Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH GADGET TERHADAP INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA

USHULUDDIN

Kelompok 4

Tanwirotul Istikomah (1704016035)

Salimatul Jammah (1704016042)

Mukhammad Mutando (1704016045)

Iis Sholikhatul Alawiyah (1704016049)

Eka Sandra Kumalasari (1704016050)

Ibnu Mimbar Maulana (1704016061)

PROGRAM STUDI AKIDAH FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGGO

SEMARANG

2018
A.Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang mempunyai sifat sosial, sehingga dengan begitu
manusia akan membutuhkan komunikasi dengan satu individu dengan individu yang
lainnya. Selain itu, manusia juga mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir. Oleh
karena itu, kedua aspek tersebut digabungkan menjadi satu dan menjadilah teknologi
komunikasi. Salah satu teknologi komunikasi yang kian hari kian canggih
perkembangannya menciptakan berbagai varian baru produk-produk teknologi yaitu
gedget.
Gedget bukan lagi barang yang langka untuk kita dengar. Gedget merupakan
salah satu buah hasil kecanggihan teknologi yang bisa dimanfaatkan manusia. Selain
sebagai alat komunikasi, degdet juga bisa sebagai alat bantu pekerjaan manusia dalam
bidang apa saja. Contoh dalam kehidupan umum saja seperti mempermudah manusia
dalam akses jual beli, bisa berteman dengan siapa saja lewat media sosial, dengan
mudah memesan kendaraan untuk antar jemput seperti Go-Jek, Grab dan lain
sebagainya. Contoh lain dalam dunia mahasiswa gedget digunakan untuk memperoleh
suatu informasi atau materi melalui jurnal, e-book online dan sebagainya.
Namun ada satu sisi bahaya gedget yang perlu diketahui yaitu ketika sedang
berkumpul atau berdiskusi bersama kerabat atau dosen, salah seorang atau beberapa
orang tidak ikut aktif dalam diskusi tersebut melainkan mereka lebih asyik dalam
memainkan gedget masing-masing. Hal ini terlihat sangatlah tidak pantas, bisa
diibaratkan kita tidak perlu berkomunikasi secara langsung atau bertatap muka jika
dengan gedgetpun bisa lebih mudah dalam mendiskusikan sesuatu. Melihat
perkembangan zaman sekarang ini, bukan hanya mulut untuk berkomunikasi,
melainkan jari-jemari pun bisa menjadi alat komunikasi yang digrandungi oleh
manusia.
1. Rumusan Masalah
 Apa itu Gedget ?
 Apa Kegunaan dari Gedget ?
 Apa saja sisi positif dari gedget ?
 Apa saja sisi negatif dari gedget ?
 Apa itu Interaksi Sosial Mahasiswa ?
 Bagaimana pengaruh gedget terhadap interaksi sosial mahasiswa ?
2. A. Tujuan Penelitian
 Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh gedget terhadap interaksi sosial
mahasiswa ushuluddin
 Untuk mengetahui fungsi gedget sendiri saat berada ditangan mahasiswa
 Untuk menganalisis seberapa besar mahasiswa ushuluddin yang menghargai
atau memperhatikan adanya interaksi sosial.
B. Manfaat Penelitian
 Diharapkan agar mahasiswa ushuluddin bisa memanfaatkan gedget sesuai
dengan situasi dan kondisi
 Diharapkan mahasiswa ushuluddin bisa menempatkan diri saat sedang
berinteraksi sosial
 Diharapkan mahasiswa ushuluddin bisa lebih menghargai adanya pertemuan
maupun interaksi sosial dengan lainnya.
2. Kajian Pustaka
Dalam penulisan penelitian ini peneliti menggali informasi dari penelitian
sebelumnya sabagai bahan perbandingan, baik mengenaikekurangan atau kelebihan
yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali informasi dari buku-buku maupun
skripsi dalam rangka mendapatkan suatuinformasi yang ada sebelumnya tentang teori
yang berkaitan dengan judulyang digunakan untuk memperoleh landasan teori ilmiah.
1.) Skripsi Kursiwi, mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 dengan judul “Dampak
Penggunaan Gadget terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa Semester V (Lima)
Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatulah Jakarta”
Penggolongan pertama peneliti menggunakan Teori Kehadiran Sosial
(Social Presence Theory) yang dikembangkan oleh John Short, EderynWilliams
dan Bruch Christie (1976). Inti dari teori ini adalah terjadinyakomunikasi
hyperpersonal dimana terjadi komunikasi dengan perantarajaringan internet yang
secara sosial lebih menarik dari pada komunikasilangsung. Teori lainya adalah
Teori ketergantungan gadget telekomunikasiPaula Pile, asumsi dasarnya adalah
