Anda di halaman 1dari 13

PSIKOLOGI TOKOH MIRA DAN MAUDY DALAM FILM “ME VS MAMI”

KARYA ODY C HARAHAP

Triek Wahyuda Saputri, Martono, Agus Wartiningsih


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email:triekwahyudasaputri@gmail.com

Abstract
This study aimeds to describe the good character of Mira and Maudy characters as
reflected in the id, ego, and super ego in the film “Me vsMami” by Ody C Harahap and
the plan for implementing the results of research on learning in school. This study used
a psychoanalysis approach. Source data for the film “Me vsMami” with data in the
form of words, phrases, actions, and expressions of the characters. Data collection
techniques and tools namely documentary studies and researchers as key instruments.
Data analysis techniques analyze and interpretion data based on id, ego, and super ego.
This study produces data in the form of Mira’s character reflected in the id, ego, and
super ego: stubborn, caring, responsible, emotional, merciful. Maudy’s character is
refleted in the id, ego, and super ego: careful, perfectionist, responsible, caring,
stubborn, compassionate, emotional in the film “Me vsMami” by Ody C Harahap, the
plan to implement the results of research on learning in school.

Keywords:Character, Personality, Psychoanalysis

PENDAHULUAN
Sebuah karya sastra merupakan kisahan Tokoh adalah sarana pengarang
yang senantiasa bergumul dengan para tokoh mengungkapkan cerita dan merupakan
fiksional yang diciptakan oleh si pengarang. pelaksana terjadinya sesuatu karya sastra,
Agar cerita lebih menarik, si pengarang kerap tanpa tokoh bisa dikatakan karya sastra itu
kali menampilkan perilaku para tokoh dengan tidak lengkap.
kepribadian yang tidak lazim, aneh, atau Tidak jarang para pembaca bertanya-
abnormal, sehingga menimbulkan berbagai tanya, mengapa si tokoh berperilaku
perasaan bagi para pembaca. demikian, apa yang terjadi pada dirinya, apa
Drama dan film dikategorikan dalam penyebabnya, dan ada pula akibat dari semua
seni pertunjukan karena, keduanya ini. Bahwasanya masalah perilaku mungkin
menggunakan tokoh sebagai sarana utama saja terkait dengan masalah kejiwaan, maka
untuk berekspresi. Sebuah film biasanya kisahan semacam ini dapat merupakan
menceritakan tentang kehidupan manusia masalah psikologis. Tokoh adalah salah satu
dalam berinteraksi dengan lingkungan dan unsur instrinsik dalam pengembangan
sesamanya. isikarangan.
Film merupakan produk karya seni Setiap film memiliki karakter tokoh yang
dan budaya yang memiliki nilai guna, unik untuk dibahas. Namun, dalam
karena bertujuan memberikan hiburan dan menampilkan tokoh rekaannya, Sutradara
kepuasan batin bagi penonton.Melalui sarana sering menampilkan secara tersirat atau
cerita itu, penonton secara tidak langsung implimsit sehigga tidak semua penonton dapat
dapat belajar merasakan dan menghayati memahami maksud dalam film tersebut.
berbagai permasalahan kehidupan yang Konflik merupakan salah satu kajian
sengaja ditawarkan pengarang. dari psikologi. Psikologi sastra adalah kajian

