Anda di halaman 1dari 3

a.

Definisi vitalisme

Henri Bergson kelahiran Prancis (1958-1941) menganut vitalisme, sebuah filosofi kehidupan.
Vitalisme adalah ajaran yang mengklaim bahwa kekuasaan ada di luar alam. Kekuatan ini
memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta
ini (misalnya Tuhan). Vitalisme juga dapat diartikan sebagai ajaran yang percaya bahwa semua
makhluk hidup memiliki kekuatan atau energi yang tidak terlihat di dalam diri mereka sendiri.
Mereka yang percaya pada ajaran ini mengatakan bahwa hukum fisika dan kimia tidak dapat
sepenuhnya menjelaskan kehidupan berbagai organisme dan proses kehidupan organisme ini.
Henry Bergson (1958-1941), Elan Vital mengacu pada Elan Vital dikatakan sebagai sumber
penyebab pekerjaan dan perkembangan di alam. Elan Vital adalah istilah yang digunakan
Bergson untuk menggambarkan semangat kreatif yang hidup dan dorongan yang kuat. Prinsip
hidup ini membimbing dan mengatur manifestasi kehidupan dan menyesuaikannya dengan
tujuan hidup. (Surajiyo, 2012:121)

b. Pemikiran vitalisme

vitalisme

Di sisi lain, menurut Praja (2003:175), gagasan Bergson dalam aliran vitalis meliputi
kehidupan, naluri, akal, intuisi, dan agama.

 kehidupan

Kehidupan adalah kekuatan eksplosif yang telah ada sejak awal dunia berkembang, untuk
melawan penahanan atau resistensi materi (yaitu, hal-hal lembam yang menahan gerakan dan
dianggap materi atau materi karena suatu alasan). Gerakan yang menahan gerakan ke atas.
Karena kehidupan berkembang sebagai gerakan ke atas, ada batas untuk gerakan ke bawah. Ini
membagi kehidupan ke dalam aliran-aliran yang mengalir ke banyak arah, beberapa di antaranya
tunduk pada hal-hal materi, beberapa di antaranya mampu bertindak bebas dan selalu ingin
dibebaskan dari belenggu materi.

Bergson (dalam Praja, 2003:176) percaya bahwa kehidupan adalah evolusi. Evolusi ini
digambarkan sebagai satu perkembangan linier (garis keturunan), satu demi satu, mengarah ke
manusia. Menurut Bergson (dalam Praja, 2003: 176), evolusi adalah perkembangan kreatif,
meliputi kesadaran, semua kehidupan dan semua realitas, terus-menerus menciptakan bentuk-
bentuk baru dan menciptakan kekayaan baru dalam proses evolusi.

 Naluri

Naluri adalah energi naluriah bawaan yang menggunakan alat organik tertentu dengan cara
tertentu. Naluri bekerja secara otomatis tanpa memberi jalan pada spontanitas atau pembaharuan
(naluri burung bersarang). Insting hanya didasarkan pada kepentingan kelompok dan
keluarganya. Oleh karena itu, properti individu berada di bawah pengaturan grup. Naluri adalah
sifat alami yang tidak dikenali atau perlu dipelajari, karena merupakan sifat Sang Pencipta.
Insting mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. K

 Akal

Akal manusia adalah kemampuan untuk menciptakan alat untuk bekerja dan mengubah
pembuatan alat tersebut sesuka hati. Kecerdasan berbicara tentang kesadaran manusia akan
kepentingan individu mereka. Namun akal tidak dapat digunakan untuk mendefinisikan hakikat
semua realitas, karena ia merupakan hasil perkembangan dalam proses kehidupan. Adaptasi
manusia meningkatkan kecerdasan. Orang-orang dapat beradaptasi dengan dunia di sekitar
mereka jika mereka memiliki alasan.

 Intuisi

Intuisi adalah kekuatan mental, keterampilan yang dapat menghindari alasan, kemampuan
untuk menarik kesimpulan dan memeriksanya secara sadar. Intuisi adalah naluri yang diajarkan
untuk memperoleh kesadaran diri, memikirkannya, dan memperluas objek kehendak seseorang
tanpa batas.

 Agama

Bergson membagi agama menjadi dua kategori: agama statis dan agama dinamis. Agama yang
statis adalah agama yang muncul sebagai hasil kerja pembangunan. Dalam perkembangan ini,
alam memberi manusia kemampuan untuk menciptakan dongeng yang bisa menyatukan
manusia. Karena orang-orang tahu di dalam hati mereka bahwa mereka harus mati. Karena
pikiran manusia juga tahu bahwa akan ada rintangan tak terduga yang menghalangi Anda
untuk mencapai tujuan Anda. Alam telah membantu manusia untuk menanggung realisasi pahit
ini melalui delusi. Dengan demikian, agama dapat digunakan sebagai pertahanan terhadap apa
pun yang membuat orang putus asa. Agama yang dinamis adalah agama yang diberikan oleh
suatu institusi. Melalui intermediasi agama, orang dapat berhubungan dengan fondasi yang lebih
tinggi yang lebih kuat dari diri mereka sendiri.Bentuk tertinggi dari agama adalah mistisisme,
yang sepenuhnya ditemukan dalam agama Kristen.Pengaruh besar di Prancis Ini adalah filosofi
hidup Bergson. Ketika berbicara tentang agama Kristen, hidup berarti borgol karena itu adalah
agama tertinggi.

https://blog.umsida.ac.id/irfanlaxmana24091999/2019/10/14/vitalisme/

Anda mungkin juga menyukai