Anda di halaman 1dari 14

Penjelasan dan Tokoh-Tokoh Filsafat Idealisme

Filsafat Komunikasi - A
Stanislaus Bayu

210110120047

Nabil Syarifudin

210110120058

M. Adrian Hazmi

210110120065

Stefanus Tulus H

210110120069

Monica Idayanti

210110120093

Anindya Wiranti

210110120099

IDEALISME
Aliaran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah
pemikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat barat kita temui dalam bentuk ajaran
yang murni dari Plato. Yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang
merupakan kenyataan yang menempati ruang ini hanya berupa bayangan saja dari
alam idea.
Menurut aliran ini, kenyataan sejati bersifat spiritual. Para idealis percaya bahwa ada
kekuatan atau kenyataan spiritual di belakang setiap penampakan atau kejadian.
Esensi dari kenyataan spiritual ini adalah berpikir (res cogitans). Dengan diakuinya
kenyataan sejati bersifat spiritual, tidak berarti para idealis menolak kekuatankekuatan fisik dan hukum alam. Sebagaimana yang dikemukanakan Hegel,
kekuatan fisik dan hukum alam memang ada, tetapi keberadaanya merupakan
manifestasi dari kekuatan atau kenyataan sejati yang lebih tinggi, yaitu Roh Absolut
atau Tuhan.

2 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

Sejumlah besar penganut idealisme berpandangan deterministik mengenai manusia.


Mereka menyatakan bahwa Roh Absolut (Tuhan) adalah bebas dan tidak berhingga,
sementara manusia sebagai bagian atau perwujudan dari Roh Absolut, tidak bebas
dan berhingga. Baik kedudukan maupun tindakan manusia sudah diatur dan
ditentukan sebelumnya oleh Roh Absolut.
Di antara idealis banyak juga yang menekankan kebebasan manusia, terutama pada
aliran idealisme personalisme. Personalisme menekankan bahwa Roh bersifat
individual, masing-masing berdiri sendiri, sehingga setiap individu mempunyai
kebebasan untuk mengekspresikan dirinya sendiri.

Idealisme Objektif (Fichte-Schelling-Hegel)


Di dalam filsafat, idealisme adalah doktrin yang mengajarkan bahwa hakikat dunia
fisik hanya dapat dipahami dalam kebergantungannya pada jiwa (mind) dan roh
(spirit). Istilah ini muncul dari kata idea, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa.
Idealisme memiliki argumen epistemologi tersendiri. Argumen orang-orang idealis
mengatakan bahwa objek-objek fisik tidak dapat dipahami terlepas dari spirit.
Idealisme pertama dalam pengertian modern ialah Barkeley. Ia mengajukan tiga
argumen:
(1) Apa yang diketahui haruslah ada di dalam pikiran atau berhubungan dengan
pikiran (mind)
(2) Kita tidak dapat mengatakan secara positif bahwa materi yang dipahami
berada bebas dari pemahaman
(3) Sifat objek fisik selalku berekor pada pengalaman atau pikiran.
Argumen tersebut menjelaskan bentuk idealisme Barkeley.
Immanuel Kant menyebut dirinya sebagai idealis empiris, tetapi sebenarnya idealis
transedental.

Ia menyatakan bahwa ruang dan waktu adalah cara manusia

memahami suatu objek; jadi, ruang dan waktu baginya tidak eksis.
Reese (dalam Tafsir, 2012:145) meringkaskan berbagai tipe filsafat idealisme
sebagai berikut.

3 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

1. Schelling, menamakan idealisme Fichte adalah idealisme subjektif karena


bagi Fichte dunia adalah suatu tempat memahami subjek. Fichte, tokoh yang
berpendapat bahwa kemauan moreal (moral will)

sebagai yang utama di

dalam idealisme, dianggap sebagai pendiri idealisme Jerman


2. Schelling menyebutkan filsafatnya pada masa pertengahan perkembangan
pemikirannya idealisme objektif karena menurut pendapatnya, alam adalah
sekadar inteligensi yang dapat dilihat. Dengan begitu, seluruh filosof yang
berusaha mengidentifikasi realitas dengan idea, rasio, atau spirit, seperti
Barkeley, dapat digolongkan ke dalam idealisme objektif
3. Hegel menerima penggolongan idealisme subjektif dan objektif. Dari sini ia
mengemukakan

