Disusun oleh :
BAB 5
MASALAH-MASALAH ETIKA DAN
TANTANGANNYA BAGI ZAMAN KITA
Etika disebut juga dengan istilah etik. Secara etimologi etika berasal dari kata Ethicus
(Latin), Ethicos (Yunani), Ethics (Inggris), yang berarti adat kebiasaan/ watak kesusilaan.
Etika merupakan cabang ilmu filsafat. Etika disebut ilmu normatif, karena berisi norma-
norma atau nilai-nilai. Etika juga cabang dari Aksiologi yaitu ilmu tentang nilai yang menitik
beratkan pada pengertian salah dan benar.
A. Pengertian Etika
Beberapa istilah umum dan khusus berkaitan dengan masalah etika, yaitu :
Contoh :
1. Dipakai dalam arti nilai-nilai/ norma-norma,
misal : Etika suku Jawa, etika agama islam dsb.
2. Dalam arti : kumpulan azas atau nilai moral (kode etik)
misal : Etika rumah sakit Indonesia
3. Dalam arti : ilmu tentang yang baik atau buruk, jadi etika disini sama artinya dengan
filsafat moral.
b) Inmoral artinya :
Bertentangan dengan moralis yang baik.
Secara moral buruk
Tidak etis
(a dan b menurut Concise Oxford Dictionary)
1
Etika, berati moral
Etiket, berarti sopan santun atau secarik kertas yang ditempel pada botol atau suatu
kemasan.
1) Kedua istilah ini menyangkut perilaku manusia. Istilah-istilah ini hanya dipakai
mengenai manusia.
2) Kedua-duanya mengatur perilaku normatif, artinya memberi norma bagi perilaku
manusia.
Etiket pergaulan
Ada beberapa etiket pergaulan di masyarakat, antara lain :
a. Good grooming, yaitu cara berpenampilan dalam segi dandanan termasuk kebersihan.
b. On time & time to go : tepat waktu dan kapan dapat meninggalkan suatu pertemuan,
tidak terlambat.
c. Your hands and handshake, berkenalan dan berjabat tangan.
d. On your feet, artinya saat kapan harus berdiri dan kapan tidak harus berdiri, dalam
rangka memberikan penghormatan.
e. Walking outdooes, sopan santun berjalan misalnya jika seorang pria harus berjalan
dengan seorang wanita.
f. Telephone courtesy, sopan santun mengunakan telepon
g. Eflubitionisme, menarik perhatian di tempat umum, tingkahlaku yang aneh/ konyol
agar dihindari.
2
5) Bertabrakan saat berjalan
6) Terpaksa memotong pembicaraan orang lain.
7) Mengganggu kenyamanan orang disekitarnya.
8) Batuk, bersin bersendawa di depan orang banyak tanpa sengaja
9) Menelepon dan ternyata salah sambung.
Etika Berorganisasi
Dalam berorganisasi hubungan kemanusiaan menjadi suatu hal yang harus dilakukan
karena :
a. Hubungan kemanusiaan merupakan hubungan seseorang dengan orang lain dalam
segala situasi, pada semua bidang kehidupan untuk mendapatkan kepuasan (ini
bersifat langgeng) dalam arti luas
b. Sedangkan dalam arti sempit.
Hubungan kemanusiaan merupakan hubungan dalam suatu organisasi yang umumnya
mempunyai tujuan agak khusus. Dalam organisasi ada pemimpin dan anggota yang
perlu saling pengertian pada kedua belah pihak.
3
c. Tipe pendengar/ pemalu
d. Tipe pemberi semangat
e. Tipe inisiatip
f. Tipe pemberi informasi
g. Tipe penyerang
B. Pentingnya Etika
Beberapa hal penting mengenai peranan etika dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yaitu :
4
BAB 6
KREATIVITAS
2. Dalam kreativitas selalu terdapat 2 karakteristik (Martin; Mustaq Firin 2002) pokok
yaitu:
a. Novelly (baru) : ketika dia merupakan modifikasi dari sesuatu yang lama,
menciptakan sesuatu yang baru atau mengelaborasi ide lama menjadi menjadi lebih
baik.
b. Usefull (ada gunanya) : ketika ide tersebut mampu memecahkan persoalan-persoalan
yang ada dengan cara seefektif mungkin.
