Anda di halaman 1dari 128

SKRIPSI

IMPRESSION MANAGEMENT MAHASISWA


MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK
(STUDI DRAMATURGI PADA MAHASISWA ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA
ANGKATAN 2017)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Ilmu Komunikasi

OLEH

YOSEF LOE
1703050140

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
KUPANG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

“IMPRESSION MANAGEMENT
MAHASISWA MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK
(STUDI DRAMATURGI PADA MAHASISWA ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA ANGKATAN
2017)”

Diajukan Oleh

Nama : Yosef Loe


NIM : 1703050140
Semester/Tahun : IX/2021
Konsentrasi : Jurnalistik
Dosen Wali : Christian J. Balalembang, S. Sos, M. Ikom

Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing Untuk Diuji Dan Dipertahankan


Didepan Dewan Penguji Oktober 2021.

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Mas’amah,S. Pd, M.Si Veki Edizon Tuhana, S. I. Kom, M. I. Kom


NIP.197906172008012020 NIP.198902062019031012

Mengesahkan

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Dr. Petrus Ana Andung, S.Sos, M.Si

i
NIP.197402072008011012

ABSTRAK

Yosef Loe. 1703050140. “Impression Management Mahasiswa Melalui Media


Sosial Facebook (Studi Dramaturgi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Nusa Cendana Angkatan 2017).)”,Dibimbing Oleh Dr.
Mas’amah, S. Pd, M. Si. Dan Veki Edizon Tuhana, S. I. Kom., M. I. Kom.
Penelitian ini di latar belakangi oleh ketertarikan peneliti karena belum banyak
yang melakukan penelitian terhadap Impression Management dalam media sosial
facebook. dalam perkembangan teknologi yang kian pesat dimana media sosial
facebook tidak hanya di gunakan sebagai media komunikasi, informasi, dan
hiburan. Namun, media sosial facebook juga di gunakan sebagai sarana untuk
mempresentasikan diri. Khususnya dalam penelitian ini adalah Impression
Management yang di lakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Nusa
Cendana angkatan tahun 2017 dalam mengupload foto di facebook. Penelitian ini
bertujuan untuk untuk mengetahui panggung depan, belakang dan untuk
mengetahui impression management pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Undana
angkatan 2017 dalam media sosial facebook. Teori yang digunakan adalah teori
Dramaturgi Erfing Goffman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
Metode dramaturgi dan Objek Penelitiannnya adalah Mahasiswa UNDANA saat
mengupload foto di media sosial facebook. Teknik Pengumpulan data wawancara
mendalam, observasi non partisipan dan observasi virtual. Informan dalam
Penelitian ini berjumlah 7 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
data kualitatif dengan teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pengelolaan kesan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah untuk
mempresentasi diri dalam media sosial facebook dengan memanipulasi simbol-
simbol saat ingin mengupload foto seperti cara berpakaian, riasan wajah,serta
bahasa verbal yang romantis, bijak dan rohani yang digunakan dalam memposting
foto di facebook sebagai panggung depan. Sementara di panggung belakang
mahasiswa tidak lagi melakukan settingan dan manipulasi terhadap pakaian,
bahasa yang digunakan. Hasil ini di dukung dengan teori dramaturgi Erving
Goffman yang peneliti gunakan bahwa hidup manusia adalah panggung sandiwara
lengkap dengan setinggan. Dari hasil penelitian ini di harapkan kepada penelitian
berikutnya agar dapat melengkapi kekurangan dalam penelitian ini, sehingga bisa
lebih detail lagi dalam pembahasannya dengan melakukan penelitian di story
facebook sehingga dapat memperkaya hasil penelitian.
Kata Kunci : Impression Management, Media Sosial Facebook, Dramaturgi,
Mahasiswa

ii
ABSTRACT

Joseph Loe. (1703050140). "Student Impression Management Through Social


Media Facebook (Study of Dramaturgy on Communication Studies Students at
Nusa Cendana University Class of 2017)", Supervised by Dr. Mas'amah, S. Pd,
M. Si. Dan Veki Edizon Lorda, S. I. Kom., M. I. Kom.
This research is motivated by the interest of researchers because not many have
done research on Impression Management in social media facebook. In the
increasingly rapid development of technology where social media Facebook is
not only used as a medium of communication, information, and entertainment.
However, social media facebook is also used as a means to present themselves. In
particular, in this study, Impression Management was carried out by students of
Communication Studies at Nusa Cendana University class of 2017 in uploading
photos on Facebook. This study aims to determine the front, back stage and to
find out impression management on Undana Communication Studies students
class 2017 in social media facebook. The theory used is Erfing Goffman's
Dramaturgy theory. This research is a qualitative research using the dramaturgy
method and the object of the research is UNDANA students when uploading
photos on social media facebook. Data collection techniques are in-depth
interviews, non-participant observations and virtual observations. Informants in
this study amounted to 7 people who were selected using purposive sampling
technique. The data analysis technique used is a qualitative data analysis
technique with the technique of checking the validity of the data by using method
triangulation and source triangulation. The results of this study indicate that the
impression management carried out by students is to present themselves on social
media facebook by manipulating symbols when they want to upload photos such
as how to dress, make-up, as well as romantic, wise and spiritual verbal language
used in posting photos on social media. facebook as the front stage. Meanwhile,
on the backstage, students no longer set and manipulate the clothes, the language
used. This result is supported by Erving Goffman's dramaturgical theory that the
researcher uses that human life is a stage complete with heights. From the results
of this study, it is hoped that the next research will be able to complete the
shortcomings in this study, so that it can be discussed in more detail by
conducting research on Facebook stories so that it can enrich the results of the
study.

Keywords: Impression Management, Facebook Social Media, Dramaturgy,

Students

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini adalah hasil karya

saya sendiri untuk memenuhi syarat akademik dalam meraih gelar sarjana Ilmu

Komunikasi di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik – Universitas Nusa Cendana. Skripsi ini juga bukan merupakan hasil

jiplakan dan belum pernah ditulis oleh orang lain untuk memperoleh gelar sarjana

di Universitas Nusa Cendana ataupun perguruan tinggi lainnya dan sepanjang

sepengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya dan pendapat yang

pernah ditulis atau dipublikasi oleh orang lain, kecuali secara tertulis dikutip

dalam naskah ini dengan menyebutkan nama pengarang dan sumber terkait

lainnya yang dicantumkan dalam daftar pustaka

Pernyataan ini saya buat sesungguhnya apabila di kemudian hari terdapat

penyimpangan atau ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia

menerima sanksi akademik dan bersedia menerima sanksi lainnya sesuai norma

yang berlaku pada perguruan tinggi ini.

Kupang, Oktober 2021

Penulis

Yosef Loe

iv
MOTTO

“I’M NOTHING WITHOUT GOD”

“Sebab Diluar Aku Kamu Tidak Dapat Berbuat Apa-Apa”

Yohanes 15:5b

v
PERSEMBAHAN

1. Allah Tri Tunggal Bapa, Putera dan Roh Kudus

2. Orang tua penulis Bapak Aloysisus Loko dan Mama Agustina Lawa

(Alm.), dan Mama Rosalinda Darut yang senantiasa mendoakan,

merawat, dan mendukung penulis dalam menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini.

3. Kakak Lusia, Kakak Maria, Kakak Eta, Kakak Yan, Kakak Kus,

Kakak Eben, Kakak Agus, Kakak Hendik ( Alm), Kakak Yanto

(Alm). Serta Ponakan, dan Sepupu yang tidak dapat penulis sebutkan

satu demi satu.

4. Keluarga besar Monochrome’17.

5. Saudara- Saudari di Brother- Sister House Kupang, dan Saudara-

Saudari dalam Church Life Terima kasih atas Doa, dan Dukungan

dalam penulis menyelesaikan penulisan skripsi.

6. Seluruh Civitas Akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

khususnya Bapak-Ibu Dosen dan Pegawai di Prodi Ilmu Komunikasi

yang selalu memberikan dukungan dan telah membagi ilmunya

kepadaku selama proses perkuliahan di Prodi tercinta ini.

7. Almamater tercinta Universitas Nusa Cendana

8. Semua orang yang dengan kehadiran maupun Doa selalu mendukung

dan memotivasi saya selama saya berproses, Tuhan Yesus selalu

memberkati dan menyertai kalian semua.


vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini

dengan Judul IMPRESSION MANAGEMENT MAHASISWA MELALUI MEDIA

SOSIAL FACEBOOK ( STUDI DRAMATURGI PADA MAHASISWA ILMU

KOMUNIKASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA ANGKATAN 2017).

Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan kakak

yang telah mendukung dan memberikan doa dan dukungan.Tak lupa juga

mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terutama para dosen

pembimbing yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan hasil Penelitian

ini.

Dalam Menysusun Skripsi ini penulis mendapat bantuan dan dukungan

oleh banyak pihak, baik secara materi maupun non materi. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan limpah terima kasih kepada :

1. Tuhan yang Maha Esa yang telah menjaga, merawat, memelihara, dan

menggembalakan penulis dalam setiap langkah hidup serta

memberikan penulis kesehatan roh, jiwa dan tubuh.

2. Bapak Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.si, Ph.D selaku Rektor

Universitas Nusa Cendana Kupang.

3. Bapak Dr. Melkisedek N. B. C. Neolaka, M.Si selaku Dekan FISIP,

Universotas Nusa Cendana

vii
4. Bapak Dr. Petrus Ana Andung, S.Sos., M.Si selaku ketua jurusan

program studi Ilmu Komunikasi, fakultas Ilmu Sosial dan Politik,

Universitas Nusa Cendana Kupang.

5. Ibu Dr. Mas’amah,S. Pd, M.Si. selaku pembimbing I terima kasih

banyak ibu atas setiap bimbingan yang penuh dengan kasih,

kesabaran, dan ketulusan mau meluangkan waktu, memberikan tenaga

untuk penulis menyelesaikan penulisan hasil.

6. Bapak Veki Edizon Tuhana, S. I. Kom, M. I.Kom Selaku pembimbing

II Terima kasih banyak Bapak atas setiap bimbingan yang penuh

dengan kasih, kesabaran, dan ketulusan mau meluangkan waktu,

memberikan tenaga dan banyak saran untuk penulis menyelesaikan

penulisan hasil.

7. Bapak Christian J. Balalembang, S. Sos, M. Ikom selaku dosen wali

penulis yang selalu membantu dari awal semester hingga akhir.

8. Bapak ibu dosen Ilmu Komunikasi yang telah membekali penulis

dengan berbagai ilmu dan Penggalaman.

9. Kedua orang tua penulis Bapak Aloysisus Loko dan Mama Agustina

Lawa ( Alm), dan Mama Rosalinda Darut yang senantiasa mendoakan,

merawat, dan mendukung penulis dalam menyusun dan

menyelesaikan hasil penelitian ini.

10. Kakak Hendry Fanuel Ap dan Kakak Aira Siregar selaku Kakak kos

yang telah Mendoakan, menggembalakan, serta merawat penulis baik

dalam aspek Kerohanian, Pendidikan, dan Karakter dalam menyusun

dan menyelesaikan penulisan hasil ini.

viii
11. Saudara kandung saya kakak : Kakak Lusia, Kakak Maria, Kakak Eta,

Kakak Yan, Kakak Kus, Kakak Eben, Kakak Agus, Kakak Hendik

(Alm), Kakak Yanto (Alm). Serta Ponakan, dan Sepupu yang tidak

dapat penulis sebutkan satu demi satu. Terima kasih sudah setia

Mendoakan dan Mendukung penulis dalam Menyusun dan

Menyelesaikan hasil.

12. Temam-teman MONOCHROME’17 yang selalu mendukung penulis

untuk menyelesaikan penulisan hasil penelitian ini.

13. Saudara- Saudari di Brother- Sister House Kupang, dan Saudara-

Saudari dalam Church Life Terima kasih atas Doa, dan Dukungan

dalam penulis menyelesaikan penulisan hasil.

Penulis menyadari bahwa hasil Penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, segala bentuk argumentasi kritik dan saran yang

konstruktif sangat dibutuhkan oleh penulis dalam rangka penyempurnaan dan

tercapainya tujuan bersama.

Kupang, Oktober 2021

Yosef Loe

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.....................................................................i

ABSTRAK...............................................................................................................ii

ABSTRACT...........................................................................................................iii

PERNYATAAN.....................................................................................................iii

MOTTO...................................................................................................................v

PERSEMBAHAN...................................................................................................vi

KATA PENGANTAR...........................................................................................vii

DAFTAR ISI............................................................................................................x

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................7

1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................7

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR.........................9

2.1 Kajian Empirik.............................................................................................9

2.2 Kajian Konseptual......................................................................................14

x
2.2.1 Manajemen Kesan Atau Impression Managgement............................14

2.2.2 Komunikasi..........................................................................................16

2.2.3 Proses Komunikasi dan Tujuan Komunikasi......................................17

2.2.4 Media Digital.......................................................................................20

2.2.5 Media Sosial........................................................................................22

2.2.6 Sejarah Facebook dan Media Sosial Facebook...................................25

2. 3 Kajian Teoritik...........................................................................................27

2.3.1 Teori Dramaturgi Erving Goffman......................................................27

2.4 Kerangka Berpikir.......................................................................................31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................33

3.1 Paradigma Penelitian...................................................................................33

3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................................................33

3.3 Lokasi Penelitian........................................................................................34

3.4 Obyek Penelitian dan Subyek Penelitian..................................................35

3.5 Sumber Data................................................................................................36

3.6 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................36

3.7 Teknik Analisis Data...................................................................................37

3.8 Uji Validasi Data.........................................................................................39

BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................40

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian...........................................................40

4.1.1 Sejarah Prodi Ilmu Komunikasi..........................................................40

4.1. 2 Visi, Misi, Dan Tujuan Prodi Ilmu Komunikasi................................41

xi
4.1.2.1 Visi....................................................................................................41

4.1.2.2 Misi...................................................................................................41

4.1.2.3 Tujuan..............................................................................................42

4.2 Profil Informan............................................................................................43

4.3 Hasil Penelitian...........................................................................................52

4.3.1. Panggung Depan Dan Panggung Belakang Mahasiswa JIKOM........52

4.3.2 Imppression Management Mahasiswa Jikom Dalam Media Sosial

Facebook....................................................................................................59

4.4 Pembahasan Penelitian............................................................................63

4.4.1. Panggung Depan ( Front Stage ) Dan Panggung Belakang ( Back Stage)

Mahasiswa....................................................................................................63

4.4.1.1 Impression Management Panggung Depan Dan Panggung Belakang

Mahasiswa.............................................................................................. 65

4.4.1.2 Impression Management Panggung Depan Mahasiswa...................66

4.4.1.3 Impression Management Panggung Belakang Mahasiswa.............68

4.4.2 Impression Management Mahasiswa...................................................69

BAB V PENUTUP.................................................................................................74

5.1 Kesimpulan..................................................................................................74

5.2. Saran...........................................................................................................75

5.2.1 Saran Akademis...................................................................................75

5.2.2 Saran Praktis........................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................76

LAMPIRAN...........................................................................................................81

xii
PANDUAN WAWANCARA................................................................................82

DOKUMENTASI................................................................................................109

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbandingan Antara Penelitian Terdahulu Dan Sekarang…………... 13


Tabel 2. Tabel Tahun Masuk Mahasiswa JIKOM UNDANA………………... 41
Tabel 3. Profil Informan……………………………………………………… 52

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Indografis ikhtisar pengguna facebook di Indonesia………… 2


Gambar 2.1 : Data Indografis pengguna media digital di dunia………………… 24
Gambar 2.2 : Data Infografis Pengguna Facebook Yang Aktif Tiap Bulan Di

Seluruh Dunia…………………………………………………………………… 26
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir…………………………………………… 32
Gambar 4.1 Foto User Facebook………………………………………………… 58
Gambar 4.2. Caption Gambar user facebook…………………………………… 62

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memberikan kesan kepada orang lain agar terlihat menarik adalah

keinginan setiap orang. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat di

dunia hari ini, setiap orang berupaya ingin memberikan kesan yang baik kepada

khalayak melalui media sosial. Seiring dengan perkembangan teknologi orang

bermedia sosial untuk berjejaring sosial namun media sosial dimanfaatkan juga

sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri. Hal ini terjadi pada generasi

millenial hari ini, khususnya salah satu kelompok millenial yang aktif

menggunakan media sosial dengan memanfaatkan prinsip-prinsip konvergensi

digital untuk berbagi konten adalah mahasiswa. (Ciraci,2013: hal.114). Setiap

individu ingin menampilkan dirinya dalam bermedia sosial dengan upaya untuk

memberikan kesan yang baik kepada khalayak. Gunanya, untuk tetap

mempertahankan kehidupannya dalam dunia nyata maupun dunia maya.

Sehingga, dengan adannya media sosial sebagai sarana aktualisasi diri. Namun

dapat dibaca media sosial sebagai bagian dari upaya membangun manajemen

kesan, dan individu akan berupaya sebisa mungkin untuk melakukan pengelolaan

pesan dalam media sosial. Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII) hingga kuartal II tahun 2020, jumlah pengguna internet

Indonesia ada 196,7 juta orang atau 73,7 persen dari total populasi Indonesia

266,9 juta berdasarkan data BPS. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 8,9

persen atau setara 25,5 juta pengguna dari tahun lalu.

1
Selain media sosial instagram, whastapp, twitter dan media sosial lainnya

facebook merupakan salah satu media Sosial dengan urutan ke tiga yang cukup

digemari masyarakat di Indonesia setelah media sosial Youtube di Indonesia

dengan 88% dari jumlah populasi. Pengguna Whatsapp di Indonesia sebanyak

84% dari jumlah populasi. dan Pengguna Facebook di Indonesia sebanyak 82%

dari jumlah populasi. Jumlah pengguna facebook di Indonesia perempuan: 44,4%

dan Prosentase pengguna Facebook berjenis kelamin laki-laki: tahun 2020:130

juta jiwa. dengan rosentase pengguna Facebook berjenis kelamin 55,6%.

Berikut ringkasan pengguna facebook di Indonesia pada tahun 2020.

Gambar 1.1 Data Indografis ikhtisar pengguna facebook di Indonesia1

Dengan Aksesibilitas Facebook yang memudahkan pengguna untuk dapat

mengakses jejaring sosial, terutama aplikasi mobile facebook yang tersedia di

berbagai sistem operasi, mulai dari java, Blackberry, Android, Apple, dan bahkan

hanya hp berfitur Internet saja dapat mengakses facebook. Secara umum facebook

merupakan platform untuk berbagi foto maupun video kepada khalayak. Sama

halnya seperti aplikasi media sosial lain, pada Facebook kita dapat mencari

banyak teman dengan menggunakan istilah add Friend dan konfirmasi atau
1
Sumber Gambar : portal berita kumparan.com
2
menerima pertemanan. Interaksi didalam facebook biasanya dilakukan dengan

kegiatan like dan coment pada postingan teman kita atau postingan kita. Bisa juga

dilakukan dengan menggunakan perpesanan atau imbox serta status di facebook.

Bahkan tersedia juga fitur membagikan aktifitas yang sedang kita lakukan secara

live facebook atau langsung dalam virtual.

Karakteristik media sosial yang bersifat maya seringkali memunculkan

konflik antara penguna media sosial itu sendiri dengan pengguna media sosial

lainnya. Konflik ini terjadi karena adanya ketidaksesuaian harapan antara

pengguna facebook yang satu dengan yang lain yang tidak sesuai dengan

kenyataan (Nasrullah,2011). Adapun dalam buku Goffman (1959: 251) yang

berjudul The Presentation of Self in Everyday Life , Goffman memperkenalkan

konsep dramaturgi yang bersifat penampilan teateris. Erving Goffman mengambil

pengadaian kehidupan individu sebagai panggumg sandiwara, lengkap dengan

setting panggung dan akting yang dilakukan oleh individu atau sebagai aktornya.

Adapun panggung ini di bagi menjadi dua wilayah depan (Front Region) dan

wilayah belakang (back region). Wilayah depan ibarat panggung sandiwara

bagian depan (front stage) yang ditonton khalayak. Sedangkan wilayah belakang

(back stage) atau kamar rias atau tempat pemain sandiwara bersantai,

mempersiapkan diri, atau berlatih untuk memainkan peranya di panggung depan.

Erving Goffmann pun membagi panggung depan ini menjadi dua bagian : Front

pribadi (personal Front) dan setting front pribadi terdiri dari alat-alat yang

dianggap khalayak sebagai perlengkapan yang dibawa aktor ke dalam setting.

(Mulyana, 2008: 112-113).

3
Manajemen kesan sering dilakukan oleh beberapa mahasiswa di jurusan

Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana yang aktif menggunakan media

sosial facebook. Jurusan Ilmu Komunikasi yang berlokasi dijalan Adisucipto,

Penfui, Kupang. Berdiri pada tahun 2008. Jurusan Ilmu Komunikasi merupakan

salah satu jurusan yang terdapat pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Jurusan ini memiliki 3 konsentrasi yaitu Hubungan Masyarakat, Jurnalistik dan

Komunikasi Antarbudaya. Dan penulis merupakan salah satu mahasiswa yang

berada di konsentrasi Jurnalistik.

