Anda di halaman 1dari 36

1

ETNOGRAFI
SEBAGAIPENELITIANKUALITATIF
Perkembanganmediadalamkontekssosialdanpraktikbudayayangkian
beragamsemakinmengukuhkaneksistensiparadigmakualitatif.Kemampuannya
menghasilkan produk analisis yang mendalam selaras dengan settingnya.
Beberapa metode penelitian berbasis paradigma kualitatif ini analisis wacana,
studi kasus, semiotik dan etnografi kini mulai dilirik para ilmuwan maupun
peneliti.
Etnografiyangakandibahaslebihlanjutdalamtulisaninimerupakansalah
satu metode penelitian kualitatif. Etnografi digunakan untuk meneliti perilaku
perilakumanusiaberkaitandenganperkembanganteknologikomunikasidalam
settingsosialdanbudayatertentu.Metodepenelitianetnografidianggapmampu
menggaliinformasisecaramendalamdengansumbersumberyangluas.Dengan
teknik observatory participant , etnografi menjadi sebuah metode penelitian
yangunikkarenamengharuskanpartisipasipenelitisecaralangsungdalamsebuah
masyarakatataukomunitassosialtertentu.Yanglebihmenariksejatinyametode
ini merupakan akar dari lahirnya ilmu antropologi yang kental dengan kajian
masyarakatnyaitu.
Tidakseberuntunganalisiswacana,studikasusdansemiotik,selamaini
belum banyak bukubuku khusus yang membahas metode penelitian etnografi
dalamkomunikasi,khususnyadiIndonesia.Punmetodeinijugabelumterlalu
banyakdiadaptasiolehparapenelitidalamkajiankomunikasiwalaupundiakui
sumbangsihnyadalammenyediakanrefleksimengenaimasyarakatdan

perkembanganteknologikomunikasiterhitungtidaksedikit.Beberapakeunikan
dan fenomena yang mengikuti eksistensi metode penelitian etnografi dalam
komunikasi ini membuat kita meliriknya sebagai salah satu metode yang laik
dikenalkan,dikembangkandandirujukdalampenelitiansosial.Untukitu,dengan
mengacupadabeberapareferensibuku,penulisakanmemetakansecararingkas
metodepenelitianetnografi.

A.MetodeEtnografi(JamesSpradley)
Secaraharafiah,etnografiberartitulisanataulaporantentangsuatusuku
bangsayangditulisolehseorangantropologatashasilpenelitianlapangan (field
work) selama sekian bulan atau sekian tahun. Etnografi, baik sebagai laporan
penelitian maupun sebagai metode penelitian dianggap sebagai asalusul ilmu
antropologi.MargarethMead(1999)menegaskan,Anthropologyasascienceis
entirely dependent upon field work records made by individuals within living
societies. Dalam buku Metode Etnografi ini, James Spardley mengungkap
perjalanan etnografi dari mulamula sampai pada bentuk etnografi baru.
Kemudian dia sendiri juga memberikan langkahlangkah praktis untuk
mengadakanpenelitianetnografiyangdisebutnyasebagaietnografibaruini.
1.

Etnografimulamula(akhirabadke19)

Etnografimulamuladilakukanuntukmembanguntingkattingkat
Tak ubahnya analisis wacana, mereka
perkembangan evolusi budaya manusia
ilmuwan antropologi pada waktu itu
dari masa manusia mulai muncul di
melakukan kajian etnografi melalui
permukaanbumisampaikemasaterkini.

tulisan

tulisandanreferensidariperpustakaanyangtelahadatanpaterjunkelapangan.
Namun pada akhir abad ke19 legalitas penelitian semacam ini mulai
dipertanyakankarenatidakadafaktayangmendukunginterpretasiparapeneliti.
Oleh karena hal tersebut, akhirnya muncul pemikiran baru bahwa seorang
antropologharusmelihatsendirialiasberadadalamkelompokmasyarakatyang
menjadiobyekkajiannya.
B.EtnografiModern(19151925)
EtnografimoderndipeloporiolehantropologsosialInggris,RadclifffeBrown
dan B. Malinowski. Etnografi modern dibedakan dengan etnografi mulamula
berdasarkanciripenting,yaitumerekatidakterlalumamandanghalikhwalyang
berhubungandengansejarahkebudayaansuatukelompokmasyarakat(Spradley,
1997).Perhatianutamamerekaadalahpadakehidupanmasakini,yaitutentang
the way of life masayarakat tersebut. Menurut pandangan dua antropolog ini
tujuanetnografiadalahuntukmendeskripsikandanmembangunstruktursosial
danbudayasuatumasyarakat.Untukitupenelititidakcukuphanyamelakukan
wawancara, namun hendaknya berada bersama informan sambil melakukan
observasi.
C.EthnografiBaruGenerasiPertama(1960an)
Berakardariranahantropologikognitif,etnografibarumemusatkanusahanya
untuk menemukan bagaimana masyarakat mengorganisasikan budaya mereka
dalam pikiran mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam
kehidupan. Analisis dalam penelitian ini tidak didasarkan sematamata pada
interpretasipenelititetapimerupakansusunanpikirandarianggotamasyarakat

yangdikorekkeluarolehpeneliti.Karenatujuannyaadalahuntukmenemukandan
menggambarkan organisasi pikiran dari suatu masyarakat, maka pemahaman
penelitiakanstudibahasamenjadisangatpentingdalammetodepenelitianini.
Pengumpulanriwayathidupatausuatustrategicampuran,bahasaakanmuncul
dalamsetiapfasedalamprosespenelitianini.
4. EthnografiBaruGenerasiKedua
InilahmetodepenelitianhasilsintesispemikiranSpardleyyangdipaparkan
dalambukuMetodeEtnografiini,Spardley(1999)mendefinisikanbudayasebagai
yangdiamatidalametnografi.Selainitujugasebagaiprosesbelajaryangmereka
gunakanuntukmegintepretasikanduniasekelilingmerekadanmenyusunstrategi
perilaku untuk menghadapinya. Dalam pandangannya ini, Spardley tidak lagi
menganggapetnografisebagaimetodeuntukmenelitiOtherculture
(masyarakat kecil) yang terisolasi, namun juga masyarakat kita sendiri,
masyarakat multicultural diseluruhdunia.Pemikiraninikemudiandiarangkum
dalamAlurPenelitianMajuBertahapyangterdiriataslimaprinsip,yaitu:(1)
Peneliti dianjurkan hanya menggunakan satu teknik pengumpulan data; (2)
Mengenalilangkahlangkahpokokdalamtekniktersebut,misalnya12langkah
pokok dalam wawancara etnografi dari Spardley; (3) Setiap langkah pokok
dijalankaknsecraberurutan;(4)Praktikdanlatihanharusselaludilakukan;(5)
Memberikanproblemsolvingsebagaitanggungjawabsosialnya,bukanlagiilmu
untukilmu.
Inti dari Etnografi Baru Spardley ini adalah upay a memperhatikan
maknatindakandarikejadianyangmenimpaorangyanginginkitapahami

