Anda di halaman 1dari 16

Institusi Media

Chapter 5
Outline
Institusi media

Karakteristik institusi media

Cara kerja institusi media

Menjalin kerjasama dengan institusi media dengan baik.


INSTITUSI MEDIA
Menurut Dennis McQuail (2000:14) akibat
perubahan teknologi, fenomena
komunikasi massa tetap bertahan dengan
framework yang utuh dari institusi media.
Aturan secara luas ini digunakan untuk
mengatur organisasi media dan
aktivitasnya bersama-sama dengan praktik
formal dan informal mereka sendiri dengan
menggunakan aturan operasional. Tataran
ini sering kali membutuhkan hukum yang
keputusannya diatur oleh masyarakat.
INSTITUSI MEDIA
Denis McQuail (2000: 15) menjelaskan, media massa adalah sebuah institusi
sosial yang kompleks. Media massa mencakup beragam aspek manajerial,
sumber daya manusia profesional hingga aspek teknik.
INSTITUSI MEDIA
Untuk mengantisipasi faktor
perbedaan daerah, tidak
Sering kali institusi-institusi ini
Institusi media secara internal jarang institusi media juga
dikelompokkan juga
dikelompokkan berdasarkan mengubah kelebihan waktu
berdasarkan pada tipe
tipe teknologi mereka, seperti dan perbedaan waktu antara
masing-masing, contohnya
satu Negara dengan Negara
yang lain.

pers broadcasting local,


institusi media cetak,

pers broadcasting,

istitusi film,
broadcasting
internasional.

institusi televisi, dan Atau pengelompokan


sebagainya. institusi media cetak
internasional.
INSTITUSI MEDIA HIDUP DAN ADA DALAM
LINGKUNGAN PUBLIK
Institusi media memiliki peranan yang sangat besar dan memberikan kontribusi dalan kebebasan
ekonomi, politik, dan aktifitas budaya masyarakat. Peranan institusi media dilakukan melalui
kegiatan publikasi yang mereka lakukan dengan melibatkan masyarakat sebagai sumber informasi
maupun penerima informasi. Artinya, sumber informasi tentang kebebasan dalam ekonomi,
politik, dan aktivitas budaya bisa berasal dari masyarakat itu sendiri maupun berasal dari institusi
media. Sedangkan penerima informasi adalah masyarakat luas.
Sekalipun institusi media dapat menggunakan komunikasi persuasive dan menciptakan
pengharapan melalui pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan efek-efek
pengharapan, tetapi secara formal institusi media tidak memiliki kekuatan penuh untuk mengatur
masyarakat. Artinya, ada hubungan logis antara kehadiran kekuatan media massa dengan
besarnya tingkat kebebasan yang dimiliki oleh masyakarat.
Partisipasi masyarakat pada sebuah institusi media dilakukan secara sukarela dan tanpa kewajban
sosial. Dalam konteks ini, masyarakat memiliki kebebasan penuh untuk menentukan institusi
media mana yang akan mereka pilih. Faktor kebutuhan dan perasaan suka menjadi faktor penentu
ketika masyarakat memilih sebuah Institusi Media.
PERAN INSTITUSI MEDIA
Menyelenggarakan Produksi, re-Produksi, dan
Distribusi Pengetahuan

Media Massa memiliki peran Mediasi


(penengah) antara realitas sosial yang objektif
dengan pengalaman pribadi
PERAN INSTITUSI MEDIA
Dalam era teknologi informasi pada saat ini, dimana informasi menjadi komoditas
utama dalam kehidupan kita, tanpa disadari media massa telah diposisikan sebagai
mediator yang sangat penting dalam penyampaian pesan. Peran ini semakin terasa
dalam era globalisasi dimana ruang dan waktu bukan lagi menjadi penghalang
antara individu yang satu dengan individu yang lain dalam interaksi.
Akibatnya, media massa hadir sebagai mediator yang sangat urgent dalam
berinteraksi. Pesan dan informasi yang berasal dari belahan dunia yang satu, dalam
hitungan detik dapat diakses oleh individu dari belahan dunia yang lain. Fenomena
ini menjadi satu bukti betapa media massa mepunyai peranan yang sangat besar
dalam kehidupan . peranan media massa tersebut adalah :

