Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH PROGRAM DAKWAH REMAJA DAN PEMUDA ISLAM

MASJID RAYA BINTARO JAYA TERHADAP MINAT KAJIAN


PENGIKUT AKUN INSTAGRAM @Remisyaofficial

Proposal Skripsi

Oleh:
Muthoatul Chasna
NIM : 11160510000243

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020 M / 1441 H
A. Latar Belakang

Dakwah adalah suatu proses mengajak, menyeru, dan mem


Teknologi komunikasi saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Kebutuhan manusia akan informasi membuat perkembangan teknologi komunikasi
diberbagai media mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini tidak lepas dari peranan
mobilitas teknologi yang semakin tinggi. Salah satu bentuk perkembangan teknologi
komunikasi adalah media baru (new media) yang kemudian melahirkan media sosial
(socialmedia). Munculnya media sosial yang merupakan media baru juga termasuk dari
perkembangan teknologi komunikasi berbasis internet yang dapat menghubungkan dan
melibatkan banyak orang di dalamnya. Setiap orang kini bisa dengan mudah
berkomunikasi, memberikan atau mencari informasi apapun di media, dengan gadget
yang dimiliki, seseorang bisa berselancar kapanpun dan dimanapun.

Di Indonesia saat ini Menurut Kementrian komunikasi dan Informatika


(Kemenkominfo) menyatakan, pengguna internet di Indonesia telah mencapaii 82 juta
orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia.1 Dari
angka tersebut bisa terlihat bahwa masyarakat sudah ikut serta memanfaatkan
perkembangan teknologi komunikasi berbasis internet untuk mengakses media sosial.

Media sosial adalah media online (daring) yang dimanfaatkan sebagai sarana
pergaulan sosial secara online di internet. Di media sosial para penggunanya dapat saling
berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan berbagai kegiatan lainnya.
Menurut Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlien media sosial adalah kelompok
aplikasi berbasis internet yang dibangun dengan dasar-dasar ideologis web 2.0 (yang
merupakan platform dari evolusi media sosial) yang memungkinkan terjadinya
penciptaan dan pertukaran dari user generated content.2
Salah satu media sosial yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu
media Instagram. Instagram merupakan media sosial yang memilki banyak pengguna di
Indonesia, dengan berbagai fitur yang dimiliki, Instagram dapat menarik banyak kalangan
untuk memanfaatkannya sebagai media yang mendukung di berbagai bidang.
1
Kemkominfo, “Penggunaan Internet di Indonesia Capai 82 juta”, diaksesn pada 9 Februari 2020, pukul 12:57 WIB
2
Mac Aditiawarman, dkk, Hoax dan Hate Speech di Dunia Maya, (Lembaga kajian asset budaya Indonesa Tonggak
Tuo, 2019), h. 51-52
Faktanya media sosial instagam kini banyak diminati oleh masyarakat luas, dilihat
dari pengguna media sosial instagram yang semakin bertambah. Seperti yang dikatakan
oleh Brand Development Lead Instagram APAC Paul Webster, Ia menyampaikan
berdasarkan data terakhir hingga saat ini instagram telah menjangkau 400 juta pengguna
aktif secara global. Dari 100 juta pengguna yang terakhir bergabung di instagram, lebih
dari setengahnya tinggal di Asia dan Eropa. Indonesia sendiri adalah salah satu Negara
dengan jumlah pengguna instagram terbanyak dengan 89 persen instagrammers berusia
18-34 tahun mengakses instagram setidaknya seminggu sekali.3
Media sosial tidak hanya digunakan sebagai sarana informasi, hiburan, atau
sekadar mencari teman, media sosial dapat digunakan secara lebih luas. Jika sebelumnya
dalam mempublikasikan suatu kegiatan atau program dakwah hanya bisa melalui media
massa, media cetak, atau sosialisasi secara langsung kepada masyarakat. Tetapi kini
media bisa dijadikan sebagai sarana mengajak masyarakat untuk mengikuti program
keagamaan yang dipublikasikan dan diakses lebih mudah melalui media khusunya
instagram. Melalui instagram publikasi program dakwah akan lebih mudah diakses
terutama untuk kalangan anak muda yang lebih sering menggunakan media sosial.
Menurut Ahmad Susanto, Minat merupakan “dorongan dari dalam diri seseorang
atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif yang
menyebabkan dipilihnya suatu objek atau keinginan yang menguntungkan,
menyenangkan dan lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan pada dalam dirinya.” 4
Sedangkan Kajian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata Kaji
adalah pelajaran (agama dan sebagainya), kata dengan kata dasar Mengaji. Arti kata
mengaji adalah belajar, mengaji juga berarti mempelajari.Islam mengenalnya dengan
istilah menutut ilmu. Dalam hal ini, hendaknya setiap muslim memiliki minat untuk
datang ke majelis ilmu mengikuti kajian, guna mempelajari agama Islam lebih dalam.
Seperti yang telah Allah perintahkan dalam Qur’an Surat Al Mujadallah Ayat 11

َ ِ‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم َۖوإِ َذاق‬


‫يل ا ْن ُش ُزوافَا ْن ُش ُزوا‬ ِ ِ‫يل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َجال‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬ َ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا ق‬