1
sastra yang memandang karya sebagai pada sebuah film dengan menggunakan
aktivitas kejiwaan. Karya sastra merupakan pendekatan psikoanalisis.
ungkapan jiwa melalui kata-kata. Hal ini tidak Film “Me vs Mami” dipilih dalam
lepas dari pandangan dualisme, yang penelitian ini sangat menarik untuk dikaji,
menyatakan bahwa manusia pada dasarnya karena di dalam film “Me vs Mami” ini
terdiri dari jiwa dan raga. Penelitian yang terdapat gejala-gejala psikologi yang
menggunakan psikologi terhadap karya sastra berkenaan dengan kepribadian tokoh dalam
merupakan bentuk pemahaman atas aspekaspek id, ego, dan super ego yang
penafsiran karya sastra dari sisi lain (Paryanto, dikemukakan Sigmund Freud. Berbagai
2003:17). ragam konflik yang ditimbulkan dalam film
Menurut Samani dan Hariyanto ini yang digambarkan melalui tokoh-tokoh
(2016:41-43) karakter dimaknai sebagai cara dalam film “Me vs Mami” ini. Selain itu,
berpikir dan berperilaku yang khas tiap pengarang mampu membuat alur cerita yang
individu. Karakter dapat dianggap sebagai unik. Dari tokoh yang digambarkan pengarang
nilai-nilai perilaku manusia yang banyak menyampaikan pesan-pesan
berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, bagaimana semestinya hubungan yang apik
sesame manusia, lingkungan dan kebangsaan. antara Ibu dan anak dan beberapa masalah
Karakter juga dapat diartikan perilaku yang yang biasanya terjadi pada hubungan
tampak dalam kehidupan sehari-hari baik keduanya. Kelebihan yang terdapat dalam
dalam bersikap maupun dalam bertindak. film ini terletak pada ceritanya, yakni tentang
Psikoanalisis digunakan untuk kasih Ibu dan anak. Pemahaman kasih Ibu dan
menganalisis tokoh-tokoh yang dituliskan anak ini, terkadang harus melalui perdebatan,
oleh pengarang, sebagai buah dari perbedaan pendapat dan reaksi id, ego, dan
imajinasinya yang dituangkan dalam bentuk super ego. Hubungan mereka tidaklah
tulisan. Dengan menganalisis kondisi sesederhana Ibu dan anak pada umumnya.
kejiwaan dari para tokoh yang ada dalam Namun, pada akhirnya mereka dapat saling
karya sastra yang dihasilkannya, dapat memahami keinginan isi hati mereka.
disimpulkan bagaimana kondisi kejiwaan dari Penelitian ini hanya mengacu pada
sang penulis pada saat menuliskan karya masalah psikologi tokoh Mira dan Maudy,
sastranya. alasan peneliti hanya memilih dua tokoh yakni
Menurut Albertine (2010: 54) Mira dan Maudy, karena kepribadian kedua
psikoanalisis adalah disiplin ilmu yang tokoh ini saling mempengaruhi dan memiliki
dimulai sekitar tahun 1900-an oleh Sigmund peran penting dicerita yang terdapat dalam
Freud. Teori psikoanalisis ini berhubungan film “Me vs Mami” karya Ody C Harahap. Hal
dengan fungsi dan perkembangan mental ini didasari dari beberapa pertimbangan
manusia, serta ilmu ini merupakan bagian dari peneliti, sebagai berikut (1) kokoh Mira dan
psikologi yang memberikan kontribusi besar Maudy dihadapkan dengan masalah konflik
dan dibuat untuk psikologi manusia selama psikologis yang dipengaruhi karakter dan
ini. Psikoanalisis merupakan sejenis sikap tokoh, (2) Kepribadian antar tokoh Mira
psikologi. dan Maudy yang tidak lepas dari masalah dan
Kepribadian terdiri dari tiga elemen. kurangnya komunikasi antara ibu dan anak,
Menurut Freud ketiga unsur kepribadian itu sehingga memicu terjadinya konflik yang
dikenal sebagai id, ego dan super ego yang merupakan pergejolakan id, ego, dan super
bekerja sama untuk menciptakan perilaku ego antar tokoh, (3) tokoh Mira dan Maudy
manusia yang kompleks (Sumadi, 2016:124- memberikan gambaran bagaimana semestinya
127). hubungan Ibu dan anak yang apik, (4)
Sehingga peneliti ingin mengkaji lebih penelitian psikologi pada film “Me vs Mami”
dalam lagi materi tentang psikologi tokoh ini belum pernah dilakukan, khususnya di
FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. (5)