penggunaan gadget telekomunikasi danjuga fitur yang ada didalamnya dapat
menyebabkan seseorang mengalamidisfungsi sosial.
Penggolongan kedua peneliti menggunakan teori interaksi sosial Gillin dan
Gillin, baginya terdapat dua bentuk interaksi sosial, yakniasosiatif (kerjasama) dan
disasosiatif (pertentangan).
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakanmetode
pendekatan kualitatif deskritif, dimana peneliti berusaha untukmenguraikan
temuan hasil penelitian dengan menggunakan kata-kata ataukalimat dalam suatu
struktur yang logik, serta menjelaskan konsep-konsepdalam hubungan yang satu
dengan lainnya. Pendekatan kualitatif deskriptifdipilih karena dapat
mempresentasikan karakteristik penelitian secara baik,dan data yang didapatkan
lebih lengkap, lebih mendalam, dan bermaknasehingga tujuan penelitian dapat
dicapai.
Berdasarkan temuan hasil penelitian didapati bahwasanya terdapatdampak
positif dan negatif dalam penggunaan gadget pada mahasiswa.Dampak positif
pengguaan gadget meliputi: memudahkan mahasiswamenjalin komunikasi dengan
orang yang jauh, dan memudahkan mahasiswamemperoleh informasi perkuliahan
secara cepat. Adapun dampak negatifpenggunaan gadget meliputi: mahasiswa
mengalami disfungsi sosial,intensitas interaksi langsung dengan mahasiswa lain
berkurang, mahasiswakurang peka terhadap lingkungan sekitar, kualitas interaksi
langsung sangatrendah, mahasiswa jarang melakukan komunikasi langsung (tatap
muka)dan mahasiswa menjadi konsumtif.
Meski demikian bentuk interaksi yang berlangsung antar
mahasiswacenderung ke arah asosiatif, artinya mahasiswa memanfaatkan
gadgettelekomunikasi untuk melakukan kerjasama dengan mahasiswa lain
denganmembentuk grup-grup pada media chatting dan media sosial, tujuan
utamapembentukan grup tersebut adalah untuk penyebaran informasi
waktuperkuliahan, menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dan sebagainya.
Selainitu, peneliti tidak menemukan bentuk interaksi yang mengarah
kepadabentuk interaksi disasosiatif.
2.) Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa UIN Suska
Riau, Editor: Administrator | Dibaca: 325,Oleh: Mardatillahhasbin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
gadget terhadap interaksi sosial pada mahasiswa UIN SUSKA RIAU. Ada dua,
yaitu: Pertama, pengaruh penggunaan Gadget terhadap diri mahasiswa. Kedua,
pengaruh penggunaan Gadget terhadap interaksi dengan mahasiswa lain.
Penggolongan pertama peneliti menggunakan Teori Kehadiran Sosial (Social
Presence Theory) yang dikembangkan oleh John Short, Ederyn Williams dan
Bruch Christie (1976). Inti dari teori ini adalah terjadinya komunikasi
hyperpersonal dimana terjadi komunikasi dengan perantara jaringan internet yang
secara sosial lebih menarik daripada komunikasi langsung.
Penggolongan kedua peneliti menggunakan teori interaksi sosial Gillin dan
Gillin, baginya terdapat dua bentuk interaksi sosial, yakni asosiatif (kerjasama)
dan disasosiatif (pertentangan). Berdasarkan temuan hasil penelitian didapati
bahwasanya terdapat dampak positif dan negatif dalam penggunaan Gadget pada
mahasiswa.
Dampak positif pengguaan Gadget meliputi: memudahkan mahasiswa
menjalin komunikasi dengan orang yang jauh, dan memudahkan mahasiswa
memperoleh informasi perkuliahan secara cepat.Adapun dampak negatif
penggunaan Gadget meliputi: mahasiswa mengalami disfungsi sosial, intensitas
interaksi langsung dengan mahasiswa lain berkurang, mahasiswa kurang peka
terhadap lingkungan sekitar, kualitas interaksi langsung sangat rendah, mahasiswa
jarang melakukan komunikasi langsung (tatap muka) dan mahasiswa menjadi
konsumtif. Meski demikian bentuk interaksi yang berlangsung antar mahasiswa
cenderung ke arah asosiatif, artinya mahasiswa memanfaatkan Gadget
telekomunikasi untuk melakukan kerjasama dengan mahasiswa lain dengan
membentuk grup-grup pada media chatting dan media sosial.
Tujuan utama pembentukan grup tersebut adalah untuk penyebaran
informasi waktu perkuliahan, menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dan
sebagainya. Selain itu, peneliti tidak menemukan bentuk interaksi yang mengarah
kepada bentuk interaksi disasosiatif. (Penulis adalah Mahasiswa Jurusan
Bimbingan Konseling Smester III UIN Suska Riau).