filsafatnya

tesis-antitesis,

dan

ia

mendirikan

alur

pemikirannya sendiri yang disebut idealisme absolut sebagai sintesis


tertinggi. Tokoh idealisme absolut ialah Bradley, T.H Green, Bernard
Bosanquest, dan Josiah Royce
4. Immanuel Kant menyebut filsafatnya idealisme transedental atau idealisme
kritis. Di sini diajarkan bahwa isi pengalaman langsung yang kita peroleh
bukanlah ianya (thing-in themselves), dan ruang dan waktu adalah bentukbentuk intuisi kita. Idealime Kant menurut Schelling sama saja dengan
idealisme objektif
5. Idealisme epistemologis merupakan pendapat yang mengatakan bahwa
seseorang hanya dapat kontak dengan idea-idea, atau pada kesempatan
tertentu dengan sosok-sosok fisik.
6. Howison menyebut filsafatnya idealisme personal
7. Fouilee mengembangkan suatu sistem yang melibatkan kekuatan pikir; ia
menamakannya idealisme voluntaristis
8. Bowne memandang filsafat personalismenya sebagai salah satu bentuk
idealisme, yaitu idealisme personalistis
9. Ward menyebut posisinya idealisme teistis
10. Paulsen menyebut filsafatnya idealisme monistis
11. Sorley menamakan sistemnya idealisme etis
12. Gentile yang mengembangkan Hegel menamakan filsafatnya idealisme aktual
Selain itu, terdapat pula idealisme dialektis sebagai hasil pemikiran Georg
Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831) yang sangat berorientasi pada ilmu sejarah,
ilmu alam, dan ilmu hukum. Ia dianggap sebagai murid Schelling . Terdapat
beberapa hal penting dari pandangan Hegel.

4 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

Pertama, segenap realitas bersifat rasional dan yang rasional bersifat nyata.
Kedua, dialektika adalah usaha mendamaikan, mengompromikan dua atau lebih
pandangan yang bertentangan menjadi suatu kesatuan. Ada tiga fase dalam
dialektika, yaitu tesis, antitesis, dan sintesis. Ketiga, sejarah.

Pengertian

utamanya adalah perjalanan atau proses menjadi sadarnya roh absolut.


Idealisme memandang roh sebagai kenyataan sejati sehingga aliran ini disebut
juga spiritualisme. Manusia primer dipandang sebagai makhluk rohani. Manusia
dapat pula disebut sebagai makhluk rasional. Hal ini dapat diartikan sebagai
makhluk berbudi atau dipersempit lagi sebagai makhluk berakal.
Selanjutnya kenyataan sejati yang rohaniah dapat bersifat impersionalitas atau
personalitas. Impersonalisme menunjuk pada kenyataan rohani yang tidak sadar
terhadap dirinya, sedang personalisme bercirikan kesadaran terhadap diri.
Idealisme

menekankan

tergambarkan,

normatif,

pada
dan

yang

tidak

bertujuan.

beruang,
Oleh

suprasensual,

karena

itu,

tidak

idealisme

mempersoalkan roh, jiwa, dan idea pribadi.


Manusia sebagai makhluk budaya ialah pendukung kenyataan ideal, yakni dunia
norma atau nilai; dan roh yang meliputi norma-norma itu menunjukan aspekaspek rasionalitas, estetis, dan religius. Oleh karena itu, dapat dibedakan antara
idealisme rasional, idealisme etis, idealisme estetis, dan idealisme religius.
Menurut idealisme rasional, hakikat manusia adalah kesanggupan untuk berpikir.
Kesanggupan manusia untuk berpikir disebut budi (nous). Bagi Hegel, nous
bukanlah sesuatu yang dimiliki setiap manusia, melainkan manusia menjadi alat
nous yang meliputi seluruh alam semesta.