2
film “Me vs Mami” ini tergolong film terbaru metode yang digunakan adalah metode
karya Ody C Harahap, yang diterbitkan oleh analisis deskriptif. Hasil data penelitian ini
MNC Pictures 20 Oktober 2016 yang berupa id, ego, dan super ego dari tokoh
berdurasi 90 menit. Film ini banyak Naigu, serta data mengenai faktor biologis
memberikan pesan moral kepada dari tokoh Naigu. Objek penelitian film “Me
penikmatnya, satu diantaranya hubungan vs Mami” karya Ody C Harahap ini, sejauh
seorang Ibu dan anak. pencarian peneliti belum pernah diteliti oleh
Sejauh pencarian peneliti, penelitian siapapun dan dari aspek apapun. Analisis
tehadap objek film “Me vs Mami” karya Ody psikologi pada objek yang berbeda, telah
C Harahap dengan analisis psikologi tokoh dilakukan beberapa peneliti terdahulu.
utama belum pernah dilakukan. Namun, Beberapa alasan tersebut menjadi
penelitian dengan analisis psikologi tokoh pertimbangan peneliti, sehingga peneliti
utama, dengan pendekatan psikoanalisis pada memilih film “Me vs Mami” karya Ody C
objek yang berbeda sudah pernah dilakukan Harahap degan aspek psikologi dengan
oleh beberapa peneliti terdahulu. Adapun tinjauan psikologi sastra dengan pendekatan
beberpa penelitian itu sebagai berikut. psikoanalisis pada tokoh menjadi objek
Penelitian sebelumya oleh Eka Mela penelitian. Kajian kepribadian tersebut
(2017) Program Studi Pendidikan Bahasa dan mencakup tiga aspek id, ego, dan super ego
Sastra Indonesia FKIP Tanjungpura dengan pendekatan psikoanalisis.
Pontianak, yang membahas Kepribadian Psikoanalisis dapat digunakan untuk menilai
Tokoh Utama dalam Novel Prini Santika karya sastra, karena psikologi dapat
(Romantika dalam Gelap) karya Yurinda. menjelaskan proses kreatif sebuah karya
Penelitian sebelumnya bertujuan untuk sastra. Jadi, psikoanalisis dalam karya sastra
mendeskripsikan kepribadian tokoh utamadan berguna untuk menganalisis secara psikologi
faktor-faktor yang melatar belakangi tokoh-tokoh dalam karya sastra.
munculnya aspek kepribadian tokoh utama, Data dari hasil analisis Film “Me vs
serta bagaimana rencana implementasi Mami” karya Ody C Harahap ini, berpeluang
penelitian terhadap pembelajaran di sekolah. untuk diimplementasikan dengan
Adapun metode yang digunakan adalah pembelajaran di sekolah, khususnya teks pada
deskriptif kualitatif dengan menggunakan pembelajaran sastra. Berkaitan dengan
pendekatan psikoanalisis, dengan teknik baca, kurikulum yang dipakai sekarang adalah
catat, dan pustaka. Sehingga hasil dari kurikulum 2013, yang di dalamnya
penelitian ini berupa aspek id, ego, dan super mencantumkan pembelajaran pada jenjang
ego tokoh utamanya. SMA kelas XI pada KD 3.18.
Selanjutnya adalah penelitian oleh Siti Mengidentifikasi alur cerita, babak demi
Rokhana (2009) Program Studi Pendidikan babak, dan konflik dalam drama yang dibaca
Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa dan Sastra atau ditonton. KD 4.18. Mempertunjukan
Asing, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas salah satu tokoh dalamdrama yang dibaca atau
Negeri Semarang, yang membahas Analisis ditonton secara lisan. Selanjutnya pada KD
Tokoh Utama dengan Teori Psikoanalisa 3.19. Menganalisis isi dan kebahasaan drama
Sigmund Freud pada Cerpen Hana Karya yang dibaca atau ditonton dan KD 4.19.
Akutagawa Ryunosuke. Penelitian oleh Siti ini Mendemonstrasikan sebuah naskah drama
bertujuan untuk mendeskripsikan aspek dengan memperhatikan isi dan kebahasaan,
psikologis tokoh utama dalam cerpen Hana pada bab VIII kelas XI semester II.
“Naigu” dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kejiwaan dari tokoh “Naigu”. METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunanakan Siti dalam Moleong (2017:49) mengatakan metode
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif penelitian sastra, merupakan alat penting
dengan teknik pustaka dan pencatatan dan dalam mewujudkan sebuah penelitian sastra

3
yang memadai. Penelitian pada hakikatnya Sumber data dari penelitian ini adalah film
merupakan suatu upaya untuk menemukan “Me vs Mami” karya Ody C Harahap, yang
kebenaran atau untuk lebih membenarkan. diterbitkan oleh MNC Pictures 20 Oktober
Sehubungan dengan mengenai hal 2016 dengan durasi 90 menit.
tersebut dan sesuai karakteristik sumber data Data penelitian ini diambil dari kata,
yang akan diteliti, metode yang akan frase, kalimat yang dituturkan tokoh utama
digunakan pada penelitian ini ialah metode dalam film “Me vs Mami” karya Ody C
deskriptif analitik. Dengan objek penelitian Harahap, yang mencerminkan id, ego, dan
adalah film “Me vs Mami” karya Ody C super ego sehingga menghasilkan karkater
Harahap. Peneliti menelaah aspek psikologi tokoh Mira (me) dan Maudy (mami).
tokoh utama Mira (me) dan Maudy (mami) Teknik pengumpulan data yang
dalam film “Me vs Mami” karya Ody C digunakan adalah teknik studi dokumen.
Harahap. Teknik ini dilakukan dengan menjadikan
Bentuk penelitian yang digunakan dokumen sebagai tolak ukur utama dalam
dalam penelitian ini ialah bentuk kualitatif. mendapatkan data primer. Menurut Sugiono
Jenis ini beralasan karena data yang dikaji (2017:39), teknik dokumen merupakan
merupakan data yang sifatnya kualitatif, pelengkap dari metode observasi dan
sehingga bentuk penelitian yang relevan ialah wawancara dalam penelitian kualitatif.
memaparkan pendeskripsian dari hasil Sehingga, teknik dokumen merupakan satu di
penelitian. antara cara menemukan data yang dapat
Menurut Sataton (2012:40), pemilihan dipercaya keabsahannya.
suatu pendekatan bisa dilakukan berdasarkan Alat pengumpulan data yang digunakan
karakteristik dan jenis objeknya. Jika objek dalam penelitian ini ialah sebagai berikut. (1)
sudah sesuai dengan pendekatan, maka Peneliti sebagai instrumen kunci, (2) Kartu
penelitian lebih mudah dilakukan dan data.
berpotensi pada keberhasilan analisis. Teknik analisis data dilakukan dengan
Rene Wellek dan Austin Werren cara pengelompokan data-data yang
(1962:81-82 dalam Ratna 2015:61) terkumpul. Semua data yang sudah
menunjukan empat model pendekatan diidentifikasi dan diklasifikasi sebelumnya,
psikologis, pertama yang dikaitkan dengan akan terlihat jenis-jenis data yang didapatkan.
pengarang, proses kreatif, karya sastra, dan Dengan melakukan proses pengumpulan data
pembaca. Sampai saat ini teori yang paling tersebut, dapat diambil kesimpulan, bahwa
banyak diacu dalam pendekatan psikologis data yang diperoleh terklasifikasikan
adalah teori Sigmund Freud. berdasarkan jenis tindak tutur lokusi.
Teori kepribadian menurut Freud pada Membaca secara kritis data berdasarkan fokus
umumnya dibagi menjadi tiga yaitu id, ego, penelitian. (1) Menganalisis data dan
dan super ego. Maka penelitian sangat cocok menginterpretasikan data sesuai rumusan
menggunakan pendekatan psikoanalisis, masalah sebagai berikut. (a) Menganalisis dan
karena berfokus pada aspek psikologi tokoh menginterpetasikan data sesuai karakter tokoh
pada film “Me vs Mami” Karya Ody C Mira (me), (b) Menganalisis dan
Harahap.Menurut Mahsun (2012:28), hal menginterpetasikan data sesuai karakter tokoh
yang dikaitkan dengan data adalah sumber Maudy (mami), (c) Menganalisis dan
data, yakni di dalamnya terdapat masalah menginterpetasikan data sesuai psikologi (id,
yang berhubungan dengan populasi, sampel, ego, dan super ego) tokoh Mira (me) dan
dan informan. Sedangkan menurut Lofland Maudy (mami), (d) Menganalisis dan
(dalam Moleong, 2017:157) sumber data menginterpretasikan data ke dalam bentuk
utama dalam penelitian kualitatif ialah kata- impelementasi pembelajaran, (e) penarikan
kata dan tindakan. Selebihnya adalah data simpulan.
tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