3.) BAYU FIRDAUS, NIM. 09540057 (2015) DAMPAK PENGGUNAAN


SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DI KALANGAN MAHASISWA
JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA, FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN
ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap fenomena
berkurangnya interaksi sosial atau silaturrahim langsung di kalangan pengguna
smartphone. Penggunaan smartphone sekarang bukan hanya sebagai alat
komunikasi semata, melainkan juga mendorong terbentuknya interaksi yang sama
sekali berbeda dengan interaksi tatap muka. Kemunculan dan penggunaan
smartphone mempengaruhi proses interaksi sosial yang dinamis. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
smartphone bagi mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam saat ini, dan menganalisis dampak dari penggunaan smartphone
terhadap interaksi sosial di kalangan mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
yang dilakukan meliputi : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
(verifikasi). Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang
sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara
informal. Peran lebih mengutamakan kegiatan yang dilakukan setiap hari dan
menimbulkan efek. Ponsel pintar (smartphone) merupakan sebuah device yang
memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti menelpon atau SMS) juga di
dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan berkemampuan
seperti layaknya komputer. Bentuk pendekatan komunikasi yang paling ideal
adalah yang bersifat transaksional, dimana proses komunikasi di lihat sebagai
suatu proses yang sangat dinamis dan timbal balik. Interaksi sosial adalah bentuk-
bentuk yang tampak apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok
manusia mengadakan hubungan satu sama lain terutama dengan mengetengahkan
kelompok serta lapisan sosial sebagai unsur pokok struktur sosial. Interaksi sosial
merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial,
tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
smartphone mempunyai peran yang penting dalam aktifitas sehari-hari para
mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama. Smartphone dilengkapi dengan fitur-fitur
sosial media yang dijadikan sebagai perantara dalam berinteraksi dengan sesama.
Selain itu, para mahasiswa juga menggunakan smartphone sebagai salah satu
penunjang media pembelajaran. Smartphone dapat mempengaruhi proses interaksi
sosial mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama. Smartphone menjadikan para
mahasiswa malas untuk bersilaturrahim, baik dengan teman maupun keluarganya,
mereka lebih suka berinteraksi melalui fitur sosial media yang ada dalam
smartphone daripada berinteraksi secara langsung. Smartphone dapat
menghilangkan rasa solidaritas dan rasa hormat mereka kepada sesama, bahkan
kepada yang lebih tua, karena mereka tidak menghargai temannya saat diajak
berinteraksi.
3. Tinjauan Pustaka (Landasan Teoritik).
A. Definisi Gadget
Secara istilah gadget berasal dari bahasa Inggris yang artinya perangkat
elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa Indonesia, gadget disebut
“acang”. Manumpil, dkk (2015), gadget adalah sebuah teknologi yang berkembang
pesat dan memiliki fungsi khusus diantaranya yaitu smartphone, i phone, dan
blackberry. Widiawati dan Sugiman (2014), gadget merupakan barang canggih yang
diciptakan dengan berbagai aplikasi yang dapat menyajikan berbagai media berita,
jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan. Jati dan Herawati (2014), gadget adalah media
yang dipakai sebagai alat komunikasi modern dan semakin mempermudah kegiatan
komunikasi manusia.