a. Kreativitas lebih banyak bekerja dalam ambang sadar dan tidak sadar dan dalam hal
ini manusia Timur lebih unggul, sedangkan manusia Barat hanya unggul dalam alam
sadar saja.
b. Dalam berfikir, kreatif lebih banyak digunakan bahasa rupa daripada bahasa kata dan
lagi-lagi manusia Timur lebih unggul, sedangkan dunia Barat hanya unggul dalam
bahasa kata saja.
c. Tenaga dalam, besar peranannya dalam proses kreasi, karena mampu menguasai
ambang sadar dan tidak sadar termasuk otot-otot polos, dan manusia Timur juga lebih
unggul.
C. Mekanisme Kreativitas
Ada beberapa perspektif kreativitas, yaitu:
1) Perspektif Neurologis
Perspektif ini melihat kreativitas sebagi suatu sebuah mekanisme neural dalam otak
kita. Perspektif ini menekankan pentingnya faktor nutrisi, stimulasi dan latihan untuk
meningkatkan kemampuan otak.
2) Perspektif Kognitif
Perspektif ini menekankan pada proses kreatif. Proses kognitif adalah proses berfikir
divergen yaitu proses berfikir logis yang memungkinkan adanya lebih dari satu
pemecahan.
5
3) Perspektif Intelegensi
Perspektif ini lebih menekankan pada jenis kemampuan intelektualnya. Jenis
kemampuan intelektual ada tiga hal menurut Stenberg . Ketiga hal ini saling berkaitan
atau saling menunjang satu sama lainnya, yaitu :
a. Analitycal intelegence, yaitu kemampuan yang lebih banyak berfungsi untuk
melakukan analisis dan sintesis.
b. Creative intelegence, yaitu kemampuan intelektual yang lebih banyak berfungsi
untuk memunculkan ide baru maupun perbaikan ide yang lama.
c. Practical intelegence, yaitu kemampuan intelektual yang lebih banyak berfungsi
untuk dalam menerapkan dua kemampuan intelektual lainnya dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Perspektif Lingkungan:
Perspektif ini lebih menyoroti pada sikap mental dan peranan lingkungan dalam
pembentukan sikap kreatif. Latihan, kebiasaan/ pembiasaan dan sosialisasi kreativitas
akan menunjang proses kreatif. Keempat perspektif tersebut merupakan perspektif
komplementer yang harus dipadukan
Pengembangan Kreativitas
Inti kreativitas :
a. Pada saat puncak kehidupan seseorang adalah ketika seseorang itu sedang melakukan
upaya puncak kreatif.
b. Kehidupan kreatif menghasilkan kenikmatan dan memperkaya baik diri sendiri
maupun orang lain.
c. Untuk itu perlu selalu dibangkitkan / dinyalakan kembali daya kreativitasnya.
6
Jiwa kreatif ddalah suatu fungsi kemampuan intelektual dan non intelektual yang
dibentuk dari empat unsur dasar, yaitu: Cari tahu, Olah keterbukaan, Risiko, Energi
(C.O.R.E.)
1) Cari tahu : rasa ingin tahu harus dibarengi kekuatan bertanya, merupakan induk
penemuan hal-hal yang tidak diketahui. Apa anda tahu bahwa anda tak
mengetahuinya. Hal tersebut adalah kunci kreativitas utama
2) Olah keterbukaan : bersikap fleksibel dan hormat menghadapi hal baru, dan
keterbukaan juga terkait dengan kesadaran serta tanggap akan terjadinya kebetulan
dalam hidup.
3) Risiko : keberanian meninggalkan zona kenyamanan. Tanpa berani menanggung
resiko, maka tidak mungkin seseorang akan berjiwa kreatif. Resiko kreatif ada
beberapa kelompok kategori:
a) Resiko memasuki ketegangan/kegelapan,
b) Resiko menantang nasib,
c) Resiko untung-untungan, dan
d) Resiko jadi bahan tertawaan.
4) Energi pendorong kerja dan pemercik hasrat: Tanpa energi manusia akan lunglai,
energi itu adalah mental baja.