melalui kebudayaan mereka. Dalam melakukan kerja lapangan, etnografer


membuat kesimpulan budaya manusia dari tiga sumber: (1) dari hal yang
dikatakan orang; (2) dari cara orang bertidak; (3) dari berbagai artefak yang
digunakan. Namun dalam buku ini Spradley memfokuskan secara khusus
pembuatan keksimpulan dari apa yang dikatakan orang. Wawancara etnografi
dianggaplebihmampumenjelajahsusunanpemikiranmasyarakatyangsedang
diamati.
Sebagai metode penelitian kualitatif, etnografi dilakukan untuk tujuan
tujuan tertentu. Spradley mengungkapkan beberapa tujuan penelitian etnografi,
sbb:(1)Untukmemahamirumpunmanusia.Dalamhalini,etnografiberperan
dalam menginformasikan teoriteori ikatan budaya; menawarkan suatu strategi
yang baik sekali untuk menemukan teori grounded. Sebagai contoh, etnografi
mengenaianakanakdarilingkungankebudayaanminoritasdiAmerikaSerikat
yang berhasil di sekolah dapat mengembangkan teori grounded mengenai
penyelenggaraan sekolah; etnografi juga berperan untuk membantu memahami
masyarakat yang kompleks. (2) Etnografi ditujukan guna melayani manusia.
TujuaniniberkaitandenganprinsipkelimayangdikemukakanSpradleydiatas,
yakni meyuguhkan problem solving bagi permasalahan di masyarakat, bukan
hanyasekadarilmuuntukilmu.
Ada beberapa konsep yang menjadi fondasi bagi metode penelitian
etnografiini.Pertama,Spradleymengungkapkanpentingnyamembahaskonsep
bahasa,baikdalammelakukanprosespenelitianmaupunsaatmenuliskanhasilnya
dalambentukverbal.Sesungguhnyaadalahpentingbagipenelitiuntuk

mempelajaribahasasetempat,namun,Spredleytelahmenawarkansebuahcara,
yaitudenganmengajukanpertanyaanpertanyaanetnografis.Konsepkeduaadalah
informan.Etnograferbekerjasamadenganinformanuntukmenghasilkansebuah
deskripsi kebudayaan. Informan merupakan sumber informasi; secara harafiah,
merekamenjadigurubagietnografer(Spradley,1997:35).
Sisa dari buku yang ditulis Spradley ini mengungkap tentang langkah
langkahmelakukanwawancaraetnografissebagaipenyarikesimpulanpenelitian
denganmetodeetnografi.Langkahpertamaadalahmenetapkanseoranginforman.
AdalimasyaratyangdisarankanSpradleyuntukmemilihinformanyangbaik,
yaitu:(1)enkulturasipenuh,(2)keterlibatanlangsung,(3)suasanabudayayang
tidakdikenal,(4)waktuyangcukup,(5)nonanalitis.
Langkah kedua adalah melakukan wawancara etnografis. Wawancara
etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech event) yang khusus
(ibid,hal.71).Tigaunsuryangpentingdalamwawancaraetnografisadalahtujuan
yangeksplisit,penjelasan,danpertanyaannyayangbersifatetnografis.Langkah
selanjutnyaadalahmembuatcatatanetnografis.Sebuahcatatanetnografismeliputi
catatan lapangan, alat perekam gambar, artefak dan benda lain yang
mendokumentasikansuasanabudayayangdipelajari.Langkahkeempatadalah
mengajukanpertayaandeskriptif.Pertanyaandeskriptifmengambilkeuntungan
dari kekuatan bahasa untuk menafsirkan setting (fr ake 1964a: 143 dalam
Spradley,1991:108).Etnograferperluuntukmengetahuipalingtidaksatusetting
yangdidalamnyainformanmelakukanaktivitasrutinnya.Langkahkelimaadalah
melakukananalisiswawancaraetnografis.Analisisinimerupakanpenyelidikan

berbagaibagiansebagaimanayangdikonseptualisasikanolehinforman.Langkah
keenam,yaknimembuatanalisisdomain.Analisisinidilakukanuntukmencari
domainawalyangmemfokuskanpadadomaindomainyangmerupakannama
namabenda.Langkahketujuhditempuhdenganmengajukanpertanyaanstruktural
yang merupakan tahap lanjut setelah mengidentifikasi domain. Langkah
selanjutnya adalah membuat analisis taksonomik. Langkah ke sembilan yakni
mengajukan pertanyaan kontras dimana makna sebuah simbol diyakini daoat
ditemukandenganmenemukanbagaimanasebuahsimbolberbedadarisimbol
simbol yang lain. Langkah ke sepuluh membuat analisis komponen. Analisis
komponen merupakan suatu pencarian sistematik berbagai atribut (komponen
makna) yang berhubungan dengan simbolsimbol budaya. Langkah ke sebelas
menemukan tematema budaya. Langkah terakhirnya yakni menulis sebuah
etnografi.
PemikiranSpradleyinimemberipemetaanhistorisyangjelasmengenai
metode penelitian etnografi selain mamberi gambaran mengenai langkah
langkahnya.Dengancerdas,Spradleymemaparkanbahwaetnografibarubukan
hanyadapatdiadaptasisebagaimetodepenelitiandalamantropologimelainkan
dapat digunakan secara luas pada ranah ilmu yang lain. Penulis meletakkan
pemikiran Spradley ini di bagian awal dengan maksud agar kita memperoleh
pemahaman awal mengenai metode etnografi yang masih murni, umum, yang
berasaldariakarnya,yakniilmuantropologi.
Berikut penulis akan menyajikan pemikiranpemikiran lain mengenai
metodepenelitianetnografidalamranahkajianilmuyanglebihspesifik.