Gadget yang saat ini banyak digemari masyarakat khususnya kalangan remaja,
mempunyai beberapa jenis-jenis gadget yang sering digunakan (Irawan, 2013).
Jenis-jenis gadget diantaranya:
1) Iphone
Merupakan sebuah telepon yang memiliki koneksi internet. Selain itu memiliki
aplikasi multimedia yang dapat digunakan untuk mengirim pesan gambar
(Irawan,2013).9
2) Ipad
Merupakan sebuah gadget yang memiliki ukuran lebih besar. Alat ini serupa dengan
komputer tablet yang memiliki fungsi-fungsi tambahan yang ada pada sistem operasi
(Irawan, 2013).
3) Blackberry
Merupakan sebuah perangkat genggam nirkabel dengan berbagai kemampuan. Alat ini
dapat digunakan untuk SMS, faksimili internet, dan juga telepon seluler (Irawan,
2013).
4) Netbook
Merupakan sebuah alat perpaduan antara komputer portabel. Alat ini seperti halnya
dengan notebook dan internet (Irawan, 2013).
5) Handphone
Merupakan sebuah alat atau perangkat komunikasi elektronik tanpa kabel. Sehingga
alat ini dapat dibawa kemana-mana dan memiliki kemampuan dasar yang sama halnya
dengan telepon konvensional saluran tetap (Irawan, 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan gadget
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi remaja dalam penggunaan gadget. Faktor-faktor
tersebut meliputi:
1) Iklan yang merajalela di dunia pertelevisian dan di media sosial 10semakin tertarik
bahkan penasaran akan hal baru (Fadilah, 2015).
2) Iklan seringkali mempengaruhi remaja untuk mengikuti perkembangan masa kini.
Sehingga hal itu membuat remaja Gadget menampilkan fitur-fitur yang menarik.
Fitur-fitur yang ada didalam gadget membuat ketertarikan pada remaja. Sehingga hal
itu membuat remaja penasaran untuk mengoperasikan gadget (Fadilah, 2015).
3) Kecanggihan dari gadget.
Kecanggihan dari gadget dapat memudahkan semua kebutuhan remaja. Kebutuhan
remaja dapat terpenuhi dalam bermain game, sosial media bahkan sampai berbelanja
online (Fadilah, 2015).
4) Keterjangkauan harga gadget.
Keterjangkauan harga disebabkan karena banyaknya persaingan teknologi. Sehingga
dapat menyebabkan harga dari gadget semakin terjangkau. Dahulu hanyalah golongan
orang menengah atas yang mampu membeli gadget, akan tetapi pada kenyataan
sekarang orang tua berpenghasilan pas-pasan mampu membelikan gadget untuk
anaknya (Fadilah, 2015). 11
5) Lingkungan.Lingkungan membuat adanya penekanan dari teman sebaya dan juga
masyarakat. Hal ini menjadi banyak orang yang menggunakan gadget, maka
masyarakat lainnya menjadi enggan meninggalkan gadget. Selain itu sekarang hampir
setiap kegiatan menuntut seseorang untuk menggunakan gadget (Fadilah, 2015).
6) Faktor budaya
Faktor budaya berpengaruh paling luas dan mendalam terhadap perilaku remaja.
Sehingga banyak remaja mengikuti trend yang ada didalam budaya lingkungan
mereka, yang mengakibatkan keharusan untuk memiliki gadget (Kotler, 2007).
7) Faktor sosial
Faktor sosial yang mempengaruhinya seperti kelompok acuan, keluarga serta status
sosial. Peran keluarga sangat penting dalam faktor sosial, karena keluarga sebagai
acuan utama dalam perilaku remaja (Kotler, 2007).
8) Faktor pribadi
Faktor pribadi yang memberikan kontribusi terhadap perilaku remaja seperti usia dan
tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, dan konsep diri.
Kepribadian remaja yang selalu ingin terlihat lebih dari teman-temannya biasanya
cenderung mengikuti trend sesuai perkembangan teknologi (Kotler, 2007).
B. Dampak positif dan negatif gadget
Penggunaan gadget dikalangan remaja tentunya akan menimbulkan dampak bagi
remaja. Dampak yang terjadi berupa dampak positif dan negatif.
1. Dampak positif
a. Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak lewat media sosial.
Sehingga memudahkan untuk saling berkomunikasi dengan orang baru dan
memperbanyak teman (Harfiyanto, dkk, 2015).
b. Mempersingkat jarak dan waktu. Karena dalam era perkembangan gadget
yang canggih didalamnya terdapat media sosial seperti sekarang ini
