara tentang seni korupsi yang kini diabaikan oleh
para korptor itu!” (KKTH79)
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu wartawan. Tuturan tersebut terjadi siang hari di depan
pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data kini mempunyai fungsi sebagai penunjuk
waktu kini, karena pada penggalan tuturan tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang koruptor, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu wartawan. Tuturan tersebut terjadi siang hari di
depan pengadilan. Berdasarkan hal tersebut, data nanti mempunyai fungsi penunjuk
waktu mendatang, karena pada penggalan tuturan tersebut penempatan waktu situasi
dalam biografi.
255
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu roh sang penyair, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu hantu-hantu. Tuturan tersebut terjadi malam hari di
sebuah kuburan. Berdasarkan hal tersebut, data sekarang ini mempunyai fungsi
sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan tersebut menjelaskan
waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu banyak orang yang mencintai tuhan.
sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
Berdasarkan hal tersebut, data tiap hari mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu
relatif, karena dalam tuturan tersebut watu tuturan sama sekali tidak diubungkan
256
dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu yang lain yaitu
aktivitas yang selalu dilakukan anjing yang berada di rumah pak Kor.
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau dan penunjuk waktu relatif. Pada tuturan
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu pak Rt
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Sebleh dan warga sekitar yang
berkumpul di pos ronda. Berdasarkan hal tersebut, data tahun lalu mempunyai fungsi
sebagai penunjuk waktu lampau, karena pada penggalan tuturan tersebut penempatan
waktu sistuasi pembicaraan sebelum tuturan di uajarkan, yaitu masa lalu setelah
banjir. Data tiap menjelang lebaran mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu relatif,
karena dalam tuturan tersebut watu tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat
tuturan di ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu yang lain yaitu menjelaskan
kejadian sebelum lebaran pak Kor selalu membagikan beras ke para warga. Data
tujuh belasan sampai mauladan mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu relatif,
karena dalam tuturan tersebut watu tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat
tuturan di ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu yang lain yaitu menyatakan
penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu
Otok. Tuturan tersebut terjadi pada malam hari di sebuah sel tahanan yang dihuni
Sarusi dan Otok. Berdasarkan hal tersebut, data tiap malam rabu mempunyai fungsi
sebagai peunjuk waktu relatif, karena dalam tuturan tersebut watu tuturan sama sekali
tidak diubungkan dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu
yang lain yaitu menyatakan sebuah kejadian atau pertemuan rutin yang diadakan
waktu itu.
penunjuk waktu relatif dan penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah
sel tahanan yang di huni Sarusi dan Otok. Berdasarkan hal tersebut data ketika
mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu relatif, karena dalam tuturan tersebut watu
tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di
258
hubungkan dengan waktu yang lain yaitu yaitu apabila keluar dari penjara. Data nanti
setelah keluar dari penjara akan mendapat gelar doktor humoris causa.
sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi pada malam hari di sebuah sel tahanan
yang huni di huni Sarusi dan Otok. Berdasarkan hal tersebut, data setiap kali
mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu relatif, karena dalam tuturan tersebut watu
tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di
hubungkan dengan waktu yang lain yaitu pada saat datang ke pertemuan harus
(188) “Nah, malam ini kau punya lelucon apa? Kata pak Hikal
(LPKH125)
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak hikal, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Sarusi. Tuturan tersebut terjadi pada saat malam hari rabu di
sebuah sel tahanan yang di adakan sebuah pertemuan. Berdasarkan hal tersebut, data
259
malam ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan
tuturan tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu malam hari.
(189) “Di sini, kita memang seperti pemimpin dan pejuang zaman
dulu, yang punya kesamaan nasib dan perjuangan.” Ujar
Sarusi (LPKH127)
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarusi, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu pak Hakil. Tuturan tersebut terjadi pada saat malam hari rabu di
sebuah sel tahanan yang di adakan sebuah pertemuan. Berdasarkan hal tersebut, data
zaman dulu mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu lampau, karena pada
di uajarkan, yaitu menjelaskan perbedaan pejuang masa lalu dan masa sekarang yang
penunjuk waktu kini. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak hikal, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Sarusi. Tuturan tersebut terjadi pada saat malam hari rabu di
sebuah sel tahanan yang di adakan sebuah pertemuan. Berdasarkan hal tersebut, data
sekarang ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan
tuturan tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu pada
260
kehidupan yang dialami ketika tuturan juga terjadi yaitu penjajah yang dialaminya
dari pemerintah.
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Bung Jayus, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas. Tuturan tersebut terjadi pada saat malam hari
di sebuah sel tahanan yang diadakan pertemuan rutin untuk membahas lelucon yang
harus di sampaikan para tahanan. Berdasarkan hal tersebut, data dulu mempunyai
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau, karena pada penggalan tuturan tersebut
(192) “Saya baru baca berita, kalau saat ini jumlah orang miskin
hampir 100 juta. Sementara ekonomi hanya dikuasai oleh 10
orang terkaya. Menurut saya ini berita bagus.” (LPKH131)
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mas Unas, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Pak hakil. Tuturan tersebut terjadi pada saat malam hari di
sebuah sel tahanan yang diadakan pertemuan rutin untuk membahas lelucon yang
harus di sampaikan para tahanan. Berdasarkan hal tersebut, data saat ini mempunyai
fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan tersebut
261
menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu pada waktu tuturan tersebut
fungsi sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu teman orang miskin. Berdasarkan hal tersebut, data
tuturan tersebut watu tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat tuturan di
ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu yang lain yaitu pada penggalan tuturan
miskin.
(194) “Kelak, mereka pasti akan menjadi orang miskin yang baik
dan sukses.” (POMBH140)
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang kaya, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data kelak
mengcu pada waktu kejadian bahwa kemudian hari akan menjadi orang miskin yang
sukses.
262
fungsi sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu istri orang miskin, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu suaminya. Tuturan tersebut terjadi sore hari di
depan rumah orang miskin. Berdasarkan hal tersebut, data ketika mempunyai fungsi
sebagai peunjuk waktu relatif, karena dalam tuturan tersebut watu tuturan sama sekali
tidak diubungkan dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu
yang lain yaitu di hubungkan dengan peristiwa pada saat ia dan anak anak kelaparan.
fungsi sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data bertahun-tahun
mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu relatif, karena dalam tuturan tersebut watu
tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di
hubungkan dengan waktu yang lain yaitu di hubungkan pada waktu kejadian yang
(197) “Aku punya kolega orang miskin yang aku kagumi. Dia
merintis karier jadi pengemis, untuk membesarkan anaknya.
Sekarang satu anaknya di ITB, satu di UI, satu di UGM, dan
satunya lagi di UNDIP.” (POMBH144)
263
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut data sekarang mempunyai
fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan tersebut
menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu pada saat itu anak teman
(198) “Orang miskin perlu juga sesekali nyantai kan? Lagi pula,
beginilah nikmatnya jadi orang miskin. Punya waktu berleha-
leha.” (POMBH145)
fungsi sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Tuturan tersebut terjadi malam hari di sebuah
warung pinggir kali. Berdasarkan hal tersebut data sesekali mempunyai fungsi
sebagai peunjuk waktu relatif, karena dalam tuturan tersebut watu tuturan sama sekali
tidak diubungkan dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu
yang lain yaitu dihubungkan dengan masa di saat orang miskin nyantai.
fungsi sebagai penunjuk watu lampau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur
264
dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data kemarin
mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu lampau, karena pada penggalan tuturan
(200) “Hanya orang miskin gadungan yang mau mati bunuh diri.
Untunglah, sekarang saya sudah resmi jadi orang miskin.”
(POMBH150)
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut data sekarang merupakan
bentuk deiksis waktu karena mengacu pada waktu kejadian tuturan tersebut
mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan
tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu pada saat itu dia
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut data sekarang mempunyai
fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan tersebut
265
menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu pada saat itu dia resmi
(202) “Saya sudah lama kenal Raden Mas Kanjeng. Banyak juga
kok yang sering minta bantuannya. Dia bisa mengubah batu
jadi emas hanya dengan menyentuh. Ia bisa memindahkan
penyakit jiwa.” (DTPSMKHH164)
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi sore hari di rumah
seorang politisi. Berdasarkan hal tersebut, data sudah lama mempunyai fungsi
sebagai penunjuk waktu lampau, karena pada penggalan tuturan tersebut penempatan
waktu sistuasi pembicaraan sebelum tuturan di uajarkan, yaitu sudah sejak lama
(203) “Kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa kamu pindah sementara
ke tubuh saya. Jadi ketika nanti dipenjara, sebenarnya yang
dipenjara adalah saya. Karena jiwa kamu tetap bebas di
tubuh saya.” (DTPSMKHH165)
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Sarmin, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang politisi. Tuturan tersebut terjadi sore hari di rumah
seorang politisi. Berdasarkan hal tersebut, data nanti mempunyai fungsi penunjuk
waktu mendatang, karena pada penggalan tuturan tersebut penempatan waktu situasi
266
pembicaraan setelah tuturan di ujarkan yaitu apabila dipenjara maka yang dipenjara
adalah Sarmin.
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu anjing yang bertubuh orang, mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang jaksa. Tuturan tersebut terjadi di sebuah
Berdasarkan hal tersebut, data besok mempunyai fungsi penunjuk waktu mendatang,
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi di sebuah meja
cafe yang mereka datangi. Berdasarkan hal tersebut, data sejenak mempunyai fungsi
sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan tersebut menjelaskan
waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu hanya sebentar menikmati sebuah
kenangan.
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren. Tuturan tersebut terjadi di sebuah meja cafe
yang mereka datangi. Berdasarkan hal tersebut, data lima tahun mempunyai fungsi
sebagai penunjuk waktu lampau, karena pada penggalan tuturan tersebut penempatan
waktu sistuasi pembicaraan sebelum tuturan di uajarkan, yaitu masa lalu seorang
perempuan.
fungsi sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Ren, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Vika. Tuturan tersebut menyatakan rasa curiga terhadap
kekasihnya. Berdasarkan hal tersebut, data selama ini mempunyai fungsi sebagai
peunjuk waktu relatif, karena dalam tuturan tersebut watu tuturan sama sekali tidak
diubungkan dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu yang
lain yaitu dihubungkan dengan waktu semasa Ren mengenal bram. Pada tuturan
tersebut menjelaskan keingintahuan Vika dan Ren tentang seorang perempuan yang
mengenal Bram.
(208) “Bila kau memang penasaran, kenapa tak kau cari tahu saja
kebenarannya? Ini kota kecil, dengan mudah kita mencari tahu
268
fungsi penunjuk waktu lampau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra tutur dalam tuturan
tersebut yaitu Ren. Berdasarkan hal tersebut, data sejak mempunyai fungsi sebagai
penunjuk waktu lampau, karena pada penggalan tuturan tersebut penempatan waktu
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Vika, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu Ren. Berdasarkan hal tersebut, data lalu mempunyai fungsi
sebagai penunjuk waktu lampau, karena pada penggalan tuturan tersebut penempatan
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau dan penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan
269
tersebut terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu
tersebut yaitu Otok. Tuturan tersebut terjadi siang hari di sebuah pinggir jalan setelah
Otok tertabrak. Berdasarkan hal tersebut, data tadi mempunyai fungsi sebagai
penunjuk waktu lampau, karena pada penggalan tuturan tersebut penempatan waktu
sistuasi pembicaraan sebelum tuturan di uajarkan, yaitu pada saat Otok mengalami
kecelakaan. Data besok mempunyai fungsi penunjuk waktu mendatang, karena pada
sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu anggota seorang preman, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang pemimpin preman. Berdasarkan hal tersebut,
data lima tahun mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu relatif, karena dalam
tuturan tersebut watu tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat tuturan di
ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu yang lain yaitu dihukum selama
bertahun-tahun.
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
270
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Kang Oji, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu jaksa. Tuturan tersebut terjadi di sebuah kantor kejaksaan.
Berdasarkan hal tersebut, data ketika mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu kini,
karena pada penggalan tuturan tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di
fungsi sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu pengacara, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu Kang Oji. Tuturan tersebut berada di kantir kejaksaan.
Berdasarkan hal tersebut, data selama ini mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu
relatif, karena dalam tuturan tersebut watu tuturan sama sekali tidak diubungkan
dengan saat tuturan di ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu yang lain yaitu
dihubungkan dengan waktu keadaan yang sudah lama di tanggung Otok. Data
tuturan tersebut watu tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat tuturan di
ucapkan, tetapi di hubungkan dengan waktu yang lain yaitu dihubungkan pada waktu
(214) “Wah kamu cakep banget hari ini, seperti pangeran Arab.”
(BPPH221)
271
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat penutur
dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Otok, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan teturan tersebut yaitu Otok. Berdasarkan hal tersebut, data hari ini
mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan
tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu pada saat itu.
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang Bos, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris. Berdasarkan hal tersebut,
data besok mempunyai fungsi penunjuk waktu mendatang, karena pada penggalan
(216) “Kamu nggak marah kan, Babe? Ini mendadak banget. Aku
harus ikut rombongan Menteri Perdagangan. Makanya besok
aku nggak mungkin ikut kamu. Kita atur lagi deh. Bener kan,
kamu nggak marah? Makasih Babe.” (KCBH228)
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya. Berdasarkan hal
tersebut, data besok mempunyai fungsi penunjuk waktu mendatang, karena pada
272
ujarkan yaitu mengacu pada sebuah tuturan tersebut terjadi yaitu hari berikutnya.
(217) “Besok saya nggak jadi diving sama teman-teman, jadi bisa
pergi sama Tante. Saya juga udah kangen banget sama
Tante.” (KCBH229)
fungsi sebagai penunjuk waktu mendtaang. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang pemuda,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya yang seorang tante-
tante. Berdasarkan hal tersebut, data besok mempunyai fungsi penunjuk waktu
pembicaraan setelah tuturan di ujarkan yaitu hari berikutnya. Pada tuturan tersbeut
(218) “Mama nggak bisa datang, tapi mama bisa beliin tas itu.
Kamu bisa merayakan dengan kawan-kawanmu. Kalau ada
mama, nanti teman-temanmu malah rikuh. Iya mama pasti
beliin tas itu.” (KCBH230)
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturna tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu mama dari seorang anak perempuan,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang perempuan. . Berdasarkan
hal tersebut, data nanti mempunyai fungsi penunjuk waktu mendatang, karena pada
ujarkan yaitu setelah tuturan. Data tersebut bermaksud setelah tuturan terjadi teman-
(219) “Bener loh om, mumpung mama nggak jadi. Besok setelah
sama temen-temen. Saya pasti nemuin om. Pokonya saya
kepingin hanya berdua sama om.” (KCBH232)
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada penggalan tuturan tersdbut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya yang seorang gadis.
Berdasarkan hal tersebut, data besok mempunyai fungsi penunjuk waktu mendatang,
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang bos, sedangkan
mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya yang istri hakim. Berdasarkan hal
tersebut, data besok mempunyai fungsi penunjuk waktu mendatang, karena pada
penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra tutur.
Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang Bos, sedangkan mitra tutur dalam
tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris. Berdasarkan hal tersebut, data minggu depan
274
tersebut penempatan waktu situasi pembicaraan setelah tuturan di ujarkan yaitu vonis
(222) “Kok kamu diam Babe? Nggak seneng ya aku bisa ikut
kamu? Apa kamu mau pergi sama yang lain ya?, yaudah,
besok aku ikut kamu. Aku sudah beli lingerie stripis dan
kostum suster kok.” (KCBH236)
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada penggalan tuturan tersdbut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang sekretaris,
sedangkan mitra tutur dalam tuturan tersebut yaitu kekasihnya. Berdasarkan hal
tersebut, data besok mempunyai fungsi penunjuk waktu mendatang, karena pada
fungsi sebagai penunjuk waktu lampau. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu seorang gadis, sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu seorang hakim. Berdasarkan hal tersebut, data tadi
mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu lampau, karena pada penggalan tuturan
mamanya menelepon.
(224) “Itu saat saya umur 20 tahun. Basiyo 3 tahun lebih muda dari
saya. Saya bisa memahami kemarahannya. Siapa yang akan
275
fungsi sebagai penunjuk waktu relatif. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Mbah Ngabdul, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangganya. Berdasarkan hal tersebut, data setiap
malam mempunyai fungsi sebagai peunjuk waktu relatif, karena dalam tuturan
tersebut watu tuturan sama sekali tidak diubungkan dengan saat tuturan di ucapkan,
tetapi di hubungkan dengan waktu yang lain yaitu dihubungkan dengan waktu tuturan
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu istrinya. Berdasarkan hal tersebut, data nanti
memperhatikannya.
fungsi sebagai penunjuk waktu kini. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan mitra
tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Basiyo sedangkan mitra tutur
dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data sekarang ini
mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu kini, karena pada penggalan tuturan
tersebut menjelaskan waktu tuturan terjadi saat di ujarkan yaitu mengacu pada waktu
(227) “Yang jelas saya tidak ingin sepeda, Pak. Biar saya yang
kasih tebak-tebakan buat bapak. Nanti kalau berhasil
menebak, saya kasih sepeda. Bukan sepeda ontel. Sepeda
roda tiga, Pak. lumayan buat cucu Bapak.” (OTBTSLH264)
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada penggalan tuturan tersebut terdapat
penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu Basiyo, sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu Pak Presiden. Tuturan tersebut terjadi siang hari di
sebuah istana presiden. Berdasarkan hal tersebut, data nanti mempunyai fungsi
waktu situasi pembicaraan setelah tuturan di ujarkan yaitu apabila pak presiden
fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang. Pada tuturan tersebut terdapat penutur dan
mitra tutur. Penutur dalam tuturan tersebut yaitu tetangga Basiyo sedangkan mitra
tutur dalam tuturan tersebut yaitu temannya. Berdasarkan hal tersebut, data nanti
PENUTUP
5.1 Simpulan
kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor dapat disimpulkan
sebagai berikut. Kumpulan cerpen tersebut menggunakan ketiga bentuk deiksis yaitu
deiksis persona, deiksis ruang, dan deiksis waktu. Deiksis persona yang terdapat pada
pertama, bentuk deiksis persona kedua, dan bentuk deiksis persona ketiga. Bentuk
deiksis persona pertama yang digunakan terdapat dua yakni bentuk deiksis persona
pertama tunggal dan bentuk deiksis persona, terdapat juga bentuk deiksis persona
kedua tunggal dan jamak, serta bentuk deiksis persona ketiga menggunakan bentuk
deiksis persona ketiga tunggal dan jamak. Bentuk deiksis ruang menggunakan bentuk
deiksis ruang seperti, ruang sidang, di sini, sini, ke sana, ke pantai, sana, di sana, di
situ, ini, di kampus itu, penjara, di kantor polisi, di negeri ini, di panggung, kampung,
jalan depan gang, sel sempit ini, sel ini, begitu, pengadilan ini, dan persidangan ini.
Bentuk deiksis waktu menggunakan bentuk deiksis seperti setiap hari, nanti, dulu,
Kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor menggunakan fungsi
deiksis persona, fungsi deiksis ruang, dan fungsi deiksis waktu. Berdasarkan hasil,
fungsi deiksis persona terdapat tiga fungsi deiksis persona, yaitu berfungsi sebagai
subjek, berfungsi sebagai objek, dan berfungsi sebagai penunjukkan. Fungs deiksis
276
277
ruang yang digunakan yaitu fungsi sebagai penunjuk umum, berfungsi sebagai
Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor, juga menggunakan keempat fungsi deiksis
waktu, yaitu berfungsi sebagai penunjuk waktu kini, berfungsi sebagai penunjuk
waktu lampau, berfungsi sebagai penunjuk waktu mendatang, dan berfungsi sebagai
5.2 Saran
Para Koruptor karya Agus Noor, terdapat saran bagi peneliti selanjutnya, yaitu
sebagai berikut.
meneiliti jenis deiksis yang lain, karena data tidak hanya menggunakan
deiksis persona, deiksis ruang, dan deiksis waktu. Data juga sering
menggunakan bentuk deiksis lain seperti, deiksis wacana dan deiksis sosial.
2. Bagi peniliti yang lain juga dapat meliti deiksis persona, deiksis ruang, dan
deiksis waktu serta deiksis yang lain pada sumber yang lain karena masih
banyak kumpulan cerita pendek yang menggunakan bentuk deiksis dan fungsi
Penelitian yang berjudul Analisis Deiksis pada Kumpulan Cerpen Lelucon Para
278
Koruptor karya Agus Noor memiliki relevansi terhadap dunia pendidikan, khusunya
pembelajaran bahasa dan sastra. Salah satu pembelajaran di sekolah menengah atas
(SMA) silabus Kurikulum 2013 SMA kelas XI terdapat materi yang berupa cerita
pendek dengan Kompetensi Dasar 4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan
diksi atau kata yang tepat dalam keterampilan menulis. Peneliti merelevansikan pada
pembelajaran menulis cerita pendek. Cerita pendek merupakan teks sastra yang sesuai
dengan sumber data dalam penelitian ini yaitu kumpulan cerita pendek. Materi
menulis cerita pendek membutuhkan deiksis untuk pemilihan diksi atau kata dalam
Indonesia, terutama pada mata kuliah Pragmatik. Pragmatik membahas dengan cara
maksud dalam kaitannya dengan situasi tuturan. Materi pragmatik dalam perkuliahan
berkaitan erat dengan deiksis untuk mengetahui maksud dan fungsi sebagai apa
penutur dan mitra tutur dalam sebuah peristiwa tutur, dengan demikian mahasiswa,
memahami bentuk-bentuk dan fungsi setiap deiksis dalam sebuah karya sastra.
DAFTAR PUSTAKA
Ella, Yoseffa. 2016. Deiksis Persona, Tempat dan Waktu dalam Cerita Dayak
Kanayatn. Pontianak. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Tanjungpura.
Lancana, Paola. 2016. Deiksis dalam Novel Tembang Ilalang Karya Md.
Aminudin. Vol 3 Nomor 3. Junal Basatra (online)
https://search.Junal/basatra/vol3.pdf. (diakses 18 April 2019)
279
280
Nadar, F.X. 2013. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Surabaya: Graha Ilmu
Sudaryanto. 2014. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Sunarwan, Edy, (Eds). 2014. Analisis Deiksis dalam Cerpen Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Karanganyar”. Jurnal Basastra. Vol 2, No 3. (Online)
https://media.neliti.com/media/publications/53505-ID-analisis-deiksis-
dalam-cerpen-siswa-kela.pdf (Diakses 18 April 2018)
Tologana, Walset. 2016. Deiksis Persona, Tempat dan Waktu dalam Novel
Assalamualaikum Beijing Karya Asma Nadia. Manado. Fakultas Ilmu
Budaya. Universitas Sam Ratulangi
Bentuk Deiksis
No Kode Data Data HA
DP
DR DW
DP 1 DP 2 DP 3
“Saudara Saksi Mata, saudara Data saudara pada tuturan tersebut merupakan
harus berlaku sopan!” bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
1. SMH20 √ mengacu pada pengganti kata ganti orang
kedua, dan menunjuk lawan tutur dalam
tuturan tersebut.
“Yang Mulia, bukankah ini Data kita merupakan bentuk deiksis persona
berlebihan dan tak masuk akal, pertama jamak dalam tuturan tersebut. Data
kita menghadirkan Saksi Mata, kita dalam tuturan tersebut mengacu pada
2. SMH21 √
sedangkan sampai saat ini kita pengganti kata ganti orang pertama, yang
belum menemukan siapa menunjuk hakim dan pengacara.
terdakwanya?”
“Bagaimana Saudara Jaksa?” Data saudara jaksa pada tuturan tersebut
termasuk bentuk deiksis persona kedua
3. SMH21 √ tunggal yang mengacu pada kata ganti orang
kedua dan menunjuk lawan tutur dalam
tuturan tersebut.
“Sidang bisa dilanjutkan, karena Data kita merupakan bentuk deiksis persona
ini bukan menyangkut dakwaan. pertama jamak dalam tuturan tersebut. Data
4. SMH21 √
Kita hanya ingin meminta kita mengacu pada saudara jaksa dan ketua
kesaksian secara terbuka.” hakim yang sedang melakukan persidangan.
“Tetapi Yang Mulia liat sendiri, Data ia merupakan bentuk deiksis persona
5. SMH21 saudara Saksi Mata tak mungkin √ ketiga tunggal pada tuturan tersebut. Data ia
memberikan kesaksian mengenai mengacu pada seseorang yang sedang menjadi
282
apa yang tak bisa dilihatnya. objek pembicaraan yaitu Saksi Mata dalam
Sebab, ia buta.” persidangan yang sedang berlangsung.
“Siapa pun sama di hadapan Data –nya merupakan bentuk deiksis persona
hukum, buta atau tidak buta, tak ketiga tunggal dalam tuturan tersebut
bisa meghindar dari kewajiban merupakan bentuk deiksis persona ketiga
6. SMH21 √
memberian kesaksian bila tunggal karena menunjuk hanya satu orang.
pengadilan memintanya,” tegas Data –nya mengacu pada seseorang yang
hakim menjadi objek pembicaraan yaitu Saksi Mata.
“Sepertinya saudara Saksi Mata Data saudara merupakan bentuk deiksis
hanya ingin mengutarakan persona kedua tunggal, dalam tuturan tersebut
7. SMH21 pendapatnya, yang mulia” √ √ mengacu kepada Saksi Mata. Data –nya
merupakan bentuk deiksis persona ketiga
tunggal yang mengacu pada saksi mata.
“Tidak penting apa pendapatnya, Data –nya merupakan bentuk deiksis persona
sidang ini hanya ingin tahu ketiga tunggal yang mengacu pada objek
8. SMH22 √
kesaksiannya.” pembicaraan yaitu saksi mata yang ada dalam
persidangan.
“Saudara Saksi Mata, sekali lagi Data kami merupaan bentuk deiksis persona
kami peringatkan, jangan pertama jamak yang mengacu pada hakim dan
membuat gaduh pengadilan. jaksa dalam sidang tersebut. Data kamu
Makin kamu sering merupakan deiksis persona kedua tunggal
9. SMH22 menggonggong, hanya √ √ yang mengacu pada lawan tutur yaitu Saksi
membuktikan kekuatanmu.” mata dalam sidang tersebut. Data –mu
merupakan deiksis perosna kedua tunggal
yang mengacu pada lawan tutur saudara saksi
mata.
“Karena itulah saya perintahkan Data saya merupakan bentuk deiksis perosna
saudara Saksi Mata tak terlalu tunggal. Pada tuturan tersebut data saya
10. SMH22 √
sering menggonggong di ruang mengacu pada penutur yaitu seorang hakim
sidang ini, paham?” dalam persidangan.
“Kami ingin mendengar pendapat Data kami merupakan bentuk persona pertama
11. SMH23 para ahli yang terhormat, agar √ jamak pada tuturan tersebut. Data kami pada
kami yakin dengan kesaksian tuturan tersebut mengacu pada hakim dan para
283
“Biasanya sih, rata-rata, warga di Data warga merupakan deiksis persona kedua
sini memilih paket sedarhana ini. jamak. Pada tuturan tersebut, data warga
Harga-harganya masih terjangkau. mengacu pada masyarakat yang berada di
Kapur barus, kembang, daun dekata rumah sipon sang istri seorang penyair.
pandan, itu satu paket. Malah Data saya merupakan bentuk deiksis persona
nanti dapat gratis minyak wangi tunggal dalam tuturan tersebut. Pada tuturan
cap Duyung. Jenis-jenis kain tersebut data saya mengacu pada penutur yaitu
kafannya juga bisa Ibu pilih Pak RT yang menawarkan barang-barang
sendiri. Saya kira kalau ambil untuk pemandian jenazah kepada ibu Sipon.
paket setengah harga yang ini Data kita merupakan bentuk deiksis persona
juga menarik. Di situ, tertulis pertama jamak. Data kita pada tuturan tersebut
jenis kain kafannya memang tak mengacu pada penutur dan lawan tutur yakni
terlalu halus, tapi ya tidak terlalu Pak RT dan ibu Sipon.
kasar amat. Juga nisannya, tidak
dari batu, tapi dari kayu. Nisan
kayu malah lebih banyak pilihan.
Mau dari kayu apa? Mahoni,
21. MSSPH41
nangka atau randu? Tapi kalau
nisanya dari kayu randu nanti √ √ √
cepat lapuk, Bu. Saya sarankan
cukup kayu mahoni saja. Ini
hanya saran lho, ya. Siapa tau Ibu
malah pinginnya nisan kayu jati,
kita memang harus memberi yang
terbaik pada yang mati apalagi
almarhum suami Ibu ini kan
penyair. Kita harus
memakamkannya secara layak.
Apa kata dunia kalau penyair
hebat seperti suami Ibu
dimakamkan dengan upacara
yang biasa-biasa saja? Makannya,
Bu, saya sarankan lebih baik Ibu
ambil paket kematian yang
286
“jangan-jangan dia tahu kartu Data dia merupakan bentuk deiksis persona
kita. Dia kan roh penasan!” ketiga tunggal yang mengacu pada objek
pembicaraan yakni roh sang penyair. Data kita
27. MSSPH52 √ √
merupakan bentuk deiksis persona pertama
jamak yang mengacu pada penutur dan lawan
tutur yakni tetangga Sipon.
“Kenapa kau ta suka mencium Data kau merupakan deiksis persona kewdua
bibirku?” tunggal, pada tuturan tersebut mengacu pada
lawan tutur yakni suaminya. Data –ku
28. MSSPH55 √ √
merupakan bentuk deiksis persona pertama
tunggal yang mengacu pada penutur yaitu
bibir miliknya.
“aku khawatir, bibirmu yang Data aku dan -Ku merupakan bentuk deiksis
paling indah di dunia akan terluka perosna pertama tuggal yang mengacu pada
oleh gigiku yang tonggos” penutur yakni sang penyair. Data –mu
MSSPH55 √ √
29. merupakan bentuk deiksis persona kedua
tunggal yang mengacu pada penutur yakni
istrinya.
“kalian mau aku ceritain tentang Data kalian merupakan bentuk deiksis persona
hantu?” kedua jamak yang mengacu pada lawan tutur
yaitu anaknya Makna dan Kata. Data aku
30. MSSPH56 √ √
merupakan bentuk deiksis persona pertama
tunggal yang mengacu pada penutur yakni
sang penyair.
“Nah, kalau tertib begini kan Data saya merupakan bentuk deiksis persona
enak. Tidak usah teriak-teriak. pertama tunggal yang mengacu pada penutur
Saya paham perasaan kalian.” yakni seorang koruptor. Data kalian pada
31. KKTH68 √ √
tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
persona kedua jamak yang mengacu paada
lawan tutur yakni awak media atau wartawan.
“Lho, kenapa terkejut? Apa Data kalian merupakan bentuk deiksis persona
kalian ingin saya membantah, kedua jamak yang mengacu pada wartawan
32. KKTH70 √ √
seperti koruptor-koruptor lainnya dalam tuturan tersebut. Data saya merupakan
itu?” bentuk deiksis persona pertama tunggal yang
289
“Ya, seni adiluhung. Korupsi itu Data saya merupakan bentuk dieksis persona
perlu kehalusan budi. Dengan alus pertama. Pada tuturan tersebut data saya
mengambil sesuatu tanpa seorang mengacu pada penutur yakni seornag
pun tahu. Mencuri, tapi yang koruptor. Data dia merupakan bentuk deiksis
dicuri tak pernah merasa kalau persona ketiga tunggal. Pada tuturan tersebut
dirinya dicuri. Jadi, sekali lagi, data dia mengacu padaobjek pembicaraan
korupsi itu seni. Saya punya yaitu teman seorang koruptor. Data kau
ilustrasi untuk menggambarkan merupakan bentuk deiksis persona kedua
ini. Saya punya kolega, yang tunggal yang mengacu pada lawan tutur yakni
memelihara burung kutilang. Saya wartawan.
40. KKTH78 heran, kenapa dia setiap hari √ √ √
melatih burung kutilang itu
bernyanyi. Lalu dia menyanyikan
sebuah lagu anak-anak. Kau pasti
tahu lagu anak Burung Kutilang
kan? Di pucuk pohon cemara,
burung kutilang bernyanyi,
bersiul-siul sepanjang hari
dengan tak jemu-jemu…
mengangguk-ngangguk sambil
berseru triliiiii….trilililiiiii….”
“Itu lagu kesukaan saya saat Data saya merupakan bentuk deiksis persona
41. KKTH78 kanak-kanak” √ pertama tunggal yang mengacu penutur yaitu
seorang wartawan.
“Saya bicara tentang seni korupsi Data saya merupkan bentuk deiksis persona
42. KKTH79 yang kini diabaikan oleh para √ pertama tunggal yang mengacu pada penutur
korptor itu!” yakni seorang koruptor.
“kamu kan sudah mati.” Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
43. KTAH90 √ kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur
yakni roh gentanyangan.
“Celanaku sedang kupinjamkan Data –ku merupakan bentuk deiksis persona
pada Tuhan. Ia lebih pertama tunggal. Pada tuturan tersebut data –
44. KTAH92 √ √
membutuhkan. Malu kan, kalau ku mengacu pada penutur yakni roh penyair.
Ia ketemu orang tak memakai Data ia merupakan bentuk dieksis persona
292
anjing buduk!”
“Kalau keadaannya begini, saya Data saya merupakan bentuk deiksis persona
mau bertukar nasib dengan anjing pertama tunggal, pada tuturan tersebut data
itu. Setidaknya anjing itu kini saya mengacu pada penutur yakni Sebleh.
hidupnya jauh lebih nyaman. Data kamu merupakan bentuk deiksis persoan
Tinggal di rumah mewah. Tiap kedua tunggal. Pada tuturan tersebut data
hari dapat makan enak. Kabarnya kamu mengacu pada lawan tutur yakni
kalau makan daging pun selalu Istrinya. Data kita merupakan bentuk deiksis
daging impor. Kamu tahu, berapa persona pertama jamak yang mengacu penutur
biaya makan untuk anjing itu? dan lawan tutur dalam tuturan tersebut yakni
Bisa buat biaya makan kita Sebleh dan istrinya.
50. KTAH101 √ √
berbulan-bulan. Baru sakit sedikit
saja, Pak Kor langsung membawa
anjing itu ke dokter. Padahal
kamu tahu sendiri, itu Mak Jumi
yang rumahnya di pojok gang itu,
sudah bertahun-tahun tergolek
digerogoti berbagai macam
penyakit, jangankan ke dokter,
beli sebiji obat pun kagak
mampu.”
“tiap mendengar anjing itu Data dia merupakan bentuk deiksis persona
menggonggong seakan dia sedang ketiga tunggal yang mengacu pada anjing
51. KTAH104 meledek kita.” √ √ milik pak Kor. Data kita merupakan bentuk
deiksis persona pertama jamak yang mengacu
pada penutur dan lawan tutur.
“Bagaimanapun kita tak boleh Data kita merupakan bentuk deiksis persona
melupakan kebaikan Pak Kor,” pertama jamak yang mengacu penutur dan
52. KTAH106 √
lawan tutur, dalam tuturan tersebut yakni Pak
Rt dan warga.
“Ingat setelah banjir tahun lalu, Data kita merupakan bentu deiksis persona
53. KTAH106 siapa yang langsung memperbaiki √ pertama jamak. Data kita pada tuturan tersebut
294
jalan di depan gang kita yang mengacu pada penutur dan lawan tutur yaitu
rusak penuh genangan air? Pak Pak RT dan warga.
Kor, kan! Tiap menjelang
Lebaran rumah Pak Kor juga
terbuka buat kita, kita selalu
diundang makan-makan dan dapat
pembagian beras, meskipun cuma
beras miskin. Tiap kampung kita
ada acara, dari tujuh belasan
sampai perayaan Mauladan, Pak
Kor juga selalu ngasih
sumbangan.
“Anggap saja kau hanya pindah Data kau merupakan bentuk deiksis persona
tempat tidur. Kau tetap bisa kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur
54. LPKH120 menjalankan bisnismu dan √ yakni Otok. Data –mu merupakan bentuk
menikmati hal-hal yang kau suka deiksis persona kedua tunggal yang mengacu
seperti biasanya.” pada lawan tutur yakni bisnis Otok.
“Ada rekening khusus yang Data –mu merupakan bentuk deiksis persona
55. LPKH120 disiapkan buat istri dan anak- √ kedua yang mengacu pada lawan tutur yakni
anakmu.” Otok.
“Kau bisa berkenalan dengan Data kau pada tuturan tersebut merupakan
orang-orang terhormat di sini. bentuk deiksis persona kedua tunggal. Pada
Kesempatan langka, yang tuturan tersebut mengacu pada lawan tutur
56. LPKH122 √
mungkin tak akan bisa kau yakni Otok.
dapatkan bila kau masih di luar
sana.” Sarusi tersenyum
“Kamu pasti pernah dengar Data kamu dalam tuturan tersebut merupakan
lelucon tentang pencuri motor, bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
yang begitu masuk penjara akan mengacu pada lawan tutur. Pada tuturan
makin pintar. Ketika keluar, ia tak tersebut yakni Otok. Data ia pada tuturan
57. LPKH123 √ √
lagi menjadi pencuri motor, tetapi tersebut merupakan bentuk deiksis persona
pencuri mobil. Pintar-pintarlah ketiga tunggal, yang mengacu objek
bergaul di sini, maka kamu akan pembicaraan yakni pencuri mobil.
makin cerdas. Kalau sebelumnya
295
“Kalau bicara soal pemimpin, Data kita merupakan bentuk deiksis persona
sebenarnya kita bisa mengenali pertama jamak. Pada tuturan tersebut data kita
64. LPKH132 √
karakter pemimpin dari caranya mengacu pada penutur dan lawan tutur yakni
menyelesaikan masalah.” bang Handi dan teman-teman satu selnya.
“Bila pemimpin itu politikus, ia Data ia pada tuturan tersebut merupakan
akan menyelesaikan masalah bentuk deiksis persona ketiga jamak yang
65. LPKH132 dengan cara membuat masalah √ mengacu pada objek pembicaraan yakni
baru, agar masalah lama seorang pemimpin.
tertutupi.”
“Kau yakin ingin tahu?” Data kau merupakan bentuk deiksis persona
66. LPKH136 √ kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur
yakni Otok.
“Emmm, dalam kasusmu, amu Data –Mu merupakan bentuk deiksis persona
menutupi banyak fakta, sehingga kedua tunggal, pada tuturan tersebut mengacu
hanya kamu sendiri yang masuk pada lawan tutur yakni Otok. Data kamu
penjara. Kamu melindungi semua merupakan bentuk deiksis persona kedua
atasanmu yang terlibat. Oleh tunggal yang mengacu pada lawan tutur yakni
meraka yang diselamatkanmu, Otok. Data mereka merupakan bentuk deiksis
67. LPKH138 √ √
kamu dianggap hebat. Tapi, bagi persona ketiga jamak, yang mengacu pada
kawan-kawan di sini, kamu objek pembicaraan yaitu atasan-atasan Otok.
hanyalah seorang pengecut.
Karena tak pernah berani
menyebutkan nama-nama yang
ikut korupsi denganmu.”
“Aku sudah resmi jadi orang Data aku pada tuturan tersebut merupakan
68. POMBH140 miskin.” √ bentuk deiksis persona pertama tunggal yang
mengacu pada penutur yakni orang miskin.
“Kelak, mereka pasti akan Data mereka pada tuturan tersebut merupakan
menjadi orang miskin yang baik bentuk deiksis persona ketiga jamak yang
69. POMBH140 √
dan sukses.” mengacu pada objek pembicaraan yakni
orang-orang kaya.