MetodologiPenelitianKualitatif(DeddyMulyana:1999)
Istilah Etnografiberasaldarikataethno(bangsa)dangraphy
(menguraikan).Etnografiyangakarnyaadalahilmuantropologipadadasarnya
adalah kegiatan penelitian untuk memahami cara orangorang berinteraksi dan
bekerjasama melalui fenomena teramati kehidupan seharihari. Menurut
pemikiran yang dirangkum oleh Deddy Mulyana ini, etnografi bertujuan
menguraikansuatubudayasecaramenyeluruh,yaknisemuaaspekbudayabaik
yangbersifatmaterial,sepertiartefakbudayadanyangbersifatabstrak,seperti
pengalaman, kepercayaan norma, dan sistem nilai kelompok yang diteliti.
SedangkanFrey et al.,(1992:7dalamMulyana,2001:161)mengatakanbahwa
etnografi berguna untuk meneliti perilaku manusia dalam lingkungan spesifik
alamiah.Uraiantebal(thickdescription )berdasarkanpengamatanyangterlibat
(Observatoryparticipant)merupakanciriutamaetnografi(ibid:161162).
Pengamatan yang terlibat menekankan logika penemuan (logic of
discovery), suatu proses yang bertujuan menyarankan konsepkonsep atau
membangun teori berdasarkan realitas nyata manusia. Metode ini mematahkan
keagungan metode eksprimen dan survei dengan asumsi bahwa mengamati
manusiatidakdapatdalamsebuahlaboratoriumkarenaakanmembiaskanperilaku
mereka.Pengamatanhendaknyadilakukansecaralangsungdalamhabitathidup
merekayangalami.
Denzin menkategorikan jenis pengamat, sbb: participant as observer,
completeparticipant,observerasparticipantsertacompleteobserver(Ibid:176).
Etnograferharuspandaimemainkanperanandalamberbagaisituasikarena

hubunganbaikantarapenelitidenganinformaanmerupakankuncipenting
keberhasilanpenelitian.Untukmewujudkanhubunganbaikinidiperlukan
ketrampilan,kepekaandanseni.Selainketrampilanmenulis,beberapataktikyang
disarankanadalahtaktikmencuridengar(eavesdropping)dantaktikpelacak
(tracer),yaknimengikutiseseorangdalammelakukanserangkaiankegiatan
normalnyaselamaperiodewaktutertentu.
Hampirsamadenganpemikiransebelumnya,tulisanDeddyMulyanaini
mengukuhkan wawancara secara mendalam dan tak terstruktur sebagai teknik
pengumpulan data dalam penelitian etnografi ini. Kedua jenis wawancara ini
adalahmetodeyangselarasdenganperspektifinteraksionismesimbolik,karena
memungkinkan pihak yang diteliti untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan
lingkungannya, tidak sekadar manjawab pertanyaan peneliti. Pada tahap ini,
wawancara hendaknya dilakukan secara santai dan informal dengan tetap
berpengangpadapedomanwawancarayangtelahdibuatpeneliti.
Walaupun pemaparannya tidak jauh berbeda dengan Spradley di atas,
namunDeddyMulyanalebihmenekankanpendekataninteraksionismesimbolik
untukmembacasebuahfenomenamenggunakanmetodeetnografiini.Menurut
perspektifinteraksionismesimbolik,transformasiidentitasmenyangkutperubahan
psikologis.Pelakunyamenjadiindividuyangberbedadarisebelumnya(Ibid:230).
Halinimenjadiperhatiandalampenggunaanmetodepenelitianetnografi.Peneliti
disarankanuntukmampumerunutriwayatsejarahinformansebelummelakukan
penelitian,atauyangseringdikenaldengananalisisdokumen.

10

AHandBookofMethodologiesForMassCommunicationresearch(Jensen
andJankowski)
Jensen dan Jankowski (2002) menempatkan etnografi sebagai sebuah
pendekatan.Etnografitidakdilihatsebagaialatuntukmengumpulkandatatetapi
sebuahcarauntukmendekatidatadalammenelitifenomenakomunikasi.Menurut
Hammersleydan Atkinson(1983:2dalamJansenandjankowski,1991: 153),
etnografidapatdipahamisebagai Simplyonesocialresearchmethod,albeitan
unusualone,drawingonawiderangeofsourcesinformation.Theerhnographer
participates in peoples lives for an extended period of time, watching what
happens,listeninftowhatissaid,askingquestions,collectingwhateverdataare
availabletothrowlightonissueswithwhichheorsheconcerned
Etnografisecaraalamidipandangsebagaipenyelidikanmengenaiaktivitas
hidup manusia. Oleh Greetz disebut sebagai informal logic of actual life.
Berbasis pandangan ini, seharusnya etnografi mampu menghasilkan deskripsi
secara detail dari pengalaman kongkrit dengan latar budaya dan aturan sosial
tertentu, polapola yang ada di dalamnya bukan berpatokan pada hukum yang
universal(ibid:8).Namunkenyataannya,etnografimenjadiistilahyangtotemic.
Misalnya,dalamkajianmengenaiaudiensakhirakhirini,tibatibasemuaorang
menjadiseorangetnografer.
Hal ini menggugah Lull untuk meneriakkan kembali tanggung jawab
sebagai seorang peneliti etnografi, yakni; pengamatan dan pencatatan secara
langsung tingkah laku yang rutin dari seluruh karakteristik individu yang
dipelajari;pengamatanharusdilakukansecaralangsungdalamsettingmasyarakat

11

yangditelitisebagailaboratoriumalaminya.Kesimpulandigambarkansecarahati
hati, tidak gegabah, perlu juga memberikan perlakuan spesial terhadap hasil
pengamatandalamkonteksyangberbedabeda.
Strategi penelitian kualitatif seperti Etnografi ini dirancang untuk
memasuki cerukceruk wilayah kehidupan alami serta aktivitas tertentu yang
menjadikaraktermasyarakatyangakanditeliti.Kekuatanutamaetnografiadalah
contextualunderstanding yangtimbuldarihubunganantaraspekyangberbeda
darifenomenayangdiamati.Namunyangmasihdianggapsebagaikelemahannya
ialah interpretasi peneliti dalam menggambarkan hasil pengamatan. Karena
peneliti barada bersama dengan para informan, maka peneliti dituntut untuk
reflektif dan mampu menjauhkan diri dari kekerdilan interpretasi,
ketidaklengkapan observasi dan dan gap gap yang ada dalam struktur yang
diamati.
SebuahTinjauanPenelitianEtnografi
Etnografi, yang akarnya adalah ilmu antropologi pada dasarnya adalah
kegiatan penelitian untuk memahami cara orangorang berinteraksi dan
bekerjasamamelaluifenomenateramatikehidupanseharihari.Sepertilayaknya
penelitiankualitatiflainnya,etnografisaatinisudahmampumengambilhatipara
ilmuwan komunikasi terutama berkaitan dengan penelitian yang mengungkap
praktikpraktikpengkonsumsianmedia,perilakudalamperkembanganteknologi
komunikasi, dll. Metode penelitian etnografi menyuguhkan refleksi yang
mendalambagikajiankajiansemacamitu.