Perbuatan seseorang bukan

berdasarkan atas kecakapannya sebagai individu, melainkan merupakan


perbuataun nous yang mempergunakannya sebagai alat.
Hakikat manusia menurut idealisme etis, ialah kemauannya. Manusia primer
dipandang sebagai makhluk sosial. Kant (1724-1804) pernah mengatakan segala
sesuatu di alam semesta ini dapat diperalat kecuali manusia sebagai makhluk
berbudi merupakan tujuan bagi dirinya sendiri. Bagi Kant, hukum kesusilaan tidak
datang dari luar diri manusia, melainkan datang dari dirinya sendiri.

5 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

Idealisme estetis memandang perasaan sebagai hakikat manusia. Menurut


Goethe (1749-1832) kenyataan merupakan karya kesenian, demikian pula
kehidupan manusia. Berdasarkan pembawaannya yang wajar, manusia harus
menjadi kepribadian yang selaras dengan seluruh kosmos.
Idealisme

religius

memandang

kepercayaan

sebagai

hakikat

manusia.

Sebenarnya, kehidupan di dunia adalah maya. Kehidupan sejati hanya


ditemukan di dalam alam idea, di mana Tuhan merupakan idea tertinggi.
Agustinus (354-430) memandang Tuhan sebagai roh yang menciptakan ideaidea itu.
Dewasa ini, idealisme tidak memegang peranan yang demikian penting. Kini
idealisme hidup dalam aliran Neo-kantianisme dan Neo-hegelianisme.

6 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

TOKOH-TOKOH IDEALISME
Fichte (1762-1814)
Johann Gottlieb Fichte adalah filosof Jerman yang mempelajari teologi di
Jena pada tahun 1970-88. Menurut Fichte, dasar realitas adalah kemauan; kemauan
inilah thing-in itself-nya manusia. Filafat menurut Fuchte haruslah dideduksi dari satu
prinsip. Prinsip yang dimaksud bukan teori, melainkan praktek. Dasar kepribadian
adalah kemauan yang dikontrol oleh kesadaran bahwa kebebasan diperoleh hanya
dengan melalui kepatuhan kepada peraturan. Filsafat bagi Fichte adalah filsafat
hidup yang terletak pada pemilihan antara moral idealism dan moral materialism.
Substansi materialism ialah naluri, kenikmatan tak bertanggungjawab, bergantung
pada keadaan, sedangkan idealism ialah kehidupan yang bergantung pada diri
sendiri.
Ringkasan filsafat Fichte sebagai berikut:
1. Fichte dikenal sebagai pendiri idealism Jerman yang berangkat dari kemauan
moral.
2. Seorang manusia dapat memahami karena ia melihat objek. Kausalitas ada
hanyalah karena kita berada di dunia.
3. Ego itu lebih tinggi daripada Ego-absolut. Keharusan terlibatnya segala
sesuatu dalam penempatan dan dalam Ego-absolut adalah suatu keharusan
teologis dan keharusan dialektis.
4. Kesadaran moral mengatakan kepada kita bahwa kita ini bebas, dan kita
bertanggung jawab sendiri atas perbuatan kita.
5. Keunggulan kesadaran moral ialah tidak memerlukan contoh. Ia memerlukan
dunia yang di sana kita bebas berbuat dan bertanggungjawab.
6. Kita mempercayai penginderaan agar kita mampu meningkatkan kebijakan
kita dalam mengenali berbagai kesulitan di dalam hidup ini.
7. Membiasakan melakukan tugas terhadap satu sama lainnya sebaiknya
menjadi etika budaya dunia yang akan dapat menjaga kebebasan dan hak
setiap orang.
8. Pemikiran Fichte di satu pihak focus pemikirannya pada kehidupan manusia,
tetapi di pihak lain manusia bersatu dengan Tuhan.
Schelling (1775-1854)

7 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

Friedrich Wilhelm Joseph Schelling adalah filosof idealis Jerman yang telah
meletakkan dasar-dasar pemikiran bagi perkembangan idealism Hegel. Schelling
mula-mula berusaha menggambarkan jalan yang dilalui intelek dalam proses
mengetahui, semacam epistemoogi. Dalam pandangan Schelling, realitas adalah
identic

dengan

memperlihatkan

gerakan
bahwa

pemikiran
susunan

yang

rasional

berevolusi
adalah

secara

konstruk

dialektis.