Berdasarkan hasil pengamatan awal penulis menemukan beberapa

postingan foto mahasiswa di dalam media sosial facebook yang dilakukan oleh

beberapa mahasiswa Ilmu komunikasi yang melakukan pengelolaan kesan agar

terlihat lebih menarik di dalam dunia virtual facebook. Misalnya, M.C dengan

bertata rias wajah tersenyum seolah tanpa memiiki masalah layak orang yang

bahagia yang seolah tidak memiliki permasalahan apapun dalam hidupnya.

Padahal penulis mengenal milda adalah sosok yang tidak demikian. Dimana M.C

merupakan sosok perempuan yang memiliki jiwa yang lemah, mudah mengeluh

ketika menghadapi satu masalah bahkan masalah yang kecil pun M.C membuat

masalah seolah tidak ada solusinya atau tidak ada jalan keluarnya. Pra penelitian

juga yang dilakukan oleh penulis adalah N.A memposting foto tanpa berjilbab

layak seperti seorang perempuan non-muslim. Padahal Nur merupakan

mahasisiwi yang penulis lihat biasanya berjilbab tidak seperti demikian.

Berdasarkan pengamatan tersebut penulis ingin meneliti manajemen

kesan yang dibangun oleh mahasiswa ilmu komunikasi dimana dalam setiap

postingan foto dalam media sosial facebook tidak sesuai dengan kehidupan nyata.

4
terlihat pada postingan facebook M.C dan N.A. Dalam penelitian ini Peneliti

menggunakan teori Dramaturgi Erving Goffman sebagai elemen pendukung untuk

mengkaji lebih dalam mengenai manajemen kesan dalam bermedia sosial. Peneliti

menggunakan teori dramaturqi Erving Goffman karena menurut Goffman sendiiri

pada dasarnya manusia melakukan pemeranan karakter dalam kehidupannya,

seperti dijelaskan oleh Goffman, “norma-norma, nila-nilai dan informasi budaya

memberi mereka suatu peran seperti insinyur, polisi atau istri, ini dilaksanakan

sesuai dengan tuntutan skenario dimana aktor tersebut harus memenuhi peran

tersebut”. Namun ketika seorang individu menjadikan individu lain atau

komunitas tertentu sebagai “sasaran” melalui kumpulan simbol-simbol presentasi

dirinya, individu atau komunitas lain itu bisa tertipu dan hanya mengasumsikan

pada apa yang terlihat di “permukaannya” saja (Mulyana, 2010 : 105). Dalam

konsep dramaturgi, Goffman mengawalinya dengan penafsiran “konsep diri”,

dimana Goffman menggambarkan pengertian diri yang lebih luas daripada Mead

(menurut Mead, konsep-diri seorang individu bersifat stabil dan sinambung selagi

membentuk dan dibentuk masyarakat berdasarkan basis janga panjang).

Sedangkan menurut Goffman, konsep diri lebih bersifat temporer, dalam arti

bahwa diri bersifat jangka pendek, bermain peran, karena selalu dituntut oleh

peran-peran sosial yang berlainan, yang interaksinya dalam masyarakat

berlangsung dalam episode-episode pendek. Berkaitan dengan interaksi, definisi

situasi bagi konsep diri individu tertentu dinamakan Goffman sebagai presentasi

diri.

Menurut Goffman, presentasi diri merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan oleh individu tertentu untuk memproduksi definisi situasi dan identitas

5
sosial bagi para aktor dan definisi situasi tersebut mempengaruhi ragam interaksi

yang layak dan tidak layak bagi para aktor dalam situasi yang ada. Lebih jauh

presentasi diri merupakan upaya individu untuk menumbuhkan kesan tertentu di

depan orang lain dengan cara menata perilaku agar orang lain memaknai identitas

dirinya sesuai dengan apa yang ia inginkan. Dalam proses produksi tersebut, ada

suatu pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan mengenai atribut simbol yang

hendak digunakan sesuai dan mampu mendukung identitas yang ditampilkan

secara menyeluruh (Mulyana, 2010 : 112). Metode yang digunakan peneliti adalah

dramaturgi. Peneliti meggunakan metode ini karena peneliti ingin melihat

panggung depan (Front stage) dan panggung belakang (back stage). Menurut

Goffman ada perbedaan akting yang besar saat aktor berada di atas panggung

depan (Front Stage) dan panggung belakang(Back stage) drama kehidupan.

Kondisi akting di panggung depan adalah adanya penonton (yang melihat kita)

dan kita sedang berada dalam bagian pertunjukan. Saat itu kita berusaha

memainkan peran kita sebaik-baiknya agar penonton memahami tujuan dari

perilaku kita. Perilaku kita dibatasi oleh konsep-konsep drama yang bertujuan

membuat drama yang berhasil. Sedangkan di panggung belakang adalah keadaan

dimana kita berada belakang panggung dengan kondisi tidak ada penonton,

sehingga kita dapat berperilaku bebas tanpa memperdulikan plot perilaku yang

harus kita bawakan (Mulyana, 2010 : 113). Subjek dalam penelitian ini adalah

mahasiswa ilmu Komunikas Universitas Nusa Cendana yang aktif memposting

foto di media sosial facebook. Dimana penulis akan lebih mendalami topik

penelitian ini dengan mengambil data melalui wawancara mendalam, Observasi

virtual, dan observasi non participant

6
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
Penelitian dengan judul “Impression Management Mahasiswa Melalui Media
Sosial Facebook (Studi Dramaturgi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP
Universitas Nusa Cendana angkatan 2017).)”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1.2.1 Bagaimanakah panggung depan dan panggung belakang mahasiswa Ilmu

Komunikasi Undana angkatan 2017)?

1.2.2 Bagaimanakah Impression Management yang di lakukan oleh mahasiswa

Ilmu Komunikasi Undana angkatan 2017?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut

1.3.1 Untuk mengetahui panggung depan dan belakang mahasiswa Ilmu

Komunikasi undana angkatan 2017 dalam menggunakan media sosial Facebook.

1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana impression management pada mahasiswa

Ilmu Komunikasi Undana angkatan 2017 dalam media sosial facebook.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat membantu menambah wawasan bagi mahasiswa

khususnya Ilmu komunikasi.

b. Penelitian ini dapat berguna untuk menjadi bahan referensi dalam melakukan

penelitian dengan topik yang sejalan.

1.4.2 Manfaat Praktis


7
Penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi pengguna facebook

sehingga dapat meningkatkan kesadaran untuk berbijak dalam setiap postingan.

Sedangkan bagi mahasiswa yang menggunakan facebook agar penelitian ini

berguna menjadikan mahasiswa yang berpikit kritis dalam memposting atau

mengupload foto di facebook.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Kajian Empirik

Adapun dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa penelitian

terdahulu yang di lakukan oleh mahasiswa dari beberapa Universitas di Indonesia,

sehingga peneliti menemukan beberapa persamaan dalam penelitian. Penelitian

tersebut di antaranya adalah:

1. Skripsi yang di tulis oleh Loretta Indrianti Tumbelaka mahasiswa Universitas

PROF.DR.MOESTOPO (Beragama) dengan judul “Dramaturgi Dalam

Membentuk Citra Melalui Media Sosial (Twitter) Studi Kasus pada pengguna

twitter dikalangan dewasa muda pada tahun 2014 dengan teori Dramaturgi

Erving Goffman dengan metode deskriptif kualitatif dengan hasil

penelitiannya seorang pengguna twiter memulai dengan Front stage,

pemilihan avatar yang ia anggap cocok untuk mewakili kepribadiannya atau

foto terbaru yang menarik perhatian serta mengunakan banyak bahasa asing

untuk mendeskripsikan diri mereka.

Adapun persamaan yang ditemukan dari penelitian ini dengan penelitian

yang sedang disusun oleh penulis ialah, Dramaturgi ervingg Goffman. Dimana

penelitian ini melihat sisi front stage dan back stage teks, dan isi pengguna

dalam media sosial twitter. Dan penulis melihat front stage dan back stage dalam

media facebook. Sedangkan, perbedaan penelitian sebelumnya dan peneliti yang

sedang disusun oleh penulis ialah, pemilihan media sosial. Penelitian sebelumnya

memilih twitter sebagai objek untuk melakukan penelitian. Sedangkan penulis

menggunakan facebook sebagai sarana penelitian.

9
2. Skripsi yang ditulis oleh Nur Aeni mahasiswi Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa dengan judul “Impression Management Profesi Dragqueen di

moonlight Discotheque” pada tahun 2018 dengan teori Dramaturqi dengan

metode penelitian kualitatif deskriptif dengan hasil peneltiannya adalah

seorang pekerja dragquenn laki-laki yang menjadikan panggung depan sebagai

seorang perempuan di lingkungan kerja. namun di panggung belakang saat

sedang berada dilingkungan rumah dan keluarga menjadi seorang pria.

Adapun persamaan yang ditemukan dalam peneliti sebelumnya dengan

penelitian yang sedang di tulis penulis yaitu, menggunakan teori Dramaturqi.

Dimana, penelitian sebelumnya ingin melihat panggung depan dan belakang

seorang Drag Quenn yang bekerja di moonlight diskotik sebagai upaya

pengelolaan kesan sedangkan penulis ingin melihat panggung depan dan belakang

pengelolaan kesan yang dibangun oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi.Sedangkan

perbedaan yang ditemukan dalam penelitian sebelumnya dengan penelitian yang

sedang ditulis peneliti yaitu, peneliti sebelumnya menggunakan metode deskriptif

sedangkan penulis menggunakan metode dramaturgi.

3. Skripsi Dewi Tamatur (2019) Universitas Nusa Cendana, Pengelolaan Kesan

Pekerja Seks (Studi Dramaturgi pada Pekerja Seks di Lokalisasi

Karangdempel Kota Kupang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengelolaan Kesan pekerja seks di Lokalisasi Karang dempel Kota Kupang.

Teori yang digunakan adalag teori dramaturgi dan interaksi simbolik.

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode dramaturgi

dengan objek penelitiannya adalah pekerja seks. Hasil dari penelitian ini

mengelola pesan saat berada di panggung depan dengan memanipulasi

10
berbagai simbol. Bersikap biasa-biasa saja dan tenang saat berhadpan dengan

masyarakat. Pekerja seks juga mengelola pesan melalui cara berpakaian yang

sopan dan tertutup serta riasan wajah yang seadanya tanpa polesan mencolok.

11
Nama dan Judul Jenis Teori Tujuan Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Tahun Penelitian

Loretta “Dramatur Kualitatif Dramaturg Untuk mengetahui Pemilihan avatar yang ia anggap Dramaturgi ervingg Pemilihan media sosial
Indrianti gi Dalam deskriptif i faktor pendorong cocok untuk mewakili Goffman. Dimana peneliti sebelumnya
Tumbelaka, Membentu orang untuk kepribadiannya atau foto terbaru yang penelitian ini melihat memilih twitter sebagai
2014 k Citra membangun citra di menarik perhatian.dan mengunakan sisi front stage dan back objek untuk melakukan
Melalui sosial media, untuk banyak bahasa asing untuk stage teks, dan isi penelitian. Sedangkan
Media mengetahui cara dan mendeskripsikan diri mereka dalam pengguna dalam media penulis menggunakan
Sosial(Twi pola penggunaan twitter sosial twitter. facebook sebagai sarana
tter) Studi sosial media penelitian.
Kasus pada seseorang dalam
pengguna membangun citra diri
twitter
dikalangan
dewasa
muda
Nur Aeni , “Impressio Kualitatif Dramaturg Dramaturgi Di tempat kerja moonlight diskotik Menggunakan teori Metode deskriptif
2018 n deskriptif i MengetahuiPanggung menjadi perempuan sedangkan di Dramaturqi. sedangkan penulis
Manageme DepanPelakuDraQue rumah atau keluarga menjadi pria menggunakan metode
nt Profesi endiMoonlight dramaturgi.
Dragqueen Discotheque sebagai
di upaya pengelolaan
moonlight kesan (Impression
Discothequ Management)Menget
e” ahui Panggung
Belakang Pelaku
Drag Queen di
Moonlight
Discotheque sebagai
upaya pengelolaan
kesan (Impression
Management)

12
Dewi Pengelolaa Dramaturg Dramaturg Untuk Mengelola pesan saat berada di Pengelolaan kesan Profesi pekerja seks
Tamatur,20 n Kesan i i dan mengetahuipengelola panggung depan dengan panggung depan dan komersial dengan
19 Pekerja interaksi an kesan pekerja seks memanipulasi berbagai simbol. belakang pekerja seks kehidupan nyatanya.
Seks (Studi simbolik di Lokalisasi bersikap biasa-biasa saja dan komersial di Sedangkan penulis ingin
Dramaturg Karangdempel Kota tenang saat berhadaoan dengan karangdempel kota melihat mahasiswa kaum
i pada Kupang. masyarakat. pekerja seks juga kupang sedangkan pelajar dengan
Pekerja mengelola pesan melalui cara penulis ingin melihat kehidupanya baik dalam
Seks di berpakaian yang sopan dan manajemen kesan dunia nyata maupun
Lokalisasi tertutup serta riasan wajah yang panggung depan dan dan dalam virtual.
Karangde seadanya tanpa polesan mencolok belakang mahasiswa
mpel Kota Ilmu Komunikasi
Kupang). Universitas Nusa
Cendana.
Impression Dramaturg Dramaturg Untuk Mengetahui Kesan yang di bangun oleh
Yosef Loe, Manageme i i panggung depan dan mahasiswa mulai
2021 nt belakang pada Dari ganti pakaian, sisir rambut, cuci
Mahasiswa mahasiswa ilmu muka, Make up
Melalui komunikasi undana Panggung depan ( facebook)
media angkatan 2917 Untuk mahasiswa ketika
Sosial mengetahui Upload foto baju yang bagus, bibir
Facebook pengelolaan kesan, merah, kaca mata, eye shadow, wajah
(Studi glowing, Panggung belakang baju
Dramaturg daster, jarang cuci muka, tidak pake
i pada kaca mata, tidak pake Pake eye
Mahasiswa shadow, wajah biasa saja.
Ilmu
Komunika
si Undana
angkatan
2017)

Tabel 1 Perbandingan Antara Penelitian Terdahulu Dan Sekarang

Sumber: Olahan peneliti, 2021

13
Adapun persamaan yang ditemukan dengan penelitian sebelumnya yaitu,

penelitian sebelumnya ingin melihat pengelolaan kesan panggung depan dan

belakang pekerja seks komersial di karangdempel kota kupang sedangkan penulis

ingin melihat manajemen kesan panggung depan dan dan belakang mahasiswa

Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana. Adapun perbedaan penelitian

sebelumnya dengan penulis yaitu fokus penelitian pada profesi. Penelitian

sebelumnya melihat profesi pekerja seks komersial dengan kehidupan nyatanya.

Sedangkan penulis ingin melihat mahasiswa kaum pelajar dengan kehidupanya

baik dalam dunia nyata maupun dalam virtual.

2.2 Kajian Konseptual

2.2.1 Manajemen Kesan Atau Impression Managgement

Manajemen kesan pertama kali di perkenalkan oleh Erving Goffman pada

tahun 1959. Goffman memperkenalkan manajemen kesan sebagai kebutuhan 

individu dalam mempresentasikan dirinya sebagai seseorang yang bisa diterima

oleh orang lain. Dia menjelaskan bahwa diri sebagai penampil (self as performer),

bukan semata-mata sebuah produk sosial, tapi juga memiliki dasar motivasi.

Individu menata kesan miliknya ketika mereka berharap untuk diterima sebagai

seorang yang memiliki citra diri disukai oleh orang-orang (Bolino et al., 2008;

Jones & Pittman, 1982). Dalam bukunya yang berjudul ‘The Presentation of Self

in Everyday Life’, Goffman menyebutkan istilah self presentation (presentasi diri)

dengan impression management (manajemen kesan). Menurutnya, dunia sama

dengan panggung sandiwara. Setiap manusia mengatur hal-hal yang dia lakukan

ketika berinteraksi dengan orang lain. Goffman menyebutnya sebagai dramaturgi.

14
Konsep Dramaturgi adalah model dari analisis social yang menggunakan

konsep drama, seperti performa, scenario, backdrop, dll. Manusia adalah aktor

yang berusaha untuk menggabungkan karakteristik personal dan tujuan kepada

orang lain melalui “pertunjukan dramanya sendiri”. Dalam mencapai tujuannya

tersebut, menurut konsep dramaturgi, manusia akan mengembangkan perilaku-

perilaku yang mendukung perannya tersebut. Selayaknya pertunjukan drama,

seorang aktor drama kehidupan juga harus mempersiapkan kelengkapan

pertunjukan. Hal ini tentunya bertujuan untuk meninggalkan kesan yang baik pada

lawan interaksi dan memuluskan jalan mencapai tujuan. Lebih jauh lagi, dengan

mengelola informasi yang kita berikan kepada orang lain, maka kita akan

mengendalikan pemaknaan orang lain terhadap diri kita.

Menurut Goffman, dalam pementasan terdapat front stage (panggung

depan), back stage (panggung belakang), team of performers (kelompok atau tim

yang terlibat dan mendukung pementasan), dan audience (masyarakat).  Pada

umumnya Impression Management digunakan dalam konteks untuk mendapatkan

pujian atas pertunjukan, wawancara, mencari respon balik, dan kesuksesan dalam

karier (Lola, 2009, p.3).

Dramaturgi juga tidak terlepas dari Interaksi simbolik. Dimana interaksi

simbolik berfokus pada pentingnya konsep diri dan persepsi yang dimiliki

iindividu berdasarkan interaksi dengan individu lain. Dalam hal ini juga individu

interaksi antar individu dapat mengembangkan konsep diri seseorang. Konsep diri

memberikan motif yang penting untuk perilaku seseorang.

15
Presentasi diri memang bisa terjadi pada setiap orang dibelahan dunia

manapun. Sebab, setiap orang memiliki alasan untuk menampilkan diri secara

berbeda-beda. Ada satu sisi dimana seseorang ingin dipandang ideal bahkan

mendekati sempurna, namun disisi lain seseorang bisa tampil berlawanan arah

dari kata ideal tersebut. Sisi-sisi tersebut ditampilkan melalui sebuah persiapan

layaknya orang yang akan tampil dalam sebuah pementasan di panggung

pertunjukan. Upaya ini disebut sebagai penelolaan kesan (Impression

Management). (Mulyana, 2006:112).

2.2.2 Komunikasi

Kata komunikasi atau dalam bahasa inggris communication dan dalam

bahasa latin communis yang artinya “sama”, communico,communication,

ataucommunicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Menurut

Sudikin Basrowi (2002 : 62 ) suatu pesan dianut secara sama. Ia mengambil dari

istilah communis istilah yang paling sering disebut yang merupakan akar dari

kata-kata latin lainnya yang mirip.

Menurut Carl L. Hovland menjelaskan komunikasi adalah proses yang

memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya

lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).

Everett M. Rogers dalam buku Dedy Mulyana (2000: 62) Rogers mendefinisikan

komunikasi merupakan proses dimana suatu ide dilahirkan dari sumber kepada

suatu penerima atau lebih, dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku mereka.

Dalam karya Harold Lasswell, dengan judul The Structure and Function

of Communication in Society, cara yang baik menjelaskan komunikasi ialah

16
menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To

Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:

1. Siapa yang mengatakan (Komunikator)

2. Kepada siapa menyampaikan informasi (Komunikan)

3. Apa yang dikatakan (Pesan)

4. Media atau saluran apa yang digunakan (Media)

5. Akibat yang terjadi (Efek)

Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses


penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media
menimbulkan efek tertentu. (Effendy, 2000). Jadi dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa melakukan komunikasi bukan sekedar memberi informasi
atau bukan sekedar menyampaikan. Tetapi dalam komunikasi juga berupaya
untuk mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang melakukan kegiatan
atau tindakan yang diinginkan oleh komunikator. Dalam menyampaikan
komunikasi untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini adalah mahasiswa ilmu
komunikasi Universitas Nusa Cendana sebagai komunikator untuk
mempersiapkan dan melakukan dramaturgi dalam setiap postingan foto di media
sosial facebook.

2.2.3 Proses Komunikasi dan Tujuan Komunikasi

Menurut Onong Uchayana Effendy (2001 :12) proses komunikasi terbagi

menjadi dua tahap, yaitu secara primer dan secara sekunder sebagai berikut:

1. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah

proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan lambang (simbol) sabagai media. Lambang sebagai

17
media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat,

gambar,warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu

“menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah

jelas karena hanya bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran

seseorang kepada orang lain. Apakah berbentuk informasi atau opini; baik

mengenai hal yang kongkret maupun yang abstrak; bukan hanya tentang

hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada

waktu yang lalu dan masa yang akan datang.

2. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan

oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana

sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan

komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang

relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah,

radio, televisi, film, dan masih banyak lagi adalah media kedua yang sering

digunakan dalam komunikasi. Pada umumnya apabila kita berbicara

dikalangan masyarakat, yang dinamakan media komunikasi itu adalah

media kedua sebagaimana diterangkan diatas.

Dalam melakukan komunikasi pasti setiap individu mengharapkan adanya

tujuan atau maksudnya tersampaikan. Secara umum berkomunikasi adalah

mengharapkan adanya umpan balik (Feedback) yang diberikan oleh lawan bicara

18
kita serta semua pesan yang disampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita

sehinnga adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut.

menurut Onong Uchjana Effendy (1994 : 55) dalam buku Ilmu Komunikasi Teori

dan Praktek mengemukakan beberapa tujuan berkomunikasi, yaitu:

1. Mengubah sikap (to change the attitude) Supaya gagasan kita dapat diterima

oleh orang lain dengan pendekatan yang persuasif bukanmemaksakan

kehendak.

2. Mengubah Opini/pendapat/pandangan (to change the opinion) Memahami

orang lain, kita sebagai pejabat atau pimpinan harus mengetahui benar aspirasi

masyarakat tentang apa yang diinginkannya, jangan mereka inginkan arah

kebarat tapi kita memberikan jalur ketimur.

3. Mengubah perilaku (to change the behavior) Menggerakan orang lain untuk

melakukan sesuatu, menggerakan sesuatu itu dapat bermacam-macam

mungkin berupa kegiatan yang dimaksudkan ini adalah kegiatan yang banyak

mendorong, namun yang penting harus di ingat adalah bagaimana cara yang

terbaik melakukannya.

4. Mengubah masyarakat (to change the society) Supaya yang kita sampaikan itu

dapat dimengerti. Sebagai pejabat atau komunikator kita harus menjelaskan

kepada komunikan (penerima) atau bawahan dengan sebaik baiknya dan

tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan. Jadi secara

singkat dapat dikatakan tujuan komunikasi itu adalah mengharapkan

pengertian, dukungan, gagasan dan tindakan. Serta tujuan yang sama adalah

19
agar semua pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti dan diterima oleh

komunikan.

2.2.4 Media Digital

Kata media sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang artinya

tengah, perantara atau pengantar.Kata media merupakan bentuk jamak dari kata

“medium” dimana jika diartikan secara etimologi berarti perantara atau pengantar.

Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Dagun, 2006:634), media merupakan

perantara/penghubung yang terletak antara dua pihak, atau sarana komunikasi

seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.

Dalam konteks ilmu komunikasi, Cangara juga menjelaskan bahwa media

merupakan alat atau sarana untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada

khalayak. Dalam hal ini media yang paling mendominasi dalam berkomunikasi

adalah pancaindra manusia, seperti mata dan telinga. Pesan yang diterima

pancaindra kemudian diproses oleh pikiran untuk menentukan reaksi/ sikapnya,

baru kemudian dinyatakan dalam tindakan (Cangara:2006). Dari berbagai

pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa media itu sendiri adalah alat

yang dijadikan perantara untuk menyampaikan informasi kepada khalayak umum.

Media digital diklasifikasikan dalam dua bentuk yaitu new media atau media

baru. Menurut Denis McQuail new media atau media baru sebagai perangkat

teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula (Denis

McQuail, 1987:16). Adapun Jenis media baru ini, seperti World Wide Web

(WWW), berbagai fitur multimedia, notebook, DVD, VCD, Portable Media

20
Player, Smartphone, Video Game, Virtual Reality,YouTube. sedangkan media

digital yang kedua yaitu social media atau kelompok media sosial.

Digital berasal dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari

jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh

(10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu

Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari

angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer

menggunakan sistem digital sebagai basis datanya.Dapat disebut juga dengan

istilah Bit (Binary Digit). Digital sendiri erat kaitannya dengan internet. Sesuatu

dikatakan digital tentu saja karena sudah melalui atau berproses dalam sebuah

koneksi jaringan internet. Internet memungkinkan hampir semua orang di belahan

dunia manapun untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah. “Fitur-fitur

internet seperti, email, world wide web (yang dapat dikunjungi oleh siapa saja

dengan program browser seperti Mosaic, Nestcape, Mozilla, Explorer,dan lain-

lain)” (Werner & james, 2011: 444), mampu menepis informasi dengan begitu

cepat dan masif.Streaming Video juga saat ini sangat meningkat dari tahun ke

tahun.

Dalam Revolusi Industri ke-4 telah ditelusuri bahwa dunia mengalami

empat tahapan revolusi (Arifianto & Christiani, 2019:154), yaitu:

1. Revolusi 1.0 yang dimulai pada abad ke 18 melalui penemuan mesin uap dan

produksi barang secara masal.

2. Revolusi 2.0 yang terjadi pada abad ke 19-20 melalui penggunaan energi
listrik yang membuat biaya produksi menjadi murah.

21
3. Revolusi 3.0 yang terjadi pada sekitar tahun 1970-an melalui komputerisasi,
dan
4. Revolusi 4.0 dimana sudah ditemukan teknologi kecerdasan buatan (Artificial
Intelegence) dan juga teknologi informasi Internet of Things sebagai tulang
punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin.

2.2.5 Media Sosial

Media sosial yang bisa juga disebut dengan jejaring sosial adalah suatu

struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu

atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai,

visi, ide, teman, keturunan, status hubungan, pandangan politik, bakat dan minat

(M. Leo Agung, 2011:2). Andreas M Kaplan dan Michael Haenlein sebagaimana

dikutip oleh Hariqo dan Lukman dalam jurnal Tim Pusat Humas Kementrian

Perdagangan Republik Indonesia membuat klasifikasi untuk berbagai jenismedia

sosial yang ada berdasarkan ciri-ciri penggunaannya sebagai berikut:

1) Proyek kolaborasi website, di mana user-nya diizinkan untuk dapat mengubah,

menambah, atau pun membuang konten-konten yang termuat di website

tersebut, seperti Wikipedia.

2) Blog dan microblog, di mana user mendapat kebebasan dalam

mengungkapkan suatu hal di blog itu,seperti perasaan, pengalaman,

pernyataan, sampai kritikan terhadap suatu hal, seperti Twitter.

3) Konten atau isi, di mana parauser di website ini saling membagikan konten-

konten multimedia, seperti e-book, video, foto, gambar, dan lain-lain seperti

Youtube.

22
4) Situs jejaring sosial, di mana user memperoleh izin untuk terkoneksi dengan

cara membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok atau sosial sehingga

dapat terhubung atau diakses oleh orang lain, seperti misalnya Facebook.

5) Virtual game world, di mana pengguna melalui aplikasi 3D dapat muncul

dalam wujud avatar-avatar sesuaikeinginan dan kemudian berinteraksi dengan

orang lain yang mengambil wujud avatar juga layaknya di dunia nyata, seperti

online game (PUBG, Mobile Legend, Free Fire).

Virtual Social World, merupakan aplikasi berwujud dunia virtual yang

memberi kesempatan pada penggunanya berada dan hidup di dunia virtual untuk

berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini tidak jauh berbeda dengan

virtual gameworld, namun lebih bebas terkait dengan berbagai aspek kehidupan,

seperti Second Life.Sampai saat ini, diperkirakan terdapat 200 lebih situs jejaring

sosial. Beberapa diantaranya adalah Facebook, Twitter, Instagram, Whats App,

Plurk, Tumblr, Path, Line dan sebagainya. Adapun data infografis yang terlihat

dalam gambar pengguna media digital didunia dengan Total Populasi (jumlah

penduduk): 7,750 milyar. Pengguna Mobile Unik: 5,190 milyar . Pengguna

Internet: 4,540 milyar dan Pengguna Media Sosial Aktif: 3,800 milyar. Hal ini

berarti hampir masyarakat diseluruh dunia aktif bermedia sosial terlebih di era

disrupsi. (Pujayanti, 2020).

23
Gambar 2.1 : Data Indografis pengguna media digital di dunia 2

Adapun media sosial menurut beberapa ahli yang berasal dari berbagai

literatur penelitian (lihat Fuchs, 2014: 35-36).

1. Boyd (2009) menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang

memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi,

berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain.

Media sosial memiliki kekuatan pada user-generated content (ugc) di mana

konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi

media masa.

2. Menurut Van Dijk (2013), media sosial adalah platform media yang

memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam

beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai

medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus

sebagai sebuah ikatan sosial.

3. Meike dan Young (2012) mengartikan kata media sosial sebagai konvergensi

antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu (to be

2
Sumber Gambar :hootsuite-we-are-social

24
shared one-to-one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada

kekhususan individu.

4. Sosial media menurut Dailey (2009:3) adalah konten online yang dibuat

menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur.

Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara mengetahui

orang, membaca dan berbagi berita, serta mencari informasi dan konten.

Dari berbagai definisi media menurut para ahli diatas penulis mengambil

kesimpulan bahwa media adalah sarana atau alat dalam dunia virtual tanpa

melibatkan kontak fisik secara langsung baik secara individu maupun kelompok

dan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu khususnya dalam hal ini adalah pengguna

media sosial facebook mahasiswa ilmu komunikasi undana memposting setiap

foto dengan melakukan persiapan dramaturgi panggung belakang untuk

melakukan postingan foto di panggung depan yaitu facebook sebagai sarana atau

fasilitastor untuk berbagi, foto yang dapat dilihat oleh siapa saja secara virtual.

(nasrullah, rulli. 2017).

2.2.6 Sejarah Facebook dan Media Sosial Facebook

Facebook merupakan sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan

pada bulan februari 2004, dan berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika

Serikat. Mark Zuckerberg Adalah pendiri sekaligus CEO facebook, Seorang

lulusan Harvard University. Banyak sekolah yang menjadi anggota facebook dan

akhirnya facebook terbuka untuk seluruh pengguna dunia. Saat ini selain bahasa

inggris, Facebook tersedia dalam berbagai bahasa diantaranya : Bulgaria, Jepang,

25
Belanda, Indonesia, Italia, Malaysia, Vietnam, Norwegia, Hungaria, Thailand, dan

lain-lain.

Dampak Globalisasi dan kemajuan teknologi pesat maka pada tahun 2008

media sosial facebook masuk ke Indonesia. Saat ini Selain media sosial

instagram, whastapp, twitter, youtube, dan media sosial lainnya facebook

merupakan salah satu media Sosial urutan ke tiga yang cukup digemari

masyarakat di Indonesia setelah media sosial Youtube di Indonesia dengan 88%

dari jumlah populasi. Pengguna Whatsapp di Indonesia sebanyak 84% dari jumlah

populasi. dan Pengguna Facebook di Indonesia sebanyak 82% dari jumlah

populasi. Jumlah pengguna facebook di Indonesia tahun 2020:130 juta jiwa.

Facebook sendiri merupakan media sosial yang paling populer dan banyak

digunakan oleh masyarakat di dunia dengan lebih dari 1 miliar yang aktif

menggunakan facebook. Di lansir dari laman id.wizcase per januari 2021 dimana

mereka mendeskripsikan data bahkan lebih dari 2 miliar pengguna yang aktif

setiap bulan. Dengan lebih dari 1 miliar pengguna mengakses situs secara teratur.

Berikut ditampilkan pengguna aktif facebook worldwide.

Gambar
2.2 : Data
Infografis
Pengguna
Facebook
Yang Aktif Tiap
Bulan Di
Seluruh Dunia.3

3
Sumber Gambar : Blog id.wizcase

26
Facebook juga memiliki fungsi yang beragam mulai dari berbagi foto,

video, lokasi status dan kegiatan lainnya hingga membuatnya lebih menarik.

dengan kemajuan teknologi setiap tahun facebook selalu melakukan pembaharuan

baik dari segi fungsi maupun fitur. tampilan facebook modern pun kini berbeda

dengan yang dulu dimana ada lebih banyak fitur dan fasilitas yang bisa digunakan

oleh pengguna Facebook. Adapun berbagai versi yang disiapkan oleh layanan

facebook. facebook versi lama, dan tampilan facebook lite ma seperti media

sosial lainnya seperti instagram, twitter facebook pun menyediakan berbagai fitur

sehingga pengguna media sosial tidak hanya mengupdate status, membagi foto

dan video namun bisa juga menggunakan game facebook, siaran langsung, kuis

dalam facebook, mencari topik dengan tagar, undangan virtual facebook,

meninggalkan komentar dengan reaksi, mendonwload status, ubah foto profil

menjadi gif, dan mengeja nama dengan mengajari teman secara virtual. Mc Luhan

(dalam Stanley 2008: 386.). dari penejelasan diatas sesuai dengan tujuan

penelitian penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan adanya fitur ubah foto,

update foto dapat dilihat oleh publik mahasiswa ilmu komunikasi undana dalam

hal ini mahasiswa yang aktif menggunakan media sosial facebook melakukan

setingan dramaturgi panggung depan dan belakang agar tujuan yang diinginkan

dapat tercapai.

2. 3 Kajian Teoritik

2.3.1 Teori Dramaturgi Erving Goffman

Manusia adalah aktor yang berusaha menggabungkan karakteristik

personal atau individu dengan tujuan kepada orang lain melalui “pertunjukan

27
dramanya sendiri”. Dalam mencapai tujuan tersebut seorang individu akan

mengembangkan sikap yang mendukung perannya untuk melakukan manajemen

kesan. Manusia sebagai seorang aktor akan mempersiapkan kelengkapan

pertunjukkan melalui seperangkat simbol dan pemaknaan identitas yang akan

ditampilkan pada pertunjukan drama. Hal ini dijelaskan Goffman sebagai

“Manajemen kesan” (Impression Management) yaitu metode yang digunakan

aktor untuk memberikan kesan- kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk

mencapai tujuan yang diinginkan oleh sang aktor sendiri (Mulyana, 2010 : 112).

Selain Erving Goffman, Baron & Byrne dalam Rahman (2013 : 90) juga

menjelaskan bahwa pengelolaan kesan merujuk pada usaha yang dilakukan untuk

mendapat kesan yang positif di hadapan orang lain.

Dramaturgi adalah suatu pendekatan yang lahir dari pengembangan teori

Interaksionisme Simbolik. Dramaturgi muncul untuk memenuhi kebutuhan akan

pemeliharaan keutuhan diri dan menjadi suatu model untuk mempelajari tingkah

laku manusia tentang bagaimana manusia itu menetapkan arti kepada hidup

mereka dan lingkungan tempat dia berada (Mulyana, 2010 : 105). Istilah

dramaturgi dipopulerkan oleh Erving Goffman, salah seorang sosiolog yang

paling berpengaruh pada abad 20. Dalam bukunya yang berjudul “The

Presentation of Self in Everyday a Life” yang diterbitkan pada tahun 1959,

Goffman memperkenalkan konsep dramaturgi yang bersifat penampilan teateris.

Yakni, memusatkan perhatian atas kehidupan sosial sebagai serangkaian

pertunjukan drama yang mirip dengan pertunjukan drama di panggung, ada aktor

dan penonton. Tugas aktor hanya mempersiapkan dirinya dengan berbagai atribut

28
pendukung dari peran yang ia mainkan, sedangkan bagaimana makna itu tercipta,

masyarakatlah (penonton) yang memberi interpretasi. Individu tidak lagi bebas

dalam menentukan makna tetapi konteks yang lebih luas menentukan makna

(dalam hal ini adalah penonton dari sang aktor). Karyanya melukiskan bahwa

manusia sebagai manipulator simbol yang hidup di dunia simbol (Mulyana,

2010 : 107).

Dalam konsep dramaturgi, Goffman mengawalinya dengan penafsiran

“konsep diri”, dimana Goffman menggambarkan pengertian diri yang lebih luas

daripada Mead (menurut Mead, konsep-diri seorang individu bersifat stabil dan

sinambung selagi membentuk dan dibentuk masyarakat berdasarkan basis janga

panjang). Sedangkan menurut Goffman, konsep diri lebih bersifat temporer,

dalam arti bahwa diri bersifat jangka pendek, bermain peran, karena selalu

dituntut oleh peran-peran sosial yang berlainan, yang interaksinya dalam

masyarakat berlangsung dalam episode-episode pendek. Berkaitan dengan

interaksi, definisi situasi bagi konsep diri individu tertentu dinamakan Goffman

sebagai presentasi diri.

Menurut Goffman, presentasi diri merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan oleh individu tertentu untuk memproduksi definisi siatuasi dan identitas

sosial bagi para aktor dan definisi situasi tersebut mempengaruhi ragam interaksi

yang layak dan tidak layak bagi para aktor dalam situasi yang ada. Lebih jauh

presentasi diri merupakan upaya individu untuk menumbuhkan kesan tertentu di

depan orang lain dengan cara menata perilaku agar orang lain memaknai identitas

dirinya sesuai dengan apa yang ia inginkan. Dalam proses produksi tersebut, ada

29
suatu pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan mengenai atribut simbol yang

hendak digunakan sesuai dan mampu mendukung identitas yang ditampilkan

secara menyeluruh (Mulyana, 2010 : 112).

Menurut Goffman kehidupan sosial itu dapat dibagi menjadi “panggung

depan” dan “panggung belakang” (Mulyana, 2010 : 116).

1. Panggung depan (Front stage) yaitu bagian pertunjukan yang berfungsi

mendefinisikan situasi penyaksi pertunjukan. Front stage dibagi menjadi dua

bagian. Pertama, Setting yaitu pemandangan fisik yang harus ada jika sang

aktor memainkan perannya, Dan kedua Front Personal yaitu berbagai macam

alat yang dapat dianggap khalayak sebaga perlengkapan yang dibawa aktor ke

dalam setting. Front personal juga mencakup bahasa verbal dan bahasa tubuh

sang aktor, misalnya berbicara sopan, pengucapan istilah-istilah asing,

intonasi, postur tubuh, ekspresi wajah, pakaian, penampakan usia, ciri-ciri

fisik, dan sebagainya. Front personal terbagi dua, yaitu penampilan berbagai

jenis barang yang mengenalkan status sosial aktor, dan gaya mengenalkan

peran macam apa yang dimainkan aktor dalam situasi tertentu.

2. Panggung belakang (Back Stage) yaitu ruang dimana disitulah berjalan

skenario pertunjukan oleh “tim” (masyarakat rahasia yang mengatur

pementasan masing-masing aktor).

Dari pengembangan teori Goffman diatas mengenai teori dramaturgi panggung

depan dan belakang hal inipun tidak terlepas dari konsep “cermin diri atau

Looking Glass Self yang disampaikan oleh Charles Horton Cooley ( 1962 ) dalam

karyanya yang berjudul “Human Nature an the Social Order”. Menurut Cooley

30
terdapat tiga elemen yang membentuk pribadi seseorang diantaranya : tentang

bagaimana seorang tampil di hadapan pihak lainnya atau di depan umum, pihak

lain menilai penampilan tersebut, Reaksi-reaksi emosional terhadap penilaian

pihak lain. Soerjono, Soekanto ( 1982 : 127-133.).

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk melihat mengetahui

manajemen kesan dramaturgi panggung depan dan belakang yang dilakukan oleh

mahasiswa ilmu komunikasi undana yang aktif menggunakan media sosial

facebook dalam memposting foto. Maka teori ini kemudian digunakan untuk

melihat dramaturgi panggung depan belakang pada individu yang melakukan

manajemen kesan yang membentuk individu mempersiapkan segala cara atau

metode untuk melakukan dan menunjukan sehingga memberikan makna tersendiri

kepada khalayak.

2.4 Kerangka Berpikir

Penetrasi media sosial di Indonesia yang begitu kuat. Sehingga, orang

menggunakan media sosial baik untuk berjejaring sosial juga dimanfaatkan

sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri dalam menggunakan media sosial.

Hal ini nampak terjadi pada generasi muda saat ini. Salah satu pengguna yang

aktif menggunakan media sosial adalah mahasiswa. Memanfaatkan media sosial

sebagai aktualisasi diri maka dapat dibaca sebagai bagian dari upaya membangun

Impression management (manajemen kesan). Manajemen kesan didefinisikan

sebagai aktivitas seseorang agar terlihat baik bagi orang lain serta dirinya sendiri.

Menurut Erving Goffman (1959) bahwa management is a process by which

people control how others perceive them. Artinya proses yang dilakukan

31
seseorang untuk mengontrol bagaiman orang lain akan memandang dia.

Impression management dapat juga diartikan sebagai jenis dari permainan tipuan

yang dilakukan oleh seorang individu untuk dilihat orang lain lebih menarik.

Dalam penelitian ini, penulis mengunakan pendekatan Dramaturgi Ervingg

Goffman untuk menganalisis manajemen kesan mahasiswa melalui penggunaan

media sosial Facebook oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Undana angkatan tahun

2017 .