(Harfiyanto, dkk, 2015).
c. Hubungan jarak jauh tidak lagi menjadi masalah dan menjadi halangan.
Hal ini dikarenakan kecanggihan dari aplikasi yang ada didalam gadget
(Harfiyanto, dkk, 2015).
d. Mempermudah para remaja mengonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas
yang belum dimengerti. Hal ini biasa dilakukan remaja dengan sms atau
bbm kepada guru mata pelajaran (Harfiyanto, dkk, 2015).
2. Dampak Negatif
a. Remaja menggunakan media sosial didalam gadget mereka, sehingga
menimbulkan lebih banyak waktu yang digunakan untuk bermain gadget.
b. Hal ini biasanya digunakan remaja untuk berkomunikasi dimedia sosial
dibandingkan dengan belajar (Harfiyanto, dkk, 2015).
c. Aplikasi yang ada didalam gadget membuat remaja lebih mementingkan
diri sendiri. Seringkali remaja mengabaikan orang disekitarnya bahkan
tidak menganggap orang yang mengajaknya mengobrol (Harfiyanto, dkk,
2015).
d. Remaja menjadi kecanduan dalam bermain gadget. Awalnya remaja
menggunakan gadget hanya untuk bermain game. Akan tetapi remaja
lama-kelamaan menemukan kesenangan dengan gadget sehingga hal ini
akan menjadi sebuah kebiasaan (Winoto, 2013).
e. Gadget memudahkan remaja mengakses berbagai situs yang tidak
selayaknya diakses. Berbagai hal yang marak diakses remaja adalah
bermacam bentuk pornografi dan video kekerasan (Winoto, 2013). 14
C. Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa
tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di
dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial
itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang
ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing
– masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang
kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat
lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk
mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar
pikiran.
Interaksi sosial adalah bentuk-bentuk yang tampak apabila orang
perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia mengadakan hubungan satu
sama lain terutama dengan mengetengahkan kelompok serta lapisan sosial sebagai
unsur pokok struktur social. Interaksi sosial dapat dipandang sebagai dasar proses-
proses social yang ada, menunjuk pada hubungan-hubungan social yang dinamis.
Interaksi sosial adalah suatu hubungan anatr dua atau lebih individu
manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi individu yang lain.
Kelangsungan interaksi social ini, sekalipun dalam bentuknya yang sederhana,
ternyata merupakan proses yang kompleks. Pengertian lain bahwa suatu interaksi
social diartikan sebagai suatu sistem sosial dua orang atau lebih yang dilengkapi
dengan beberapa aturan dan harapan, serta beberapa ganjaran dan hukuman yang
berlaku.
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi,
interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak
adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada
kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain,
tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling
berinteraksi.
D. Tujuan Interaksi sosial
Proses interaksi sosial dapat berlangsung secara langsung maupun tidak
langsung.Contoh interaksi sosial secara langsung adalah dengan bertatap muka
sedangkan secara tidak langsung terjadi melalui media komunikasi seperti telepon,
surat, E-mail, BBM, SMS, dan sebagainya. Meskipun interaksi sosial terjadi
secara langsung maupun tidak langsung, interaksi sosial tetapmemiliki tujuan yang
sama.
Tujuan interaksi sosial antara lain
a. Menjalin dan meningkatkan hubungan persahabatan
Persahabatan merupakan contoh interaksi sosial dimana antara individunya
mempunyai hubungan batin yang sangat erat dan tingkat kepercayaannya
sangat tinggi sehingga tidak ada kekhawatiran jika saling bertukar cerita
secara pribadi serta adanya dukungan yang dapat meningkatkan semangat.
b. Menjalin hubungan bisnis.
Interaksi sosial dapat dilihat dari hubungan bisnis, misalnya hubungan bisnis