D. Proses Kreativitas
Menurut model Wallas (1926) dan Haefele (1962) kreativitas muncul dalam proses empat
tahap, yakni:
1) Tahap persiapan,
Otak mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai dasar atau riset untuk
karya kreatif yang sedang terjadi.
2) Tahap inkubasi,
Tahap istirahat, masa penyimpanan informasi dan merenungkannya.
3) Tahap pencerahan,
Saat inspirasi ketika sebuah gagasan baru muncul dalam pikiran.
4) Tahap pelaksanaan/pembuktian,
Tahap menghitung dana, merencanakan suatu kegiatan hingga menguji gagasan
tersebut.
7
Produk kreativitas akan sukses di pasar jika dikembangkan dengan berdasarkan
induksi kebutuhan pasar. Teknologi baru yang dikembangkan dengan induksi otonom akan
sukses jika diikutidengan tarikan pasar.
H. Ciri-ciri Kreator
Menurut Primadi (2000), kemampuan kreatif lebih kuat bekerja pada saat,
1) Dorongan bermain (play impulse)
Yaitu dorongan bermain inilah sering merupakan awal proses kreasi.
2) Jabaran imajinasi perasaan gerak
Yaitu jabaran intuisi sekunder yang bisa merupakan komunikasi dalam maupun luar
3) Estetika dan etika
Dalam arti luas dan bisa mencakup kepekaan, kehalusan perasaan.
4) Hati lapang (open mind)
Memiliki sifat fleksibel
5) Keberanian
Sifat ksatria dan jujur.
6) Spontan
7) Vision
Mewujudkan sebagai suatu luapan perasaan, suatu mobilisasi energi karena
kegairahan/ kegembiraan krn sudah berjalan benar kearah terciptanya kreasi.
1) Mulai dengan kita sendiri dan pengetahuan orang lain. (yakinkan bahwa riset kita
sudah menyeluruh).
2) Buku-buku, artikel 2 masalah kita, kita kumpulkan lalu dibaca & diarsipkan (berkata
pada diri sendiri: aku adalah pelaksana yang hebat
3) Yakinkan bahwa kita mampu menemukan solusi.
4) Semua fakta yang masuk akan memasuki tahap inkubasi atau merenung. Selama ini
kita jangan melakukan apapun, sampai inkubasi memberi jalan untuk iluminasi.
5) Berikutnya akan ditemukan kapan batas inkubasi berakhir dan mulai iluminasi. Dan
selanjutnya akan didapatkan solusi.
8
J. Berfikir Logis Dan Berfikir Kreatif
1) Kadang 2 suatu masalah terasa sulit untuk dipecahkan sehingga nyaris kita berputus
asa. Untuk itu sangat penting meningkatkan berfikir secara logis dan kreatif. Manfaat
berfikir logis dan kreatif menurut Bobbi De Porter & Mike Hernarcki :
a) Memaksimumkan proses2 pemecahan masalah secara kreatif.
b) Membiasakan / membiarkan otak kanan kita bekerja pada situasi yang
menantang.
c) Memahami peran paradigma pribadi dalam proses kreatif.
d) Mengetahui / mempelajari bagaimana curah gagasan (brain storming) dapat
memberikan pemecahan inovatif bagi berbagai masalah.
e) Menemukan keberhasilan dalam berfikir tentang hasil (out come thinking)
2) Berpikir Kreatif
Adalah suatu proses budi seseorang yang dapat menciptakan gagasan baru dari
gambaran yang berupa :
a) Angan-angan
b) Ingatan
c) Keterangan
d) Konsep yang dimiliki
Guna membentuk pribadi yang kreatif perlu strategi. Menurut Jordan E Ayan (2002)
ada 10 strategi untuk membentuk pribadi yang kreatif yaitu :
1) Menyatu dgn masyarakat luas.
2) Merancang suatu lingkungan bernilai tambah.
3) Mengembara keluar dari dunia sempit anda.
4) Menyulut inspirasi dari permainan dan humor.
5) Mengembangkan daya pikir dgn membaca.
6) Menggemari seni.
7) Menggeluti Teknologi.
8) Menghadapi tantangan dengan teknik berpikir ampuh.
9) Membebaskan kesadaran diri yang lain.
10) Menyatu dengan jiwa kreatif
9
1) Jangan hidup mengandalkan pilot otomatis
2) Bersikaplah lentur dalam mengkategorikan berbagai pengalaman.