hipotesis,

Ia

yang

memerlukan pembuktian nyata, baik pada alam maupun pada sejarah. Filsafat
Schelling berkembang melalui lima tahap, yaitu:
1. Idealisme subjektif. Pada tahap ini, ia mengikuti pemikiran Fichte.
2. Filsafat alam. Pada tahap ini ia menerapkan prinsip atraksi dan repulse dalam
berbagai problem filsafat dan sains.
3. Idealism transcendental atau idealism objektif. Tragedy dipandang sebagai
tubrukan antara keharusan dengan kebebasan, didamaikan oleh kesediaan
menerima hukuman secara jantan. Hukuman tersebut memperlihatkan
kesediaan kita menerima realitas dan idealitas.
4. Filsafat identitas. Yang absolut itu pada tahap ini menjadi lebih penting
kedudukannya dipandang sebagai identitas semua individu isi alam.
5. Filsafat positif, yang menekankan pemikirannya pada nilai mitologi dan
mengakui perbedaan yang jelas antara Tuhan dan alam semesta.
Schelling berpendapat bahwa kreasi seni adalah relasi antara kesadaran dan
ketidaksadaran. Ia membangun tiga tahap sejarah, yakni:
a) Masa primitif yang ditandai dengan nominasi nasib;
b) Masa Romawi yang ditandai oleh reaksi aktif manusia terhadap nasib;
c) Masa datang yang akan merupakan sintesis dua masa yang akan terjadi
secara seimbang.

Hegel (1770-1831)

8 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

Idealisme Jerman memuncak pada George Wilhelm Friedrich Hegel. Masalah


pokok yang hendak dicari Hegel muncul dari suasana perpecahan keyakinan Kristen
dan penuhanan akal sebagaimana muncul dalam Revolusi Prancis 1789. Pusat
filsafat Hegel ialah konsep Geist (roh, spirit), suatu istilah yang diilhami oleh
agamanya. Roh dalam pandangan Hegel adalah sesuatu yang real, konkret,
kekuatan yang objektif, menjelma dalam berbagai bentuk sebagai world of spirit
(Dunia Roh), yang menempat ke dalam objek-objek khusus.
Hegel sangat mementingkan rasio pada subjek absolut karena Hegel juga
menerima prinsip idealistic bahwa realitas seluruhnya harus disetarafkan dengan
suatu subjek. Dalil Hegel yang kemudian terkenal berbunyi, Semua yang real
bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat real. Maksudnya, luasnya rasio
sama dengan luasnya realitas. Realitas seluruhnya adalah proses pemikiran (idea)
yang memikirkan dirinya sendiri. Konsep filsafat Hegel seluruhnya historis dan relatif
karena dipengaruhi oleh pandangan-pandangan antropologi dan sosiologi modern.
Untuk menjalankan filsafatnya, Hegel menggunakan dialektika sebagai metode.
Dalam realitas berlangsung dialektika yang mendamaikan serta mengompromikan
hal-hal yang berlawanan. Proses dialektika selalu terdiri dari tiga fase, yakni tesis,
antithesis, dan sintesis.

Blaise Pascal
Blaise Pascal lahir pada tanggal 19 Juni 1623 di Clermont-Ferrand, Perancis. Blaise
sejak kecil dikenal sebagai seorang anak yang cerdas walaupun ia tidak menempuh
pendidikan di sekolah secara resmi.
Pemikiran Blaise Pascal:
Pengetahuan diperoleh melalui dua jalan, pertama menggunakan akal dan kedua
menggunakan hati. Ketika akal dengan semua perangkatnya tidak dapat lagi
mencapai suatu aspek maka hatilah yang akan berperan. Oleh karna itu, akal dan
hati saling berhubungan satu sama lain. Apabila salah satunya tidak berfungsi
dengan baik, maka dalam memperoleh suatu pengetahuan itu juga akan mengalami