4
Teknik pengujian keabsahan data Karakter Tokoh Mira Berdasarkan Id,Ego,
dilakukan dengan tujuan untuk memastikan dan Super Ego
bahwa data yang terkumpul merupakan data Keras Kepala
yang benar-benar dibutuhkan dan sesuai Sikap Mira yang menunjukan
dengan target penulisan proposal ini, (1) keinginannya pergi seorang diri ke Padang
kecukupan reverensi, (2) penempatan data dan membantah keinginan Maudy yang ingin
sesua iklasifikasi, (3) triangulasi, (4) diskusi menemaninya ke Padang ditunjukkan dari
dengan pembimbing. sikap dan ucapan Mira pada menit ke 5:45
mencerminkan karakter Mira yang keras
HASIL PENELITIAN DAN kepala. Berdasarkan kutipan dialog berikut.
PEMBAHASAN Maudy: “Oh, enggak. Nggak-nggak saya ikut.
HasilPenelitian Mami ikut, mami ikut nemenin kamu ke
Hasil penelitian ini, memuat hasil Padang, kamu ngga bisapergi sendirian”
penelitian terhadap pikiran, ucapan, ekspresi, Mira: “Yaelah mi, aku kan uda biasa
dan sikap perilaku tokoh Mira danMudy sendirian. Gak papalah”
dalam film “Me vs Mami” karya Ody C Maudy: “Enggak-enggak,enggak. Mami pergi
Harahap. Hasil penelitian yang dimaksud kamu pergi. Mami stay kamu stay”.
adalah data temuan yang berupa ucapan atau Terlihat pada kutipan tersebut, bahwa
dialog, sikap, perilaku, ekspresi dan tindakan Mira berusaha mempertahankan id-nya yang
yang dilakukan setiap tokoh Mira danMaudy ingin pergi sendiri ke Padang dan tidak ingin
berdasarkan id, ego, dan super ego, sehingga ditemani oleh Maudy. Tindakan Mira yang
mencerminkan karakter tokoh berdasarkan ingin pergi ke Padang sendirian itu tidak baik.
rumusan masalah. Dalam satu data bisa Namun, ego Mira yang merasa dirinya sudah
terdapat salah satu atau dua bahkan tiga unsur dewasa dan bisa berpergian sendiri tetap
kepribadian. Serta rencana implementasi hasil menuruti id yang hanya ingin pegi sendiri, ego
penelitian. Mira yang memutuskan untuk tetap pergi
sendiri karena sudah merasa dewasa dan tidak
Aspek Karakter Tokoh Mira ingin ditemani Maudy, karena merasa
(Me)danMaudy (Mami)yang Tercermin terganggu dan menganggap dirinya bisa
dari Id, Ego , dan Super Ego dalam pegisendiri sehingga ego menuruti id-nya
Film“Me Vs Mami” Karya Ody C Harahap yang hanya ingin pergi sendiri ke Padang, dan
Karakter merupakan salah satu unsur ego Mira yang merasa bahwa dirinya sudah
yang tidak bisa dipisahkan dan memiliki andil dewasa dan tidak ingin ditemani oleh Maudy
penting dalam sebuah drama.Setiap tokoh untuk pergi ke Padang mencerminkan
yang terdapat dalam drama telah dilengkapi karakter Mira yang keras kepala.
dengan karakter yang unik dan berbeda
dengan tokoh yang lainnya. Melalui karakter Peduli
tersebutlah setiap tokoh dapat dikenali dengan Karakter Mira yang menunjukkan
mudah oleh para penonton. Selain itu, karakter bahwa dia seorang yang peduli tercrmin dari
jugalah yang menentukan bagaimana setiap super ego Mira yakni, yang memberitahu
tokoh memerankan setiap tuntutan perannya. bahwa kunci motor Rio terjatuh dan
Menurut Freud ketiga unsur kepribadian itu mengembalikannya kepada Rio, yang
dikenal sebagai id, ego dan super ego yang ditunjukkan dari sikap dan ucapan Mira pada
bekerja sama untuk menciptakan perilaku menit ke 14:12 sebagai berikut.
manusia yang kompleks (Sumadi, 2016:124- Mira: “Eh tunggu, kuncinya jatoh!” sembari
127). tersenyum dan memberikan kunci sekaligus
mengulurkan tangannya kepada Rio untuk
Pembahasan berkenalan “Mira!”
Rio : “Rio!” balas Rio menjabat tangan Mira

