A. Interview
1. Pengertian
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,
percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewa
wancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewe) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.79 Wawancara menurut definisi Esterberg,
seperti dikutip Sugiyono, adalah merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat mengkonstruksikan makna dalam suatu topik
penelitian tertentu.80
Interview adalah cara mengumpulkan data penelitian
79 Lincoln dan Guba, dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.., hlm. 186.
80 Kristin, G, Esterberg, Qualitative Methods in Social Research, dikutip dalam Sugiyono,
Metode Penelitian Pendidikan...,hlm. 317.
2. Macam-macam Wawancara
Ada dua macam wawancara, yaitu: wawancara terpimpin
dan wawancara tak terpimpin. Wawancara terpimpin ialah
wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara, sehingga pertanyaan- pertanyaannya terarah,
tidak menyimpang dari pertanyaan yang telah disiapkan
sebelumnya.Sedangkan wawancara tak terpimpin ialah
wawancara yang tidak terarah atau dilakukan secara
sambil lalu atau spontan.Wawancara bebas terpimpin ialah
wawancara yang dilakukan dengan menggabungkan antara
81 Lincoln dan Guba, dikutip dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..........,
hlm. 186.
3. Langkah-langkah Wawancara
Menurut Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal, bahwa
langkah-langkah dalam penggunaan wawancara, adalah:83
a. Menetapkan bahwa wawancara akan ditujukan
kepada siapa.
b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan
82 S. Nasution, Metode Research................................, hlm. 117.
83 Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal, (1989), dikutip dalam Sugiyono, Metode
Penelitian pendidikan.........., hlm. 322.
87 James P. Spardley,The Ethnographic Interview, Holt, Rinehart and Wiston, (New York,
Chicago San Francisco Dallas, Montreal Toronto, London Sydney, 1979), hlm. 86-90.
B. Observasi
1. Pengertian
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap
fakta-fakta yang dibutuhkan oleh peneliti. Observasi adalah
dasar ilmu pengetahuan, karena para ilmuan bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
dihasilkan melalui kegiatan observasi.
2. Macam-macam Observasi
Observasi dikategorikan ke dalam: Pertama, observasi
partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan oleh peneliti
apabila ia sendiri terlibat secara langsung dalam kegiatan
subjek yang di observasi. Kedua, observasi non partisipasi
ialah apabila peneliti melakukan observasi, tetapi ia sendiri
tidak melibatkan diri dalam aktivitas yang dilakukan oleh
subjek penelitian. Ketiga, observasi sistematis ialah apabila
observer telah menyiapkan kerangka atau daftar tentang
hal-hal yang akan diobservasi (chek list). Keempat, observasi
eksperimen ialah observasi yang dilakukan terhadap keadaan
yang telah disiapkan terlebih dahulu untuk mengetahui
keadaan yang diujicobakan.
Sanapiah Faisal sebagaimana dikutip Sugiyono
mengklasifikasi observasi menjadi sebagai berikut:97
a. Observasi Partisipatif
98 James Spradley, yang dikutip Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan....... , hlm. 312.
3. Manfaat Observasi
Observasi sebagai salah satu teknik dalam pengumpulan
data penelitian, memberikan manfaat bagi penelitian.
Sehubungan dengan itu, manfaat observasi menurut Patton,
seperti dikutip Sugiyono, adalah sebagai berikut:99
a. Peneliti yang melakukan observasi dilapangan akan
lebih mampu memahami konteks data dalam seluruh
situasi sosial. Dengan demikian akan diperoleh
pandangan yang menyeluruh.
b. Dengan observasi akan diperoleh pengalaman
langsung, yang memungk ink an peneliti
menggunakan pendekatan induktif. Jadi tidak
dipengaruhi oleh konsep dan pandangan
sebelumnya. Dengan pendekatan induktif, membuka
peluang untuk melakukan penemuan atau discovery.
c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal
yang tidak diamati oleh orang lain, khususnya orang
yang berada dalam lingkungan itu, karena sesuatu
yang dianggap biasa, yang tidak terungkap melalui
wawancara.
d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-
hal yang tidak terungkap oleh responden melalui
wawancara, karena menyangkut masalah yang sensitif
atau hal-hal yang dirahasiakan, karena dianggap akan
merugikan lembaga.
99 Patton, dalam Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan....... , hlm. 313.
4. Objek Observasi
Dalam penelitian kualitatif, objek yang diobservasi
menurut Spradley, sebagaimnana dikutip Sugiyono,
dinamakan situasi sosial yang terdiri atas:101
a. Place atau tempat interaksi dalam situasi sosial sedang
berlangsung.
b. Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang
memainkan peranan tertentu, misalnya guru, kepala
sekolah.
c. Activity, atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor
dalam situasi sosial tertentu yang sedang berlang
sung.
Berdasarkan tiga komponen utama di atas, kemudian
oleh Sugiyono dikembangkan secara lebih luas sebagai
berikut:102 Pertama, space, yaitu ruang dalam aspek fisik. Kedua,
Actor, yaitu semua orang yang terlibat dalam situasi sosial.
Ketiga, Activity, yaitu seperangkat kegiatan yang dilakukan
orang. Keempat, Object, yaitu benda-benda yang terdapat
ditempat itu. Kelima, Act, yaitu perbuatan atau tindakan-
tindakan tertentu. Keenam, Event, yaitu rangkaian aktivitas
5. Tahapan Observasi
Tahapan observasi menurut Spradley, sebagaimana
dikutip Sugiyono, adalah:103
a. Observasi deskriptif, yaitu observasi yang dilakukan
peneliti pada waktu memasuki situasi sosial tertentu,
sebagai objek penelitian. Sifat dari Observasi ini
merupakan penjajakan secara umum, karena peneliti
belum membawa masalah yang akan diteliti. Peneliti
melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat,
dirasakan dan didengar, yang kemudian direkam.
Oleh karena itu, hasil observasi disimpulkan dalam
kondisi yang belum tertata dengan baik, observasi
ini yang disebut sebagai menghasilkan kesimpulan
pertama.
b. Observasi terfokus. Pada tahap observasi ini peneliti
telah mempersempit lingkupnya untuk memfokuskan
pada aspek tertentu. Pada tahap ini peneliti telah
melakukan analisis taksonomi untuk menemukan
fokus.
c. Observasi terseleksi. Dalam observasi tahap ini
peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan
yang datanya telah lebih rinci. Kemudian melakukan
103 James Spradley, dalam Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan.........., hlm. 315.
C. Angket
1. Pengertian
Angket adalah suatu bentuk daftar pertanyaan yang telah
disiapkan oleh peneliti untuk diajukan kepada responden.
Isi daftar pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan-
pertanyaan yang jawabannya diperlukan untuk memecahkan
problematika atau permasalahan penelitian.
Angket dibedakan menjadi angket terbuka dan angket
tertutup.
a. Angket terbuka.
Angket terbuka adalah daftar pertanyaan yang
jawabannya belum tersedia atau diberi kesempatan
kepada responden untuk menjawab sesuai dengan
108 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,1985),
hlm. 133.
109 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial.................., hlm. 55.
112 Lawrence Newman, Metode Penelitian Sosial, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,
(Jakarta: PT Indeks, 2015), hlm. 349-352.
117 Guba dan Lincoln, dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.., hlm. 217.
118 Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian......, hlm. 63-66.
119 Lincoln dan Guba dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif....hlm. 217.