ٍ ‫يَرْ فَ ِع هللا ال ِذ ْينَ ا َمنُوا ِمنـْ ُك ْم َوالّ ِذ ْينَ اُوتُو ْال ِع ْل َم د ََر َجـ‬  
‫ت َوهللاُ بِ َما تَعْـ َملُـوْ نَ خَ ـبِيْـر‬
3
Senarai Penelitian Islam Kontemporer Tinjauan Multikultural, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018) h, 58
4
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakrata: Kencana, 2013), h.
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman!Apabila dikatakan kepadamu,”Berilah kelapangan
didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan  memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah  kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang
berilmu beberapa derajat“. Q.S Al-Mujadalah ayat 11
Saat ini media sosial menjadi salah satu media paling banyak digunakan dalam
penyebaran agama Islam. Banyak organisasi atau komunitas yang memiliki program
dakwah dan memanfaatkan media sosial dalam pempublikasiannya seperti di instagram.
Melalui media sosial instagram para pemilik akun (komunikator) bisa lebih mudah
mengajak para pengguna instagram dengan publikasi foto dengan desain dan cara yang
kreatif mengemas program dakwah yang ingin disampaikan sebagai pesan kepada
pengikut akun (Komunikan).
Salah satunya adalah akun instagram @Remisyaoffcial. Akun tersebut berisi
tentang program dakwah dengan berbagai tema dan pembicara, dengan memiliki jumlah
lebih dari 19.000 followers atau pengikut, serta terdapat 1,163 unggahan foto dan video
terhitung hingga tanggal 13 Februari 2020.5 Dengan mengangkat tema program yang
menarik, menghadirkan dai yang sedang digandurungi banyak masyarakat, program
dakwah Remisya banyak menarik perhatian mad’u.
Akun instagram @Remisyaofficial adalah akun milik Remaja dan Pemuda Islam
Masjid Raya Bintaro Jaya (Remisya). Remisya merupakan sebuah organisasi remaja
masjid yang bernaung di bawah naungan Masjid Raya Bintaro Jaya. Sebagai sebuah
organisasi kepemudaan Islam, Remisya memiiki tujuan yaitu “Mewujudkan Organisasi
Kepemudaan yang unggul, Produktif, dan Berdaya Saing.” Remisya selalu
menyelenggarkan berbagai kegiatan-kegiatan dakwah Islam khusunya untuk kalangan
remaja dan pemuda Islam, seperti Kuy Ngaji, Ladies day sit & sip, Nongkrong Yuk,
Tabligh Akbar, Gerakan Pemuda Subuh, serta kegiatan lainya.6
Dengan adanya akun instagram @Remisyaofficial membantu para pengguna
media sosial khusunya remaja dan pemuda Islam untuk menemukan program dakwah

5
Instagram, @Remisyaoffical diakses pada tanggal 13 Februari 2020, https://www.instagram.com/Remisyaofficial
6
Web Resmi Remisya, www.Remisya.org , diakses pada tanggal 13 Februari 2020. https://remisya.org/tentang-
kami/
dengan konsep yang menarik dan kreatif. Karena dengan cara ini progam dakwah akan
lebih diterima oleh kalangan remaja dan pemuda. Di era sekarang ini, segala sesuatu
harus mengikuti perkembangan zaman agar tetap diterima, karena sesuatu yang tidak
mengikuti akan diangap ketinggalan zaman. Seperti kajian yang dulunya mungkin identik
dengan belajar islam yang membosankan, kini dikemas dengan tema yang menarik dan
dianggap dekat dengan kehidupan pemuda.
Salah satu program dakwah “Time Lapse” yang merupakan program akhir tahun
diunggah pada tanggal 23 Desember 2019, memiliki like sebanyak 2,615 per tanggal 13
Februari 2020, dengan jumlah komentar 603 per tanggal 13 Februari 2020. Program ini
dikemas dengan beberapa konsep, seperti Talkshow, Qur’an Clinic, Sharing Session,
Nobar dan bedah film “ALif Lam Mim”, Qiyamullail, Muhasabah, Kajian Ba’da Subuh,
ada penjualan merchandise dan kuliner juga. Selain itu, program ini menghadirkan para
dai yang akrab dikalangan remaja dan pemuda, seperti Ustadz Hilman Fauzi, Ustadz
Handy Bonny, Muzzamil Hasballah, Salim Bahanan. Dan juga mengudang para
influncer hijrah seperti Arie Untung, Ricky Harun, Rachel Vennya, Vebby Palwinta dan
beberapa influencer lainnya. Program ini mengajak masyarakat untuk menghabiskan
waktu akhir tahun dengan kegiatan yang positif dan tetap syar’i. apalagi dengan
banyaknya program akhir tahun biasanya para remaja dan pemuda lebih memilih untuk
menghabiskan waktu dengan nongkrong dan menikmati hiburan semata.
Dalam komunikasi terutama komunikasi inovasi, efek atau perubahan menjadi hal
yang diharapkan dari komunikan. Dalam penelitian ini, netizen atau khalayak media
sosial menjadi sasaran utama dalam penyampaian pesan, ketika komunikan dapat
menerima pesan dengan baik hal ini dapat terlihat dari banyaknya respon, like, dan share
tentang program dakwah yang telah dipublikasikan, efek komunikasi ini dibuktikan
dengan adanya ketertarikan untuk datang kajian dalam acara tersebut. Ketertarikan mad’u
menjadi faktor yang penting untuk melihat adakah pengaruh dari program dakwah yang
telah dipublikasikan di media sosial sebagai efek dari pesan yang disampaikan.
Begitu juga dalam proses komunikasi, komunikator mengajak kegiatan belajar
Islam sebagai bentuk pesan yang disampaikan kepada komunikan. Dalam hal ini,
program dakwah yang telah dipublikasikan sebagai isi pesan dari komunikator dapat
memberikan efek kepada komunikan. Berharap setelah komunikan menerima pesan
tersebut, komunikan akan memiliki ketertarikan dalam mengikuti kajian yang akan
dilaksanakan. Apabila komunikan memiliki ketertarikan mengikuti program dakwah
yang dilaksanakan, itu berarti program dakwah yang dibuat oleh Remaja dan Pemuda
Islam Masjid Raya Bintaro Jaya memiliki pengaruh terhadap ketertarikan mengikuti
kajian pengikut akun instagram @Remisyaofficial.
Remisya sebagai organisasi pemilik akun @Remisyaofficial memanfaatkan media
sosial instagram-nya untuk mengajak para khalayak media massa dalam mengikuti
kajian, karena banyak sekali remaja dan pemuda Islam yang menggunakan aplikasi
instagram dalam kesehariannya. Dengan mengikuti perkembangan masyarakat, cara
mengajak dalam kegiatan positif harus dengan cara yang tetap bisa diterima di kalangan
yang menjadi sasaran target. Program dakwah dikemas menyesuaikan dengan kehidupan
remaja dan pemuda Islam, hal ini dilakukan, agar dapat menarik para pengguna
instagram khusunya pengikut akun @Remisyaofficial dalam mengikuti program dakwah
yang diselenggarkan.

Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna
mengetahui seberapa besar pengaruh program dakwah di media sosial instagram terhadap
ketertarikan mengikuti kajian para pengikut akun instagram @Remisyaofficial. Untuk itu
peneliti memberikan judul penelitian ini yaitu, “PENGARUH PROGRAM DAKWAH
REMAJA DAN PEMUDA ISLAM MASJID RAYA BINTARO JAYA TERHADAP
MINAT KAJIAN PENGIKUT AKUN INSTAGRAM @REMISYAOFFICIAL”.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian ini dalam identifikasi masalahnya fokus pada cara sebuah organisasi
yang menggunakan saluran (channel) dalam mempublikasikan program dakwahnya dan
efek (Effect) yang ditimbulkan terhadap minat kajian para pengikut akun instagram
@Remisyaofficial. Di era sekarang perkembangan teknologi komunikasi yang pesat
membuat manusia sendiri menjadikan teknologi ini sebagai kebutuhan, terutama di
kalangan remaja dan pemuda. Organisasi Islam yang memiliki tujuan untuk dakwah harus
mengikuti perkembangan ini agar program-program dakwahnya dapat diterima oleh
berbagai kalangan. Kini organisasi dapat memanfaatkan media sosial untuk mengajak
para mad’u dalam mengikuti program dakwah yang dimiliki. Seperti organisasi Islam
pemilik akun instagram @Remisyaofficial yang menggunakan media sosial (channel)
dalam mempublikasikan program dakwah dengan cara mengunggah poster foto atau
video kegiatan kajian. Namun dengan menggunakan cara tersebut seberapa besar efek
(effect) terhadap minat kajian pengikut akun instagram @Remisyaofficial.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membatasai pembahasan permasalahan ini


agar lebih rinci dan jelas, yakni:

1. Batasan masalah ini fokus pada program dakwah di media sosial yang dimiliki oleh
remaja dan pemuda islam masjid raya Bintaro jaya yang dipublikasikan melalui akun
instagram @Remisyaofficial
2. Batasan masalah ini fokus pada minat yang dimiliki oleh para pengikut akun
instagram @Remisyaofficial untuk mengikuti kajian di program dakwah yang telah
dipublikasikan melalui akun instagram resminya.

Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh program dakwah remaja dan pemuda masjid raya Bintaro
Jaya terhadap minat kajian pengikut akun instagram @Remisyaofficial?
2. Seberapa besar pengaruh program dakwah remaja dan pemuda masjid raya Bintaro
Jaya terhadap minat kajian pengikut akun instagram @Remisyaofficial?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dibuat dengan tujuan yaitu:


1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari program dakwah remaja dan
pemuda Islam masjid raya Bintaro Jaya terhadap minat kajian pengikut akun
instagram @Remisyaofficial
2. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari program dakwah remaja dan pemuda
Islam masjid raya Bintaro Jaya terhadap minat kajian pengikut akun instagram
@Remisyaofficial

Adapun penelitian ini memiliki manfaat antara lain:


1. Secara akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan ilmu dalam
bidang komunikasi di lingkungan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya
tentang instagram sebagai media baru yang dimanfaatkan menjadi media dakwah.
2. Secara Praktis
Dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi contoh dalam melaksanakan program-
program dakwah agar lebih memanfaatkan media dan lebih kreatif dalam pengemasan
program, sehingga lebih menarik para mad’u dari berbagai kalangan.

E. Kajian Terdahulu

Dalam penelitian ini, penulis melakukan tinjauan pustaka sebagai langkah dari
penyusunan penelitian sebagai referensi yang memiliki kedekatan judul penelitian.
Penulis menggunakan skripsi yang memiliki persamaan dan perbedaan, hal ini dilakukan
guna untuk mengetahui agar penelitian yang akan penulis lakukan berbeda dengan
penelitian-penelitian sebelumnya.

Berikut beberapa penelitian yang memiliki relevansi terhadap penelitian ini, antara lain:

Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Elsa Carinta Putri berjudul “Pengaruh
Penggunaan Media Sosial Terhadap Efektivitas Dakwah (Studi Kasus : Instagram
@Nunuzoo), ditulis pada tahun 2018. Dalam skripsi ini memiliki persamaan dengan
penelitian yang akan penulis teliti adalah tentang media sosial instagram, dan memiliki
pendekatan yang sama yaitu pendektan kuantitatif. Adapun perbedaannya yaitu pada
objek yang akan penulis teliti yaitu tentang Pengaruh dari program dakwah remaja dan
pemuda Islam Masjid Raya Bintaro Jaya terhadap Minat Kajian Pengikut Akun Instagram
@Remmisyaofficial.
Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Debbi Ismawati yang berjudul “Pengaruh
penggunaan akun instagram @duniahalal terhadap keputusan pembelian barang”,
penelitian ini dibuat pada tahun 2019. Dalam skripsi ini memiliki persamaan variabel
yaitu media sosial instagram dalam penelitiannya, dan menggunakan pendekatan
kuantitaif. Adapun perbedaannya yaitu objek yang akan penulis teliti yaitu tentang Minat
Kajian Pengikut Akun Instagram @Remmisyaofficial.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Karlina yang berjudul “Minat dalam
Kegiatan Keagamaan (Study Kasus di RW 02 Kelurahan Cipinang Besar utara Jakarta
Timur)” tahun 2008. Dalam penelitian ini memiliki persamaan pada teori yang digunakan
yaitu teori minat. Adapaun perbedaan yaitu pada pendekatan penelitian, dalam
penelitiann yang dilakukan oleh Karlina menggunakan pendkatan kualitatif. Sedangkan
penulis menggunakan pendekatanpenelitian kuantitatif.

