Dosen Pengampu :
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Wawasan Pendidikan dalam bentuk makalah yang berjudul “Fase-Fase
Perkembangan Masa Dewasa Awal (± 18-25 Tahun) dan Masa Dewasa (±25-45 Tahun)”.
Tugas ini menjadi upaya untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kelompok kami dan kepada
para pembaca mengenai topik yang sedang dibahas.
Dengan terselesaikannya makalah ini, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dewi
Justitia, M.Pd. Kons. selaku dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Juga
terimakasih sebanyak-banyaknya kepada teman-teman kelompok yang telah berpartisipasi dan
memberikan motivasinya hingga terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari selaku manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, karena memang
salah datangnya dari kami dan kebenaran hanya milik Tuhan Yang Maha Esa. Kami memohon
maaf apabila ada kekurangan di dalam makalah ini. Kami menerima apabila ada kritik dan juga
saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi
pembacanya. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Usia dewasa adalah lanjutan dari usia bayi, kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Manusia
terus berkembang dan mengalami perubahan (change over time) ke arah yang positif.
Seseorang yang mampu menjalani setiap tahapan kehidupan biasanya mampu menjalani
tahapan kehidupan selanjutnya, karena telah mampu menyelesaikan tugas perkembangan
dan sekaligus selesai menghadapi hambatan dalam tugas-tugas perkembangan (hazard).
Usia dewasa adalah usia yang paling lama dilewati oleh setiap manusia, karena lebih dari
setengah kehidupan manusia akan dijalani pada usia dewasa. Kehidupan usia dewasa
memiliki tugas-tugas perkembangan yang terus dilanjutkan untuk menciptakan individu
yang matang, meskipun dalam perjalanan kehidupan seseorang terdapat hambatan-
hambatan perkembangan.
Manusia pada dasarnya dilahirkan dalam keadaan fitrah memiliki nilai-nilai kesucian
dan potensi, setiap anak yang lahir memiliki potensi yang luar biasa yang apabila
dikembangkan menjadi modal besar untuk kesuksesan diri sendiri, agama, bangsa dan
negara. Mulai masa kanak-kanak dan remaja sampai usia 18 tahun, dewasa mulai usia dua
puluh tahun sampai usia lansia, sungguh ini adalah tahapan usia yang sangat penting yang
1
perlu diperhatikan oleh setiap orangtua untuk mempersiapkan anak-anak yang agar
tumbuh menjadi anak yang tangguh ketika memasuki usia dewasa. Manusia dewasa yang
sempurna adalah hasil didikan orangtua dan lingkungan yang tetap menjaga kaidah,
norma, dan agama.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai
dengan pencarian identitas diri. Pada masa dewasa awal, identitas diri ini didapat sedikit-
demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental age-nya. Berbagai masalah juga
muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal. Dewasa awal adalah masa
peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan
menentukan diri sendiri, dan pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.
Seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan
hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal
dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa
tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).
Dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 25 tahun, saat perubahan-
perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.
3
2.1.2 Perkembangan Kognitif
Piaget berpendapat bahwa pada remaja dan dewasa awal keduanya berada pada
tahap operasional formal namun tahap ini lebih baik kualitasnya pada masa dewasa
awal. Penerapan psikologi kognitif dalam tingkah laku orang dewasa awal akan
berbeda dengan masa remaja atau menjelang kedewasaan.
4
● Self Referential Thought – Adanya kesadaran seseorang bahwa dirinya juga dapat
menjadi hakim dari logika apapun yang digunakannya sendiri dengan
menggunakan pemikiran post formal.
Cinta yang romantis juga disebut “cinta yang bergairah” karena memiliki
elemen seksual dan kekanak-kanakan, dan sering kali mendominasi bagian awal
suatu hubungan cinta. Ellen Berscheid(1988) selaku peneliti cinta yang terkenal
mengatakan bahwa cinta romantis adalah hal yang ia percaya harus kita pahami
jika akan mempelajari apa cinta itu sesungguhnya. Cinta yang romantic
mencakup jalinan yang rumit dari emosi-emosi yang berbeda seperti ketakutan,
kemarahan, gairah seksual, kesenangan, dan kecemburuan. Sedangkan cinta
yang penuh afeksi disebut juga cinta yang penuh kebersamaan yaitu ketika hasrat
individu untuk berada dekat dengan orang lain dan melibatkan perasaan yang
dalam dan sayang terhadap orang tersebut.