12

Metodeetnografimemilikiciriunikyangmembedakannyadenganmetode
penelitiankualitatiflainnya,yakni:observatoryparticipantsebagaiteknik
pengumpulandata,jangkawaktupenelitianyangrelatiflama,beradadalam
settingtertentu,wawancarayangmendalamdantakterstrukturserta
mengikutsertakaninterpretasipenelitinya.Yangterakhirinisepertinyamasih
menjadiperdebatandenganpenganutpositivis.Untukkasuskasustertentu,
kemampuaninterpretasipenelitidiragukantanpamerekasadari,sejatinya
interpretasiilmuwanilmuwanetnografiberperanbesardalammenyajikan
kesadarankesadarankritisatasperilakubermediamasyarakat.
Ketidakberuntunganmerodeetnografidibandinganalisiswacana,semiotik
serta studi kasus adalah karena penelitian ini memerlukan waktu yang sangat
lama,tenagayangbesarkarenapenelitiharusbergabungdenganinforman,
ketrampilan berkomunikasi yang terlatih, serta kemampuan menuliskan
interpretasidenganbaik.Disisilain,metodeetnografitelahmembuktikanbahwa
sebagaimetodepenelitiankualitatif,iamampumelaklukananalisis yanglebih
mendalam serta menyajikan refleksi kritis secara detil dalam lingkup mikro
sebuahkehidupanmanusia.
Bagaimanapun juga, metode penelitian etnografi hanyalah sebuah cara
yangdalamaplikasinyatentutidakdapatmeninggalkanmetodepenelitianlainnya,
bahkan metode penelitian kuantitatif sekalipun. Sebagai calon ilmuwan
komunikasi,adabaiknyakitamempelajarimetodeini,karenadimasayangakan
datang,ketikakulturmikromulaitereduksiolehglobalisasimakro,tenturefleksi

13

refleksikritissangatdiperlukan.Danetnografiakanhadirsebagaimetode
penelitiankulaitatifyangakanmenyelesaikannya.
Metodeetnografimemilikiciriunikyangmembedakannyadenganmetode
penelitiankualitatiflainnya,yakni:observatoryparticipantsebagaiteknik
pengumpulandata,jangkawaktupenelitianyangrelatiflama,beradadalam
settingtertentu,wawancarayangmendalamdantakterstrukturserta
mengikutsertakaninterpretasipenelitinya.Yangterakhirinisepertinyamasih
menjadiperdebatandenganpenganutpositivis.Untukkasuskasustertentu,
kemampuaninterpretasipenelitidiragukantanpamerekasadari,sejatinya
interpretasiilmuwanilmuwanetnografiberperanbesardalammenyajikan
kesadarankesadarankritisatasperilakubermediamasyarakat.
Ketidakberuntunganmetodeetnografidibandinganalisiswacana,semiotik
serta studi kasus adalah karena penelitian ini memerlukan waktu yang sangat
lama, tenaga yang besar, karena peneliti harus bergabung dengan informan,
ketrampilan berkomunikasi yang terlatih, serta kemampuan menuliskan
interpretasidenganbaik.Disisilain,metodeetnografitelahmembuktikanbahwa
sebagai metode penelitian kualitatif ia mampu melakukan analisis yang lebih
mendalam serta menyajikan refleksi kritis secara detil dalam lingkup mikro
sebuahkehidupanmanusia.
Bagaimanapun juga, metode penelitian etnografi hanyalah sebuah cara
yangdalamaplikasinyatentutidakdapatmeninggalkanmetodepenelitianlainnya,

bahkanmetodepenelitiankuantitatifsekalipun.Sebagaicalonilmuwan

14

komunikasi,adabaiknyakitamempelajarimetodeini,karenadimasayangakan
datang,ketikakulturmikromulaitereduksiolehglobalisasimakro,tenturefleksi
refleksi kritis sangat diperlukan. Dan etnografi akan hadir sebagai metode
penelitiankulaitatifyangakanmenyelesaikannya.
Sejak lima dekade yang lalu, para antropolog telah memanfaatkan
etnografi sebagai wahana untuk menuangkan pengalaman dan kajian mereka.
Etnografimenjadisebuahcarayangdianggappalingtepatuntukmenggambarkan
realitasmasyarakatyangditeliti.Dalamtradisikajianantropologiklasik,etnografi
menjadijembatanantarapemikiranteoritisdanrealitaskehidupanseharihari
tangkapan sang antropolog. Tradisi semacam ini meletakkan etnografi sebagai
realitasketiga,yaknirealitastulisyangberadadiluarrealitassubyektifpenulis
danrealitasobyektifyangdituliskan.
Namunsaatini,etnografi,sebagaisebuahmetodedantulisan,mulaisering
dimanfaatkanolehkajianbudaya(culturalstudies),kritiksastra,sastrabandingan,
sejarah,danberbagaidisiplinlainnya.Bahkan,etnografitaklagimenjadisebuah
metodeasingdikalanganparapembuatfilm,terutamamerekayangbergerakdi
bidang film dokumenter atau mereka yang sekedar ingin menonjolkan corak
realismedalamkaryamereka.
Tetapi,pemanfaatanmetodedantulisanetnografiyangsemakinmeluasitu
telahmemunculkankegamangansangatdalamdikalanganparapenganutgaya
etnografiklasik,yaituparaantropologyangberpendapatbahwaetnografibukan

sekedarkaryatulisan,tetapijugayangharusmematuhikaidahilmiah.Jikaplot

15

dan struktur menjadi prinsip baku penulisan sebuah novel, obyektifitas dan
pembenaranempirismenjaditulangpunggungyangmenentukanapakahsebuah
tulisandapatdikategorikansebagaietnografis.
Makaketikaetnografidipakaisebagaialatkajiandanrepresentasihalhal
yangdianggapbersifattidakobyektifdantidakempiris,misalnyabilametode
etnografi dipakai untuk mengkaji dan menulis sebuah fiksi atau novel para
etnografklasikmengatakanbahwatelahterjadisebuahkrisisrepresentasidalam
seluruh bangunan antropologi sebagai ilmu sosial. Antropologi kini telah
disastrakan,katamereka.
EtnografimoderenmencapaititikpuncaknyakalaBronislawMalinowski
menerbitkan karya besarnya Argonauts of the Western Pacific, sebuah karya
etnografiyangdianggapnyarissempurna.Bukutebalinimerupakanlaporanhasil
penelitian Malinowski tentang sistem pertukaran di Kepulauan Trobriand.
Kekuatannya terletak pada cara penulisannya yang sangat realis sehingga
pembacaseolaholahdiajakmengikutiekspedisikula,yaitupelayaranmasyarakat
setempatdarisatupulaukepulaulain.
Prinsip realisme dalam penulisan dicapai melalui pemisahan antara
penggambaranrealitasrealitastokohmaupunrealitasalamdanperanpenulisyang
tugasnyahanyamerepresentasikanrealitasitudalamnarasi.Padamasapuncak
gerakanmodernisme,belumadakesadarankritisbahwapemilihansebuahaspek
realitasyangakanditonjolkandalamnarasisebenarnyamerupakanfungsiatau