F. Landasan Teori

1. Teori Efek Komunikasi Massa (Effect Theory)

Menurut Schramm dan Roberts (1997), beranggapan bahwa efek adalah


“Perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa.” karena fokusnya
pada program dakwah yang dipublikasikan melalui sosial media instagram, maka
efek adalah hal yang seharusnya didapatkan setelah pesan itu diterima oleh pengguna
instagarm khusunya pengikut akun instagam @Remisyaofficial. Efek dari pesan yang
disebarkan oleh komunikator melalui media massa instagram timbul pada komunikan
sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu, efek melekat pada khalayak sebagai
akibat dari perubahan psikologis.

Efek komunikasi massa diklasifikasikan sebagai efek kognitif (Cognitive


Effect), Efek Afektif (Affective Effect), dan efek behavioral (Behavioral Effect).7
Sehingga efek merupakan tingkah laku komunikan setelah menerima pesan dari
komunikator.

a. Efek Kognitif (Cognitive effect)

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam penelitian ini, efek kognitif yang
dimaksud adalah mengenai informasi dan pengetahuan yang didapat oleh para
pengikut akun instagram @remisyaofficial yang mendapatkan informasi program
dakwah yang akan dilaksanakan oleh remaja dan pemuda Islam masjid raya
Bintaro jaya.

b. Efek Afektif (Affective Effect)

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Setelah seorang
komunikan menerima pesan, ia akan merasakan perasaan senang, sedih, terharu,
dan lain sebagainya. Sehingga pesan tersebut mampu mempengaruhi perasaan si
penerima pesan. Dalam penelitian ini, efek afektif yang dimaksud adalah
mengenai perasaan para pengikut akun @Remisyaofficial setelah menerima pesan
adanya program dakwah yang akan dilaksanakan. Komunikan akan merasakan
senang, sedih, terharu atau perasaan lainnya terhadap kegiatan yang telah
dipublikasikan, baik itu dari tema kajiannya yang menarik ataupun pengisi kajian
(da’i) yang akan mengisinya.

7
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 216-217
c. Efek Behavioral (Behavioral Effect)

Efek behavioral adalah efek yang terjadi setelah komunikan menerima


pesan dari komunikator melalui media massa yang dapat mempengaruhi
komunikannya apakah akan mengikuti atau tidak informasi atau pesan yang telah
didapatkan. Dalam hal ini, setelah akun instagram @remisyaofficial
mempublikasikan program dakwahnya dan pesan telah diterima oleh pengikut
akun sebagai komunikan, maka komunikan akan memberikan respon berupa
perilaku sebagai efek dari proses komunikasi, hal tersebut akan menentukan
apakah mereka yang telah melihat pesan di instagramnya akan mengikuti kegiatan
tersebut atau tidak.

2. Pengertian Pengaruh

Menurut KBBI, pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang”.8 Dalam bukunya Sukrahmad yang berjudul pengantar penelitian ilmiah,
dasar, metode, teknik menjelaskan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul
dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan
terhadap apa-apa yang ada disekelilingnya”.9 Dari definisi pengaruh diatas, dapat
disimpulkan bahwa pengaruh merupakan perubahan sikap yang dilakukan oleh
komunikan setelah menerima pesan dari komunikator. Dalam penelitian ini, pengaruh
yang dimaksud adalah pengaruh dari program dakwah Remisya terhadap minat kajian
pengikut akun instagram @Remisyaofficial.

3. Dakwah

Dakwah secara etimologi berasal dari bahasa Arab, dari kata da’a-yad’u-
da’watan, yang memiliki kesamaan makna dengan an Nida’ yang berarti memanggil,
mengajak, menyeru.10

Ahmad Ghalwasy dalam kitabnya ad-Da’wat al-Islamiyyat mendefinisikan


dakwah sebagai pengetahuan uang dapat memberikan segenap usaha yang
8
https://kbbi.kemendikbud.go.id diakses pada tanggal 17 februari 2020 pukul 17:51 WIB
9
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian ilmiah, Dasar, Metode, Teknik, (Bandung: Transito, 1982),h.7
10
Abdul Wahid, Gagasan Dakwah Pendekatan Komunikasi antar Budaya, (Jakarta: Kencana, 2019), h.3
bermacam-macam, yang mengacu kepada upaca penyampaian ajaran Islam kepada
seluruh manusia yang mencakup akidah, syariat, dan akhlak. Muhammad Abu Futuh
dalam kitabnya al-Madkhal ila ‘ilm ad-Da’wat menurut beliau, dakwah adalah
menyampaikan dan mengajarkan ajaran Islam kepada seluruh manusia dan
mempraktikannya (thathbiq) dalam realitas kehidupan.11

4. Program Dakwah

Kata program berasal dari bahasa inggris, Programme atau program yang
berarti acara atau rencana.12 Sedangkan menurut KBBI, program adalah rancangan
mengenai asas serta usaha (dalam ketatanegaraan, perekonomian, dan sebagainya)
yang akan dijalankan.13 Dakwah adalah setiap aktivitas dengan lisan maupun tulisan
yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan
menaati Allah SWT, sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta akhlak
islamiah. 14 Perwujudan dakwah bukan sekadar usaha peningkatan pemahaman dalam
tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas,
apalagi pada masa sekarang ini, Ia harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan
ajaran Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa program dakwah adalah


program yang bertujuan untuk menyeru masyarakat dalam hal kebaikan dan
mengajak manusia untuk menaati Allah SWT. Dalam penelitian ini, Remisya sebagai
sebuah organisasi kepemudaan Islam, Remisya memiiki tujuan yaitu “Mewujudkan
Organisasi Kepemudaan yang unggul, Produktif, dan Berdaya Saing.” Sebagai
bentuk dalam mewujudkan visi tersebut, Remisya memiliki program-program
dakwah yang dikemas dengan konsep lebih modern, karena target utama dalam
program dakwah ini adalah remaja dan pemuda. Cara Remisya dalam mengajak para
pemuda, Remisya memanfaatkan media instagram untuk setiap pempublikasian

11
Faizah dan Lalu Muchsin Efendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prnamedia Group, 2006), h.6-7
12
Farid Hamid dan Heri Budianto, Ilmu Komunikasi sekarang dan tantangan masa depan, (Jakarta: Kencana, 2011),
h. 359
13
https://kbbi.kemendikbud.go.id diakses pada tanggal 17 februari 2020
14
Munir dan Illahi 2006, h. 20
program dakwahnya, karena media instagram banyak digunakan dikalangan pemuda
masa kini.