5
“Gue cabut duluan, thanks” ucap Rio dan ucapan yang seharusnya tak dilontarkan Mira.
pergi meninggalkan Mira. Sikap dan ucapan Mira yang pergi
Tercermin sikap peduli Mira melalui meninggalkan Maudy, tanpa mendengarkan
tindakan dan ekspresi Mira pada kutipan dulu penjelasan Maudy mencerminkan
tersebut. Pada kasus ini, super ego Mira yang karakter Mira yang tidak bisa mengontrol
merasa harus memberitahukan bahwa kunci emosi pada adegan menit ke 82:07.
motor Rioyang terjatuh dan Berdasarkan dialog berikut.
mengembalikannya, karena Mira peduli Mira : “Aku nggak pernah bahagia semenjak
terhadap Rio, jika dia tidak memberitahukan mami dan papi cerai. Kalo aja waktu itu mami
kepada Rio mungkin Rio akan kesulitan untuk nggak ngejar karier, mungkin mami sama
menemukan kunci motor yang terjatuh. papi nggak akan cerai” Kalimat yang
diucapkan Mira sontak membuat Maudy
Bertanggung Jawab merasa terpukul dan terdiam“Dan kalo aku
Sikap Mira yang meminta maaf dan ikut papi, aku pasti bahagia!”
akan mengganti kerusakan motor Rio, akibat Maudy: “Tega kamu ngomong kayak gitu
tidak sengaja ditabrak oleh Ibunya merupakan sama mami ya, kamu itu baru kenal sama Rio
espek kepribadian super ego.Sikap Mira yang dan mami hanya menjaga kamu dari dia”
merasa bersalah dan akan mengganti kerugian
yang dialami Rio atas perbuatan Ibunya Penyayang
mencerminkan karakter Mira yang Sikap Mira yang menyesali atas
bertanggung jawab, terlihat pada sikap dan perlakuannya terhadap Maudy, karena
ucapan Mira pada adegan menit ke 40:42 membaca surat yang dituliskan Maudy untuk
sebagai berikut. dirinya menggerakan superego Mira yang
Mira : “Sorry banget yah, gue bakal ganti merasa bahwa tidakkannya salah karena tidak
kerusakan motor lo, yah kan mi” mau mendengarkan penjelasan dari Maudy
sambil memandang kearah Ibunya untuk dan Mira pun tidak bisa memungkiri bahwa
memastikan. dirinya pun sangat menyayangi Maudy
Maudy: “Iya” mencerminkan karakter Mira yang
Mira yang menggerakan hatinya untuk penyayang. Mira berusaha mematahkan
menolong Rio dan mengembalikan kunci amarahnya yang berupa id tehadap Maudy
motor Rio yang terjatuh merupakan perbuatan dengan ego-nya yang harus menemui Maudy
baik, yang diperoleh Mira dari standar dan super ego Mira yang menyesali
moralitas yang didapatnya melalui lingkungan perbuatannya kepada Maudy dengan cara
dan pendidikan. meminta maaf kepada Maudy. Terlihat pada
adegan menit ke 83:11 Mira yang pergi
Emosional meninggalkan Maudy, tak sengaja
Mira marah kepada Maudy, karena menemukan surat di dalam kantong celananya
sudah mengusir Rio tanpa sepengetahuannya. yang ditulis oleh Maudy untuk dirinya pada
Rio yang merupakan orang yang baru saja menit ke 83:24.
dikenalnya, namun Mira sudah merasa sangat “Mira sayang, semoga mami tidak terlambat
dekat dengan Rio karena selama perjalannya untuk mengatakan ini. Maafkan mami karena
Rio adalah satu-satunya orang yang menjadi tidak bisa menjadi Ibu seperti yang kamu
tempat curhat. Ucapan Mira yang telah harapkan, yang selalu tertawa bersama ketika
menyakiti perasaan Maudy, merupakan kamu bahagia, yang selalu memeluk kamu
pergejolakan id Mira yang hanya ingin ketika kamu sedih. Mira, mami minta maaf
dimengerti oleh Maudy dan bentuk karena gagal memberikan kamu keluarga
penolakkan Mira terhadap rasa tidak nyaman yang sempurna, karena mami juga tidak bisa
atas sikap Maudy, namun dengan cara yang menahan papi yang meninggalkan kita pergi
salah yakni melukai perasaan Maudy dengan keKanada, untuk wanita lain. Mami juga