subjektifitassangpengarang.Olehkarenaitu,pendekatanrealismesangat

16

cocok untuk penulisan etnografi klasik karena etnografi realis semacam itu
dianggap berhasil mematikan subjektifitas pengara ng. Dalam hal ini sang
etnografatauantropologdituntutuntukselalubersikapobyektif.
Dipihaklain,pendekatankritismenunjukkanbahwaetnografijugabukan
sebuah fiksi karena peristiwa atau konteks lingkungan yang direpresentasikan
dalamnarasietnografiadalahsituasiyangbenarbenarterjadi.Apabilapandangan
antropologipascamodernismengatakanbahwasemuaetnografiadalahkaryafiksi
karenasematamatamerupakanrefleksisipenulis,makapandanganantropologi
kritis mengakui bahwa sebuah etnografi pasti mencerminkan subyektifitas si
penulis,yaknisubyektifitasyangmempengaruhipemilihandanpenafsiranrealitas
yangdijelmakandalamnarasietnografi.Dengankatalain,narasietnografiselalu
bersifat kontekstual, dalam arti selalu terkait dengan subyektifitas dan
kemungkinankemungkinanrepresentasiyangditawarkanolehrealitasitusendiri.
Beberapaantropologsaatinisudahmulaimencobamenerapkanperspektif
etnografi kritis untuk menghasilkan etnografi yang lebih menonjolkan sisi
manusiawi.KirinNarayan,PaulStoller,danKeithBasso,adalahbeberapacontoh
antropolog yang meminjam teknik penulisan fiksi untuk menyusun etnografi
tentang seseorang atau sebuah kelompok sosial. Meskipun meminjam teknik
penulisanfiksi,karyamerekatidaksamadenganfiksi.Narasietnografimereka
diciptakan melalui teknik dasar penulisan fiksi, seperti penggunaan sudut
pandang,teknikdialog,deskripsiyangbersifatalegorisataurealis,dan,kadang
kadang,pemanfaatanplotcerita.

17

Meskipundemikian, tokohtokoh,situasi yangdigambarkan, maupunkatakata


yang menyusun dialog, semuanya nyata dan bukan diciptakan oleh
penulis/antropolog. Dalam pengertian ini, etnografi kritis mirip dengan
pendekatanjurnalismesastra(literaryjournalism).
Etnografi kritis adalah jawaban terhadap kegamangan antropologi yang
dituntutuntukmulaidapatberceritasecaramemukautetapipadasaatyangsama
mempertahankanunsurunsurrealismeyangmenjadisyaratsebuahkajianilmu
sosial. Saat ini, pandangan yang menempatkan narasi fiksi dan narasi tulisan
ilmiahsebagaiduahalyangtakbisadisatukan,sudahmulaidipertanyakan.Sudah
mulaidiragukanpulapandanganyangmembedakanfiksisebagaisebuahkarya
senidanetnografisebagaisebuahkaryailmiah.
Sebuah karya ilmiah dapat mencerminkan ketrampilan sang penulisnya
dengan penggunaan teknikteknik narasi yang memukau dan indah. Etnografi
kritismenawarkansebuahbentukrepresentasirealitasyangmenariktanpaharus
terjebakpadakegenitanpascamodernismeyangmenganggapsemuarealitastelah
mati.
MetodeKualitatifEtnografi
Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul
penelitianberbedasecarakualitatifmaupunkuantitatif.Baiksubstansialmaupun
materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis.
Masalahkuantitatiflebihumummemilikiwilayahyangluas,tingkatvariasiyang

kompleksnamunberlokasidipermukaan.Akantetapimasalahmasalahkualitatif

18

berwilayahpadaruangyangsempitdengantingkatvariasiyangrendahnamun
memilikikedalamanbahasanyangtakterbatas.
Pendekatankualitatifadalahsuatuprosespenelitiandanpemahamanyang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti katakata, laporan terinci dari pandangan responden, dan
melakukanstudipadasituasiyangalami(Creswell,1998:15).BogdandanTaylor
(Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan
prosedurpenelitianyangmenghasilkandatadeskriptifberupakatakatatertulis
maupunlisandariorangorangdanperilakuyangdiamati.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat
penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh
karenaitu,penelitiharusmemilikibekalteoridanwawasanyangluasjadibisa
bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih
jelas.Penelitianinilebihmenekankanpadamaknadanterikatnilai.Penelitian
kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang
tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,
untukmemastikankebenarandata,danmenelitisejarahperkembangan
JenisjenisPenelitianKualitatif
Penelitiankualitatifmemiliki5jenispenelitian,yaitu:
1.Biografi
Penelitianbiografiadalahstuditentangindividudanpengalamannyayang
dituliskankembalidenganmengumpulkandokumendanarsiparsip.Tujuan

19

penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu
pengalamanmenarikyangsangatmempengaruhiataumengubahhidupseseorang.
Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya
sendiri.
2.Fenomenologi
Penelitianfenomenologimencobamenjelaskanataumengungkapmakna
konsepataufenomenapengalamanyangdidasariolehkesadaranyangterjadipada
beberapaindividu.Penelitianinidilakukandalamsituasiyangalami,sehingga
tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.
MenurutCreswell(1998:54),Pendekatanfenomenologimenundasemuapenilaian
tentangsikapyangalamisampaiditemukandasartertentu.Penundaaninibiasa
disebutepoche(jangkawaktu).Konsepepocheadalahmembedakanwilayahdata
(subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana
penelitimenyusundanmengelompokkandugaanawaltentangfenomenauntuk
mengertitentangapayangdikatakanolehresponden.
3.Groundedtheory
Walaupunsuatustudipendekatanmenekankanartidarisuatupengalaman
untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk
menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi
tertentu.Situasidimanaindividusalingberhubungan,bertindak,atauterlibat
dalamsuatuprosessebagairesponterhadapsuatuperistiwa.Intidaripendekatan
groundedtheoryadalahpengembangansuatuteoriyangberhubunganeratkepada
konteksperistiwadipelajari.

20

4.Etnografi
Etnografiadalahuraiandanpenafsiransuatubudayaatausistemkelompok
sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku,
kebiasaan,dancarahidup.Etnografiadalahsebuahprosesdanhasildarisebuah
penelitian.Sebagaiproses,etnografimelibatkanpengamatanyangcukuppanjang
terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat
dalamkeseharianhiduprespondenataumelaluiwawancarasatupersatudengan
anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap
perilaku,bahasa,daninteraksidalamkelompok.
5.Studikasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah
dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan
menyertakanberbagaisumberinformasi.Penelitianinidibatasiolehwaktudan
tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau
individu.

Kesimpulan
Model etnografi adalah penelitian untuk mendeskripsikan kebudayaan
sebagaimanaadanya.Modeliniberupayamempelajariperistiwakultural,yang
menyajikanpandanganhidupsubyeksebagaiobyekstudi.Studiiniakanterkait
begaimana subyek berpikir, hidup, dan berperilaku. Tentu saja perlu dipilih
peristiwa yang unik yang jarang teramati oleh kebanyakan orang. Penelitian
etnografiadalahkegiatanpengumpulanbahanketeranganataudatayang

21

dilakukansecarasistematikmengenaicarahidupsertaberbagaiaktivitassosial
danberbagaibendakebudayaandarisuatumasyarakat.Berbagaiperistiwadan
kejadianunikdarikomunitasbudayaakanmenarikperhatianpenelitietnografi.
Penelitijustrulebihbanyakbelajardaripemilikkebudayaan,dansangatrespek
pada cara mereka belajar tentang budaya. Itulah sebabnya pengamatan terlibat
menjadipentingdalamaktivitaspenelitian.Modeletnograficenderungmengarah
kekutubinduktif,konstruktif,transferabilitas,dansubyektif.Selainitu,jugalebih
menekankan idiografik, dengan cara mendeskripsikan budaya dan tradisi yang
ada.
Etnografi pada dasarnya lebih memanfaatkan teknik pengumpulan data
pengamatan berperan serta (partisipant observation). Hal ini sejalan dengan
pengertian istilah etnografi yang berasal dari kata ethno (bangsa) dan graphy
(menguraikan atau menggambarkan). Etnografi merupakan ragam pemaparan
penelitian budaya untuk memahami cara orangorang berinteraksi dan
bekerjasamamelaluifenomenateramatidalamkehidupanseharihari.Etnografi
lazimnya bertujuan untuk menguraikan budaya tertentu secara holistik, yaitu
aspekbudayabaikspiritualmaupunmaterial.
Darisiniakanterungkappandanganhidupdarisudutpandangpenduduk
setempat.Halinicukupbisadipahamikarenamelaluietnografiakanmengangkat
keberadaansenyatanyadarifenomenabudaya.Dengandemikianakanditemukan
maknatindakanbudayasuatukomunitasyangdiekspresikanmelaluiapasaja.
Ciriciri penelitian etnografi adalah analisis data yang dilakukan secara
holistik,bukanparsial.CiricirilainsepertidinyatakanHutomo(Sudikan,

22

2001:8586)antaralain:(a)sumberdatabersifatilmiah,artinyapenelitiharus
memahamigejalaempirik(kenyataan)dalamkehidupanseharihari;(b)peneliti
sendirimerupakaninstrumenyangpalingpentingdalampengumpulandata;(c)
bersifat pemerian (deskripsi), artinya, mencatat secara teliti fenomena budaya
yang dilihat, dibaca, lewat apa pun termasuk dokumen resmi, kemudian
mengkombinasikan, mengabstrakkan, dan menarik kesimpulan; (d) digunakan
untukmemahamibentukbentuktertentu(shaping),ataustudikasus;(e)analisis
bersifat induktif; (f) di lapangan, peneliti harus berperilaku seperti masyarakat
yang ditelitinya; (g) data dan informan harus berasal dari tangan pertama; (h)
kebenarandataharusdicekdengandengandatalain(datalisandicekdengandata
tulis); (i) orang yang dijadikan subyek penelitian disebut partisipan (buku
termasukpartisipanjuga),konsultan,sertatemansejawat;(j)titikberatperhatian
harus pada pandangan emik, artinya, peneliti harus menaruh perhatian pada
masalahpentingyangditelitidariorangyangditeliti,danbukandarietik,(k)
dalam pengumpulan data menggunakan purposive sampling dan bukan
probabilitasstatistik;(1)dapatmenggunakandatakualitatifmaupunkuantitatif,
namun sebagian besar menggunakan kualitatif. Dari ciriciri tersebut, dapat
dipahami bahwa etnografi merupakan model penelitian budaya yang khas.
Etnografi memandang budaya bukan sematamata sebagai produk, melainkan
proses.
HaltersebutdiatassejalandengankonsepMarvinHarris(1992:19)bahwa
kebudayaan akan menyangkut nilai, motif, peranan moral etik, dan maknanya
sebagaisebuahsistemsosial.Kebudayaantidakhanyacabangnilai,melainkan

23

merupakankeseluruhaninstitusihidupmanusia.Dengankatalain,kebudayaan
merupakanhasilbelajarmanusiatermasukdidalamnyatingkahlaku.Karenaitu,
menurutSpradley(1997:5)etnografiharusmenyangkuthakikatkebudayaan,yaitu
sebagaipengetahuanyangdiperoleh,yangdigunakanoranguntukmenginterpreta
sikanpengalamandanmelahirkantingkahlakusosial.Itulahsebabnyaetnografi
akan mengungkap seluruh tingkah laku sosial budaya melalui deskripsi yang
holistik.
Deskripsi mendalam penentuan sampel pada penelitian kualitatif model
etnografik, ada lima jenis yaitu: (1) seleksi sederhana, artinya seleksi hanya
menggunakansatukriteriasaja,misalkankriteriaumuratauwilayahsubyek;(2)
seleksi komprehensif, artinya seleksi bedasarkan kasus, tahap, dan unsur yang
relevan; (3) seleksi quota, seleksi apabila populasi besar jumlahnya, untuk itu
populasi dijadikan beberapa kelompok misalnya menurut pekerjaan dan jenis
kelamin;(4)seleksimenggunakanjaringan,seleksimenggunakaninformasidari
salahsatuwargapemilikbudaya,dan(5)seleksidenganperbandinganantarkasus,
dilakukandenganmembandingkankasuskasusyangada,sehinggadiperolehciri
ciritertentu,misalnyayangteladan,danmemilikipengalamankhas.Darilima
cara tersebut, peneliti budaya model etnografi dapat memilih salah satu yang
paling relevan dengan fenomena yang dihadapi. Namun demikian, menurut
pertimbangan penulis, seleksisecara komprehensif dipandang lebih akurat
dibandingempatkriteriaseleksiyanglain.Melaluiseleksisecarakomprehensif,
penelitiakanmampumenentukanlangkahyangtepatsejalandenganapayang
diteliti.Yanglebihpentinglagi,jikaharusmengambilsampel,sebaiknya