Remisya dalam hal ini, memiliki beberapa program kajian, yang target
mad’unya lebih menyasar kepada pemuda dan pemuda yang baru hijrah. Program-
program dakwah tersebut diantaranya : 15

a. Kuy Ngaji
Kuy Ngaji adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan setiap malam jumat.
Tema-tema yang dibahas biasanya menggunakan kalimat atau kata yang
sedang viral dikalangan masyarakat, Kuy ngaji menyasar kepada para pemuda
agar ikut serta mengaji dan atau menghadiri pengajian yang diadakan oleh
Remisya. Seperti tema Kuy Ngaji “Ibadahku Ambyar” yang dilaksanakan
pada tangggal 16 Januari 2020. Pada saat itu sedang melejitnya lagu-lagu
ambyar yang banyak dinyanyikan oleh kalangan pemuda. Dengan nama
program Kuy Ngaji ini memberi kesan lebih modern agar akrab didengar oleh
para pemuda yang biasa menggunakan istilah “Kuy” atau dengan arti “Yuk
Mengaji.”
b. Ladies Day Sit & Sip
Ladies Day & Sit Sip, merupakan program yang dimiliki oleh Remisya.
Program ini khusus untuk para perempuan, tema yang dibahas biasanya hal-
hal yang menjadi permasalahan dalam perempuan utamanya yang masih usia
muda, dan kajian ini oleh da’i perempuan.
c. Gerakan Pemuda Subuh
Gerakan pemuda subuh merupakan salah satu program dakwah yang
dimiliki oleh Remisya. Gerakan pemuda subuh ini, mengajak para pemuda
untuk dekat dengan masjid, artinya sesuai dengan yang kita tahu bahwasanya
seorang muslim laki-laki sangat dianjurkan untuk selalu melaksanakan sholat
jamaah di masjid. Mereka menggerakan juga dengan hastag
#MudaMikirMasjid. Tetapi dalam kegiatan ini bukan hanya untuk laki-laki,
tatapi perempuanpun boleh ikut serta hadir.

15
Web Remisya, https://Remisya.org
Kegiatan ini dikemas dengan kegiatan Mabit satu malam, dimulai dari
setelah waktu isya sampai subuh. Kegiatan ini berlangsung dengan kajian
sampai malam hari, kemudian akan dilanjutkan sholat tahajjud berjamaah dan
subuh berjamaah.
d. Nongkrong Yuk
Nongkrong Yuk, kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Raya Bintaro Jaya.
Kata Nongrong Yuk yang biasanya digunakan oleh pemuda untuk mengajak
keluar dan mengobrol. Dalam program ini, acara besifat santai artinya lebih
kepada sharing session antara da’i dan mad’u, dan tema yang dibawakan pun
biasanya lebih bersifat umum, seperti entrepreneur atau tentang seni, dan
yang lainnya.
e. Special Event
Special Event, merupakan program dakwah Remisya yang dilaksanakan
untuk memperingati har-hari tertentu. Seperti di akhir tahun, peringatan
maulid Nabi, Maharram, atau peringatan hari lainnya. Dalam special event,
biasanya akan menghadirkan banyak pengisi, baik dari kalangan da’i atupun
influencer hijrah.

5. Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media daring yang para penggunanya dapat
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, wiki, forum, dan dunia
virtual. Kaplan dan Michael Haenlien media sosial adalah kelompok aplikasi berbasis
internet yang dibangun dengan dasar-dasar ideologis web 2.0 (yang merupakan
platform dari evolusi media sosial) yang memungkinkan terjadinya penciptaan dan
pertukaran dari user generated content.16

Media sosial merupakan aplikasi yang dapat mempermudah manusia dalam


melakukan komunikasi dan interaksi dengan manusia lain, dengan melaui kata, foto,

16
Mac Aditiawarman, dkk, Hoax dan Hate Speech di Dunia Maya, (Lembaga kajian asset budaya Indonesa Tonggak
Tuo, 2019), h. 51-52
video, atau fitur yang terdapat di dalam media sosial tersebut. Menurut Hadi
Purnama, social media mempunyai beberapa karakeristik khusus diantaranya:17

1. Jangakauan (Reach): daya jangakauan social media mencakup skala kecil


hingga khalayak global
2. Aksesibilitas (accessibility): social media lebih mudah diakses oleh public
dengan biaya yang terjangkau baik dimanapun dan kapanpun.
3. Penggunaan (usability): social media relative mudah digunakan karena tidak
memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.
4. Aktualitas (immediacy): social media dapat memancing respon khalayak
lebih cepat.

6. Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagikan foto


dan video. Media sosial instagram adalah suatu akat penyampaian pesan (aplikasi)
untuk bisa berkomunikasi dengan khalayak secara luas dengan saling berbagi foto
dan video, yang di dalamnya juga terdapat fitur-fitur lain seperti DM (direct
18
message), comment, like dan sebagainya. Menurut Miliza Ghazali dalam bukunya
yang berjudul buat duit dengan facebook dan instagram : panduan menjana
pendapatan dengan facebook dan instagram berpendapat mengenai pengertian
instagram yaitu : “sebuah aplikasi sosial yang popular dalam kalangan pengguna
telefon pintar (smartphone). Nama instagram diambil dari kata insta, yang asalnya
instan dan gram, dadri kata telegram.”19

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa, instagram adalah sebuah


aplikasi media sosial berbasis internet yang dapat digunakan untuk menggunggah foto
dan video yang bisa dilihat oleh khalayak pengguna. Dimana di dalam aplikasi

17
Hadi Purnama, Media Sosial di Era Pemasaran 3.0 corporate and marketing communication, (Jakarta: Pusat
Stdudi komunikasi dan Bisnis, 2011), h.116
18
Benny Hutahayan, Kepemimpinan Spiritiual dan Media Sosial pada Rohani Pemuda, (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2019)h, 60
19
Miliza Ghazali, Buat Duit dengan Facebook dan Instagram: Panduan Menjana Pendapatan dengan Facebook dan
Instagram
tersebut terdapat proses komunikasi dan interaksi yang dapat dilakukan oleh para
komunikator kepada kemunikan.

