Dosen Pengampu:
Al-Ustadz Muhammad Taqiyuddin, S.H.I
Disusun Oleh :
Hasna Hanifah AR
36.2015.7.1.1128
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Islamisasi ilmu pengetahuan
2. Mengetahui latar belakang munculnya Islamisasi ilmu pengetahuan
3. Mengetahui model-model Islamisasi ilmu pengetahuan
4. Mengetahui langkah-langkah Islamisasi ilmu pengetahuan
5. Mengetahui pro-kontra dari gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan
6. Mengetahui perbedaan Islamisasi sains teknologi dengan sains sosial
BAB II
PEMBAHASAN
Bagi al-Faruqi, pendekatan yang digunakan untuk melakukan gerakan Islamisasi ilmu
pengetahuan adalah dengan jalan menuang kembali seluruh khazanah sains Barat dalam
kerangka Islam, salah satunya dengan penulisan kembali buku-buku teks dan berbagai
disiplin ilmu dengan wawasan ajaran Islam. Sedangkan menurut al-Attas, pendekatannya
dapat dengan jalan pertama-tama sains Barat harus dibersihkan dulu dari unsur-unsur yang
bertentangan dengan ajaran Islam, kemudian merumuskan dan memadukan unsur Islam yang
esensial dan konsep-konsep kunci sehingga menghasilkan komposisi yang merangkum
pengetahuan inti.
Sedangkan menurut al-Attas Islamisasi ilmu pengetahuan saat ini melibatkan dua
proses yang saling terkait:
1. Mengisolir unsur-unsur dan konsep-konsep kunci yang membentuk budaya dan
peradaban Barat, dan setiap bidang ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya
dalam bidang ilmu pengetahuan humaniora. Bagaimanapun ilmu-ilmu alam, fisika
dan aplikasi harus diIslamkan juga khususnya dalam penafsiran-penafsiran akan
fakta-fakta dan formulasi teori-teori. Menurut al-Attas jika tidak sesuai dengan
pandangan hidup Islam, maka fakta menjadi tidak benar. Selain itu, ilmu-ilmu modern
harus diperiksa dengan teliti. Ini mencakup metode, konsep, praduga, simbol dan ilmu
modern beserta aspek-aspek empiris dan rasional yang berdampak kepada nilai dan
etika.
2. Memasukkan unsur-unsur Islam beserta konsep-konsep kunci dalam setiap bidang
dan ilmu pengetahuan saat ini yang relevan. Jika kedua proses tersebut selesai
dilakukan, maka Islamisasi akan membebaskan manusia dan magic, mitologi,
animisme, tradisi budaya nasional yang bertentangan dengan Islam. Islamisasi akan
membebaskan manusia dan keraguan (syakk), dugaan (zann) dan argumentasi kosong
(mira`) menuju keyakinan akan kebenaran mengenai realitas spiritual, intelligible dan
materi. Islamisasi akan mengeluarkan penafsiran-penafsiran ilmu pengetahuan
kontemporer dan ideologi, makna dan ungkapan sekuler.
Itulah pendapat al-Attas tentang langkah-langkah Islamisasi ilmu pengetahuan,
dimana menurut beliau Islamisasi itu harus mengisolir konsep-konsep kunci yang membentuk
budaya Barat serta harus memasukkan unsur-unsur Islam kedalam konsep-konsep itu. Al-
Attas mengatakan demikian karena menurut beliau bahwa ilmu itu bukan bebas nilai, tapi
ilmu itu syarat nilai. Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa langkah-langkah Islamisasi
yang lain yang dapat pula memperlancar proses Islamisasi ilmu pengetahuan, diantaranya:
1. Menguasai ilmu dasar Islam.
2. Menganalisa bahasa/ terma yang digunakan sekaligus menguasai cabang ilmu yang
akan di-Islamkan.
3. Mengeluarkan unsur-unsur yang tidak Islami (mitologis/ sekuler), dewesternisasi,
yang bertentangan dengan Islam dari konsep kunci, asumsi dasar, dan keyakinan non
Islami.
4. Memasukkan unsur Islam berupa konsep/ bahasa, aturan syariah dan etika; aksiologis
dan instrumentalis.
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan
merupakah sebuah aksi umat manusia untuk menghasilkan ilmu pengetahuan yang Islami
dengan berpegang teguh pada nilai-nilai wahyu dan syariat Islam. Gagasan Islamisasi ini
mulai muncul karena adanya westernisasi ilmu sehingga terjadi sekularisasi, tersebarnya hal-
hal yang berbau ilmu namun ternyata membawa kerancuan berfikir dan kerusakan. Adapun
model-model Islamisasi ada 5 model yaitu, model instrumentalistik, justifikasi, sakralisasi,
integrasi, dan model epistemologi (paradigma). Berbagai model-model tersebut merupakan
sebuah pondasi untuk mewujudkan gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, gagasan Islamisasi ilmu ini perlu diimplementasikan oleh para
cendikia Muslim yang memiliki keluasan ilmu dan keahlian mampu mengintegrasikan ilmu-
ilmu keIslaman dan ilmu pengetahuan yang non Islam. Diawali dengan pendekatan-
pendekatan ilmu sains teknologi dan sains sosial yang ditambahkan point keIslaman dalam
ilmu tersebut. Namun gagasan ini dapat berjalan dengan baik, jika kita punya bekal
menguasai ilmu dasar Islam, dapat menganalisa bahasa yang digunakan sekaligus menguasai
cabang ilmu yang akan di-Islamkan.
DAFTAR PUSTAKA
Armas, Adnin. 2007. Krisis Epistemologi dan Islamisasi Ilmu. ISID Gontor: Center for
Islamic & Occidental Studis.
Handrianto, Budi. 2010. Islamisasi Sains Sebuah Upaya MengIslamkan Sains Barat Modern.
Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Hakim, Lukman. 2013. Urgensi Islamisasi Ilmu. http://asosiasipenulisislam-
sby.blogspot.com/2013/01/urgensi-islamisasi-ilmu.html diakses pada tanggal 11
September 2018
Romdhon, Ismail Fajar. 2011. Islamisasi Ilmu Pengetahuan (teori evolusi dan atheisme
bagian 6). http://filsafatus.blogspot.com/2011/05/islamisasi-ilmu-pengetahuan.html
diakses pada tanggal 17 September 2018
Shopan, Mohammad. 2005. Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan
Humaniora, Vol.4 No.1.
Siregar, Abu Bakar Adenan. 2015. Islamisasi Ilmu Pengetahuan. UIN Sumatera Utara.
Medan.