“Ceritakan kisah paling lucu Data kita merupakan bentuk deiksis persona
70. POMBH140 dalam hidup kita….” √ pertama jamak yang mengacu pada penutur
dan lawan tutur yakni orang miskin dan
297
istrinya.
“Ialah ketika aku dan anak-anak Data aku merupakan bentuk deiksis persona
begitu kelaparan, lalu pertama tunggal yang mengacu pada penutur
71. POMBH140 menyembelihmu.” Jawan istrinya √ √ yakni istrinya. Data –mu merupakan bentuk
deiksis persona kedua tunggal yang mengacu
pada lawan tutur yakni orang miskin.
“Barangkali aku memang run- Data aku merupakan bentuk deiksis persona
72. POMBH142 temurun dikutuk jadi orang √ pertama tunggal yang mengacu pada penutur
miskin.” yaitu orang miskin.
“Kamu memang punya bakat jadi Data kamu merupakan bentuk deiksis pesona
73. POMBH142 orang miskin.” √ kedua jamak yang mengacu pada lawan tutur
yakni orang miskin.
“Aku kenal orang miskin yang Data aku pada tuturan tersebut merupakan
jadi pelawak. Bertahun-tahun ia bentuk deiksis persona kpertama yang
jadi pelawak, tapi tak pernah ada mengacu pada penutur yakni orang miskin.
74. POMBH142 √ √
yang tersenyum menyaksikannya Data ia merupakan bentuk deiksis persona
di panggung. Baru ketika ia mati, ketiga tunggal yang mengacu pada objek
semua orang tertawa.” pembicaraan yakni pelawak.
“Aku punya kolega orang miskin Data aku merupakan bentuk deiksis persona
yang aku kagumi. Dia merintis pertama tunggal yang mengacu pada penutur
karier jadi pengemis, untuk yakni orang miskin. Data dia merupakan
membesarkan anaknya. Sekarang bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang
75. POMBH144 satu anaknya di ITB, satu di UI, √ √ mengacu pada objek pembicaraan yakni
satu di UGM, dan satunya lagi di kolega orang miskin. Data –nya merupakan
UNDIP.” bentuk deiksis persona ketiga tunggal yang
mengacu pada anak-anak kolega orang
miskin.
“Aku ingin mereka juga menjadi Data aku merupakan bentuk deiksis persona
orang miskin yang baik dan benar pertama tunggal yang mengacu pada penutur
76. POMBH144 sesuai ketentuan undang-undang. √ √ dalam tuturan tersebut yaitu orang miskin.
Setidaknya, bisa mengamalkan Data mereka pada tuturan tersebut merupakan
kemiskinan mereka secara adil bentuk deiksis persona ketiga jamak yang
298
“Lho, saya hanya ngasih jalan Data saya merupakan bentuk deiksis persona
keluar, agar kamu bisa terhindar pertama tunggal yang mengacu pada penutur
DTPSMKH
82. dari kasus ini.” √ √ yakni Sarmi. Data kamu pada tuturan tersebut
H163
mengacu pada mitra tutur yaitu seorang
politisi.
“Saya sudah bilang ke kawan- Data saya merupakan bentuk deiksis persona
kawan, biar saya saja yang masuk pertama tunggal yang mengacu pada penutur
penjara, tapi mereka tak mau. yakni Sarmin. Dtaa mereka pada tuturan
DTPSMKH
83. Saya yakin, mereka semua sudah √ √ tersebut merupakan bentuk deiksis person
H164
bersengkongkol hendak ketiga yang mengacu pada objek pembicaraan
mengorbankan kamu.” Sarmin yakni teman-temannya.
menyalakan sebatang rokok.
“Saya sudah lama kenal Raden Data saya merupakan bentuk deiksis persona
Mas Kanjeng. Banyak juga kok pertama tunggal yang mengacu pada penutur
DTPSMKH yang sering minta bantuannya. yakni Sarmin. Data -nya. Dia, ia pada tuturan
84. √ √
H164 Dia bisa mengubah batu jadi emas tersebut merupakan bentuk deiksis persona
hanya dengan menyentuh. Ia bisa ketiga tunggal yang mengacu pada objek
memindahkan penyakit jiwa.” pembicaraan yakni Radem Mas Kanjeng.
“kita bisa bertukar seperti. Biar Data kita merupaan bentuk deiksis persona
jiwa kamu pindah sementara ke pertama jamak yang mengacu pada penutur
tubuh saya. Jadi ketika nanti dan lawan tutur yaitu Sarmin dan politisi. Data
DTPSMKH dipenjara, senbenarnya yang kamu merupakan bentuk deiksis persona
85. √ √
H165 dipenjara adlah saya. Karena jiwa kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur
kamu tetap bebas di tubuh saya.” yakni seorang politisi. Data saya merupakan
bentuk deiksis persona pertama tunggal yang
mengacu pada penutur yakni Sarmin.
“Denger Min! idemu itu tak Data –mu merupakan bentuk deiksis persona
DTPSMKH
86. hanya konyol tapi gila” √ kedua tunggal, pada tuturan tersebut mengacu
H165
lawan tutur yaitu Sarmin.
“Saya hanya bisa bantu, kalau Data saya pada tuturan tersebut merupakan
kamu percaya, terserah kamu bentuk deiksis persona pertama yang mengacu
DTPSMKH
87. percaya atau tidak.” √ √ pada penutur yakni Raden Mas Kanjeng. Data
H166
kamu merupakan bentuk deiksis persona
kedua tunggal.
300
“Bagiamana dengan saya? Apa Data saya pada tuturan tersebut merupakan
DTPSMKH untungnya semua ini bagi saya.? bentuk deiksis persona pertama tunggal yang
88. √
H173 Tanya anjing itu mengacu pada penutur yakni seekor anjing
bertubuh manusia.
“tentu saja kamu lebih beruntung, Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
DTPSMKH karena kamu akan merasakan kedua yang mengacu pada lawan tutur yakni
89. √
H173 bagaimana enaknya menjadi seeokor anjing bertubuh manusia.
manusia.”
“Aku hanya ingin sejenak Data aku pada tuturan tersebut merupakan
menikmati kenangan di meja ini. bentuk deiksis persona pertama tunggal yang
Semoga kau tak keberatan.” mengacu pada penutur yakni seorang
90. PKH185 √ √
perempuan. Data kau merupakan bentuk
deiksis persona kedua tunggal yang mengacu
pada lawan tutur yakni Ren
“Duduklah bila kau mau. Data kau merupakan bentuk deiksis persona
Mungkin kita bisa berbincang. kedua tunggal yang mengacu pada seroang
Lagi pula, meja ini cukup untuk perempuan. Data kita merupakan bentuk
91. PKH185 √ √
kita berdua. deiksis persona pertama yang mengacu pada
penutur dan lawan tutur yakni seroang
perempuan dan Ren.
“Kau tahu, hanya dengan Data kau pada tuturan tersebut merupakan
kenangan kita bisa menikmati bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
kembali kebahagiaan yang telah mengacu pada lawan tutur yakni Ren. Data
hilang. Karena itulah kita suka kita merupakan bentuk deiksis persona
92. PKH187 merayakan kenangan. Lima tahun √ √ pertama jamak yang mengacu pada penutur
lalu, lelaki yang kucintai dan lawan tutur yakni seorang perempuan dan
melamarku di meja ini.” Ren. Data –ku merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal yang mengacu pada
penutur yakni seorang perempuan.
“Kepalanya bersandara ke Data –nya pada tuturan data tersebut
bahuku yang menyetir mobil merupakan bentuk deiksis persona ketiga
93. PKH188 sambil menangis.” √ √ tunggal yang mengacu pada objek tuturan
yakni Bram lelaki yang meninggalkan
perempuan. Data –ku pada tuturan tersebut
301
“Sepertinya ada yang mengopi Data –mu merupakan bentuk deiksis persona
kenanganmu, kemudian kedua tunggal, pada tuturan tersebut mengacu
99. PKH191 √
memberikan pada perempuan pada lawan tutur yakni Ren.
itu.”
“Tapi monyet yang paling jelek Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
100. BPPH208 pun masih lebih cakep dari √ kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur
kamu.” yakni Otok.
“Mestinya tadi kamu akting, Data kamu pada tuturan tersebut merupakan
terguling-guling atau bilang kamu bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
patah. Kita bisa peras yang mengacu pada lawan tutur yakni Otok. Data
nabrak kamu itu, besok lagi, kalau kita merupakan bentuk deiksis persona
101. BPPH212 kamu ketabrak, bilang kami!” √ √ pertama jamak yang mengacu pada penutur
dan lawan tutur yakni Otok dan empat pemuda
preman. Data kami merupakan bentuk deiksis
persona pertama jamak yang mengacu pada
teman-teman preman.
“Kalau ketahuan itu bukan darah, Data kita pada tuturan tersebut merupakan
kita bisa kena pasal 310.” bentuk deiksis persona pertama jamak yang
102. BPPH215 √
mengacu pada penutur dan lawan tutur yaitu
teman preman dan pemimpin preman.
“Iya. Maksud saya, nama baik Data saya merupakan bentuk deiksis persona
kita sebagai penipu akan pertama tunggal yang mengacu pada penutur
tercemarkan.” yakni preman. Data kita pada tuturan tersebut
103. BPPH215 √
merupakan bentuk deiksis persona pertama
jamak yang mengacu pada penutur dan lawan
tutur yakni teman premannya.
“Saya intruksikan agar kalian Data saya merupakan bentuk deiksis persona
tidak melakuan hal-hal yang pertama tunggal yang mengacu pada penutur
konyol di luar bisnis kita. Jangan yakni pemimpin preman. Data kalian pada
tergoda mengambil telepon tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
104. BPPH216 √ √
genggam, dompet, atau tas yang persona kedua jamak yang mengacu pada
ada di mobil korban. Jangan bikin lawan tutur yakni teman-teman preman. Data
kerusakan. Ingat, kita ini hanya kita merupakan bentuk deiksis persona
melakukan sedikit penipuan. pertama jamak yang mengacu pada penutur
303
Bukan maling atau perusuh,” dan lawan tutur yaitu pemimpin preman dan
anak buah preman.
“Kamu ini pemimpin preman Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
105. BPPH216 atau pemimpin partai politik?” √ kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur
yaitu pemimpin preman.
“Lho, meskipun kita ini hanya Data kita pada tuturan tersebut merupakan
kelompok preman, kita tidak bentuk deiksis persona pertama jamak yang
106. BPPH216 boleh seperti partai politik. √ mengacu pada penutur dan lawan tutur yaitu
Politisi boleh seperti preman, tapi pemimpin preman dan anak buahnya.
kita tidak boleh meniru politisi.”
“Beruntunglah kamu punya Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
wajah jelek, karena sangat kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur
potensial untuk bisa dihina. Kamu yakni Otok. Data –mu pada tuturan tersebut
107. BPPH218 √
bisa mendapatkan uang lebih merupakan bentuk deiksis persona kedua
banyak dengan wajah jelekmu tunggal yang mengacu pada lawan tutur yaitu
itu.” Otok.
“Ketika menunggu di kantor Data –ku merupakan bentuk deiksis perosna
polisi. Rasanya seperti mendengar pertama tunggal yang mengacu pada penutur
108. BPPH219 √
suara malaikat maut yang sedang yaitu Kang Oji.
mengabsen namaku agar antre ”
“Saya hanya melaksanakan Data saya merupaan bentuk deiksis persona
kewajiban hukum untuk pertama tunggal, pada tuturan tersebut
mendampingi dan membela Otok, mengacu pada penutur yakni seorang
yang selama ini menerima pengacara.
perlakuan teror yang begitu
109. BPPH220 mengerikan, sehingga hidupnya √
tak pernah tenang karena berbagai
cemoohan, hinaan di luar batas
perikemanusiaan, makian, dan
ujaran permusuhan yang diterima
bertahun-tahun.”
“Wah kamu cakep banget hari Pada data kamu dalam tuturan tersebut
110. BPPH221 ini, seperti pangeran Arab.” √ merupakan bentuk deiksis persona kedua
304
“Besok kau ada waktu?” Data kau merupakan bentuk deiksis persona
116. KCBH234 √ kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur
yakni seorang bos.
“kita harus ketemu” Data kita merupakan bentuk deiksis persona
pertama jamak yang mengacu pada penutur
117. KCBH234 √
dan lawan tutur yakni bos dan istri seorang
hakim.
“Minggu depan vonis akan Pada tuturan tersebut data saya merupakan
diputuskan. Ada kurir yang mesti bentuk deiksis persona pertama yang mengacu
118. KCBH235 saya temui. Tak bisa diwakilkan. √ pada penutur yakni seorang bos.
Begini repotnya kalau berurusan
dengan hukum yang berengsek.”
“Kok kamu diam Babe? Nggak Pada tuturan tersebut data kamu merupakan
seneng ya aku bisa ikut kamu? bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
Apa kamu mau pergi sama yang mengacu pada lawan tutur yakni seorang
119. KCBH236 √ √
lain ya?, yaudah, besok aku ikut pemuda. Data aku merupakan bentuk deiksis
kamu. Aku sudah beli lingerie persona pertama yang mengacu pada penutur
stripis dan kostum suster kok.” yakni sekretaris.
“Itu saat saya umur 20 tahun. Pada tuturan tersebut data saya merupakan
Basiyo 3 tahun lebih muda dari bentuk deiksis persona pertama tunggal yang
saya. Saya bisa memahami mengacu pada penutur yaitu Mbah Ngabdul.
kemarahannya. Siapa yang akan Data –Nya merupakan bentuk deiksis persona
sanggup terus-menerus dihantui ketiga yang mengacu pada objek pembicaraan
bayangan orang yang begitu yaitu Basiyo.
dicinta dalam keadaan terhina
OTBTSLH2
120. seperti itu, ta berdaya, dan √ √
51
berpelepotan tahi? Bisa saya
bayangkan mimpi buruk dan
mengerikan yang mesti
ditanggung setiap malam.
Sungguh saya sendiri tak sanggup
mengingat itu. Saya selalu
menangis.”
306
“ketika saya merasa tak lagi Pada tuturan tersebut, data saya merupakan
punya apa-apa, saya selalu bentuk deiksis persona pertama yang
diingatkan, semestinya tak perlu mengacau pada penutur yaitu Suparmi istri
OTBTSLH2 merasa kehilangan apa-apa karena Basiyo.
121. √
53 masih punya kebahagiaan. Meski
sedikit. Beras bisa habis. Tapi,
kebahagiaan itu rezeki yang tak
akan pernah habis dinikamati.”
“Kalau keringatku bau perengus Pada tuturan tersebut data –ku dan aku
kecut ini, sebenarnya hanya untuk merupakan bentuk deiksis persona pertama
membuktikkan, apakah kamu tunggal yang mengacu pada penutur yakni
masih perhatian sama aku. Kalau Basiyo. Data kamu merupakan bentuk deiksis
kamu masih mencium bauku, itu persona kedua tunggal yang mengacu pada
tandanya kamu masih perhatian lawan tutur yakni Istrinya Suparmi.
OTBTSLH2 sama aku. Kan aku jadi senang.
122. √ √
53 Makanya, kalau kamu rajin
mandi, kamu malah tidak punya
kesempatan memperhatikan aku.
Kamu nanti marah, karena
menganggap aku tidak
memberikan kesempatan kamu
untuk memperhatikanku.”
“kamu kan tahu sendiri, nggak Pada tuturan tersebut data kamu merupakan
mungkin aku sama sinden. Aku bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
dan sinden itu beda keyakinan! mengacu pada lawan tutur yakni istri Basiyo.
OTBTSLH2 Aku yakin mau, sementara dia Data aku merupakan bentuk deiksis persona
123. √ √ √
56 yakin tidak mau.” pertama tunggal yang mengacu pada penutur
yakni Basiyo. Data dia merupakan bentuk
deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu
pada objek pembicaraan yakni sinden.
“Mbelegedesss… terserah, mau Data aku merupakan bentuk deiksis persona
OTBTSLH2
124. ngomong apa pun aku tak √ pertama tunggal yang mengacu pada penutur
56
percaya.” yakni Suparmi istri Basiyo
307
“Yang jelas saya tidak ingin Data saya merupakan bentuk deiksis persona
sepeda, Pak. Biar saya yang kasih pertama tunggal yang mengacu pada penutur
tebak-tebakan buat bapak. Nanti yakni Basiyo.
OTBTSLH2
125. kalau berhasil menebak, saya √
64
kasih sepeda. Bukan sepeda ontel.
Sepeda roda tiga, Pak. lumayan
buat cucu Bapak.”
“Mungkin Pak Basiyo bisa cerita, Data kita merupakan bentuk deiksis persona
kenapa Pak Basiyo tak bisa pertama jamak yang mengacu pada penutur
tertawa dan sedih lagi. Pak Basiyo dan lawan tutur yakni pak presiden dan pak
mendapatkan kehormatan Bintang presiden.
Maha Putera Utama karena Pak
Basiyo rakyat yang patut di
OTBTSLH2 contoh. Rakyat teladan. Rakyat
126. √
65 yang baik karena tak lagi bisa
sedih dengan segala macam
penderitaan. Kalau semua rakyat
di negeri ini seperti Pak Basiyo,
pasti negara kita cepat maju.
Jelaskan kenapa, Pak Basiyo tak
bisa tertawa lagi?”
“Coba kalau nanti benar-benar Pada tuturan tersebut data kita merupakan
mati jadi pahlawan, pasti nggak bentuk deiksis persona pertama jamak yang
OTBTSLH2 mau kenal sama kita. Dasar orang mengacu pada penutur dan lawan tutur yakni
127. √
66 aneh. Pura-pura saja suka warga sekitar rumah Basiyo.
perhatian, nggak ingin dapat
pujian. Dasar pelawak tolol sok.”
“Sidang bisa dilanjutkan, karena Data ini merupakan bentuk deiksis ruang atau
ini bukan menyangkut dakwaan. tempat. Pada tuturan tersebut data ini mengacu
128. SMH21 √
Kita hanya ingin meminta pada tempat terjadinya tuturan yaitu berada di
kesaksian secara terbuka.” ruang sidang.
“Tidak penting apa pendapatnya, Pada tuturan tersebut data ini merupakan
129. SMH22 sidang ini hanya ingin tahu √ bentuk deiksis ruang atau tempat yang
kesaksiannya.” mengacu pada tempat terjadinya tuturan yaitu
308
“Saudara Saksi Mata, sekali lagi Pada tuturan tersebut data pengadilan
kami peringatkan, jangan merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat
membuat gaduh pengadilan. yang mengacu pada letak tuturan tersebut
130. SMH22 √
Makin kamu sering terjadi yaitu di sebuah pengadilan.
menggonggong, hanya
membuktikan kekuatanmu.”
“Karena itulah saya perintahkan Data di ruang sidang ini merupakan bentuk
saudara Saksi Mata tak terlalu deiksis ruang atau tempat yang mengacu pada
131. SMH22 √
sering menggonggong di ruang letak sebuah tuturan tersebut terjadi yaitu
sidang ini, paham?” berada di ruang persidangan.
“Kami ingin mendengar pendapat Pada tuturan tersebut data persidangan ini.
para ahli yang terhormat, agar Data ini merupakan bentuk deiksis ruang atau
132. SMH23 kami yakin dengan kesaksian √ tempat yang mengacu pada tempat tuturan
yang akan disampaikan Saksi tersebut terjadi yakni di sebuah persidangan.
Mata dalam persidangan ini.”
“Karena pada prinsip, seluruh Pada tuturan tersebut data persidangan ini
ekspresi Saksi Mata adalah tanda, merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat
yang mengandung makna yang mengacu pada lokasi tuturan
komunikasi. Bahkan tinggi rendah berlangsung yaitu berada dalam ruang
keras kecilnya suara ketika ia persidangan.
133. SMH26 menggonggong adalah √
komunikasi. Dalam konteks
semiotika inilah, saya yakin, saksi
mata mengerti kenapa ia menjadi
saksi kunci dalam persidangan
ini.”
“Menganggapnya sebagai Pada tuturan tersebut data ini merupakan
kambing hitam saja sudah bentuk deiksis ruang atau tempat. Data ini
134. SMH29 merupakan penghinaan bagi √ mengacu pada lokasi tuturan tersebut
dirinya, karena Saksi Mata bukan berlangsung yaitu berada dalam ruang
kambing, melainkan anjing. pengadilan.
309
“Saya, dengan penuh kesadaran, Pada tuturan tersebut data ini merupakan
memilih sel ini.” bentuk deiksis ruang atau tempat yang
141. KKTH76 √ letaknya dekat dengan penutur, data tersebut
mengacu pada lokasi tempat tuturan terjadi
yaitu berada dalam sebuah sel.
“Mereka sudah menyiapkan sel Pada tuturan tersebut data ini merupakan
besar, dengan perabot lengkap, bentuk deiksis ruang yang letaknya dekat
kulkas dan televisi, tapi saya dengan penutur, data ini mengacu pada
menolak. Saya tak seperti ruangan sel sempit yang di tempatinya saat di
koruptor lain yang manja, yang di dalam penjara.
142. KKTH76 √
penjara pun ingin menikmati
fasilitas mewah. Sel sempit ini
justru membuat saya bersyukur,
karena saya bisa jadi merenung.
Lihatlah sel ini mirip gua.”
“Kuharap kalian tak keberatan ia Data di sini pada tuturan tersebut merupakan
tinggal di sini. Ia diusir dari bentu deiksis ruang yang letaknya dekat
143. KTAH93 √
surga…” dengan penutur. Data tersebut mengacu pada
lokasi tuturan berlangsung yaitu di kuburan.
“benat-benar beruntung kita Data ini pada tuturan tersebut merupakan
punya tetangga sebaik Pak Kor. bentuk deiksis ruang atau tempat yang
Meski kaya beliau tidak sombong. letaknya dekat dengan penutur. Data tersebut
Ia masih mau menyempatkan mengacu pada lokasi sebuah tuturan yaitu di
144. KTAH98 √
menengok kita yang melarat. negara indonesia.
Kalau semua orang kaya di negeri
ini sebaik pak Kor, pasti nggak
ada orang miskin kelaparan.”
“Ingat setelah banjir tahun lalu, Pad atuturan tersebut data jalan di depan gang
siapa yang langsung memperbaiki merupakan deiksis ruang yang megacu pada
jalan di depan gang kita yang letak tuturan tersebut terjadi yaitu berada pada
145. KTAH106 rusak penuh genangan air? Pak √ sebuah gang. Data kampung pada tutran
Kor, kan! Tiap menjelang tersebut merupakan bentuk deiksis ruang yang
Lebaran rumah Pak Kor juga mengacu pada letak tuturan tersebut terjadi
terbuka buat kita, kita selalu yaitu berada di sebuah permukiman warga.
313
“Di sini, kita memang seperti Data di sini pada tuturan tersebut merupakan
pemimpin dan pejuang zaman bentuk deiksis ruang atau tempat yang
149. LPKH127 dulu, yang punya kesamaan nasib √ letaknya dekat dengan penutur dan mengacu
dan perjuangan.” Ujar Sarusi pada tempat tuturan tersebut terjadi yaitu
berada pada sebuah sel tahanan penjara.
“Karena semua pemimpin masuk Pada tuturan tersebut data ini merupakan
penjara ini.” bentuk deiksis ruang atau tempat yang
150. LPKH132 √
mengacu pada letak tuturan tersebut terjadi
yaitu berada dalam sebuah penjara.
“Berarti Pak Sugeng kurang Data ke sini pada tuturan tersebut merupakan
gendut dong, makanya masuk ke bentuk deiksis ruang atau tempat yang
151. LPKH133 sini.” √ letaknya dekat dengan penutur dan mengacu
pada tempat tuturan tersebut terjadi yaitu
berada pada sebuah sel tahanan penjara.
“Emmm, dalam kasusmu, amu Pada tuturan tersebut data di sini merupakan
menutupi banyak fakta, sehingga bentuk deiksis ruang atau tempat yang
hanya kamu sendiri yang masuk letaknya dekat dengan penutur dan mengacu
penjara. Kamu melindungi semua pada tempat tuturan tersebut terjadi yaitu
atasanmu yang terlibat. Oleh berada pada sebuah sel tahanan penjara.
meraka yang diselamatkanmu,
152. LPKH138 √
kamu dianggap hebat. Tapi, bagi
kawan-kawan di sini, kamu
hanyalah seorang pengecut.
Karena tak pernah berani
menyebutkan nama-nama yang
ikut korupsi denganmu.”
“Aku kenal orang miskin yang Pada tuturan tersebut data di panggung
jadi pelawak. Bertahun-tahun ia merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat
jadi pelawak, tapi tak pernah ada yang mengacu pada letak pelawak saat
153. POMBH142 √
yang tersenyum menyaksikannya melakukan lawakannya.
di panggung. Baru ketika ia mati,
semua orang tertawa.”
315
“Tidak. Semua jadi pengemis di Pada tuturan tersebut data itu merupakan
kampus itu.” bentuk deiksis ruang yang mengacu pada
154. POMBH144 √
sebuah tuturan yaitu pengemis yang berada di
sebuah kampus.
“Kalau tetpa miskin, malah Pada tuturan tersebut data di negeri ini
banyak gunanya kn? Biar ada merupakan bentuk deiksis ruang yang
yang terus berdesak-desakan dan mengacu pada letak tuturan tersebut yaitu
saling injak stiap kali ada berada dalam sebuah negara yang banyak
pembagian beras dan sumbangan. orang miskin.
155. POMBH153 Biar ada yang terus ditipu setiap √
menjelang pemilu. Itulah
sebabnya, kenapa di negeri ini
orang miskinterus
dikembangkanbiakan dan
dibudidayakan.”
“Saya sudah bilang ke kawan- Pada tersebut data penjara merupakan bentuk
kawan, biar saya saja yang masuk deiksis ruang atau tempat yang mengacu pada
penjara, tapi mereka tak mau. lokasi yang jauh dari penutur yaitu
DTPMSKH
156. Saya yakin, mereka semua sudah √ mencerikatakan teman-temannya yang berada
H164
bersengkongkol hendak dalam penjara.
mengorbankan kamu.” Sarmin
menyalakan sebatang rokok.
“kita bisa bertukar seperti. Biar Pada tersebut data di penjara merupakan
jiwa kamu pindah sementara ke bentuk deiksis ruang atau tempat yang
tubuh saya. Jadi ketika nanti mengacu pada lokasi yang jauh dari penutur
DTPMSKH dipenjara, senbenarnya yang yaitu menceritakan kemungkinan bahwa
157. √
H165 dipenjara adalah saya. Karena mereka bertukar tubuh dan hidup di dalam
jiwa kamu tetap bebas di tubuh penjara.
saya.”
“Aku hanya ingin sejenak Pada tuturan tersebut data ini merupakan
menikmati kenangan di meja ini. bentuk deiksis ruang yang mengacu pada letak
158. PKH185 Semoga kau tak keberatan.” √ tuturan tersebut yaitu berada di sebuah
restoran yang terdapat meja.
316
“Kau tahu, hanya dengan Data ini pada tuturan tersebut merupakan
kenangan kita bisa menikmati bentuk deiksis ruang yang mengacu pada letak
kembali kebahagiaan yang telah tuturan tersebut yaitu berada di sebuah
159. PKH187 hilang. Karena itulah kita suka √ restoran yang terdapat meja.
merayakan kenangan. Lima tahun
lalu, lelaki yang kucintai
melamarku di meja ini.”
“Aku yakin, kau datang ke sini Pada tuturan tersebut data ke sini merupakan
juga ingin menikmati bentu deiksis ruang atau tempat yang letaknya
160. PKH188 kenanganmu bukan. Kau bisa √ dekat dengan penutur yang mengacu pada
menceritaan kenanganmu, bila tak tuturan tersebut di ujarkan yaitu berada di
keberatan.” sebuah restoran.
“Ketika menunggu di kantor Data di kantor polisi merupakan bentuk
polisi. Rasanya seperti mendengar deiksis ruang atau tempat yang mengacu pada
161. BPPH219 √
suara malaikat maut yang sedang lokasi tuturan tersebut terjadi yaitu penutur
mengabsen namaku agar antre ” berada di kantor polisi.
“Besok kamu ikut, kamu bereskan Pada tuturan tersebut data ke pantai
saja secepatnya. Kita berangkat merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat
162. BPPH226 ke pantai menggunakan pesawat √ yang mengacu pada tujuan tuturan tersebut
jet pribadi.” yaitu pergi ke pantai.
“Sudah saatnya memang, negeri Pada tuturan tersebut data negeri ini
ini mempunyai pahlawan seorang merupakan bentuk deiksis ruang yang
OTBTSLH2
163. pelawak.” √ mengacu pada letak tuturan tersebut yaitu
63
berada dalam sebuah negara yang kekurangan
pahlawan seorang pelawak.
317
“Mungkin Pak Basiyo bisa cerita, Pada tuturan tersebut data ini merupakan
kenapa Pak Basiyo tak bisa bentuk deiksis ruang yang mengacu pada letak
tertawa dan sedih lagi. Pak Basiyo tuturan tersebut yaitu berada dalam sebuah
mendapatkan kehormatan Bintang negara yang ingin mempunyai rakyat yang
Maha Putera Utama karena Pak maju dan berkembang
Basiyo rakyat yang patut di
OTBTSLH2 contoh. Rakyat teladan. Rakyat
164. √
65 yang baik karena tak lagi bisa
sedih dengan segala macam
penderitaan. Kalau semua rakyat
di negeri ini seperti Pak Basiyo,
pasti negara kita cepat maju.
Jelaskan kenapa, Pak Basiyo tak
bisa tertawa lagi?”
“Yang Mulia, bukankah ini Pada tuturan tersebut data saat ini merupakan
berlebihan dan tak masuk akal, bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
kita menghadirkan Saksi Mata, tuturan tersebut terjadi yaitu siang hari di
165. SMH21 sedangkan sampai saat ini kita √ ruang pengadilan.
belum menemukan siapa
terdakwanya?”
“Ia memang terlihat sedikit Data saat ini pada tuturan tersebut merupakan
gugup, terkesan ragu-ragu, tetapi bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
itu tidak menandakan kalau ia waktu tuturan tersebut terjadi yaitu siang hari
menyimpan kebohongan. Saya yang menjelaskan kondisi saudara Saksi Mata.
166. SMH24 √
telah mengenal banyak wajah
yang begitu jujur, tapi rasanya tak
ada yang melebihi kejujuran
saudara Saksi Mata saat ini.”
318
“Kalau ngerti kamu mati duluan Data dulu pada tuturan tersebut merupakan
begini, mana mungkin dulu saya bentuk deiksis waktu yang menjelaskan
mau kawin sama kamu. Mestinya, kejadian sebelum tuturan terjadi, yang
167. MSSPH36 kalau mau mati bilang-bilang, biar √ mengenang kkehidupan suaminya terdahulu.
ada persiapan, jangan mendadak
begini, bikin repot saja,” gerutu
istrinya.
“Aku tak mau ketika puisi datang Pada tuturan tersebut data setiap hari
menemuiku, aku sedang tertidur. merupakan bentuk deiksis waktu yang
168. MSSPH38 Pastilah puisi kecewa kalau √ menyatakan aktivitas penyair yang hanya
menjumpai penyair yang setiap tidur.
hari kerjanya hanya tidur”
“Biasanya sih, rata-rata, warga di Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
sini memilih paket sedarhana ini. bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
Harga-harganya masih terjangkau. waktu setelah tuturan terjadi yaitu esok
Kapur barus, kembang, daun harinya mendapatkan gratis minyak wangi dan
pandan, itu satu paket. Malah kayu randu yang cepat lapuk.
nanti dapat gratis minyak wangi
cap Duyung. Jenis-jenis kain
kafannya juga bisa Ibu pilih
sendiri. Saya kira kalau ambil
paket setengah harga yang ini
169. MSSPH41 juga menarik. Di situ, tertulis √
jenis kain kafannya memang tak
terlalu halus, tapi ya tidak terlalu
kasar amat. Juga nisannya, tidak
dari batu, tapi dari kayu. Nisan
kayu malah lebih banyak pilihan.
Mau dari kayu apa? Mahoni,
nangka atau randu? Tapi kalau
nisanya dari kayu randu nanti
cepat lapuk, Bu. Saya sarankan
cukup kayu mahoni saja. Ini
319
“Dilanjutkan besok malam saja Data besok malam merupakan bentuk deiksis
175. MSSPH59 ya ceritanya.” √ waktu yang mengacu setelah tuturan terjadi
yaitu esok hari untuk melanjutkan ceritanya.
“Mengakui semua ini justru Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
membuat saya merasa lega, bentuk deiksis waktu yang tuturannya terjadi
daripada harus capai-capai setelah tuturan berlangsung yaitu bantahan
membela diri. Saya tak akan seorang korupsi ketika sidang terjadi.
membantah. Kalaupun nanti
harus ada yang dibantah, biarlah
itu menjadi tugas dan tanggung
jawab para pengacara saya.
176. KKTH72 √
Karena memang untuk itulah
mereka dibayar. Saya akan
berjuang bersama-sama kalian,
seluruh rakyat, untuk bahu-
membahu memberantas korupsi.
Jangan sampai kalian ikut-ikut
korupsi. Korupsi itu buruk! Yang
baik ya yang tidak ketahuan.”
“Sebagai mantan daripada Pada tutran tersebut data hari ini merupakan
koruptor yang baik, pertama-tama bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
izinkanlah daripada saya tuturan tersebut terjadi yaitu hari itu juga.
mengucapken daripada puja dan
puji syukur kepada Tuhan yang
177. KKTH74 √
Maha Esa, karena telah
memberiken daripada rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga sampai
hari ini masih banyak dari
kolega-kolega saya yang bisa
322
“semua yang tadi dikatakan boleh Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
dimasukkan bigrafi itu nanti? bentuk deiksis waktu yang mengacu setelah
181. KKTH79 √ tuturan tersebut terjadi yaitu semua
uacapannya kepada wartawan akan di catat
tanpa ada yang tertiggal.
“Celanaku sedang kupinjamkan Pada tuturan tersebut data sekarang ini
pada Tuhan. Ia lebih merupakan bentuk deiksis waktu yang
membutuhkan. Malu kan, kalau Ia mengacu pada tuturan tersebut terjadi saat itu
ketemu orang tak memakai juga.
182. KTAH92 celana. Ku pinjamkan celanaku, √
agar Tuhan terlihat santun.
Apalagi sekarang ini lagi musim
banyak orang yang katanya begitu
mencintai Tuhan.”
“Kalau keadaannya begini, saya Pada tuturna tersebut data tiap hari
mau bertukar nasib dengan anjing merupakan bentuk deiksis waktu yang
itu. Setidaknya anjing itu kini mengacu pada aktivitas sehari-hari yang
hidupnya jauh lebih nyaman. dirasakan oleh anjing milik Pak Kor.
Tinggal di rumah mewah. Tiap
hari dapat makan enak. Kabarnya
kalau makan daging pun selalu
daging impor. Kamu tahu, berapa
biaya makan untuk anjing itu?
183. KTAH101 Bisa buat biaya makan kita √
berbulan-bulan. Baru sakit sedikit
saja, Pak Kor langsung membawa
anjing. Padahal kamu tahu
sendiri, itu Mak Jumi yang
rumahnya di pojok gang itu,
sudah bertahun-tahun tergolek
digerogoti berbagai macam
penyakit, jangankan ke dokter,
beli sebiji obat pun gak mampu.”
324
“Ingat setelah banjir tahun lalu, Pada tuturan tersebut data tahun lalu
siapa yang langsung memperbaiki merupakan bentuk deiksis waktu yang
jalan di depan gang kita yang mengacu pada sebelum waktu terjadinya
rusak penuh genangan air? Pak ujaran yaitu banjir yang dialami dahulu. Data
Kor, kan! Tiap menjelang taip menjelang lebaran merupakan bentuk
Lebaran rumah Pak Kor juga deiksis waktu yang mengacu pada waktu
terbuka buat kita, kita selalu setelah tuturan diujarkan yaitu kebaikan Pak
184. KTAH106 √
diundang makan-makan dan dapat Kor pada saat itu. Data tujuh belasan sampai
pembagian beras, meskipun cuma perayaan mauladan merupakan bentuk deiksis
beras miskin. Tiap kampung kita waktu yang mengacu pada waktu tuturan
ada acara, dari tujuh belasan tersebut yaitu menceritakan kebaikan Pak Kor.
sampai perayaan Mauladan,
Pak Kor juga selalu ngasih
sumbangan.
“Ini pertemuan rutin yang Pada tuturan tersebut data tiap malam rabu
diadakan tiap malam rabu.” merupakan bentuk deiksis waktu yang
185. LPKH122 √ mengacu pada pertemuan para tahanan di sel
penjara.
“Kamu pasti pernah dengar Pada tuturan tersebut data ketika merupakan
lelucon tentang pencuri motor, bentuk deiksis watu yang mengacu pada
yang begitu masuk penjara akan waktu singkat pada saat keluar dari tahanan.
makin pintar. Ketika keluar, ia Data nanti merupakan bentu deiksis waktu
tak lagi menjadi pencuri motor, yang mengacu pada waktu tuturan sebelum
tetapi pencuri mobil. Pintar- kejadian yaitu hari selanjutnya apabila keluar
pintarlah bergaul di sini, maka dari penjara.
186. LPKH123 kamu akan makin cerdas. Kalau √
sebelumnya kamu hanya
mengambil ratusan juta, begitu
keluar, kamu akan tahu
bagaimana caranya menilap
ratusan miliar. Anggap saja kamu
sedang sekolah S2 atau S3 di sini
dan nanti keluar sekaligus lulus
325
“Kelak, mereka pasti akan Pada tuturan tersebut data kelak merupakan
menjadi orang miskin yang baik bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
194. POMBH140 dan sukses.” √ waktu yang akan terjadi setelah tuturan
diujarkan yaitu harapan untuk orang-orang
miskin kedepannya.
“Ialah ketika aku dan anak-anak Pada tuturan tersebut data ketika merupakan
195. POMBH140 begitu kelaparan, lalu √ bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
menyembelihmu.” Jawan istrinya waktu singkat pada saat tuturan di ujarkan.
“Aku kenal orang miskin yang Pada tuturan tersebut data bertahun-tahun
jadi pelawak. Bertahun-tahun ia merupakan bentuk deiksis waktu yang
jadi pelawak, tapi tak pernah ada mengacu pada sebuah kehidupan yang
196. POMBH142 √
yang tersenyum menyaksikannya dialaminya sudah lama
di panggung. Baru ketika ia mati,
semua orang tertawa.”
“Aku punya kolega orang miskin Data sekarang pada tuturan tersebut
yang aku kagumi. Dia merintis merupakan bentuk deiksis waktu yang
karier jadi pengemis, untuk mengacu pada saat tuturan tersebut terjadi.
197. POMBH144 membesarkan anaknya. Sekarang √
satu anaknya di ITB, satu di UI,
satu di UGM, dan satunya lagi di
UNDIP.”
“Orang miskin perlu juga sesekali Pada tuturan tersbeut data sesekali merupakan
nyantai kan? Lagi pula, beginilah bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
198. POMBH145 nikmatnya jadi orang miskin. √ waktu singkat yang bisa digunakan untuk
Punya waktu berleha-leha.” bersantai.
327
“Itu perempuan yang kemarin Pada tuturan tersebut data kemarin merupakan
baru melahirkan. Anaknya sudah bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
selusin, suaminya minggat, dan ia kejadian yang sudah terjadi setelah tuturan
199. POMBH149 merasa repot kalau mesti √ diujarkan yaitu perempuan yang melahirkan.
menghidupi satu jabang bayi lagi.
Makanya ia memilih membakar
diri.”