9 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

kendala.Manusia besar karena pikirannya, namun ada hal yang tidak mampu
dijangkau oleh pikiran manusia yaitu pikiran manusia itu sendiri.
Menurut Pascal manusia adalah makhluk yang rumit dan kaya akan variasi serta
mudah berubah. Untuk itu matematika, pikiran dan logika tidak akan mampu
dijadikan alat untuk memahami manusia. Menurutnya alat-alat tersebut hanya
mampu digunakan untuk memahami hal-hal yang bersifat bebas kontradiksi, yaitu
yang bersifat konsisten. Karena ketidak mampuan filsafat dan ilmu-ilmu lain untuk
memahami manusia, maka satu-satunya jalan memahami manusia adalah dengan
agama. Karena dengan agama, manusia akan lebih mampu menjangkau fikirannya
sendiri, yaitu dengan berusaha mencari kebenaran, walaupun bersifat abstrak.
Sehebat apapun manusia berfikir ia tidak akan mendapat kepuasan karena manusia
mempunyai logika yang kemampuannya melebihi dari logika itu sendiri. Dalam
mencari Tuhan Pascal tidak akan menggunakan metafisika, karena selain bukan
termasuk geometri tapi juga metafisika tidak akan mampu. Maka solusinya ialah
mengembalikan persoalan ke Tuhan pada jiwa. Filsafat bisa menjangkau segala hal,
tetapi tidak bisa secara sempurna. Karena setiap ilmu itu pasti ada kekurangnnya,
tidak terkecuali filsafat.

Immanuel Kant
Immanuel Kant dilahirkan pada tahun 1724 di Knigsberg dari pasangan Johann
Georg Kant, seorang ahli pembuat baju zirah (baju besi), dan Anna Regina Kant.
Pada tahun 1740, Kant menempuh pendidikan di University of Knigsberg dan
mempelajari tentang filosofi, matematika, dan ilmu alam. Untuk meneruskan
pendidikannya, dia bekerja sebagai guru privat selama tujuh tahun dan pada masa
itu, Kant mempublikasikan beberapa naskah yang berkaitan dengan pertanyaan
ilmiah.
Kant menyatakan bahwa orang harus berpikir secara mandiri, bebas dari perintahperintah otoritas eksternal. Kant menegaskan bahwa, karena keterbatasan
argumentasi tanpa adanya bukti tak terbantahkan, tidak ada yang benar-benar bisa
tahu apakah ada Tuhan dan kehidupan setelah kematian atau tidak.

10 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

Metode kritis diperlukan bahwa jika seseorang tidak dapat membuktikan suatu
benda adalah sesuatu, ia mungkin mencoba untuk membuktikan mengapa benda itu
bukan sesuatu. Jika dia gagal untuk membuktikannya, ia mungkin masih bertanya
apakah itu adalah kepentingan untuk menerima teori atau sudut pandang praktis.

Arthur Schopenhauer
Arthur Schopenhauer adalah seorang filsuf Jerman yang melanjutkan tradisi filsafat
pasca-Kant. Schopenhauer lahir di Danzig pada tahun 1788. Ia menempuh
pendidikan di Jerman, Perancis, dan Inggris. Ia mempelajari filsafat di Universitas
Berlin dan mendapat gelar doktor di Universitas Jena pada tahun 1813. Ia
menghabiskan sebagian besar hidupnya di Frankfurt, dan meninggal dunia di sana
pada tahun 1860.
Dalam perkembangan filsafat, Schopenhauer dipengaruhi dengan kuat oleh Imanuel
Kant dan juga pandangan Buddha. Pemikiran Kant nampak di dalam pandangan
Schopenhauer tentang dunia sebagai ide dan kehendak. Kant menyatakan bahwa
pengetahuan manusia terbatas pada bidang penampakan atau fenomena, sehingga
benda-pada-dirinya-sendiri (das Ding an sich) tidak pernah bisa diketahui manusia.
Misalnya, apa yang manusia ketahui tentang pohon bukanlah pohon itu sendiri,
melainkan gagasan orang itu tentang pohon. Schopenhauer mengembangkan
pemikiran Kant tersebut dengan menyatakan bahwa benda-pada-dirinya-sendiri itu
bisa diketahui, yakni "kehendak".
Filsafat Keinginan
Schopenhauer memberikan

fokus kepada

investigasinya

terhadap

motivasi

seseorang. Sebelumnya, filsuf terkemuka Hegel telah mempopulerkan konsep


Zeitgeist, ide bahwa masyarakat terdiri atas kesadaran akan kolektifitas yang
digerakkan di dalam sebuah arah yang jelas. Schopenhauer memfokuskan diri untuk
membaca tulisan-tulisan dua filsuf terkemuka pada masa kuliahnya, yaitu Hegel dan
Kant. Schopenhauer sendiri mengkritik optimisme logika yang dijelaskan oleh kedua
filsuf terkemuka tersebut dan kepercayaan mereka bahwa manusia hanya didorong