7. Minat
a. Teori Minat
Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang
terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan
lingkungannya.20 Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat
mendorong manusia mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat
terhadap suatu objek, cenderung memberikan perhatian atau merasa senang
yang lebih besar kepada objek tersebut. Namun, apabila objek tersebut tidak
menimbulkan rasa senang, maka orang itu tidak akan memiliki minat atas
objek tersebut. Oleh karena itu, tinggi rendahnya perhatian atau rasa senang
seseorang terhadap objek dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat seseorang
tersebut.
Minat juga merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yaitu dirasa atau tidak dirasakan atau
keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat
tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang, atau
kegiatan-kegiatan dalam bidang tertentu. (Lockmono, 1994).21

Adapun minat menurut para ahli sebagai berikut :

1. Elizabeth B. Hurlock menyatakan minat adalah kecenderungan seseorang


untuk memilih suatu kegiatan tertentu diantara kegiatan yang ada. Minat
mendorong orang untuk siap, sadar dan termotivasi untuk melakukan
pilihan aktivitasnya.22

20
Agus Sujanto, Psikologi Umum (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 92.
21
Ismail Suardi Wekke, Potret Madrasah Minoritas Muslim Papua Barat (Yogyakarta : Diandra Kratif, 2018), h. 115
22
Herrizan Pieter dan Namora Lumongga Lubis, Pengantar Psikologi untuk Kebidanan, (Jakarta: Kencana, 2010),h.
53
2. Ahmad D. Marimbah menyatakan bahwa minat adalah “ Kecenderungan
jiwa terhadap sesuatu karena kita merasa ada kepentingan pada sesuatu itu
yang umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu.”23
3. Salahuddin mengartikan minat sebagai perhatian yang mengandung unsur-
unsur perasaan. Pernyataan Salahuddin di atas memberikan pengertian
bahwa minat berkaitan dengan rasa senang atau tidak senang. Oleh karena
itu, minat sangat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang aktif
dalam suatu pekerjaan atau situasi, atau dengan kata lain minat dapat
menjadi sebab atau faktor motivasi dari suatu kegiatan. 24

Dari definisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa minat


adalah suatu keinginan atau ketertarikan seseorang untuk melakukan sesuatu
dengan didorong faktor-faktor tertentu yang dapat menimbulkan rasa senang
pada diri seseorang.

Pakar ahli Schramm dalam mayang sari (2016:36) menguraikan taraf


pertumbuhan minat sebagai berikut :

a. Timbulnya minat, yaitu adanya sesuatu yang diminati, adanya harapan


yang menyenangkan dan bermanfaat.
b. Timbulnya perhatian, yang berarti bahwa dalam benak atau tingkah
lakunya mencari ketenangan tentang pesan atau informasi yang
diterimanya itu karena menarik.
c. Timbulnya keinginan, adanya keinginan agar pesan atau informasi itu
bermanfaat dan ingin memilikinya.
d. Keinginan kemudian disusul dengan pertimbangan mengenai manfaat
baik tidaknya bilamana menerima pesan atau informasi tersebut dan
melaksanakannya.
e. Penerimaan pesan atau informasi dan manfaatnya dalam menimbulkan
hasil

23
Ahmad D Marimbah, Pengantar filsafat pendidikan Islam, (Bandung : PT Al Maarif, 1992) cet. Ke-8, h. 79
24
Darmadi, Pengembangn Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa, (Yogyakarta : Cv Budi
Utama, 2017),h. 310
b. Ukuran Minat

Menurut Wood dan Marquie mengemukakan bahwa seseorang yang


menemukan suatu objek dan dapat berhubungan maka ia akan menaruh minat
terhadap objek tersebut.25 Jadi minat dapat timul kesanggupan atau
pengalaman yang berhubungan dengan objek, misalnya jika seseorang
berminat untuk menonton video ceramah di channel youtube seorang da’i
dikarenakan ada tugas tentang retorika dakwah da’i. Sehingga hal tersebut
mengharuskannya melihat dan memperhatikan gaya ceramah da’i yang
dipilihnya, setelah melihat, mendengar dan memperhatikan maka Ia akan
berminat untuk mengunjungi channel youtube da’i tersebut.
Dalam menentukan ukuran minat seseorang bukanlah suatu hal yang
sederhana, karena minat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan
tergantung siapa yang menilai serta menginterpretasikannya. Dan karena
minat merupakan bentuk perasaan seseorang yang tidak selalu dapat diketahui
oleh semua orang.
Elizabeth Hurlock (1990:155) menyebutkan ada tujuh ciri minat, yang
masing-masing dalam hal ini tidak dibedakan antara ciri minat secara spontan
ataupun terpola sebagaimana yang dikemukakan oleh Gagne, ciri-ciri sebagai
berikut:26
a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Minat
disemua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental, misalnya
perubahan minat dalam hubungannya dengan perubahan usia.
b. Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar merupaka salah satu
penyebab meningkatnya minat seseorang.
c. Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar merupakan
faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat menikmatinya.
d. Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin dikarenakan
keadaan fisik yang tidak memungkinkan.
e. Miant dipengaruhi budaya. Budaya sangat mempengaruhi sebab jika budaya
sudah mulai luntur mungkin minat juga ikut luntur.

25
Susilowati
26
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), h.62-63
f. Minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan perasaan, maksudnya
bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu sangat berharga, maka akan timbul
perasaan senang yang akhirnya dapat diminatinya.
g. Minat berbobot egosentris, artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu,
maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.