3) Jangan menilai dari satu sudut pandang.
10
3) Faktor seni dalam lingkungan.
4) Faktor bunyi-bunyian.
5) Faktor aroma.
6) Faktor sentuhan.
7) Faktor cita rasa.
Gemarilah Kesenian.
a) Kesenian mampu menumbuhkan kreativitas karena adanya kekuatan dalam seni,
yakni mampu membawa kita keluar dari kehidupan sehari-hari,
b) Kekuatan kesenian mampu mendorong berpikir dengan cara sama sekali baru
11
Geluti Teknologi.
a) Menguasai teknologi berarti anda menguasi prasyarat kreatif, terutama teknologi
informasi dan komunikasi
b) Setiap karya kreativitas didasari penguasaan teknologi, sehingga teknologi dapat
tercipta berkat jiwa kreatif.
c) Teknologi sebagai pembuat kecenderungan baru.
Rumus orang kreatif dalam menggapai kesuksesan ide/ gagasan baru (Yordan E
ayan, 2002) adalah :
a) Plan (Perencanaan)
b) Persistence (Kegigihan)
c) Patience (Kesabaran)
d) Passion (Semangat)
Beberapa langkah dalam mendorong gagasan atau ide seseorang ke tahap penciptaan
peluang untuk kreativitas adalah :
Langkah 1 : mengejawantahkan gagasan menjadi sasaran
Langkah 2 : berpikir seolah-olah
Langkah 3 : menjual gagasan
Langkah 4 : membuat presentasi
Langkah 5 : menyusun antisipasi apabila gagasan kita ditolak atau diragukan.
Langkah 6 : mengikat customer
Langkah 7 : mengatasi rasa minder & menjadi innovator
12
BAB 7
KEDISIPLINAN
Sesudah merdeka dan membentuk NKRI yang berdasarkan Pancasila & UUD 45
maka tugas Bangsa Indonesia adalah mewujudkan cita-2 dan tujuan Nasional, sebagimana
tertuang dalam Pembukaan UUD45. Untuk mewujudkan cita-cita Nasional perlu :
1) Program Pembangunan Nasional
2) Stabilitas nasional (segala aspek kehidupan Nasional)
3) Penerapan ketertiban & disiplin
Disiplin merupakan bagian dari kepribadian bangsa Indonesia yang dijiwai Pancasila
A. Pengertian Disiplin
Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem, yang
mengharuskan orang tunduk pada putusan-putusan, perintah atau peraturan-peraturan yang
berlaku.
Macam-macam disiplin :
a. Disiplin Individu
b. Disiplin Sosial
c. Disiplin Nasional
Terlaksananya disiplin nasional dengan baik akan terlihat dalam aspek kehidupan
bidang ilmu politik ekonomi sosial budaya.
13
5. Disiplin merupakan energy luar biasa.
6. Pendekatan lingkungan disiplin
7. Membiasakan disiplin
8. Law enforment
D. Disiplin Nasional
1. Tulisan dan manfaat Disiplin Nasional adalah untuk memberikan suasana kondusif
bagi pelaksana Pembangunan Nasional
2. Hakekat Disiplin Nasional
a. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai kelompok etnik yang hingga kini
masing-masing tetap memelihara budayanya, yang di dalamnya terkandung
norma-norma sebagai acuan sikap dan perilaku.
b. Pendekatan struktural dalam bernegara, bangsa Indonesia mengatur dirinya
sendiri di dalam pranata yang disebut sistem kehidupan Nasional.
1. Bidang Ideologi
a. Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara
b. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
c. Pancasila merupakan sumber darir segala sumber hukum
2. Bidang Politik
Kehidupan Politik merupakan daya upaya bersama untuk mencapai cita-cita nasional,
yaitu masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
3. Bidang Ekonomi
Ekonomi Nasional disusun dalam suatu kesatuan ekonomi berasaskan kekeluargaan.
14
4. Bidang Sosial Budaya
Sosial budaya nasional mengembangkan kehidupan manusia berbudaya dan
berkepribadian Indonesia.