antara perusahaan $ dengan perusahaan B. Kedua perusahaan ini saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.
c. Melaksanakan kerja sama yang saling menguntungkan.
Penerapan dalam pengembangan kelompok misalnya sebuah kelompok diberi
sebuah tugas, agar tugas tersebut cepat selesai maka tugas tersebut dibagi
berdasarkan jumlahanggota yang ada sehingga tugas tersebut dapat cepat
terselesaikan dan mendapatkan nilai yang terbaik.
d. Menjalankan atau merundingkan suatu masalah yang timbul.
Sebuah perusahaan g namanya masalah. Cara yang tepat untuk
menyelesaikan masalah tersebut yaitu dilakukan perundingan dan dicari apa
penyebabnya dan solusi yang tepat agar masalah tersebut dapat terpecahkan.
e. Beradaptasi dengan lingkungan kebudayaan atau kebiasaan orang lain atau
kelompok lain. Kebudayaan yang kita miliki sangat beragam, dengan adanya
interaksi sosial diharapkan kita dapat bertoleransi dengan adanya
keberagaman tersebut. Contohnya saja yaitu sebuah kelompok mahasiswa
yang berasal dari Malang dan kelompok mahasiswa yang berasal dari Jember
melakukan kerjasama untuk melakakukan acara penggalangan dana korban
bencana di suatu daerah.
E.Manfaat Interaksi Sosial
Di dalam interaksi sosial, kita harus mengedepankan naluri dan sudah
sewajarnya kita memahami pandangan, keinginan, kebutuhan, dan kesedihan
orang lain, dan kita harus pula menjauhi sikap memaksakan kehendak kepada
orang lain. Kita seharusnya juga dapat memahami tentang diri sendiri dalam
masyarakat dan sadar bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya
bantuan dari orang lain. Interaksi sosial merupakan dasar bagi muncul, bertahan,
dan berubahnya kehidupan bermasyarakat dan kehidupan sosial.
E. Hubungan Gadget dengan Interaksi Sosial
Gadget dan interaksi sosial memiliki hubungan yang cukup erat, antara
kedua ini bisa dikatakan bahwa gadget cukup berpengaruh dalam interaksi
sosialAdapun beberapa aspek pengaruh gadget terhadap interaksi sosial, antara
lain :
a) Aspek Psikologis.
Banyaknya pesan melalui SMS yang berisi ajakan-ajakan bersifat rasisme
dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Contohnya yang marak
ditemukan adalah pesan yang berisi pemboikotan barang produksi Amerika.
Selain itu juga terdapat peredaran pesan teks, gambar, maupun video yang
bersifat pornografi. Mudahnya askes keluar-masuk pesan tersebut melalui
ponsel membawa dampak negatif, terutama untuk generasi muda sekarang
ini.
b) Aspek Sosial
Salah satu hal yang sering terjadi adalah tindakan seseorang yang
membiarkan ponsel miliknya tetap dalam keadaan hidup atau aktif sehingga
mengeluarkan bunyi yang nyaring. Hal ini jelas mengganggu konsentrasi
serta mengejutkan orang-orang disekitarnya. Seperti ketika sedang rapat
bisnis, dirumah sakit, sedang ditempat-tempat ibadah, dan lain-lain. Selain
penggunaan ponsel sebagai media komunikasi tidak langsung dapat
menurunkan kualitas dan kuantitas dari komunikasi secara langsung (tatap
muka). Sering terjadi kesalahpahaman dalam pemaknaan pesan melalui
komunikasi secara tidak langsung.
6. Hipotesis Penelitian
1. Apa itu Gedget ?
Secara istilah gadget berasal dari bahasa Inggris yang artinya perangkat
elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa Indonesia, gadget
disebut “acang”. Manumpil, dkk (2015), gadget adalah sebuah teknologi yang
berkembang pesat dan memiliki fungsi khusus diantaranya yaitu smartphone, i
phone, dan blackberry. Widiawati dan Sugiman (2014), gadget merupakan barang
canggih yang diciptakan dengan berbagai aplikasi yang dapat menyajikan berbagai
media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan. Jati dan Herawati (2014),
gadget adalah media yang dipakai sebagai alat komunikasi modern dan semakin
mempermudah kegiatan komunikasi manusia.
2. Apa Kegunaan dari Gedget ?
 Segi Komunikasi
Seiring dengan berkembangnya oengetahuan manusia memiih
berkomunikasi lewat tulisan yang dikirimkan lewat pos dan di era millinium,