Sebagai agen Sebagai media


Sebagai media
perubahan Sebagai media untuk
pendidikan
(Agent of untuk menghibur melestarikan
(Fungsi Edukasi)
Change) budaya
PERAN INSTITUSI MEDIA
Empat fungsi tersebut hanyalah sebagian dari fungsi yang dimiliki oleh sedia
sebagai Agent of Change, yang mampu membuat perubahan yang positif
dalam kehidupan masyarakat. Tapi sayangnya, peran yang seharusnya
diijalankan oleh media massa tanpa disadari mulai mengalami pergeseran,
bahkan penyimpangan.

Institusi media sebagai institusi profit seringkali menjadikan keuntungan sebagai


tujuan utamanya. Rating menjadi ukuran keberhasilan suatu acara ataupun liputan
yang mereka buat. Akibatnya, hamper semua informasi yang disajikan dan semua
acara yang ditanyangkan kepada masyarakat, bukan berdasarkan pada kebutuhan
masyarakat dan bentuk tanggungjawab sosial media kepada masyarakat, tetapi lebih
pada pemenuhan ‘kepuasan’ masyarakat. Hal ini terjadi karena perubahan sosial yang
sangat cepat serata tuntutan para pemilik modal yang sangat kuat untuk
menyelamatkan medianya dari kebangkrutan.
KAREKTIRISTIK INSTITUSI MEDIA
Memproduksi dan mendistribusi pengetahuan dalam wujud informasi, pandangan, dan budaya yang
berasal dari respons terhadap kebutuhan sosial kolektif dan permintaan individu,

Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang-orang tertentu dengan orang lain,

Media menyelenggarakan sebagian besar kcgiatannya dalam lingkungan publik dan merupakan
institusi yang terbuka bagi semua orang untuk berperan serta sebagai penerima,

Partisipasi anggota khalayak dalam institusi pada hakikatnya bersifat sukarela tanpa ada keharusan
atau kewajiban sosial, bahkan lebih sukarela dibanding institusi lain,

Institusi media dikaitkan dengan industri dan pasar karena ketergantungan pada imbalan kerja,

Meskipun institusi media tidak memiliki kekuasaan, namun dia selalu berkaitan dengan kekuasaan
negara karena adanya kesinambungan pemakaian media, mekanisme hukum, dan pandangan-
pandangan yang berbeda antara satu negara dengan negara yang lain (Ibnu,1996).
HUBUNGAN INSTITUSI MEDIA DENGAN INSTITUSI
LAIN
• Institusi media berbeda dengan institusi lain. Sebagai institusi yang
berada di tengah masyarakat, industri media ‘diharuskan’ menjalin
hubungan dengan institusi lain maupun dengan masyarakat. Fakta di
lapangan, hubungan antara institusi media dengan institusi lain maupun
dengan masyarakat dapat digambarkan dalam deskripsi berikut ini.
1. Terdapat hubungan yang baik antara pers dengan masyarakat. Sampai sejauh ini
hubungan pers dengan masyarakat masih berjalan dengan baik dan harmonis.
Masyarakat merupakan sumber informasi yang dapat didistribusikan oleh pers.
2. Terdapat ikatan formal dalam wujud peraturan hukum yang dalam beberapa hal
membatasi kebebasan media, tetapi disisi lain mengarahkan media pada hal-hal
yang positif. UU pers merupakan suatu bentuk peraturan hukum yang formal
untuk mengontrol informasi serta berita yang boleh disampaikan oleh pers.
HUBUNGAN INSTITUSI MEDIA DENGAN
MASYARAKAT & INSTITUSI LAIN
3. Terdapat hubungan ekonomi yang mengkaitkan media dengan institusi lain. Institusi media
tidak dapat hidup tanpa institusi yang lain. Kita ambil contoh pemasukan ke uangan yang didapat
oleh institusi media. Sumber keuangan terbesar dari suatu institusi media berasal dari
pemasangan iklan. Pemasangan iklan sebagian besar merupakan perusahaan-perusahaan atau
institusi-institusi yang menghasilkan suatu produk atau suatu jasa. Keterikatan antara institusi
media dengan institusi yang lain sangat besar. Institusi lain tidak dapat menginformasikan
produknya tanpa ada institusi media. Sebaliknya, institusi media tidak dapat hidup tanpa institusi
lain.
4. Terdapat hubungan informal antara media dengan masyarakat yang berlangsung
secara dua arah atau timbal balik. Secara informal dan kadang-kadang tanpa disadari,
ada hubungan yang sangat erat antara institusi media dengan masyarakat.
Masyarakat sangat tergantung pada institusi media untuk mendapatkan informasi
yang up to date. Di sisi lain, masyarakat merupakan sumber berita atau sumber
informasi yang bisa di kemas oleh instituis media sebagai ‘komoditas’ yang dapat
mereka ‘jual’ kepada masyarakat.
MEDIA MASSA DI INDONESIA