Pembinaan disiplin nasional dilakukan melalui saluarn formal dan non formal, antara
lain :
1) Pendidikan
2) Pancasila dan Undang-undang Dasar 45
15
3) Pemimpin formal dan informal perlu memberikan teladan dalam sikap dan
tingkah laku perbuatan sehari-hari.
4) Pendidikan politik
5) Pembangunan
6) Penyesuaian norma kehidupan
7) Hubungan antar pimpinan
8) Kebudayaan bangsa
9) Petriotisme
10) Pola hidup sederhana
11) Pengawasan.
Leader Jalur :
Masyarakat Pendidikan keluarga
umum Lingkungan dan Masyarakat
16
c) Dalam lingkungan sekolah atau kampus di samping memberikan contoh
perbuatan yang baik perlu pula mengintesifkan pendidikan niai atau
pendidikan kepribadian yang baik.
d) Aparat pemerintah dapat memberikan sanksi kepada warga negara yang
melanggar peraturan.
Kedudukan masyarakat
a. Sebagai warga negara harus melakukan tindakan-tindakan, yaitu :
1) Setia kepada filsafat negara yaitu Pancasila.
2) Setia/ taat pada UUD 45.
3) Taat pada semua peraturan/ perundang-undangan.
4) Menjalankan tugas dengan ikhlas.
5) Selalu waspada terhadap yang merusak bangsa/ negara.
b. Sebagai anggota masyarakat negara harus melakukan tindakan-tindakan, yaitu :
1) Berkepribadian dan berkebudayaan nasional.
2) Bersemangat gotong-royong.
3) Mendahulukan kepentingan umum.
4) Menggemari kebersihan dan keindahan lahir batin.
5) Dapat membantu pada orang yang menderita.
6) Aktif dalam kegiatan RT dan RW.
c. Sebagai individu negara harus melakukan tindakan-tindakan, yaitu :
1) Memelihara hubungan baik kepada siapa saja.
2) Menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang muda.
3) Memelihara kerukunan persahabatan dengan siapapun.
17
BAB 8
KEJUANGAN
b. Pengertian Kejuangan
1) Kejuangan adalah perihal penyelenggaraan Pembangunan Nasional disertai
mental, jiwa, tekad yang tinggi
2) Kejuangan adalah suatu usaha yang sungguh-sungguh dalam melawan
kemiskinan
3) Kejuangan adalah perihal yang gigih utk mewujudkan keinginan
4) Kejuangan adalah sikap mental & semangat yang bergelora dalam
mewujudkan cita-cita (bangsa).
c. Perjuangan
1) Menurut W.J.S. Poerwodarminto
a) Perjuangan yaitu dua atau lebih kekuatan dan kekuasaan yang saling
berbenturan.
b) Perjuangan suatu perkelahaian (fight) atau peperangan (combat).
2) Pemakaian istilah kejuangan yang sangat populer/umum pada saat ini
seperti :
a) Memerangi kebodohan dan kemiskinan
b) Memerangi/Perang Sampah
3) Menurut A. Osman Rachman dkk, (1995)
a) Perjuangan sebagai dua atau lebih dari kekuatan atau kekuasaan yang
saling berbenturan atau berlanggaran dalam upaya memenangkan
pertempuran.
b) Perjuangan sebagai dua atau lebih sari pendapat yang saling
berebnturan atau berlanggaran dalam upaya memenangkan konsep
pembangunan.
18
c) Perjuangan sebagai kekuatan fisik dan psikis dalam menangkal
penggagalan cita-cita yang ingin dicapai.
d) Sejarah perjuangan ABRI merupakan rentetan perlawanan Prajurit
TNI-ABRI pada masa lampau yang diwujudkan dalam bentuk
peperangan, pertempuran, gerilya, dan operasi militer
2. Rumusan Kejuangan
Semangat dan nilai 1945 yang terdiri nilai-nilai dasar dan nilai operasional, sebagai
berikut :
a) Nilai-nilai dasar
1) Semua nilai yang terdpt pada Pancasila
2) Semua nilai yang terdpt dalam Proklamasi 17 Agustus 1945.
3) Semua nilai yang terdapat dalam UUD 1945.
b) Nilai Operasional
Nilai operasional adalah nilai-nilai yang luhur dan berkembang dalam perjuangan
bangsa Indonesia selama ini dan merupakan dasar yang kokoh dan daya dorong
mental spiritual yang kuat dalam setiap tahap perjuangan Bangsa Indonesia
seterusnya untuk mencapai tujuan nasional. Nilai-nilai operasional meliputi :
1) Ketaqwaan kepada Tuhan YME.