manusia pun memilih berkomunikasi lewat handphone karena jarak ini dinilai
lebih praktis dari pada alat-alat komunikasi yang ada sebelimnya. Dengan
adanya gadget komunikasi menjadi lancar. Itu bisa tepat berkomunikasi tanpa
harus memperhitungkan jarak dan tempat tinggal kita. Kita bisa
berkomunikasi tanpa terikat tempat karena kalau kita berkomunikasi lewat
gadget kita lebih praktis dan efisien, baik dari segi pemakaian ataupun dari
segi cara kita membawa alat komunikasi tersebut
 Segi Sosial
Kita bisa memperbanyak teman lewat gadget dengan mudah dan cepat. Kita
bisa berbagi kabar dengan teman dan kerabat kita yang berada didalam negeri
maupun diluar negeri tanpa harus menunggu waktu yang lama.
 Segi Pendidikan
Bagi kita yang kebetulan berada dalam ruang lingkup pendidikan kita tidak
perlu pusing untuk menambah ilmu pengetahuan. Dengan gadget kita bisa
menambah ilmu pengetahuan.
3.Apa saja sisi positif dari gedget ?
Sisi Positif dari Gadget
a. Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak lewat media sosial.
Sehingga memudahkan untuk saling berkomunikasi dengan orang baru dan
memperbanyak teman (Harfiyanto, dkk, 2015).
b. Mempersingkat jarak dan waktu. Karena dalam era perkembangan gadget yang
canggih didalamnya terdapat media sosial seperti sekarang ini (Harfiyanto,
dkk, 2015).
c. Hubungan jarak jauh tidak lagi menjadi masalah dan menjadi halangan. Hal ini
dikarenakan kecanggihan dari aplikasi yang ada didalam gadget (Harfiyanto,
dkk, 2015).
d. Mempermudah para remaja mengonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas yang
belum dimengerti. Hal ini biasa dilakukan remaja dengan sms atau bbm kepada
guru mata pelajaran (Harfiyanto, dkk, 2015).
Apa saja sisi negatif dari gedget ?
a. Remaja menggunakan media sosial didalam gadget mereka, hingga
menimbulkan lebih banyak waktu yang digunakan untuk bermain gadget. Hal
ini biasanya digunakan remaja untuk berkomunikasi dimedia sosial dibandingkan
dengan belajar (Harfiyanto, dkk, 2015).
b. Aplikasi yang ada didalam gadget membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri.
Seringkali remaja mengabaikan orang disekitarnya bahkan tidak menganggap orang
yang mengajaknya mengobrol (Harfiyanto, dkk, 2015).
c. Remaja menjadi kecanduan dalam bermain gadget. Awalnya remaja menggunakan
gadget hanya untuk bermain game. Akan tetapi remaja lama-kelamaan menemukan
kesenangan dengan gadget sehingga hal ini akan menjadi sebuah kebiasaan (Winoto,
2013).
d. Gadget memudahkan remaja mengakses berbagai situs yang tidak selayaknya
diakses. Berbagai hal yang marak diakses remaja adalah bermacam bentuk
pornografi dan video kekerasan (Winoto, 2013). 14
e. Media sosial yang ada didalam gadget sering menimbulkan berbagai kasus. Dimana
kasus tersebut seperti penculikan, pemerkosaan. Hal ini biasanya diawali dengan
perkenalan di media sosial (Winoto, 2013).
f. Remaja seringkali tidak dapat mengontrol kata-katanya. Mereka menggunakan kata-
kata kasar, mengejek, serta seringkali remaja mencemooh dengan sesama teman
sebaya di media sosial yang ada didalam gadget (Winoto, 2013).
g. Bagi remaja gadget tidak menguntungkan. Hal ini dalam upaya untuk membangun
kemampuan dan keterampilan sosialnya (Sumantri, 2012).
h. Gadget membuat remaja menjadi malas bergerak dan beraktifitas. Biasanya
remaja dalam keseharian penuh untuk bermain gadget (Ameliola dan
Nugraha, 2013).
3. Apa itu Interaksi Sosial Mahasiswa ?
Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang
berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat.
Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat
berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan
dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing, maka proses
sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam
kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu
dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok
lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.