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir

Media Sosial facebook

Jejaring Sosial Aktualisasi Diri

Mahasiswa Ilmu
Komunikasi
Pendekatan Dramaturgi

Impression Management

Sumber: peneliti, 2021

32
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah suatu cara pandang untuk memahami

kompleksitas dunia nyata Dedi Mulyana (2003). Paradigma yang digunakan

dalam Penelitian ini adalah paradigma kontruktivis. paradigma ini sesuai dengan

sifat dan karakter permasalahan data yang diangkat dalam penelitian ini.

paradigma konstruktivistis menempatkan ilmu komunikasi sebagai analisis

sistematis terhadap socially meaningful action atau pengamatan langsung yang

dilakukan secara alamiah. Paradigma ini bersifat ilmiah, yakni menempatkan

peneliti pada posisi objek yang ditelitinya atau dengan kata lain peneliti berusaha

memahami cara berfikir objek yang ditelitinya. Dedy N. Hidayat (2003 : 3)

Penulis menggunakan paradigma konstruktivis untuk mengetahui

bagaimanakah manajemen kesan yang dilakukan oleh mahasiswa ilmu

komunikasi Universitas Nusa Cendana dalam media sosial facebook. Dengan

paradigma konstruktivis ini penulis bisa mendapatkan informasi yang lebih

mendalam dari individu yang diteliti.

3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. dengan pendekatan metode

dramaturgi. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menginterpretasikan

suatu masalah penelitian berdasarkan data-data pada uraian yang bersifat

deskriptif atau naratif melalui media kata-kata, yang diperoleh dari proses

33
wawancara intensif, observasi mendalam, dan studi dokumen. Menurut Lofland

dalam Moleong (2002:112) sumber data dalam penelitian kualitatif adalah kata-

kata dan tindakan selebihnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain. Moleong (2002:113) mengatakan penelitian kualitatif adalah penelitian

yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis

statistik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kenyataan dari kejadian yang

diteliti sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan data yang objektif

dalam manajemen kesan mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Nusa Cendana

di media soial Facebook.

Peneliti melakukan penelitian ini dengan pendekatan Studi Dramaturgi

Erffing Goffman. menurut Goffman dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang

disajikan manusia. Goffman menyebut ada dua peran penting dramaturgi yaitu

bagian Front atau depan dan bagian belakang atau back. Peneliti mengambil teori

dramaturgi Erving Goffman karena peneliti ingin melihat panggung depan atau

front dan panggung belakang atau back Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas

Nusa Cendana angkatan tahun 2017 yang aktif bermedia sosial facebook ketika

memposting foto dan status di facebook.

3.3 Lokasi Penelitian

Dalam melakukan peneiltian ini peneliti memilih lokasi di Beberapa Kos

dan Rumah di Penfui, liliba dan oesapa, Oebufu, Belakang STIM yang menjadi

target peneliti dalam melakukan penelitian terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi

Universitas Nusa Cendana yang aktif menggunakan media sosial facebook.

34
3.4 Obyek Penelitian dan Subyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah manajemen kesan yang dibangun oleh

mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana angkatan 2017 saat

memposting gambar dalam media sosial Facebook. Penelitian Kualitatif tidak

menggunakan istilah sampel. menurut lexy J. Moleong (2003:216) sampel pada

penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai

narasumber,partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Subjek Dalam

penelitian ini penulis mengunakan 7 informan mahasiswa-mahasiswi Ilmu

Komunikasi Undana yang memiliki media sosial facebook. dengan informan

kunci dimana informan yang memiliki informasi secara menyeluruh tentang

permasalahan yang di angkat oleh peneliti. Tujuannya yaitu untuk mengetahui,

dan mengamati penelitian yang diteliti dalam hal ini adalah mahasiswa ilmu

komunikasi undana yang aktif memposting foto di facebook.

Menurut Spradley dalam Moleong, informan harus memiliki beberapa

kriteria yang harus dipertimbangkan yaitu;

a. Subjek yang telah lama intensif menyatu dengan medan aktivitas yang

menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini biasanya ditandai oleh

kemampuan memberikan informasi di luar kepala tentang sesuatu yang

ditanyakan.

b. Subjek masih terikat penuh serta aktif pada lingkungan dan kegiatan yang

menjadi sasaran penelitian.

c. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai

informasi.

35
d. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau

dikemas terlebih dahulu dan mereka relative masih lugu dalam memberikan

informasi (Moleong, 2011).

Sebelum memetakan informan penelitian, adapun beberapa kriteria yang

ditentukan oleh penulis, antara lain :

1. Merupakan mahasiswa yang aktif di media sosial facebook pada lima (5)

tahun terakhir

2. Merupakan teman di facebook yang sering mengupload foto

3. Teman angkatan 2017

4. Bersedia dan memiliki waktu untuk diwawancarai

3.5 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari sumbernya dalam hal ini yaitu pengguna facebook.

2. Data sekunder yaitu yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada termasuk informan, media sosial dll.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam adalah teknik mengumpulkan data atau informasi

dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data

lengkap dan mendalam. Wawancara di lakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-

ulang) secara intensif. sehingga Peneliti dapat mengumpulkan data melalui

wawancara yang merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

36
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik

tertenu (Sugiyono 2009:231).

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

mendalam. dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrument

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dengan wawancara terstruktur

ini setiap responden atau narasumber diberi pertanyaan yang sama, dan peneliti

mencatatanya.

2. Observasi ( Non Participant)

Observasi (Non Participant): Mengamati secara langsung (tanpa mediator)

sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut.

Namun dalam hal ini peneliti hanya bertindak sebagai pengamat yang tidak

terlibat di dalam kehidupan informan. Observasi dilakukan untuk memperoleh

data-data alami dan nyata terkait dalam penelitian ini peneliti melakukan

observasi di rumah dan kos mahasiswa ilmu komunikasi tetapi peneliti hanya

bertindak sebagai penonton.

3. Observasi Virtual

Dalam Observasi Virtual ini peneliti akan berpartisipasi dalam virtual

dimana facebook sebagai media yang di gunakan peneliti untuk melakukan

observasi virtual data akan dikumpulkan melalui penelitian lapangan secara online

atau Online field research.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (1982) adalah upaya

yang dilakukan dengan jala bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

37
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang (Moleong, 2011 :

123).

Model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan

Miles dan Huberman. Miles dan Huberman mengungkapkan bahwa aktifitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus pada setiap tahapan peneletian sehingga sampai tuntas. Komponen

dalam analisis data :

1. Reduksi Data; Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian

padapenyederhanaan, mengabstrakkan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dimana setelah peneliti

memperoleh data, harus lebih dulu dikaji kelayakannya dengan memilih data

mana yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Pengumpulan Data Data yang dikelompokan selanjutnya dibentuk dalam

narasi-narasi, sehingga berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai

dengan penelitian.

3. Penyajian Data; Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi

tersusun yang disesuaikan dan diklarifikasi untuk mempermudah peneliti dan

menguasai data sehingga tidak terbenam dalam setumpuk data.

4. Verfikasi (Menarik Kesimpulan); Kesimpulan selama penelitian

berlangsung makna-makna yang muncuk dari data yang diuji

38
kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya sehingga diperoleh

kesimpulan yang jelas kebenaran dan kegunaannya.

3.8 Uji Validasi Data

Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan untuk menguji

kredibilitas data peneliti menggunakan metode Triangulasi. Dimana Triangulasi

adalah menjaring data dengan berbagai metode dan cara dengan menyilangkan

ifnormasi yang diperoleh agar data yang didapatkan lebih akurat dan sesuai

dengan yang diharapkan. Setelah mendapatkan data yang jenuh yaitu keterangan

yang didapatkan dari sumber-sumber data telah sama maka data yang didapatkan

lebih kredibel.

Dalam penelitian peneliti menggunakan triangulasi sumber, yaitu menguji

kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber. Peneliti akan mewawancarai berbagai sumber berbeda

berdasarkan informan peneliti. Peneliti juga menggunakan triangulasi metode

dimana peneliti ingin membuktikan apakah data yang disampaikan oleh informan

pada wawancara benar-benar valid dan tanpa dibuat-buat serta sesuai dengan hasil

pengamatan penulis. selain itu peneliti juga akan mencari informasi melalui

pengamatan atau observasi untuk mengecek kebenarannya.

39
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Prodi Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi merupakan salah satu program studi yang

bernaung di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nusa

Cendana Kupang. Program studi ini resmi berdiri pada tanggal 15 Juli 2008

berdasarkan legal standing Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 2203/D/T/ 2008 dan Surat Keputusan

Pembukaan Program Studi tertanggal 17 Juli 2011 Nomor : 5597/D/T/K-N/2011.

Saat ini, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana

berstatus Terakreditasi B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Nomor :

044/SKK/BAN-PT.AK.XV/S/II/2013 dan berlanjut dengan peringkat yang sama

melalui Surat Keputusan BAN-PT:3692/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2017.Sementara

itu, kurikulum Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana telah

disusun dengan berpedoman pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Evaluasi kurikulum dilakukan

dengan mekanisme tracer study, evaluasi kepuasan pelanggan, analisis kebutuhan

pasar kerja, lokakarya, dan review kurikulum yang dihadiri oleh dosen, alumni,

user, dan para pakar serta stakeholder terkait. Bidang kegiatan utama Program

Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana meliputi: Bidang Pendidikan

dan Pengajaran, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu ada pula

berbagai kegiatan di bidang Kemahasiswaan, Manajemen dan Kelembagaan,

40
peng/embangan Sumber Daya Manusia, dan Kerjasama. Komunikasi Antar

Budaya menjadi konsentrasi khas atau icon dari Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Nusa Cendana. Karena itu, perspektif komunikasi antara budaya

diarus-utamakan ke dalam peminatan studi lainnya mulai dari Konsentrasi

Jurnalistik hingga Konsentrasi Hubungan Masyarakat atau Public Relations.

Adapun jumlah mahasiwa/mahsiswi yang berminat masuk di Program Studi Ilmu

Komunikasi dari tahun 2017-2021 yang di ambil penulis dalam website Jikom.

Undana.ac.id Sebagai berikut :

Tahun Masuk 2017 2018 2019 2020 2021


Tabel 2.

Tabel
Jumlah 208 200 147 244 -
Tahun

Masuk

Mahasiswa JIKOM UNDANA

Sumber : Di Akses Di Website Jikom. Undana.Ac.Id Pada Tanggal 24 Juni2021

4.1. 2 Visi, Misi, Dan Tujuan Prodi Ilmu Komunikasi

4.1.2.1 Visi

Menjadi program studi yang handal dalam mengembangkan pendidikan

Ilmu Komunikasi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan berwawasan

multikultur guna menjawab tantangan globalisasi komunikasi dan informasi pada

tahun 2025.’

41
4.1.2.2 Misi

Menyelenggarakan program pendidikan di bidang Ilmu Komunikasi untuk

jenjang strata satu (S1) guna menghasilkan sumber daya manusia berkompeten

dan kompetitif yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap professional, dan

berkarakter. Menyelenggarakan kegiatan penelitian di bidang komunikasi, baik

yang bersifat akademis / ilmiah, maupun yang bersifat terapan / praktis, yang

terpublikasi dalam jurnal ilmiah nasional dan internasional. Menyelenggarakan

kegiatan program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan jasa

keahlian aplikatif di bidang iptek komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan

sektor publik dan bisnis. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pembinaan

kemahasiswaan di bidang minat, bakat, penalaran keilmuan, dan kewirausahaan.

Menyelenggarakan sistem manajemen yang profesional, efektif, efisien, dan

akuntabel. Dan Menyelenggarakan kerjasama dengan stakeholder atas dasar

saling membutuhkan dengan prinsip saling menguntungkan.

4.1.2.3 Tujuan

Menghasilkan lulusan yang memiliki bekal pengetahuan teoritis dan

metodologis komunikasi yang komprehensif, serta keahlian teknis dan praktis di

salah satu area spesialisasi (jurnalistik, hubungan masyarakat, dan komunikasi

antarbudaya), yang bercirikan komunikasi antarbudaya. Menghasilkan karya-

karya hasil penelitian terapan / praktis serta gagasan-gagasan pemikiran inovatif

yang bermanfaat bagi perencanaan, pengembangan dan evaluasi, formulasi

kebijakan, serta pemecahan masalah-masalah komunikasi yang sesuai dengan

kebutuhan sektor publik dan bisnis.

42
Melaksanakan kegiatan program pengabdian kepada masyarakat dalam

bentuk pelayanan jasa keahlian aplikatif di bidang iptek komunikasi yang sesuai

dengan kebutuhan sektor publik,dan bisnis. Melaksanakan kegiatan program

pembinaan kemahasiswaan di bidang minat, bakat, penalaran keilmuan, dan

kewirausahaan secara berkualitas dan berkelanjutan. Terselenggaranya sistem

manajemen dan kelembagaan pendidikan tinggi yang professional, efektif, efisien,

dan akuntabel secara berkelanjutan. Terselenggaranya kerjasama kemitraan

dengan stakeholder atas dasar saling membutuhkan dengan prinsip saling

menguntungkan secara berkelanjutan.

4.2 Profil Informan

Informan merupakan orang yang ditentukan untuk membantu peneliti

memperoleh data penelitian. Oleh karena itu, informan yang dipilih harus

memiliki pemahaman dan pengalaman yang mendalam tentang fokus penelitian

sebab informan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting. Peneliti

menentukan tujuh (7) orang informan sebagai sumber data dalam penelitian ini.

Ketujuh informan ini adalah mahasiswa ilmu komunikasi yang aktif

menggunakan media sosial facebook. Untuk dapat mendapatkan data dari

informan, sebelumnya peneliti melakukan pendekatan dengan para informan

terhitung sejak peneliti melakukan pra penelitian di lokalisasi rumah

dan kos-kosan Oesapa,Oebufu,Penfui,Oepura, dan Belakang STIM. Serta peneliti

melakukan chat via whatsapp untuk peneliti melakukan wawancara.

Setelah membangun komunikasi dengan informan melalui chat via

whatsapp dan kunjungan yang dilakukan oleh peneliti, para informan bersedia

43
untuk menjadi sumber data dalam penelitian ini. Dari pendekatan yang dibangun

peneliti dengan informan, peneliti mendapatkan data informan yang menjelaskan

identitas informan. Data informan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ialah

nama, asal, umur, tinggal dengan siapa,berapa lama menggunakan facebook,

mengapa menggunakan facebook, keuntungan dan kerugian dalam menggunakan

media sosial facebook dan berapa data yang di gunakan untuk bermain media

sosial facebook,

Dalam penelitian ini peneliti menentukan mahasiswa aktif menggunakan

media sosial sebagai informan dikarenakan fokus penelitian ini yaitu pengguna

facebook yang aktif mengupload foto sebagai fokus utama. Dengan memperoleh

data secara langsung dari informan maka peneliti dapat melihat bagaimana

pengelolaan kesan sesungguhnya yang dibangun oleh mahasiswa yang aktif

menggunakan media sosial . Data ketujuh informan dalam penelitian ini akan

diuraikan sebagai berikut:

1. M.C

M.C (Inisial) adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi Universitas

Nusa Cendana (UNDANA) semester delapan (8) dengan konsentrasi komunikasi

antar budaya. M.C di kenal sebagai sosok mahasiswa yang pendiam, tidak terlalu

banyak bicara dan tertutup dengan teman-teman. Ia juga di kenal sebagai

mahasiswi yang berpenampilan sederhana. M.C. berasal dari Borong, Flores

Manggarai Timur. Hampir sepuluh (10) tahun M.C aktif menggunakan facebook

karena facebook merupakan media sosial pertama yang M.C gunakan sebelum

M.C mengenal media sosial lain. Menurut M.C media sosial facebook merupakan

44
media yang bisa memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi dari jarak

yang jauh dengan orang yang jauh dan dapat mempermudah komunikasi dengan

orang tua di kampung, ketika tidak memiliki pulsa telpon maka bisa menggunakan

facebook sebagai sarana untuk berkomunikasi untuk menanyai kondisi dan

sebagainya. Teman SMP atau SMA yang lost contact atau hilang kontak dengan

menggunakan facebook pertemanan dan komunikasi tetap berjalan walaupun

melalui media virtual namun masih bisa memberikan kabar . dan facebook juga

mudah untuk M.C mengetahui perkembangan IPTEK baik di lokal,nasional

maupun internasional . Namun menurut M.C Media sosial facebook juga dapat

memberikan kerugian jika tidak di gunakan secara bijak baik itu kerugian dalam

pengisian data karena setiap bulan Rp 100.000 diisi M.C untuk menggunakan

media sosial facebook. Pemborosan waktu untuk bermain facebook karena dalam

sehari waktu yang dihabiskan M.C untuk bermain Facebook adalah 3-4 jam

sebab ia menggunakan beberapa fitur facebook baik itur video,status, ungggah

foto, live streaming dan Marketplace.

2. M.R

M.R (Inisial) adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi Universitas

Nusa Cendana (UNDANA) semester delapan (8) dengan konsentrasi komunikasi

antar budaya. M.R di kenal sebagai mahsiswi yang pendiam, tidak banyak bicara

dan Ia berbicara yang penting- penting saja. M.R. Hampir sembilan (9) tahun Ia

aktif menggunakan media sosial facebook. Karena, menurut M.R Facebook

merupakan media pertama dan yang mampu untuk menjaga hubungan M.R

dengan orang-orang terdekatnya yang di jauh. Menurut M.R media sosial

45
facebook merupakan media yang Memudahkan untuk mendapatkan informasi dari

jarak yang jauh dengan orang yang jauh dan dapat mempermudah komunikasi

dengan orang tua di kampung, ketika tidak memiliki pulsa telpon maka bisa

menggunakan facebook sebagai sarana untuk berkomunikasi untuk menanyai

kondisi dan sebagainya. Teman SD, SMP dan SMA yang lost contact atau hilang

kontak dengan menggunakan facebook pertemanan dan komunikasi tetap berjalan

walaupun melalui media virtual facebook namun masih bisa memberikan dan

mendapatkan kabar . dan facebook juga mudah untuk M.R mendapatkan teman

yang baru sehingga dapat memperluas jaringan pertemanan menambah relasi

pertemanan dengan orang lain di berbagai kota, pulau, dan pertemanan dalam

negari bahkah luar negeri.

Menurut M.R Media sosial facebook juga dapat memberikan kerugian

mudah mendapatkan informasi yang hoax dan jika facebook juga tidak di gunakan

secara bijak dapat menghabiskan uang karena pengeluaran uang Pulsa data setiap

bulan bahkan minggu Rp 50.000 diisi M.R untuk menggunakan media sosial

facebook. Pemborosan waktu untuk bermain facebook karena dalam sehari waktu

yang dihabiskan M.R untuk bermain Facebook adalah 5-6 jam karena ia

menggunakan beberapa fitur facebook. baik fitur video, fitur bisnis,status,

ungggah foto seluler, upload foto profil dan live streaming.

3. M.M

M.M (Inisial) adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi Universitas

Nusa Cendana (UNDANA) semester delapan (8) dengan konsentrasi Hubungan

Masyarakat. M.M di kenal sebagai mahasiswi yang sedikit tertutup dengan teman-

46
teman di kelas dan kos.M.M juga sosok yang pendiam. Ia Penampilan apa

adanya. M.R aktif menggunakan media sosial facebook dari tahun 2017 atau

SMA kelas dua belas (12) hingga M.M masuk ke perguruan tinggi 2021. Dan

sudah hampir empat (4) tahun Ia aktif menggunakan media sosial facebook.

Karena , menurut M.M Facebook merupakan media pertama dan yang mampu

untuk menjaga hubungan M.M dengan orang-orang terdekatnya yang di jauh

khususnya keluarga dan teman dekatnya. facebook juga merupakan media yang

mampu untuk menambah wawasan baik itu dalam Pendidikan,Teknologi dan

pengetahuan umum.

Menurut M.M Media sosial facebook juga dapat memberikan kerugian

baik secara material maupun moril dari orang-orang yang tidak bertanggung

jawab dalam bermedia sosial. M.M juga mendapatkan informasi yang hoax dan

jika facebook juga tidak di gunakan secara bijak dapat menghabiskan money

karena pengeluaran untuk mengisi pulsa data setiap bulan Rp 100.000 diisi M.M

untuk menggunakan media sosial facebook. membuat M.M menjadi orang yang

masa bodoh karena berlama menggunakan facebook. Pemborosan waktu untuk

bermain facebook karena dalam sehari waktu yang dihabiskan M.R untuk

bermain Facebook adalah 6-7 jam bahkan lebih karena ia menggunakan

beberapa fitur facebook. baik fitur video, fitur bisnis,status, ungggah foto seluler,

upload foto profil, marketplace dan live streaming.

4. N.A

N.A (Inisial) adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi Universitas

Nusa Cendana (UNDANA) semester delapan (8) dengan konsentrasi Hubungan

47
Masyarakat. N.A di kenal dengan sosok yang pendiam dan bertakwa pada agama

nya (Islam) terlihat pada penampilannya yang berjilbab. Dan sudah hampir

delapan (8) tahun Ia aktif menggunakan media sosial facebook. Karena , menurut

N.A Facebook merupakan media yang mudah mendapatkan infromasi dan mudah

untuk membagi informasi kepada teman-teman, memiliki relasi yang lebih intim

atau dekat dengan teman.Facebook juga merupakan media untuk show

(pertunjukan) sehingga dengan aktif menggunakan facebook makin dikenal orang

dan makin banyak yang kenal.