Menurut Pintrich dan Schunk (1996) mengungkapkan aspek-aspek


minat sebagai berikut :27

a. Sikap umum terhadap aktivitas (General attitude toward the activity),


yaitu perasaan suka atau tidak suka, setuju tidak setuju dengan aktivitas,
umumnya terhadap sikap positif atau menyukai aktivitas.
b. Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas (Specivic preference for or
liking the activity), yaitu memutuskan untuk menyukai sesuatu aktivitas
atau objek.
c. Merasa senang dengan aktivitas (enjoyment of the activity), yaitu individu
merasa senang dengan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas yang
diminatinya.
d. Aktivitas tersebut mempunyai arti penting bagi individu (personal
improtence or significance of the activity to the individual).
e. Adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas (intrinsic interest in the content
of the activity), yaitu seseorang akan ikut berpartisipasi karena
menyukainya.
f. Berpartisipasi dalam aktivitas (Reported choise of or participation in the
activity).

Dalam penelitian ini, minat dapat diukur dengan mengguankan aspek


teori minat Pintrich dan Schunk (1996).

27
Pintrich R. P dan Schunk. D.H, Motivation in Education, Theory Research and Application, (New Jesney: Prentice
Hall,1996), h. 304
]

G. Kerangka Pemikiran

Minat Kajian Pengikut akun


Program Dakwah Remisya
Instagram @Remisyaofficial
(X)
(Y)
Pengaruh

 General attitude toward


 Ngaji Yuk the activity
 Ladies Day Sit &  Specivic preference for or
Sip liking the activity
 Gerakan Pemuda  enjoyment of the activity
Subuh  personal improtence or
significance of the
 Nongkrong Yuk
activity to the individual
 Special Event  intrinsic interest in the
content of the activity
 Reported choise of or
participation in the
activity
H. Hipotesis Pintrich dan Schunk (1996).

Good and Sates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau
referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerngkan fakta
atau kondisi yang diamati, dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah penelitian
selanjutnya.

Cooper an emory (1995) menyatakan bahwa proposisi yang dirumuskan dengan


maksud untuk diuji secara empiris disebut dengan hipotesis. Proposisi dalam hal ini
adalah, suatu penyataan mengenai konsep –konsep yang dapat dinilai benar atau salah
jika merujuk kepada fenomena yang dapat diamati. Sebagai suatu penyataan, hipotesis
bersifat sementara atau dugaan. 28

Dari definisi di atas, dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan
sementara penelitian yang harus diuji lagi kebenarannya. Hipotesis yang digunakan
28
Muslich Ansori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya : Airlangga Unversity Press, 2017), h. 47
adalah bentuk hipotesis Asosiatif yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada
permasalahan yang bersifat hubungan/pengaruh, dan menurut sifat hubungannya
menggunakan hipotesis hubungan kausal atau sebab akibat.

Hipotesis ini dibagi menjadi dua, yaitu :

(H1) : Ada pengaruh program dakwah remaja dan pemuda Islam masjid raya bintaro jaya
terhadap minat kajian pengikut akun instagram @remisyaofficial.

(H0) : Tidak ada pengaruh pengaruh program dakwah remaja dan pemuda Islam masjid
raya bintaro jaya terhadap minat kajian pengikut akun instagram @remisyaofficial.

I. Metodologi Penelitian

a. Paradigma Penelitian

Paradigma kuantitatif (positivisme) berakar pada pandangan teoritis August


Comte dan Emile Durkheim pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Para positivisme
mencari fakta dan penyebab fenomena sosial dan kurang mempertimbangkan keadaan
subjektifitas individu.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah positivisme karena


29
menggunakan metode ilmiah (objektif) yang berlandaskan ukuran angka-angka.
dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari
program dakwah di sosial media terhadap minat kajian pengikut akun instagram
@Remisyaofficial, sekaligus mengetahui seberapa besar pengaruhnya.

b. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai adalah survei eksplantif yang sifatnya
asosiatif.30 Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan datanya, yang mana kuesioner tersebut akan disebar kepada pengikut
akun instagram @Remisyaofficial untuk mengetahui pengaruh program dakwah

29
John W. Creswell, Research Design, Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan campuran, (Yogyakarta:
Pustaka pelajar Edisi keempat, 2016),h.9
30
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktik Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Pernada Media Group, 2006), h. 59-60
Remaja dan Pemuda Islam Masjid Raya Bintaro Jaya terhadap minat mengikuti
kajian.

c. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode
kuantitatif berdasarkan kepada filsafat positivisme, ditujukan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian.
Analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis.31 Hal ini bertujuan untuk mengukur kebenaran dari teori minat Patrick dan
Schunk (1996) yang diuji kepada pengikut akun instagram @Remisyaofficial untuk
mengetahui minat kajian dengan cara menguji ke validan instrumen atau alat ukur
yang sudah dibuat.

d. Populasi dan sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia: klien)
yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, populasi
yang diambil adalah pengikut akun instagram @Remisyaofficial berjumlah
19.100 followers terhitung pertanggal 16 Februari 2020, pukul 19:05 WIB.

31
Syamsul Bahri dan Fakhry Zamzam, Model Penelitian Kuantitatif Berbasis Sem-Amos, (Yogyakarta : CV Budi
Utama, 2014), h. 5
2. Sampel
Sampel ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik yang disebut dengan teknik sampling. 32 Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling (Random
Sampling) yaitu pengambilan sampel pengambilan populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.33
Batas error atau kesalahan dalam penelitian ini adalah 10%, jika
peluang kesalahan 10% maka tingkat kepercayaannya sebesar 90%. Besarnya
peluang melakukan error disebut taraf signifikansi, pemahaman taraf
signifikansi sangat perlu dalam menggunakan metode statistik inferensial
yang bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian. Kesimpulan penelitian
yang berdasar pada keputusan statistik tidak bisa seratus persen. Oleh karena
itu, seorang peneliti harus memberikan peluang kesalahan dalam penelitian
dalam pengujian hipotesis.34
Jumlah sampel penelitian adalah 99 orang dari total 19.100 orang
pengikut akun @Remisyaofficial. Besarnya sampel penelitian ini ditentukan
dengan menggunakan rumus Slovin.35

Rumus Slovin digunakan dalam perhitungan sampel yaitu sebagai berikut:

N
n=
1+ n(e)2

Keterangan:
n: Sample
N: Jumlah Populasi
e: standar deviasi (10%)

32
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 44
33
Muslich Ansori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya : Airlangga Unversity Press, 2017), h.109
34
Anna Armeini Rangkuti, Statistika Inferensial untuk Psikologi dan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2017) h. 32
35
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT. Grafindo Persada,
2011), h. 137-138
19.100
n=
1+19.100(0,1)2
19.100
n=
1+191
19.100
n=
192

n=99.479

Dibulatkan menjadi 99 sampel.

e. Objek dan Subjek Penelitian


Subjek penelitian adalah yang dituju untuk diteliti oleh peneliti sedangkan
objek penelitian adalah permasalahan yang diteliti. 36 Dalam penelitian ini, memiliki
subjek penelitian yaitu Program dakwah Remaja dan Pemuda Islam Masjid Raya
Bintaro Jaya (X), dan objek penelitian yaitu minat kajian para pengikut akun
instagram @Remisyaofficial (Y).

f. Teknik Pengumpulan data


Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian, sehingga
memerlukan teknik pengumpulan data yang tepat agar menghasilkan data yang
sesuai. Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2012:308) dapat dilakukan
dengan observsi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket),
dokumentasi dan gabungan keempatnya. 37
Dalam penelitian ini, teknik penelitian data yang akan digunakan yaitu
kuesioner (angket) dan dokumentasi. angket digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya minat, dan seberapa besar minat dari para pengikut akun instagram
@Remisyaofficial. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk data program-program
yang dipublikasikan melalui instagram @Remisyaofficial.

g. Teknik analisis Data

36
Muslich Ansori, Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Airlangga University Press, 2009), h. 108
37
Firdaus, Fakhry Zamzam, Aplikasi Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), h. 103
Analisis data adalaah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh
38
suatu temuan berdasarkan fokus atau asalah yang ingin dijawab. Penelitian ini
menggunakan teknik analisis data statistik parametrik. Ciri parametrik adalah jenis
data interval atau rasio, serta distribusi data (populasi) adalah normal atau mendekati
normal.39

a. Uji koefisien korelasi


Menggunaka korelasi product moment (data bersifat interval)
n . Σ xy−( Σx ) .(Σy)
r=
√ [n . Σ x −( Σ x )2]−[n . Σ y 2 −( Σ y)2 ]
2

Keterangan:

r: angka indeks korelasi

n: jumlah responden

Σxy: jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y


Σx: jumlah skor variabel x
Σy: jumlah skor variabel y

b. Uji hipotesis
1. Menghitung t hitung
r √ n−2
t hitung =
√1−(r )2
Keterangan:
r: nilai korelasi
n: jumlah data
2. Menentukan nilai t tabel
Penentuannya mengacu pada:
 Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak signifikan

38
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif teori & Praktik, (Jakarta: Bumi Angkasa, 2013), h. 209
39
Singgih Santoso, Statistik Parametrik konsep dan aplikasi dengan SPSS, (Jakrata: Elex Media Komputindo, 2010),
h.7
 Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti signifikan

Daftar Pustaka

Aditiawarman, Mac. 2019. Hoax dan Hate Speech di Dunia Maya. Lembaga kajian asset budaya
Indonesa Tonggak Tuo
Ansori , Muslich. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya : Airlangga Unversity Press
Bahri, Samsul dan Fakhry Zamzam. 2014. Model Penelitian Kuantitatif Berbasis Sem-Amos.
Yogyakarta : CV Budi Utama
Cresswell, John W. 2016. Research Design, Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan
campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Darmadi. 2017. Pengembangn Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa.
Yogyakarta : Cv Budi Utama
Firdaus, Fakhry Zamzam. 2012. Aplikasi Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV Budi Utama
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif teori & Praktik. Jakarta: Bumi Angkasa
Hamdi, Farid dan Heri Budianto. 2011. Ilmu Komunikasi sekarang dan Tantangan Masa Depan.
Jakarta: Kencana
Hutahayan, Benny. 2019. Kepemimpinan Spiritiual dan Media Sosial pada Rohani Pemuda.
Yogyakarta: CV Budi Utama
Kemkominfo, “Penggunaan Internet di Indonesia Capai 82 juta”
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Pernada Media
Group
Marimbah, Ahmad D. 1992. Pengantar filsafat pendidikan Isla.Bandung : PT Al Maarif
Pietter, Herrizan dan Namora Lumongga Lubis. 2010. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan.
Jakarta: Kencana
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT.
Grafindo Persada
Rahmat, Jalaluddin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya
Rangkuti, Anna Armeini. 2017. Statistika Inferensial untuk Psikologi dan Pendidikan. Jakarta:
Kencana
Santoso, Singgih. 2010.
Senarai Penelitian Islam Kontemporer Tinjauan Multikultural. 2018. Yogyakarta: CV Budi
Utama
Statistik Parametrik konsep dan aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo
Sujanto, Agus. 2012. Psikologi Umum . Jakarta:PT Bumi Aksara
Surakhmad, Winarno. 1982. Penganter Penelitian Ilmiah. Bandung: Transito
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Usman, Husaini. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara
Wekke, Ismail Suardi. 2018. Potret Madrasah Minoritas Muslim Papua Barat. Yogyakarta :
Diandra Kratif
KBBI Kemendikbud Online https://kbbi.kemendikbud.go.id
Instagram @Remisyaofficial. www.instagram.com/remisyaofficial
WEB Resmi Remisya www.remisya.org

Abdul Wahid, Gagasan Dakwah Pendekatan Komunikasi antar Budaya, (Jakarta: Kencana, 2019)

Faizah dan Lalu Muchsin Efendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prnamedia Group, 2006)

Anda mungkin juga menyukai