11 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

oleh keinginan dasar sendiri, atau Wille zum Leben (keinginan untuk hidup) yang
diarahkan kepada seluruh manusia.
Schopenhauer sendiri berpendapat bahwa keinginan manusia adalah sia-sia, tidak
logika, tanpa pengarahan dan dengan keberadaan, juga dengan seluruh tindakan
manusia di dunia. Keinginan yang dimaksud oleh Schopenhauer ini sama dengan
yang disebut dengan Kant dengan istilah sesuatu yang ada di dalamnya sendiri.
Pandangan filosofis Schopenhauer melihat bahwa hidup adalah penderitaan.
Schopenhauer menolak kehendak. Apalagi dengan kehendak untuk membantu
orang menderita. Ajaran Schopenhauer menolak kehendak untuk hidup dan segala
manifestasinya, namun ia sediri takut dengan kematian.
Keputusan dan Hukuman
Schopenhauer menjelaskan seseorang yang hendak mengambil keputusan.
Menurut dia, ketika kita mengambil keputusan, kita akan diperhadapkan dengan
berbagai macam akibat. Oleh sebab itu, keputusan yang diambil memiliki alasan
atau dasar. Keputusan-keputusan ini menjadi tidak bebas lagi bagi si pemilihnya.
Pemilih itu harus diperhadapkan kepada beberapa akibat dalam sebuah keputusan.
Segala tindakan yang dilakukan seseorang merupakan kebutuhan dan tanggung
jawabnya. Segala kebutuhan dan tanggung jawab itu pun sudah dibawa sejak lahir
dan bersifat kekal.

Plato
Plato (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang filsuf dan
matematikawan Yunani, penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi
Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid
Socrates. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru
dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani
atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar
pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di

12 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

mana Socrates adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang
termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua.
Sumbangsih Plato

yang

terpenting adalah pandangannya

mengenai

idea.

Pandangan Plato terhadap idea-idea dipengaruhi oleh pandangan Sokrates tentang


definisi. Idea yang dimaksud oleh Plato bukanlah ide yang dimaksud oleh orang
modern. Orang-orang modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan
yang ada di dalam pemikiran saja. Menurut Plato idea tidak diciptakan oleh
pemikiran manusia. Idea tidak tergantung pada pemikiran manusia, melainkan
pikiran manusia yang tergantung pada idea.
Idea adalah citra pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak
berubah. Idea sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran kita. Idea-idea ini
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Misalnya, idea tentang dua buah lukisan
tidak dapat terlepas dari idea dua, idea dua itu sendiri tidak dapat terpisah dengan
idea genap. Namun, pada akhirnya terdapat puncak yang paling tinggi di antara
hubungan idea-idea tersebut. Puncak inilah yang disebut idea yang indah. Idea ini
melampaui segala idea yang ada.

13 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

REFERENSI
Wiramihardja, Sutardjo A. 2009. Pengantar Filsafat: Sistematika dan Sejarah
Filsafat, Logika, dan Filsafat Ilmu (Epistemologi), Metafisika dan Filsafat
Manusia, Aksiologi. Bandung: Refika Aditama
Tafsir, Ahmad. 2012. Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Bertens, K.Sejarah Filsafat Yunani.Yogyakarta:Kanisius.1999.
Ross, Kelley L., 1998. Arthur Schopenhauer (1788-1860) Two short essays, on
Schopenhauer's life and work, and on his dim view of academia.
Wikipedia.

(2015).

Blaise

Pascal.

Diaskes

pada

24

Maret

2015,

dari

24

Maret

2015,

dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Blaise_Pascal
Wikipedia.

(2015).

Blaise

Pascal.

Diaskes

pada

http://en.wikipedia.org/wiki/Immanuel_Kant

14 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e

Anda mungkin juga menyukai