24

dilakukansecarapragmatikdanbukansecaraacak.Penelitiperlutahukonteks
masyarakatyangditeliti,tanpamembawaprakonsepataupradugaatauteoriyang
dimilikinya. Peneliti etnogragi juga perlu mempertimbangkan aspekaspek lain
yangmungkinbelumterkoverdalamunsurunsurbudayatersebut.Kecualiitu,
peneliti juga perlu menggunakan skala prioritas. Artinya, unsur mana yang
menjadititikperhatian,itulahyangdikemukakanlebihdahulu,sedangkanunsur
lainhanyapenyerta.Pelukisanetnografidilakukansecaratickdeskription
(deskripsitebaldanmendalam).Namundemikian,tebaldisinilebihmerupakan
formulasikearahdeskripsiyangmendalam,sehinggalukisanlebihberarti,bukan
sekedar data yang ditumpuk. Memang etnografi bercirikan kelengkapan data,
namunpembahasanjugamengandalkanakalsehat.
Penelitiberusahamenangkapsepenuhmungkininformasibudayamenurut
perspektif orang yang diteliti. Penelitian etnografi sering diasumsikan sebagai
penelitian yang relatif lama, peneliti harus tinggal pada salah satu tempa,
beradaptasi, dan seterusnya. Hal ini memang ideal dilakukan, namun masalah
waktusebenarnyasangatrelatif.Bahanbahanetnografiberasaldarimasyarakat
yang disusun secara deskriptif. Deskripsi data diharapkan secara menyeluruh,
menyangkut berbagai aspek kehidupan untuk meninjau salah satu aspek yang
diteliti. Deskripsi dipandang bersifat etnografis apabila mampu melukiskan
fenomena budaya selengkaplengkapnya. Deskripsi etnografi menurut
Koentjaraningrat(1990:333)sudahbaku,yaitumeliputiunsurunsurkebudayaan
secarauniversal,yaitubahasa,sistemteknologi,sistemekonomi,organisasisosial,
sistempengetahuan,keseniandansistemreligi.Namundemikian,deskripsi

25

semacaminitidakharusdipenuhisemua.Sebab,inilebihdidasarkanpadaunsur
kebudayaan secara universal, dan kalau peneliti ingin menyederhanakan pun
sebenarnyatidakdilarang.Penelitibolehsajamengungkapkansubbabtertentu
ayng dipandang spesifik dan langsung pada sasaran. Yang penting deskripsi
menyeluruh dapat tercapai. Penetapan setting model etnografi memerlukan
strategikhusus,yaitu:(a)jadilahpraktisi,artinyasettingtidakperluterlaluluas
danterlalusempit,yangpentingmampumewakilifenomena;(b)upayakantempat
yang asing dari peneliti, hal ini untuk lebih mampu mengambil jarak dalam
penelitian, tetapi juga memperhatikan kemudahan masuk tidaknya ke dalam
setting;(c)ketiga,janganterlaluberpegangkakupadarencanapeneliti,rencana
bisaberubahsetelahdilapangan,(d)pikirkansejumlahtopikyangsulitdijangkau.
Dalamkaitanitu,pelukisanetnografimengenalduadesainpenelitianyaitu:(1)
studikasusdan(2)multiplesiteandsubjectstudies.
Penerapan studi kasus akan mencari keunikan budaya pada wilayah
tertentu.Penyimpanganpenyimpanganbudayayangmerupakankasusspesialdan
menarik, akan menjadi sorotan peneliti. Sedangkan desain multiple site and
subjectstudiescenderunguntukmenelitibudayadalamskupluas.Penelitidapat
melukiskanbudayatertentupadaberbagaitempat.
Dariduadesaindemikian,dapatdinyatakanbahwaetnografiadalahsalah
satu model penelitian budaya yang mengangkat halhal khusus. Kekhususan
penelitian budaya adalah pada kemampuan memanfaatkan model etnografi
sedetailmungkin.

26

LangkahlangkahEtnografer
Sebagai sebuah model, tentu saja etnografi memiliki karakteristik dan
langkahlangkahtersendiri.Langkahyangdimaksudadalahsepertidikemukakan
Spradley (1997) dalam buku Metode Etnografi, sebagai berikut: Pertama,
menetapkaninforman.Adalimasyaratminimaluntukmemilihinforman,yaitu:
(a) enkulturasi penuh, artinya mengetahui budaya miliknya dengan baik, (b)
keterlibatanlangsung,artinya(c)suasanabudayayangtidakdikenal,biasanya
akansemakinmenerimatindakbudayasebagaimanaadanya,diatidakakanbasa
basi,(d)memilikiwaktuyangcukup,(e)nonanalitis.Tentusaja,limasyaratini
merupakanidealisme,sehinggakalaupenelitikebetulanhanyamampumemenuhi
duasampaitigasyaratpunjugasahsahsaja.Apalagi,ketikamemasukilapangan,
penelitijugamasihmendugadugasiapayangpantasmenjadiinformanyangtepat
sesuaipenelitiannya.
Kedua, melakukan wawancara kepada informan. Sebaiknya dilakukan
denganwawancarayangpenuhpersahabatan.Padasaatawalwawancaraperlu
menginformasikan tujuan, penjelasan etnografis (meliputi perekaman, model
wawancara, waktu dan dalam suasana bahasa asli), penjelasan pertanyaan
(meliputipertanyaandeskriptif,struktural,dankontras).Wawancarahendaknya
jangansampaimenimbulkankecurigaanyangberartipadainforman.
Ketiga,membuatcatatanetnografis.Catatandapatberupalaporanringkas,
laporan yang diperluas, jurnal lapangan, dan perlu diberikan analisis atau
interpretasi.Catataninijugasangatfleksibel,tidakharusmenggunakankertasini

27

ituataubukuiniitu,melainkancukupsederhanasaja.Yangpenting,penelitibisa
mencatatjelastentangidentitasinforman.
Keempat, mengajukan pertanyaan deskriptif. Pertanyaan ini digunakan
untuk merefleksikan setempat. Pada saat mengajukan pertanyaan, bisa dimulai
dari keprihatinan, penjajagan, kerja sama, dan partispasi. Penjajagan bisa
dilakukan dengan prinsip: membuat penjelasan berulang, menegaskan kembali
yangdikatakaninforman,danjanganmencarimaknamelainkankegunaannya.
Kelima, melakukan analisis wawancara etnografis. Analisis dikaitkan
dengan simbol dan makna yang disampaikan informan. Tugas peneliti adalah
memberi sandi simbolsimbol budaya serta mengidentifikasikan aturanaturan
penyandiandanmendasari.
Keenam, membuat analisis domain. Peneliti membuat istilah pencakup
dariapayangdinyatakaninforman.Istilahtersebutseharusnyamemilikihubungan
semantisyangjelas.Contohdomain,caracarauntukmelakukanpendekatanyang
berasaldaripertanyaan:apasajacarauntukmelakukanpendekatan.
Ketujuh, mengajukan pertanyaan struktural. Yakni, pertanyaan untuk
melengkapi pertanyaan deskriptif. Misalkan, orang tuli menggunakan beberapa
caraberkomunikasi,apasajaitu?
Kedelapan, membuat analisis taksonomik. Taksonomi adalah upaya
pemfokusanpertanyaanyangtelahdiajukan.Adalimalangkahpentingmembuat
taksonomi, yaitu: (a) pilih sebuah domain analisis taksonomi, misalkan jenis
penghunipenjara(tukangpeluru,tukangsapu,pemabuk,petugaselevatordll.),(b)