Orde lama

• TVRI

Orde Baru

• MNC Group yang menguasai MNCTV, Global TV dan RCTI (Hary Tanu Sudibjo)
• Transcorp yang menguasai Trans TV dan Trans 7 (Chairul Tanjung)
• Mahaka Group (Erick Tohir)
• Kompas Gramedia Group (Jakob Oetama)
• Jawa Pos Group (Dahlan Iskan)
• Lippo Group (James T Riady)
• Media Bali Post Group (Satria Narada)
• Media Group yang menguasai Metro Tv, koran Sindo, dll (Surya Paloh)
• Tempo Group (Goenawan Muhammad)
• Bakrie Group menguasai ANTV dan TV One , SCTV dan IVM (Indosiar Visual Mandiri)
dikuasai kelompok yang sama (Aburizal Bakrie CS)
• TVRI (TV milik Negara)
• NET media (Wisnu Tama)
HEGEMONI
• Hegemoni berasal bahasa
Yunani, egemonia yang berarti
penguasa atau pemimpin.
Secara ringkas, pengertian
hegemoni adalah bentuk
penguasaan terhadap kelompok
tertentu dengan menggunakan
kepemimpinan intelektual dan
moral secara konsensus.
HEGEMONI DI MASYARAKAT
Kekuasaan berdasarkan norma masyarakat,
Kekuasaan yang diberi atas kelas sosial,
Kekuasaan atas kelas ekonomi,
Kekuasaan berdasarkan karisma pribadi/kelompok,
Kekuasaan atas hukum legal negara,
Kekuasaan berdasarkan keterampilan seseorang,
Kekuasaan yang diberi atas pengetahuan seseorang,
Kekuasaan yang diberi karena tradisi,
Kekuasaan yang diberi karena persuasi moral.
HEGEMONI MEDIA MASSA
Sebenarnya, dalam dunia politik, media massa berfungsi sebagai alat untuk mengawasi
penguasa (mengkritik). Sekarang media massa malah digunakan sebagai alat untuk
menyebarluaskan kekuasaan yang kemudian diterima secara luas oleh masyarakat menjadi
sebuah ideologi. Seperti pada era sekarang di mana para konglomerat pemilik media berusaha
menanamkan nilai-nilai bahwa mereka seakan-akan pro pada rakyat, dengan menayangkan
program-program yang sebenarnya tidak pro rakyat, namun hanya mengejar rating share.
Media massa, termasuk di dalamnya media sosial, yang notabene memiliki kekuatan ke-4 terbesar di
dunia setelah eksekutif, legislative dan yudikatif, sekali lagi telah menggambarkan kekuasaan besarnya
sebagai pembentuk opini public melalui konsep hegemoni yang dimunculkan oleh para pemangku
kepentingan media tersebut dan para stakeholders yang teribat di dalamnya, seperti pengiklan atau
pemberi sponsor kuat pada setiap program dari media tersebut. Masyarakat akan terstimuli dan meniru
apa yang ditampilkan oleh media massa. Pergerakan sosial, kesadaran berpolitik, berpartisipasi dalam
menentukan pilihan atau selera baik untuk tokoh, partai atau artis, dan hal lain yang mencakup alam
nalar manusia, adalah hasil hegemoni yang diberikan oleh media massa hasil dari kaum ‘intelektual
organic’ yang berhasil meracuni masyarakat dengan ideology-ideologinya, baik itu ideology politik,
bisnis, dan hal lain.

Anda mungkin juga menyukai