5
Sebagian besar dari mereka yang telah me-nyelesaikan pendidikan, umumnya
telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Mereka
mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara
ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang
mandiri ini suatu langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai
persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun, sebelum
mempersiapkan membina rumah tangga ada beberapa orang yang melakukan
fase pertama yaitu leaving home and becoming a single adult yaitu proses dimana
remaja menjadi orang dewasa dan keluar dari keluarga asalnya untuk sementara
waktu karena ingin merasakan hidup mandiri dan mempunyai privacy. Pasangan
baru adalah fase kedua setelah fase leaving home and becoming a single adult,
yaitu dimana dua individu dari dua keluarga yang berbeda bersatu untuk
membentuk satu sistem keluarga yang baru. Fase ini tidak hanya melibatkan
pembangunan satu sistem pernikahan baru,tetapi juga penyusunan kembali
hubungan dengan keluarga jauh dan teman-teman untuk melibatkan pasangan.
Dalam proses perjalanan dalam fase ini, seseorang dituntut untuk dapat
menentukan jenjang karir yang tepat bagi dirinya. Seorang individu dalam
menjalani hidupnya di tengah fase ini diharapkan sudah memiliki pekerjaan yang
layak dan menjamin. Ketika orang dewasa sudah memasuki dunia kerja, biasanya
orang dewasa cenderung merasa tertekan oleh tuntutan pekerjaan yang mereka
jalani. Mereka biasanya kurang setia atau memiliki loyalitas terhadap perusahaan
yang rendah dan cenderung mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih
memuaskan dan lebih dapat menjamin atas kelangsungan hidupnya.
Dalam memasuki dunia kerja, seseorang yang memasuki fase usia dewasa
awal harus melakukan tahap-tahap penyesuaian pekerjaan, antara lain:
6
● Pilihan pekerjaan
Individu dapat memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat,
kompetensi dan faktor-faktor psikologis lainnya supaya ketika bekerja
kesehatan mental dan fisiknya dapat dikelola.
Proses menyesuaikan diri dengan jenis pekerjaan yang telah dipilih meliputi
sifat dan jenis pekerjaan, melakukan adaptasi dengan teman sejawat/kerja,
pimpinan, lingkungan kerja dan aturan-aturan dalam dunia kerjanya
d) Dampak usia, seks, dan faktor keluarga terhadap perkembangan karir dan
kepuasan kerja.
7
dipengaruhi oleh sejenis stressor yang kuat. Adapun sterssor-stressor tersebut
dapat berupa:
● Masalah seksual
● Kurangnya dukungan dari keluarga
● Gaji yang kecil
● Pekerjaan yang monoton
● Bekerja dalam waktu yang terlalu lama
● Ada masalah dengan atasan
● Tidak ada pembagian yang jelas dalam pekerjaan
● Adanya target produksi, dll.
Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata
aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara,
seperti:
Masa dewasa madya ditandai oleh adanya perubahan fisik, mental serta perubahan
minat (Hurlock,1980 dalam Masykuroh, 2021, hlm. 123). Erikson (dalam Santrock dalam
Masyukuroh 2021, hlm. 123) mengungkapkan bahwa pada periode dewasa madya, terjadi
masa kritis dalam penentuan dominasi antara kecenderungan untuk menghasilkan atau
kecenderungan untuk menetap. Penentuan dominasi tersebut sebagai pilihan bagi dewasa
madya untuk hidup dengan lebih sukses atau berhenti dan tidak melakukan sesuatu lagi.
8
Periode dewasa madya sendiri merupakan bagian penting dan menentukan dalam rentang
kehidupan Individu sebagai seorang dewasa.
Pada masa dewasa madya, berbagai penurunan secara fisik mulai banyak
terjadi. Kini degradasi adalah hal utama yang terjadi, tidak seperti masa-masa
sebelumnya. Namun beberapa individu masih mampu berkembang atau setidaknya
mempertahankan apa yang telah ia bangun di masa remaja dan dewasanya, seperti
bagaimana para atlet binaraga masih dapat mampu tampak bugar.
Secara umum, beberapa karakteristik perubahan fisik pada usia dewasa madya
adalah sebagai berikut :
Metabolisme individu pada usia ini mulai berkurang, sehingga ia tidak mampu
memproses karbohidrat berlebih dengan baik seperti pada masa sebelumnya.
Biasanya selama usia madya lemak banyak mengumpul pada perut dan paha.
Rambut pada pria yang berusia madya mulai jarang, menipis, dan terjadi
kebotakan pada bagian atas kepala. Rambut di hidung, telinga dan bulu mata
menjadi lebih kaku, sedangkan rambut pada wajah tumbuh lebih lambat dan
kurang subur. Rambut wanita semakin menipis dan rambut di atas bibir dan dagu
semakin banyak. Baik rambut pria dan wanita mulai memutih menjelang usia
lima puluh tahunan
Kulit pada wajah, leher, lengan, dan tangan menjadi lebih garing dan keriput.
Kulit di bagian bawah mata menggembung seperti kantong, dan lingkaran hitam
di bagian ini lebih permanen dan jelas, warna merah kebiruan sering muncul di
sekitar lutut dan di tengah tengkuk.
9
Bahu sering kali berbentuk bulat, dan terjadi penggemukan pada bagian
seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan menonjol sehingga seseorang
kelihatan lebih pendek.
5. Perubahan otot
Umumnya otot orang yang berusia madya menjadi lembek mengendur di sekitar
dagu, pada lengan bagian atas, dan perut.
6. Masalah persendian
Gigi menjadi lebih kuning dan harus lebih sering di ganti, sebagian atau
seluruhnya dengan gigi palsu.
Mata kelihatan kurang bersinar dari pada mereka ketika masih muda, dan
cenderung mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk di sudut mata.
Selain perubahan biologis, perubahan yang terjadi pada dewasa madya lainnya
adalah perubahan kemampuan kognitifnya. Kemunduran kemampuan kognitif
terutama daya ingat Individu pada periode ini terkadang sulit untuk dihindari.
Kemunduran daya ingat ini juga terjadi karena informasi-informasi yang diperoleh
terkadang tidak digunakan secara berulang sehingga mudah dilupakan. Oleh karena
itu, lagi-lagi tidak berhenti belajar adalah proses yang harus dilakukan pada usia ini
agar tidak mengalami degradasi bahkan penyakit pikun yang sebetulnya sama sekali
tidak wajar dialami oleh Lansia sekali pun.
10
performa puncak dalam empat dari enam keterampilan, penalaran induktif, orientasi
spasial, kosakata, dan memori verbal terjadi pada sekitar pertengahan masa paruh
baya.
11
bersifat menyeluruh (holistik) yang mencakup semua aspek perkembangan anak didik
baik aspek sikap, ilmu pengetahuan maupun keterampilan.
Giblin percaya jika terdapat lima tahapan dalam perkembangan emosi, yakni:
Emosi dalam psikologi yang positif bisa mempercepat proses belajar dan
mencapai hasil belajar yang lebih baik. Sebaliknya, emosi yang negatif bisa
menghambat belajar dan bahkan bisa menghentikannya. Untuk itu pembelajaran yang
berhasil harus dimulai dengan menciptakan emosi yang positif pada diri pelajar atau
peserta didik.
Untuk cara meningkatkan kecerdasan emosional yang positif pada siswa bisa
dilakukan dengan banyak cara seperti menciptakan lingkungan belajar atau lingkungan
12
sosial yang menyenangkan serta menciptakan kesenangan belajar. Kecerdasan emosi
adalah kemampuan seseorang dalam mengelola emosi secara sehat khususnya ketika
berhubungan dengan orang lain.
Pengaruh sosio emosional pada remaja atau diri sendiri merupakan cara untuk
mengendalikan diri, memutuskan semua dengan baik dan bisa lebih matang dalam
merencanakan semua hal yang akan diputuskan.
Supaya peserta didik bisa memiliki kecerdasan emosional dalam psikologi yang
baik, maka harus dibentuk sejak dini sebab saat tersebut menjadi penentu pertumbuhan
dan perkembangan manusia berikutnya sehingga peran orang tua dalam perkembangan
sosial emosional anak usia dini sangatlah penting.
Pada usia tersebut, dasar dasar kepribadian anak sudah terbentuk. Menghadapi
masalah sosio emosional peserta didik tergantung dari kondisi psikis siswa. Untuk
mengembangkan potensi itu, maka dibutuhkan beberapa kegiatan yang bisa
menunjang kemajuan perkembangan sosio emosional seperti ekstrakurikuler dan juga
bimbingan rohani.
13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari Makalah ini adalah berupa Penemuan yang dimana
perkembangan dan pertumbuhan adalah kedua hal yang memiliki makna yang sangat
berbeda.
Peran para pendidik pun turut penting dalam Masa Perkembangan ini karena
sebagian besar Masa Perkembangan terjadi di Masa Sekolah yang sebagian besar
waktunya menghabiskan waktu lebih banyak di Sekolah daripada di Rumah, jika para
Pendidik turut andil dalam mengawali masa pertumbuhan dan perkembangan inilah maka
hasilnya akan lebih baik dan tidak kearah yang buruk.
14