Menurut N.A Media sosial facebook juga dapat memberikan kerugian

mudah mendapatkan informasi yang hoax dan jika facebook juga tidak di gunakan

secara bijak dapat menghabiskan uang karena pengeluaran uang Pulsa data setiap

bulan Rp 85.000 diisi N.A untuk menggunakan media sosial facebook. Facebook

juga memboroskan waktu karena dalam sehari waktu yang dihabiskan N.A untuk

bermain Facebook adalah 5-6 jam karena ia menggunakan beberapa fitur

facebook. baik fitur foto, dan lebih banyak mengahabiskan waktu di fitur video.

5. A.M.S

A.M.S adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Nusa

Cendana (UNDANA) semester delapan (8) dengan konsentrasi Hubungan

Masyarakat. A.M.S dikenal sebagai mahasiswi yang cukup cerewet dan terbuka

pada teman- teman yang lain. A.M.S aktif menggunakan media sosial facebook

dari tahun 2014 atau SMA kelas satu (1) hingga A.M.S masuk ke perguruan

tinggi 2021. Dan sudah hampir Tujuh (7) tahun Ia aktif menggunakan media

sosial facebook. Karena , menurut A.M.S dengan perkembangan teknologi yang

48
kian pesat A.M.S juga tidak ingin ketinggalan informasi yang terbaru. Facebook

juga merupakan media yang mudah untuk mendapatkan infromasi dan mudah

untuk membagi informasi yang terbaru kepada teman-teman. serta, memiliki

relasi pertemaman yang lebih banyak.

Menurut A.M.S Media sosial facebook tidak hanya memberikan dampak

positif. namun, juga dapat memberikan dampak negatif khususnya pada kondisi

psikis pada dirinya berhubung penyebaran video perkelahian yang dilihat oleh

A.M.S. dampak negatif juga dirasakan oleh A.M.S dimana, kerugian yang ia

rasakan juga adalah mudah mendapatkan informasi yang hoax atau berita bohong

yang tersebar dan jika facebook juga di gunakan tidak secara bijak dapat

menghabiskan uang karena pengeluaran uang Pulsa data setiap bulan Rp

100.000 diisi A.M.S untuk menggunakan media sosial facebook. Facebook juga

memboroskan waktu karena dalam sehari waktu yang dihabiskan A.M.S untuk

bermain Facebook adalah 5-6 jam karena ia menggunakan beberapa fitur

facebook. baik fitur foto,bisnis atau marketplace dan lebih banyak mengahabiskan

waktu di fitur video.

6. N.V.W.M

N.V.W.M (Inisial) adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi

Universitas Nusa Cendana (UNDANA) semester delapan ( 8) dengan konsentrasi

Hubungan Masyarakat. N.V.W.M di kenal sebagai mahasiswi yang cukup

terbuka, penampilan (pakaian) terlihat apa adanya. N.V.W.M aktif menggunakan

media sosial facebook dari tahun 2013 atau SMP kelas Dua (2) hingga A.M.S

masuk ke perguruan tinggi 2021. Dan sudah hampir delapan (8) tahun Ia aktif

49
menggunakan media sosial facebook. Menurut N.V.W.M menggunakan media

sosial facebook karena facebook memberikan kemudahan baginya untuk berbisnis

di usia mudanya. bisnis yang dijalankan N.V.W.M yaitu bisnis Jamu dalam kota

Kupang. selain itu N.V.W.M juga mengatakan bahwa ia menggunakan Facebook

karena Facebook merupakan media yang mudah untuk mendapatkan infromasi

dan mudah untuk membagi informasi yang terbaru kepada teman-teman serta

memiliki relasi pertemanan yang lebih banyak.

Menurut N.V.W.M Media sosial facebook tidak hanya memberikan

keuntungan . namun Facebook juga dapat memberikan kerugian khususnya ketika

N.V.W.M ingin melakukan bisnis cepat facebook. namun adanya beberapa

ketentuan atau adanya syarat yang harus didiis oleh N.V.W.M untuk meminta

persetujuan dari pihak facebook sehingga N.V.W.M merasa dirugikan karena

harus menunggu beberapa jam bahkan bisa berhari-hari. Facebook juga

memboroskan waktu karena dalam sehari waktu yang dihabiskan N.V.W.M

untuk bermain Facebook adalah 4-5 jam karena ia menggunakan beberapa fitur

facebook. baik fitur foto,bisnis (marketplace) dan N.V.W.M lebih banyak

mengahabiskan waktu di fitur video dengan menonton video romantis.

7. H.S
H.S (Inisial)) adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi Universitas

Nusa Cendana (UNDANA) semester delapan ( 8) dengan konsentrasi Hubungan

Masyarakat. H.S di kenal sebagai mahasiswi yang terbuka, kritis dan apa adanya.

H.S aktif menggunakan media sosial facebook dari tahun 2013 atau SMP kelas

Dua (2) hingga H.S masuk ke perguruan tinggi 2021. Dan sudah hampir delapan

(8) tahun Ia aktif menggunakan media sosial facebook. Menurut H.S

50
menggunakan media sosial facebook karena facebook memberikan kemudahan

baginya untuk berbisnis dan promosi tempat-tempat misalnya tempat

pariwisata,dan kuliner. facebook juga digunakan H.S untuk menginformasikan

kegiatan yang dilakukan H.S baik itu kegiatan sekolah, Gereja,perlombaan

maupun kegiatan apa saja yang sifatnya informatif dan educatif. selain itu H.S

juga mengatakan bahwa ia menggunakan Facebook karena Facebook merupakan

media yang mudah untuk memiliki relasi pertemanan yang lebih banyak.dan

mudah untuk mendapatkan relasi teman yang baru.

Menurut H.S Media sosial facebook tidak hanya memberikan

keuntungan,kemudahan namun Facebook juga dapat memberikan kerugian

dikarenakan sistem keamanan akun kurang safety sehingga mudah untuk

pencurian data sehingga hacker untuk melakukan cracking dan hacking, facebook

juga dapat menyebarluaskan privacy (rahasia) seseorang sehingga privacy tidak

terjaga hal ini karena di facebook ketika seseorang membuat status dan memuat

foto (bisa menandai lebih dari satu (1) teman facebook) sehingga rahasia tersebut

tidak terjaga. Facebook juga memboroskan atau menyita waktu karena dalam

sehari waktu yang dihabiskan untuk bermain Facebook adalah 7-8 jam karena ia

menggunakan beberapa fitur facebook. baik fitur foto,bisnis (marketplace ) live

streaming, video call, story dan lebih banyak mengahabiskan waktu di fitur video

dengan menonton video drama korea.

51
No Nama Usia( Tahu JenisTempat Tinggal Lama Menggunakan
Informan n) Facebook

1. M.C 23 Kos Sendiri 10 Tahun

2. M.R 23 Kos Sendiri 9 Tahun


3. M.M 23 Kos Bersama Adik 4 Tahun

4. N.A 22 Rumah Bersama 8 Tahun


Orang Tua
5. A.M.S 22 Kos Sendiri 7 Tahun
6. N.V.W.M 22 Rumah Bersama 8 Tahun
Orang Tua
7. H.S 22 Kos Sendiri 9 Tahun
Tabel 3. Profil Informan

Sumber : Peneliti, 2021

4.3 Hasil Penelitian

Sebagaimana di ketahui bahwa terdapat dua tujuan penelitian yg

dikemukakan pada latar belakang penelitian penulis. Di antara penelitian secara

umum adalah untuk mengetahui panggung depan dan belakang mahasiswa dalam

menggunakan facebook dan untuk mengetahui imppression management

mahasiswa undana angkatan 2017 dalam media sosial facebook. Melalui

wawancara mendalam observasi non-partisipan dan observasi virtual yang

dilakukan, peneliti memperoleh data berupa imppression management mahasiswa

ilmu komunikasi undana angkatan 2017 dalam media sosial facebook, dan

panggung depan dan belakang mahasiswa undana ilmu komunikasi dalam

menggunakan facebook.

Adapun untuk mencapai tujuan penelitian tersebut maka peneliti

mendeskripsikan menjadi beberapa uraian sebagai berikut

52
4.3.1. Panggung Depan Dan Panggung Belakang Mahasiswa JIKOM

Adapun hasil penelitian yang peneliti temukan terhadap mahasiswa

JIKOM dalam melakukan pengelolaan kesan di panggung depan dan belakang

mahasiswa JIKOM adalah melalui Penampilan. Penampilan adalah hal yang

penting untuk memberikan kesan tentang diri kepada orang yang ada di sekitar

kita. Melalui tampilan fisik individu, orang dapat memberikan penilaian yang

akan berdampak pada hubungan selanjutnya yang akan terjadi. Penampilan yang

dimaksud peneliti disini terdiri dari make up dan dan pakaian mahasiswa jikom

yang aktif menggunakan media sosial facebook.

Dari wawancara yang dilakukan peneliti dengan M.C (Informan

pertama), peneliti mengetahui bahwa untuk mengelola kesan yang baik di kos dan

rumah M.C memakai pakaian yang sopan, yaitu berupa baju rumah, dan tidak

pernah memakai riasan wajah atau Make Up, diam saja, tidak banyak bicara saat

keluar dari kamar kos untuk berinteraksi dengan anak kos. M.C berpenampilan

seadanya berbicara seperlunya. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar ia dapat

melakukan aktifitas sebagai seorang mahasiswa. Namun, ketika M.C ingin

mengupload foto di Facebook Ia masih mempersiapkan segala atribut mulai dari

mencari susasan foto, tempat dan persiapan diri, mulai dari mendandani rambut,

memakai bibir merah, cuci muka, dan ganti baju yang bagus dan menyiapkan

caption yang cocok dengan foto baik itu caption kata-kata mutiara, motivasi dan

rohani. Jika foto yang ingin di upload di facebook kurang bagus dengan atribut

yang di persiapkan maka M.C menambahkan filter mempercantik foto, mulai

dari menambahkan cahaya foto gelap ke terang begitupun sebaliknya, putih ke

53
hitam, hitam ke putih di aplikasi Instagram sehingga terlihat lebih cantik dan

lebih percaya diri ketika mengupload foto di facebook. Alasan M.C melakukan ini

karena facebook Merupakan media sosial yang pertama ia gunakan sejak M.C

SMP kelas 7 (tujuh) dan banyaknya pertemanan di facebook membuat M.C

melakukan semua persiapan di atas untuk mengupload foto di facebook agar

kelihatan mengalami transformasi ( Perubahan).

”tidak mungkinkan saya belum cuci muka,belum sisir rambut, belum


ganti baju pake baju rumah terus muat foto di fb,saya menangis juga di
upload eh kan tidak mungkin toh saya infokan semua perasaan,situasi
saya ke teman fb.apa yang dilakukan saya di dunia nyata juga tidak perlu
saya info ke teman fb.saya upload foto juga masih harus lihat lagi sih kek
foto yang saya mau upload to kalo kurang putih, atau kek kurang terang
saya pake lai filter di aplikasi ig biar lebih cantik dan saya juga sonde
insecure pas muat foto to kita beda, berubah sedikitlah bro , di dunia
nyata dengan dunia maya”.hehe ( M.C,19 Mei 2021 waktu 13:50 WITA)

Para pengguna media sosial facebook juga sangat antusias untuk menjaga

penampilan mereka dalam berfoto dan berkata-kata yang secukupnya dalam

dunia nyata maupun dunia virtual facebook. selain untuk menjaga reputase di

masyarakat maupun menjaga relasi dengan teman di dunia virtual dalam

perkembangan arus teknologi yang harus serba virtual Mereka juga berusaha

memunculkan kesan yang baik melalui penampilan foto agar tidak terpandang

dengan alasan mengikuti perkembangan zaman dan informasi dari teman lama

dan keluarga yang di jauh sehingga melalui upload foto keberadaan terbarunya

dapat di ketahui oleh teman facebook. A.M.C pun mengupload fotonya hampir

setiap bulan (Jika ada tempat baru) yang dikunjungi A.M.C maka langsung

mengupload foto terbarunya bisa seminggu sekali Dengan alasan agar tidak

kehilangan berita atau kabar tentang A.M.C walaupun biaya internet yang di

54
keluarkan 75.000 sampai 100.000 perbulan. Menurut A.M.C, penampilannya saat

di dalam media virtual facebook lebih membuat dirinya percaya diri untuk tampil.

karena banyak komentar positif yang di komentari oleh teman-teman A.M.C di

virtual facebook. baik komentar berupa emoji (Love,Like,danWow) maupun

tulisan yang berupa pujian Cantik,Keren,manis,Nice,beautfull, daripada

penampilan di kos kurang mendapatkan komentar karena A.M.C di kos hanya

menggunakan baju rumah biasa, tanpa polesan wajah yuken, dan daster dan juga

berbicara secukupnya. Karena ingin mendapatkan komentar yang pujian A.M.C

pernah menganti baju di pantai agar mendapatkan foto yang hasilnya maksimal,

dimana A.M.C pernah memakai baju rumah dan celana panjang dari kos di atas

motor dan menganti baju pantai ditambah celana pendek ketika di pantai. Berikut

kutipan wawancaranya :

“hampir tiap bulan atau tiap minggu kek ada tempat baru yang saya pergi
foto teman jadi saya langsung muat itu foto dong.terus saya muat foto tu
dapat komentar yang baik yang positif kek cantik dong,manis, terus pake
bahasa inggris yang nice dong. saya di kos hanya pake baju rumah biasa
sih atau daster, baru baru kan saya ada mau ke pantai to teman, saya dari
kos pake celana panjang deng baju rumah to terus naik motor juga pake
itu, sa sampe di pantai ni to saya ganti pake celana pendek cu sudah
dengan baju pantai kan kita ke pantai foto disana terus muat foto di
pantai terus baju rumah celana panjang itu kan tidak nyambung toteman”
(A.M.C, 27 Mei 2021. Waktu 10:54 WITA)

Ketika mengupload foto di facebook tidak hanya untuk

Mengekspresikan diri. Namun, Media Sosial facebook juga dapat menjadi

media sosial hiburan yang memberi kebahagiaan tersendiri di mana dapat

mengunakan fitur bisnis atau promosi, dapat mencari atau menambah relasi yang

baru dengan teman yang baru, baik teman sesama kampus, luar kampus, teman

55
lokal maupun nasional bahkan internasional dan juga sebagai media untuk

membagi momen pribadi yang tentunya informatif dan edukatif. menurut H.S

walaupun biaya yang di dapatkan dari orang tua dan untuk biaya internet sendiri

perbulan 100.000 namun tidak menjadi persoalan bagi H.S asalkan H.S bisa

memberikan informasi yang inofrmatif dan edukatif hal ini di sampaikan oleh

Informan H.S Berikut kutipan wawancaranya :

“saya ketika muat foto biasanya dapat kepuasan tersendiri. Apa


lagi saya biasa muat foto kek tempat wisata begitu atau ada
tempat yang baru to saya kalo pergi biasanya harus muat foto di
fb kan darisitu kita juga sudah sumbangsi promosi itu tempat
wisata sudah ke orang lain biar orang lain ju bisa datang. terus
apalagi saya biasannya ikut kegiatan kek misalnya di kampus
atau luar kampus to dapat teman yang baru tu saya harus muat di
fb itu foto kegiatan dong. biaya dari ortu biasa saya pake untuk
internet tu 100.000 perbulan. intinya kegiatan apa saja mau di
lokal, nasional intinya foto kegiatan saya yang kasih orang
informatif dengan edukatif, kek kegiatan di Genbi, Seminar-
seminar dong dalam kampus terus yang kegiatan di bali banyak
sih ada di fotonya di saya punya fb ( H.S, 31 Mei 2021 Waktu :
16:00 WITA).

Peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama kepada N.A sebagai salah

seorang pengguna media sosial yang sudah cukup lama hampir 9 (sembilan) tahun

menggunakan media sosial facebook dengan biaya internet dari orang tua. N.A

menggunakan biaya internet 85.000 perbulan untuk bermain facebook. Hasil

wawancara antara peneliti dengan N.A :

”beta aktif upload foto begitu biar sonde ada yang kira beta sudah
meninggal. terus beta upload foto pasti banyak yang lihatkan jadi beta
harus persiapan hampir 1 jam dong mau upload ini foto mulai dari beta
cuci muka, tambah beta pake lipstik, sisir rambut, terus beta ada tambah
lagi aplikasi filter di ig biar beta keliatan sonde burik kek jangan
kampung begitu.biaya beta dapat dari orang tua biasanya beta pake
85.000 perbulan tergantung pemakaian ju sih” (N.A 26 Mei 2021 waktu
13 : 38 wita).

56
Dari hasil wawancara antara peneliti dengan ketujuh informan, pada

umumnya semua informan mengatakan hal yang sama bahwa mereka berusaha

menjaga penampilan mereka saat mengupload foto karena ingin

mempresentasikan diri mereka di media sosial facebook.

Kemudian dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis di rumah dan kos

di Oebufu, Oesapa, Penfui, Oepura, dan STIM (19 Mei – 18 Juli 2021) ditemukan

bahwa dalam berpakaian sebelum upload foto para mahasiswa memang hanya

memakai pakaian rumah,kaos oblong, daster, tanpa menggunakan make up, tanpa

lisptik dan tanpa alat kecantikan lainnya, menggunakan bahasa yang biasa saja

tidak rohani, tidak ada kata-kata motivasi dan tidak ada kata bijak. Hal ini

menunjukan bahwa mahasiswa berusaha mengelola kesan mereka sedemikian

rupa sehingga muncul kesan yang baik hadapan anak kos dan di rumah sehingg

tidak memberi pandangan dan penilaian yang buruk kepada mereka.

Sedangkan pengamatan virtual yang di lakukan penulis di setiap akun

Media sosial Facebook Seperti yang terlihat pada gambar 4.1 dari ke-tujuh

informan telah menggenakan alat kecantikan,kata-kata bijak, rohani,romantis,

serta hal teknis lainnya. Berikut gambar hasil observasi virtual.

57
58
Gambar 4.1 Foto User Facebook

Hal ini menunjukan, bahwa mahasiswa sebagai aktor yang melakukan

pengelolaan kesan berhasil menumbuhkan kesan tertentu di depan teman

facebook.

4.3.2 Imppression Management Mahasiswa Jikom Dalam Media Sosial

Facebook

imppression management bisa terjadi pada setiap orang dengan alasan

yang berbeda beda pada setiap individu, dengan Kesan-kesan yang dibangun

dapat diwujudkan melalui berbagai atribut atau simbol yang ada sehingga dapat

memberi tahu orang lain siapa diri kita. Dengan kata lain, melalui atribut dan

simbol yang ada kita berusaha “mengelola” informasi diri kita yang kita berikan

kepada orang lain dan kemudian kesan yang ingin kita ciptakan dalam pemikiran

orang lain sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai dalam penampilan kita.

Seperti hasil wawancara dengan informan 5 N.A.

“ya beta perlu mempersiapkan beta punya penampilan baju, terus beta

pakai lipstik, sisir rambut, apalai mau muat di fb kan harus penampilan

yang bagus biar beta sonde keliatan burik dalam bahasa bima kek jangan

jelek apalai di fb kan kawan banyak na supaya kawan Fb liat beta beda

sedikit“ (Hasil wawancara N.A,Rabu 26 Mei 2021 13;38 WITA.)

Manusia sebagai aktor yang berusaha untuk menggabungkan

karakteristik personal-nya dengan tujuan untuk mencapai dramanya sendiri

dengan mempersiapkan kelengkapan pertunjukan hal ini tentunya bertujuan untuk

59
meninggalkan kesan yang baik pada lawan interaksi. Seperti yang di sampaikan

oleh M.C Informan 1 dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti di kos M.C.

Berikut kutipan wawancara :

yang bagus terus muat foto di fb,saya harus cuci muka dulu,rambut
dulu,”tidak mungkinkan saya belum cuci muka, belum sisir rambut,
belum ganti baju ganti baju dulu kan saya mau muat di fb biar teman fb
liat saya ada perubahan sedikit”(M.C,19 Mei 2021 waktu 13:50 WITA).

Hal yang sama juga di sampaikan oleh A.M.S. informan 5

“Saya mandi bersihkan muka dulu, saya pakai bibir merah dulu sisir
rambut baru saya muat foto di fb karena dalam fb itukan banyak yang liat
otomatis orang kasih saya penilaian kalo saya di rumah tidak kasih naik
foto di fb tidak perlu persiapan begitu begitu” (A.M.C, 27 Mei 2021.
Waktu 10:54 WITA)

Adapun Manajemen kesan yang di lakukan oleh ke tujuh Informan yaitu

Bahasa Verbal. Bahasa Verbal Merupakan sebuah bentuk komunikasi yang

digunakan oleh komunikator kepada komunikan secara lisan melalui kata-kata.

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan peneliti terhadap mahaiswa bahasa

verbal menjadi faktor yang di gunakan oleh ketujuh informan mahasiswa untuk

memanipulasi peran mereka. Berikut kutipan wawancara antara peneliti dengan

salah satu informan :

“ Saya tu ka di kos diam-diam saya tidak omong saya hanya diam-diam


saja karena orang di sekitar tidak perlu tau saya punya masalah.
biasanya tu ka saya ambil hp terus muat foto baru taro kata -kata di fb ko
muat hanya untuk itu kata-kata biasanya satu sampe 2 menit masih pikir juga
sih bisa lebih juga” (M.C,19 Mei 2021 waktu 13:50 WITA).

Hal yang sama juga di sampaikan oleh N.A informan lima (5) bahwa N.A

orangnya tidak suka kata-kata yang romantis, bijak, ia diam saja berbicara dengan

orang tua yang seperlunya saja. Namun karena dengan N.A menggunakan

60
facebook N.A ingin memperlihatkan kata-kata yang romantis,bijak agar terlihat

oleh teman facebooknya. Berikut kutipan wawancara antara peneliti dengan N.A

informan :

“saya di rumah omong dengan orang tua seperlunya saja, biasa saja sonde
bijak, sonde romantis. tapi karena beta muat di fb kan kawan banyak to
jadi beta perlu pake bahasa yang roamantis,bijak biar dong liat” (Hasil
wawancara N.A,Rabu 26 Mei 2021 13;38 WITA.).

Dari hasil pengamatan penulis di rumah dan kos-kosan mahasiswa

pendiam, tidak bijak tidak ada kata-kata motivasi, dan tidak ada kata-kata rohani,

dan romantis yang di komunikasikan oleh mahasiswa. Mereka sering

berkomunikasi yang penting-penting saja mengenai kehidupan sehari-hari. Seperti

menjawab panggilan ibu atau teman kos atau saat cerita mereka hanya menjawab

misalnya “baik teman”, “ Iya Enu,” (panggilan nona untuk orang manggarai),

“Oke beta pi sekarang”, “nanti lagi sedikit e saya pi”. ucapan-ucapan seperti ini

adalah bahasa verbal yang di gunakan oleh mahasiswa untuk mengelola kesan

mereka di rumah dan kos.

Dari hasil pengamatan Virtual yang di lakukan peneliti, peneliti

menemukan bahwa mahasiswa tidak hanya melakukan impression management

dengan pakaian, alat kecantikan dan hal teknis lainnya. Namun, mahasiswa

melakukan impression management dengan kata-kata yang rohani, romantis,

bijak dan kata-kata motivasi. Berikut gambar hasil Observasi Virtual di akun

facebook mahasiswa :

61
62
Gambar 4.2. Caption Gambar user facebook

4.4 Pembahasan Penelitian

4.4.1. Panggung Depan ( Front Stage ) Dan Panggung Belakang ( Back Stage)

Mahasiswa

Menurut Erving Goffman kehidupan sosial dapat dibagi menjadi dua yaitu

“panggung depan” dan “panggung belakang” (Mulyana, 2010 : 116). Seperti yang

di lakukan penulis dalam melakukan penelitian untuk mengetahui panggung

depan yaitu media virtual facebook dan panggung belakang yaitu rumah dan kos-

kosan mahasiwa Ilmu Komunikasi angkatan 2017 dalam mengupload foto di

media sosial facebook dengan hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa

melakukan ketika berada di panggung depan facebook adalah untuk

mempresentasikan diri mereka dengan menggunakan media sosial facebook

sebagai sarana untuk menemukan jati diri mereka. Mahasiswa melakukan

pengelolaan kesan dengan berbagai cara mulai dari cuci muka, ganti baju yang

bagus, menggunakan kaca mata, lipstik, eyeshadow, dan alat kecantikan lainnya

63
serta mencari dan memikirkan kata-kata yang memotivasi, bijak dan rohani ketika

upload foto di facebook. Berdasarkan observasi peneliti yang di lakukan penulis

di rumah dan kos-kosan bahwa mahasiswa jarang cuci muka, jarang sisir rambut,

tanpa lipstik, tanpa celana pendek, namun baju daster, tanpa kacamata dan tanpa

menggunakan baju yang bagus, pendiam, tidak banyak bicara, bicara yang

penting-penting saja.

Dalam bab II kajian teoritik yang di gunakan peneliti menggunakan Teori

Dramaturgi Ervingg Goffman dimana menurut Goffman kehidupan individu

sebagai panggumg sandiwara, lengkap dengan setting panggung dan akting yang

dilakukan oleh individu atau sebagai aktornya. Wilayah depan facebook sebagai

panggung sandiwara bagian depan (front stage) mahasiswa yang ditonton

khalayak sehingga memberikan pesan. Sedangkan wilayah belakang rumah dan

kos-kosan (back stage) mahasiswa atau kamar rias atau tempat pemain sandiwara

(mahasiswa) bersantai, mempersiapkan diri, atau berlatih untuk memainkan

peranya di panggung depan. Panggung depan dan belakang merupakan suatu alat

teatrikal dalam kehidupan mahasiswa. Tanpa di sadari mahasiswa memerankan

dirinya sendiri sebagai tokoh dalam suatu pertunjukan yaitu facebook. Jallaludin

Rakhmat (2013: 95) dalam suatu pertunjukan terdiri dari panggung depan dan

panggung belakang dimana terdapat Front terdiri atas panggung (setting,)

penampilan (appearance), dan gaya bertingkah laku (manner). Dalam kajian

empirik yang di gunakan peneliti sebagai rujukan yang di tulis oleh Loretta

Indrianti Tumbelaka dengan judul “Dramaturgi Dalam Membentuk Citra Melalui

Media Sosial (Twitter) Studi Kasus pada pengguna twitter dikalangan dewasa

64
muda pada tahun 2014 dengan hasil penelitian bahwa seorang individu memiliki

kepribadian ganda,dimana ketika seseorang sedang di twitter ia bisa menjadi

sesosok yang berkarakter berbeda dari di backstage. Berbeda disini bisa menjadi

sangat baik atau jaga image, ada pula yang menunjukan sikap agresifnya untuk

mengangkat citra tertentu yang ia inginkan. Setiap infroman memiliki cara yang

berbeda, pada SK ia akan menulis hal yang sangat menarik untuk dapat mendapat

komentar dari orang lain, atau ia menulis kemalangan dirinya agar mendapat

simpati dari orang yang membacanya. PW memilih untuk menunjukan bahwa C

dirinya sangat bahagia dengan hidup yang ia jalani dan segala yang ia miliki

walaupun sebenarnya ia tetap memiliki masalah didalam hidupnya, hanya ia tidak

membagikan itu di twitter, PM sangat berpikir panjang sebelum menulis sesuatu,

sama seperti FX namun akan berbeda pada FX menggunakan akun twitternya

yang kedua. BB akan menulis hal yang lucu saja, atau ia akan menyajikannya

dengan di bubuhi humor, MJ, lebih memilih menghapus tulisannya sebelum orang

lain membaca. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti hal yang di

temukan dalam melakukan penelitian dari tujuh informan mahasiswa yang di

wawancarai, dan observasi bahwa mahasiswa mengupload foto di facebook

seolah-olah memiliki dua pribadi di mana mahasiswa ketika ingin mengupload

foto di facebook sebagai panggung depan masih mengantikan pakaian, mencuci

muka, menggunakan alat kecantikan lipstick, eyeshadow, kutex, dan mengunakan

kacamata, tanpa hjiab. Sedangkan di rumah dan kos kosan sebagai panggung

belakang berdasrkan observasi non partisipan yang di lakukan mahasiswa tanpa

65
menggunakan pakaian yang bagus, bahkan mengenakan daster, tanpa kacamata,

tanpa lipstik, tanpa cuci muka, tanpa eyeshadow dan alat kecantikan lainnya.

4.4.1.1 Impression Management Panggung Depan Dan Panggung Belakang

Mahasiswa

Dalam Perspective Dramaturgi, kehidupan manusia ibarat teater, interaksi

sosial yang mirip dengan pertunjukan diatas panggung, yang menampilkan peran-

peran yang di mainkan aktor. Impression Management secara umum didefinisikan

sebagai presentasi diri (self presentation) dalam peran-peran tersebut aktor dalam

penelitian ini mahasiswa memproyeksikan dirinya dengan cara mengelola kesan

sesuai yang mahasiswa inginkan. Pada proses tersebut pengelolaan kesan mulai

dari mahasiswa mempersiapkan alat untuk upload foto mulai dari belum cuci

muka untuk mengupload foto harus cuci muka, memakai baju yang bagus,

memakai bibir merah, eye shadow, kutek, dan alat, tempat hal teknik lainnya serta

gaya bahasa yang digunakan. Cara tersebut disebut Goffman dengang pengelolaan

kesan (Impression management), yaitu cara yang dipakai aktor untuk

menanamkan kesan kepada para penonton untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti

pakaian yang mereka kenakan, rumah mereka, cara berbicara, gaya bahasa, riasan

wajah dan lain-lain. Individu mengelola informasi yang kepada individu lain

(Ansari dan Handoyo, Jurnal UNESA, vol.3, 2015:02). Impression Management

sangat di butuhkan agar dapat tersampaikannya kesan dengan baik bagi penonton

di dalam dalam media sosial facebook. Menurut Goffman Dalam buku Dedy

Mulyana (2002:1120-113) Drama kehidupan, sosial sehari-hari dan produksi

teater menggunakan teknik yang sama,aktor sosial, seperti aktor teater,

66
bergantung pada busana, make up, pembawaan diri, pernak-pernik, dan alat

dramatik lainnya untuk memproduksi pengalaman dan pemahaman realitas yang

sama.

4.4.1.2 Impression Management Panggung Depan Mahasiswa

Panggung depan merupakan salah satu sisi atau bagian dari individu yang

ingin di tampilkan dan di ketahui oleh orang lain. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan penelitian di panggung depan yaitu media sosial facebook.

Berdasarkan hasil peneltian facebook digunakan mahasiswa bukan hanya sebagai

media komunikasi, informasi dan hiburan namun facebook juga di gunakan

sebagai media untuk melakukan presentasi diri. Hal ini sejalan dengan Smith dan

Sanderson ( 2015) dalam jurnal psikologi oleh Nurul Aiyuda dan Nandy Agustin

Syakaroath pada tahun 2019 bahwa dalam presentasi diri secara online individu

perlu memiliki kemampuan kesan secara virtual. Individu yang menggunakan

media sosial cenderung menampilkan diri secara positif. Hal yang sama juga

ditemukan Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa Mahasiswa

sebelum mengupload foto di facebook mahasiwa masih melakukan persiapan

mulai dari menganti baju yang bagus, memakai bibir merah, eye shadow, kutek,

dan alat, tempat hal teknik lainnya seperti tempat dan suasana serta aplikasi lain

untuk modif foto yaitu filter instagram, pic art, inshot, dan lightroom untuk

67
membantu edit foto lebih bagus dan efek lebih terang dari aslinya, kata kata yang

bijak, memotivasi sehinga kesan yang di sampaikan terlihat oleh teman di virtual.

Dalam Jurnal yang di tulis oleh Della Amanda dengan judul “ Penggunaan Media

Sosial Pada Ibu Rumah Tangga Dalam Tinjauan Dramaturgi Di Kota Surabaya”

Ia ingin Meneliti pengelolaan kesan yang di tampilkan dalam kehidupan sehari-

hari dalam media sosial dalam hasil penemuannya di panggung depan bahwa

untuk menunjang penampilan diri dengan memberikan penampilan pakaian yang

sempurna mengupload foto yang bagus di tambah dengan penggunaan aplikasi

untuk memodifikasi foto, edit foto sebagai tampilan untuk di lihat oleh pengguna

lainnya seperti aplikasi beautyplus. Sehingga penulis menyimpulkan bahwa sang

aktor berhasil memainkan perannya di panggung depan dengan membawa

berbagai alat dengan setinggan yang lengkap di tampilkan kepada penonton.

4.4.1.3 Impression Management Panggung Belakang Mahasiswa

Impression Management yang di tampilkan oleh mahasiwa dalam

kehidupan mereka bagian panggung belakang yaitu kehidupan mereka sehari-hari

baik di kos maupun rumah mahaiswa yang peneliti lakukan. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan kehidupan sehari-hari mereka berbeda dengan

kehidupan di dunia maya dimana mahasiswa jarang memakai bibir merah, eye

shadow, kutek, dan alat kecantikan lainnya dan pendiam. Berdasarkan Skripsi

yang di ambil penulis sebagai rujukan di di tulis oleh Jita Wanodya bahwa

68
kehidupan asli kita di panggung belakang di mana tidak ada orang yang melihat

atau tidak ada penonton, sehingga kita dapat berperilaku bebas tanpa

memperdulikan bagaimana perilaku yang harus kita bawakan atau dengan kata

lain pada panggug belakang ini adalah area privat yang tidak boleh dilihat

penonton Panggung belakang ini juga merupakan tempat kehidupan asli sang

aktor di mana tidak ada yang tahu bagaimana sikap atau pribadi aktor yang

sesungguhnya. Hal senada di sampaikan oleh Mulyana (2008:116) Di area ini

audiens atau masyarakat tidak diperbolehkan masuk atau terlibat karena semua

rahasia dan rancangan kesan-kesan yang akan mereka tampilkan ada di wiliyaha

ini (Mulyana, 2008:116).

4.4.2 Impression Management Mahasiswa

Pengelolaan kesan atau Impression Management adalah teknik yang di

gunakan aktor untuk memupuk kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk

mencapai tujuan tertentu. Oleh karenanya, setiap orang melakukan pertunjukan

bagi orang lain sehingga ia menjadi aktor yang menunjukan penampilannya untuk

membuat kesan bagi lawannya. (Goffman dalam Mulyana, 2013 :102-103.

Berdasarkan Hasil penelitian menunjukan mahasiswa Pada umumnya setiap

mahasiswa melakukan impression management agar mereka bisa di terima oleh

orang lain mulai dari mencuci muka, menggunakan baju yang bagus, memakai

peralatan kecantikan (Eyeshadow, lipstik, kutex, mencari tempat foto yang bagus,

dan menggunakan filter dari aplikasi lain untuk lebih cantik ketika upload foto,

menyiapkan kata-kata motivasi,bijak dan rohani. Dengan Pengelolaan kesan yang

mahasiswa lakukan diharapkan tumbuh pada orang lain melalui sebuah

69
pertunjukan diri yang mengalami setting di hadapan khalayak. Sebagaimana di

sampaikan (mulyana, 2010 : 116) upaya individu untuk menumbuhkan kesan

tertentu di hadapan banyak orang dengan cara membatasi dan menata perilaku

mereka agar orang lain memaknai identitas mereka sesuai dengan apa yang

diinginkan.

Dalam penelitian yang di lakukan peneliti mahasiswa ilmu komunikasi

angkatan 2017 melakukan impression management diam, tanpa banyak bicara,

mencuci muka, menyisir rambut, menggunakan alat make up, tempat atau lokasi

yang bagus dan di tambah dengan berbagai alat kecantikan lainnya untuk terlihat

cantik oleh teman facebook ketika mengupload foto di media sosial facebook. Hal

ini terdapat dalam referensi jurnal yang diambil oleh penulis yang di tulis oleh

Elis Alfiyah, Raudlatul Jannahdi pada tahun 2014 dengan judul “Analisis

Manajemen Kesan Pengguna Facebook (Analyis of impression management of

facebook Users) dimana dalam penelitian ini informan mememiliki kesan agar

terlihat cantik melalui foto profil yang di gunakan oleh sebagian besar users

facebook biasannya mengambarkan dirinya mulai dari pakaian, make up, setting

tempat, lokasi yang di anggap baik , foto yang telah melalui pertimbanga-

pertimbangan untuk di muat yaitu foto yang bagus sehingga mendukung

kesannya, Ekspresi-ekspersi yang telah sengaja dibentuk agar meyakinkan dan

memperkuat kesan dihadapan orang lain.

Berdasarkan Penelitian yang di lakukan peneliti mahasiswa ilmu

komunikasi angkatan 2017 melakukan proses komunikasi dengan pengelolaan

kesan untuk mencapai tujuan komunikasi dengan menggunakan media sosial

70
facebook karena media pertama yang di gunakan oleh mahasiswa untuk

melakukan presentasi diri. Berdasarkan hasil wawancara, observasi yang di

lakukan peneliti mahasiswa melakukan komunikasi menggunakan media sosial

facebook karena facebook memiliki jangkauan komunikasi yang luas tanpa di

batasi oleh ruang dan waktu,mudah menjalin relasi antara orang tua, teman dekat

maupun teman yang berjauhan serta dapat menambah teman dari berbagai daerah,

negara bahkan internasional seperti yang di katakan Onong Uchayana Effendy

(2001 :12) proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan

oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai

media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang

komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya

karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh dan

jumlahnya banyak.

Individu melakukan manajemen kesan melalui media sosial facebook

dengan melakukan proses komunikasi sekunder menggunakan media sosial

facebook mahasiswa sebagai komunikator berharap adanya feedback dari teman

virtual facebook terhadap setiap kesan yang di tampilkan oleh individu. Menurut

Effendi, Onong 2003 : 55 fungsi komunikasi sendiri merupakan memberi

informasi, dan mempengaruhi audience. Berdasarkan Penelitian melalui

wawancara dan Observasi Virtual yang di lakukan Peneliti informan mendapatkan

feedback dan adapun respon dari audience dari teman facebook mahasiswa mulai

dari komentar tertulis, berupa pujian maupun “candaan”, komentar emoticon

Love, takjub, sedih, suka, dan stiker yang ada di facebook Sehingga tercapailah

71
tujuan komunikasi mahasiswa melalui pengelolaan kesan yang di sampaikan

dalam facebook.

Berdasarkan hasil penelitian Media sosial Facebook pada mahasiswa,

selain digunakan sebagai alat komunikasi namun dipakai oleh mahasiswa ilmu

komunikasi undana angkatan 2017 sebagai sarana untuk menunjukkan eksistensi

diri melalui setiap upload foto di facebook baik perhari, minggu dan bulan. Dalam

Mulyana (2006:112) bahwa menurut Goffman ketika orang-orang berinteraksi,

mereka ingin menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima orang lain.

Upaya ini di sebut sebagai pengelolaan kesan impression management, yaitu

teknik yang di gunakan untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi

tertentu untu mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini mahasiswa memanfaatkan

media sosial sebagai sarana untuk melakukan prsentasi diri di facebook untuk

mencapai tujuan tertentu. Fieseler dan Ranzini (2015) menjelaskan bahwa

kehadiran media sosial sekarang ini memberikan lebih banyak ruang bagi individu

untuk mempresentasikan dirinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu

tersebut, dengan kata lain bahwa media sosial sekarang ini tak ubahnya sebuah

taman bermain bagi penggunanya dalam mengekspresikan dirinya. Popularitas

penggunaan media sosial di kalangan generasi muda abad ini tidak terlepas dari

fungsinya yang mampu menjadi sarana presentasi diri guna mendukung adanya

sebuah eksistensi pribadi sebagai manusia. Selain itu juga para mahasiswa

menggunakan media sosial untuk mendapatkan perhatian dari orang lain akan

eksistensi diri mereka yang dikonstruksikan lewat media sosial (Herring &

Kapidzic,2015).

72
Berdasarkan wawancara peneliti Mahasiswa melakukan presentasi diri

melalui media sosial facebook karena facebook sendiri merupakan media pertama

yang di gunakan oleh mahasiswa dan banyak pertemanan mulai dari teman SD,

SMP, SMA dan bahkan sampai di PT, sehingga makin banyak untuk melihat

setiap postingan foto makin besar untuk menambah foto dan caption yang dilihat

dan disukai. Selain itu facebook juga mudah untuk menambahkan teman baik di

lokal, nasional, dan internasional sehingga setiap foto yang di upload di facebook

bisa di lihat oleh semua orang. Menurut (Herring & Kapidzic,2015) mahasiswa

menggunakan media sosial untuk mendapatkan perhatian dari orang lain akan

eksistensi diri mereka yang dikonstruksikan lewat media sosial (Herring &

Kapidzic,2015). Presentasi diri mahasiswa ilmu komunikasi tidak hanya di

lakukan di dunia nyata namun dalam dunia Virtual dalam Ansari dan Handoyo

(Jurnal UNESA, vol.3, 2015:02) menyebutkan bahwa presentasi yang ingin kita

lakukan sebagai sebuah bentuk eksperimen atau percobaan terhadap identitas diri

bisa kita lakukan atau terapkan pada media sosial.

73
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian analisa hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka

peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Mahasiswa menjalani kehidupan di dua panggung yang berbeda. Mahasiswa

dalam hal ini saat berada di panggung depan yaitu dunia virtual facebook

dengan memanipulasi berbagai symbol. Dimana Mahasiswa mengelola kesan

mereka melalui cara berpakaian yang “Berlebihan” dengan kesan mewah dan

serta riasan wajah atau Make up yang mencolok dan menggunakan bahasa

yang memotivasi,bijak dan rohani ketika mengupload foto di facebook.

Mahasiswa tanpa melakukan pengelolaan kesan saat mereka berada di

panggung belakang mahasiswa menunjukan karakter mereka yang sebenarnya

yang tanpa memakai pakaian yang mewah, seadanya dan tanpa riasan wajah

dan alat kecantikan lainnya, tanpa banyak bicara, berbicara yang penting dan

perlunya saja disini mahasiswa tidak lagi memanipulasi simbol-simbol untuk

mencapai tujuan tertentu.

74
2. Mahasiswa Melakukan Impression Management dengan menggunakan

berbagai atribut mulai dari persiapan cuci muka, menggunakan lipstik,

menganti pakaian yang bagus (celana pendek), baju Yuken, Kacamata,

memiliki bahasa verbal yang bijak, rohani dan motivasi sehingga mahasiswa

terlihat tampil beda oleh khalayak.

5.2. Saran

Dalam sebuah penelitian seorang peneliti harus mampu memberi masukan

berupa saran-saran yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan

penelitian ini. Adapun saran-saran dalam penelitian ini, antara lain :

5.2.1 Saran Akademis

Dalam penelitian yang penulis tulis ini, belum dapat membahas secara

mendalam terkait dengan bahasan tentang Impression Management mahasiswa di

panggung depan dan belakang dalam penggunaan facebook. Maka dari itu untuk

penelitian berikutnya agar dapat melengkapi kekurangan dalam penelitian ini,

sehingga bisa lebih detail lagi dalam pembahasannya.

5.2.2 Saran Praktis

Dalam Penelitian ini peneliti belum melakukan Penelitian dalam media

sosial facebook di story Facebook. Oleh karena itu peneliti mengharapkan peneliti

selanjutnya melakukan penelitian di story facebook sehingga dapat memperkaya

hasil penelitian.

75
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Cangara Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT

GrafindoPersada.

Denis McQuail. (1997). Teori Komunikasi Massa suatu Pengantar. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Effendy, Onong Uchjana. (2009). Human Relations dan Public Relations

Bandung: Mandar Maju. Hal 11-16

Effendy, Onong Uchjana. (2011). Ilmu Komunikasi Dan Praktek. Bandung : Pt

Remaja Rosdakarya. Hal 14

Fieseler, C. & Ranzini, G. (2015). The Networked Communications Manager: a

Typology of Managerial Social Media Impression Management Tactics.

Corporate Communications: An International Journal, Vol. 20 Issue: 4,

pp.500-517.

Goffman, Erving. (1959). The Presentation Of Self In Everyday Life. New York :

Doubleday Anchor Garden City.

Herring, S.C & Kapidzic, S. (2015). Teens, Gender, and Self-Presentation in

Social Media. (Forthcoming, 2015). In J. D. Wright-(Ed.), -International

76
encyclopedia of social and behavioral sciences, 2nd edition.-Oxford:

Elsevier.

Hidayat N Dedy. (2003). Paradigma Dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik

Klasik. Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Indonesia. Jones,

E. E., & Pittman, T. S. 1982 Toward A General Theory Of Strategic Self-

Presentation. In J. Suls (Ed.), Psychological Perspectives On The Self,

Vol.1, Pp. 231-262.

Juling Wang. (2016). Literature Review On The Impression Management In

Corporate Information Disclosure,: (Jinan University, Guangzhou, China)

Dalam Jurnal Modern Economy,

Kivisto, Peter And, Pittman, Dan. 2009. Goffman’s Dramaturgical Sociology:

Personal Sales And Service In A Commodified World. Pine Forge Press:

Hal. 271-297.

M. Leo Agung. (2011). Berinternet dengan Facebook dan Twitter untuk Pemula.

Yogyakarta: Penerbit Andi dan Madcoms.

Martaekadita, Dkk. (2016). Journal E-Proceeding Of Management : Vol.3, No.3

Maulida, Rizka.( 2017). Strategi Pemberitaan Melalui Media Sosial Instagram

Mengenai Citra Kepolisian. Bandung: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Universitas Pasundan

Moleong, Lexy J.(2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

onong Effendi, 2003.Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya

Bakti,Bandung, Rosdakarya.

Morissan, M.A. (2010). Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia.

77
Mulyana Dedy. (2002). Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Hal 112-113

Mulyana Dedy. (2010). Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mulyana Dedy. (2013). Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mulyana Dedy. (2003). Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif; Paradigma Baru

Ilmu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nasrullah, R. (2011). Konstruksi Identitas Muslim Di Media Baru. Jurnal

Komunika, Volume 5, No. 2, Hlm. 221-234.

Nasrullah, Rulli. (2017). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, Dan

Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Rahkmat Jallaludin.( 2013). Psikologi Komunikasi. Bandung :PT Remaja

Rosdakarya Hal 95

Ritzer, George Et Al.( 2004). Teori Sosiologi Modern . Jakarta: Prenada

Soerjono, Soekanto. Teori Sosiologi: Tentang Pribadi Dalam Masyarakat. Ghalia

Indonesia. Jakarta Timur. Cetakan Pertama. Hal.127-133.

Sugiyono, (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Turner, West. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis Dan Aplikasi.

Jakarta: Salemba Humanika.

Wagiyo, Dkk. (2004). Teori Sosial Modern. Jakarta : Universitas Terbuka.

78
Karya Ilmiah

Aeni, Nur.2018.“Impression Management Profesi Dragqueen di moonlight

Discotheque”. Skripsi.Banten : Kampus Sultan Ageng Tirtayasa

Aiyuda, Nurul dan Syakarofath Nandy Agustin. 2019. Presentasi Diri Di Media

(Instagram dan Facebook) Sebuah Literature review. Jurnal

PSHYCHOPOLYTAN, Vol.2 No.2, Februari 2019

Anasari Novi, dan Pambudi Handoyo Media Sosial Sebagai Panggung Drama

( Studi Deskriptif Presentasi Diri Pengguna Twitter di Kalangan Mahasiswa

Unesa). Jurnal Paradigma. Volume 03.Nomor 03.Tahun 2015

Ciraci,F. (2013). “Mitologie 2.0 Digital Platforms And Umbrella”, H-Ermes.

Journal Of Communication, Vol. 1,No. 1,Pp.109-126.

Elis Alfiyah dan Raudlatul Jannah. 2014. Analisis Manajemen Kesan Pengguna

Facebook ( Analysis Of Impression Management Of Facebook Users ).

Jurnal e-SOSPOL . NO.1 Vol 1.Januari Hal 67-80

Novi Anasari dan Pambudi Handoyo. 2015.

Smith, L.R Dan Sanderson J. (2015). I’M Going To Instagram It An Analysis of

Athlete Self on Instagram. Journal of Broadcasting and electronic Media ,

59 (2), 342-358.

79
Tamatur,Yosefiani Dewi. 2019.“Pengelolaan Kesan Pekerja Seks (Studi

Dramaturgi Pada Pekerja Seks Di Lokalisasi Karang Dempel Kota

Kupang)”. Skripsi. Kupang:Program Studi Ilmu Komunikasi,Universitas

Nusa Cendana.

Tumbelaka, Loretta Indrianti.2014.” Dramaturgi Dalam Membentuk Citra

Melalui Sosial Media Twitter.(Studi Kasus Pada Pengguna Twitter

Dikalangan Dewasa Muda). Skripsi. Jakarta: Program Studi Ilmu

Komunikasi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Wanodya, Jita interaksi sosial di media sosial dalam Perspektif Dramaturgi

( Studi Kasus Pengguna whastaap dan Instagram Kelompok Ibu-Ibu Seven

Squad di SD Ruhama ). Skripsi. Jakarta: Program Studi Sosiologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sumber Internet

(https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2020. (diakses

pada tanggal 27/01/19:20 WITA )

(https://id.wizcase.com/blog/23-statistik-mengagumkan-pada-internet-dan-media-

sosial/di akses pada tanggal 28/01/21 pada jam 16:59 )

(https://kumparan.com/kumparantech/jumlah-pengguna-internet-indonesia-tahun-

2020-capai- 196-7-juta. diakses pada tanggal 27/01/2021 pukul 16:37

WITA)

(https://romeltea.com/pengertian-bahasa-tubuh-dan-contohnya-dalam-

komunikasi/) (DI akses pada tanggal 20/07/2021 16 :56 wita)

80
Apjii. (2020). Laporan Survei: Penetrasi Dan Profil Pelaku Pengguna Internet

Indonesia.Retrievd From Https://Apjii.Or.Id/Survei.

Jikom.undana.ac.id ( Di akses pada tanggal 24 Juni 2021 09 : 10 wit

LAMPIRAN

81
PANDUAN WAWANCARA

Identitas Informan

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat / Lokasi Wawancara :
Tanggal Wawancara :
Waktu Wawancara :
Status :

Pertanyaan untuk Fokus wawancara : Panggung depan

1. Mengapa menggunakan media sosial facebook?


2. Sudah berapa lama anda memakai Facebook?
3. Apa keuntungan (manfaat) dan kerugian dalam menggunakan Facebook?
4. Fitur apa saja yang kamu gunakan di facebook?
5. Berapa lama waktu dalam menggunakan facebook?
6. Biasannya mengupload foto berapa kali ?
7. Mengapa upload di facebook?

82
8. Gaya pakaian apa saja yang digunakan saat ambil gambar untuk upload di
facebook ?
9. Apakah ada pakaian khusus untuk berfoto alasannya?
10. Tempat yang digunakan untuk foto alasannya?
11. Apakah ada tempat khusus sebelum upload foto?
12. Situasi seperti apa biasannya yang digunakan untuk foto, apakah ada situasi
khusus mengapa?
13. Komentar apa saja yang diberikan ?
14. Bagaimana perasaan kamu terkait foto yang di upload?

Pertanyaan untuk Fokus wawancara : Panggung belakang

1. Apakah ada persiapan khusus untuk upload foto?

2. Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk caption?

3. Apakah ada kalimat atau atau kata-kata atau ekspresi khusus dalam

upload foto alasannya?

4. Apakah ada aplikasi khusus yang digunakan sebelum mengupload

foto.apakah itu dari facebook atau dari aplikasi pihak ke tiga? Mengapa

pakai aplikasi tersebut?

5. Apakah pernah terpikir ketika kamu tidak upload foto dan merasa

ketinggalan informasi. Ya. Mengapa? Tidak. Mengapa?

6. Bagaimana penampilan anda ketika berada diluar dunia virtual

facebook? Mengapa?

7. Adakah perubahan gaya hidup sebelum dan sesudah menggunakan

Facebook ketika dunia nyata? Ya.mengapa? Tidak.mengapa?

83
Transkrip Wawancara
Informan 1 : Milda S Carlus

P. Mengapa menggunakan media sosial facebook?

I. Agar kita bisa menjangkau imformasi dengan orang yang berjauhan dapat saling

berbagi informasi, juga bisa mengetahui perkembangan iptek di dalam negeri

maupun luar negeri.

P. Sudah berapa lama anda memakai facebook?

I. Dari smp kelas 07 hingga di kuliah kira-kira sepuluh tahun.

P. Apa keuntungan (manfaat) dan kerugian dalam menggunakan facebook?

i. Keuntungan dari bermain facebook itu mudah mendapatkan informasi.

Sedangankan kerugiannya itu mudah terpengaruh dengan berita hoax,

pemborosan waktu dan boros biaya khususnya pulsa internet cepat habis.

P. Fitur apa saja yang kamu gunakan di facebook?

84
I. Fitur di fb yang saya gunakan itu: fitur siaran langsung, foto sampul, foto

profil, unggahan seluler, status, dan marketplace atau fitur bisnis di fb.

P. Berapa lama waktu dalam menggunakan facebook?

I. Saya gunakan waktu tuk bermain fb 3-4 jam sehari, tergantung bisa lebih.

P. Biasannya mengupload foto berapa kali ?

I. Saya biasa upload foto 1 minggu satu kali.

P. Mengapa upload di facebook?

I. Karena aplikasi facebook sendiri aplikasi yang mendunia dan mudah juga di

gunakan, terus pertemanan saya di facebook juga banyak. Ada teman dari

sd,smp,sma, terus ada yang kenalan di fb dan sekarang teman kuliah.

P. Gaya pakaian apa saja yang digunakan saat ambil gambar untuk upload di

facebook ?

I. Kalo untuk ini biasanya tergantung situasi dan kondisi. Misalnya : kalo saya

menggunakan pakaian yang sopan,rapi pada hari minggu begitu saya upload foto

di fb.

P. Apakah ada pakaian khusus untuk berfoto alasannya?

I. Ada. Misalnya saya ke pantai tentunya saya berbusana yang terkesan santai

pakaian pantai dan terbuka, alasannya, ya karena di pantai biar orang liat terkesan

lebih santai dan sopan.

P. Tempat yang digunakan untuk foto alasannya?

85
I. Biasa saya foto di pantai, rumah, sawah, gereja, dan bukit. Alasannya, supaya

jadi moment diabadikan.

P. Apakah ada tempat khusus sebelum upload foto?

I. Tidak ada. Alasannya, setiap foto yang diupload di fb tergantung situasi dan

tempatnya.

P. Situasi seperti apa biasannya yang digunakan untuk foto, apakah ada situasi

khusus mengapa?

I. Situasi tergantung lagi, situasinya khusus. Misalnya, ketika saya ke gedung

gereja ya itu sudah satu situasi khusus karena ibadah ini dilakukan dalam satu

minggu satu kali.

P. Komentar apa saja yang diberikan ?

i. Komentar yang diberikan itu beragam mulai dari komentar tertuli. Misalnya.

Manis enu, bagus enu dlls. Terus komentar pake emoticon, baik itu love, sadness,

senang, like, peduli,.

P. Bagaimana perasaan kamu terkait foto yang di upload. Alasannya?

I. Saya merasa senang, merasa puas. Alasannya saya merasa di fb bahwa ada

orang yang bisa mencintai apa yang saya upload di fb.

P. Apakah ada persiapan khusus untuk upload foto. Alasannya?

I. Ya ada. Alasannya, saya mencari suasana tempat dan pencahayaan yang

bagus agar hasil pemotretan fotonya maksimal.

P. Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk caption?

I. Saya gunakan waktu satu sampai dua menit untuk caption.

86
P. Apakah ada kalimat atau atau kata-kata atau ekspresi khusus dalam upload

foto. Alasannya?

I. Ada. Alasannya, karena ketika saya mengupload foto tergantung dari suasana

dan kondisi foto yang foto.

P. Apakah ada aplikasi khusus yang digunakan sebelum mengupload

foto.apakah itu dari facebook atau dari aplikasi pihak ke tiga? Mengapa pakai

aplikasi tersebut?

I. Ada aplikasinya. Kadang saya pake isntagram. Alasannya karena di dalam

ig ada filter foto agar terlihat lebih cantik sehingga saya lebih percaya diri

untuk upload foto di fb.

P. Apakah pernah terpikir ketika kamu tidak upload foto dan merasa

ketinggalan informasi. Ya. Mengapa? Tidak. Mengapa? Alasannya.

I. Ya pernah saya kepikir. Alasannya. Karena saya tidak ingin ketinggalan

informasi yang update dan upgrade.

P. Bagaimana penampilan anda ketika berada diluar dunia virtual facebook?

Mengapa?

I. Perbedaan penampilan di dunia nyata sama virtual fb berbeda. Karena apa

yang terjadi, saya lakukan di dunia nyata tidak selamannya saya upload di

media sosial fb begitupun sebaliknya. Misalkan saya menangis tidak mungkin

saya upload foto menangis.

P. Adakah perubahan gaya hidup sebelum dan sesudah menggunakan facebook

ketika dunia nyata? Ya.mengapa? Tidak.mengapa?

87
I. Ya ada. Sebelum pake fb itu saya gaya biasa misalkan dalam pakaian. Dulu

saya belum bermain fb atau liat orang punya baju di fb saya belum gaya seperti

sekarang. Nah setelah saya pakai fb saya liat orang punya foto di fb tanpa sadar

saya juga sudah mengikuti fashion orang tersebut.

Informan 2 Marsiana Y. Reri

P. Mengapa menggunakan media sosial facebook?

I. Saya pake fb supaya saya bisa mendapatkan informasi dari keluarga, teman,

dan juga mempermudah untuk melakukan komunikasi.

P. Sudah berapa lama anda memakai facebook?

I. Saya pake fb dari kelas 8 smp sampai kuliah sekarang kira kira sudah 9 tahun.

P. Apa keuntungan (manfaat) dan kerugian dalam menggunakan facebook?

I. Manfaat yang saya dapat dari pakai fb itu pertama saya dapat dengan mudah

mendapatkan informasi dan mempermudah untuk melakukan komunikasi dari

teman, keluarga yang jauh, dan dapat teman dari luar kawan dunia nyata.

Kerugian dari pakai fb sendiri itu paket data cepat habis jadi pengeluaran juga

besar. Terus dapat informasi yang hoax.

P. Fitur apa saja yang kamu gunakan di facebook?

I. Fitur siaran langsung, foto sampul, foto profil, unggahan seluler, status, dan

marketplace atau fitur bisnis di fb

P. Berapa lama waktu dalam menggunakan facebook?

I. Saya biasa dalam satu hari bisa pake 5-6 jam tuk bermain fb

88
P. Biasannya mengupload foto berapa kali ?

I. Biasanya saya upload foto dalam 1 minggu satu foto.

P. Mengapa upload di facebook?

I. Saya upload foto di fb karena di fb saya punya teman banyak biar teman di fb

juga lihat foto terbaru saya yang saya upload.

P. Gaya pakaian apa saja yang digunakan saat ambil gambar untuk upload di

facebook ?

I. Saya pake gaya pakaian untuk upload foto pakaian rumah, baju terusan, rok

dengan kemeja, dan pakaian adat daerah.

P. Apakah ada pakaian khusus untuk berfoto alasannya?

I. Saya tidak ada pakaian khusus. Alasannya saya foto sesuai dengan aktifitas

saya.

P. Tempat yang digunakan untuk foto alasannya?

I. Saya cuman di kos. Alasannya saya jarang keluar dari kos.

P. Apakah ada tempat khusus sebelum upload foto?

I. Tidak ada tempat khusus, alasannya saya jarang keluar tuk foto hanya di kos

saja.

P. Situasi seperti apa biasannya yang digunakan untuk foto, apakah ada situasi

khusus mengapa?

89
I. Situasinya sepi kayak di kos. Alasannya supaya jangan dilihat orang banyak

P. Komentar apa saja yang diberikan ?

I. Ada komentar tertulis biasanya ada yang komentar cantik, manis, mantap.

Terus pake komentar emoji stiker love, sedih, kecewa, dan like.

P. Bagaimana perasaan kamu terkait foto yang di upload. Alasannya?

I. Saya senang, karena saya mendapatkan komentar yang positif dari foto yan saya

upload.

P. Apakah ada persiapan khusus untuk upload foto.alasannya?

I. Iya ada. Saya biasanya masih sisir rambut tuk upload foto. Alasannya biar orang

liat foto di fb tidak jelek.

P. Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk caption?

I. Saya 1-2 menit untuk taruh caption .

P. Apakah ada kalimat atau atau kata-kata atau ekspresi khusus dalam upload foto

alasannya?

I.iya ada kalimat khusus. Karena saya ingin upload foto menyampaikan sesuai

dengan perasaan dan situasi yang saya alami.

P. Apakah ada aplikasi khusus yang digunakan sebelum mengupload foto.apakah

itu dari facebook atau dari aplikasi pihak ke tiga? Mengapa pakai aplikasi

tersebut?

90
I. Ada aplikasi pihak tiga yaitu instgram. Karena efek dari kamera aplikasi ig lebih

bagus filternya dari pada aplikasi lain. Misalnya mata kita lebih glowing.

P. Apakah pernah terpikir ketika kamu tidak upload foto dan merasa ketinggalan

informasi. Ya. Mengapa? Tidak. Mengapa? Alasannya.

I. Ia ada kepikiran begitu. Karena kalo saya tidak posting foto atau unggah foto

saya rasa kuno atau kayak ketinggalan info khususnya tuk upload foto terbaru

saya.

P. Bagaimana penampilan anda ketika berada diluar dunia virtual facebook?

Mengapa?

I. Saya penampilan biasa-biasa saja apa adanya.

P. Adakah perubahan gaya hidup sebelum dan sesudah menggunakan facebook

ketika dunia nyata? Ya.mengapa? Tidak.mengapa?

I. Ia ada perubahan gaya saya sebelum pake fb itu saya tidak tau gaya berfoto

yang modern. Saya foto upload foto polos saja. Tapi setelah pake fb saya ikut

gaya atau tren gaya foto misalnya foto angkat 2 jari, topang dagu dll.

Informan 3 Thresia R.Sia Mallen./

P. Mengapa menggunakan media sosial facebook?

91
I. Saya pakai aplikasi supaya bisa menambah teman, wawasan, mudah

memperoleh informasi, bisa melakukan komunikasi jarak jauh dengan keluarga,

teman.

P. Sudah berapa lama anda memakai facebook?

I. Dari 2017 waktu tamat sma saya mau kuliah di kupang. Sudah hampir 4

tahun.

P. Apa keuntungan (manfaat) dan kerugian dalam menggunakan

facebook?

I. Keuntugan nya itu bisa menambah teman, wawasan, mudah memperoleh

informasi, bisa melakukan komunikasi jarak jauh dengan keluarga, teman.

Kerugian saya biasa lupa waktu tuk lakukan hal yang penting, mendapatkan info

yang hoax, mendapat pelecehan di fb, dan membeoroskan waktu dan biaya.

P. Fitur apa saja yang kamu gunakan di facebook?

I. Fitur siaran langsung, foto sampul, foto profil, unggahan seluler, status,

dan marketplace atau fitur bisnis di fb.

P. Berapa lama waktu dalam menggunakan facebook?

I. Biasa dalam sehari saya 6 jam untuk bermain fb.

P. Biasannya mengupload foto berapa kali ?

92
I. Tiga minggu sekali baru saya upload foto.

P. Mengapa upload di facebook?

I. Saya upload foto di fb karena banyak teman di fb dan banyak like foto

saya di fb.

P. Gaya pakaian apa saja yang digunakan saat ambil gambar untuk upload

di facebook ?

I. Biasanya pakai baju terusan, baju dalam dan jeket, baju bola

P. Apakah ada pakaian khusus untuk berfoto alasannya?

I. Tidak ada. Alasannya karena lebih suka apa adannya pakaian yang di

pakai ya itu bisa foto dan ambil.

P. Tempat yang digunakan untuk foto alasannya?

I. Pantai dan kos. Alasannya karena ingin memberi informasi kepada

teman di fb bahwa saya sedang berada di lokasi ini saat ini.

P. Apakah ada tempat khusus sebelum upload foto?

I. Ada tempat khusus saya biasa foto yaitu pantai. Alasannya di pantai bisa

menikmati sun set dan kesan tersendiri di sana.

P. Situasi seperti apa biasannya yang digunakan untuk foto, apakah ada

situasi khusus mengapa?

93
I. Sepi tapi harus memberikan sesuatu yang baik. Misalnya saya foto di

pantai pas sun set tapi harus sepi. Karena sedikit insecure dengan penampilan.

P. Komentar apa saja yang diberikan ?

I. Biasanyaa ada komentar tertulis bagus atau ada yang bilamg tambah

kurus dll. Ada juga komentar emoji like dan love paling banyak.

P. Bagaimana perasaan kamu terkait foto yang di upload. Alasannya?

I. Kadang senang kadang tidak. Alasannya ada foto yang di upload tapi

ada yang komentar tidak baik.

P. Apakah ada persiapan khusus untuk upload foto.alasannya?

I. Ia ada. Misalnya catok rambut, pakai lipstik, ganti baju yang

bagus.alasannya biar teman di fb liatkan sedikit berubah terkesan bagus.

P. Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk caption?

I. Biasanya saya 1 jam sebelum upload foto.

P. Apakah ada kalimat atau atau kata-kata atau ekspresi khusus dalam

upload foto alasannya?

I. Ada. Biasa saya pakai emoticon dan kata-kata motivasi, rohani, dan

yang positif. Alasannya biar ada perasaan dari foto itu.

94
P. Apakah ada aplikasi khusus yang digunakan sebelum mengupload

foto.apakah itu dari facebook atau dari aplikasi pihak ke tiga? Mengapa pakai

aplikasi tersebut?

I. Ada aplikasi pihak tiga yaitu instgram. Karena efek dari kamera aplikasi ig lebih

bagus filternya dari pada aplikasi lain. Misalnya foto yang jelek pakai filter ig

lebih cantik fotonya.

P. Apakah pernah terpikir ketika kamu tidak upload foto dan merasa

ketinggalan informasi. Ya. Mengapa? Tidak. Mengapa? Alasannya.

I. Pernah. Karena orang atau teman-teman di fb tidak mengetahui aktifitas

saya.

P. Bagaimana penampilan anda ketika berada diluar dunia virtual

facebook? Mengapa?

I. Apa adanya pakaian rumah dan daster. Karena tidak pergi kemana-

mana.

P. Adakah perubahan gaya hidup sebelum dan sesudah menggunakan

facebook ketika dunia nyata? Ya.mengapa? Tidak.mengapa?

I. Ia ada. Karena dulu saya kutu buku namun setelah itu tidak lagi kutu

buku tapi jadi pemalas baca buku. Terus kalo dalam penampilan ada kayak

95
pakaian dulu saya pakaian yang biasa tapi sekarang saya pakaian yang lebih bagus

karena lihat foto kawan di fb.

Informan 4 Nur Afriani

P. Mengapa menggunakan media sosial facebook?

I.karena beta bisa mendapatkan teman dan informasi .

P. Sudah berapa lama anda memakai facebook?

I. Dari smp kelas 2 sampai sekarang beta kuliah, jadi sudah 8 tahun

beta pakai fb

P. Apa keuntungan (manfaat) dan kerugian dalam menggunakan

facebook?

i. Keuntungan yang beta dapatitu dimana beta dapat berbagi banyak

hal dengan teman lain di fb. Dan juga dapat menjual barang online.

Kerugiannya itu boros waktu dan uang.

P. Fitur apa saja yang kamu gunakan di facebook?

I. Fitur siaran langsung, foto sampul, foto profil, unggahan seluler, status,

dan marketplace atau fitur bisnis di fb.

P. Berapa lama waktu dalam menggunakan facebook?

I. Beta pakai 5 jam sehari untuk bermain fb.

P. Biasannya mengupload foto berapa kali ?

96
I. Satu hari satu sampai 2 kali kalo mingguannya itu bisa 5 foto yang

beta upload

P. Mengapa upload di facebook?

I. Biar banyak yang liat beta terus makin kenal beta

P. Gaya pakaian apa saja yang digunakan saat ambil gambar untuk

upload di facebook ?

I. Gaya pakaian rumah dan pakaian jalan.

P. Apakah ada pakaian khusus untuk berfoto alasannya?

I. Ada. Alasannya biar keliahatan lebih cantik.

P. Tempat yang digunakan untuk foto alasannya?

I. Tempat rumah. Alasannya lebih nyaman atau bebas beta bisa

mengeskpresikan diri.

P. Apakah ada tempat khusus sebelum upload foto?

I. Gak ada alannya gak ada tempat yang bagus buat beta.

P. Situasi seperti apa biasannya yang digunakan untuk foto, apakah ada

situasi khusus mengapa?

I. Gak ada sih. Alasannya ya gak ada situasi yang harus gimana gimana

gitu.

P. Komentar apa saja yang diberikan ?

I. Komentar nya lebih banyak itu stiker love sama emoticon love dan

care.

P. Bagaimana perasaan kamu terkait foto yang di upload. Alasannya?

97
I. Perasaan beta senang. Karena ternyata ada beta terpandang begitu

buktinya dari banyak like beta pu foto.

P. Apakah ada persiapan khusus untuk upload foto.alasannya?

I. Ada. Lipstik, cuci muka, biar kelihatan cantik dan rapi.

P. Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk caption?

I. Beta biasa satu jam.

P. Apakah ada kalimat atau atau kata-kata atau ekspresi khusus dalam

upload foto alasannya?

I. Ada. Alasannya, itu beta cuman buat-buat saja.

P. Apakah ada aplikasi khusus yang digunakan sebelum mengupload

foto.apakah itu dari facebook atau dari aplikasi pihak ke tiga? Mengapa pakai

aplikasi tersebut?

I. Ada. Isntagram. Alasannya, biar beta gak burik atau jelek begitu.

P. Apakah pernah terpikir ketika kamu tidak upload foto dan merasa

ketinggalan informasi. Ya. Mengapa? Tidak. Mengapa? Alasannya.

I. Ada. Alasannya, biar orang gak sangka beta hilang.

P. Bagaimana penampilan anda ketika berada diluar dunia virtual

facebook? Mengapa?

98
I. Penampilan beta biasa saja. Alasannya biar gak terlalu ribet lagian beta

di rumah saja.

P. Adakah perubahan gaya hidup sebelum dan sesudah menggunakan

facebook ketika dunia nyata? Ya.mengapa? Tidak.mengapa?

I. Ya ada. Sebelum itu beta dalam gaya penampilan biasa-biasa saja. Tapi

setelah lihat orang itu beta menyesuaikan dengan ikut itu orang pu gaya.

Informan 5 Anastasia Mandricha Semu

P. Mengapa menggunakan media sosial facebook?

I. Mengikuti perkembangan zaman, ingin mengetahui informasi terbaru

dari teman-teman, terus bisa tambah teman.

P. Sudah berapa lama anda memakai facebook?

I. Dari sma kelas 1 sampai sekarang. Saya sudah tujuh tahun.

P. Apa keuntungan (manfaat) dan kerugian dalam menggunakan

facebook?

I. Keuntungannya itu dapat banyak informasi, dapat memiliki teman di

dunia maya yang banyak dan juga bisa memberi hiburan. Kerugiannya itu. Karena

sering muncul video perkelahian sehingga bisa merusak mental.

P. Fitur apa saja yang kamu gunakan di facebook?

99
I.fitur video, status, foto dan bisnis.

P. Berapa lama waktu dalam menggunakan facebook?

I. Satu hari sekitar lima jam.

P. Biasannya mengupload foto berapa kali ?

I. Satu bulan sekali

P. Mengapa upload di facebook?

I. Karena teman di fb banyak, terus fb juga media sosial pertama yang

saya gunakan, terus saya upload foto bisa menunjukan keberadaan saya

saat ini.

P. Gaya pakaian apa saja yang digunakan saat ambil gambar untuk

upload di facebook ?

I. Beragam sih, mulai dari pakaian gereja, pakaian pantai, dan baju

jalan.

P. Apakah ada pakaian khusus untuk berfoto alasannya?

I. Ada. Karena mau foto ke suatu tempat misalnya ke pantai harus bawa

baju ganti pake pakaian pantai.

P. Tempat yang digunakan untuk foto alasannya?

I. Dimana saja bisa pantai, jalan, bukit, kos, kampus, karena jika saya

ada kemauan untuk foto dan fotonya bagus maka saya akan upload

P. Apakah ada tempat khusus sebelum upload foto?

I. Tidak ada. Alasannya saya dimana saja bisa foto, intinya saya bisa

pakai baju dan tempat atau dapat foto yang hasilnya bagus.

100
P. Situasi seperti apa biasannya yang digunakan untuk foto, apakah ada

situasi khusus mengapa?

I. Sepi. Karena saat sepi saya dapat bebas mengekspresikan gaya foto

saya.

P. Komentar apa saja yang diberikan ?

I.ada komentar tertulis biasannya pujian seperti cantik, keren, nice,

beautiful, dan ada juga tanggapan emoji love dan wow yang banyak.

P. Bagaimana perasaan kamu terkait foto yang di upload. Alasannya?

I. Saya merasa percaya diri. Karena saya memuat foto dan ada

tanggapan yang posititf.

P. Apakah ada persiapan khusus untuk upload foto.alasannya?

I. Ada. Dari segi penampilan biasanya saya ganti baju dulu misalnya mau

ke pantai berarti dari rumah pake baju rumah sampai pantai baru saya ganti baju

pantai. Terus saya cuci muka, pakai lipstik, dan sisir rambut.

P. Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk caption?

I. Satu menit. Karena saya pakai emoticon sesuai situasi suasana foto

yang diambil.

P. Apakah ada kalimat atau atau kata-kata atau ekspresi khusus dalam

upload foto alasannya?

I. Ia dulu ada. Tapi sekarang tidak lagi karena takut nanti dinilai alay.

101
P. Apakah ada aplikasi khusus yang digunakan sebelum mengupload

foto.apakah itu dari facebook atau dari aplikasi pihak ke tiga? Mengapa pakai

aplikasi tersebut?

I. Ada. Aplikasi lightroom alasannya untuk mengedit foto yang kualitas

baik cahaya, wajah dll buruk menjadi bagus.

P. Apakah pernah terpikir ketika kamu tidak upload foto dan merasa

ketinggalan informasi. Ya. Mengapa? Tidak. Mengapa? Alasannya.

I. Tidak. Karena ada beberapa aplikasi yang saya sudah gunakan.

P. Bagaimana penampilan anda ketika berada diluar dunia virtual

facebook? Mengapa?

I. Saya menggunakan pakaian daster, compang-camping,. Karena di rumah

tidak ada yang mau memperhatikan secara detail.

P. Adakah perubahan gaya hidup sebelum dan sesudah menggunakan

facebook ketika dunia nyata? Ya.mengapa? Tidak.mengapa?

I. Ya ada. Dulu malas foto, malas jalan-jalan. Tapi setelah sekarang pakai

fb saya bawaannya foto dan lihat tempat terbaru yang di upload teman maka saya

ikut jalan juga.

Informan 6 Novenda V.W Muni

P. Mengapa menggunakan media sosial facebook?

102
I. Karena lebih murah, mudah mendapat teman, upload foto, dan nonton

video yang memberi informasi dan mendidik.

P. Sudah berapa lama anda memakai facebook?

I. Dari beta smp kelas 3 sampai sekarang sudah hampir 8 tahun

P. Apa keuntungan (manfaat) dan kerugian dalam menggunakan

facebook?

I. Keuntunggannya itu mempermudah beta untuk bisnis online, dapat

banyak teman, mudah dapat informasi

P. Fitur apa saja yang kamu gunakan di facebook?

I. Fitur video, status, foto dan bisnis

P. Berapa lama waktu dalam menggunakan facebook?

I. Beta biasa pake 4-5 jam dalam sehari

P. Biasannya mengupload foto berapa kali ?

I. Sebulan sekali

P. Mengapa upload di facebook?

I. Karena fb merupakan media yang paling lama beta gunakan, banyak

teman di fb, dan fb lebih murah penggunaan datanya di banding apl lain.

P. Gaya pakaian apa saja yang digunakan saat ambil gambar untuk

upload di facebook ?

I. Pakaian rumah bisa saja beta pake daster, yuken dan kaos. Pakaian

gereja, pesta dan jalan.

103
P. Apakah ada pakaian khusus untuk berfoto alasannya?

I. Tidak ada. Karena beta lebih menggutamakan momen.

P. Tempat yang digunakan untuk foto alasannya?

I. Padi, gunung, laut,. Karena pemandangan yang indah.

P. Apakah ada tempat khusus sebelum upload foto?

I. Tidak ada. Alasannya karena beta lebih suka momen pokonya di mana

saja foto intinya tempat yang viewnya bagus.

P. Situasi seperti apa biasannya yang digunakan untuk foto, apakah ada

situasi khusus mengapa?

I. Ramai. Misalnya acara keluarga, jalan-jalan, ke pesta, ke gedung

gereja, alasannya untuk mengabadikan momen.

P. Komentar apa saja yang diberikan ?

I. Ada komentar yang tulis berupa pujian dan emoji

P. Bagaimana perasaan kamu terkait foto yang di upload. Alasannya?

I. Senang. Karena beta bisa save kenangan di fb dan beta bisa lihat nanti

kenang lagi.

P. Apakah ada persiapan khusus untuk upload foto.alasannya?

I. Ada. Merapikan rambut, alis, lipstik, kutexs, dan cuci muka. Biar dalam

momen foto itu tidak ada kesan yang jelek

P. Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk caption?

I. 1 menit

104
P. Apakah ada kalimat atau atau kata-kata atau ekspresi khusus dalam

upload foto alasannya?

I. Ada. Karena beta bisa mencurahkan apa yang beta rasakan sehingga beta

bisa curahkan

P. Apakah ada aplikasi khusus yang digunakan sebelum mengupload

foto.apakah itu dari facebook atau dari aplikasi pihak ke tiga? Mengapa pakai

aplikasi tersebut?

I. Ada. Kalo beta tuk selfie pake aplikasi filter ig. Alasannya biar glowing,

dan kalo foto biasa beta pake lightroom biar lebih bisa memperindah dan

mempertajam warna.

P. Apakah pernah terpikir ketika kamu tidak upload foto dan merasa

ketinggalan informasi. Ya. Mengapa? Tidak. Mengapa? Alasannya.

I. Tidak ada. Karena jarang foto. Ada momen dulu

P. Bagaimana penampilan anda ketika berada diluar dunia virtual

facebook? Mengapa?

I. Beta apa adannya seperti orang pada umumnya

P. Adakah perubahan gaya hidup sebelum dan sesudah menggunakan

facebook ketika dunia nyata? Ya.mengapa? Tidak.mengapa?

I. Tidak ada. Karena beta gaya pakaian apaun itu semua otodidak dari

kecil.

105
Informan 7 Hermina Surya

P. Mengapa menggunakan media sosial facebook?

I. Karena alat komunikasi secara online, sebagai media hiburan, media

sosial pertama yang digunakan, dan untuk mengekspresikan diri

P. Sudah berapa lama anda memakai facebook?

I. Saya gunakan fb sejak smp kelas 8 sampai sekarang sudah 9 tahun.

P. Apa keuntungan (manfaat) dan kerugian dalam menggunakan

facebook?

I. Keuntungan bisa berbisnis dan promo, bisa mendapatkan informasi dan

relasi yang baru, lebih banyak mengekspresikan diri.kerugiannnya itu, sistem

keamanan akun kurang safety, privai kurang dijaga, penipuan kecanduan sehingga

memboroskan uang, waktu dan tenaga

P. Fitur apa saja yang kamu gunakan di facebook?

I. Fitur video, status, foto dan bisnis

P. Berapa lama waktu dalam menggunakan facebook?

I. Satu hari tujuh jam

P. Biasannya mengupload foto berapa kali ?

I. Satu bulan sekali

P. Mengapa upload di facebook?

106
I. Kraena keiginan pribadi untuk mengeskpresikan diri, untuk kebutuhan

publikasi, dan untuk membagikan momen pribadi

P. Gaya pakaian apa saja yang digunakan saat ambil gambar untuk

upload di facebook ?

I. Sopan dan tertutup bisa saja kemeja, baju kaos, gaun dll.

P. Apakah ada pakaian khusus untuk berfoto alasannya?

I. Tidak ada. Karena foto itu intinya dengan kriteria diri sendiri

P. Tempat yang digunakan untuk foto alasannya?

I. Ruangan publik, kampus, tempat umum, dll

P. Apakah ada tempat khusus sebelum upload foto?

I. Tidak ada. Karena foto sesuai dengan situasi dan mood pribadi

P. Situasi seperti apa biasannya yang digunakan untuk foto, apakah ada

situasi khusus mengapa?

I. Paling ada momen tertentu. Karena keinginan mau foto tuk di

abadikan

P. Komentar apa saja yang diberikan ?

I. Komentar tertulis. Bentuk pujian, atau ada juga candaan.

P. Bagaimana perasaan kamu terkait foto yang di upload. Alasannya?

I. Ada kepuasan tersendiri. Dan agak insecure

P. Apakah ada persiapan khusus untuk upload foto.alasannya?

I. Ia ada. Masih memperhatikan penampilan bentuk pakaian, kondisi

temoat tidur, dan kondisi psikis juga.

107
P. Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk caption?

I. Lima menit. Karen butuh pertimbangan dengan captionnnya

P. Apakah ada kalimat atau atau kata-kata atau ekspresi khusus dalam

upload foto alasannya?

I. Ada. Kalo formal misalnya kegiatan di kampus atau di manapun pasti

ada kata-kata yang di upload juga.

P. Apakah ada aplikasi khusus yang digunakan sebelum mengupload

foto.apakah itu dari facebook atau dari aplikasi pihak ke tiga? Mengapa pakai

aplikasi tersebut?

I. Ada. Isntagram, pic art, dan inshot. Saya ingin mengedit foto aslinya

sehingga kelihatan lebih bagus dengan adanya filter

P. Apakah pernah terpikir ketika kamu tidak upload foto dan merasa

ketinggalan informasi. Ya. Mengapa? Tidak. Mengapa? Alasannya.

I. Pernah. Alasannya saya suka compare dengan orang.

P. Bagaimana penampilan anda ketika berada diluar dunia virtual

facebook? Mengapa?

I. Kadang berbeda dengan kondisi real saya dengan foto yang saya upload.

Karena biar dilihat orang berbeda

P. Adakah perubahan gaya hidup sebelum dan sesudah menggunakan

facebook ketika dunia nyata? Ya.mengapa? Tidak.mengapa?

108
I. Ada. Karena sebelum saya mengunakan fb itu saya kurang dalam

penampilan dan pakaian atau kurang rapi kurang perhatika. Namun, sekarang saya

memperhatikannya.

DOKUMENTASI

Gambar 1. Wawancara dengan M.C

109
Gambar 2. Wawancara dengan M.R

Gambar 3. Wawancara dengan M.M

110
Gambar 4. Wawancara dengan N.A

Gambar 5. Wawancara dengan A.M.S

111
Gambar 6. Wawancara dengan N.V.W.M

Gambar 7. Wawancara dengan H.S

112

Anda mungkin juga menyukai