2) Jiwa dan semangat merdeka.
3) Nasionalisme.
4) Patriotisme.
5) Rasa harga diri sebagai bangsa Indonesia yang merdeka.
6) Pantang mundur dan pantang menyerah.
7) Persatuan dan kesatuan.
8) Anti penjajah dan penjajahan.
9) Percaya pada diri sendiri.
10) Percaya pada hari depan.
11) Idealisme perjuangan tinggi.
12) Berani, rela/ikhlas berkorban.
13) Kepahlawanan.
14) Sepi Ing Pamrih, Rame Ing Gawe.
15) Senasib seperjuangan.
16) Disiplin yang tinggi.
17) Ulet dan tabah menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan.
b. Jiwa Patriot
1) Cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan
2) Ikhlas berkorban
3) Lebih mengutamakan kepentingan sosial
19
4) Pendukung dan pembela Pancasila
5) Bertanggung jawab dan tdk mengenal menyerah
6) Gagah berani
7) Disiplin
8) Percaya pada diri sendiri
9) Setia
10) Bhayangkari Negara
11) Tanggap, tangguh, trengginas
12) Patuh dan taat pada pimpinan
13) Jiwa korsa
c. Jiwa Satria
1) Sederhana
2) Ulet
3) Tabah
4) Berpendirian teguh
5) Menghargai sesama manusia
6) Melindungi yg lemah
7) Mempunyai harga diri
8) Rendah diri
9) Membela kejujuran, kebenaran dan keadilan
10) Berbudi luhur
11) Legowo
12) Belaka (bhs. Jawa) / apa adanya
13) Bijaksana
14) Rasa senasib sepenanggungan.
20
a) Nilai juang religius (imtaq kepada Tuhan Yang Maha Esa)
b) Nilai-nilai juang rela dan ikhlas berkorban
c) Nilai-nilai juang tidak kenal menyerah
d) Nilai-nilai juang harga diri dan percaya diri
e) Nilai-nilai juang percaya diri
f) Nilai-nilai juang pantang mundur
g) Nilai-nilai jaung patriotism
h) Nilai-nilai juang heroism
i) Nilai-nilai juang rasa senasib spenanggungan
j) Nilai-nilai juang rasa setia kawan
k) Nilai-nilai juang nasionalisme dan cinta tanah air
l) Nilai-nilai jaung persatuan dan kesatuan
D. Tahap-tahap Kejuangan
Tahap atau fase pengenalan
Tahap pertumbuhan
Tahap pematangan
Tahap penurunan
E. Kejuangan Pembentukan Bangsa Indonesia
21
6. UU No. 22/29 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.25/99 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
22
Menerima dan menghormati keberagaman adalah suatu consensus nasional sebagai
negara bangsa dan saat ini sedang di uji. Hal ini merupakan salah satu kejuangan yang harus
diupayakan untuk tetap lestari agar keutuhan bangsa Indonesia terjamin. Nilai-nilai
kejuangan dalam kebersamaan sebagai suatu bangsa, yaitu bangsa Indonesia harus senantiasa
lekat tertanam dalam setiap jiwa individu warga Negara Indonesia.
L. Kejuangan Kebersamaan Senasib Sepenanggungan
Demokrasi pada kenyataannya serih disalah artikan untuk membangun perbedaan
menuju perpecahan bangsa atau yang bertentangan dengan kepentingan bangsa. Sekiranya
perbedaan itu menuju perpecahan bangsa kita harus meredamnya. Hal ini terasa sangat sulit,
tetapi itulah kejuangan mengorbankan diri demi keutuhan bangsa dan negara. Nampaknya
kondisi ini sering terbalik, tanpa rasa malu, tanpa merasa mengkhiyanatinya. Sering kita
mendengar aspirasi-aspirasi dari masyarakat yang disertai dengan ancaman untuk
memisahkan diri (disintegrasi), apabila tidak dikabulkan tuntutannya. Semangat kebersamaan
sebagai bangsa Indonesia telah ditinggalkan.
23