“hanya orang miskin gadungan Data sekarang pada tuturan tersebut
yang mau mati bunuh diri. merupakan bentuk deiksis waktu yang
200. POMBH150 Untunglah, sekarang saya sudah √ mengacu pada saat tuturan tersebut terjadi.
resmi jadi orang miskin”
“sekarang anak-anakku tak perlu Data sekarang pada tuturan tersebut
lagi repot-repot mengemis dengan merupakan bentuk deiksis waktu yang
tampang dimelas-melaskan, buat mengacu pada saat tuturan tersebut terjadi.
201. POMBH151 apa? Toh, sekarang kami sudah √
nyaman jadi orang miskin. Tak
sembarang orang bisa punya
Kartu Tanda Miskin seperti ini.”
“Saya sudah lama kenal Raden Pada tuturan tersebut data sudah lama
Mas Kanjeng. Banyak juga kok merupakan bentuk deiksis wakt yang mengacu
DTPSMKH yang sering minta bantuannya. pada sebuah peristiwa yang dahulu pernah
202. Dia bisa mengubah batu jadi emas √ terjadi yaitu sudah sejak dahulu penutur kenal
H164
hanya dengan menyentuh. Ia bisa dengan Raden Mas.
memindahkan penyakit jiwa.”
“kita bisa bertukar seperti. Biar Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
jiwa kamu pindah sementara ke bentuk deiksis waktu yang mnegacu pada
DTPSMKH tubuh saya. Jadi ketika nanti kejadian setelah tuturan diujaran yaitu esok
203. dipenjara, senbenarnya yang √ hari ketika di penjara.
H165
dipenjara adlah saya. Karena jiwa
kamu tetap bebas di tubuh saya.”
328
“Kalau perlu besok sidang, saya Pada tuturan tersebut data besok merupakan
DTPSMKH siap!” bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
204. √ kejadian setelah tuturan diujarkan. Yaitu hari
H176
berikutnya ketika sidang.
“Aku hanya ingin sejenak Pada tuturan tersebut data sejenak merupakan
menikmati kenangan di meja ini. bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
205. PKH185 Semoga kau tak keberatan.” √ waktu tuturan tersebut diujarkan yaitu,
menumpang sebentar saja di meja yang penuh
kenangan.
“Kau tahu, hanya dengan Pada tuturan tersebut data lima tahun lalu
kenangan kita bisa menikmati merupakan bentuk deiksis waktu yang
kembali kebahagiaan yang telah mengacu pada kejadian terdahulu yaitu sebuah
206. PKH187 hilang. Karena itulah kita suka √ kenangan dengan lelaki yang ia cintai.
merayakan kenangan. Lima
tahun lalu, lelaki yang kucintai
melamarku di meja ini.”
“Mungkin selama ini aku tetrlalu Pada tuturan tersebut data selama ini
mempercayai Bram.” merupakan bentuk deiksis waktu yang
207. PKH189 √ mengacu pada waktu dahulu hingga sekarang
yang telah ia alami yaitu mempercayai
lelakinya.
“Bila kau memang penasaran, Pada tuturan tersebut data sejak kapan
kenapa tak kau cari tahu saja merupakan bentuk deiksis waktu yang
kebenarannya? Ini kota kecil, mengacu pada waktu terjadi perempuan
208. PKH190 dengan mudah kita mencari tahu √ tersebut mengenal Bram.
siapa perempuan itu. Sejak
kapan ia mengenal Bram dan
seterusnya….”
329
“Dia sama sekali tidak mengenal Pada tuturan tersebut data lalu merupakan
Bram, suaminya pekerja tambang, bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
mati karena ledakan gas. waktu tuturan yang sudah lama terjadi yaitu
Tubuhnya melepuh dan gosong seorang yang memebri kenang sudah lama
hingga ia tak berani melihat. Ia datang kepada perempuan itu.
209. PKH191 √
ingin mengenang suaminya tidak
dengan bayangan yang
mengerikan seperti itu. Lalu
seorang datang memberi
kenangan.”
“Mestinya tadi kamu akting, Pada tuturan tersebut data tadi merupakan
terguling-guling atau bilang kamu bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
patah. Kita bisa peras yang nabrak waktu yang baru saja terjadi yaitu sebuah
210. BPPH212 kamu itu, besok lagi, kalau kamu √ kecelakaan yang menimpa Otok. Data besok
ketabrak, bilang kami!” merupakan bentuk deiksis waktu yang
mengacu pada waktu peristiwa yang sesudah
tuturan diujarkan yaitu keesokan harinya.
“Iya, dihukum lima tahun.” Pada tuturan tersebut data lima tahun
211. BPPH216 √ merupakan bentuk deiksis waktu yang
mengacu pada lamanya hukuman.
“Ketika menunggu di kantor Pada tuturan tersebut data ketika merupakan
polisi. Rasanya seperti mendengar bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
212. BPPH219 suara malaikat maut yang sedang √ waktu singkat pada saat menunggu di kantor
mengabsen namaku agar antre ” polisi.
“Saya hanya melaksanakan Pada tuturan tersebut data selama ini
kewajiban hukum untuk merupakan bentuk deiksis waktu yang
mendampingi dan membela Otok, mengacu pada waktu dahulu hingga sekarang
yang selama ini menerima yang telah ia alami yaitu perlakuan teror. Pada
213. BPPH220 perlakuan teror yang begitu √ tuturan tersebut data bertahun-tahun
mengerikan, sehingga hidupnya merupakan bentuk deiksis waktu yang
tak pernah tenang karena berbagai mengacu pada sebuah kehidupan yang
cemoohan, hinaan di luar batas dialaminya sudah lama.
perikemanusiaan, makian, dan
330
“Bener loh om, mumpung mama Data besok pada tuturan tersebut merupakan
nggak jadi. Besok setelah sama bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
219. KCBH232 temen-temen. Saya pasti nemuin √ kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu esok
om. Pokonya saya kepingin hanya harinya menemui om.
berdua sama om.”
“Besok kau ada waktu?” Data besok pada tuturan tersebut merupakan
bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
220. KCBH234 √ kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu
meminta izin untuk bertemu.
“Minggu depan vonis akan Pada tuturan tersebut data minggu depan
diputuskan. Ada kurir yang mesti merupakan bentuk deiksis waktu yang
221. C10H235 saya temui. Tak bisa diwakilkan. √ mengacu pada kejadian setelah tuturan terjadi.
Begini repotnya kalau berurusan
dengan hukum yang berengsek.”
“Kok kamu diam Babe? Nggak Data besok pada tuturan tersebut merupakan
seneng ya aku bisa ikut kamu? bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
Apa kamu mau pergi sama yang kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu
222. KCBH236 lain ya?, yaudah, besok aku ikut √ mempunyai janji hari esoknya untuk keluar
kamu. Aku sudah beli lingerie dengan kekasihnya.
stripis dan kostum suster kok.”
“Mendadak tadi mama telepon. Pada tuturan tersebut data tadi merupakan
Padahal sih kepenginnya sama bentuk deiksis waktu yang telah berlalu yang
223. KCBH239 Om.” √ mengacu pada telepon mamanya sudah terjadi
sesudah tuturan diujatkan.
“Itu saat saya umur 20 tahun. Pada tuturan tersebut data setiap malam
Basiyo 3 tahun lebih muda dari adalah bentu deiksis waktu yang mengacu
saya. Saya bisa memahami pada aktivitas yang dilakukan secara terus-
OTBTSLH2 kemarahannya. Siapa yang akan menerus ketika matahari terbenam.
224. √
51 sanggup terus-menerus dihantui
bayangan orang yang begitu
dicinta dalam keadaan terhina
seperti itu, ta berdaya, dan
332
“Yang jelas saya tidak ingin Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
sepeda, Pak. Biar saya yang kasih bentuk deiksis waktu yang mnegacu pada
tebak-tebakan buat bapak. Nanti kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu
OTBTSLH2 kalau berhasil menebak, saya apabila berhasil menebak maka Basiyo akan
227. √
64 kasih sepeda. Bukan sepeda ontel. meberi sepeda ontel.
Sepeda roda tiga, Pak. lumayan
buat cucu Bapak.”
“Coba kalau nanti benar-benar Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
mati jadi pahlawan, pasti nggak bentuk deiksis watu yang mengacu pada
OTBTSLH2 mau kenal sama kita. Dasar orang waktu kejadian diujarkan setlah tuturan
228. aneh. Pura-pura saja suka √ diujarkan yaitu apabila keesokan harinya
66
perhatian, nggak ingin dapat Basiyo mati jadi pahlawan.
pujian. Dasar pelawak tolol sok.”
334
persidangan tersebut.
“Tidak penting apa pendapatnya, sidang ini hanya Penunjukkan Data –nya mempunyai fungsi sebagai Penunjukkan
8. SMH22 ingin tahu kesaksiannya.” karena mengacu pada tersangka dalam sidang tersebut
yaitu seekor anjing.
“Saudara Saksi Mata, sekali lagi kami peringatkan, Subjek, Objek, dan Pada tuturan tersebut data kami mempunyai fungsi
jangan membuat gaduh pengadilan. Makin kamu Penunjukkan sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
sering menggonggong, hanya membuktikan hakim dan jaksa. Data kamu mempunyai fungsi sebagai
9. SMH22 kekuatanmu.” objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu saudara
saksi mata. Data –mu mempunyai fungsi sebagai
penunjukan karena menunjuk kekuatan saudara saksi
mata.
“Karena itulah saya perintahkan saudara Saksi Mata Subjek Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
10. SMH22 tak terlalu sering menggonggong di ruang sidang ini, sebagai subjek yang mengacu pada penutur yaitu
paham?” hakim dalam persidangan.
“Kami ingin mendengar pendapat para ahli yang Subjek Data kami pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
terhormat, agar kami yakin dengan kesaksian yang sebagai subjek karena mengacu pada penutur.
11. SMH23
akan disampaikan Saksi Mata dalam persidangan
ini.”
“Di bawah sumpah saya menegaskan, Saksi Mata Subjek Data saya pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
12. SMH23 dalam kondisi stabil, dan tidak dalam keadaan sebagai subjek pada tuturan tersebut karena mengacu
tertekan oleh pihak mana pun,” kata ahli psikologi. pada penutur yaitu ahli psikologi.
“Saya bisa memastikan , dari ekspresi wajah Saksi Subjek dan Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
Mata, dan berdasarkan struktur rahang dan tulang Penunjukkan sebagai subjek karena mengacu pada penutur. Data –
13. SMH24 pipinya , juga caranya mengedipkan mata dan nya mempunyai fungsi sebagai penunjukkan yang
menggerak-gerakkan ekornya, saudara Saksi Mata menunjuk tulang pipi saudara saksi mata.
sangat bisa dipercaya,” ujar ahli fisiognomi
“Ia memang terlihat sedikit gugup, terkesan ragu- Objek dan Subjek Data ia pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
ragu, tetapi itu tidak menandakan kalau ia sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
menyimpan kebohongan. Saya telah mengenal saudara saksi mata. Data saya mempunyai fungsi
14. SMH24
banyak wajah yang begitu jujur, tapi rasanya tak ada sebagai subjek pada tuturan tersebut karena mengacu
yang melebihi kejujuran saudara Saksi Mata saat pada penutur yaitu ahli fisiognomi.
ini.”
“Karena pada prinsip, seluruh ekspresi Saksi Mata Penunjukkan, Pada tuturan tersebut data –nya mempunyai fungsi
15. SMH26
adalah tanda, yang mengandung makna komunikasi. Objek, dan Subjek sebagai penunjukkan yang menunjuk suara saudara
336
Bahkan tinggi rendah keras kecilnya suara ketia ia saksi mata. Data ia pada tuturan tersebut mempunyai
menggonggong adalah komunikasi. Dalam konteks fungsi sebagai Objek yang mengacu pada lawan tutur
semiotika inilah, saya yakin, saksi mata mengerti yaitu saudara saksi mata. Data saya mempunyai fungsi
kenapa ia menjadi saksi kunci dalam persidangan sebagai subjek yang mengacu pada penutur yaitu ahli
ini.” psikologi dan Semiotika
“Menganggapnya sebagai kambing hitam saja sudah Penunjukkan Data –nya pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
merupakan penghinaan bagi dirinya, karena Saksi sebagai penunjukkan yang menunjuk pada orang yang
Mata bukan kambing, melainkan anjing. Anjing sedang dibicarakan dalam tuturan tersebut yaitu
16. SMH29 yang harus menghormati hak-hak keanjingannya. saudara saksi mata yang berada dalam persidangan.
Pengadilan ini tak lebih pertunjukkan topeng
monyet, dan anjing itu hanyalah korban
persekongkolan jahat”
“Anjing itu telah membuat kita kehilangan harapan Subjek Data kita pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
17. SMH32 mempunyai pemimpin yang mampu membangkitan sebagai Subjek karena menunjuk penutur yaitu para
kembali martabat bangsa. Dasar anjing!” demonstran.
“Kalau ngerti kamu mati duluan begini, mana Objek dan Subjek Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
mungkin dulu saya mau kawin sama kamu. sebagai Objek yang mengacu pada lawan tutur yakni
18. MSSPH36 Mestinya, kalau mau mati bilang-bilang, biar ada suaminya. Data saya mempunyai fungsi sebagai subjek
persiapan, jangan mendadak begini, bikin repot yang mengacu pada penutur yaitu Sipon.
saja,” gerutu istrinya.
“Aku tak mau ketika puisi datang menemuiku, aku Subjek dan Pada tuturan tersebut data aku mempunyai fungsi
sedang tertidur. Pastilah puisi kecewa kalau penunjukkan sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu roh
19. MSSPH38
menjumpai penyair yang setiap hari kerjanya hanya penyair. Data –ku mempunyai fungsi sebagai
tidur” penunjukkan karena menunjuk penutur.
“Silahkan ibu pilih, mau paket kematian yang Objek Pada tuturan tersebut data Ibu mempunyai fungsi
20. MSSPH41
mana….” sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur.
“Biasanya sih, rata-rata, warga di sini memilih paket Objek, Pada tuturan tersebut data warga mempunyai fungsi
sedarhana ini. Harga-harganya masih terjangkau. penunjukkan, dan sebagai objek karena mengacu pada objek pembicaraan
Kapur barus, kembang, daun pandan, itu satu paket. Subjek yaitu orang-rang yang berada di sekitar rumah Sipon.
Malah nanti dapat gratis minyak wangi cap Duyung. Data saya mempunyai fungsi sebagai Subjek karena
21. MSSPH41
Jenis-jenis kain kafannya juga bisa Ibu pilih sendiri. mengacu pada penutur yaitu Pak Rt. Data kita
Saya kira kalau ambil paket setengah harga yang ini mempunyai fungsi sebagai Subjek pada tuturan
juga menarik. Di situ, tertulis jenis kain kafannya tersebut karena mengacu pada penutur yaitu Pak Rt dan
memang tak terlalu halus, tapi ya tidak terlalu kasar Ibu Sipon.
337
satu rupiah pun, sebab yang saya terima dalam mengacu pada penutur yaitu Mas Unas
bentuk dolar.”
“Kamu tahu, pajak itu mudah, yang sulit Objek Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
62. LPKH130 membayarnya.” sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
Bung Jayus.
“Saya baru baca berita, kalau saat ini jumlah orang Subjek Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
miskin hampir 100 juta. Sementara ekonomi hanya sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu Mas
63. LPKH131
dikuasai oleh 10 orang terkaya. Menurut saya ini Unas.
berita bagus.”
“Kalau bicara soal pemimpin, sebenarnya kita bisa Subjek Data kita mempunyai fungsi sebagai subjek yang
64. LPKH132 mengenali karakter pemimpin dari caranya karena menunju penutur dan lawan tutur yaitu Bang
menyelesaikan masalah.” Handi dan kawannya.
“Bila pemimpin itu politikus, ia akan menyelesaikan Objek Pada tuturan tuturan tersebut data ia mempunyai fungsi
65. LPKH132 masalah dengan cara membuat masalah baru, agar sebagai objek karena mengacu pada seseorang yang
masalah lama tertutupi.” menjadi objek pembicaraan yaitu pemimpin.
“Kau yakin ingin tahu?” Objek Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
66. LPKH136 sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
Otok.
“Emmm, dalam kasusmu, amu menutupi banyak Penunjukkan dan Data –mu pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
fakta, sehingga hanya kamu sendiri yang masuk objek sebagai penunjukkan karena menunjuk persona kedua
penjara. Kamu melindungi semua atasanmu yang yaitu lawan tutur yaitu Otok. Pada tuturan tersebut data
terlibat. Oleh meraka yang diselamatkanmu, kamu kamu mempunyai fungsi sebagai objek karena
67. LPKH138
dianggap hebat. Tapi, bagi kawan-kawan di sini, mengacu pada lawan tutur. Data mereka mempunyai
kamu hanyalah seorang pengecut. Karena tak pernah fungsi sebagai objek karena mengacu pada objek
berani menyebutkan nama-nama yang ikut korupsi pembicaraan yaitu orang-orang yang berada dalam
denganmu.” penjara.
“Aku sudah resmi jadi orang miskin.” Subjek Pada tuturan tersebut data aku mempunyai fungsi
68. POMBH140 sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
orang miskin.
“Kelak, mereka pasti akan menjadi orang miskin Objek Data mereka mempunyai fungsi sebagai objek karena
69. POMBH140 yang baik dan sukses.” mengacu pada objek pembicaraan yaitu orang-orang
miskin.
“Ceritakan kisah paling lucu dalam hidup kita….” Subjek Pada tuturan tersebut data kita mempunyai fungsi
70. POMBH140
sebagai subjek karena menunjuk penutur yaitu orang
345
bayi lagi. Makanya ia memilih membakar diri.” mempunyai fungsi sebagai objek karena mengacu pada
seseorang yang menjadi objek pembicaraan yaitu
perempuan.
“hanya orang miskin gadungan yang mau mati Subjek Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
78. POMBH150 bunuh diri. Untunglah, sekarang saya sudah resmi sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
jadi orang miskin” orang miskin.
“sekarang anak-anakku tak perlu lagi repot-repot Penunjukkan dan Data –ku pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
mengemis dengan tampang dimelas-melaskan, buat subjek sebagai penunjukkan karena menunjuk persona
79. POMBH151 apa? Toh, sekarang kami sudah nyaman jadi orang pertama yaitu penutur. Pada tuturan tersebut data kami
miskin. Tak sembarang orang bisa punya Kartu mempunyai fungsi sebagai subjek karena menunjuk
Tanda Miskin seperti ini.” penutur dan lawan tutur yaitu orang-orang miskin.
“Jadi kamu tak perlu cemas begitu, karena siapa Objek Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
80. DTPSMKHH161 yang mau mengalah akan mendapatkan sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
kemenangan.” seorang politisi.
“Tapi, menyangkut „apel impor‟yang harus Subjek Pada tuturan tersebut data kita mempunyai fungsi
diutamakan kepentingannya agar kita semua bisa sebagai subjek karena menunjuk penutur dan lawan
tetap medapatkan subsidi di pemilihan presiden tutur yaitu Pak Wiguyo dan politisi.
81. DTPSMKHH62
mendatang. Semua ini ya untuk kebaikan. Walau
kita merasa benar, lebih baik mengalah, supaya tak
ada yang kehilangan muka.”
“Lho, saya hanya ngasih jalan keluar, agar kamu Subjek dan objek Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
bisa terhindar dari kasus ini.” sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
82. DTPSMKHH163 Sarmin. Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai
fungsi sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur
yaitu seorang politisi.
“Saya sudah bilang ke kawan-kawan, biar saya saja Subjek dan objek Data saya pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
yang masuk penjara, tapi mereka tak mau. Saya sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
83. DTPSMKHH164 yakin, mereka semua sudah bersengkongkol hendak Sarmin. Data mereka mempunyai fungsi sebagai objek
mengorbankan kamu.” Sarmin menyalakan sebatang karena mengacu pada objek pembicaraan yaitu teman-
rokok. teman Sarmin.
“Saya sudah lama kenal Raden Mas Kanjeng. Subjek, Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
Banyak juga kok yang sering minta bantuannya. Dia penunjukkan, dan sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
84. DTPSMKHH164
bisa mengubah batu jadi emas hanya dengan objek Sarmin. Data –nya pada tuturan tersebut mempunyai
menyentuh. Ia bisa memindahkan penyakit jiwa.” fungsi sebagai penunjukkan karena menunjuk persona
347
perempuan.
“Kau tahu, hanya dengan kenangan kita bisa Objek dan Pada tuturan tersebut data kau mempunyai fungsi
menikmati kembali kebahagiaan yang telah hilang. penunjukkan sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
Karena itulah kita suka merayakan kenangan. Lima Ren. Pada tuturan tersebut data kita mempunyai fungsi
tahun lalu, lelaki yang kucintai melamarku di meja sebagai subjek karena menunjuk penutur dan lawan
92. PKH187
ini.” tutur yaitu seroang perempuan dan Ren. Data –ku pada
tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai
penunjukkan karena menunjuk persona pertama yaitu
penutur .
“Kepalanya bersandara ke bahuku yang menyetir Penunjukkan Data –nya pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
mobil sambil menangis.” sebagai penunjukkan karena menunjuk persona ketiga
yaitu kekasih seorang perempuan. Data –ku pada
93. PKH188
tuturan tersebut mempunyai fungsi sebagai
penunjukkan karena menunjuk persona pertama yaitu
penutur.
“Barangkali selama ini kau memang keliru” Objek Pada tuturan tersebut data kau mempunyai fungsi
94. PKH188 sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
Ren.
“Bila kau memang penasaran, kenapa tak kau cari Objek dan subjek Pada tuturan tersebut data kau mempunyai fungsi
tahu saja kebenarannya? Ini kota kecil, dengan sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
mudah kita mencari tahu siapa perempuan itu. Sejak Ren. Pada tuturan tersebut data kita mempunyai fungsi
kapan ia mengenal Bram dan seterusnya….” sebagai subjek karena menunjuk penutur dan lawan
95. PKH190
tutur yaitu Ren dan Vika. Pada tuturan tuturan tersebut
data ia mempunyai fungsi sebagai objek karena
mengacu pada seseorang yang menjadi objek
pembicaraan yaitu seorang perempuan.
“Oke, kalau kau tak mau, biar aku yang mencari Objek dan subjek Data kau mempunyai fungsi sebagai objek karena
tahu.” mengacu pada lawan tutur yaitu Ren. Pada tuturan
96. PKH190
tersebut data aku mempunyai fungsi sebagai subjek
karena mengacu pada penutur yaitu Vika.
“Dia sama sekali tidak mengenal Bram, suaminya Objek dan Pada tuturan tuturan tersebut data dia dan ia
pekerja tambang, mati karena ledakan gas. penunjukkan mempunyai fungsi sebagai objek karena mengacu pada
97. PKH191
Tubuhnya melepuh dan gosong hingga ia tak berani seseorang yang menjadi objek pembicaraan yaitu
melihat. Ia ingin mengenang suaminya tidak dengan seorang perempuan. Data –nya pada tuturan tersebut
349
bayangan yang mengerikan seperti itu. Lalu seorang mempunyai fungsi sebagai penunjukkan karena
datang memberi kenangan.” menunjuk persona ketiga yaitu seroang perempuan.
Data –nya mempunyai fungsi sebagai penunjukkan
karena menunjuk persona ketiga yaitu suami seroang
perempuan.
“Maksudmu?” Penunjukkan Data –mu pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
98. PKH191 sebagai penunjukkan karena menunjuk persona kedua
yaitu lawan tutur yaitu Vika.
“Sepertinya ada yang mengopi kenanganmu, Penunjukkan Pada tuturan tersebut data –mu mempunyai fungsi
99. PKH191 kemudian memberikan pada perempuan itu.” sebagai penunjukkan karena menunjuk persona kedua
yaitu lawan tutur yaitu Ren.
“Tapi monyet yang paling jelek pun masih lebih Objek Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
100. BPPH208 cakep dari kamu.” sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
Otok.
“Mestinya tadi kamu akting, terguling-guling atau Objek dan subjek Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
bilang kamu patah. Kita bisa peras yang nabrak sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
kamu itu, besok lagi, kalau kamu ketabrak, bilang Otok. Pada tuturan tersebut data kita mempunyai fungsi
101. BPPH212 kami!” sebagai subjek karena menunjuk penutur dan lawan
tutur yaitu preman dan otok. Data kami mempunyai
fungsi sebagai subjek karena menunjuk penutur dan
lawan tutur yaitu preman dan temannya.
“Kalau ketahuan itu bukan darah, kita bisa kena Subjek Pada tuturan tersebut data kita mempunyai fungsi
102. BPPH215 pasal 310.” sebagai subjek karena menunjuk penutur dan lawan
tutur yaitu pemimpin preman dan anggota preman.
“Iya. Maksud saya, nama baik kita sebagai penipu Subjek Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
akan tercemarkan.” sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
103. BPPH215 pemimpin preman. Data kita mempunyai fungsi
sebagai subjek karena menunjuk penutur dan lawan
tutur yaitu pemimpin preman dan anggota preman.
“Saya intruksikan agar kalian tidak melakuan hal- Subjek dan objek Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
hal yang konyol di luar bisnis kita. Jangan tergoda sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
104. BPPH216 mengambil telepon genggam, dompet, atau tas yang pemimpin preman. Pada tuturan tersebut data kalian
ada di mobil korban. Jangan bikin kerusakan. Ingat, mempunyai fungsi sebagai objek karena mengacu pada
kita ini hanya melakukan sedikit penipuan. Bukan lawan tutur yaitu anggota preman. Pada tuturan
350
maling atau perusuh,” tersebut data kita mempunyai fungsi sebagai subjek
karena menunjuk penutur dan lawan tutur yaitu
pemimpin dan anggota preman.
“Kamu ini pemimpin preman atau pemimpin partai Objek Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
105. BPPH216 politik?” sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
pemimpin preman.
“Lho, meskipun kita ini hanya kelompok preman, Subjek Pada tuturan tersebut data kita mempunyai fungsi
106. BPPH216 kita tidak boleh seperti partai politik. Politisi boleh sebagai subjek karena menunjuk penutur dan lawan
seperti preman, tapi kita tidak boleh meniru politisi.” tutur yaitu pemimpin dan anggota preman.
“Beruntunglah kamu punya wajah jelek, karena Objek dan Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
sangat potensial untuk bisa dihina. Kamu bisa penunjukkan sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
107. BPPH218 mendapatkan uang lebih banyak dengan wajah Otok. Data –mu pada tuturan tersebut mempunyai
jelekmu itu.” fungsi sebagai penunjukkan karena menunjuk persona
kedua yaitu lawan tutur yaitu Otok.
“Ketika menunggu di kantor polisi. Rasanya seperti Penunjukkan Data –ku pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
108. BPPH219 mendengar suara malaikat maut yang sedang sebagai penunjukkan karena menunjuk persona
mengabsen namaku agar antre ” pertama yaitu penutur.
“Saya hanya melaksanakan kewajiban hukum untuk Subjek Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
mendampingi dan membela Otok, yang selama ini sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
menerima perlakuan teror yang begitu mengerikan, pengacara.
109. BPPH220 sehingga hidupnya tak pernah tenang karena
berbagai cemoohan, hinaan di luar batas
perikemanusiaan, makian, dan ujaran permusuhan
yang diterima bertahun-tahun.”
“Wah kamu cakep banget hari ini, seperti pangeran Objek Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
110. BPPH221 Arab.” sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
Otok.
“Besok kamu ikut, kamu bereskan saja secepatnya. Objek dan subjek Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
Kita berangkat ke pantai menggunakan pesawat jet sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
111. KCBH226 pribadi.” sekretaris. Pada tuturan tersebut data kita mempunyai
fungsi sebagai subjek karena menunjuk penutur dan
lawan tutur yaitu Bos dan sekretaris.
“Kamu nggak marah kan, Babe? Ini mendadak Objek dan subjek Data kamu mempunyai fungsi sebagai objek karena
112. KCBH228
banget. Aku harus ikut rombongan Menteri mengacu pada lawan tutur yaitu kekasihnya. Pada
351
Perdagangan. Makanya besok aku nggak mungkin tuturan tersebut data aku mempunyai fungsi sebagai
ikut kamu. Kita atur lagi deh. Bener kan, kamu subjek karena mengacu pada penutur yaitu sekretaris.
nggak marah? Makasih Babe.” Data kita mempunyai fungsi sebagai subjek karena
menunjuk penutur dan lawan tutur yaitu sekretaris dan
kekasihnya.
“Besok saya nggak jadi diving sama teman-teman, Subjek Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
113. KCBH229 jadi bisa pergi sama Tante. Saya juga udah kangen sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
banget sama Tante.” seroang pemuda.
“Mama nggak bisa datang, tapi mama bisa beliin tas Objek dan Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
itu. Kamu bisa merayakan dengan kawan-kawanmu. penunjukkan sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
Kalau ada mama, nanti teman-temanmu malah anak perempuan. Data –mu pada tuturan tersebut
114. KCBH230
rikuh. Iya mama pasti beliin tas itu.” mempunyai fungsi sebagai penunjukkan karena
menunjuk persona kedua yaitu lawan tutur yaitu teman
dari anak perempuan.
“Bener loh om, mumpung mama nggak jadi. Besok Subjek Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
115. KCBH232 setelah ama temen-temen. Saya pasti nemuin om. sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
Pokonya saya kepingin hanya berdua sama om.” anak perempuan.
“Besok kau ada waktu?” Objek Pada tuturan tersebut data kau mempunyai fungsi
116. KCBH234 sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
seorang bos.
“kita harus ketemu” Subjek Pada tuturan tersebut data kita mempunyai fungsi
117. KCBH234 sebagai subjek karena menunjuk penutur dan lawan
tutur yaitu istri hakim dan seorang bos.
“Minggu depan vonis akan diputuskan. Ada kurir Subjek Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
yang mesti saya temui. Tak bisa diwakilkan. Begini sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
118. KCBH235
repotnya kalau berurusan dengan hukum yang seorang bos.
berengsek.”
“Kok kamu diam Babe? Nggak seneng ya aku bisa Objek dan subjek Pada tuturan tersebut data kamu mempunyai fungsi
ikut kamu? Apa kamu mau pergi sama yang lain ya?, sebagai objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu
119. KCBH236 yaudah, besok aku ikut kamu. Aku sudah beli kekasihnya. Pada tuturan tersebut data aku mempunyai
lingerie stripis dan kostum suster kok.” fungsi sebagai subjek karena mengacu pada penutur
yaitu sekretaris.
“Itu saat saya umur 20 tahun. Basiyo 3 tahun lebih Subjek dan Pada tuturan tersebut data saya mempunyai fungsi
120. OTBTSLH251
muda dari saya. Saya bisa memahami peunjukkan sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
352
kemarahannya. Siapa yang akan sanggup terus- Mbah Ngabdul. Data –nya pada tuturan tersebut
menerus dihantui bayangan orang yang begitu mempunyai fungsi sebagai penunjukkan karena
dicinta dalam keadaan terhina seperti itu, ta berdaya, menunjuk persona ketiga yaitu Basiyo.
dan berpelepotan tahi? Bisa saya bayangkan mimpi
buruk dan mengerikan yang mesti ditanggung setiap
malam. Sungguh saya sendiri tak sanggup mengingat
itu. Saya selalu menangis.”
“ketika saya merasa tak lagi punya apa-apa, saya Subjek Data saya pada tuturan tersebut, mempunyai fungsi
selalu diingatkan, semestinya tak perlu merasa sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
kehilangan apa-apa karena masih punya Suparmi.
121. OTBTSLH253
kebahagiaan. Meski sedikit. Beras bisa habis. Tapi,
kebahagiaan itu rezeki yang tak akan pernah habis
dinikamati.”
“Kalau keringatku bau perengus kecut ini, Penunjukkan, Data –ku pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
sebenarnya hanya untuk membuktikkan, apakah subjek dan objek sebagai penunjukkan karena menunjuk persona
kamu masih perhatian sama aku. Kalau kamu masih pertama yaitu penutur. Pada tuturan tersebut data kamu
mencium bauku, itu tandanya kamu masih perhatian mempunyai fungsi sebagai objek karena mengacu pada
122. OTBTSLH253 sama aku. Kan aku jadi senang. Makanya, kalau lawan tutur yaitu istrinya. Data aku mempunyai fungsi
kamu rajin mandi, kamu malah tidak punya sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
kesempatan memperhatikan aku. Kamu nanti marah, Basiyo.
karena menganggap aku tidak memberikan
kesempatan kamu untuk memperhatikanku.”
“kamu kan tahu sendiri, nggak mungkin aku sama Objek dan subjek Data kamu mempunyai fungsi sebagai objek karena
sinden. Aku dan sinden itu beda keyakinan! Aku mengacu pada lawan tutur yaitu istrinya. Data aku
yakin mau, sementara dia yakin tidak mau.” mempunyai fungsi sebagai subjek karena mengacu
123. OTBTSLH256 pada penutur yaitu Basiyo. Pada tuturan tuturan
tersebut data dia mempunyai fungsi sebagai objek
karena mengacu pada seseorang yang menjadi objek
pembicaraan yaitu sinden.
“Mbelegedesss… terserah, mau ngomong apa pun Subjek Pada tuturan tersebut data aku mempunyai fungsi
124. OTBTSLH256 aku tak percaya.” sebagai subjek karena mengacu pada penutur yaitu
istrinya.
“Yang jelas saya tidak ingin sepeda, Pak. Biar saya Subjek Data saya mempunyai fungsi sebagai subjek pada
125. OTBTSLH264
yang kasih tebak-tebakan buat bapak. Nanti kalau tuturan tersebut karena mengacu pada penutur yaitu
353
“Karena pada prinsip, seluruh ekspresi Saksi Mata Penunjuk umum Data ini pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
adalah tanda, yang mengandung makna komunikasi. penunjuk umum yang menunjuk lokasi pada tuturan
Bahkan tinggi rendah keras kecilnya suara ketika ia tersebut yaitu ruang sidang.
133. SMH26 menggonggong adalah komunikasi. Dalam konteks
semiotika inilah, saya yakin, saksi mata mengerti
kenapa ia menjadi saksi kunci dalam persidangan
ini.”
“Menganggapnya sebagai kambing hitam saja sudah Penunjuk umum Data ini pada tuturan tersebut mempunyai fungsi
merupakan penghinaan bagi dirinya, karena Saksi penunjuk umum yang menunjuk lokasi pada tuturan
Mata bukan kambing, melainkan anjing. Anjing tersebut yaitu ruang sidang.
134. SMH29 yang harus menghormati hak-hak keanjingannya.
Pengadilan ini tak lebih pertunjukkan topeng
monyet, dan anjing itu hanyalah korban
persekongkolan jahat”
“Biasanya sih, rata-rata, warga di sini memilih paket Penunjuk tempat Pada tuturan tersebut data di sini mempunyai fungsi
sedarhana ini. Harga-harganya masih terjangkau. sebagai penunjuk tempat karena menunjukkan tempat
Kapur barus, kembang, daun pandan, itu satu paket. tuturan tersebut terjadi yaitu berada di sekitar rumah
Malah nanti dapat gratis minyak wangi cap Duyung. Sipon. Data di situ mempunyai fungsi sebagai
Jenis-jenis kain kafannya juga bisa Ibu pilih sendiri. penunjuk tempat arena menunjukkan letak jenis-jenis
Saya kira kalau ambil paket setengah harga yang ini kain pada tuturan tersebut.
juga menarik. Di situ, tertulis jenis kain kafannya
memang tak terlalu halus, tapi ya tidak terlalu kasar
amat. Juga nisannya, tidak dari batu, tapi dari kayu.
Nisan kayu malah lebih banyak pilihan. Mau dari
135. MSSPH41
kayu apa? Mahoni, nangka atau randu? Tapi kalau
nisanya dari kayu randu nanti cepat lapuk, Bu. Saya
sarankan cukup kayu mahoni saja. Ini hanya saran
lho, ya. Siapa tau Ibu malah pinginnya nisan kayu
jati, kita memang harus memberi yang terbaik pada
yang mati apalagi almarhum suami Ibu ini kan
penyair. Kita harus memakamkannya secara layak.
Apa kata dunia kalau penyair hebat seperti suami Ibu
dimakamkan dengan upacara yang biasa-biasa saja?
Makannya, Bu, saya sarankan lebih baik Ibu ambil
355
“Percayalah, penjara bukanlah tempat yang Penunjuk geografi Data penjara mempunyai fungsi sebagai penunjuk
146. LPKH120 menyeramkan bagi koruptor.” geografi yang menunjukkan lokasi pada tuturan
tersebut yaitu berada dalam sebuah penjara
“Kau bisa berkenalan dengan orang-orang terhormat Penunjuk tempat Pada tuturan tersebut, data di sini mempunyai fungsi
di sini. Kesempatan langka, yang mungkin tak akan sebagai penunjuk tempat yang menunjukkan letak
147. LPKH122
bisa kau dapatkan bila kau masih di luar sana.” tuturan terjadi yaitu di sebuah penjara.
Sarusi tersenyum
“Kamu pasti pernah dengar lelucon tentang pencuri Penunjuk tempat Pada tuturan tersebut, data di sini mempunyai fungsi
motor, yang begitu masuk penjara akan makin pintar. sebagai penunjuk tempat yang menunjukkan letak
Ketika keluar, ia tak lagi menjadi pencuri motor, tuturan terjadi yaitu di sebuah penjara.
tetapi pencuri mobil. Pintar-pintarlah bergaul di sini,
maka kamu akan makin cerdas. Kalau sebelumnya
148. LPKH123
kamu hanya mengambil ratusan juta, begitu keluar,
kamu akan tahu bagaimana caranya menilap ratusan
miliar. Anggap saja kamu sedang sekolah S2 atau S3
di sini dan nanti keluar sekaligus lulus dengan gelar
doktor humoris causa.”
“Di sini, kita memang seperti pemimpin dan pejuang Penunjuk tempat Pada tuturan tersebut, data di sini mempunyai fungsi
149. LPKH127 zaman dulu, yang punya kesamaan nasib dan sebagai penunjuk tempat yang menunjukkan letak
perjuangan.” Ujar Sarusi tuturan terjadi yaitu di sebuah penjara.
“Karena semua pemimpin masuk penjara ini.” Penunjuk geografis Data ini mempunyai fungsi sebagai penunjuk geografis
150. LPKH132 karena menunjuk lokasi pada sebuah tuturan tersebut
yaitu di sebuah penjara.
“Berarti Pak Sugeng kurang gendut dong, makanya Penunjuk tempat Pada tuturan tersebut, data ke sini mempunyai fungsi
151. LPKH133 masuk ke sini.” sebagai penunjuk tempat yang menunjukkan letak
tuturan terjadi yaitu di sebuah penjara.
“Emmm, dalam kasusmu, amu menutupi banyak Penunjuk tempat Pada tuturan tersebut, data di sini mempunyai fungsi
fakta, sehingga hanya kamu sendiri yang masuk sebagai penunjuk tempat yang menunjukkan letak
penjara. Kamu melindungi semua atasanmu yang tuturan terjadi yaitu di sebuah penjara.
terlibat. Oleh meraka yang diselamatkanmu, kamu
152. LPKH138
dianggap hebat. Tapi, bagi kawan-kawan di sini,
kamu hanyalah seorang pengecut. Karena tak pernah
berani menyebutkan nama-nama yang ikut korupsi
denganmu.”
358
“Aku kenal orang miskin yang jadi pelawak. Penunjuk geografi Data penjara mempunyai fungsi sebagai penunjuk
Bertahun-tahun ia jadi pelawak, tapi tak pernah ada geografi yang menunjukkan lokasi pada tuturan
153. POMBH142
yang tersenyum menyaksikannya di panggung. Baru tersebut yaitu berada dalam sebuah panggung.
ketika ia mati, semua orang tertawa.”
“Tidak. Semua jadi pengemis di kampus itu.” Penunjuk geografi Data di kampus itu mempunyai fungsi sebagai
154. POMBH144 penunjuk geografi pada tuturan tersebut karena
mengacu pada lokasi yang spesifik yaitu di kampus.
“Kalau tetpa miskin, malah banyak gunanya kn? Penunjuk geografis Data ini mempunyai fungsi sebagai penunjukkan
Biar ada yang terus berdesak-desakan dan saling geografis karena menunjuk lokasi pada sebuah tuturan
injak stiap kali ada pembagian beras dan sumbangan. tersebut yaitu di sebuah negara.
155. POMBH153 Biar ada yang terus ditipu setiap menjelang pemilu.
Itulah sebabnya, kenapa di negeri ini orang
miskinterus dikembangkanbiakan dan
dibudidayakan.”
“Saya sudah bilang ke kawan-kawan, biar saya saja Penunjuk geografis Data penjara mempunyai fungsi sebagai penunjuk
yang masuk penjara, tapi mereka tak mau. Saya geografi pada tuturan tersebut karena mengacu pada
156. DTPMSKHH164 yakin, mereka semua sudah bersengkongkol hendak lokasi yang spesifik yaitu di dalam penjara.
mengorbankan kamu.” Sarmin menyalakan sebatang
rokok.
“kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa kamu pindah Penunjuk geografi Data di penjara mempunyai fungsi sebagai penunjuk
sementara ke tubuh saya. Jadi ketika nanti geografi pada tuturan tersebut karena mengacu pada
157. DTPMSKHH165
dipenjara, senbenarnya yang dipenjara adalah saya. lokasi yang spesifik yaitu di dalam penjara.
Karena jiwa kamu tetap bebas di tubuh saya.”
“Aku hanya ingin sejenak menikmati kenangan di Penunjuk umum Data ini mempunyai fungsi sebagai penunjukkan
meja ini. Semoga kau tak keberatan.” umum karena menunjuk lokasi pada sebuah tuturan
158. PKH185
tersebut yaitu di restoran yang terdapap meja dan
kenangan.
“Kau tahu, hanya dengan kenangan kita bisa Penunjuk umum Data ini mempunyai fungsi sebagai penunjukkan
menikmati kembali kebahagiaan yang telah hilang. umum karena menunjuk lokasi pada sebuah tuturan
159. PKH187 Karena itulah kita suka merayakan kenangan. Lima tersebut yaitu di restoran yang terdapap meja dan
tahun lalu, lelaki yang kucintai melamarku di meja kenangan.
ini.”
“Aku yakin, kau datang ke sini juga ingin menikmati Penunjuk tempat Pada tuturan tersebut, data ke sini mempunyai fungsi
160. PKH188
kenanganmu bukan. Kau bisa menceritaan sebagai penunjuk tempat yang menunjukkan letak
359
sebuah peristiwa.
“Dilanjutkan besok malam saja ya ceritanya.” Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data besok malam mempunyai
mendatang fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang yang
175. MSSPH59
mengacu pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran
dituturkan yaitu keesokan harinya.
“Mengakui semua ini justru membuat saya merasa Penunjuk waktu Data nanti pada tuturan tersebut, mempunyai fungsi
lega, daripada harus capai-capai membela diri. Saya mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
tak akan membantah. Kalaupun nanti harus ada pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan.
yang dibantah, biarlah itu menjadi tugas dan
tanggung jawab para pengacara saya. Karena
176. KKTH72
memang untuk itulah mereka dibayar. Saya akan
berjuang bersama-sama kalian, seluruh rakyat, untuk
bahu-membahu memberantas korupsi. Jangan
sampai kalian ikut-ikut korupsi. Korupsi itu buruk!
Yang baik ya yang tidak ketahuan.”
“Sebagai mantan daripada koruptor yang baik, Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data sampai hari ini mempunyai
pertama-tama izinkanlah daripada saya kini fungsi sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu
mengucapken daripada puja dan puji syukur kepada pada penunjuk waktu tuturan di ujarkan.
Tuhan yang Maha Esa, karena telah memberiken
daripada rahmat dan hidayah-Nya, sehingga sampai
177. KKTH74
hari ini masih banyak dari kolega-kolega saya yang
bisa dengan tenang terus melaksanaken daripada
korupsinya secara baik dan tenang. Semoga
dilempangakan jalannya, dan di terima di sisi
Tuhan.”
“Para koruptor sekarang ini begitu rakus, buas, dan Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data saat ini mempunyai fungsi
tak punya etika.” kini sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu pada
178. KKTH77
penunjuk waktu tuturan di ujarkan yaitu keadaan
terkini seorang koruptor
“Ya, seni adiluhung. Korupsi itu perlu kehalusan Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data setiap hari mempunyai
budi. Dengan alus mengambil sesuatu tanpa seorang relatif fungsi sebagai penunjuk waktu relatif karena situasi
179. KKTH78 pun tahu. Mencuri, tapi yang dicuri tak pernah tuturan sama sekali tidak dihubungkan saat tuturan
merasa kalau dirinya dicuri. Jadi, sekali lagi, korupsi diucapkan, tetapi dihubungkan dengan situasi yang lain
itu seni. Saya punya ilustrasi untuk menggambarkan yaitu aktivitas yang dilakukan koleganya.
363
mampu.”
“Ingat setelah banjir tahun lalu, siapa yang langsung Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data tahun lalu mempunyai
memperbaiki jalan di depan gang kita yang rusak lampau dan fungsi penunjuk waktu lampau yang mengacu pada
penuh genangan air? Pak Kor, kan! Tiap menjelang penunjuk waktu sebuah peristiwa yang terjadi mempunyai jarak waktu
Lebaran rumah Pak Kor juga terbuka buat kita, kita relatif yang lama setelah ujaran dituturkan yaitu banjir yang
184. KTAH106 selalu diundang makan-makan dan dapat pembagian dialaminya pada masa lampau. Data tiap menjelang
beras, meskipun cuma beras miskin. Tiap kampung lebaran mempunyai fungsi sebagai penunjuk waktu
kita ada acara, dari tujuh belasan sampai perayaan relatif karena situasi tuturan sama sekali tidak
Mauladan, Pak Kor juga selalu ngasih sumbangan. dihubungkan saat tuturan diucapkan, tetapi
dihubungkan dengan situasi yang lain.
“Ini pertemuan rutin yang diadakan tiap malam penunjuk waktu Data stiap malam rabu mempunyai fungsi sebagai
rabu.” relatif penunjuk waktu relatif karena situasi tuturan sama
185. LPKH122 sekali tidak dihubungkan saat tuturan diucapkan, tetapi
dihubungkan dengan situasi yang lain yaitu pertemuan
yang selalu diadakan.
“Kamu pasti pernah dengar lelucon tentang pencuri Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data ketika mempunyai fungsi
motor, yang begitu masuk penjara akan makin pintar. relatif dan penunjuk sebagai penunjuk waktu relatif karena situasi tuturan
Ketika keluar, ia tak lagi menjadi pencuri motor, waktu mendatang sama sekali tidak dihubungkan saat tuturan diucapkan,
tetapi pencuri mobil. Pintar-pintarlah bergaul di sini, tetapi dihubungkan dengan situasi yang lain. Pada
maka kamu akan makin cerdas. Kalau sebelumnya tuturan tersebut data nanti mempunyai fungsi sebagai
186. LPKH123
kamu hanya mengambil ratusan juta, begitu keluar, penunjuk waktu mendatang yang mengacu pada waktu
kamu akan tahu bagaimana caranya menilap ratusan yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan yiatu
miliar. Anggap saja kamu sedang sekolah S2 atau S3 apabila keluar dari penjara akan mendapatkan ilmu
di sini dan nanti keluar sekaligus lulus dengan gelar lebih.
doktor humoris causa.”
“Setiap kali datang e pertemuan, siapkan saja satu Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data setiap kali mempunyai
lelucon paling lucu yang kau punya, yang bisa relatif fungsi sebagai penunjuk waktu relatif karena situasi
187. LPKH123 menentukan martabatmu.” tuturan sama sekali tidak dihubungkan saat tuturan
diucapkan, tetapi dihubungkan dengan situasi yang
lain.
“Nah, malam ini kau punya lelucon apa? Kata pak Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data malam ini mempunyai
Hikal kini fungsi sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu
188. LPKH125
pada penunjuk waktu tuturan di ujarkan yaitu malam
hari
365
“Di sini, kita memang seperti pemimpin dan pejuang Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data zaman dulu mempunyai
zaman dulu, yang punya kesamaan nasib dan lampau fungsi penunjuk waktu lampau yang mengacu pada
189. LPKH127 perjuangan.” Ujar Sarusi sebuah peristiwa yang terjadi mempunyai jarak waktu
yang lama setelah ujaran dituturkan yaitu kehidupan
masa lalu.
“Lho, sekarang ini kan penjajahnya memang Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data saat ini mempunyai fungsi
pemerintah sendiri.” kini sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu pada
190. LPKH127
penunjuk waktu tuturan di ujarkan yaitu keadaan yang
terjadi.
“Lho saya dulu juga menolak ketika disuap.” Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data dulu mempunyai fungsi
lampau penunjuk waktu lampau yang mengacu pada sebuah
191. LPKH129
peristiwa yang terjadi mempunyai jarak waktu yang
lama setelah ujaran dituturkan yaitu masa lalu penutur.
“Saya baru baca berita, kalau saat ini jumlah orang Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data saat ini mempunyai fungsi
miskin hampir 100 juta. Sementara ekonomi hanya kini sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu pada
192. LPKH131
dikuasai oleh 10 orang terkaya. Menurut saya ini penunjuk waktu tuturan di ujarkan.
berita bagus.”
“Lega rasanya, karena setelah hidup bertahun- Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data bertahun-tahun mempunyai
tahun hidup miskin, akhirnya mendapat pengakuan relatif fungsi sebagai penunjuk waktu relatif karena situasi
193. POMBH140 juga.” tuturan sama sekali tidak dihubungkan saat tuturan
diucapkan, tetapi dihubungkan dengan situasi yang
lain.
“Kelak, mereka pasti akan menjadi orang miskin Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data kelak mempunyai fungsi
yang baik dan sukses.” mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
194. POMBH140
pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan
yaitu suatu hari orang miskin itu akan suksek.
“Ialah ketika aku dan anak-anak begitu kelaparan, Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data ketika mempunyai fungsi
lalu menyembelihmu.” Jawan istrinya relatif sebagai penunjuk waktu relatif karena situasi tuturan
195. POMBH140
sama sekali tidak dihubungkan saat tuturan diucapkan,
tetapi dihubungkan dengan situasi yang lain.
“Aku kenal orang miskin yang jadi pelawak. Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data bertahun-tahun mempunyai
Bertahun-tahun ia jadi pelawak, tapi tak pernah ada relatif fungsi sebagai penunjuk waktu relatif karena situasi
196. POMBH142
yang tersenyum menyaksikannya di panggung. Baru tuturan sama sekali tidak dihubungkan saat tuturan
ketika ia mati, semua orang tertawa.” diucapkan, tetapi dihubungkan dengan situasi yang
366
lain.
“Aku punya kolega orang miskin yang aku kagumi. Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data sekarang mempunyai fungsi
Dia merintis karier jadi pengemis, untuk kini sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu pada
197. POMBH144 membesarkan anaknya. Sekarang satu anaknya di penunjuk waktu tuturan di ujarkan yaitu anaknya yang
ITB, satu di UI, satu di UGM, dan satunya lagi di berada dalam kampus yang menjadi pengemis.
UNDIP.”
“Orang miskin perlu juga sesekali nyantai kan? Lagi Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data sesekali mempunyai fungsi
pula, beginilah nikmatnya jadi orang miskin. Punya relatif sebagai penunjuk waktu relatif karena situasi tuturan
198. POMBH145
waktu berleha-leha.” sama sekali tidak dihubungkan saat tuturan diucapkan,
tetapi dihubungkan dengan situasi yang lain.
“Itu perempuan yang kemarin baru melahirkan. Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data kemarin mempunyai fungsi
Anaknya sudah selusin, suaminya minggat, dan ia lampau sebagai penunjuk waktu lampau yang mengacu pada
199. POMBH149
merasa repot kalau mesti menghidupi satu jabang sebuah peristiwa terjadi satu hari sebelum ujaran
bayi lagi. Makanya ia memilih membakar diri.” dituturkan.
“hanya orang miskin gadungan yang mau mati Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data sekarang mempunyai fungsi
200. POMBH150 bunuh diri. Untunglah, sekarang saya sudah resmi kini sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu pada
jadi orang miskin” penunjuk waktu tuturan di ujarkan.
“sekarang anak-anakku tak perlu lagi repot-repot Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data sekarang mempunyai fungsi
mengemis dengan tampang dimelas-melaskan, buat kini sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu pada
201. POMBH151 apa? Toh, sekarang kami sudah nyaman jadi orang penunjuk waktu tuturan di ujarkan.
miskin. Tak sembarang orang bisa punya Kartu
Tanda Miskin seperti ini.”
“Saya sudah lama kenal Raden Mas Kanjeng. Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data sudah lama mempunyai
Banyak juga kok yang sering minta bantuannya. Dia lampau fungsi penunjuk waktu lampau yang mengacu pada
202. DTPSMKHH164 bisa mengubah batu jadi emas hanya dengan sebuah peristiwa yang terjadi mempunyai jarak waktu
menyentuh. Ia bisa memindahkan penyakit jiwa.” yang lama setelah ujaran dituturkan yaitu mengenal
Raden Mas dari dulu
“kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa kamu pindah Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data nanti mempunyai fungsi
sementara ke tubuh saya. Jadi ketika nanti dipenjara, mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
203. DTPSMKHH165 senbenarnya yang dipenjara adlah saya. Karena jiwa pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan
kamu tetap bebas di tubuh saya.” yiatu apabila di penjara maka yang dipenjara adalah
Sarmin.
“Kalau perlu besok sidang, saya siap!” Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data besok mempunyai fungsi
204. DTPSMKHH176
mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
367
“Iya, dihukum lima tahun.” Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data setiap hari mempunyai
relatif fungsi sebagai penunjuk waktu relatif karena situasi
211. BPPH216 tuturan sama sekali tidak dihubungkan saat tuturan
diucapkan, tetapi dihubungkan dengan situasi yang
lain.
“Ketika menunggu di kantor polisi. Rasanya seperti Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data ketika mempunyai fungsi
mendengar suara malaikat maut yang sedang kini sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu pada
212. BPPH219
mengabsen namaku agar antre ” penunjuk waktu tuturan di ujarkan yaitu malam hari di
kantor polisi.
“Saya hanya melaksanakan kewajiban hukum untuk Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data selama ini mempunyai
mendampingi dan membela Otok, yang selama ini relatif fungsi sebagai penunjuk waktu relatif karena situasi
menerima perlakuan teror yang begitu mengerikan, tuturan sama sekali tidak dihubungkan saat tuturan
sehingga hidupnya tak pernah tenang karena diucapkan, tetapi dihubungkan dengan situasi yang lain
213. BPPH220 berbagai cemoohan, hinaan di luar batas yaitu mengacu pada kejadian masa lalu hingga masa
perikemanusiaan, makian, dan ujaran permusuhan kini. Data bertahun-tahun mempunyai fungsi sebagai
yang diterima bertahun-tahun.” penunjuk waktu relatif karena situasi tuturan sama
sekali tidak dihubungkan saat tuturan diucapkan, tetapi
dihubungkan dengan situasi yang lain.
“Wah kamu cakep banget hari ini, seperti pangeran Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data hari ini mempunyai fungsi
214. BPPH221 Arab.” kini sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu pada
penunjuk waktu tuturan di ujarkan.
“Besok kamu ikut, kamu bereskan saja secepatnya. Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data besok mempunyai fungsi
215. KCBH226 Kita berangkat ke pantai menggunakan pesawat jet mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
pribadi.” pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan.
“Kamu nggak marah kan, Babe? Ini mendadak Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data besok mempunyai fungsi
banget. Aku harus ikut rombongan Menteri mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
216. KCBH228 Perdagangan. Makanya besok aku nggak mungkin pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan.
ikut kamu. Kita atur lagi deh. Bener kan, kamu
nggak marah? Makasih Babe.”
“Besok saya nggak jadi diving sama teman-teman, Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data besok mempunyai fungsi
217. KCBH229 jadi bisa pergi sama Tante. Saya juga udah kangen mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
banget sama Tante.” pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan.
“Mama nggak bisa datang, tapi mama bisa beliin tas Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data nanti mempunyai fungsi
218. KCBH230
itu. Kamu bisa merayakan dengan kawan-kawanmu. mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
369
Kalau ada mama, nanti teman-temanmu malah pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan
rikuh. Iya mama pasti beliin tas itu.” yaitu keadaan teman-temannya akan rikuh apabila
mamanya datang.
“Bener loh om, mumpung mama nggak jadi. Besok Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data besok mempunyai fungsi
219. KCBH232 setelah sama temen-temen. Saya pasti nemuin om. mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
Pokonya saya kepingin hanya berdua sama om.” pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan.
“Besok kau ada waktu?” Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data besok mempunyai fungsi
220. KCBH234 mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan.
“Minggu depan vonis akan diputuskan. Ada kurir Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data minggu depan mempunyai
yang mesti saya temui. Tak bisa diwakilkan. Begini mendatang fungsi sebagai penunjuk waktu mendatang yang
221. C10H235
repotnya kalau berurusan dengan hukum yang mengacu pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran
berengsek.” dituturkan.
“Kok kamu diam Babe? Nggak seneng ya aku bisa Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data besok mempunyai fungsi
ikut kamu? Apa kamu mau pergi sama yang lain ya?, mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
222. KCBH236
yaudah, besok aku ikut kamu. Aku sudah beli pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan.
lingerie stripis dan kostum suster kok.”
“Mendadak tadi mama telepon. Padahal sih Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data tadi mempunyai fungsi
kepenginnya sama Om.” lampau sebagai penunjuk waktu lampau yang mengacu pada
223. KCBH239
sebuah peristiwa terjadi beberapa saat sebelum ujaran
dituturkanyaitu menceritakan mamanya menelepon.
“Itu saat saya umur 20 tahun. Basiyo 3 tahun lebih Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data setiap malam mempunyai
muda dari saya. Saya bisa memahami relatif fungsi sebagai penunjuk waktu relatif karena situasi
kemarahannya. Siapa yang akan sanggup terus- tuturan sama sekali tidak dihubungkan saat tuturan
menerus dihantui bayangan orang yang begitu diucapkan, tetapi dihubungkan dengan situasi yang lain
224. OTBTSLH251 dicinta dalam keadaan terhina seperti itu, ta berdaya, yaitu mempi buruk yang ditanggung.
dan berpelepotan tahi? Bisa saya bayangkan mimpi
buruk dan mengerikan yang mesti ditanggung setiap
malam. Sungguh saya sendiri tak sanggup
mengingat itu. Saya selalu menangis.”
“Kalau keringatku bau perengus kecut ini, Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data nanti mempunyai fungsi
sebenarnya hanya untuk membuktikkan, apakah mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
225. OTBTSLH253
kamu masih perhatian sama aku. Kalau kamu masih pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan
mencium bauku, itu tandanya kamu masih perhatian yaitu dia akan marah apabila dia tidak memberikan
370
sama aku. Kan aku jadi senang. Makanya, kalau kesepatan untuk memperhatikan.
kamu rajin mandi, kamu malah tidak punya
kesempatan memperhatikan aku. Kamu nanti marah,
karena menganggap aku tidak memberikan
kesempatan kamu untuk memperhatikanku.”
“Mana ada roh halus mau masuk ke tubuhnya yang Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data sekarang ini mempunyai
kerempeng itu? Sekarang ini, roh halus sudah kini fungsi sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu
226. OTBTSLH260
cerdas-cerdas. Kalau mau masuk ke tubuh orang ya pada penunjuk waktu tuturan di ujarkan yaitu keadaan
pasti pilih-pilih.” yang dialaminya.
“Yang jelas saya tidak ingin sepeda, Pak. Biar saya Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data nanti mempunyai fungsi
yang kasih tebak-tebakan buat bapak. Nanti kalau mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
227. OTBTSLH264 berhasil menebak, saya kasih sepeda. Bukan sepeda pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan.
ontel. Sepeda roda tiga, Pak. lumayan buat cucu
Bapak.”
“Coba kalau nanti benar-benar mati jadi pahlawan, Penunjuk waktu Pada tuturan tersebut data nanti mempunyai fungsi
pasti nggak mau kenal sama kita. Dasar orang aneh. mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang mengacu
Pura-pura saja suka perhatian, nggak ingin dapat pada waktu yang akan terjadi setelah ujaran dituturkan
228. OTBTSLH266
pujian. Dasar pelawak tolol sok.” yaitu apabila benar-benar mati jadi pahlawan maka dia
tidak akan mengenal tetangganya.
371
Bentuk Deiksis
Kode Fungsi
No Data DP HA
Data Deiksis
DP DP DP DR DW
1 2 3
“Saudara Saksi Mata, saudara harus Objek Data saudara pada tuturan tersebut merupakan
berlaku sopan!” bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
mengacu pada pengganti kata ganti orang
kedua, dan menunjuk lawan tutur dalam
1. SMH20 √
tuturan tersebut. Deiksis persona kedua yang
terdapat pada penggalan tuturan tersebut
berfungsi sebagai objek karena mengacu pada
mitra tutur.
“Yang Mulia, bukankah ini berlebihan Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona
dan tak masuk akal, kita menghadirkan pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek
Saksi Mata, sedangkan sampai saat ini dalam tuturan tersebut. Berfungsi sebagai
2. SMH21 kita belum menemukan siapa √ subjek karena dalam tuturan tersebut
terdakwanya?” mengacu pada pengganti kata ganti orang
pertama, yang menunjuk hakim dan
pengacara.
“Bagaimana Saudara Jaksa?” Objek Data saudara jaksa pada tuturan tersebut
termasuk bentuk deiksis persona kedua
3. SMH21 √ tunggal dan berfungsi sebagau objek karena
mengacu pada kata ganti orang kedua dan
menunjuk lawan tutur dalam tuturan tersebut.
“Sidang bisa dilanjutkan, karena ini Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona
bukan menyangkut dakwaan. Kita hanya pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek
4. SMH21 √
ingin meminta kesaksian secara terbuka.” dalam tuturan tersebut. Data kita berfungsi
sebagai subjek karena mengacu pada saudara
372
nisannya, tidak dari batu, tapi dari kayu. merupakan bentuk deiksis persona pertama
Nisan kayu malah lebih banyak pilihan. jamak dan berfungsi sebagai subjek. Data kita
Mau dari kayu apa? Mahoni, nangka atau pada tuturan tersebut mengacu pada penutur
randu? Tapi kalau nisanya dari kayu dan lawan tutur yakni Pak RT dan ibu Sipon.
randu nanti cepat lapuk, Bu. Saya
sarankan cukup kayu mahoni saja. Ini
hanya saran lho, ya. Siapa tau Ibu malah
pinginnya nisan kayu jati, kita memang
harus memberi yang terbaik pada yang
mati apalagi almarhum suami Ibu ini kan
penyair. Kita harus memakamkannya
secara layak. Apa kata dunia kalau
penyair hebat seperti suami Ibu
dimakamkan dengan upacara yang biasa-
biasa saja? Makannya, Bu, saya sarankan
lebih baik Ibu ambil paket kematian yang
premium ini, biar prosesi pemakamannya
megah begitu…”
“Ibu nggak usah bingung begitu. Saya Subjek dan Data saya merupakan bentu deiksis persona
ini kan ya hanya membantu, agar Ibu Objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek.
tidak repot. Kalau perlu, Ibu tinggal Pada tuturan tersebut data saya berfungsi
duduk tenang menikmati kesedihan. Biar sebagai subjek karena mengacu pada penutur
semua ini nanti saya dan warga yang yaitu Pak RT. Data ibu merupakan bentuk
urus. Kebetulan ada warga sini yang deiksis persona kedua tunggal dan berfungsi
punya event organizer pemakaman. Ibu sebagai objek. Pada tuturan tersebut data ibu
MSSPH4 tinggal siapkan dana, semua beres. Oh berfungsi sebagai objek karena mengacu pada
22. √ √ √
2 ya, kalau Ibu mau warga di sini yang lawan tutur yaitu ibu Sipon istri seorang
mau mengurukan pemakamannya ya tak penyair. Data warga merupakan bentuk
apa-apa, biasanya mereka dapat lima deiksis persona pertama tunggal dan berfungsi
puluh ribu per orang.ibu butuh berapa sebagai objek yang mengacu pada masyarakat
orang? Serahkan saja duitnya sama saya. atau tetangga di dekat rumah ibu Sipon. Data
Biar saya yang bantu bagikan pada mereka merupakan bentuk deiksis persona
mereka. Kalau duitnya dikasih orang ketiga jamak dan berfungsi sebagai objek.
lain nanti malah di korupsi. Bagaimana Pada tuturan tersebut data mereka mengacu
377
Bu? Ibu mau pilih paket kematian yang pada masyarakat atau tetangga yang dekat
mana?” dengan rumah ibu Sipon.
“Bagaimana bu? Mau dimakamkan jam Subjek dan Data saya pada tuturan tersebut merupakan
berapa? Baiknya cepetan. Jangan sampai objek deiksis persona pertama tunggal. Data saya
menginap, tidak baik. Saya sudah pada tuturan tersebut berfungsi sebagai subjek
siapkan orang-orang buat memandikan. karena mengacu kepada penutur yaitu Pak RT.
Tapi ya itu, Bu, mohon kepastian lebih Data mereka pada tuturan tersebut merupakan
dulu., kira-kira ibu ada dana berapa buat bentuk deiksis persona ketiga jamak. Data
mereka. Ya seikhlasnya saja. Ini saya mereka pada tuturan tersebut berfungsi
MSSPH4 hanya menyampaikan saja lho ya. Tapi sebagai objek karena mengacu pada objek
23.
3 ya memang sudah kebiasaan di sini. Ibu pembicaraan yaitu masyarakat atau warga
tahu sendiri. Ongkos orang mati memang yang terdapat pada tuturan tersebut. Data ibu
tidak sedikit. Sekarang ini, kalau tidak merupakan bentuk deiksis persona kedua
ada duit, ya jarang mau datang √ √ √ tunggal dan berfungsi sebagai objek yang
membantu. Semakin banyak yang datang mengacu pada lawan tutur yaitu ibu Sipon.
semakin banyak yang mendoakan, itu
semakin baik buat almarhum. Biar
husnul khotimah.”
“Kalian mesti mulai membiasakan diri Subjek dan Data kalian merupkan bentuk deiksis persona
tidur bersama mayat ayah kalian” objek kedua jamak. Pada tuturan tersebut data kalian
akhirnya Sipon berkata pelan. “Nanti, berfungsi sebagai objek karena mengacu pada
kalau ada rezeki, baru mayat ayah kalian lawan tutur yang jumlahnya lebih dari satu
kita kuburkan. Sebaik-baiknya. orang yakni mengacu pada anak Sipon, makna
MSSPH4 Sehormat-hormatnya.” dan kata. Data ayah merupakan deiksis
24. √ √
7 persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai
objek, pada tuturan tersebut adalah jenazah
dari sang penyair. Data kita merupakan bentuk
deisis persona pertama jamak dan berfungsi
sebagai subjek yang mengacu pada penutur
dan lawan tutur yaitu Sipon dan anaknya.
“Kalau kau memang penyair, ya nulislah Objek Data kau merupakan deiksis persona kedua
MSSPH4 puisi. Biar dapat honor! Jangan hanya tunggal. Pada tuturan tersebut data kau
25. √
8 bengong seperti itu,” suara istrinya berfungsi sebagai objek karena mengacu pada
meninggi. “Kalau sebulan kamu bisa roh sang penyair. Data kamu merupakan
378
menulis sepuluh puisi saja, kan bentuk deiksis persona kedua tunggal dan
lumayan.” berfungsi sebagai objek yang mengacu pada
roh sang penyair.
“Kalau begitu, carilah kerja apa saja. Objek Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
Atau kamu minta tolong ke kawan- kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek,
kawan aktivismu. Pasti mereka mau pada tuturan tersebut mengacu pada roh sang
MSSPH4
26. bantu.” √ √ penyair. Data mereka merupakan deiksis
8
persona ketiga jamak dan berfungsi objek
yang mengacu pada objek pembicaraan yaitu
teman-teman roh penyair.
“jangan-jangan dia tahu kartu kita. Dia Objek dan Data dia merupakan bentuk deiksis persona
kan roh penasan!” subjek ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek
yang mengacu pada objek pembicaraan yakni
MSSPH5
27. √ √ roh sang penyair. Data kita merupakan bentuk
2
deiksis persona pertama jamak dan berfungsi
sebagai subjek yang mengacu pada penutur
dan lawan tutur yakni tetangga Sipon.
“Kenapa kau ta suka mencium bibirku?” Objek dan Data kau merupakan deiksis persona kedua
penunjukkan tunggal dan berfungsi sebagai objek pada
tuturan tersebut mengacu pada lawan tutur
MSSPH5
28. √ √ yakni suaminya. Data –ku merupakan bentuk
5
deiksis persona pertama tunggal dan berfungsi
sebagai penunjukkan yang mengacu pada
penutur yaitu bibir miliknya.
“aku khawatir, bibirmu yang paling Subjek dan Data aku dan -ku merupakan bentuk deiksis
indah di dunia akan terluka oleh gigiku penunjukkan perosna pertama tuggal dan berfungsi sebagai
yang tonggos” subjek serta penunjukkan yang mengacu pada
MSSPH5
29. √ √ penutur yakni sang penyair. Data –mu
5
merupakan bentuk deiksis persona kedua
tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan
yang mengacu pada penutur yakni istrinya.
“kalian mau aku ceritain tentang Objek dan Data kalian merupakan bentuk deiksis persona
MSSPH5
30. hantu?” √ √ subjek kedua jamak dan berfungsi sebagai objek yang
6
mengacu pada lawan tutur yaitu anaknya
379
akhirnya semua akan korupsi. Membenci Pada tuturan tersebut data kita mengacu pada
koruptor hanya akan menghabiskan penutur dan lawan tutur yakni seorang
energi bangsa ini. Lebih baik kita mulai koruptor dan wartawan.
memikirkan cara terbaik, bagaimana agar
keahlian dan kepintaran kita dalam
korupsi ini menjadi ke unggulan
bangsa.”
“Sebagai mantan daripada koruptor yang Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona
baik, pertama-tama izinkanlah daripada penunjukkan pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek.
saya mengucapken daripada puja dan Pada tuturan tersebut data saya mengacu pada
puji syukur kepada Tuhan yang Maha penutur yakni seorang koruptor. Data –nya
Esa, karena telah memberiken daripada merupakan bentuk deiksis persona ketiga
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan,
35. KKTH74 √ √
sampai hari ini masih banyak dari pada tuturan tersebut mengacu pada objek
kolega-kolega saya yang bisa dengan pemibicaraan yaitu kolega-kolega atau teman-
tenang terus melaksanaken daripada teman seorang koruptor yang masih saja
korupsinya secara baik dan tenang. korupsi.
Semoga dilempangakan jalannya, dan di
terima di sisi Tuhan.”
“Dia menolak kalau yang datang Objek Data dia merupakan bentuk deiksis persona
wartawan lain. ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek.
36. KKTH75 √ √
Pada tuturan tersebut data dia mengacu pada
objke pembicraan yakni seorang koruptor.
“Saya, dengan penuh kesadaran, Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona
memilih sel ini.” pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
37. KKTH76 √
yang mengacu pada penutur yakni seorang
koruptor.
“Mereka sudah menyiapkan sel besar, Objek dan Data mereka merupakan bentuk deiksis
dengan perabot lengkap, kulkas dan subjek persona ketiga jamak dan berfungsi sebagai
televisi, tapi saya menolak. Saya tak objek. Pada tuturan tersebut data mereka dan
38. KKTH76 seperti koruptor lain yang manja, yang di √ √ berfungsi sebagai objek mengacu pada objek
penjara pun ingin menikmati fasilitas pemicaraan yakni petugas penjara. Data saya
mewah. Sel sempit ini justru membuat merupakan bentuk deiksis persona pertama
saya bersyukur, karena saya bisa jadi tunggal dan berfungsi sebagai subjek yang
381
merenung. Lihatlah sel ini mirip gua.” mengacu penutur dalam tuturan tersbeut yakni
seorang koruptor.
“Mungkin ini memang wangsit, yang Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona
harus saya sampaikan pada semua orang. objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
Karena itulah, saya pengin kamu yang mengacu pada penutur yakni seorang
39. KKTH77 menuliskannya.” √ √ koruptor. Data kamu merupakan bentuk
deiksis persona kedua tunggal dan berfungsi
sebagai objek yang mengacu pada lawan tutur
yakni wartawan.
“Ya, seni adiluhung. Korupsi itu perlu Subjek dan Data saya merupakan bentuk dieksis persona
kehalusan budi. Dengan alus mengambil objek pertama dan berfungsi sebagai subjek. Pada
sesuatu tanpa seorang pun tahu. Mencuri, tuturan tersebut data saya mengacu pada
tapi yang dicuri tak pernah merasa kalau penutur yakni seornag koruptor. Data dia
dirinya dicuri. Jadi, sekali lagi, korupsi merupakan bentuk deiksis persona ketiga
itu seni. Saya punya ilustrasi untuk tunggal dan berfungsi sebagai objek. Pada
menggambarkan ini. Saya punya kolega, tuturan tersebut data dia mengacu padaobjek
yang memelihara burung kutilang. Saya pembicaraan yaitu teman seorang koruptor.
40. KKTH78 heran, kenapa dia setiap hari melatih √ √ √ Data kau merupakan bentuk deiksis persona
burung kutilang itu bernyanyi. Lalu dia kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek
menyanyikan sebuah lagu anak-anak. yang mengacu pada lawan tutur yakni
Kau pasti tahu lagu anak Burung wartawan.
Kutilang kan? Di pucuk pohon cemara,
burung kutilang bernyanyi, bersiul-siul
sepanjang hari dengan tak jemu-jemu…
mengangguk-ngangguk sambil berseru
triliiiii….trilililiiiii….”
“Itu lagu kesukaan saya saat kanak- Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona
kanak” pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
41. KKTH78 √
yang mengacu penutur yaitu seorang
wartawan.
“Saya bicara tentang seni korupsi yang Subjek Data saya merupkan bentuk deiksis persona
kini diabaikan oleh para korptor itu!” pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
42. KKTH79 √
yang mengacu pada penutur yakni seorang
koruptor.
382
“kamu kan sudah mati.” Objek Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek
43. KTAH90 √
yang mengacu pada lawan tutur yakni roh
gentanyangan.
“Celanaku sedang kupinjamkan pada Penunjukkan Data –ku merupakan bentuk deiksis persona
Tuhan. Ia lebih membutuhkan. Malu dan objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai
kan, kalau Ia ketemu orang tak memakai penunjukkan. Pada tuturan tersebut data –ku
44. KTAH92 celana. Ku pinjamkan celanaku, agar √ √ mengacu pada penutur yakni roh penyair. Data
Tuhan terlihat santun. Apalagi sekarang ia merupakan bentuk dieksis persona ketiga
ini lagi musim banyak orang yang tunggal dan berfungsi sebagai objek. Pada
katanya begitu mencintai Tuhan.” data tersebut mengacu pada tuhan.
“Kuharap kalian tak keberatan ia tinggal Objek Data kalian pada tuturan tersebut merupakan
di sini. Ia diusir dari surga…” bentu deiksis persona kedua jamak yang
mengacu pada roh-roh gentayangan. Data ia
45. KTAH93 √ √
pada tuturan tersbeut merupakan bentuk
deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu
pada anjing.
“benat-benar beruntung kita punya Subjek dan Data kita merupakan bentu deiksis persona
tetangga sebaik Pak Kor. Meski kaya objek pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek
beliau tidak sombong. Ia masih mau yang mengacu pada penutur dan lawan tutur
46. KTAH98 menyempatkan menengok kita yang √ √ yaitu Sebleh dan tetangganya. Data ia
melarat. Kalau semua orang kaya di merupakan bentuk deiksis persona ketiga
negeri ini sebaik pak Kor, pasti nggak tunggal dan berfungsi sebagai objek yang
ada orang miskin kelaparan.” mengacu pada Pak Kor.
“Perasaan bahagia telah bisa Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona
menolongnya, membuat saya merasakan pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
sesuatu yang berharga dalam hidup saya. yang mengacu pada Pak Kor. Data kita
KTAH10
47. Setiap kali menolong, sebenarnya kita √ merupakan bentuk deiksis persona kedua dan
0
sedang menabung kebahagiaan.” berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada
penutur dan lawan tutur yakni Pak Kor dan
Sebleh.
“Ternyata selama ini, saya keliru menilai Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona
KTAH10
48. Pak Kor.” √ pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
1
yang mengacu pada penutur yaitu Sebleh
383
“Bayangin, kenapa dia mesti ngabisin Objek dan Data dia merupakan bentuk deiksis persona
banyak duit buat nyelamatin anjing? subjek ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek
kalau emang dia benar-benar dermawan yang mengacu pada objek pembicaraan yakni
KTAH10
49. yang berniat menolong, yang mesti √ √ Pak Kor. Data kita merupakan bentuk deiksis
1
ditolong ya hidup kita, bukan anjing persona pertama jamak dan berfungsi sebagai
buduk!” subjek yang mengacu pada penutur dan lawan
tutur yakni Sebleh dan istrinya.
“Kalau keadaannya begini, saya mau Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona
bertukar nasib dengan anjing itu. objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek,
Setidaknya anjing itu kini hidupnya jauh pada tuturan tersebut data saya mengacu pada
lebih nyaman. Tinggal di rumah mewah. penutur yakni Sebleh. Data kamu merupakan
Tiap hari dapat makan enak. Kabarnya bentuk deiksis persoan kedua tunggal dan
kalau makan daging pun selalu daging berfungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut
impor. Kamu tahu, berapa biaya makan data kamu mengacu pada lawan tutur yakni
KTAH10 untuk anjing itu? Bisa buat biaya makan Istrinya. Data kita merupakan bentuk deiksis
50. √ √
1 kita berbulan-bulan. Baru sakit sedikit persona pertama jamak dan berfungsi sebagai
saja, Pak Kor langsung membawa anjing subjek yang mengacu penutur dan lawan tutur
itu ke dokter. Padahal kamu tahu sendiri, dalam tuturan tersebut yakni Sebleh dan
itu Mak Jumi yang rumahnya di pojok istrinya.
gang itu, sudah bertahun-tahun tergolek
digerogoti berbagai macam penyakit,
jangankan ke dokter, beli sebiji obat pun
kagak mampu.”
“tiap mendengar anjing itu Objek dan Data dia merupakan bentuk deiksis persona
menggonggong seakan dia sedang subjek ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek
KTAH10 meledek kita.” yang mengacu pada anjing milik pak Kor.
51. √ √
4 Data kita merupakan bentuk deiksis persona
pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek
yang mengacu pada penutur dan lawan tutur.
“Bagaimanapun kita tak boleh Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona
KTAH10 melupakan kebaikan Pak Kor,” pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek
52. √
6 yang mengacu penutur dan lawan tutur, dalam
tuturan tersebut yakni Pak Rt dan warga.
53. KTAH10 “Ingat setelah banjir tahun lalu, siapa √ Subjek Data kita merupakan bentu deiksis persona
384
6 yang langsung memperbaiki jalan di pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek.
depan gang kita yang rusak penuh Data kita pada tuturan tersebut mengacu pada
genangan air? Pak Kor, kan! Tiap penutur dan lawan tutur yaitu Pak RT dan
menjelang Lebaran rumah Pak Kor juga warga.
terbuka buat kita, kita selalu diundang
makan-makan dan dapat pembagian
beras, meskipun cuma beras miskin. Tiap
kampung kita ada acara, dari tujuh
belasan sampai perayaan Mauladan, Pak
Kor juga selalu ngasih sumbangan.
“Anggap saja kau hanya pindah tempat Objek dan Data kau merupakan bentuk deiksis persona
tidur. Kau tetap bisa menjalankan penunjukkan kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek
bisnismu dan menikmati hal-hal yang yang mengacu pada lawan tutur yakni Otok.
LPKH12
54. kau suka seperti biasanya.” √ Data –mu merupakan bentuk deiksis persona
0
kedua tunggal dan berfungsi sebagai
penunjukkan yang mengacu pada lawan tutur
yakni bisnis Otok.
“Ada rekening khusus yang disiapkan Penunjukkan Data –mu merupakan bentuk deiksis persona
LPKH12
55. buat istri dan anak-anakmu.” √ kedua dan berfungsi sebagai penunjukkan
0
yang mengacu pada lawan tutur yakni Otok.
“Kau bisa berkenalan dengan orang- Objek Data kau pada tuturan tersebut merupakan
orang terhormat di sini. Kesempatan bentuk deiksis persona kedua tunggal dan
LPKH12
56. langka, yang mungkin tak akan bisa kau √ berfungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut
2
dapatkan bila kau masih di luar sana.” mengacu pada lawan tutur yakni Otok.
Sarusi tersenyum
“Kamu pasti pernah dengar lelucon Objek Data kamu dalam tuturan tersebut merupakan
tentang pencuri motor, yang begitu bentuk deiksis persona kedua tunggal dan
masuk penjara akan makin pintar. Ketika berfungsi sebagai objek yang mengacu pada
keluar, ia tak lagi menjadi pencuri motor, lawan tutur. Pada tuturan tersebut yakni Otok.
LPKH12
57. tetapi pencuri mobil. Pintar-pintarlah √ √ Data ia pada tuturan tersebut merupakan
3
bergaul di sini, maka kamu akan makin bentuk deiksis persona ketiga tunggal dan
cerdas. Kalau sebelumnya kamu hanya berfungsi sebagai objek, yang mengacu objek
mengambil ratusan juta, begitu keluar, pembicaraan yakni pencuri mobil.
kamu akan tahu bagaimana caranya
385
“Aku ingin mereka juga menjadi orang Subjek dan Data aku merupakan bentuk deiksis persona
miskin yang baik dan benar sesuai objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
POMBH
76. ketentuan undang-undang. Setidaknya, √ √ yang mengacu pada penutur dalam tuturan
144
bisa mengamalkan kemiskinan mereka tersebut yaitu orang miskin. Data mereka pada
secara adil dan beradab berdasarkan tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis
388
pancasila dan UUD 45,” persona ketiga jamak dan berfungsi sebagai
objek yang mengacu pada objek pembicaraan
yaitu anak-anak orang miskin.
“Itu perempuan yang kemarin baru Penunjukkan Data –nya pada tuturan tersebut merupakan
melahirkan. Anaknya sudah selusin, dan objek bentuk deiksis persona ketiga tunggal dan
suaminya minggat, dan ia merasa repot berfungsi sebagai penunjukkan yang mengacu
POMBH kalau mesti menghidupi satu jabang bayi pada abak-anak seorang perempuan. Data ia
77. √
149 lagi. Makanya ia memilih membakar pada tuturan tersebut merupakan bentu deiksis
diri.” persona ketiga tunggal dan berfungsi sebagai
objek yang mengacu pada objek pembicaraan
yakni seorang perempuan yang meninggal.
“hanya orang miskin gadungan yang mau Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona
POMBH mati bunuh diri. Untunglah, sekarang pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
78. √
150 saya sudah resmi jadi orang miskin” yang mengacu pada penutur yaitu orang
miskin.
“sekarang anak-anakku tak perlu lagi Penunjukkan Data –ku pada tuturan tersebut merupaakn
repot-repot mengemis dengan tampang dan subjek bentuk deiksis persona pertama tunggal dan
dimelas-melaskan, buat apa? Toh, berfungsi sebagai penunjukkan yang mengacu
POMBH sekarang kami sudah nyaman jadi orang pada penutur yakni orang miskin. Data kami
79. √
151 miskin. Tak sembarang orang bisa punya merupakana bentuk deiksis persona pertama
Kartu Tanda Miskin seperti ini.” jamak dan berfungsi sebagai subjek yang
mengacu pada anak-anak orang miskin dan
orang miskin.
“Jadi kamu tak perlu cemas begitu, Objek Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
DTPSM karena siapa yang mau mengalah akan kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek
80. √
KHH161 mendapatkan kemenangan.” yang mengacu pada lawan tutur yakni seorang
politisi.
“Tapi, menyangkut „apel impor‟yang Subjek Data kita pada tuturan tersebut merupakan
harus diutamakan kepentingannya agar bentuk deiksis persona pertama jamak dan
kita semua bisa tetap medapatkan berfungsi sebagai subjek. Data kita pada
DTPSM
81. subsidi di pemilihan presiden mendatang. √ tuturan tersebut mengacu pada penutur dan
KHH62
Semua ini ya untuk kebaikan. Walau kita mitra tutur yakni Pak Wiguyo dan politisi.
merasa benar, lebih baik mengalah,
supaya tak ada yang kehilangan muka.”
389
“Lho, saya hanya ngasih jalan keluar, Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona
agar kamu bisa terhindar dari kasus ini.” objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
yang mengacu pada penutur yakni Sarmi. Data
DTPSM
82. √ √ kamu merupakan bentuk deiksis persona
KHH163
kedua dan berfungsi sebagai objek pada
tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur
yaitu seorang politisi.
“Saya sudah bilang ke kawan-kawan, Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona
biar saya saja yang masuk penjara, tapi objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
mereka tak mau. Saya yakin, mereka yang mengacu pada penutur yakni Sarmin.
DTPSM
83. semua sudah bersengkongkol hendak √ √ Data mereka pada tuturan tersebut merupakan
KHH164
mengorbankan kamu.” Sarmin bentuk deiksis persona ketiga dan berfungsi
menyalakan sebatang rokok. sebagai objek yang mengacu pada objek
pembicaraan yakni teman-temannya.
“Saya sudah lama kenal Raden Mas Subjek, Data saya merupakan bentuk deiksis persona
Kanjeng. Banyak juga kok yang sering penunjukkan pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
minta bantuannya. Dia bisa mengubah , dan objek yang mengacu pada penutur yakni Sarmin.
DTPSM batu jadi emas hanya dengan menyentuh. Data -nya. Dia, ia pada tuturan tersebut
84. √ √
KHH164 Ia bisa memindahkan penyakit jiwa.” merupakan bentuk deiksis persona ketiga
tunggal dan berfungsi sebagai objek serta
penunjukkan yang mengacu pada objek
pembicaraan yakni Radem Mas Kanjeng.
“kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa Subjek dan Data kita merupaan bentuk deiksis persona
kamu pindah sementara ke tubuh saya. objek pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek
Jadi ketika nanti dipenjara, senbenarnya yang mengacu pada penutur dan lawan tutur
yang dipenjara adlah saya. Karena jiwa yaitu Sarmin dan politisi. Data kamu
kamu tetap bebas di tubuh saya.” merupakan bentuk deiksis persona kedua
DTPSM
85. √ √ tunggal dan berfungsi sebagai objek yang
KHH165
mengacu pada lawan tutur yakni seorang
politisi. Data saya merupakan bentuk deiksis
persona pertama tunggal dan berfungsi
sebagai subjek yang mengacu pada penutur
yakni Sarmin.
86. DTPSM “Denger Min! idemu itu tak hanya √ Penunjukkan Data –mu merupakan bentuk deiksis persona
390
“Kau tahu, hanya dengan kenangan kita Objek dan Data kau pada tuturan tersebut merupakan
bisa menikmati kembali kebahagiaan penunjukkan bentuk deiksis persona kedua tunggal dan
yang telah hilang. Karena itulah kita suka berfungsi sebagai objek yang mengacu pada
merayakan kenangan. Lima tahun lalu, lawan tutur yakni Ren. Data kita merupakan
lelaki yang kucintai melamarku di meja bentuk deiksis persona pertama jamak yang
92. PKH187 ini.” √ √ mengacu pada penutur dan lawan tutur yakni
seorang perempuan dan Ren. Data –ku
merupakan bentuk deiksis persona pertama
tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan
yang mengacu pada penutur yakni seorang
perempuan.
“Kepalanya bersandara ke bahuku yang Penunjukkan Data –nya pada tuturan data tersebut
menyetir mobil sambil menangis.” merupakan bentuk deiksis persona ketiga
tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan
yang mengacu pada objek tuturan yakni Bram
93. PKH188 √ √
lelaki yang meninggalkan perempuan. Data –
ku pada tuturan tersebut merupakan bentuk
deiksis persona tunggal yang mengacu pada
penutur yaitu seorang perempuan.
“Barangkali selama ini kau memang Objek Data kau merupakan bentuk deiksis pesona
94. PKH188 keliru” √ kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur
yaitu Ren.
“Bila kau memang penasaran, kenapa Objek dan Data kau pada tuturan tersebut merupakan
tak kau cari tahu saja kebenarannya? Ini subjek bentuk deiksis persona kedua dan berfungsi
kota kecil, dengan mudah kita mencari sebagai objek yang mengacu pada lawan tutur
tahu siapa perempuan itu. Sejak kapan ia yakni Ren. Data kita merupakan bentu deiksis
mengenal Bram dan seterusnya….” persona pertama jamak dan berfungsi sebagai
95. PKH190 √ √ √
subjek yang mengacu pada penutur dan lawan
tutur yakni Vika dan Ren. Data ia merupakan
bentuk deiksis persona ketiga tunggal dan
berfungsi sebagai objek yang mengacu pada
objek pembicaraan yakni Bram.
“Oke, kalau kau tak mau, biar aku yang Objek dan Data kau pada tuturan tersebut merupakan
96. PKH190 √ √
mencari tahu.” subjek bentuk deiksis persona pertama kedua tunggal
392
kita tidak boleh meniru politisi.” penutur dan lawan tutur yaitu pemimpin
preman dan anak buahnya.
“Beruntunglah kamu punya wajah jelek, Objek dan Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
karena sangat potensial untuk bisa penunjukkan kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek
dihina. Kamu bisa mendapatkan uang yang mengacu pada lawan tutur yakni Otok.
BPPH21
107. lebih banyak dengan wajah jelekmu itu.” √ Data –mu pada tuturan tersebut merupakan
8
bentuk deiksis persona kedua tunggal dan
berfungsi sebagai penunjukkan yang mengacu
pada lawan tutur yaitu Otok.
“Ketika menunggu di kantor polisi. Penunjukkan Data –ku merupakan bentuk deiksis perosna
BPPH21 Rasanya seperti mendengar suara pertama tunggal dan berfungsi sebagai
108. √
9 malaikat maut yang sedang mengabsen penunjukkan yang mengacu pada penutur
namaku agar antre ” yaitu Kang Oji.
“Saya hanya melaksanakan kewajiban Subjek Data saya merupaan bentuk deiksis persona
hukum untuk mendampingi dan pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek,
membela Otok, yang selama ini pada tuturan tersebut mengacu pada penutur
menerima perlakuan teror yang begitu yakni seorang pengacara.
BPPH22 mengerikan, sehingga hidupnya tak
109. √
0 pernah tenang karena berbagai
cemoohan, hinaan di luar batas
perikemanusiaan, makian, dan ujaran
permusuhan yang diterima bertahun-
tahun.”
“Wah kamu cakep banget hari ini, Objek Pada data kamu dalam tuturan tersebut
BPPH22 seperti pangeran Arab.” merupakan bentuk deiksis persona kedua
110. √
1 tunggal dan berfungsi sebagai objek yang
mengacu pada lawan tutur yakni Otok.
“Besok kamu ikut, kamu bereskan saja Objek dan Pada tuturan tersebut data kamu merupakan
secepatnya. Kita berangkat ke pantai subjek bentuk deiksis persona kedua dan berfungsi
menggunakan pesawat jet pribadi.” sebagai objek yang mengacu pada lawan tutur
KCBH22
111. √ √ yaitu bos perusahaan. Data kita merupakan
6
bentuk deiksis persona pertama jamak dan
berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada
penutur dan lawan tutur yakni bos dan
395
sekretaris.
“Kamu nggak marah kan, Babe? Ini Objek dan Data kamu merupakan bentuk deiksis persona
mendadak banget. Aku harus ikut subjek kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek
rombongan Menteri Perdagangan. yang mengacu pada lawan tutur yakni seorang
Makanya besok aku nggak mungkin ikut pemuda. Data aku pada tuturan tersebut
kamu. Kita atur lagi deh. Bener kan, merupakan bentuk deiksis persona pertama
KCBH22
112. kamu nggak marah? Makasih Babe.” √ √ tunggal dan berfungsi sebagai subjek yang
8
mengacu pada penutur yakni sekretaris. Data
kita merupakan bentuk deiksis persona
pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek
yang mengacu pada penutur dan lawan tutur
yakni sekretaris dan seorang pemuda.
“Besok saya nggak jadi diving sama Subjek Pada tuturan tersebut data saya merupakan
KCBH22 teman-teman, jadi bisa pergi sama Tante. bentuk deiksis persona pertama tunggal dan
113. √
9 Saya juga udah kangen banget sama berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada
Tante.” penutur yakni seorang pemuda.
“Mama nggak bisa datang, tapi mama Objek dan Data kamu dan –mu merupakan bentuk deiksis
bisa beliin tas itu. Kamu bisa merayakan penunjukkan persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai
KCBH23
114. dengan kawan-kawanmu. Kalau ada √ objek, serat penunjukkan yang mengacu pada
0
mama, nanti teman-temanmu malah lawan tutur yakni seorang gadis.
rikuh. Iya mama pasti beliin tas itu.”
“Bener loh om, mumpung mama nggak Subjek Pada tuturan tersebut data saya merupakan
KCBH23 jadi. Besok setelah ama temen-temen. bentuk deiksis persona pertama tunggal dan
115. √
2 Saya pasti nemuin om. Pokonya saya berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada
kepingin hanya berdua sama om.” penutur yakni seorang gadis.
“Besok kau ada waktu?” Objek Data kau merupakan bentuk deiksis persona
KCBH23 kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek
116. √
4 yang mengacu pada lawan tutur yakni seorang
bos.
“kita harus ketemu” Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona
KCBH23 pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek
117. √
4 yang mengacu pada penutur dan lawan tutur
yakni bos dan istri seorang hakim.
396
“Minggu depan vonis akan diputuskan. Subjek Pada tuturan tersebut data saya merupakan
Ada kurir yang mesti saya temui. Tak bentuk deiksis persona pertama dan berfungsi
KCBH23
118. bisa diwakilkan. Begini repotnya kalau √ sebagai subjek yang mengacu pada penutur
5
berurusan dengan hukum yang yakni seorang bos.
berengsek.”
“Kok kamu diam Babe? Nggak seneng Objek dan Pada tuturan tersebut data kamu merupakan
ya aku bisa ikut kamu? Apa kamu mau subjek bentuk deiksis persona kedua tunggal yang
KCBH23 pergi sama yang lain ya?, yaudah, besok mengacu pada lawan tutur yakni seorang
119. √ √
6 aku ikut kamu. Aku sudah beli lingerie pemuda. Data aku merupakan bentuk deiksis
stripis dan kostum suster kok.” persona pertama dan berfungsi sebagai subjek
yang mengacu pada penutur yakni sekretaris.
“Itu saat saya umur 20 tahun. Basiyo 3 Subjek dan Pada tuturan tersebut data saya merupakan
tahun lebih muda dari saya. Saya bisa peunjukkan bentuk deiksis persona pertama tunggal dan
memahami kemarahannya. Siapa yang berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada
akan sanggup terus-menerus dihantui penutur yaitu Mbah Ngabdul. Data –Nya
bayangan orang yang begitu dicinta merupakan bentuk deiksis persona ketiga dan
OTBTSL dalam keadaan terhina seperti itu, ta berfungsi sebagai penunjukkan yang mengacu
120. √ √
H251 berdaya, dan berpelepotan tahi? Bisa pada objek pembicaraan yaitu Basiyo.
saya bayangkan mimpi buruk dan
mengerikan yang mesti ditanggung
setiap malam. Sungguh saya sendiri tak
sanggup mengingat itu. Saya selalu
menangis.”
“ketika saya merasa tak lagi punya apa- Subjek Pada tuturan tersebut, data saya merupakan
apa, saya selalu diingatkan, semestinya bentuk deiksis persona pertama dan berfungsi
tak perlu merasa kehilangan apa-apa sebagai subjek yang mengacau pada penutur
OTBTSL
121. karena masih punya kebahagiaan. Meski √ yaitu Suparmi istri Basiyo.
H253
sedikit. Beras bisa habis. Tapi,
kebahagiaan itu rezeki yang tak akan
pernah habis dinikamati.”
“Kalau keringatku bau perengus kecut Penunjukkan Pada tuturan tersebut data –ku dan aku
OTBTSL ini, sebenarnya hanya untuk , subjek dan merupakan bentuk deiksis persona pertama
122. √ √
H253 membuktikkan, apakah kamu masih objek tunggal dan berfungsi sebagai subjek dan
perhatian sama aku. Kalau kamu masih penunjukkan yang mengacu pada penutur
397
mencium bauku, itu tandanya kamu yakni Basiyo. Data kamu merupakan bentuk
masih perhatian sama aku. Kan aku jadi deiksis persona kedua tunggal dan berfungsi
senang. Makanya, kalau kamu rajin sebagai objek yang mengacu pada lawan tutur
mandi, kamu malah tidak punya yakni Istrinya Suparmi.
kesempatan memperhatikan aku. Kamu
nanti marah, karena menganggap aku
tidak memberikan kesempatan kamu
untuk memperhatikanku.”
“kamu kan tahu sendiri, nggak mungkin Objek dan Pada tuturan tersebut data kamu merupakan
aku sama sinden. Aku dan sinden itu subjek bentuk deiksis persona kedua tunggal dan
beda keyakinan! Aku yakin mau, berfungsi sebagai objek yang mengacu pada
sementara dia yakin tidak mau.” lawan tutur yakni istri Basiyo. Data aku
merupakan bentuk deiksis persona pertama
OTBTSL
123. √ √ √ tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan
H256
yang mengacu pada penutur yakni Basiyo.
Data dia merupakan bentuk deiksis persona
ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek
yang mengacu pada objek pembicaraan yakni
sinden.
“Mbelegedesss… terserah, mau ngomong Subjek Data aku merupakan bentuk deiksis persona
OTBTSL apa pun aku tak percaya.” pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
124. √
H256 yang mengacu pada penutur yakni Suparmi
istri Basiyo
“Yang jelas saya tidak ingin sepeda, Pak. Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona
Biar saya yang kasih tebak-tebakan buat pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek
OTBTSL bapak. Nanti kalau berhasil menebak, yang mengacu pada penutur yakni Basiyo.
125. √
H264 saya kasih sepeda. Bukan sepeda ontel.
Sepeda roda tiga, Pak. lumayan buat
cucu Bapak.”
“Mungkin Pak Basiyo bisa cerita, kenapa Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona
Pak Basiyo tak bisa tertawa dan sedih pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek
OTBTSL
126. lagi. Pak Basiyo mendapatkan √ yang mengacu pada penutur dan lawan tutur
H265
kehormatan Bintang Maha Putera Utama yakni pak presiden dan pak presiden.
karena Pak Basiyo rakyat yang patut di
398
dengan kesaksian yang akan tempat dan berfungsi sebagai penunjuk umum
disampaikan Saksi Mata dalam yang mengacu pada tempat tuturan tersebut
persidangan ini.” terjadi yakni di sebuah persidangan.
“Karena pada prinsip, seluruh ekspresi Penunjuk Pada tuturan tersebut data persidangan ini
Saksi Mata adalah tanda, yang umum merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat
mengandung makna komunikasi. Bahkan dan berfungsi sebagai penunjuk umum yang
tinggi rendah keras kecilnya suara ketika mengacu pada lokasi tuturan berlangsung
133. SMH26 ia menggonggong adalah komunikasi. √ yaitu berada dalam ruang persidangan.
Dalam konteks semiotika inilah, saya
yakin, saksi mata mengerti kenapa ia
menjadi saksi kunci dalam persidangan
ini.”
“Menganggapnya sebagai kambing hitam Penunjuk Pada tuturan tersebut data ini merupakan
saja sudah merupakan penghinaan bagi umum bentuk deiksis ruang atau tempat dan
dirinya, karena Saksi Mata bukan berfungsi sebagai penunjuk umum. Data ini
kambing, melainkan anjing. Anjing yang mengacu pada lokasi tuturan tersebut
134. SMH29 harus menghormati hak-hak √ berlangsung yaitu berada dalam ruang
keanjingannya. Pengadilan ini tak lebih pengadilan.
pertunjukkan topeng monyet, dan anjing
itu hanyalah korban persekongkolan
jahat”
“Biasanya sih, rata-rata, warga di sini Penunjuk Pada tuturan tersebut, data di sini merupakan
memilih paket sedarhana ini. Harga- tempat bentuk deiksis ruang atau tempat dan
harganya masih terjangkau. Kapur barus, berfungsi sebagai penunjuk tempat yang
kembang, daun pandan, itu satu paket. mengacu pada letak tuturan tersebut terjadi
Malah nanti dapat gratis minyak wangi yaitu berada di rumah Sipon yang letaknya
cap Duyung. Jenis-jenis kain kafannya dekat dengan penutur. Data di situ merupakan
MSSPH4
135. juga bisa Ibu pilih sendiri. Saya kira √ bentuk deiksis ruang tau tempat dan berfungsi
1
kalau ambil paket setengah harga yang sebagai penunjuk tempat, pada tuturan
ini juga menarik. Di situ, tertulis jenis tersebut mengacu pada letak jenis-jenis kain
kain kafannya memang tak terlalu halus, kafan yang diberikan kepada bu sipon, data ini
tapi ya tidak terlalu kasar amat. Juga letaknya agak jauh dari penutur.
nisannya, tidak dari batu, tapi dari kayu.
Nisan kayu malah lebih banyak pilihan.
400
3 berapa? Baiknya cepetan. Jangan sampai tempat ruang atau tempat yang berada dekat dengan
menginap, tidak baik. Saya sudah penutur yaitu di sini. Data di sini berfungsi
siapkan orang-orang buat memandikan. sebagai penunjuk tempat mengacu pada lokasi
Tapi ya itu, Bu, mohon kepastian lebih tuturan tersebut terjadi yaitu warga yang
dulu., kira-kira ibu ada dana berapa buat berada di sekitar rumah ibu Sipon.
mereka. Ya seikhlasnya saja. Ini saya
hanya menyampaikan saja lho ya. Tapi
ya memang sudah kebiasaan di sini. Ibu
tahu sendiri. Ongkos orang mati memang
tidak sedikit. Sekarang ini, kalau tidak
ada duit, ya jarang mau datang
membantu. Semakin banyak yang datang
semakin banyak yang mendoakan, itu
semakin baik buat almarhum. Biar
husnul khotimah.”
“daripada terus keluyuran begitu, kan Penunjuk Data begitu merupakan bentuk deiksis ruang
MSSPH5 lebih baik memperbanyak ibadah.” umum dan berfungsi sebagai penunjuk umum yang
138. √
2 mengacu pada letak tuturan tersebut terjadi
yaitu di dekat pos ronda.
“Sini, pastilah kematian lebih asyik bila Penunjuk Data sini merupakan bentu deiksis ruang atau
dinikmati sambil ngopi.” tempat tempat dan berfungsi sebagai penunjuk tempat
yang letaknya dekat dengan penutur, data
MSSPH5
139. √ tersebut mengacu pada peristiwa tuturan
2
terjadi yaitu berada di sebuah di sebuah pos
ronda.
“Korupsi itu bukan soal adanya Penunjuk Data bangsa ini merupakan bentuk deiksis
kesempatan, melainkan soal giliran. Pada umum ruang dan tempat dan berfungsi sebagai
akhirnya semua akan korupsi. Membenci penunjuk umum. Data ini mengacu pada letak
140. KKTH73 koruptor hanya akan menghabiskan √ tuturan tersebut terjadi yaitu berada di negara
energi bangsa ini. Lebih baik kita mulai indonesia.
memikirkan cara terbaik, bagaimana agar
keahlian dan kepintaran kita dalam
402
153 gunanya kn? Biar ada yang terus geografis merupakan bentuk deiksis ruang dan berfungsi
berdesak-desakan dan saling injak stiap sebagai penunjuk geografi yang mengacu pada
kali ada pembagian beras dan letak tuturan tersebut yaitu berada dalam
sumbangan. Biar ada yang terus ditipu sebuah negara yang banyak orang miskin.
setiap menjelang pemilu. Itulah
sebabnya, kenapa di negeri ini orang
miskinterus dikembangkanbiakan dan
dibudidayakan.”
“Saya sudah bilang ke kawan-kawan, Penunjuk Pada tersebut data penjara merupakan bentuk
biar saya saja yang masuk penjara, tapi geografis deiksis ruang atau tempat dan berfungsi
DTPMS mereka tak mau. Saya yakin, mereka sebagai penunjuk geografi yang mengacu pada
156. √
KHH164 semua sudah bersengkongkol hendak lokasi yang jauh dari penutur yaitu
mengorbankan kamu.” Sarmin mencerikatakan teman-temannya yang berada
menyalakan sebatang rokok. dalam penjara.
“kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa Penunjuk Pada tersebut data di penjara merupakan
kamu pindah sementara ke tubuh saya. geografi bentuk deiksis ruang atau tempat dan
Jadi ketika nanti dipenjara, senbenarnya berfungsi sebagai penunjuk geografi yang
DTPMS
157. yang dipenjara adalah saya. Karena jiwa √ mengacu pada lokasi yang jauh dari penutur
KHH165
kamu tetap bebas di tubuh saya.” yaitu menceritakan kemungkinan bahwa
mereka bertukar tubuh dan hidup di dalam
penjara.
“Aku hanya ingin sejenak menikmati Penunjuk Pada tuturan tersebut data ini merupakan
kenangan di meja ini. Semoga kau tak umum bentuk deiksis ruang dan berfungsi sebagai
158. PKH185 keberatan.” √ penunjuk umum yang mengacu pada letak
tuturan tersebut yaitu berada di sebuah
restoran yang terdapat meja.
“Kau tahu, hanya dengan kenangan kita Penunjuk Data ini pada tuturan tersebut merupakan
bisa menikmati kembali kebahagiaan umum bentuk deiksis ruang dan berfungsi sebagai
yang telah hilang. Karena itulah kita suka penunjuk umum yang mengacu pada letak
159. PKH187 √
merayakan kenangan. Lima tahun lalu, tuturan tersebut yaitu berada di sebuah
lelaki yang kucintai melamarku di meja restoran yang terdapat meja.
ini.”
“Aku yakin, kau datang ke sini juga Penunjuk Pada tuturan tersebut data ke sini merupakan
160. PKH188 √
ingin menikmati kenanganmu bukan. tempat
406
Kau bisa menceritaan kenanganmu, bila bentu deiksis ruang atau tempat dan berfungsi
tak keberatan.” sebagai penunjuk tempat yang letaknya dekat
dengan penutur yang mengacu pada tuturan
tersebut di ujarkan yaitu berada di sebuah
restoran.
“Ketika menunggu di kantor polisi. Penunjuk Data di kantor polisi merupakan bentuk
Rasanya seperti mendengar suara geografi deiksis ruang atau tempat dan berfungsi
BPPH21
161. malaikat maut yang sedang mengabsen √ sebagai penunjuk geografi yang mengacu pada
9
namaku agar antre ” lokasi tuturan tersebut terjadi yaitu penutur
berada di kantor polisi.
“Besok kamu ikut, kamu bereskan saja Penunjuk Pada tuturan tersebut data ke pantai
secepatnya. Kita berangkat ke pantai geografi merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat
BPPH22
162. menggunakan pesawat jet pribadi.” √ dan berfungsi sebagai penunjuk geografi yang
6
mengacu pada tujuan tuturan tersebut yaitu
pergi ke pantai.
“Sudah saatnya memang, negeri ini Penunjuk Pada tuturan tersebut data negeri ini
mempunyai pahlawan seorang pelawak.” geografi merupakan bentuk deiksis ruang dan berfungsi
OTBTSL sebagai penunjuk geografi yang mengacu pada
163. √
H263 letak tuturan tersebut yaitu berada dalam
sebuah negara yang kekurangan pahlawan
seorang pelawak.
“Mungkin Pak Basiyo bisa cerita, kenapa Penunjuk Pada tuturan tersebut data ini merupakan
Pak Basiyo tak bisa tertawa dan sedih geografi bentuk deiksis ruang dan berfungsi sebagai
lagi. Pak Basiyo mendapatkan penunjuk geografi yang mengacu pada letak
kehormatan Bintang Maha Putera Utama tuturan tersebut yaitu berada dalam sebuah
karena Pak Basiyo rakyat yang patut di negara yang ingin mempunyai rakyat yang
OTBTSL
164. contoh. Rakyat teladan. Rakyat yang √ maju dan berkembang
H265
baik karena tak lagi bisa sedih dengan
segala macam penderitaan. Kalau semua
rakyat di negeri ini seperti Pak Basiyo,
pasti negara kita cepat maju. Jelaskan
kenapa, Pak Basiyo tak bisa tertawa
407
lagi?”
“Yang Mulia, bukankah ini berlebihan Penunjuk Pada tuturan tersebut data saat ini merupakan
dan tak masuk akal, kita menghadirkan waktu kini bentuk deiksis waktu dan berfungsi sebagai
165. SMH21 Saksi Mata, sedangkan sampai saat ini √ penunjuk waktu kini yang mengacu pada
kita belum menemukan siapa tuturan tersebut terjadi yaitu siang hari di
terdakwanya?” ruang pengadilan.
“Ia memang terlihat sedikit gugup, Penunjuk Data saat ini pada tuturan tersebut merupakan
terkesan ragu-ragu, tetapi itu tidak waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
menandakan kalau ia menyimpan waktu kini yang mengacu pada waktu tuturan
166. SMH24 kebohongan. Saya telah mengenal √
tersebut terjadi yaitu siang hari yang
banyak wajah yang begitu jujur, tapi
rasanya tak ada yang melebihi kejujuran menjelaskan kondisi saudara Saksi Mata.
saudara Saksi Mata saat ini.”
“Kalau ngerti kamu mati duluan begini, Penunjuk Data dulu pada tuturan tersebut merupakan
mana mungkin dulu saya mau kawin waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
MSSPH3 sama kamu. Mestinya, kalau mau mati lampau waktu lampau yang menjelaskan kejadian
167. √
6 bilang-bilang, biar ada persiapan, jangan sebelum tuturan terjadi, yang mengenang
mendadak begini, bikin repot saja,” kkehidupan suaminya terdahulu.
gerutu istrinya.
“Aku tak mau ketika puisi datang Penunjuk Pada tuturan tersebut data setiap hari
MSSPH3 menemuiku, aku sedang tertidur. Pastilah waktu relatif merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
168. √
8 puisi kecewa kalau menjumpai penyair penunjuk waktu relatif yang menyatakan
yang setiap hari kerjanya hanya tidur” aktivitas penyair yang hanya tidur.
“Biasanya sih, rata-rata, warga di sini Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
memilih paket sedarhana ini. Harga- waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
harganya masih terjangkau. Kapur barus, mendatang waktu mendatang yang mengacu pada waktu
kembang, daun pandan, itu satu paket. setelah tuturan terjadi yaitu esok harinya
Malah nanti dapat gratis minyak wangi mendapatkan gratis minyak wangi dan kayu
MSSPH4
169. cap Duyung. Jenis-jenis kain kafannya √ randu yang cepat lapuk.
1
juga bisa Ibu pilih sendiri. Saya kira
kalau ambil paket setengah harga yang
ini juga menarik. Di situ, tertulis jenis
kain kafannya memang tak terlalu halus,
tapi ya tidak terlalu kasar amat. Juga
408
“Mengakui semua ini justru membuat Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
saya merasa lega, daripada harus capai- waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
capai membela diri. Saya tak akan mendatang waktu mendatang yang tuturannya terjadi
membantah. Kalaupun nanti harus ada
setelah tuturan berlangsung yaitu bantahan
yang dibantah, biarlah itu menjadi tugas
dan tanggung jawab para pengacara saya. seorang korupsi ketika sidang terjadi.
176. KKTH72 Karena memang untuk itulah mereka √
dibayar. Saya akan berjuang bersama-
sama kalian, seluruh rakyat, untuk bahu-
membahu memberantas korupsi. Jangan
sampai kalian ikut-ikut korupsi. Korupsi
itu buruk! Yang baik ya yang tidak
ketahuan.”
“Sebagai mantan daripada koruptor yang Penunjuk Pada tutran tersebut data hari ini merupakan
baik, pertama-tama izinkanlah daripada waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
saya mengucapken daripada puja dan waktu kini yang mengacu pada tuturan
puji syukur kepada Tuhan yang Maha
tersebut terjadi yaitu hari itu juga.
Esa, karena telah memberiken daripada
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
177. KKTH74 √
sampai hari ini masih banyak dari
kolega-kolega saya yang bisa dengan
tenang terus melaksanaken daripada
korupsinya secara baik dan tenang.
Semoga dilempangakan jalannya, dan di
terima di sisi Tuhan.”
“Para koruptor sekarang ini begitu Penunjuk Pada tuturan tersebut, data sekarang ini
178. KKTH77 rakus, buas, dan tak punya etika.” √ waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
penunjuk waktu kini yang mengacu pada saat
411
“Ya, seni adiluhung. Korupsi itu perlu Penunjuk Pada tuturan tersebut data setiap hari
kehalusan budi. Dengan alus mengambil waktu relatif merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
sesuatu tanpa seorang pun tahu. Mencuri, penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
tapi yang dicuri tak pernah merasa kalau
aktivitas secara rutin teman koleganya
dirinya dicuri. Jadi, sekali lagi, korupsi
itu seni. Saya punya ilustrasi untuk terhadap burung peliharaannya.
menggambarkan ini. Saya punya kolega,
yang memelihara burung kutilang. Saya
179. KKTH78 heran, kenapa dia setiap hari melatih √
burung kutilang itu bernyanyi. Lalu dia
menyanyikan sebuah lagu anak-anak.
Kau pasti tahu lagu anak Burung
Kutilang kan? Di pucuk pohon cemara,
burung kutilang bernyanyi, bersiul-siul
sepanjang hari dengan tak jemu-jemu…
mengangguk-ngangguk sambil berseru
triliiiii….trilililiiiii….”
“Saya bicara tentang seni korupsi yang Penujuk Pada tuturan tersebut data kini merupakan
kini diabaikan oleh para korptor itu!” waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
180. KKTH79 √
waktu kini yang mengacu pada waktu tuturan
tersebut terjadi.
“semua yang tadi dikatakan boleh Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
dimasukkan bigrafi itu nanti? waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
mendatang waktu mendatang yang mengacu setelah
181. KKTH79 √ tuturan tersebut terjadi yaitu semua
uacapannya kepada wartawan akan di catat
tanpa ada yang tertiggal.
“Celanaku sedang kupinjamkan pada Penunjuk Pada tuturan tersebut data sekarang ini
182. KTAH92 Tuhan. Ia lebih membutuhkan. Malu kan, √ waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
kalau Ia ketemu orang tak memakai penunjuk waktu kini yang mengacu pada
412
celana. Ku pinjamkan celanaku, agar tuturan tersebut terjadi saat itu juga.
Tuhan terlihat santun. Apalagi sekarang
ini lagi musim banyak orang yang
katanya begitu mencintai Tuhan.”
“Kalau keadaannya begini, saya mau Penunjuk Pada tuturna tersebut data tiap hari
bertukar nasib dengan anjing itu. waktu relatif merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
Setidaknya anjing itu kini hidupnya jauh penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
lebih nyaman. Tinggal di rumah mewah.
aktivitas sehari-hari yang dirasakan oleh
Tiap hari dapat makan enak. Kabarnya
kalau makan daging pun selalu daging anjing milik Pak Kor.
impor. Kamu tahu, berapa biaya makan
KTAH10 untuk anjing itu? Bisa buat biaya makan
183. √
1 kita berbulan-bulan. Baru sakit sedikit
saja, Pak Kor langsung membawa anjing
itu ke dokter. Padahal kamu tahu sendiri,
itu Mak Jumi yang rumahnya di pojok
gang itu, sudah bertahun-tahun tergolek
digerogoti berbagai macam penyakit,
jangankan ke dokter, beli sebiji obat pun
kagak mampu.”
“Ingat setelah banjir tahun lalu, siapa Penunjuk Pada tuturan tersebut data tahun lalu
yang langsung memperbaiki jalan di waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
depan gang kita yang rusak penuh lampau dan penunjuk waktu lampau yang mengacu pada
genangan air? Pak Kor, kan! Tiap penunjuk
sebelum waktu terjadinya ujaran yaitu banjir
menjelang Lebaran rumah Pak Kor waktu relatif
juga terbuka buat kita, kita selalu yang dialami dahulu. Data taip menjelang
KTAH10 diundang makan-makan dan dapat lebaran merupakan bentuk deiksis waktu dan
184. √
6 pembagian beras, meskipun cuma beras sebagai penunjuk waktu relatif yang mengacu
miskin. Tiap kampung kita ada acara, pada waktu setelah tuturan diujarkan yaitu
dari tujuh belasan sampai perayaan kebaikan Pak Kor pada saat itu. Data tujuh
Mauladan, Pak Kor juga selalu ngasih belasan sampai perayaan mauladan
sumbangan.
merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
413
“Ini pertemuan rutin yang diadakan tiap penunjuk Pada tuturan tersebut data tiap malam rabu
malam rabu.” waktu relatif merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
LPKH12
185. √ penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
2
pertemuan para tahanan di sel penjara.
“Kamu pasti pernah dengar lelucon Penunjuk Pada tuturan tersebut data ketika merupakan
tentang pencuri motor, yang begitu waktu relatif bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
masuk penjara akan makin pintar. dan waktu relatif yang mengacu pada waktu
Ketika keluar, ia tak lagi menjadi penunjuk
singkat pada saat keluar dari tahanan. Data
pencuri motor, tetapi pencuri mobil. waktu
Pintar-pintarlah bergaul di sini, maka mendatang nanti merupakan bentu deiksis waktu dan
LPKH12 kamu akan makin cerdas. Kalau sebagai penunjuk waktu mendatang yang
186. √ mengacu pada waktu tuturan sebelum kejadian
3 sebelumnya kamu hanya mengambil
ratusan juta, begitu keluar, kamu akan yaitu hari selanjutnya apabila keluar dari
tahu bagaimana caranya menilap ratusan penjara.
miliar. Anggap saja kamu sedang
sekolah S2 atau S3 di sini dan nanti
keluar sekaligus lulus dengan gelar
doktor humoris causa.”
“Setiap kali datang e pertemuan, siapkan Penunjuk Pada tuturan tersebut data setiap kali
saja satu lelucon paling lucu yang kau waktu relatif merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
punya, yang bisa menentukan penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
LPKH12
187. martabatmu.” √ salah satu waktu terjadinya peristiwa yang
3
merupakan bagian dari rangkaian peristiwa
yang pernah dan masih akan terus terjadi yaitu
pertemuan rutin lelucon.
“Nah, malam ini kau punya lelucon apa? Penunjuk Pada tuturan tersebut data malam ini
LPKH12 Kata pak Hikal waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
188. √
5 penunjuk waktu kini yang mengacu pada
waktu terjadinya sebuah tuturan berlangsung
414
“Di sini, kita memang seperti pemimpin Penunjuk Pada tuturan tersebut data zaman dulu
dan pejuang zaman dulu, yang punya waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
LPKH12 kesamaan nasib dan perjuangan.” Ujar lampau penunjuk waktu lampau yang menyatakan
189. Sarusi √
7 waktu yang telah lalu, yang mengacu pada
pemimpin dan pejuang.
“Lho, sekarang ini kan penjajahnya Penunjuk Data sekarang ini pada tuturan tersebut
memang pemerintah sendiri.” waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
LPKH12 penunjuk waktu kini yang mengacu pada
190. √
7 peristiwa tersebut masih terjadi hingga tuturan
tersebut di ujarkan.
“Lho saya dulu juga menolak ketika Penunjuk Pada tuturan tersebut data dulu merupakan
disuap.” waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
LPKH12 lampau
191. √ waktu lampau yang mengacu pada kejadian
9
masa lalu yang dialami oleh penutur.
“Saya baru baca berita, kalau saat ini Penunjuk Pada tuturan tersbeut data saat ini merupakan
jumlah orang miskin hampir 100 juta. waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
LPKH13 Sementara ekonomi hanya dikuasai oleh waktu kini yang mengacu pada sebuah
192. 10 orang terkaya. Menurut saya ini berita √
1 peristiwa orang miskin masih banyak hingga
bagus.”
tuturan tersebut di ujarkan.
“Lega rasanya, karena setelah hidup Penunjuk Pada tuturan tersebut data bertahun-tahun
bertahun-tahun hidup miskin, akhirnya waktu relatif merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
POMBH
193. mendapat pengakuan juga.” √ penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
140
sebuah kehidupan yang dialaminya sudah
lama.
194. POMBH “Kelak, mereka pasti akan menjadi √ Penunjuk Pada tuturan tersebut data kelak merupakan
415
140 orang miskin yang baik dan sukses.” waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
mendatang waktu mendatang yang mengacu pada waktu
yang akan terjadi setelah tuturan diujarkan
yaitu harapan untuk orang-orang miskin
kedepannya.
“Ialah ketika aku dan anak-anak begitu Penunjuk Pada tuturan tersebut data ketika merupakan
kelaparan, lalu menyembelihmu.” Jawan waktu relatif bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
POMBH istrinya
195. √ waktu relatif yang mengacu pada waktu
140
singkat pada saat tuturan di ujarkan.
“Aku kenal orang miskin yang jadi Penunjuk Pada tuturan tersebut data bertahun-tahun
pelawak. Bertahun-tahun ia jadi waktu relatif merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
POMBH pelawak, tapi tak pernah ada yang penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
196. tersenyum menyaksikannya di panggung. √
142 sebuah kehidupan yang dialaminya sudah
Baru ketika ia mati, semua orang
tertawa.” lama
“Aku punya kolega orang miskin yang Penunjuk Data sekarang pada tuturan tersebut
aku kagumi. Dia merintis karier jadi waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
POMBH pengemis, untuk membesarkan anaknya. penunjuk waktu kini yang mengacu pada saat
197. √
144 Sekarang satu anaknya di ITB, satu di
tuturan tersebut terjadi.
UI, satu di UGM, dan satunya lagi di
UNDIP.”
“Orang miskin perlu juga sesekali Penunjuk Pada tuturan tersbeut data sesekali merupakan
nyantai kan? Lagi pula, beginilah waktu relatif bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
POMBH nikmatnya jadi orang miskin. Punya
198. √ waktu relatif yang mengacu pada waktu
145 waktu berleha-leha.”
singkat yang bisa digunakan untuk bersantai.
“Itu perempuan yang kemarin baru Penunjuk Pada tuturan tersebut data kemarin merupakan
melahirkan. Anaknya sudah selusin, waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
POMBH
199. suaminya minggat, dan ia merasa repot √ lampau waktu lampau yang mengacu pada kejadian
149
kalau mesti menghidupi satu jabang bayi
yang sudah terjadi setelah tuturan diujarkan
lagi. Makanya ia memilih membakar
416
“hanya orang miskin gadungan yang mau Penunjuk Data sekarang pada tuturan tersebut
mati bunuh diri. Untunglah, sekarang waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
POMBH saya sudah resmi jadi orang miskin”
200. √ penunjuk waktu kini yang mengacu pada saat
150
tuturan tersebut terjadi.
“sekarang anak-anakku tak perlu lagi Penunjuk Data sekarang pada tuturan tersebut
repot-repot mengemis dengan tampang waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
POMBH dimelas-melaskan, buat apa? Toh, penunjuk waktu kini yang mengacu pada saat
201. √
151 sekarang kami sudah nyaman jadi orang
tuturan tersebut terjadi.
miskin. Tak sembarang orang bisa punya
Kartu Tanda Miskin seperti ini.”
“Saya sudah lama kenal Raden Mas Penunjuk Pada tuturan tersebut data sudah lama
Kanjeng. Banyak juga kok yang sering waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
minta bantuannya. Dia bisa mengubah lampau penunjuk waktu lampau yang mengacu pada
DTPSM batu jadi emas hanya dengan menyentuh.
202. √ sebuah peristiwa yang dahulu pernah terjadi
KHH164 Ia bisa memindahkan penyakit jiwa.”
yaitu sudah sejak dahulu penutur kenal dengan
Raden Mas.
“kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
kamu pindah sementara ke tubuh saya. waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
DTPSM Jadi ketika nanti dipenjara, senbenarnya mendatang waktu mendatang yang mnegacu pada
203. yang dipenjara adlah saya. Karena jiwa √
KHH165 kejadian setelah tuturan diujaran yaitu esok
kamu tetap bebas di tubuh saya.”
hari ketika di penjara.
“Kalau perlu besok sidang, saya siap!” Penunjuk Pada tuturan tersebut data besok merupakan
DTPSM waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
204. √ mendatang
KHH176 waktu mendatang yang mengacu pada
kejadian setelah tuturan diujarkan. Yaitu hari
417
“Aku hanya ingin sejenak menikmati Penunjuk Pada tuturan tersebut data sejenak merupakan
kenangan di meja ini. Semoga kau tak waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
keberatan.” waktu kini yang mengacu pada waktu tuturan
205. PKH185 √
tersebut diujarkan yaitu, menumpang sebentar
saja di meja yang penuh kenangan.
“Kau tahu, hanya dengan kenangan kita Penunjuk Pada tuturan tersebut data lima tahun lalu
bisa menikmati kembali kebahagiaan waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
yang telah hilang. Karena itulah kita suka lampau penunjuk waktu lampau yang mengacu pada
206. PKH187 merayakan kenangan. Lima tahun lalu, √
kejadian terdahulu yaitu sebuah kenangan
lelaki yang kucintai melamarku di meja
ini.” dengan lelaki yang ia cintai.
“Mungkin selama ini aku tetrlalu Penunjuk Pada tuturan tersebut data selama ini
mempercayai Bram.” waktu relatif merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
207. PKH189 √
waktu dahulu hingga sekarang yang telah ia
alami yaitu mempercayai lelakinya.
“Bila kau memang penasaran, kenapa tak Penunjuk Pada tuturan tersebut data sejak kapan
kau cari tahu saja kebenarannya? Ini kota waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
208. PKH190 kecil, dengan mudah kita mencari tahu √ lampau penunjuk waktu lampau yang mengacu pada
siapa perempuan itu. Sejak kapan ia waktu terjadi perempuan tersebut mengenal
mengenal Bram dan seterusnya….” Bram.
“Dia sama sekali tidak mengenal Bram, Penunjuk Pada tuturan tersebut data lalu merupakan
suaminya pekerja tambang, mati karena waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
ledakan gas. Tubuhnya melepuh dan lampau waktu lampau yang mengacu pada waktu
209. PKH191 gosong hingga ia tak berani melihat. Ia √ tuturan yang sudah lama terjadi yaitu seorang
ingin mengenang suaminya tidak dengan yang memebri kenang sudah lama datang
bayangan yang mengerikan seperti itu. kepada perempuan itu.
Lalu seorang datang memberi
418
kenangan.”
“Mestinya tadi kamu akting, terguling- Penunjuk Pada tuturan tersebut data tadi merupakan
guling atau bilang kamu patah. Kita bisa waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
peras yang nabrak kamu itu, besok lagi, lampau dan waktu lampau yang mengacu pada waktu yang
kalau kamu ketabrak, bilang kami!” penunjuk
baru saja terjadi yaitu sebuah kecelakaan yang
waktu
BPPH21 menimpa Otok. Data besok merupakan bentuk
210. √ mendatang
2 deiksis waktu dan sebagai penunjuk waktu
mendatang yang mengacu pada waktu
peristiwa yang sesudah tuturan diujarkan yaitu
keesokan harinya.
“Iya, dihukum lima tahun.” Penunjuk Pada tuturan tersebut data lima tahun
waktu relatif merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
BPPH21
211. √ penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
6
lamanya hukuman.
“Ketika menunggu di kantor polisi. Penunjuk Pada tuturan tersebut data ketika merupakan
Rasanya seperti mendengar suara waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
BPPH21 malaikat maut yang sedang mengabsen
212. √ waktu kini yang mengacu pada waktu singkat
9 namaku agar antre ”
pada saat menunggu di kantor polisi.
“Saya hanya melaksanakan kewajiban Penunjuk Pada tuturan tersebut data selama ini
hukum untuk mendampingi dan waktu relatif merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai
membela Otok, yang selama ini penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
menerima perlakuan teror yang begitu
waktu dahulu hingga sekarang yang telah ia
BPPH22 mengerikan, sehingga hidupnya tak
213. √ alami yaitu perlakuan teror. Pada tuturan
0 pernah tenang karena berbagai
cemoohan, hinaan di luar batas tersebut data bertahun-tahun merupakan
perikemanusiaan, makian, dan ujaran bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
permusuhan yang diterima bertahun- sebuah kehidupan yang dialaminya sudah
tahun.”
419
lama.
“Wah kamu cakep banget hari ini, Penunjuk Pada tuturan tersebut data hari ini merupakan
seperti pangeran Arab.” waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
BPPH22
214. √ waktu kini yang mengacu pada tuturan
1
tersebut terjadi.
“Besok kamu ikut, kamu bereskan saja Penunjuk Pada tuturan tersebut data besok merupakan
secepatnya. Kita berangkat ke pantai waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
KCBH22
215. menggunakan pesawat jet pribadi.” √ mendatang waktu mendatang yang mengacu pada
6
kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu janji
untuk berangkat ke pantai.
“Kamu nggak marah kan, Babe? Ini Penunjuk Pada tuturan tersebut data besok merupakan
mendadak banget. Aku harus ikut waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
KCBH22 rombongan Menteri Perdagangan. mendatang waktu mendatang yang mengacu pada
216. √
8 Makanya besok aku nggak mungkin ikut kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu
kamu. Kita atur lagi deh. Bener kan, membatalkan rencana dengan kekasihnya.
kamu nggak marah? Makasih Babe.”
“Besok saya nggak jadi diving sama Penunjuk Data besok pada tuturan tersebut merupakan
teman-teman, jadi bisa pergi sama Tante. waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
KCBH22
217. Saya juga udah kangen banget sama √ mendatang waktu mendatang yang mengacu pada
9
Tante.” kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu janji
dengan tante.
“Mama nggak bisa datang, tapi mama Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
bisa beliin tas itu. Kamu bisa merayakan waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
KCBH23 dengan kawan-kawanmu. Kalau ada mendatang waktu mendatang yang mnegacu pada
218. √
0 mama, nanti teman-temanmu malah kejadian setelah tuturan diujaran yaitu
rikuh. Iya mama pasti beliin tas itu.” menakutkan apabila esoknya teman-temannya
rikuh.
“Bener loh om, mumpung mama nggak Penunjuk Data besok pada tuturan tersebut merupakan
KCBH23 jadi. Besok setelah sama temen-temen. waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
219. √
2 Saya pasti nemuin om. Pokonya saya mendatang waktu mendatang yang mengacu pada
kepingin hanya berdua sama om.” kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu esok
420
“Itu saat saya umur 20 tahun. Basiyo 3 Penunjuk Pada tuturan tersebut data setiap malam
tahun lebih muda dari saya. Saya bisa waktu relatif adalah bentu deiksis waktu dan sebagai
memahami kemarahannya. Siapa yang penunjuk waktu relatif yang mengacu pada
akan sanggup terus-menerus dihantui
aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus
OTBTSL bayangan orang yang begitu dicinta
224. √ ketika matahari terbenam.
H251 dalam keadaan terhina seperti itu, ta
berdaya, dan berpelepotan tahi? Bisa
saya bayangkan mimpi buruk dan
mengerikan yang mesti ditanggung
setiap malam. Sungguh saya sendiri tak
421
“Coba kalau nanti benar-benar mati jadi Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan
pahlawan, pasti nggak mau kenal sama waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk
OTBTSL kita. Dasar orang aneh. Pura-pura saja mendatang waktu mendatang yang mengacu pada waktu
228. √
H266 suka perhatian, nggak ingin dapat pujian. kejadian diujarkan setlah tuturan diujarkan
Dasar pelawak tolol sok.” yaitu apabila keesokan harinya Basiyo mati
jadi pahlawan.
422
“Tetapi Yang Mulia liat sendiri, Deiksis Objek Data ia merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
saudara Saksi Mata tak mungkin persona ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek sebanyak 1 bentuk
memberikan kesaksian mengenai apa ketiga pada tuturan tersebut. Data ia berfungsi meliputi: deiksis
5. SMH21 yang tak bisa dilihatnya. Sebab, ia sebagai objek karena mengacu pada seseorang persona ketiga dan
buta.” yang sedang menjadi objek pembicaraan yaitu berfungsi sebagai
Saksi Mata dalam persidangan yang sedang objek
berlangsung.
“Siapa pun sama di hadapan hukum, Deiksis Penunjukk Data –nya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
buta atau tidak buta, tak bisa persona an ketiga tunggal dan berfungsi sebagai sebanyak 1 bentuk
meghindar dari kewajiban memberian ketiga penunjukkan dalam tuturan tersebut meliputi: deiksis
kesaksian bila pengadilan merupakan bentuk deiksis persona ketiga persona ketiga dan
6. SMH21
memintanya,” tegas hakim tunggal karena menunjuk hanya satu orang. berfungsi sebagai
Data –nya berfungsi sebagai penunjukkan objek
karena mengacu pada seseorang yang menjadi
objek pembicaraan yaitu Saksi Mata.
“Sepertinya saudara Saksi Mata hanya Deiksis Objek dan Data saudara merupakan bentuk deiksis Deiksis yang muncul
ingin mengutarakan pendapatnya, yang persona Penunjukk persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai sebanyak 2 bentuk
mulia” kedua, dan an objek dalam tuturan tersebut. berfungsi meliputi: deiksis
deiksis sebagai objek karena mengacu kepada Saksi persona kedua
7. SMH21 persona Mata. Data –nya merupakan bentuk deiksis berfungsi sebagai
ketiga persona ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek dan deiksis
penunjukkan. Berfungsi sebagai penunjukkan persona ketiga
karena mengacu pada saksi mata. berfungsi sebagai
penunjukkan.
“Tidak penting apa pendapatnya, Deiksis Penunjukk Data –nya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
sidang ini hanya ingin tahu persona an ketiga tunggal dan berfungsi sebagai sebanyak 1 bentuk
kesaksiannya.” ketiga penunjukkan karena mengacu pada objek meliputi: deiksis
8. SMH22
pembicaraan yaitu saksi mata yang ada dalam persona ketiga dan
persidangan. berfungsi sebagai
objek
“Saudara Saksi Mata, sekali lagi kami Deiksis Subjek, Data kami merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
peringatkan, jangan membuat gaduh persona Objek, dan pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 3 bentuk
9. SMH22
pengadilan. Makin kamu sering pertama Penunjukk karena mengacu pada hakim dan jaksa dalam meliputi: deiksis
menggonggong, hanya membuktikan dan an sidang tersebut. Data kamu merupakan deiksis persona pertama
424
kekuatanmu.” Deiksis persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai berfungsi sebagai
persona objek karena mengacu pada lawan tutur yaitu subjek dan deiksis
kedua Saksi mata dalam sidang tersebut. Data –mu persona kedua
merupakan deiksis perosna kedua tunggal dan berfungsi sebagai
berfungsi sebagai penunjukkan karena objek dan
menunjuk persona yang mengacu pada lawan penunjukkan.
tutur saudara saksi mata.
“Karena itulah saya perintahkan Deiksis Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis perosna Deiksis yang muncul
saudara Saksi Mata tak terlalu sering persona tunggal dan berfungsi sbagai subjwek. Pada sebanyak 1 bentuk
menggonggong di ruang sidang ini, pertama tuturan tersebut data saya befungsi sebagai meliputi: deiksis
10. SMH22
paham?” subjek karena mengacu pada penutur yaitu persona pertama dan
seorang hakim dalam persidangan. berfungsi sebagai
subjek
“Kami ingin mendengar pendapat para Deiksis Subjek Data kami merupakan bentuk persona pertama Deiksis yang muncul
ahli yang terhormat, agar kami yakin persona jamak dan berfungsi sebagai subjek pada sebanyak 1 bentuk
dengan kesaksian yang akan pertama tuturan tersebut. Data kami pada tuturan meliputi: deiksis
11. SMH23
disampaikan Saksi Mata dalam tersebut berfungsi sebagai subjek karena persona pertama dan
persidangan ini.” mengacu pada hakim dan para saksi ahli. berfungsi sebagai
subjek
“Di bawah sumpah saya menegaskan, Deiksis Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
Saksi Mata dalam kondisi stabil, dan persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
tidak dalam keadaan tertekan oleh pertama dalam tuturan tersebut. Data saya pada tuturan meliputi: deiksis
12. SMH23
pihak mana pun,” kata ahli psikologi. tersebut berfungsi sebagai subjek karena persona pertama dan
mengacu penutur yaitu saksi ahli psikologi. berfungsi sebagai
subjek
“Saya bisa memastikan , dari ekspresi Deiksis Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
wajah Saksi Mata, dan berdasarkan persona Penunjukk pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 2 bentuk
struktur rahang dan tulang pipinya , pertama an pada tuturan tersebut. Data saya berfungsi meliputi: deiksis
juga caranya mengedipkan mata dan dan sebagai subjek pada tuturan tersebut karena persona pertama
13. SMH24 menggerak-gerakkan ekornya, saudara Deiksis mengacu pada penutur yaitu saksi ahli berfungsi sebagai
Saksi Mata sangat bisa dipercaya,” ujar persona fisiognomi. Data –nya pada tuturan tersebut subjek dan deiksis
ahli fisiognomi ketiga termasuk bentuk deiksis persona ketiga persona ketiga
tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan berfungsi sebagai
yang menunjuk objek pembicara yaitu seorang penunjukkan
425
saksi mata.
“Ia memang terlihat sedikit gugup, Deiksis Objek dan Data Ia pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
terkesan ragu-ragu, tetapi itu tidak persona Subjek bentuk deiksis persona ketiga tunggal dan sebanyak 2 bentuk
menandakan kalau ia menyimpan pertama berfungsi sebagai objek. Data ia pada tuturan meliputi: deiksis
kebohongan. Saya telah mengenal dan tersebut berfungsi sebagai objek karena persona ketiga
14. SMH24 banyak wajah yang begitu jujur, tapi Deiksis mengacu pada objek pembicaraan yaitu saksi berfungsi sebagai
rasanya tak ada yang melebihi persona mata dalam persidangan. Data saya objek dan deiksis
kejujuran saudara Saksi Mata saat ini.” ketiga merupakan bentuk deiksis persona pertama persona pertama
dan berfungsi sebagai subjek yang mengacu berfungsi sebagai
pada penutur yaitu ahli fisognomi. subjek
“Karena pada prinsip, seluruh ekspresi Deiksis Penunjukk Data –nya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
Saksi Mata adalah tanda, yang persona an, Objek, ketiga tunggal. Pada tuturan tersebut data –nya sebanyak 3 bentuk
mengandung makna komunikasi. ketiga dan Subjek berfungsi sebagai penunjukkan karena meliputi: deiksis
Bahkan tinggi rendah keras kecilnya mengacu pada objek pembicaraan yaitu Saksi persona pertama
suara ketia ia menggonggong adalah mata dalam persidangan tersebut. Data ia berfungsi sebagai
komunikasi. Dalam konteks semiotika merupakan bentuk deiksis persona ketiga subjek dan deiksis
15. SMH26 inilah, saya yakin, saksi mata mengerti tunggal dan berfungsi sebagai objek karena persona ketiga yang
kenapa ia menjadi saksi kunci dalam mengacu pada objek pembicaraan yaitu saksi berfungsi sebagai
persidangan ini.” mata. Data saya merupakan deiksis persona objek dan
pertama tunggal dalam tuturan tersebut. Data penunjukkan
saya berfungsi sebagai subjek pada tuturan
tersebut karena mengacu pada penutur yaitu
ahli semiotika.
“Menganggapnya sebagai kambing Deiksis Penunjukk Data –nya pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
hitam saja sudah merupakan persona an bentuk deiksis persona etiga tunggal dan sebanyak 1 bentuk
penghinaan bagi dirinya, karena Saksi ketiga berfungsi sebagai penunjukkan. Data –nya meliputi: deiksis
Mata bukan kambing, melainkan pada tuturan tersebut berfungsi sebagai persona ketiga dan
16. SMH29 anjing. Anjing yang harus penunjukkan karena mengacu pada objek berfungsi sebagai
menghormati hak-hak keanjingannya. pembicraan tersebut yakni saudara saksi mata penunjukkan
Pengadilan ini tak lebih pertunjukkan dalam persidangan.
topeng monyet, dan anjing itu hanyalah
korban persekongkolan jahat”
“Anjing itu telah membuat kita Deiksis Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
17. SMH32
kehilangan harapan mempunyai persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai sebanyak 1 bentuk
426
pemimpin yang mampu membangkitan pertama ssubjek. Pada tuturan tersebut data kita meliputi: deiksis
kembali martabat bangsa. Dasar berfungsi sebagai subjek karena mengacu persona pertama dan
anjing!” pada penutur dan lawan tutur yakni para berfungsi sebagai
penentang saudara saksi mata dalam kasus subjek
yang ada dalam persidangan tersebut.
“Kalau ngerti kamu mati duluan Deiksis Objek dan Data kamu merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
begini, mana mungkin dulu saya mau persona Subjek kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek sebanyak 2 bentuk
kawin sama kamu. Mestinya, kalau pertama pada tuturan tersebut. Data kamu pada tuturan meliputi: deiksis
mau mati bilang-bilang, biar ada dan tersebut berfungsi sebagai objek karena persona pertama
18. MSSPH36 persiapan, jangan mendadak begini, Deiksis mengacu pada lawan tutur yaitu suami atau berfungsi sebagai
bikin repot saja,” gerutu istrinya. persona sang penyair. Data saya merupakan bentuk subjek dan deiksis
kedua deiksis persona pertama tunggal dan berfungsi persona kedua
sebagai subjek yang mengacu pada penutur berfungsi sebagai
yaitu istri dari sang penyair. objek
“Aku tak mau ketika puisi datang Deiksis Subjek dan Data aku merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
menemuiku, aku sedang tertidur. persona penunjukk pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 2 bentuk
Pastilah puisi kecewa kalau menjumpai pertama an pada tuturan tersebut. Data –ku merupakan meliputi: deiksis
penyair yang setiap hari kerjanya hanya bentuk deiksis persona pertama tunggal dan persona pertama dan
19. MSSPH38
tidur” berfungsi sebagai penunjukkan dalam tuturan berfungsi sebagai
tersebut. Pada tuturan tersebut, data aku dan – subjek dan sebagai
ku mengacu pada penutur yakni seorang penunjukkan
penyair.
“Silahkan ibu pilih, mau paket Deiksis Objek Data ibu pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
kematian yang mana….” persona berntuk deiksis persona kedua tunggal dan sebanyak 1 bentuk
kedua berfungsi sebagai objek karena mengacu meliputi: deiksis
20. MSSPH41
lawan tutur yaitu ibu sipon istri dari sang persona kedua dan
penyair. berfungsi sebagai
objek
“Biasanya sih, rata-rata, warga di sini Deiksis Objek, dan Data warga merupakan deiksis persona kedua Deiksis yang muncul
memilih paket sedarhana ini. Harga- persona Subjek jamak dan berfungsi sebagai objek. Pada sebanyak 4 bentuk
harganya masih terjangkau. Kapur pertama,D tuturan tersebut, data warga mengacu pada meliputi: deiksis
21. MSSPH41
barus, kembang, daun pandan, itu satu eiksis masyarakat yang berada di dekata rumah persona kedua
paket. Malah nanti dapat gratis minyak persona sipon sang istri seorang penyair. Data saya berfungsi sebagai
wangi cap Duyung. Jenis-jenis kain kedua, dan merupakan bentuk deiksis persona tunggal dan objek dan deiksis
427
kafannya juga bisa Ibu pilih sendiri. Deiksis berfungsi sebagai subjek dalam tuturan persona pertama
Saya kira kalau ambil paket setengah persona tersebut. Pada tuturan tersebut data saya berfungsi sebagai
harga yang ini juga menarik. Di situ, ketiga mengacu pada penutur yaitu Pak RT yang subjek
tertulis jenis kain kafannya memang menawarkan barang-barang untuk pemandian
tak terlalu halus, tapi ya tidak terlalu jenazah kepada ibu Sipon. Data kita
kasar amat. Juga nisannya, tidak dari merupakan bentuk deiksis persona pertama
batu, tapi dari kayu. Nisan kayu malah jamak dan berfungsi sebagai subjek. Data kita
lebih banyak pilihan. Mau dari kayu pada tuturan tersebut mengacu pada penutur
apa? Mahoni, nangka atau randu? Tapi dan lawan tutur yakni Pak RT dan ibu Sipon.
kalau nisanya dari kayu randu nanti
cepat lapuk, Bu. Saya sarankan cukup
kayu mahoni saja. Ini hanya saran lho,
ya. Siapa tau Ibu malah pinginnya
nisan kayu jati, kita memang harus
memberi yang terbaik pada yang mati
apalagi almarhum suami Ibu ini kan
penyair. Kita harus memakamkannya
secara layak. Apa kata dunia kalau
penyair hebat seperti suami Ibu
dimakamkan dengan upacara yang
biasa-biasa saja? Makannya, Bu, saya
sarankan lebih baik Ibu ambil paket
kematian yang premium ini, biar
prosesi pemakamannya megah
begitu…”
“Ibu nggak usah bingung begitu. Saya Deiksis Subjek dan Data saya merupakan bentu deiksis persona Deiksis yang muncul
ini kan ya hanya membantu, agar Ibu persona Objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek. sebanyak 4 bentuk
tidak repot. Kalau perlu, Ibu tinggal pertama,D Pada tuturan tersebut data saya berfungsi meliputi: deiksis
duduk tenang menikmati kesedihan. eiksis sebagai subjek karena mengacu pada penutur ketiga berfungsi
22. MSSPH42 Biar semua ini nanti saya dan warga persona yaitu Pak RT. Data ibu merupakan bentuk sebagai objek, deiksis
yang urus. Kebetulan ada warga sini kedua, dan deiksis persona kedua tunggal dan berfungsi persona kedua
yang punya event organizer Deiksis sebagai objek. Pada tuturan tersebut data ibu berfungsi sebagai
pemakaman. Ibu tinggal siapkan dana, persona berfungsi sebagai objek karena mengacu pada objek dan deiksis
semua beres. Oh ya, kalau Ibu mau ketiga lawan tutur yaitu ibu Sipon istri seorang persona pertama
428
warga di sini yang mau mengurukan penyair. Data warga merupakan bentuk berfungsi sebagai
pemakamannya ya tak apa-apa, deiksis persona pertama tunggal dan berfungsi subjek
biasanya mereka dapat lima puluh ribu sebagai objek yang mengacu pada masyarakat
per orang.ibu butuh berapa orang? atau tetangga di dekat rumah ibu Sipon. Data
Serahkan saja duitnya sama saya. Biar mereka merupakan bentuk deiksis persona
saya yang bantu bagikan pada mereka. ketiga jamak dan berfungsi sebagai objek.
Kalau duitnya dikasih orang lain nanti Pada tuturan tersebut data mereka mengacu
malah di korupsi. Bagaimana Bu? Ibu pada masyarakat atau tetangga yang dekat
mau pilih paket kematian yang mana?” dengan rumah ibu Sipon.
“Bagaimana bu? Mau dimakamkan jam Deiksis Subjek dan Data saya pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
berapa? Baiknya cepetan. Jangan persona objek deiksis persona pertama tunggal. Data saya sebanyak 3 bentuk
sampai menginap, tidak baik. Saya pertama,D pada tuturan tersebut berfungsi sebagai subjek meliputi: deiksis
sudah siapkan orang-orang buat eiksis karena mengacu kepada penutur yaitu Pak RT. persona pertama
memandikan. Tapi ya itu, Bu, mohon persona Data mereka pada tuturan tersebut merupakan berfungsi sebagai
kepastian lebih dulu., kira-kira ibu ada kedua, dan bentuk deiksis persona ketiga jamak. Data subjek, deiksis
dana berapa buat mereka. Ya Deiksis mereka pada tuturan tersebut berfungsi persona ketiga
seikhlasnya saja. Ini saya hanya persona sebagai objek karena mengacu pada objek berfungsi sebagai
23. MSSPH43 menyampaikan saja lho ya. Tapi ya ketiga pembicaraan yaitu masyarakat atau warga objek, dan deiksis
memang sudah kebiasaan di sini. Ibu yang terdapat pada tuturan tersebut. Data ibu persona kedua
tahu sendiri. Ongkos orang mati merupakan bentuk deiksis persona kedua berfungsi sebagai
memang tidak sedikit. Sekarang ini, tunggal dan berfungsi sebagai objek yang objek.
kalau tidak ada duit, ya jarang mau mengacu pada lawan tutur yaitu ibu Sipon.
datang membantu. Semakin banyak
yang datang semakin banyak yang
mendoakan, itu semakin baik buat
almarhum. Biar husnul khotimah.”
“Kalian mesti mulai membiasakan diri Deiksis Subjek dan Data kalian merupkan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
tidur bersama mayat ayah kalian” persona objek kedua jamak. Pada tuturan tersebut data kalian sebanyak 3 bentuk
akhirnya Sipon berkata pelan. “Nanti, pertama berfungsi sebagai objek karena mengacu pada meliputi: deiksis
kalau ada rezeki, baru mayat ayah dan lawan tutur yang jumlahnya lebih dari satu persona kedua
24. MSSPH47
kalian kita kuburkan. Sebaik-baiknya. Deiksis orang yakni mengacu pada anak Sipon, makna berfungsi sebagai
Sehormat-hormatnya.” persona dan kata. Data ayah merupakan deiksis objek, dan deiksis
kedua persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai persona pertama
objek, pada tuturan tersebut adalah jenazah berfungsi sebagai
429
persona sebagai subjek yang mengacu pada penutur objek dan deiksis
kedua yakni seorang koruptor. persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Mengakui semua ini justru membuat Deiksis Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
saya merasa lega, daripada harus persona objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek. sebanyak 3 bentuk
capai-capai membela diri. Saya tak pertama,D Pada tuturan tersebut data saya mengacu pada meliputi: deiksis
akan membantah. Kalaupun nanti harus eiksis penutur yakni seorang koruptor. Data mereka persona pertama
ada yang dibantah, biarlah itu menjadi persona merupakan bentuk deiksis persona ketiga berfungsi sebagai
tugas dan tanggung jawab para kedua, dan jamak dan berfungsi sebagai objek. Pada subjek dan deiksis
pengacara saya. Karena memang untuk Deiksis tuturan tersebut mengacu pada objek tuturan persona kedua
33. KKTH72
itulah mereka dibayar. Saya akan persona yaitu pengacara seorang koruptor. Data kalian berfungsi sebagai
berjuang bersama-sama kalian, seluruh ketiga pada tuturan tersebut merupakan bentuk objek, deiksis
rakyat, untuk bahu-membahu deiksis persona kedua jamak dan berfungsi persona ketiga
memberantas korupsi. Jangan sampai sebagai objek yang mengacu pada lawan tutur berfungsi sebagai
kalian ikut-ikut korupsi. Korupsi itu yakni wartawan yang berada dalam tutran objek
buruk! Yang baik ya yang tidak tersbeut.
ketahuan.”
“Korupsi itu bukan soal adanya Deiksis Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
kesempatan, melainkan soal giliran. persona pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek. sebanyak 1 bentuk
Pada akhirnya semua akan korupsi. pertama Pada tuturan tersebut data kita mengacu pada meliputi: deiksis
Membenci koruptor hanya akan penutur dan lawan tutur yakni seorang persona pertama
34. KKTH73 menghabiskan energi bangsa ini. Lebih koruptor dan wartawan. berfungsi sebagai
baik kita mulai memikirkan cara subjek
terbaik, bagaimana agar keahlian dan
kepintaran kita dalam korupsi ini
menjadi ke unggulan bangsa.”
“Sebagai mantan daripada koruptor Deiksis Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
yang baik, pertama-tama izinkanlah persona penunjukk pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek. sebanyak 2 bentuk
daripada saya mengucapken daripada pertama an Pada tuturan tersebut data saya mengacu pada meliputi: deiksis
35. KKTH74 puja dan puji syukur kepada Tuhan dan penutur yakni seorang koruptor. Data –nya persona pertama
yang Maha Esa, karena telah Deiksis merupakan bentuk deiksis persona ketiga berfungsi sebagai
memberiken daripada rahmat dan persona tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan, subjek dan deiksis
hidayah-Nya, sehingga sampai hari ini ketiga pada tuturan tersebut mengacu pada objek persona ketiga
432
masih banyak dari kolega-kolega saya pemibicaraan yaitu kolega-kolega atau teman- berfungsi sebagai
yang bisa dengan tenang terus teman seorang koruptor yang masih saja penunjukkan
melaksanaken daripada korupsinya korupsi.
secara baik dan tenang. Semoga
dilempangakan jalannya, dan di terima
di sisi Tuhan.”
“Dia menolak kalau yang datang Deiksis Objek Data dia merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
wartawan lain. persona ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek. sebanyak 1 bentuk
kedua, dan Pada tuturan tersebut data dia mengacu pada meliputi: deiksis
36. KKTH75
Deiksis objke pembicraan yakni seorang koruptor. persona ketiga
persona berfungsi sebagai
ketiga objek
“Saya, dengan penuh kesadaran, Deiksis Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
memilih sel ini.” persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
pertama yang mengacu pada penutur yakni seorang meliputi: deiksis
37. KKTH76
koruptor. persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Mereka sudah menyiapkan sel besar, Deiksis Objek dan Data mereka merupakan bentuk deiksis Deiksis yang muncul
dengan perabot lengkap, kulkas dan persona subjek persona ketiga jamak dan berfungsi sebagai sebanyak 2 bentuk
televisi, tapi saya menolak. Saya tak pertama objek. Pada tuturan tersebut data mereka dan meliputi: deiksis
seperti koruptor lain yang manja, yang dan berfungsi sebagai objek mengacu pada objek persona ketiga
38. KKTH76 di penjara pun ingin menikmati fasilitas Deiksis pemicaraan yakni petugas penjara. Data saya berfungsi sebagai
mewah. Sel sempit ini justru membuat persona merupakan bentuk deiksis persona pertama objek dan deiksis
saya bersyukur, karena saya bisa jadi ketiga tunggal dan berfungsi sebagai subjek yang persona pertama
merenung. Lihatlah sel ini mirip gua.” mengacu penutur dalam tuturan tersbeut yakni berfungsi sebagai
seorang koruptor. subjek
“Mungkin ini memang wangsit, yang Deiksis Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
harus saya sampaikan pada semua persona objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 2 bentuk
orang. Karena itulah, saya pengin pertama yang mengacu pada penutur yakni seorang meliputi: deiksis
39. KKTH77 kamu menuliskannya.” dan koruptor. Data kamu merupakan bentuk persona pertama
Deiksis deiksis persona kedua tunggal dan berfungsi berfungsi sebagai
persona sebagai objek yang mengacu pada lawan tutur subjek dan deiksis
kedua yakni wartawan. persona kedua
433
berfungsi sebagai
objek
“Ya, seni adiluhung. Korupsi itu perlu Deiksis Subjek dan Data saya merupakan bentuk dieksis persona Deiksis yang muncul
kehalusan budi. Dengan alus persona objek pertama dan berfungsi sebagai subjek. Pada sebanyak 3 bentuk
mengambil sesuatu tanpa seorang pun pertama,D tuturan tersebut data saya mengacu pada meliputi: deiksis
tahu. Mencuri, tapi yang dicuri tak eiksis penutur yakni seornag koruptor. Data dia persona pertama
pernah merasa kalau dirinya dicuri. persona merupakan bentuk deiksis persona ketiga berfungsi sebagai
Jadi, sekali lagi, korupsi itu seni. Saya kedua, dan tunggal dan berfungsi sebagai objek. Pada subjek , deiksis
punya ilustrasi untuk menggambarkan Deiksis tuturan tersebut data dia mengacu padaobjek persona ketiga
ini. Saya punya kolega, yang persona pembicaraan yaitu teman seorang koruptor. berfungsi sebagai
memelihara burung kutilang. Saya ketiga Data kau merupakan bentuk deiksis persona objek, dan deiksis
40. KKTH78
heran, kenapa dia setiap hari melatih kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek persona kedua
burung kutilang itu bernyanyi. Lalu dia yang mengacu pada lawan tutur yakni berfungsi sebagai
menyanyikan sebuah lagu anak-anak. wartawan. objek
Kau pasti tahu lagu anak Burung
Kutilang kan? Di pucuk pohon cemara,
burung kutilang bernyanyi, bersiul-siul
sepanjang hari dengan tak jemu-
jemu… mengangguk-ngangguk sambil
berseru triliiiii….trilililiiiii….”
“Itu lagu kesukaan saya saat kanak- Deiksis Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
kanak” persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
pertama yang mengacu penutur yaitu seorang meliputi: deiksis
41. KKTH78
wartawan. persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Saya bicara tentang seni korupsi yang Deiksis Subjek Data saya merupkan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
kini diabaikan oleh para korptor itu!” persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
pertama yang mengacu pada penutur yakni seorang meliputi: deiksis
42. KKTH79
koruptor. persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“kamu kan sudah mati.” Deiksis Objek Data kamu merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
43. KTAH90
persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek sebanyak 1 bentuk
434
kedua yang mengacu pada lawan tutur yakni roh meliputi: deiksis
gentanyangan. persona kedua
berfungsi sebagai
objek
“Celanaku sedang kupinjamkan pada Deiksis Penunjukk Data –ku merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
Tuhan. Ia lebih membutuhkan. Malu persona an dan pertama tunggal dan berfungsi sebagai sebanyak 2 bentuk
kan, kalau Ia ketemu orang tak kedua dan objek penunjukkan. Pada tuturan tersebut data –ku meliputi: deiksis
memakai celana. Ku pinjamkan Deiksis mengacu pada penutur yakni roh penyair. Data persona pertama
44. KTAH92 celanaku, agar Tuhan terlihat santun. persona ia merupakan bentuk dieksis persona ketiga berfungsi sebagai
Apalagi sekarang ini lagi musim ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek. Pada penunjukkan dan
banyak orang yang katanya begitu data tersebut mengacu pada tuhan. deiksis persona ketiga
mencintai Tuhan.” berfungsi sebagai
objek
“Kuharap kalian tak keberatan ia Deiksis Objek Data kalian pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
tinggal di sini. Ia diusir dari surga…” persona bentu deiksis persona kedua jamak yang sebanyak 2 bentuk
kedua dan mengacu pada roh-roh gentayangan. Data ia meliputi: deiksis
Deiksis pada tuturan tersbeut merupakan bentuk persona kedua
45. KTAH93 persona deiksis persona ketiga tunggal yang mengacu berfungsi sebagai
ketiga pada anjing. objek dan deiksis
persona ketiga
berfungsi sebagai
objek
“benat-benar beruntung kita punya Deiksis Subjek dan Data kita merupakan bentu deiksis persona Deiksis yang muncul
tetangga sebaik Pak Kor. Meski kaya persona objek pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 2 bentuk
beliau tidak sombong. Ia masih mau pertama yang mengacu pada penutur dan lawan tutur meliputi: deiksis
menyempatkan menengok kita yang dan yaitu Sebleh dan tetangganya. Data ia persona pertama
46. KTAH98 melarat. Kalau semua orang kaya di Deiksis merupakan bentuk deiksis persona ketiga berfungsi sebagai
negeri ini sebaik pak Kor, pasti nggak persona tunggal dan berfungsi sebagai objek yang subjek dan deiksis
ada orang miskin kelaparan.” kedua mengacu pada Pak Kor. persona ketiga
berfungsi sebagai
objek
“Perasaan bahagia telah bisa Deiksis Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
47. KTAH100 menolongnya, membuat saya persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 2 bentuk
merasakan sesuatu yang berharga pertama yang mengacu pada Pak Kor. Data kita meliputi: deiksis
435
dalam hidup saya. Setiap kali dan merupakan bentuk deiksis persona kedua dan persona pertama
menolong, sebenarnya kita sedang Deiksis berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada berfungsi sebagai
menabung kebahagiaan.” persona penutur dan lawan tutur yakni Pak Kor dan subjek
kedua Sebleh.
“Ternyata selama ini, saya keliru Deiksis Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
menilai Pak Kor.” persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
pertama yang mengacu pada penutur yaitu Sebleh meliputi: deiksis
48. KTAH101
persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Bayangin, kenapa dia mesti ngabisin Deiksis Objek dan Data dia merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
banyak duit buat nyelamatin anjing? persona subjek ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek sebanyak 2 bentuk
kalau emang dia benar-benar pertama yang mengacu pada objek pembicaraan yakni meliputi: deiksis
dermawan yang berniat menolong, dan Pak Kor. Data kita merupakan bentuk deiksis persona ketiga
49. KTAH101 yang mesti ditolong ya hidup kita, Deiksis persona pertama jamak dan berfungsi sebagai berfungsi sebagai
bukan anjing buduk!” persona subjek yang mengacu pada penutur dan lawan objek dan deiksis
ketiga tutur yakni Sebleh dan istrinya. persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Kalau keadaannya begini, saya mau Deiksis Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
bertukar nasib dengan anjing itu. persona objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek, sebanyak 3 bentuk
Setidaknya anjing itu kini hidupnya pertama pada tuturan tersebut data saya mengacu pada meliputi: deiksis
jauh lebih nyaman. Tinggal di rumah dan penutur yakni Sebleh. Data kamu merupakan persona pertama
mewah. Tiap hari dapat makan enak. Deiksis bentuk deiksis persoan kedua tunggal dan berfungsi sebagai
Kabarnya kalau makan daging pun persona berfungsi sebagai objek. Pada tuturan tersebut subjek dan deiksis
selalu daging impor. Kamu tahu, kedua data kamu mengacu pada lawan tutur yakni persona kedua
50. KTAH101 berapa biaya makan untuk anjing itu? Istrinya. Data kita merupakan bentuk deiksis berfungsi sebagai
Bisa buat biaya makan kita berbulan- persona pertama jamak dan berfungsi sebagai objek
bulan. Baru sakit sedikit saja, Pak Kor subjek yang mengacu penutur dan lawan tutur
langsung membawa anjing itu ke dalam tuturan tersebut yakni Sebleh dan
dokter. Padahal kamu tahu sendiri, itu istrinya.
Mak Jumi yang rumahnya di pojok
gang itu, sudah bertahun-tahun tergolek
digerogoti berbagai macam penyakit,
436
“Lho kalau soal humor Sarusi memang Deiksis Objek Data dia merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
nggak kreatif. Tapi kalau soal ngambil persona ketiga dan berfungsi sebagai objek yang sebanyak 1 bentuk
uang negara, baru dia kreatif” ketiga mengacu pada objek pembicaraan yakni meliputi: deiksis
59 LPKH126
Sarusi. persona ketiga
berfungsi sebagai
objek.
“Di sini, kita memang seperti Deiksis Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
pemimpin dan pejuang zaman dulu, persona pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
yang punya kesamaan nasib dan pertama yang mengacu pada penutur dan lawan tur meliputi: deiksis
60. LPKH127
perjuangan.” Ujar Sarusi yakni Sarusi dan teman-teman di sel penjara. persona kedua
berfungsi sebagai
subjek.
“Saya tak bersalah. Terbukti saya tidak Deiksis Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
menerima satu rupiah pun, sebab yang persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
saya terima dalam bentuk dolar.” pertama yang mengacu pada penutur yakni Mas Unas. meliputi: deiksis
61. LPKH129
persona pertama
berfungsi sebagai
subjek.
“Kamu tahu, pajak itu mudah, yang Deiksis Objek Data kamu merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
sulit membayarnya.” persona kedua dan berfungsi sebagai objek yang sebanyak 1 bentuk
kedua mengacu pada lawan tutur yakni Bung Jayus meliputi: deiksis
62. LPKH130
persona kedua
berfungsi sebagai
objek
“Saya baru baca berita, kalau saat ini Deiksis Subjek Data saya pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
jumlah orang miskin hampir 100 juta. persona bentuk deiksis persona pertama tunggal dan sebanyak 1 bentuk
Sementara ekonomi hanya dikuasai pertama berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada meliputi: deiksis
63. LPKH131
oleh 10 orang terkaya. Menurut saya penutur yaitu mas Unas. persona pertama
ini berita bagus.” berfungsi sebagai
subjek
“Kalau bicara soal pemimpin, Deiksis Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
sebenarnya kita bisa mengenali persona pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek. sebanyak 1 bentuk
64. LPKH132
karakter pemimpin dari caranya pertama Pada tuturan tersebut data kita mengacu pada meliputi: deiksis
menyelesaikan masalah.” penutur dan lawan tutur yakni bang Handi dan persona pertama
439
orang tertawa.” berfungsi sebagai objek yang mengacu pada subjek dan deiksis
objek pembicaraan yakni pelawak. persona ketiga
berfungsi sebagai
objek
“Aku punya kolega orang miskin yang Deiksis Subjek, Data aku merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
aku kagumi. Dia merintis karier jadi persona objek dan pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 2 bentuk
pengemis, untuk membesarkan pertama penunjukk yang mengacu pada penutur yakni orang meliputi: deiksis
anaknya. Sekarang satu anaknya di dan an miskin. Data dia merupakan bentuk deiksis persona pertama
ITB, satu di UI, satu di UGM, dan Deiksis persona ketiga tunggal dan berfungsi sebagai berfungsi sebagai
75.
POMBH1 satunya lagi di UNDIP.” persona objek yang mengacu pada objek pembicaraan subjek dan deiksis
44 ketiga yakni kolega orang miskin. Data –nya persona ketiga
merupakan bentuk deiksis persona ketiga berfungsi sebagai
tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan objek dan
yang mengacu pada anak-anak kolega orang penunjukkan
miskin.
“Aku ingin mereka juga menjadi Deiksis Subjek dan Data aku merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
orang miskin yang baik dan benar persona objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 2 bentuk
sesuai ketentuan undang-undang. pertama yang mengacu pada penutur dalam tuturan meliputi: deiksis
Setidaknya, bisa mengamalkan dan tersebut yaitu orang miskin. Data mereka pada persona pertama
POMBH1
76. kemiskinan mereka secara adil dan Deiksis tuturan tersebut merupakan bentuk deiksis berfungsi sebagai
44
beradab berdasarkan pancasila dan persona persona ketiga jamak dan berfungsi sebagai subjek dan deiksis
UUD 45,” ketiga objek yang mengacu pada objek pembicaraan persona ketiga
yaitu anak-anak orang miskin. berfungsi sebagai
objek
“Itu perempuan yang kemarin baru Deiksis Penunjukk Data –nya pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
melahirkan. Anaknya sudah selusin, persona an dan bentuk deiksis persona ketiga tunggal dan sebanyak 2 bentuk
suaminya minggat, dan ia merasa repot ketiga objek berfungsi sebagai penunjukkan yang mengacu meliputi: deiksis
POMBH1 kalau mesti menghidupi satu jabang pada abak-anak seorang perempuan. Data ia persona ketiga
77.
49 bayi lagi. Makanya ia memilih pada tuturan tersebut merupakan bentu deiksis berfungsi sebagai
membakar diri.” persona ketiga tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan dan
objek yang mengacu pada objek pembicaraan objek
yakni seorang perempuan yang meninggal.
78. POMBH1 “hanya orang miskin gadungan yang Deiksis Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
442
50 mau mati bunuh diri. Untunglah, persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
sekarang saya sudah resmi jadi orang pertama yang mengacu pada penutur yaitu orang meliputi: deiksis
miskin” miskin. persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“sekarang anak-anakku tak perlu lagi Deiksis Penunjukk Data –ku pada tuturan tersebut merupaakn Deiksis yang muncul
repot-repot mengemis dengan tampang persona an dan bentuk deiksis persona pertama tunggal dan sebanyak 2 bentuk
dimelas-melaskan, buat apa? Toh, pertama subjek berfungsi sebagai penunjukkan yang mengacu meliputi: deiksis
sekarang kami sudah nyaman jadi dan pada penutur yakni orang miskin. Data kami persona pertama
POMBH1
79. orang miskin. Tak sembarang orang Deiksis merupakana bentuk deiksis persona pertama berfungsi sebagai
51
bisa punya Kartu Tanda Miskin seperti persona jamak dan berfungsi sebagai subjek yang penunjukkan dan
ini.” kedua mengacu pada anak-anak orang miskin dan deiksis peesona
orang miskin. kedua berfungsi
sebagai subjek
“Jadi kamu tak perlu cemas begitu, Deiksis Objek Data kamu merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
karena siapa yang mau mengalah akan persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek sebanyak 1 bentuk
DTPSMK mendapatkan kemenangan.” kedua yang mengacu pada lawan tutur yakni seorang meliputi: deiksis
80.
HH161 politisi. persona kedua
berfungsi sebagai
objek
“Tapi, menyangkut „apel impor‟yang Deiksis Subjek Data kita pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
harus diutamakan kepentingannya agar persona bentuk deiksis persona pertama jamak dan sebanyak 1 bentuk
kita semua bisa tetap medapatkan pertama berfungsi sebagai subjek. Data kita pada meliputi: deiksis
DTPSMK subsidi di pemilihan presiden tuturan tersebut mengacu pada penutur dan persona pertama
81.
HH62 mendatang. Semua ini ya untuk mitra tutur yakni Pak Wiguyo dan politisi. berfungsi sebagai
kebaikan. Walau kita merasa benar, subjek
lebih baik mengalah, supaya tak ada
yang kehilangan muka.”
“Lho, saya hanya ngasih jalan keluar, Deiksis Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
agar kamu bisa terhindar dari kasus persona objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 2 bentuk
DTPSMK ini.” pertama yang mengacu pada penutur yakni Sarmi. Data meliputi: deiksis
82.
HH163 dan kamu merupakan bentuk deiksis persona persona pertama
Deiksis kedua dan berfungsi sebagai objek pada berfungsi sebagai
persona tuturan tersebut mengacu pada mitra tutur subjek dan deiksis
443
HH165 konyol tapi gila” persona an kedua tunggal dan berfungsi sebagai sebanyak 1 bentuk
kedua penunjukkan, pada tuturan tersebut mengacu meliputi: deiksis
lawan tutur yaitu Sarmin. persona ketiga
berfungsi sebagai
penunjukkan
“Saya hanya bisa bantu, kalau kamu Deiksis Subjek dan Data saya pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
percaya, terserah kamu percaya atau persona objek bentuk deiksis persona pertama dan berfungsi sebanyak 2 bentuk
tidak.” pertama sebagai subjek yang mengacu pada penutur meliputi: deiksis
dan yakni Raden Mas Kanjeng. Data kamu persona pertama
DTPSMK
87. Deiksis merupakan bentuk deiksis persona kedua berfungsi sebagai
HH166
persona tunggal dan berfungsi sebagai objek yang subjek dan deiksis
kedua mengacu pada lawan tutur yakni politisi. persona kedua
berfungsi sebagai
objek
“Bagiamana dengan saya? Apa Deiksis Subjek Data saya pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
untungnya semua ini bagi saya.? Tanya persona bentuk deiksis persona pertama tunggal dan sebanyak 1 bentuk
DTPSMK anjing itu pertama berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada meliputi: deiksis
88.
HH173 penutur yakni seekor anjing bertubuh persona pertama
manusia. berfungsi sebagai
subjek
“tentu saja kamu lebih beruntung, Deiksis Objek Data kamu merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
karena kamu akan merasakan persona kedua dan berfungsi sebagai objek yang sebanyak 1 bentuk
DTPSMK bagaimana enaknya menjadi manusia.” kedua mengacu pada lawan tutur yakni seeokor meliputi: deiksis
89.
HH173 anjing bertubuh manusia. persona kedua
berfungsi sebagai
objek
“Aku hanya ingin sejenak menikmati Deiksis Subjek dan Data aku pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
kenangan di meja ini. Semoga kau tak persona objek bentuk deiksis persona pertama tunggal dan sebanyak 2 bentuk
keberatan.” pertama berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada meliputi: deiksis
dan penutur yakni seorang perempuan. Data kau persona pertama
90. PKH185
Deiksis merupakan bentuk deiksis persona kedua berfungsi sebagai
persona tunggal dan berfungsi sebagai objek yang subjek dan deiksis
kedua mengacu pada lawan tutur yakni Ren persona kedua
berfungsi sebagai
445
objek
“Duduklah bila kau mau. Mungkin Deiksis Objek dan Data kau merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
kita bisa berbincang. Lagi pula, meja persona subjek kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek sebanyak 2 bentuk
ini cukup untuk kita berdua. pertama yang mengacu pada seroang perempuan. Data meliputi: deiksis
dan kita merupakan bentuk deiksis persona persona kedua
91. PKH185
Deiksis pertama dan berfungsi sebagai subjek yang berfungsi sebagai
persona mengacu pada penutur dan lawan tutur yakni objek deiksis persona
kedua seroang perempuan dan Ren. pertama berfungsi
sebagai subjek
“Kau tahu, hanya dengan kenangan Deiksis Objek dan Data kau pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
kita bisa menikmati kembali persona penunjukk bentuk deiksis persona kedua tunggal dan sebanyak 3 bentuk
kebahagiaan yang telah hilang. Karena pertama an berfungsi sebagai objek yang mengacu pada meliputi: deiksis
itulah kita suka merayakan kenangan. dan lawan tutur yakni Ren. Data kita merupakan persona kedua
Lima tahun lalu, lelaki yang kucintai Deiksis bentuk deiksis persona pertama jamak yang berfungsi sebagai
92. PKH187 melamarku di meja ini.” persona mengacu pada penutur dan lawan tutur yakni objek dan
kedua seorang perempuan dan Ren. Data –ku penunjukkan serta
merupakan bentuk deiksis persona pertama deiksis persona
tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan pertama berfungsi
yang mengacu pada penutur yakni seorang sebagai subjek
perempuan.
“Kepalanya bersandara ke bahuku ,Deiksis Penunjukk Data –nya pada tuturan data tersebut Deiksis yang muncul
yang menyetir mobil sambil persona an merupakan bentuk deiksis persona ketiga sebanyak 2 bentuk
menangis.” kedua dan tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan meliputi: deiksis
Deiksis yang mengacu pada objek tuturan yakni Bram persona ketiga
93. PKH188 persona lelaki yang meninggalkan perempuan. Data – berfungsi sebagai
ketiga ku pada tuturan tersebut merupakan bentuk penunjukkan dan
deiksis persona tunggal yang mengacu pada deiksis persona
penutur yaitu seorang perempuan. pertama berfungsi
sebagai penunjukkan
“Barangkali selama ini kau memang Deiksis Objek Data kau merupakan bentuk deiksis pesona Deiksis yang muncul
keliru” persona kedua tunggal yang mengacu pada lawan tutur sebanyak 1 bentuk
94. PKH188 kedua yaitu Ren. meliputi: deiksis
persona kedua
berfungsi sebagai
446
objek
“Bila kau memang penasaran, kenapa Deiksis Objek dan Data kau pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
tak kau cari tahu saja kebenarannya? persona subjek bentuk deiksis persona kedua dan berfungsi sebanyak 3 bentuk
Ini kota kecil, dengan mudah kita pertama,D sebagai objek yang mengacu pada lawan tutur meliputi: deiksis
mencari tahu siapa perempuan itu. eiksis yakni Ren. Data kita merupakan bentu deiksis peesona kedua
Sejak kapan ia mengenal Bram dan persona persona pertama jamak dan berfungsi sebagai berfungsi sebagai
seterusnya….” kedua, dan subjek yang mengacu pada penutur dan lawan objek, deiksis
95. PKH190
Deiksis tutur yakni Vika dan Ren. Data ia merupakan persona pertama
persona bentuk deiksis persona ketiga tunggal dan berfungsi sebagai
ketiga berfungsi sebagai objek yang mengacu pada subjek, deiksis
objek pembicaraan yakni Bram. persona ketiga
berfungsi sebagai
objek
“Oke, kalau kau tak mau, biar aku Deiksis Objek dan Data kau pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
yang mencari tahu.” persona subjek bentuk deiksis persona pertama kedua tunggal sebanyak 2 bentuk
pertama dan berfungsi sebagai objek yang mengacu meliputi: deiksis
dan pada lawan tutur yakni Ren. Data aku persona kedua
96. PKH190 Deiksis merupaan bentuk deiksis persona pertama berfungsi sebagai
persona tunggal dan berfungsi sebagai subjek yang objek dan deiksis
kedua mengacu pada penutur yakni Vika. persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Dia sama sekali tidak mengenal Deiksis Objek dan Data dia dan ia merupakan bentuk deiksis Deiksis yang muncul
Bram, suaminya pekerja tambang, mati persona penunjukk persona ketiga tunggal dan berfungsi sebagai sebanyak 3 bentuk
karena ledakan gas. Tubuhnya ketiga an objek yang mengacu pada objek pembicaraan meliputi: deiksis
melepuh dan gosong hingga ia tak yaitu seorang perempuan. Data –nya persona ketiga
97. PKH191 berani melihat. Ia ingin mengenang merupakan bentuk deiksis persona ketiga dan berfungsi sebagai
suaminya tidak dengan bayangan yang berfungsi sebagai penunjukkan objek dan
mengerikan seperti itu. Lalu seorang yang mengacu pada seorang perempuan. Data penunjukkan
datang memberi kenangan.” –nya pada tuturan tersebut juga mengacu
pada suaminya.
“Maksudmu?” Deiksis Penunjukk Data –mu pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
98. PKH191 persona an bentuk deiksis persona kedua tunggal dan sebanyak 1 bentuk
kedua berfungsi sebagai penunjukkan yang mengacu meliputi: deiksis
447
“Saya intruksikan agar kalian tidak Deiksis Subjek dan Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
melakuan hal-hal yang konyol di luar persona objek pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 3 bentuk
bisnis kita. Jangan tergoda mengambil pertama yang mengacu pada penutur yakni pemimpin meliputi: deiksis
telepon genggam, dompet, atau tas dan preman. Data kalian pada tuturan tersebut persona pertama
yang ada di mobil korban. Jangan bikin Deiksis merupakan bentuk deiksis persona kedua berfungsi sebagai
kerusakan. Ingat, kita ini hanya persona jamak dan berfungsi sebagai objek yang subjek dan deiksis
104. BPPH216
melakukan sedikit penipuan. Bukan kedua mengacu pada lawan tutur yakni teman-teman persona kedua
maling atau perusuh,” preman. Data kita merupakan bentuk deiksis berfungsi sebagai
persona pertama jamak dan berfungsi sebagai objek
subjek yang mengacu pada penutur dan lawan
tutur yaitu pemimpin preman dan anak buah
preman.
“Kamu ini pemimpin preman atau Deiksis Objek Data kamu merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
pemimpin partai politik?” persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek sebanyak 1 bentuk
kedua yang mengacu pada lawan tutur yaitu meliputi: deiksis
105. BPPH216
pemimpin preman. persona kedua
berfungsi sebagai
objek
“Lho, meskipun kita ini hanya Deiksis Subjek Data kita pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
kelompok preman, kita tidak boleh persona bentuk deiksis persona pertama jamak dan sebanyak 1 bentuk
seperti partai politik. Politisi boleh pertama berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada meliputi: deiksis
106. BPPH216
seperti preman, tapi kita tidak boleh penutur dan lawan tutur yaitu pemimpin persona pertama
meniru politisi.” preman dan anak buahnya. berfungsi sebagai
subjek
“Beruntunglah kamu punya wajah Deiksis Objek dan Data kamu merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
107. BPPH218 jelek, karena sangat potensial untuk persona penunjukk kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek sebanyak 2 bentuk
bisa dihina. Kamu bisa mendapatkan kedua an yang mengacu pada lawan tutur yakni Otok. meliputi: deiksis
449
uang lebih banyak dengan wajah Data –mu pada tuturan tersebut merupakan persona kedua
jelekmu itu.” bentuk deiksis persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai
berfungsi sebagai penunjukkan yang mengacu objek dan
pada lawan tutur yaitu Otok. penunjukkan
“Ketika menunggu di kantor polisi. Deiksis Penunjukk Data –ku merupakan bentuk deiksis perosna Deiksis yang muncul
Rasanya seperti mendengar suara persona an pertama tunggal dan berfungsi sebagai sebanyak 1 bentuk
malaikat maut yang sedang mengabsen pertama penunjukkan yang mengacu pada penutur meliputi: deiksis
108. BPPH219
namaku agar antre ” yaitu Kang Oji. persona pertama
berfungsi sebagai
penunjukkan
“Saya hanya melaksanakan kewajiban Deiksis Subjek Data saya merupaan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
hukum untuk mendampingi dan persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek, sebanyak 1 bentuk
membela Otok, yang selama ini pertama pada tuturan tersebut mengacu pada penutur meliputi: deiksis
menerima perlakuan teror yang begitu yakni seorang pengacara. persona pertama
mengerikan, sehingga hidupnya tak berfungsi sebagai
109. BPPH220
pernah tenang karena berbagai subjek
cemoohan, hinaan di luar batas
perikemanusiaan, makian, dan ujaran
permusuhan yang diterima bertahun-
tahun.”
“Wah kamu cakep banget hari ini, Deiksis Objek Pada data kamu dalam tuturan tersebut Deiksis yang muncul
seperti pangeran Arab.” persona merupakan bentuk deiksis persona kedua sebanyak 1 bentuk
kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek yang meliputi: deiksis
110. BPPH221
mengacu pada lawan tutur yakni Otok. persona kedua
berfungsi sebagai
objek
“Besok kamu ikut, kamu bereskan saja Deiksis Objek dan Pada tuturan tersebut data kamu merupakan Deiksis yang muncul
secepatnya. Kita berangkat ke pantai persona subjek bentuk deiksis persona kedua dan berfungsi sebanyak 1 bentuk
menggunakan pesawat jet pribadi.” pertama sebagai objek yang mengacu pada lawan tutur meliputi: deiksis
dan yaitu bos perusahaan. Data kita merupakan persona kedua
111. KCBH226
Deiksis bentuk deiksis persona pertama jamak dan berfungsi sebagai
persona berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada objek
kedua penutur dan lawan tutur yakni bos dan
sekretaris.
450
“Kamu nggak marah kan, Babe? Ini Deiksis Objek dan Data kamu merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
mendadak banget. Aku harus ikut persona subjek kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek sebanyak 3 bentuk
rombongan Menteri Perdagangan. pertama yang mengacu pada lawan tutur yakni seorang meliputi: deiksis
Makanya besok aku nggak mungkin dan pemuda. Data aku pada tuturan tersebut persona kedua
ikut kamu. Kita atur lagi deh. Bener Deiksis merupakan bentuk deiksis persona pertama berfungsi sebagai
112. KCBH228 kan, kamu nggak marah? Makasih persona tunggal dan berfungsi sebagai subjek yang objek dan deiksis
Babe.” kedua mengacu pada penutur yakni sekretaris. Data persona pertama
kita merupakan bentuk deiksis persona berfungsi sebagai
pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek subjek
yang mengacu pada penutur dan lawan tutur
yakni sekretaris dan seorang pemuda.
“Besok saya nggak jadi diving sama Deiksis Subjek Pada tuturan tersebut data saya merupakan Deiksis yang muncul
teman-teman, jadi bisa pergi sama persona bentuk deiksis persona pertama tunggal dan sebanyak 1 bentuk
Tante. Saya juga udah kangen banget pertama berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada meliputi: deiksis
113. KCBH229
sama Tante.” penutur yakni seorang pemuda. persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Mama nggak bisa datang, tapi mama Deiksis Objek dan Data kamu dan –mu merupakan bentuk deiksis Deiksis yang muncul
bisa beliin tas itu. Kamu bisa persona penunjukk persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai sebanyak 2 bentuk
merayakan dengan kawan-kawanmu. kedua an objek, serat penunjukkan yang mengacu pada meliputi: deiksis
114. KCBH230 Kalau ada mama, nanti teman- lawan tutur yakni seorang gadis. persona kedua
temanmu malah rikuh. Iya mama pasti berfungsi sebagai
beliin tas itu.” objek dan
penunjukkan
“Bener loh om, mumpung mama nggak Deiksis Subjek Pada tuturan tersebut data saya merupakan Deiksis yang muncul
jadi. Besok setelah ama temen-temen. persona bentuk deiksis persona pertama tunggal dan sebanyak 1 bentuk
Saya pasti nemuin om. Pokonya saya pertama berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada meliputi: deiksis
115. KCBH232
kepingin hanya berdua sama om.” penutur yakni seorang gadis. persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Besok kau ada waktu?” Deiksis Objek Data kau merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
persona kedua tunggal dan berfungsi sebagai objek sebanyak 1 bentuk
116. KCBH234
kedua yang mengacu pada lawan tutur yakni seorang meliputi: deiksis
bos. persona kedua
451
berfungsi sebagai
objek
“kita harus ketemu” Deiksis Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
persona pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
pertama yang mengacu pada penutur dan lawan tutur meliputi: deiksis
117. KCBH234
yakni bos dan istri seorang hakim. persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Minggu depan vonis akan diputuskan. Deiksis Subjek Pada tuturan tersebut data saya merupakan Deiksis yang muncul
Ada kurir yang mesti saya temui. Tak persona bentuk deiksis persona pertama dan berfungsi sebanyak 1 bentuk
bisa diwakilkan. Begini repotnya kalau pertama sebagai subjek yang mengacu pada penutur meliputi: deiksis
118. KCBH235
berurusan dengan hukum yang yakni seorang bos. persona pertama
berengsek.” berfungsi sebagai
subjek
“Kok kamu diam Babe? Nggak seneng Deiksis Objek dan Pada tuturan tersebut data kamu merupakan Deiksis yang muncul
ya aku bisa ikut kamu? Apa kamu mau persona subjek bentuk deiksis persona kedua tunggal yang sebanyak 2 bentuk
pergi sama yang lain ya?, yaudah, pertama mengacu pada lawan tutur yakni seorang meliputi: deiksis
besok aku ikut kamu. Aku sudah beli dan pemuda. Data aku merupakan bentuk deiksis persona kedua
119. KCBH236 lingerie stripis dan kostum suster kok.” Deiksis persona pertama dan berfungsi sebagai subjek berfungsi sebagai
persona yang mengacu pada penutur yakni sekretaris. objek dan deiksis
kedua persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Itu saat saya umur 20 tahun. Basiyo 3 Deiksis Subjek dan Pada tuturan tersebut data saya merupakan Deiksis yang muncul
tahun lebih muda dari saya. Saya bisa persona peunjukka bentuk deiksis persona pertama tunggal dan sebanyak 2 bentuk
memahami kemarahannya. Siapa yang pertama n berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada meliputi: deiksis
akan sanggup terus-menerus dihantui dan penutur yaitu Mbah Ngabdul. Data –nya persona pertama
bayangan orang yang begitu dicinta Deiksis merupakan bentuk deiksis persona ketiga dan berfungsi sebagai
OTBTSL
120. dalam keadaan terhina seperti itu, ta persona berfungsi sebagai penunjukkan yang mengacu subjek dan deiksis
H251
berdaya, dan berpelepotan tahi? Bisa ketiga pada objek pembicaraan yaitu Basiyo. persona ketiga
saya bayangkan mimpi buruk dan berfungi sebagai
mengerikan yang mesti ditanggung penunjukkan
setiap malam. Sungguh saya sendiri tak
sanggup mengingat itu. Saya selalu
452
menangis.”
“ketika saya merasa tak lagi punya Deiksis Subjek Pada tuturan tersebut, data saya merupakan Deiksis yang muncul
apa-apa, saya selalu diingatkan, persona bentuk deiksis persona pertama dan berfungsi sebanyak 1 bentuk
semestinya tak perlu merasa pertama sebagai subjek yang mengacau pada penutur meliputi: deiksis
OTBTSL kehilangan apa-apa karena masih yaitu Suparmi istri Basiyo. persona pertama
121.
H253 punya kebahagiaan. Meski sedikit. berfungsi sebagai
Beras bisa habis. Tapi, kebahagiaan itu subjek
rezeki yang tak akan pernah habis
dinikamati.”
“Kalau keringatku bau perengus kecut Deiksis Penunjukk Pada tuturan tersebut data –ku dan aku Deiksis yang muncul
ini, sebenarnya hanya untuk persona an, subjek merupakan bentuk deiksis persona pertama sebanyak 3 bentuk
membuktikkan, apakah kamu masih pertama dan objek tunggal dan berfungsi sebagai subjek dan meliputi: deiksis
perhatian sama aku. Kalau kamu masih dan penunjukkan yang mengacu pada penutur peesona pertama
mencium bauku, itu tandanya kamu Deiksis yakni Basiyo. Data kamu merupakan bentuk berfungsi sebagai
masih perhatian sama aku. Kan aku persona deiksis persona kedua tunggal dan berfungsi penunjukkan dan
OTBTSL
122. jadi senang. Makanya, kalau kamu kedua sebagai objek yang mengacu pada lawan tutur subjek dan deiksis
H253
rajin mandi, kamu malah tidak punya yakni Istrinya Suparmi. persona kedua
kesempatan memperhatikan aku. berfungsi sebagai
Kamu nanti marah, karena objek
menganggap aku tidak memberikan
kesempatan kamu untuk
memperhatikanku.”
“kamu kan tahu sendiri, nggak Deiksis Objek dan Pada tuturan tersebut data kamu merupakan Deiksis yang muncul
mungkin aku sama sinden. Aku dan persona subjek bentuk deiksis persona kedua tunggal dan sebanyak 3 bentuk
sinden itu beda keyakinan! Aku yakin pertama,D berfungsi sebagai objek yang mengacu pada meliputi: deiksis
mau, sementara dia yakin tidak mau.” eiksis lawan tutur yakni istri Basiyo. Data aku persona kedua
persona merupakan bentuk deiksis persona pertama berfungsi sebagai
OTBTSL kedua, dan tunggal dan berfungsi sebagai penunjukkan objek, deiksis
123.
H256 Deiksis yang mengacu pada penutur yakni Basiyo. peesona pertama
persona Data dia merupakan bentuk deiksis persona berfungsi sebagai
ketiga ketiga tunggal dan berfungsi sebagai objek subjek dan deiksis
yang mengacu pada objek pembicaraan yakni persona ketiga
sinden. berfungsi sebagai
objek.
453
“Mbelegedesss… terserah, mau Deiksis Subjek Data aku merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
ngomong apa pun aku tak percaya.” persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
OTBTSL pertama yang mengacu pada penutur yakni Suparmi meliputi: deiksis
124.
H256 istri Basiyo persona pertama
berfungsi sebagai
subjek
“Yang jelas saya tidak ingin sepeda, Deiksis Subjek Data saya merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
Pak. Biar saya yang kasih tebak- persona pertama tunggal dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
OTBTSL tebakan buat bapak. Nanti kalau pertama yang mengacu pada penutur yakni Basiyo. meliputi: deiksis
125.
H264 berhasil menebak, saya kasih sepeda. persona pertama
Bukan sepeda ontel. Sepeda roda tiga, berfungsi sebagai
Pak. lumayan buat cucu Bapak.” subjek
“Mungkin Pak Basiyo bisa cerita, Deiksis Subjek Data kita merupakan bentuk deiksis persona Deiksis yang muncul
kenapa Pak Basiyo tak bisa tertawa dan persona pertama jamak dan berfungsi sebagai subjek sebanyak 1 bentuk
sedih lagi. Pak Basiyo mendapatkan pertama yang mengacu pada penutur dan lawan tutur meliputi: deiksis
kehormatan Bintang Maha Putera yakni pak presiden dan pak presiden. persona pertama
Utama karena Pak Basiyo rakyat yang berfungsi sebagai
OTBTSL patut di contoh. Rakyat teladan. Rakyat subjek
126.
H265 yang baik karena tak lagi bisa sedih
dengan segala macam penderitaan.
Kalau semua rakyat di negeri ini
seperti Pak Basiyo, pasti negara kita
cepat maju. Jelaskan kenapa, Pak
Basiyo tak bisa tertawa lagi?”
“Coba kalau nanti benar-benar mati Deiksis Subjek Pada tuturan tersebut data kita merupakan Deiksis yang muncul
jadi pahlawan, pasti nggak mau kenal persona bentuk deiksis persona pertama jamak dan sebanyak 1 bentuk
OTBTSL sama kita. Dasar orang aneh. Pura-pura pertama berfungsi sebagai subjek yang mengacu pada meliputi: deiksis
127.
H266 saja suka perhatian, nggak ingin dapat penutur dan lawan tutur yakni warga sekitar persona pertama
pujian. Dasar pelawak tolol sok.” rumah Basiyo. berfungsi sebagai
subjek
“Sidang bisa dilanjutkan, karena ini Deiksis Penunjuk Data ini merupakan bentuk deiksis ruang atau Deiksis yang muncul
bukan menyangkut dakwaan. Kita Ruang umum tempat dan berfungsi sebagai penunjuk umum. sebanyak 1 meliputi:
128. SMH21
hanya ingin meminta kesaksian secara Pada tuturan tersebut data ini mengacu pada deiksis ruang yang
terbuka.” tempat terjadinya tuturan yaitu berada di berfungsi sebagai
454
anjing. Anjing yang harus berlangsung yaitu berada dalam ruang penunjuk umum
menghormati hak-hak keanjingannya. pengadilan.
Pengadilan ini tak lebih pertunjukkan
topeng monyet, dan anjing itu hanyalah
korban persekongkolan jahat”
“Biasanya sih, rata-rata, warga di sini Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut, data di sini merupakan Deiksis yang muncul
memilih paket sedarhana ini. Harga- Ruang tempat bentuk deiksis ruang atau tempat dan sebanyak 2 meliputi:
harganya masih terjangkau. Kapur berfungsi sebagai penunjuk tempat yang deiksis ruang yang
barus, kembang, daun pandan, itu satu mengacu pada letak tuturan tersebut terjadi berfungsi sebagai
paket. Malah nanti dapat gratis minyak yaitu berada di rumah Sipon yang letaknya penunjuk tempat
wangi cap Duyung. Jenis-jenis kain dekat dengan penutur. Data di situ merupakan
kafannya juga bisa Ibu pilih sendiri. bentuk deiksis ruang tau tempat dan berfungsi
Saya kira kalau ambil paket setengah sebagai penunjuk tempat, pada tuturan
harga yang ini juga menarik. Di situ, tersebut mengacu pada letak jenis-jenis kain
tertulis jenis kain kafannya memang kafan yang diberikan kepada bu sipon, data ini
tak terlalu halus, tapi ya tidak terlalu letaknya agak jauh dari penutur.
kasar amat. Juga nisannya, tidak dari
batu, tapi dari kayu. Nisan kayu malah
lebih banyak pilihan. Mau dari kayu
135. MSSPH41 apa? Mahoni, nangka atau randu? Tapi
kalau nisanya dari kayu randu nanti
cepat lapuk, Bu. Saya sarankan cukup
kayu mahoni saja. Ini hanya saran lho,
ya. Siapa tau Ibu malah pinginnya
nisan kayu jati, kita memang harus
memberi yang terbaik pada yang mati
apalagi almarhum suami Ibu ini kan
penyair. Kita harus memakamkannya
secara layak. Apa kata dunia kalau
penyair hebat seperti suami Ibu
dimakamkan dengan upacara yang
biasa-biasa saja? Makannya, Bu, saya
sarankan lebih baik Ibu ambil paket
kematian yang premium ini, biar
456
“Korupsi itu bukan soal adanya Penunjuk Data bangsa ini merupakan bentuk deiksis Deiksis yang muncul
kesempatan, melainkan soal giliran. umum ruang dan tempat dan berfungsi sebagai sebanyak 1 meliputi:
Pada akhirnya semua akan korupsi. penunjuk umum. Data ini mengacu pada letak deiksis ruang yang
Membenci koruptor hanya akan tuturan tersebut terjadi yaitu berada di negara berfungsi sebagai
140. KKTH73 menghabiskan energi bangsa ini. Lebih indonesia. penunjuk umum
baik kita mulai memikirkan cara
terbaik, bagaimana agar keahlian dan
kepintaran kita dalam korupsi ini
menjadi ke unggulan bangsa.”
“Saya, dengan penuh kesadaran, Penunjuk Pada tuturan tersebut data ini merupakan Deiksis yang muncul
memilih sel ini.” geografi bentuk deiksis ruang atau tempat dan sebanyak 1 meliputi:
berfungsi sebagai penunjuk geografi yang deiksis ruang yang
141. KKTH76
letaknya dekat dengan penutur, data tersebut berfungsi sebagai
mengacu pada lokasi tempat tuturan terjadi penunjuk geografi
yaitu berada dalam sebuah sel.
“Mereka sudah menyiapkan sel besar, Penunjuk Pada tuturan tersebut data ini merupakan Deiksis yang muncul
dengan perabot lengkap, kulkas dan geografi bentuk deiksis ruang dan berfungsi sebagai sebanyak 1 meliputi:
142. KKTH76
televisi, tapi saya menolak. Saya tak penunjuk geografi yang letaknya dekat dengan deiksis ruang yang
seperti koruptor lain yang manja, yang penutur, data ini mengacu pada ruangan sel berfungsi sebagai
458
di penjara pun ingin menikmati fasilitas sempit yang di tempatinya saat di dalam penunjuk geografi
mewah. Sel sempit ini justru membuat penjara.
saya bersyukur, karena saya bisa jadi
merenung. Lihatlah sel ini mirip gua.”
“Kuharap kalian tak keberatan ia Penunjuk Data di sini pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
tinggal di sini. Ia diusir dari surga…” tempat bentuk deiksis ruang dan berfungsi sebagai sebanyak 1 meliputi:
143. KTAH93 penunjuk tempat yang letaknya dekat dengan deiksis ruang yang
penutur. Data tersebut mengacu pada lokasi berfungsi sebagai
tuturan berlangsung yaitu di kuburan. penunjuk tempat
“benat-benar beruntung kita punya Deiksis Penunjuk Data ini pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
tetangga sebaik Pak Kor. Meski kaya Ruang umum bentuk deiksis ruang atau tempat dan sebanyak 1 meliputi:
beliau tidak sombong. Ia masih mau berfungsi sebagai penunjuk umum yang deiksis ruang yang
144. KTAH98 menyempatkan menengok kita yang letaknya dekat dengan penutur. Data tersebut berfungsi sebagai
melarat. Kalau semua orang kaya di mengacu pada lokasi sebuah tuturan yaitu di penunjuk umum
negeri ini sebaik pak Kor, pasti nggak negara indonesia.
ada orang miskin kelaparan.”
“Ingat setelah banjir tahun lalu, siapa Deiksis Penunjuk Pad atuturan tersebut data jalan di depan gang Deiksis yang muncul
yang langsung memperbaiki jalan di Ruang geografi merupakan deiksis ruang dan berfungsi sebanyak 2 meliputi:
depan gang kita yang rusak penuh sebagai penunjuk geografi yang megacu pada deiksis ruang yang
genangan air? Pak Kor, kan! Tiap letak tuturan tersebut terjadi yaitu berada pada berfungsi sebagai
menjelang Lebaran rumah Pak Kor sebuah gang. Data kampung pada tuturan penunjuk geografi
juga terbuka buat kita, kita selalu tersebut merupakan bentuk deiksis ruang dan
145. KTAH106
diundang makan-makan dan dapat berfungsi sebagai penunjuk geografi yang
pembagian beras, meskipun cuma beras mengacu pada letak tuturan tersebut terjadi
miskin. Tiap kampung kita ada acara, yaitu berada di sebuah permukiman warga.
dari tujuh belasan sampai perayaan
Mauladan, Pak Kor juga selalu ngasih
sumbangan.
“Percayalah, penjara bukanlah tempat Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data penjara merupakan Deiksis yang muncul
yang menyeramkan bagi koruptor.” Ruang geografi bentuk deiksis ruang atau tempat dan sebanyak 1 meliputi:
146. LPKH120 berfungsi sebagai penunjuk geografi yang deiksis ruang yang
mengacu pada tuturan tersebut terjadi yaitu berfungsi sebagai
berada dalam sebuah penjara. penunjuk geografi
147. LPKH122 “Kau bisa berkenalan dengan orang- Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data di sini merupakan Deiksis yang muncul
459
orang terhormat di sini. Kesempatan Ruang tempat bentuk deiksis ruang atau tempat dan sebanyak 1 meliputi:
langka, yang mungkin tak akan bisa berfungsi sebagai penunjuk tempat yang deiksis ruang yang
kau dapatkan bila kau masih di luar letaknya dekat dengan penutur dan mengacu berfungsi sebagai
sana.” Sarusi tersenyum pada tempat tuturan tersebut terjadi yaitu penunjuk tempat
berada pada sebuah sel tahanan penjara.
“Kamu pasti pernah dengar lelucon Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data di sini merupakan Deiksis yang muncul
tentang pencuri motor, yang begitu Ruang tempat bentuk deiksis ruang atau tempat dan sebanyak 1 meliputi:
masuk penjara akan makin pintar. berfungsi sebagai penunjuk tempat yang deiksis ruang yang
Ketika keluar, ia tak lagi menjadi letaknya dekat dengan penutur dan mengacu berfungsi sebagai
pencuri motor, tetapi pencuri mobil. pada tempat tuturan tersebut terjadi yaitu penunjuk tempat
Pintar-pintarlah bergaul di sini, maka berada pada sebuah sel tahanan penjara.
kamu akan makin cerdas. Kalau
148. LPKH123
sebelumnya kamu hanya mengambil
ratusan juta, begitu keluar, kamu akan
tahu bagaimana caranya menilap
ratusan miliar. Anggap saja kamu
sedang sekolah S2 atau S3 di sini dan
nanti keluar sekaligus lulus dengan
gelar doktor humoris causa.”
“Di sini, kita memang seperti Deiksis Penunjuk Data di sini pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
pemimpin dan pejuang zaman dulu, Ruang tempat bentuk deiksis ruang atau tempat dan sebanyak 1 meliputi:
yang punya kesamaan nasib dan berfungsi sebagai penunjuk tempat yang deiksis ruang yang
149. LPKH127
perjuangan.” Ujar Sarusi letaknya dekat dengan penutur dan mengacu berfungsi sebagai
pada tempat tuturan tersebut terjadi yaitu penunjuk tempat
berada pada sebuah sel tahanan penjara.
“Karena semua pemimpin masuk Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data ini merupakan Deiksis yang muncul
penjara ini.” Ruang geografis bentuk deiksis ruang atau tempat dan sebanyak 1 meliputi:
150. LPKH132 berfungsi sebagai penunjuk geografi yang deiksis ruang yang
mengacu pada letak tuturan tersebut terjadi berfungsi sebagai
yaitu berada dalam sebuah penjara. penunjuk geografis
“Berarti Pak Sugeng kurang gendut Deiksis Penunjuk Data ke sini pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
dong, makanya masuk ke sini.” Ruang tempat bentuk deiksis ruang atau tempat dan sebanyak 1 meliputi:
151. LPKH133
berfungsi sebagai penunjuk tempat yang deiksis ruang yang
letaknya dekat dengan penutur dan mengacu berfungsi sebagai
460
tapi mereka tak mau. Saya yakin, sebagai penunjuk geografi yang mengacu pada deiksis ruang yang
mereka semua sudah bersengkongkol lokasi yang jauh dari penutur yaitu berfungsi sebagai
hendak mengorbankan kamu.” Sarmin mencerikatakan teman-temannya yang berada penunjuk geografi
menyalakan sebatang rokok. dalam penjara.
“kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa Deiksis Penunjuk Pada tersebut data di penjara merupakan Deiksis yang muncul
kamu pindah sementara ke tubuh saya. Ruang geografi bentuk deiksis ruang atau tempat dan sebanyak 1 meliputi:
Jadi ketika nanti dipenjara, berfungsi sebagai penunjuk geografi yang deiksis ruang yang
DTPMSK
157. senbenarnya yang dipenjara adalah mengacu pada lokasi yang jauh dari penutur berfungsi sebagai
HH165
saya. Karena jiwa kamu tetap bebas di yaitu menceritakan kemungkinan bahwa penunjuk geografi
tubuh saya.” mereka bertukar tubuh dan hidup di dalam
penjara.
“Aku hanya ingin sejenak menikmati Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data ini merupakan Deiksis yang muncul
kenangan di meja ini. Semoga kau tak Ruang umum bentuk deiksis ruang dan berfungsi sebagai sebanyak 1 meliputi:
158. PKH185 keberatan.” penunjuk umum yang mengacu pada letak deiksis ruang yang
tuturan tersebut yaitu berada di sebuah berfungsi sebagai
restoran yang terdapat meja. penunjuk umum
“Kau tahu, hanya dengan kenangan Deiksis Penunjuk Data ini pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
kita bisa menikmati kembali Ruang umum bentuk deiksis ruang dan berfungsi sebagai sebanyak 1 meliputi:
kebahagiaan yang telah hilang. Karena penunjuk umum yang mengacu pada letak deiksis ruang yang
159. PKH187
itulah kita suka merayakan kenangan. tuturan tersebut yaitu berada di sebuah berfungsi sebagai
Lima tahun lalu, lelaki yang kucintai restoran yang terdapat meja. penunjuk umum
melamarku di meja ini.”
“Aku yakin, kau datang ke sini juga Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data ke sini merupakan Deiksis yang muncul
ingin menikmati kenanganmu bukan. Ruang tempat bentu deiksis ruang atau tempat dan berfungsi sebanyak 1 meliputi:
Kau bisa menceritaan kenanganmu, sebagai penunjuk tempat yang letaknya dekat deiksis ruang yang
160. PKH188 bila tak keberatan.” dengan penutur yang mengacu pada tuturan berfungsi sebagai
tersebut di ujarkan yaitu berada di sebuah penunjuk tempat
restoran.
“Ketika menunggu di kantor polisi. Deiksis Penunjuk Data di kantor polisi merupakan bentuk Deiksis yang muncul
Rasanya seperti mendengar suara Ruang geografi deiksis ruang atau tempat dan berfungsi sebanyak 1 meliputi:
161. BPPH219 malaikat maut yang sedang mengabsen sebagai penunjuk geografi yang mengacu pada deiksis ruang yang
namaku agar antre ” lokasi tuturan tersebut terjadi yaitu penutur berfungsi sebagai
berada di kantor polisi. penunjuk geografi
462
“Besok kamu ikut, kamu bereskan saja Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data ke pantai Deiksis yang muncul
secepatnya. Kita berangkat ke pantai Ruang geografi merupakan bentuk deiksis ruang atau tempat sebanyak 1 meliputi:
162. BPPH226 menggunakan pesawat jet pribadi.” dan berfungsi sebagai penunjuk geografi yang deiksis ruang yang
mengacu pada tujuan tuturan tersebut yaitu berfungsi sebagai
pergi ke pantai. penunjuk geografi
“Sudah saatnya memang, negeri ini Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data negeri ini Deiksis yang muncul
mempunyai pahlawan seorang Ruang geografi merupakan bentuk deiksis ruang dan berfungsi sebanyak 1 meliputi:
OTBTSL pelawak.” sebagai penunjuk geografi yang mengacu pada deiksis ruang yang
163.
H263 letak tuturan tersebut yaitu berada dalam berfungsi sebagai
sebuah negara yang kekurangan pahlawan penunjuk geografi
seorang pelawak.
“Mungkin Pak Basiyo bisa cerita, Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data ini merupakan Deiksis yang muncul
kenapa Pak Basiyo tak bisa tertawa dan Ruang geografi bentuk deiksis ruang dan berfungsi sebagai sebanyak 1 meliputi:
sedih lagi. Pak Basiyo mendapatkan penunjuk geografi yang mengacu pada letak deiksis ruang yang
kehormatan Bintang Maha Putera tuturan tersebut yaitu berada dalam sebuah berfungsi sebagai
Utama karena Pak Basiyo rakyat yang negara yang ingin mempunyai rakyat yang penunjuk geografi
OTBTSL patut di contoh. Rakyat teladan. Rakyat maju dan berkembang
164.
H265 yang baik karena tak lagi bisa sedih
dengan segala macam penderitaan.
Kalau semua rakyat di negeri ini
seperti Pak Basiyo, pasti negara kita
cepat maju. Jelaskan kenapa, Pak
Basiyo tak bisa tertawa lagi?”
“Yang Mulia, bukankah ini berlebihan Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data saat ini merupakan Deiksis yang muncul
dan tak masuk akal, kita menghadirkan Waktu waktu kini bentuk deiksis waktu dan berfungsi sebagai sebanyak 1 meliputi:
165. SMH21 Saksi Mata, sedangkan sampai saat ini penunjuk waktu kini yang mengacu pada deiksis waktu yang
kita belum menemukan siapa tuturan tersebut terjadi yaitu siang hari di berfungsi sebagai
terdakwanya?” ruang pengadilan. penunjuk waktu kini
“Ia memang terlihat sedikit gugup, Deiksis Penunjuk Data saat ini pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
terkesan ragu-ragu, tetapi itu tidak Waktu waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
menandakan kalau ia menyimpan waktu kini yang mengacu pada waktu tuturan deiksis waktu yang
166. SMH24
kebohongan. Saya telah mengenal tersebut terjadi yaitu siang hari yang berfungsi sebagai
banyak wajah yang begitu jujur, tapi menjelaskan kondisi saudara Saksi Mata. penunjuk waktu kini
rasanya tak ada yang melebihi
463
dana berapa buat mereka. Ya sebagai penunjuk waktu kini yang mengacu lampau
seikhlasnya saja. Ini saya hanya pada waktu tuturan tersebut terjadi.
menyampaikan saja lho ya. Tapi ya
memang sudah kebiasaan di sini. Ibu
tahu sendiri. Ongkos orang mati
memang tidak sedikit. Sekarang ini,
kalau tidak ada duit, ya jarang mau
datang membantu. Semakin banyak
yang datang semakin banyak yang
mendoakan, itu semakin baik buat
almarhum. Biar husnul khotimah.”
“Kalau kau memang penyair, ya Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data sebulan Deiksis yang muncul
nulislah puisi. Biar dapat honor! Waktu waktu merupaakan betuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
Jangan hanya bengong seperti itu,” relatif penunjuk waktu relatif yang mengacu pada deiksis waktu yang
172. MSSPH48
suara istrinya meninggi. “Kalau waktu yang pasti dalam menulis puisi. berfungsi sebagai
sebulan kamu bisa menulis sepuluh penunjuk waktu
puisi saja, kan lumayan.” relatif
“Coba dulu sering ikut nongkrong Deiksis Penunjuk Data dulu pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
begini.” Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
lampau waktu lampau yang mengacu pada waktu deiksis waktu yang
173. MSSPH52
sebelum terjadinya ujaran yaitu ketika roh berfungsi sebagai
penyair masih hidup. penunjuk waktu
lampau
“Bener? Nanti takut………….” Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan Deiksis yang muncul
Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
mendatang waktu mendatang yang tuturannya terjadi deiksis waktu yang
174. MSSPH56
setelah tuturan berlangsung. berfungsi sebagai
penunjuk waktu
mendatang
“Dilanjutkan besok malam saja ya Deiksis Penunjuk Data besok malam merupakan bentuk deiksis Deiksis yang muncul
ceritanya.” Waktu waktu waktu dan sebagai penunjuk waktu mendatang sebanyak 1 meliputi:
175. MSSPH59 mendatang yang mengacu setelah tuturan terjadi yaitu deiksis waktu yang
esok hari untuk melanjutkan ceritanya. berfungsi sebagai
penunjuk waktu
466
mendatang
“Mengakui semua ini justru membuat Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan Deiksis yang muncul
saya merasa lega, daripada harus capai- Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
capai membela diri. Saya tak akan mendatang waktu mendatang yang tuturannya terjadi deiksis waktu yang
membantah. Kalaupun nanti harus ada setelah tuturan berlangsung yaitu bantahan berfungsi sebagai
yang dibantah, biarlah itu menjadi seorang korupsi ketika sidang terjadi. penunjuk waktu
tugas dan tanggung jawab para mendatang
pengacara saya. Karena memang untuk
176. KKTH72
itulah mereka dibayar. Saya akan
berjuang bersama-sama kalian, seluruh
rakyat, untuk bahu-membahu
memberantas korupsi. Jangan sampai
kalian ikut-ikut korupsi. Korupsi itu
buruk! Yang baik ya yang tidak
ketahuan.”
“Sebagai mantan daripada koruptor Deiksis Penunjuk Pada tutran tersebut data hari ini merupakan Deiksis yang muncul
yang baik, pertama-tama izinkanlah Waktu waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
daripada saya mengucapken daripada waktu kini yang mengacu pada tuturan deiksis waktu yang
puja dan puji syukur kepada Tuhan tersebut terjadi yaitu hari itu juga. berfungsi sebagai
yang Maha Esa, karena telah penunjuk waktu kini
memberiken daripada rahmat dan
177. KKTH74 hidayah-Nya, sehingga sampai hari ini
masih banyak dari kolega-kolega saya
yang bisa dengan tenang terus
melaksanaken daripada korupsinya
secara baik dan tenang. Semoga
dilempangakan jalannya, dan di terima
di sisi Tuhan.”
“Para koruptor sekarang ini begitu Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut, data sekarang ini Deiksis yang muncul
rakus, buas, dan tak punya etika.” Waktu waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
178. KKTH77 penunjuk waktu kini yang mengacu pada saat deiksis waktu yang
tuturan tersebut di ujarkan. berfungsi sebagai
penunjuk waktu kini
179. KKTH78 “Ya, seni adiluhung. Korupsi itu perlu Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data setiap hari Deiksis yang muncul
467
kehalusan budi. Dengan alus Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
mengambil sesuatu tanpa seorang pun relatif penunjuk waktu relatif yang mengacu pada deiksis waktu yang
tahu. Mencuri, tapi yang dicuri tak aktivitas secara rutin teman koleganya berfungsi sebagai
pernah merasa kalau dirinya dicuri. terhadap burung peliharaannya. penunjuk waktu
Jadi, sekali lagi, korupsi itu seni. Saya relatif
punya ilustrasi untuk menggambarkan
ini. Saya punya kolega, yang
memelihara burung kutilang. Saya
heran, kenapa dia setiap hari melatih
burung kutilang itu bernyanyi. Lalu dia
menyanyikan sebuah lagu anak-anak.
Kau pasti tahu lagu anak Burung
Kutilang kan? Di pucuk pohon cemara,
burung kutilang bernyanyi, bersiul-siul
sepanjang hari dengan tak jemu-
jemu… mengangguk-ngangguk sambil
berseru triliiiii….trilililiiiii….”
“Saya bicara tentang seni korupsi yang Deiksis Penujuk Pada tuturan tersebut data kini merupakan Deiksis yang muncul
kini diabaikan oleh para korptor itu!” Waktu waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
180. KKTH79 waktu kini yang mengacu pada waktu tuturan deiksis waktu yang
tersebut terjadi. berfungsi sebagai
penunjuk waktu kini
“semua yang tadi dikatakan boleh Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan Deiksis yang muncul
dimasukkan bigrafi itu nanti? Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
mendatang waktu mendatang yang mengacu setelah deiksis waktu yang
181. KKTH79 tuturan tersebut terjadi yaitu semua berfungsi sebagai
uacapannya kepada wartawan akan di catat penunjuk waktu
tanpa ada yang tertiggal. mendatang
“Celanaku sedang kupinjamkan pada Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data sekarang ini Deiksis yang muncul
Tuhan. Ia lebih membutuhkan. Malu Waktu waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
182. KTAH92 kan, kalau Ia ketemu orang tak penunjuk waktu kini yang mengacu pada deiksis waktu yang
memakai celana. Ku pinjamkan tuturan tersebut terjadi saat itu juga. berfungsi sebagai
celanaku, agar Tuhan terlihat santun. penunjuk waktu kini
468
“Ini pertemuan rutin yang diadakan Deiksis penunjuk Pada tuturan tersebut data tiap malam rabu Deiksis yang muncul
tiap malam rabu.” Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
relatif penunjuk waktu relatif yang mengacu pada deiksis waktu yang
185. LPKH122
pertemuan para tahanan di sel penjara. berfungsi sebagai
penunjuk waktu
relatif
“Kamu pasti pernah dengar lelucon Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data ketika merupakan Deiksis yang muncul
tentang pencuri motor, yang begitu Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 2 meliputi:
masuk penjara akan makin pintar. relatif dan waktu relatif yang mengacu pada waktu deiksis waktu yang
Ketika keluar, ia tak lagi menjadi penunjuk singkat pada saat keluar dari tahanan. Data berfungsi sebagai
pencuri motor, tetapi pencuri mobil. waktu nanti merupakan bentu deiksis waktu dan penunjuk waktu
Pintar-pintarlah bergaul di sini, maka mendatang sebagai penunjuk waktu mendatang yang relatif dan penunjuk
kamu akan makin cerdas. Kalau mengacu pada waktu tuturan sebelum kejadian waktu mendatang
186. LPKH123
sebelumnya kamu hanya mengambil yaitu hari selanjutnya apabila keluar dari
ratusan juta, begitu keluar, kamu akan penjara.
tahu bagaimana caranya menilap
ratusan miliar. Anggap saja kamu
sedang sekolah S2 atau S3 di sini dan
nanti keluar sekaligus lulus dengan
gelar doktor humoris causa.”
“Setiap kali datang e pertemuan, Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data setiap kali Deiksis yang muncul
siapkan saja satu lelucon paling lucu Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
yang kau punya, yang bisa menentukan relatif penunjuk waktu relatif yang mengacu pada deiksis waktu yang
187. LPKH123 martabatmu.” salah satu waktu terjadinya peristiwa yang berfungsi sebagai
merupakan bagian dari rangkaian peristiwa penunjuk waktu
yang pernah dan masih akan terus terjadi yaitu relatif
pertemuan rutin lelucon.
“Nah, malam ini kau punya lelucon Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data malam ini Deiksis yang muncul
apa? Kata pak Hikal Waktu waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
188. LPKH125 penunjuk waktu kini yang mengacu pada deiksis waktu yang
waktu terjadinya sebuah tuturan berlangsung berfungsi sebagai
penunjuk waktu kini
470
“Di sini, kita memang seperti Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data zaman dulu Deiksis yang muncul
pemimpin dan pejuang zaman dulu, Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
yang punya kesamaan nasib dan lampau penunjuk waktu lampau yang menyatakan deiksis waktu yang
189. LPKH127
perjuangan.” Ujar Sarusi waktu yang telah lalu, yang mengacu pada berfungsi sebagai
pemimpin dan pejuang. penunjuk waktu
lampau
“Lho, sekarang ini kan penjajahnya Deiksis Penunjuk Data sekarang ini pada tuturan tersebut Deiksis yang muncul
memang pemerintah sendiri.” Waktu waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
penunjuk waktu kini yang mengacu pada deiksis waktu yang
190. LPKH127
peristiwa tersebut masih terjadi hingga tuturan berfungsi sebagai
tersebut di ujarkan. penunjuk waktu kini
“Lho saya dulu juga menolak ketika Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data dulu merupakan Deiksis yang muncul
disuap.” Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
lampau waktu lampau yang mengacu pada kejadian deiksis waktu yang
191. LPKH129
masa lalu yang dialami oleh penutur. berfungsi sebagai
penunjuk waktu
lampau
“Saya baru baca berita, kalau saat ini Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersbeut data saat ini merupakan Deiksis yang muncul
jumlah orang miskin hampir 100 juta. Waktu waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
192. LPKH131 Sementara ekonomi hanya dikuasai waktu kini yang mengacu pada sebuah deiksis waktu yang
oleh 10 orang terkaya. Menurut saya peristiwa orang miskin masih banyak hingga berfungsi sebagai
ini berita bagus.” tuturan tersebut di ujarkan. penunjuk waktu kini
“Lega rasanya, karena setelah hidup Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data bertahun-tahun Deiksis yang muncul
bertahun-tahun hidup miskin, Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
POMBH1 akhirnya mendapat pengakuan juga.” relatif penunjuk waktu relatif yang mengacu pada deiksis waktu yang
193.
40 sebuah kehidupan yang dialaminya sudah berfungsi sebagai
lama. penunjuk waktu
relatif
POMBH1 “Kelak, mereka pasti akan menjadi Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data kelak merupakan Deiksis yang muncul
194.
40 orang miskin yang baik dan sukses.” Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
471
mendatang waktu mendatang yang mengacu pada waktu deiksis waktu yang
yang akan terjadi setelah tuturan diujarkan berfungsi sebagai
yaitu harapan untuk orang-orang miskin penunjuk waktu
kedepannya. mendatang
“Ialah ketika aku dan anak-anak begitu Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data ketika merupakan Deiksis yang muncul
kelaparan, lalu menyembelihmu.” Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
POMBH1 Jawan istrinya relatif waktu relatif yang mengacu pada waktu deiksis waktu yang
195.
40 singkat pada saat tuturan di ujarkan. berfungsi sebagai
penunjuk waktu
relatif
“Aku kenal orang miskin yang jadi Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data bertahun-tahun Deiksis yang muncul
pelawak. Bertahun-tahun ia jadi Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
POMBH1 pelawak, tapi tak pernah ada yang relatif penunjuk waktu relatif yang mengacu pada deiksis waktu yang
196.
42 tersenyum menyaksikannya di sebuah kehidupan yang dialaminya sudah berfungsi sebagai
panggung. Baru ketika ia mati, semua lama penunjuk waktu
orang tertawa.” relatif
“Aku punya kolega orang miskin yang Deiksis Penunjuk Data sekarang pada tuturan tersebut Deiksis yang muncul
aku kagumi. Dia merintis karier jadi Waktu waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
POMBH1 pengemis, untuk membesarkan penunjuk waktu kini yang mengacu pada saat deiksis waktu yang
197.
44 anaknya. Sekarang satu anaknya di tuturan tersebut terjadi. berfungsi sebagai
ITB, satu di UI, satu di UGM, dan penunjuk waktu kini
satunya lagi di UNDIP.”
“Orang miskin perlu juga sesekali Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersbeut data sesekali merupakan Deiksis yang muncul
nyantai kan? Lagi pula, beginilah Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
POMBH1 nikmatnya jadi orang miskin. Punya relatif waktu relatif yang mengacu pada waktu deiksis waktu yang
198.
45 waktu berleha-leha.” singkat yang bisa digunakan untuk bersantai. berfungsi sebagai
penunjuk waktu
relatif
“Itu perempuan yang kemarin baru Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data kemarin merupakan Deiksis yang muncul
melahirkan. Anaknya sudah selusin, Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
POMBH1 suaminya minggat, dan ia merasa repot lampau waktu lampau yang mengacu pada kejadian deiksis waktu yang
199.
49 kalau mesti menghidupi satu jabang yang sudah terjadi setelah tuturan diujarkan berfungsi sebagai
bayi lagi. Makanya ia memilih yaitu perempuan yang melahirkan. penunjuk waktu
membakar diri.” lampau
472
“hanya orang miskin gadungan yang Penunjuk Data sekarang pada tuturan tersebut Deiksis yang muncul
mau mati bunuh diri. Untunglah, waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
POMBH1
200. sekarang saya sudah resmi jadi orang penunjuk waktu kini yang mengacu pada saat deiksis waktu yang
50
miskin” tuturan tersebut terjadi. berfungsi sebagai
penunjuk waktu kini
“sekarang anak-anakku tak perlu lagi Deiksis Penunjuk Data sekarang pada tuturan tersebut Deiksis yang muncul
repot-repot mengemis dengan tampang Waktu waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
dimelas-melaskan, buat apa? Toh, penunjuk waktu kini yang mengacu pada saat deiksis waktu yang
POMBH1
201. sekarang kami sudah nyaman jadi tuturan tersebut terjadi. berfungsi sebagai
51
orang miskin. Tak sembarang orang penunjuk waktu kini
bisa punya Kartu Tanda Miskin seperti
ini.”
“Saya sudah lama kenal Raden Mas Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data sudah lama Deiksis yang muncul
Kanjeng. Banyak juga kok yang sering Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
DTPSMK minta bantuannya. Dia bisa mengubah lampau penunjuk waktu lampau yang mengacu pada deiksis waktu yang
202. batu jadi emas hanya dengan sebuah peristiwa yang dahulu pernah terjadi berfungsi sebagai
HH164
menyentuh. Ia bisa memindahkan yaitu sudah sejak dahulu penutur kenal dengan penunjuk waktu
penyakit jiwa.” Raden Mas. lampau
“kita bisa bertukar seperti. Biar jiwa Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan Deiksis yang muncul
kamu pindah sementara ke tubuh saya. Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
DTPSMK Jadi ketika nanti dipenjara, mendatang waktu mendatang yang mnegacu pada deiksis waktu yang
203.
HH165 senbenarnya yang dipenjara adlah saya. kejadian setelah tuturan diujaran yaitu esok berfungsi sebagai
Karena jiwa kamu tetap bebas di tubuh hari ketika di penjara. penunjuk waktu
saya.” mendatang
“Kalau perlu besok sidang, saya siap!” Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data besok merupakan Deiksis yang muncul
Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
DTPSMK mendatang waktu mendatang yang mengacu pada deiksis waktu yang
204.
HH176 kejadian setelah tuturan diujarkan. Yaitu hari berfungsi sebagai
berikutnya ketika sidang. penunjuk waktu
mendatang
“Aku hanya ingin sejenak menikmati Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data sejenak merupakan Deiksis yang muncul
205. PKH185 kenangan di meja ini. Semoga kau tak Waktu waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
keberatan.” waktu kini yang mengacu pada waktu tuturan deiksis waktu yang
473
“Kau tahu, hanya dengan kenangan Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data lima tahun lalu Deiksis yang muncul
kita bisa menikmati kembali Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
kebahagiaan yang telah hilang. Karena lampau penunjuk waktu lampau yang mengacu pada deiksis waktu yang
206. PKH187
itulah kita suka merayakan kenangan. kejadian terdahulu yaitu sebuah kenangan berfungsi sebagai
Lima tahun lalu, lelaki yang kucintai dengan lelaki yang ia cintai. penunjuk waktu
melamarku di meja ini.” lampau
“Mungkin selama ini aku tetrlalu Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data selama ini Deiksis yang muncul
mempercayai Bram.” Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
relatif penunjuk waktu relatif yang mengacu pada deiksis waktu yang
207. PKH189
waktu dahulu hingga sekarang yang telah ia berfungsi sebagai
alami yaitu mempercayai lelakinya. penunjuk waktu
relatif
“Bila kau memang penasaran, kenapa Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data sejak kapan Deiksis yang muncul
tak kau cari tahu saja kebenarannya? Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
Ini kota kecil, dengan mudah kita lampau penunjuk waktu lampau yang mengacu pada deiksis waktu yang
208. PKH190
mencari tahu siapa perempuan itu. waktu terjadi perempuan tersebut mengenal berfungsi sebagai
Sejak kapan ia mengenal Bram dan Bram. penunjuk waktu
seterusnya….” lampau
“Dia sama sekali tidak mengenal Bram, Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data lalu merupakan Deiksis yang muncul
suaminya pekerja tambang, mati karena Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
ledakan gas. Tubuhnya melepuh dan lampau waktu lampau yang mengacu pada waktu deiksis waktu yang
gosong hingga ia tak berani melihat. Ia tuturan yang sudah lama terjadi yaitu seorang berfungsi sebagai
209. PKH191
ingin mengenang suaminya tidak yang memebri kenang sudah lama datang penunjuk waktu
dengan bayangan yang mengerikan kepada perempuan itu. lampau
seperti itu. Lalu seorang datang
memberi kenangan.”
“Mestinya tadi kamu akting, terguling- Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data tadi merupakan Deiksis yang muncul
guling atau bilang kamu patah. Kita Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 2 meliputi:
210. BPPH212 bisa peras yang nabrak kamu itu, besok lampau waktu lampau yang mengacu pada waktu yang deiksis waktu yang
lagi, kalau kamu ketabrak, bilang dan baru saja terjadi yaitu sebuah kecelakaan yang berfungsi sebagai
kami!” penunjuk menimpa Otok. Data besok merupakan bentuk penunjuk waktu
474
waktu deiksis waktu dan sebagai penunjuk waktu lampau dan penunjuk
mendatang mendatang yang mengacu pada waktu waktu mendatang
peristiwa yang sesudah tuturan diujarkan yaitu
keesokan harinya.
“Iya, dihukum lima tahun.” Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data lima tahun Deiksis yang muncul
Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
relatif penunjuk waktu relatif yang mengacu pada deiksis waktu yang
211. BPPH216
lamanya hukuman. berfungsi sebagai
penunjuk waktu
relatif
“Ketika menunggu di kantor polisi. Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data ketika merupakan Deiksis yang muncul
Rasanya seperti mendengar suara Waktu waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
212. BPPH219 malaikat maut yang sedang mengabsen waktu kini yang mengacu pada waktu singkat deiksis waktu yang
namaku agar antre ” pada saat menunggu di kantor polisi. berfungsi sebagai
penunjuk waktu kini
“Saya hanya melaksanakan kewajiban Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data selama ini Deiksis yang muncul
hukum untuk mendampingi dan Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
membela Otok, yang selama ini relatif penunjuk waktu relatif yang mengacu pada deiksis waktu yang
menerima perlakuan teror yang begitu waktu dahulu hingga sekarang yang telah ia berfungsi sebagai
mengerikan, sehingga hidupnya tak alami yaitu perlakuan teror. Pada tuturan penunjuk waktu
213. BPPH220
pernah tenang karena berbagai tersebut data bertahun-tahun merupakan relatif
cemoohan, hinaan di luar batas bentuk deiksis waktu yang mengacu pada
perikemanusiaan, makian, dan ujaran sebuah kehidupan yang dialaminya sudah
permusuhan yang diterima bertahun- lama.
tahun.”
“Wah kamu cakep banget hari ini, Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data hari ini merupakan Deiksis yang muncul
seperti pangeran Arab.” Waktu waktu kini bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
214. BPPH221 waktu kini yang mengacu pada tuturan deiksis waktu yang
tersebut terjadi. berfungsi sebagai
penunjuk waktu kini
“Besok kamu ikut, kamu bereskan saja Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data besok merupakan Deiksis yang muncul
215. KCBH226 secepatnya. Kita berangkat ke pantai Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
menggunakan pesawat jet pribadi.” mendatang waktu mendatang yang mengacu pada deiksis waktu yang
475
“Minggu depan vonis akan Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data minggu depan Deiksis yang muncul
diputuskan. Ada kurir yang mesti saya Waktu waktu merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
temui. Tak bisa diwakilkan. Begini mendatang penunjuk waktu mendatang yang mengacu deiksis waktu yang
221. C10H235
repotnya kalau berurusan dengan pada kejadian setelah tuturan terjadi. berfungsi sebagai
hukum yang berengsek.” penunjuk waktu
mendatang
“Kok kamu diam Babe? Nggak seneng Deiksis Penunjuk Data besok pada tuturan tersebut merupakan Deiksis yang muncul
ya aku bisa ikut kamu? Apa kamu mau Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
pergi sama yang lain ya?, yaudah, mendatang waktu mendatang yang mengacu pada deiksis waktu yang
222. KCBH236
besok aku ikut kamu. Aku sudah beli kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu berfungsi sebagai
lingerie stripis dan kostum suster kok.” mempunyai janji hari esoknya untuk keluar penunjuk waktu
dengan kekasihnya. mendatang
“Mendadak tadi mama telepon. Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data tadi merupakan Deiksis yang muncul
Padahal sih kepenginnya sama Om.” Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
lampau waktu lampau yang telah berlalu yang deiksis waktu yang
223. KCBH239
mengacu pada telepon mamanya sudah terjadi berfungsi sebagai
sesudah tuturan diujatkan. penunjuk waktu
lampau
“Itu saat saya umur 20 tahun. Basiyo 3 Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data setiap malam Deiksis yang muncul
tahun lebih muda dari saya. Saya bisa Waktu waktu adalah bentu deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
memahami kemarahannya. Siapa yang relatif penunjuk waktu relatif yang mengacu pada deiksis waktu yang
akan sanggup terus-menerus dihantui aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus berfungsi sebagai
bayangan orang yang begitu dicinta ketika matahari terbenam. penunjuk waktu
OTBTSL dalam keadaan terhina seperti itu, ta relatif
224.
H251 berdaya, dan berpelepotan tahi? Bisa
saya bayangkan mimpi buruk dan
mengerikan yang mesti ditanggung
setiap malam. Sungguh saya sendiri
tak sanggup mengingat itu. Saya selalu
menangis.”
“Kalau keringatku bau perengus kecut Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan Deiksis yang muncul
OTBTSL ini, sebenarnya hanya untuk Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
225.
H253 membuktikkan, apakah kamu masih mendatang waktu mendatang yang mnegacu pada deiksis waktu yang
perhatian sama aku. Kalau kamu masih kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu sang berfungsi sebagai
477
mencium bauku, itu tandanya kamu istri akan marah apabil Basiyo tidak penunjuk waktu
masih perhatian sama aku. Kan aku memberikan memperhatian. mendatang
jadi senang. Makanya, kalau kamu
rajin mandi, kamu malah tidak punya
kesempatan memperhatikan aku. Kamu
nanti marah, karena menganggap aku
tidak memberikan kesempatan kamu
untuk memperhatikanku.”
“Mana ada roh halus mau masuk ke Deiksis Penunjuk Data sekarang pada tuturan tersebut Deiksis yang muncul
tubuhnya yang kerempeng itu? Waktu waktu kini merupakan bentuk deiksis waktu dan sebagai sebanyak 1 meliputi:
OTBTSL
226. Sekarang ini, roh halus sudah cerdas- penunjuk waktu kini yang mengacu pada saat deiksis waktu yang
H260
cerdas. Kalau mau masuk ke tubuh tuturan tersebut terjadi. berfungsi sebagai
orang ya pasti pilih-pilih.” penunjuk waktu kini
“Yang jelas saya tidak ingin sepeda, Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan Deiksis yang muncul
Pak. Biar saya yang kasih tebak- Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
OTBTSL tebakan buat bapak. Nanti kalau mendatang waktu mendatang yang mnegacu pada deiksis waktu yang
227. berhasil menebak, saya kasih sepeda. kejadian setelah tuturan diujarkan yaitu berfungsi sebagai
H264
Bukan sepeda ontel. Sepeda roda tiga, apabila berhasil menebak maka Basiyo akan penunjuk waktu
Pak. lumayan buat cucu Bapak.” meberi sepeda ontel. mendatang
“Coba kalau nanti benar-benar mati Deiksis Penunjuk Pada tuturan tersebut data nanti merupakan Deiksis yang muncul
jadi pahlawan, pasti nggak mau kenal Waktu waktu bentuk deiksis waktu dan sebagai penunjuk sebanyak 1 meliputi:
OTBTSL sama kita. Dasar orang aneh. Pura-pura mendatang waktu mendatang yang mengacu pada waktu deiksis waktu yang
228.
H266 saja suka perhatian, nggak ingin dapat kejadian diujarkan setlah tuturan diujarkan berfungsi sebagai
pujian. Dasar pelawak tolol sok.” yaitu apabila keesokan harinya Basiyo mati penunjuk waktu
jadi pahlawan. mendatang
478
Noor
SINOPSIS
Buku kumpulan cerita pendek ini terdapat 11 judul cerpen. Diawali dengan
cerpen yang berjudul “Saksi Mata” yang menceritakan kematian Jenderal Ortega
Galgado yang tragis, dan seorang Saksi Mata yang dapat mengungkap
pembunuhan itu ialah seekor anjing, dan anjing itu buta. yang telah kemudian
Selanjutnya yaitu yang keempat berjudul “Kisah Tiga Anjing”, yang menceritakan
kisah tiga anjing yang mempunyai nasib berbeda yakni anjing yang beruntung
koruptor yang berada dalam sel penjara dan harus mempunyai fasilitas mewah dan
bisa nongkrong tiap malam. Keenam berjudul “Perihal Orang Miskin Bahagia”,
yang menceritakan kisah orang miskin yang patut di tertawakan karena tidak ada
479
memberi kenangan palsu agar mereka bahagia. Kesembilan berjudul “Bisnis Para
Cinta yang Biasa”, menceritakan kisah cinta hakim dan seorang politisi yang
Terakhir berjudul “Orang yang Tak Bisa Tertawa dan Sedih Lagi”,
menceritakan seorang pelawak yang memikirkan negeri ini sehingga tertawa dan
hukum di negeri kita berjalan. Buku kumpulan cerpen ini adalah buku fiksi. Di
dalamnya mengandung konflik yang berbeda-beda namun masih dalam satu tema
yaitu Koruptor. Buku ini sesuai untuk dibaca usia remaja hingga dewasa.
hiburan. Bahasa yang digunakan sangat unik dan makin terasa “berbeda” karena
kisah di dalam buku ini terlihat nyata yang sarat akan kritikan.
480
Lampiran 8 : Biodata
pindah di SDN Jimbaran Kulon hingga tamat SD pada tahun 2009. Pada tahun itu
tamat pada tahun 2012, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA
Antartika Sidoarjo dan selesai tahun 2015. Pada tahun 2015 peneliti mrelanjutkan