28

identifikasikerangkasubstitusiyangtepatuntukanalisis,(c)carisubsetdiantara
beberapaistilahtercakup,misalkankepalatukangkunci:tukangkunci,(d)cari
domainyanglebihbesar,(f)buatlahtaksonomisementara.
Kesembilan, mengajukan pertanyaan kontras. Kita bisa mengajukan
pertanyaan yang kontras untuk mencari makna yang berbeda, seperti wanita,
gadis,perempuan,orangdewasa,simpanan,dansebagainya.
Kesepuluh, membuat analisis komponen. Analisis komponen sebaiknya
dilakukanketikadansetelahdilapangan.Haliniuntukmenghindarimanakalaada
halhalyangmasihperluditambah,segeradilakukanwawancaraulangkepada
informan.
Kesebelas, menemukan tematema budaya. Penentuan tema budaya ini
boleh dikatakan merupakan puncak analisis etnografi. Keberhasilan seorang
peneltiidalammenciptakantemabudaya,berartikeberhasilandalampenelitian.
Tentusaja,akanlebihbaikjustrupenelitimampumengungkaptematemayang
orisinal,danbukantematemayangtelahbanyakdikemukakanpenelitisebelum
nya.
Keduabelas, menulis etnografi. Menulis etnografi sebaiknya dilakukan
secaradeskriftif,denganbahasayangcairdanlancar.Jikakemungkinanharus
berceriteratentangsuatufenomena,sebailrnyadilukiskanyangenakdantidak
membosankanpembaca.Penentuaninformankuncijugapentingdalampenelitian
etnografi.InformankuncidapatditentukanmenurutkonsepBenard(1994:166)
yaituorangyangdapatberceriterasecaramudah,pahamterhadapinformasiyang
dibutuhkan,dandengangembiramemberikaninformasikepadapeneliti.

29

Informan kunci adalah orangorang yang memiliki hubungan erat dengan


terhormatdanberpengetahuandalamlangkahawalpenelitian.Orangsemacamini
sangat dibutuhkan bagi peneliti etnografi. Orang tersebut diperlukan untuk
membukanjalan(gatekeeper)penelitiberhubungandenganresponden,dapatjuga
berfungsisebagaipemberiijin,pemberidata,penyebaride,danperantara.Bahkan
akan lebih baik apabila informan kunci mau memperkenalkan peneliti kepada
respondenagartidakmenimbulkankecurigaan.
Bagipenelitimemangtidakmudahmenentukaninformankunci.Karena
itu, berbagai hal perlu dipertimbangkan agar jendela dan pintu masuk peneliti
semakin terbuka dan peneliti mudah dipercaya oleli responden. Pertimbangan
yangharusdilakukandalammenentukaninformankunci,antaralain:(a)orang
yangbersangkutanmemilikipengalamanpribaditentangmasalahyangditeliti;(b)
usiatelahdewasa;(c)sehatjasmanirohani;(d)bersikapnetral,tidakmemiliki
kepentingan pribadi; dan (e) berpengetahuan luas. Pada saat etnografer ke
lapangan,mengambildata,merekaakanmendengarkandanmengamatilangsung
maupunberperanserta,lalumengambilkeksimpulan.Setiaplangkahpengambilan
dataakandisertaipengambilankesimpulansementara.Pemilihaninformankunci
adastrategikhusus,antaralaindapatmelaluiempatmacamcara,sebagaiberikut:
(a)secarainsidental,artinyapenelitimenemuiseseorangyangsamasekalibelum
diketahui pada salah satu wilayah penelitian. Tentu cara semacam ini kurang
begitumenguntungkan,tetapitetapstrategisdilakukan.Penelitibisamenyamar
sebagaipembeliataupenjualtertentukesuatuwilayah.Yangpenting,sikapdan
perilakupenelititidakmenimbulkankecurigaan;(b)menggunakan

30

modal orangorang yang telah dikenal sebelumnya. Peneliti berusaha


menghubungi beberapa orang, mungkin melalui orang terdekat. Cara ini
dipandang lebih efektif, karena peneliti bisa mengemukakan maksudnya lebih
leluasa. Melalui orang dekat tersebut, peneliti bisa meyakinkan bahwa
penelitiannya akan dihargai. (c) sistem quota, artinya innforman kunci telah
dirumuskankriterianya,misalkanketuaorganisasi,ketuaRT,dukundanseba
gainya.(d)secarasnowball,artinyainformankuncidimulaidenganjumlahkecil
(satuorang),kemudianatasrekomendasiorangtersebut,informankuncimenjajdi
semakinbesarsampaijumlahtertentu.Informanakanberkembangterus,sampai
memperolehdatajenuh.Daricaracaratersebut,penelitidapatmemilihsalahsatu
yang paling cocok. Pemilihan didasarkan pada aspek kemudahan
penelitimemasukisettingdanpengumpulandata.Jikacarayangtelahditempuh
gagal,penelitibolehjugamenggunakancarayanglainsampaidiperolehdatayang
mantap.

31

REFERENSI
Bungin,B.2007.PenelitianKualitatif.PrenadaMediaGroup:Jakarta.Bungin,B.
2003.AnalisisDataPenelitianKualitatif.PTRajagrafindoPersada:Jakarta.

Creswell,J.W.1998.QualitatifInquiryandResearchDesign.SagePublications,
Inc:California.
Jensen, Klaus Bruhn and Nicholas W. Jankowski. 1991. A Hand Book of
MethodologiesForMassCommunicationresearch.
Mulyana,Deddy.2001.metodologiPenelitianKualitatif:ParadigmaBaruIlmu
KomunikasidanIlmuSosialLainnya.Bandung:PTremajaRosdakarya
Spradley,jamesP.1997.MetodeEtnografi.Yogyakarta:PTtiaraWacana

Anda mungkin juga menyukai