Interaksi sosial adalah bentuk-bentuk yang tampak apabila orang perorangan


ataupun kelompok-kelompok manusia mengadakan hubungan satu sama lain terutama
dengan mengetengahkan kelompok serta lapisan sosial sebagai unsur pokok struktur
social. Interaksi sosial dapat dipandang sebagai dasar proses-proses social yang ada,
menunjuk pada hubungan-hubungan social yang dinamis.

Interaksi sosial adalah suatu hubungan anatr dua atau lebih individu manusia,
dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi individu yang lain. Kelangsungan
interaksi social ini, sekalipun dalam bentuknya yang sederhana, ternyata merupakan
proses yang kompleks. Pengertian lain bahwa suatu interaksi social diartikan sebagai
suatu sistem sosial dua orang atau lebih yang dilengkapi dengan beberapa aturan dan
harapan, serta beberapa ganjaran dan hukuman yang berlaku.

Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi


sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya
komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan
bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat
menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi.
4. Apakah gedget berpengaruh terhadap interaksi sosial mahasiswa ? Iya.

4. Konsep (Metode Penelitian)


 Jenis Penelitian : Deskriptif.
 Penentuan Variabel dan Indikator
Variabel yaitu Gadget dan Interaksi Sosial
 Definisi Operasional Variabel.
Gadget : Komunikasi.
Interaksi Sosial : Hubungan.
 Pengambilan Populasi dan Sampel
Populasi : Mahasiswa FUHUM
Sempel : Aqidah dan Filsafat Islam kelas AFI A2.
 Metode Pengumpulan Data
Metode Cluster
 Rancangan Analisis dan Metode Analisis Data
Analisis Data : Data Pokok dan Pendukung.
5. Sistematika Penulisan
6. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai