Anda di halaman 1dari 7

PERAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAKWAH

(Studi Deskriptif Kualitatif pada Akun Instagram Berani Berhijrah Dakwah


Islam pada Mahasiswi FKI UMS 2012)
Proposal Penelitian
Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh:
Hanung
L100120081

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2016

I.

Latar Belakang Masalah


Kehadiran internet mempengaruhi perkembangan media baru sebagai alat
komunikasi. Menurut Flew (dalam Situmorang, 2012: 4) menyatakan internet
dapat memberikan sebuah informasi yang secara keseluruhan juga dapat
digunakan sebagai tempat untuk berdiskusi sebagai media yang paling
berpengaruh.
Media baru pada masa sekarang perkembangannya semakin pesat. Internet
sebagai sarana inovatif bagi masyarakat untuk berkomunikasi, maka dari itu
perkembangan teknologi semakin pesat. Beberapa dekade jaringan media sosial
telah menciptakan sebuah fenomena di mana internet telah mendapatkan
popularitas. Penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram
digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pengguna media sosial dapat
meng-upload dan memposting foto maupun kegiatannya untuk berbagi bersama
pengguna akun media sosial yang lain.
Media sosial tumbuh dengan sangat cepat, jaringan media sosial mampu
menciptakan arus komunikasi dua arah. Internet mampu menciptakan media sosial
yang begitu banyak penggunanya untuk saling berkomunikasi. Penggunaan
internet yang berlebihan dapat mengakibatkan efek negatif bagi penggunanya.
Instagram merupakan media sosial yang banyak digunakan kalangan remaja
hingga dewasa, terutama perempuan. Menurut Budiargo (dalam Puspitorini, 2013:
6) menyatakan Instagram adalah media sosial yang memberi kemudahan cara
berbagi secara online oleh foto-foto, video dan juga layanan jejaring sosial yang
dapat digunakan pengguna untuk mengambil dan membagi ke teman mereka.
Istagram selain sebagai sarana untuk berhubungan dengan teman bisa juga
digunakan sebagai sarana dakwah yang dapat di lihat semua kalangan masyarakat,
seperti yang kita lihat akun media sosial seperti instagram mampu memberikan
informasi secara cepat dan mudah.
Menurut Ahmad (dalam Usman, 2016: 3) menyatakan bahwa penggunaan
media online sebagai sarana dakwah sudah semakin menyebar dan hampir tak
terhindarkan, seperti layanan e-syariah, e-fatwa, e-dakwah. Karena itu, para
aktivis dakwah paling tidak, perlu mencermati secara khusus perkembangan e-

dakwah untuk melahirkan dai virtual yang mampu membawa suara Islam dalam
konteks multi dimensi dan zaman sesuai konsep Al Islamu Shalih Likulli Zamaan
Wa Makaan (Islam adalah ajaran yang selalu sesuai dengan kondisi zaman dan
tempatnya).
Berdasarkan latar belakang diatas diketahui bahwa remaja lebih aktif
menggunakan instagram untuk menambah wawasan dan pengetahuan, termasuk
untuk mengikuti kajian keislaman. Manfaat penilitian ini dapat memberikan
informasi untuk pengembangan ilmu komunikasi dan diharapkan menjadi acuan
untuk penelitian berikutnya. Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu
memberikan informasi tentang bagaimana peran sosial media sebagai sarana
komunikasi dakwah.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti tentang peran media sosial
sebagai sarana dakwah melalui akun instagram Berani Berhijrah pada remaja.
Remaja lebih aktif dimedia sosial instagram dibandingkan dengan yang lainnya.
Pemilihan media sosial instagram dikarenakan banyak digunakan oleh remaja.
Akun instagram berani berhijrah banyak diikuti oleh remaja perempuan. Akun
tersebut

dapat

memberikan

motivasi

kepada

remaja

perempuan

untuk

memperbaiki diri. Oleh sebab itu peneliti mengambil judul PERAN MEDIA
SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAKWAH (Studi Deskriptif
Kualitatif pada Akun Instagram Berani Berhijrah Dakwah Islam pada Mahasiswi
FKI UMS 2012).
Terdapat penelitian terdahulu dalam penelitian ini yang dapat menjadi acuan
penilitian. Penelitian yang dilakukan Rangga Aditya dari Universitas Riau tahun
2015 yang berjudul Pengaruh Media Sosial Instagram terdapat Minat Fotografi
pada Komunitas Fotografi Pekanbaru. Menggunakan metode penelitian studi
kuantitatif. Hasil analisis pada penelitian ini, ialah pengaruh Instagram terhadap
minat fotografi pada Komunitas Fotografi Pekanbaru dan merupakan hasil dari
pengolahan data regresi linear sederhana, menggunakan program SPSS 16 for
windows.

II.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakangan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
Bagaimana peran media sosial akun instagram sebagai sarana dakwah
kepada mahasiswi Fakultaas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas
Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012?.

III.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, dapat disimpulkan
tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana peran instagram sebagai
sarana dakwah Fakultaas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas
Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012.

VI.

Metodologi
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif bermaksud menjelaskan teori yang sudah ada dan menjelaskan
realitas yang sudah ada dengan menggunakan penjelasan deskriptif dalam
bentuk kalimat. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan
berbagi macam strategi yang bersifat interaktifseperti obsevarsi langsung,
wawancara mendalam, dokumen- dokumen teknik pelengkap (Pujileksono,
2015: 35).
Metode penelitian kualitaif yang dipilih adalah wacana, menjelaskan
berdasarkan analisis kritis atas teks semata, karena teks hanya hasil suatu
praktek produksi yang harus diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana
teks itu diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks
dapat semacam itu (Dijk dalam Aan,2013:50).
b. Perspektif Teori
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengkaji peran media sosial
sebagai sarana komunikasi dakwah. Instagram adalah salah satu media sosial
populer berbasis internet dan merupakan bagian dari media baru. Dalam hal

ini peneliti menggunakan pendekatan wacana untuk menggali lebih


mendalam mengenai fenomena berdasarkan pada realita.
Wacana menurut Aan (2008:2) ialah komunikasi bahasa tulis, lisan dan
semiotik lainnya. Sebagai suatu transaksi sosial antara sumber dan penerima
yang saling menetukan bentuk, skema, format dan muatan serta bentuk lain
sesuai kebutuhan sosialnya .
c. Pemilihan Responden
Responden ialah orang yang merespon pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti dalam bentuk jawaban, baik secara tertulis (angket) maupun secara
lisan (Pujileksono: 11).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling
yaitu mengambil kategori remaja perempuan yang berumur 21 22 di
Fakultas Ilmu Komunikasi dan informatika Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Pemilihan ini dikrenakan remaja itu masih labil dan mudah
dipengaruhi oleh dunia maya terutama media sosial. Oleh karena itu remaja
perempuan lebih aktif didunia maya dari pada didunia nyata. Hal ini dianggap
memenuhi kriteria peneliti dalam penelitian.
d. Teknik Validitas Data
Sebelum memulai ananlisis data dalam penelitian, peneliti melakukan
pengecekan data yakni dengan teknik validitas data. Penelitian ini
menggunakan triangulasi sumber data. Triangulasi sumber data ialah
menggali kebenaran data/informasi melaluli berbagai sumber data yang
berbeda. Peneliti juga melakukan observasi pada dokumen tertulis, dokumen
sejarah, arsip, catatan resmi dan foto. Semua sumber data akan mernghasilkan
bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan
yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Macam-macam
pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh
kredibilitas (Pujileksono, 2015:146).

V.

Tinjauan Pustaka
Media Sosial
Menurut Zarella (dalam Setyani, 2013: 6) menyatakan media sosial
merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-teknologi web baru berbasis
internet, yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi,
berpatisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online
sehingga dapat menyebarluaskan konten mereka sendiri. Di blog , youtube,
twett, instagram dapat diproduksi dan dapat dilihat secara langsung diseluruh
dunia secara gratis.
Komunikasi Wacana
Wacana ialah komunikasi bahasa tulis, lisan dan semiotik lainnya. Sebagain
suatu transaksi sosial antara sumber dan penerima yang saling menetukan
bentuk, skema, format dan muatan serta bentuk lain sesuai kebutuhan sosialnya
(Aan, 2008: 2).
Terdapat juga elemen-elemen wacana, diantaranya:
a)
b)
c)
d)

Teks
Konteks
Wacana
Metawacana

Komunikasi Dakwah
Komunikasi dakwah adalah suatu retorika (persuasif) yang dilakukan oleh
komunikator dakwah (dai) untuk menyebar luaskan pesan-pesan bermuatan
nilai agama, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal, kepada jemaah
untuk memperoleh kebaikan didunia dan diakhirat (Maari, 2010: 34).
New Media
Media baru muncul dengan segala perbedaan dan pembaruan dibanding
media sebelumnya (media tradisional, cetak, dan media penyiaran). Media
sosial merupakan bagian dari media baru dimana segala informasi dan segala
aktifitas komunikasi online berlangsung. Komunikasi mengirim pesan, ide
pendapat melalui lisan, eksperisi wajah dan tatap muka (Budiargo, 2015: 6).
DAFTAR PUSTAKA

Aan, Munawar Syamsudin. 2013. Resolusi Neo Metode Riset Komunikasi Wacana.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiargo, Dian. 2015. Berkomunikasi Ala Net Generation. Jakarta: PT Gramedia.
Maari, Bambang S. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: Simbosa Rekatama Media.
Puspitorini Dyah Ayu. 2016. MOTIF DAN KEPUASAN PENGGUNAAN INSTAGRAM
(MOTIF DAN KEPUASAN PENGGUNAAN INSTAGRAM (Studi Kesenjangan
antara Motif dan Kepuasan Penggunaan Media Sosial Instagram pada Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2013). Surakarta. Imu Komunikasi.
Fakultas Ilmu Komunikasi Dan Informatika. Universitas Muhammadiyah.
Puji leksono, Sugeng. 2015. Metode penelitian komunikasi : Kualitatif. Malang:
Kelompok Intrans Publishing.
Situmorang, james R. 2012. Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam Bidang
Politik, Bisnis, Dan sosial budaya. Center for business Studies. Vol.8. no.1.
http://journal.unpar.ac.id (diakses 1 juni 2016, 17:20 WIB).
Styani, Novia ika. 2013. Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Sebagai
Peserta.Journal Ilmu Komunikasi. http://journal.abdulkaharkimia.files.wordpres.com
(diakses 2 juni 2016, 15:30 WIB).
Usman, Fadly. 2016. Efektivitas Penggunaan Media Online Sebagai Sarana Dakwah.
Jurnal ekonomi dan dakwah islam. http://journal.kopertais4.co.id (diakses 1 juni
18:15 WIB).
Penelitihan Terdahulu
Aditya, Rangga. 2015. PENGARUH MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP MINAT
FOTOGRAFI PADA KOMUNITAS FOTOGRAFI PEKANBARU. Jurnal ilmu
komunikasi. http://journal.Unri.ac.id (di akses 2 juni 12:30 WIB).

Anda mungkin juga menyukai