6
minta maaf, ketika papi dikabarkan meninggal profesinya, namun terbalik dengan partner
mami tidak bisa mengantarkan kamu untuk kerjanya yang dianggap Chef, tetapi tidak
melihat papi untuk terakhir kalinya di sana. mahir dalam memasak. Dalam kasus ini
Maafkan mami yang tidak sempurna ini Mia, Maudy dikuasai id-nya yang merasa tidak
tapi mami selalu berusaha untuk memberikan nyaman dengan partner kerjanya sehingga
cinta yang utuh buat kamu sepanjang hidup ego Maudy lebih menuruti keinginan id untuk
mami”. menolak rasa tidak nyaman itu dengan protes
terhadap Doni dan tidak melibatkan super
Karakter Tokoh Maudy BerdasarkanId, ego-nya, yang seharusnyadia memaklumi
Ego, dan Super Ego partner kerjanya. Karakter Maudy yang
Berhati-hati menunjukkan dia seorang yang perfeksionis
Dialog dan sikap Maudy yang terdapat terdapat dalam film “Me vs Mami” pada
dalam film “Me vs Mami” berdasarkanego adegan menit ke 07:03 sebagai berikut.
Maudyyang mempertimbangkan dalam Maudy:”Don…Don!”
berbicara dan mengajukan beberapa Doni :”ha…?”
pertanyaan dalam berbicara dengan orang Maudy:”Itu Chef? Gak kompeten sekali! Gak
secara tidak langung (teleponan) bisa ngapa-ngapain. Motong aja berantakkan
mencerminkan karakter Maudy yang selalu ”tegas Maudy kepada Doni.
berhati-hati (waspada). Tercermin dari
keinginan Maudy yang menginginkan rasa Bertanggung Jawab
aman ketika berbicara dengan orang ditelepon karakter Maudy bertanggung jawab
dan ego memutuskan menuruti keinginan ditunjukkan dalam adegan menit ke 28:37,
dengan cara mngajukan beberapa pertanyaan saat Maudy dan Mira merusak salah satu
sebelum memberikan informasi menceminkan barang di dalam kamar di penginapan, adapun
karakter Maudy yang berhati-hati seta percakapan dalam adegan tersebut yang
mempertimbangkan dalam berbicara yang menunjukkan karakter Maudy yang
terdapat pada menitke 04:22 sebagai berikut. bertanggung jawab sebagai berikut.
Maudy: “Siapa tau tipu-tipu. Penipuan, mami Pelayan:”Gorden semuanya hancur!” ujar
Tanya dulu!” Pelayan terhadap Maudy
“Uci (nenek) iko (ini) Maudy! Mantan istri Maudy :”Apalagi yang hancur? Ha apalagi.
Adam. Ee Uci mau tanya Itung semuanya, itung saya bayar!” tegas
sebentar Uci, ee kalau nama kecilnya Adam Maudy kesal terhadap pelayan hotel
siapa Uci? Pelayan:”Apa perlu dicarikan kamar lain?”
Uci:”Si tukang ngompol” jawab Nenek bujuk si Pelayan
Maudy:”Si tukang ngompol, ee satu lagi Uci Maudy:”Gak perlu, yang saya perlu barang-
di mana tanda lahirnya Adam?” barang saya, barang-barang anak saya
Uci:”Dipantatnya, besar sekali warnanya dirapikan tanpa kecoa, itu yang saya perlu!.
cokelat. Ada bulunya sedikit” Berdasarkan dialog tersebut
Perfeksionis menunjukkan karakter Maudy yang
Sikap Maudy yang menutut segala sesuatu bertanggung jawab atas perbuatannya yang
yang dikerjakan dengan sempurna telah merusak isi dari kamar penginapan
menunjukkan karakter Maudy seorang yang tersebut, untuk mengusir seekor kecoa.
pefeksionis. Tergambar jelas karakter Maudy
yang perfeksionis terhadap suatu pekerjaan Peduli
yang tercermin dari ego Maudyyang Karakter Maudy yang peduli dapat
menganggap partner kerjanya tidak bisa ditunjukkan pada adegan menit ke 49:44. Saat
bekerja dengan yang diharapkannya. Ego Maudy menawarkan ingin memasakkan
Maudy yang beranggapan jika seorang Chef makanan untuk Bapak tua yang hidup
itu harus mahir dalam menjalankan

7
sendirian. Berdasarkan kutipan dialog sebagai kepala yang tercermin dari keinginan id
berikut. Maudy untuk tidak mau menunggu dan
Bapak Tua: ”Maaf Uni untuk makan malam diperintah, karena Maudy tidak ingin
cuman ada ini sama nasi” sambil menunjuk perjalanannya terhenti hanya untuk menunggu
dan mempersilakan Maudy dan Mira untuk supir kiriman yang akan mengantarkannya ke
makan. Padang dan protes Maudy merupakan bentuk
Maudy: ”Emangnya nggak ada yang masakin penolakan Maudy terhadap rasa tidak nyaman
Pak?” jika dia harus menunggu dan meng entikan
Bapak Tua: ”Tidak ada Uni, saya tinggal perjalanannya, sehingga ego Maudy menuruti
sendiri istri saya sudahlama meninggal. Anak- keinginan id-nya dengan memutuskan untuk
anak semuanya sudah pergi merantau melajutkan perjalanandan memeberikan
Maudy: ”Saya masakin sayur boleh?” Tanya penolakan Maudy terhadap rasa tidak nyaman
Maudy ingin memasakkan makanan untuknya jika dia harus menunggu dan menghentikan
Berdasarkan kutipan dialog tersebut perjalanannya, sehingga ego Maudy menuruti
menggambarkan karakter Maudy seorang keinginan id-nya dengan memutuskan untuk
yang peduli. Tercermin dari super ego Maudy melajutkan perjalanan dan memeberikan
yang ingin memasakkan Bapak makanan, informasi bahwa dia akan menunggu jika dia
karena merasa kasihan kepada Bapak tua yang berhenti nanti.
hidup sendirian tidak ada yang mengurusnya
karena sudah lama ditinggal istrinya yang Penyayang
sudah meninggal dan anak-anaknya yang Sikap Maudy yang memperbolehkan Mira
pergi merantau, sehingga menggerakkan hati untuk berbelaja online dan akan
nurani Maudy untuk memasakkan Bapak tua membayarkannya menggambarkan karakter
itu makan malam yang terlihat dari ekspresi Maudy yang penyayang. Hal itu tercermin
Maudy dan ucapan tawaran Maudy. dari super ego atau hati nurani Maudy sebagai
Ibu yang sayang terhadap anaknya. Hal ini
Keras Kepala berdasarkan kutipan dialog sebagai berikut.
Sikap Maudy yang tidak mau Maudy: ”Kamu ngapain sih?” Tanya Maudy
mendengarkan perintah darisupir mobilnya kepada Mira
untuk menunggu mencerminkan karakter Mira: ”Lagi lihatin baju” menjawab
Maudy yang keras kepala. Hal itu tecermin pertanyaan Maudy sambil bermain
dari id Maudy yang tidak ingin diperintah dan handphone.
tidak mau menunggu menggambarkan Maudy: ”Beli yang kamu mau, nanti mami
karakter Maudy yang keras kepala. Hal ini bayarin ya sayang ya!” ujar Maudy kepada
berdasarkan pada kutipan dialog dan ekspresi Mira sambil tersenyum
Maudy pada adegan menit ke 41:05 sebagai Berdasarkan kutipan tersebut, super ego
berikut. mencerminkan karakter Maudy yang
Supir: ”Buk Maudy jangan keluar dari penyayang terhadap anaknya, karena Mira
Maninjau, nanti adadriver yang nyusul ke merupakan anak sematang wayang Maudy
sana!” jadi Maudy berusaha memberikan seluruh
Maudy: ”Eh, eh eh enak aja! Saya uda di atas kasih sayangnya kepada Mira dan Maudy
kamu suruh turun lagi sembarangan banget yang meupakan single mother berusaha
nyuruh-nyuruh saya ya. Nggak bisa begitu, memenuhi semua kebutuhan Mira. Super ego
kalau kamu mau kamu susul saya, saya kasih Maudy yang ingin memenuhi kebutuhan Mira
tau posisi saya berentinya dimana nanti ya. dengan cara membolehkannya belanja
Jangan suruh-suruh saya!” bentak Maudy sepuasnya, merupakan bentuk kasih sayang
kepada supiryang menelponnya. Maudy kepada Mira, karena merasa dia adalah
Berdasarkan dialog tersebut, dapat dilihat seorang single mother dan berusaha
bahwa Maudy memiliki karakter yang keras memenuhi semua kebutuhan Mira. Hal ini

8
berdasarkan hati nurani Maudy yang sayang aspek tersebut yang dapat mencerminkan
terhadap Mira. karakter tokoh. Dalam satu data tidak hanya
dipengaruhi satu aspek saja, tetapi
Emosional dipengaruhi satu di antara atau dua, bahkan
Sifat Maudy yang menampar Mira ketiga aspek yang meliputi. Aspek karakter
menggambarkan karkternya yang emosional, Mira yang tercermin dari id, ego, dan super
hal itu tecermin dari id Maudy yang merasa ego sebagai berikut; karakter Mira keras
tidak nyaman mendengar perkataan yang kepala , karakter Mira peduli, karakter Mira
dilontarkan Mira untuk dirinya, sehingga ego bertanggung jawab, karakter Mira emosional,
tidak mampu mengontrol keinginan id. karakter Mira penyayang. Aspek karakter
Hal ini berdasarakan percakapan, Maudy yang tercermin dari id, ego, dan super
ekspresi dan tindakkan tokoh dalam adegan ego sebagai berikut; karakter Maudy berhati-
menit ke 81:28 sebagai berikut. hati, karakter Maudy perfeksionis, karakter
Maudy: “Sok tau kamu! Kamu kira kamu lagi Maudy bertanggung jawab, karakter Maudy
bikin film apa, ha? Cowok sama cewek peduli, karakter Maudy keras kepala, karakter
ketemu dipinggir jalan jatuh cinta berakhir Maudy penyayang, karakter Maudy
bahagia, itu maksud kamu?” ucap Maudy emosional.
dengan kesal.
“Pikir pakai otak kamu, jangan sok tau jadi Saran
anak! Mulai sekarang kamu nurut apa kata Berdasarkan simpulan tersebut, maka
mami, karna mami lebih berpengalaman. peneliti memberikan saran sebagaiberikut.
Mira: “Untuk orang yang gagal dalam (1) Hasil penelitian ini dapat membantu guru
pernikahan bukan tempat untuk mami dalam menggunakan kasya sastra film “Mevs
nasehatin aku!” mendengar ucapan Mira, Mami” karya Ody C Harahap sebagai bahan
Maudy langsung menampar pipi kiri Mira. ajar di sekolah.Hasil penelitian ini dapat
Mendengar jawaban dari Mira, Maudy membantu guru dalam menggunakan karya
langsung menampar sebelah kiri pipi Mira, hal sastra film “Me vs Mami” karya Ody C
itu terjadi karena refleks dari ego Maudy yang Harahap sebagai bahan ajar di
tidak bisamengontrol id yang merupakan sekolah.Kepribadian tokoh yang diajarkan
bentuk penolakkan Maudy terhadap rasa tidak dapat memberikan manfaat untuk peserta
nyaman,karena ucapan Mira yang sudah didik di lingkungan sekolah maupun di
melukai perasaannya. Namun, tak lama masyarakat. (2) Hasil penelitian ini dapat
setelah kejadian itu Maudy menyesali menjadi motivasidan pembelajarandalam
perbuatannya yang merupakan reaksi dari menjalankan kehidupan sehari-hari bagi siswa
super ego Maudy yang merasa bersalah atas pembaca. Khusunya tentang kepribadian dan
perbuataanya, karena sudah menampar Mira. karakter yang terkandung dalam film “Me vs
Mami” karya Ody C Harahap dapat menjadi
SIMPULAN DAN SARAN cerminan diri dalam menyikapi segala sesuatu
Simpulan yang terjadi di dalam kehidupan. (3) Hasil
Berdasarkan penelitian karakter tokoh penelitian ini dapat memberi masukkan untuk
Mira (me) dan Maudy (mami) yang tercermin penelitian selanjutnya, agar dapat
dari ide, ego , dan super ego dalam film“Me mengembangkan penelitian khusunya
Vs Mami” Karya Ody C Harahap,terdapat tiga menggunakan film “Me vs Mami” karya Ody
aspek kepribadian tokoh yaitu id, ego dan C Harahap. Peneliti selajutnya dapat
super ego yang mencerminkan karakter tokoh menganalisis dari nilai, struktur, maupun
Mira dan Maudy. Peneliti menemukan pengaruh latar dalam perkembangan karakter
kombinasi antara aspek id, ego, dan super ego tokoh.
yang dapat mencerminkan karakter tokoh.
Namun terdapat juga satu atau dua dari ketiga DAFTAR RUJUKAN

9
Aminuddin. (2014). Pengantar Apresiasi Suryabrata. (2016).Psikologi Kepribadian.
Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Jakarta: Rajawali Pers
Algesindo Wellek, Rene & Werren. (2014). Teori
Bertens. K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Kesusastraan.Jakarta:PT Gramedia.
Freud.Jakarta:GramediaPustaka Wirawan. (2010). Pengantar Psikologi
Utama. Umum. Jakarta: Rajawali Pers
Endraswara. (2008). MetodePenelitian Wiyatmi. (2011). Psikologi sastra.
PsikologiSastra. Yogyakarta.Medpress. Yogyakarta: kanwa publisher. PT
Esti. (2017). Metode Penelitian Sastra. Gramedia
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Ismawati. (2012). Metode Penelitian
PendidikanBahasa dan Sastra.
Surakarta:Yuma Pustaka.

Minderop. (2010). Psikologi Sastra:


Karya sastra, Metode, teori, dan
Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Moleong. (2017). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja.
Prawira. (2016). Psikologi Umum dengan
Perspektif Baru. Jogjakarta: AR-
RUZZ Media.
Ratna. (2015). Teori, Metode, dan Teknik
PenelitianSastra.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sugiono. (2017).Metode Penelitian
Pendidikan Kuantitat, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai