SKRIPSI
OLEH
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Insitut Agama Islam Negeri Ponorogo
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyartan
Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
v
ABSTRAK
vi
Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa : (1) Motif tindakan
rasional nilai dalam pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani yaitu
perilaku para jamaah dan seluruh orang yang terlibat dalam kegiatan ini
yang dilihat dari nilai sosial dan spiritual. Motif yang dilakukan pelaku
sangat beragam dan mempunyai manfaat tersendiri. Dalam nilai sosial dapat
diketahui seperti gotong royong, toleransi dan disiplin. Hal ini sangat bagus
sekali apabila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
dalam nilai spiritual dapat diketahui seperti sabar, menguatkan iman dan
meningkatkan taqwa kepada Allah SWT. (2) Motif tindakan tradisional nilai
dalam pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani yang pertama,
menjaga amanah yang sudah diturunkan oleh Kiai. Kedua, menjaga keaslian
dan melestarikan kegiatan pembacaan manaqib agar tidak pudar di era
modern seperti ini, sehingga nilai spiritual dari manaqib tetap terjaga. Ketiga,
menjaga tradisi bertawassul kepada para Nabi dan Wali Allah SWT dan
yang terakhir selalu menjaga keistiqomahan dalam kegiatan pembacaan
manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani.
vi
i
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
PENGESAHAN
Telah dipertahankan pada sidang Munaqasah di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 3 Desember 2020
dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam, pada :
Hari : Senin
Tanggal : 14 Desember 2020
MOTTO .......................................................................................................... vi
ABSTRAK........................................................................................................ vii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 89
B. Saran ........................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
lain.1
karakter masyarakat dalam nilai sosial dan nilai spiritual atau agama.
1
Clifford Geertz, Abangan Santri Priyayi Dalam Masyarakat Jawa, terj. Aswab Mahasin
(Jakarta: Pustaka Jaya, 1989), 248-249.
1
2
manaqib. Diantaranya pada saat membaca bacaan yang ada dalam manaqib
jamaah manaqib.
masyarakat bisa menerima dengan cepat, ada sebagian orang yang menilai
“Manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani adalah bukan hal yang baru
namun bagi saya itu merupakan barang baru karena pendidikan saya
kitab semacam ini. Pertama kali membaca kitab ini saya bertanya-
satu malam ketika saya membaca kitab ini sambil memahami satu
tentang apakah seruan di atas bagian dari syirik atau tidak?. Saya hanya
Allah.”2
bisa dilihat bahwa manakib Syekh Abdul Qadir Al Jailani terdapat adanya
seorang belum tentu bisa mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan dan
perbuatan. Oleh sebab itu satu tindakan secara independen dapat dianggap
4
2
Eko Hadi, hasil wawancara, Ponorogo 22 maret 2020.
4
sosiologi dengan teori tindakan sosial Max Weber. Berangkat dari latar
B. Fokus Penelitian
dana, serta kemampuan penulis maka penelitian ini difokuskan pada analisis
tindakan sosial Max Weber dalam Pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qadir
C. Rumusan Masalah
3
Supraja, “Alfred Schutz: Rekontruksi qTeori Tindakan Max Weber”, Jurnal Pemikiran
Sosiologi, Vol 1. 27 Mei 2020.
5
D. Tujuan Penelitian
Al Barokah.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a) Bagi Peneliti
Qadir Al Jailani.
6
b) Bagi pembaca
F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berfungsi sebagai gambaran umum untuk memberi pola
masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah berupa pertanyaan yang akan
dari seluruh isi skripsi ini. Bab pertama ini dimaksudkan untuk
tahapan-tahapan penelitian.
Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian di lapangan yang terdiri
BAB V : PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang hasil analisis teori tindakan sosial
BAB VI : PENUTUP
BAB II
Abdul Qadir Ala Jailani. Diantaranya sebuah karya tulis yang diterbitkan
Yogyakarta.
8
9
manaqib dan tidak mematuhi peraturan pondok. Maka dari itu hal yang
dilakukan para ustadz untuk mencegah perilaku buruk para santri dengan
5
Abdul Hakim (210311252) Jurusan Tarbiyah Dalam Skripsi Yang Berjudul , Peranan
Jam‟Iyah Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Bagi Perkembangan Sosial Masyarakat Desa
Carangrejo Kecamatan Sampung Ponorogo.
10
kehidupan sosial keagamaan sosial ekonomi dan sosial budaya, antara lain
dalam tindakan masyarakat seperti semakin besarnya syiar Islam dan ajakan
Tembalang Semarang?
sama lain. Ada santri yang merasa hati menjadi lebih tenang, damai,
6
Amri (1404016025) Jurusan Tarbiyah, Peran Manqib Syeikh Abdul Qadir Al Jailani
Dalam Meningkatkan Spiritualitas Santri Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah Meteseh.
11
merasa berdosa, bahkan ada yang sampai menitikkan air mata karena merasa
terharu. Semua itu tergantung dari niat santri sendiri-sendiri, apakah mereka
diketahui bahwa dalam hal objek penelitian manaqib Syekh Abdul Qadir Al
akan dilakukan oleh penulis, fokus analisisnya adalah motif tindakan sosial
dengan motif tindakan rasional nilai dan motif tindakan tradisional nilai
B. Definisi Operasional
adalah sesuatu yang diketahui dan dikenal pada diri seseorang berupa
perilaku dan perbuatan yang terpuji di sisi Allah, sifat-sifat yang manis
yang tinggi lagi agung, serta karamah- karamah yang agung di sisi
Allah.7
juru kunci makam, pada keluarga dan muridnya, atau dibaca dalam
sejarah- sejarahnya.9
kisah tentang orang-orang sholeh, seperti kisah Nabi atau Auliya’ (para
ayat 36 dari Alquran Surat Qaf yang berarti menjelajah sejalan dengan
7
Achmad Asrori Al Ishaqy, Apa Manaqib itu?, (Surabaya : Al Wafa, 2010), 9.
8
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1990), 533.
9
Abu Bakar Aceh, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf , (Solo: Romadhoni, 1990), 355.
10
Habib Abdullah Zaqy Al-Kaaf, Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani : Perjalanan
Spiritual Sulthonul Auliya’, (Bandung: Pustaka Setia, 2004), 59.
13
manaqib.
11
Ibid.,60.
12
Mahjudin, Kuliah Akhlak Tasawuf (Jakarta: Kalam Mulia, 1991), 93.
14
para sufi, baik yang tergabung dalam thoriqoh maupun yang lepas dari
thoriqoh.
Indonesia, terutama di Jawa tidak lepas dari peranan ulama atau wali
terutama di jawa, para ulama islam yang dipimpin oleh wali songo telah
Islamiyyah.13
3. Tujuan Manaqib
shaleh dan auliya’, mencari berkah dan syafaat dari Syekh Abdul Qadir
13
Imron Abu Umar, Kitab Manaqib Tidak Merusak Aqidah Islamiyyah (Kudus:
Menara Kudus, 1989), 11.
14
Marwan Salahudin,”Amalan Thariqat Qadariyah Wa Naqsabandiyah Sebagai Proses
Pendidikan Jiwa di Masjid Babul Muttaqin Desa Kradenan Jetis Ponorogo:Jurnal Akhlaq Dan
Tasawuf, Vol 2 No 1, 2016.
15
C. Kajian Teori
menggunakan teori tindakan sosial Max Weber yang merupakan salah satu
teori dalam pendekatan sosiologi. Max Weber adalah salah satu ahli
sosiologi dan sejarah bangsa Jerman, lahir di Erfurt, 21 April 1864 dan
15
Hotman M. Siahan, Sejarah dan Teori Sosiologi.(Jakarta, Erlangga,1989), 90.
16
dalam empat tipe, semakin rasional tindakan sosial itu semakin mudah
dipahami:
motor agar ia datang kesekolah lebih awal dan tidak terlambat. Tindakan
tertentu. Dengan perkataan lain menilai dan menentukan tujuan itu dan
bisa saja tindakan itu dijadikan sebagai cara untuk mencapai tujuan lain.
khususnya dalam segi pemikiran mulai bergeser dari yang berpikir non
Weber tokoh sosiolog yang hidup pada zaman ini salah satunya adalah
kapitalisme tidak bisa dijadikan konsep atau kata kunci dari modernitas,
16
Listiyono Santoso, Epistemologi Kiri, (Ar Ruzz Media, Yogyakarta, cetakan V, 2007),
107.
17
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda.(Jakarta PT Rajawali Press.2001),
126.
18
untuk perdamaian.
18
W. Kenneth, Good Kids Bad Behaviour. (Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2005), 140 .
19
T. Hani Handoko ,Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (yogyakarta:
liberty, 2008), 17.
20
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,( Jakarta: PN Balai Pustaka,
1976), 879.
19
1) Uswatun hasanah.
2) Bersyukur
3) Sabar
4) Ikhlas
23
Al Fauzan A.B.S, “Indahnya Bersyukur, Bagaimana Meraihnya?”. Jurnal Indahnya
Islam, Vol 2. 2007.
24
M, Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al Qur’an (Jakarta:
Lentera Hati, 2002) 181.
21
maupun tindakan.25
Tipe tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa
Contohnya: hubungan kasih sayang antara dua remaja yang sedang jatuh
cinta atau sedang dimabuk asmara. Tindakan ini biasanya terjadi atas
25
Tamami HAG, Psikologi Tasawuf , (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 201.
26
I.B Wirawan, Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma, (Jakarta, Kencana
Prenadamedia Grup.2012), 107.
22
orang tua tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan. Dalam tindakan
bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Suatu tindakan
individu yang diarahkan kepada benda mati tidak masuk dalam kategori
(individu lainnya).27
yang akan diteliti. Yang pertama tindakan rasional nilai dan tradisional
nilai .
27
George Ritzer.Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda.(Jakarta PT Rajawali
Press.2001), 127.
23
Konsep dasar tindakan sosial dan antar hubungan sosial itu, Max
sosiologi yaitu:28
3. Tindakan itu bisa berasal dari akibat pengaruh positif atas suatu situasi,
individu.
ciri-ciri lain. Tindakan sosial dapat pula dibedakan dari sudut waktu
sehingga ada tindakan yang diarahkan pada waktu sekarang, waktu lalu
28
Ibid, 132.
24
tujuan-tujuan tertentu.
29
Ibid., 140.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
subjek penelitian.
(kumunitas), suatu program atau suatu situasi sosial. Peneliti studi kasus
30
Burhan Udin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004),42.
31
Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), 43.
25
26
B. Kehadiran Peneliti
data.33
lingkungan subjek, dan selama itu, data dalam bentuk catatan lapangan
32
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2003), 201.
33
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R dan D, (Bandung: Alfabet
2006), 1.
34
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008),
106.
27
Pesantren Al Barokah.
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
Jamaah Manaqib.
2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
Berkaitan dengan hal tersebut maka jenis penelitian ini dibagi dalam:
a) Kata-kata/lisan
b) Tertulis
Ponorogo.
c) Foto/gambar
Dalam penelitian ini foto atau gambar digunakan dalam hal sajian
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
dalam penelitian, karena metode ini atau prosedur ini merupakan strategi
alat serta kegiatan yang nyata. Proses pengumpulan data dapat dilakukan
35
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), 157.
36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2007), 308.
37
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008), 93.
30
1. Teknik Wawancara
tidak terstruktur:
a. Wawancara Terstruktur
38
Lexy, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
200) 186.
39
Arikunto Suharsimi,.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. (Jakarta: Bina
Angkasa, 1989) 88.
31
lebih lengkap.
jawaban yang tidak terduga yang tidak akan muncul pada saat
Weber.
informan adalah:
40
Arikunto Suharsimi,.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. (Jakarta: Bina
Angkasa1989). 89.
32
Ponorogo.
2. Teknik Observasi
secara umum situasi sosial dan apa yang terjadi di sana. Kemudian
41
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Kualitatif (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2008), 94.
42
Ibid., 94.
33
Pengamat dalam hal ini relatif bebas membuat catatan, dan biasanya
penelitiann.44
3. Teknik Dokumentasi
44
Ibid., 156.
34
F. Analisis Data
seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan
45
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2007), 329.
35
mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman, yang mana mereka
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan
drawing/verification.47
1. Reduksi Data
46
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Pustaka Setia, 2009), 145-146.
47
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2010), 128.
48
Ibid., 129.
36
2. Display Data
data atau menyajikan data ke dalam pola yang dilakukan dalam berupa
teks naratif, bagan, grafik, metrik dan jaringan. Dalam proses ini peneliti
3. Conclution/Verification
tetapi apabila kesimpulan pada tahap awal sudah didukung oleh bukti-
49
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
338.
37
1. Perpanjangan keikutsertaan
Dalam hal ini keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu
yang berasal dari diri sendiri, maupun dari respons dan selain itu
50
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000),
175.
38
pribadi.
menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik jenuh, sehingga pada
pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang
3. Triangulasi
yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai peneliti
dengan jalan:
wawancara.
orang pemerintahan.
maksud:
52
Ibid, 331.
40
H. Tahapan-Tahapan Penelitian
3. Analisis Data
sebuah penelitian.54
53
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), 175-179.
54
M. Djunaidi ,Metode Penelitian Kualitatif, 144-147.
41
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
Siman Ponorogo
taklim AL Barokah yang berdiri sejak 1983. Pada saat itu ada tujuh
pada saat itu adalah guru bahasa Inggris di Darul Huda Mayak. Sejak
41
42
Ponorogo.55
Arsyad Yogyakarta. Pada sekitar tahun 1990 saat jumlah jamaah masih
55
M Asif Fuadi, Kitab manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani, Jamaah Al Barokah
Ponorogo, (Ponorogo:Pondok Pesantren AL Barokah, 2018).
43
luar (Masyarakat).56
kerumah lainnya.
Ma’arif Mangunsuman.
Muharram.
e. Manaqib selapanan
56
M Asif Fuadi, Kitab manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani, Jamaah Al Barokah
Ponorogo, (Ponorogo:Pondok Pesantren AL Barokah, 2018).
45
sampai selesai.
57
Ibid, 3.
46
4. Letak Geografis
berikut:
58
Lihat transkip dokumentasi nomor, 02/D/02-3/2020.
47
Tabel 4.2
KETUA
K.H. Imam
Suyono
SEKSI
DAKWAH
Drs. Khozinul
PERKAP
Bapak.Inul
ANGGOTA
Seluruh Jama’ah
Visi
Misi
pemerintah.59
ditambah bacaan dzikir, sholawat, syair, do’a dan pujian- pujian yang
59
Lihat transkip dokumentasi nomor, 03/D/02-3/2020.
49
para Nabi, Malaikat, Ulama’, Syuhada’, para Guru, Kyai dan kepada
leluhur dari shohibul bait. Ini juga salah satu yang menyebabkan
60
Lihat transkip wawancara nomor, 09/W/26-3/2020.
50
sehingga tercermin sifat dan sikap yang baik dalam diri jama’ah. Hal
seperti ini agar tidak tertular dengan kondisi millenial yang dapat
waliyullah. Hal ini tidak ditujukan untuk jamaah saja tetapi untuk
menyiapkan hidangan yang hanya tidak satu macam saja agar para
antara yang satu dengan yang lainnya, hal ini sangatlah penting
menghargai sesama.
61
Lihat transkip dokumentasi nomor, 02/D/22-3/2020.
53
sering diperdebatkan.
62
Lihat transkip dokumentasi nomor, 03/D/23-3/2020.
54
antara satu dengan yang lain dalam ranah sosial, itu terbukti dengan
mengikuti manaqib.
yang bernilai, baik nilai agama maupun nilai sosial. Tidak lepas dari
adanya tindakan sosial yang dilakukan. Motif dan tujuan dari pelaku
jama’ah dari berbagai golongan seperti contoh di atas. Hal ini perlu
ini semakin panjang jarak dan rasa sosial yang ada diantara
sesama.
63
Lihat transkrip wawancara,12/W/28-03/2020.
56
64
Lihat transkrip wawancara, 06/W/25-03/2020.
57
bapak Sanuri:
menanyakan jamaah dari daerah mana yang belum datang atau tidak
berbicara.
66
Lihat transkrip observasi, 02/O/02-3/2020.
60
diketahui bahwa motif rasional nilai dalam ranah nilai sosial dan
perbedaan.
4) Gotong-royong,
sikap yang baik dalam diri jamaah. Hal ini bertujuan untuk
bermasyarakat.
yaitu pukul 21:00 dan diakhiri pukul 01:00. Hal ini bertujuan
lainnya di masyarakat.
Allah SWT.
Yogyakarta. Pada sekitar tahun 1990 saat jumlah jamaah masih sedikit
manakib saja. Tetapi juga amalan lainnya seperti Dzikrul Ghofilin Gus
yang jelas. Dalam mendirikan majelis manaqib ini para pendahulu tidak
67
Lihat transkip dokumentasi nomor, 01/D/20-03/2020.
66
dilakukan.
sebagai berikut:
68
Lihat transkrip wawancara, 07/W/25-03/2020.
67
manaqib.
beberapa jamaah ada yang hadir itu pun asli warga Mangunsuman
69
Lihat transkrip wawancara, 13/W/29-3/2020.
68
berdo’a agar wabah seperti ini untuk cepat dihilangkan dari dunia,
dengan banyak orang selain lingkugan pondok agar tidak terjadi hal-
Dari data diatas dapat diketahui bahwa motif tradisional yang ada
70
Lihat transkrip observasi, 04/O/06-4/2020.
69
shodakoh.
BAB V
PEMBAHASAN
Al Jailani
Pada bab ini penulis akan menganalis mengenai motif dari para
berpikir dan perilaku orang lain.72 Jadi disini kita bisa melihat bagaimana
motif dan tujuan para pelaku pembacaan manaqib Syeikh Abdul Qadir Al
kepada individu.
71
yang penulis maksud sebagai pelaku dalam tulisan ini ialah pihak yang terkait dengan
pembacaan manaqib yang terdiri dari pengurus manaqib, santri dan jamaah manaqib.
72
I.B Wirawan, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma, (Jakarta: Kencana, 2012),
134.
70
71
maupun nilai agama yang ia miliki.73 Dari teori tersebut dapat diketahui
bahwa pelaku yang melakukan tindakan sosial pasti mempunyai nilai yang
73
George Ritzer.Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda.(Jakarta PT Rajawali Press.2001),
126.
72
makanan tertentu. Maka dari itu pada saat kegiatan manaqib tidak hanya
disediakan satu hidangan saja sehingga semua jamaah yang datang bisa
kategorial atau bersifat atribut, seperti ras, suku bangsa, agama dan
pula, maka sangat rentan sekali mereka membawa sikap yang berbeda.
apabila memakai baju bebas, maka akan tampak sekali perbedaan sosial
Apabila tidak menggunakan busana yang sama yaitu baju putih, maka
tidak baik bagi penerus kegiatan manaqib karena yang mengikuti tidak
hanya orang tua saja, tetapi dari semua kalangan. Dengan pembelajaran
kehidupan bemasyarakat.
ini dilakukan dengan berbaris seperti shaf sholat. Dengan begitu akan
76
Mohammad Mostari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2014,) 35-36.
74
baik maka akan berdampak positif bagi jamaah manaqib itu sendiri,
loyal dari setiap warga sebagai kesatuan. 77 Dari teori tersebut apabila
satu mengambil tikar dari dalam masjid dan yang satu lagi menggelar
77
Bintarto, Gotong Royong: Suatu Karakteristik Bangsa Indonesia, (Surabaya: PT Bina
Ilmu, 1980), 125.
75
malam Sabtu legi jamaah yang hadir bisa mencapai ratusan, jadi jamaah
ada yang berada di dalam masjid dan ada yang berada di halaman
masjid.
suara terlihat bagus dan jernih. Para santri juga ikut andil dalam
putri juga tidak mau kalah dalam urusan bergotong royong, mereka ikut
hidangan sudah tertata dengan rapi, setelah itu bagian santri putra yang
banyak tetapi justru akan menambah kerukunan diantara santri putra dan
gotong royong sudah menjadi suatu hal yang lazim dilakukan. Maka
kelak.
seluruh jamaah yang hadir. Selain menambah rasa kasih sayang antara
pak Kiai dengan jamaah, berjabat tangan juga bisa melebur dosa dengan
manusia yang masih ditakdir Allah SWT untuk masih bisa tabbarukan
siraman rohani dari para kiai agar selalu berbuat kebaikan. Selain itu
juga dapat memotivasi diri agar menjadi lebih baik lagi. Dalam
mauidzah ini abah kyai sering sekali menceritakan kehidupan wali- wali
Allah salah satunya Syekh Abdul Qadir Al Jailani. Hal ini berbeda
dengan baik.
diberikan. Hal ini bertujuan untuk menanamkan sifat sabar kepada para
sudah disuruh sabar oleh abah Kyai biasanya ada sebagian jamaah laki-
makan adalah akhir dari acara pembacaan manaqib. Saran dari penulis
agar panitia bisa memberi pengertain kepada jamaah yang ingin pulang
lebih malam yaitu pukul 21:00 dan diakhiri pukul 01:00. Hal ini
di masyarakat. Selain itu jamaah dengan senang hati dan ikhlas ikut
Dari teori dan temuan diatas dapat dianalis bahwa sifat ikhlas
dalam kegiatan pembacaan manaqib menjadi suatu hal yang baik. Sifat
ditujukan kepada Allah SWT.78 Maka dari itu sifat ikhlas angat penting
mempergunakan nikmat itu dalam yang disukai Allah dalam rangka taat
kepada-Nya. Rasa syukur harus disertai ilmu dan amal yang didasari
Dari hasil temuan penulis dapat diketahui bahwa rasa syukur ini
dikesehariannya.
Dari teori dan hasil temuan tersebut dapat dianalisis bahwa rasa
syukur adalah sebagai bentuk terima kasih atas nikmat yang telah
78
Lu’luatul Chizanah dan Noor Rohman. “Penyususnan Instrumen Pengukuran
Ikhlas”.Jurnal Psikologika Vol.18 Nomor 1. Tahun 2013,46..
79
Al Fauzan A.B.S. “Indahnya Bersyukur, Bagaimana Meraihnya?”,Jurnal Indahnya
Islam, Vol 2, 2007.
80
tersebut.
yang telah ada. Hal ini dibuktikan dari pendapat dari salah satu jamaah
mensyukuri apa saja yang telah diberi oleh Allah yakni berupa
Jailani
adalah sebuah tradisi yang secara turun temurun dilakukan oleh para
pendahulu manaqib. Sebagai bentuk rasa hormat kepada salah satu ulama
besar yaitu Syekh Abdul Qadir Al Jailani. Menurut para ahli tindakan
istiadat yang turun temurun tanpa berhenti. Tindakan seperti ini biasa
memikirkan terlebih dahulu.80 Jika dilihat dalam tradisi manaqib yang ada
di Pondok Pesantren AL Barokah, teori ini sudah sesuai dengan apa yang
80
I.B Wirawan, Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma, (Jakarta, Kencana
Prenadamedia Grup, 2012), 107.
81
mempunyai riwayat dan struktur yang jelas. Dilihat dari awal mula manaqib
ini masih menjadi amalan seorang Kiai yaitu KH Maghfur Hasbullah lalu
kepada beberapa Kiai yaitu Kyai Khusnudin Dolopo Madiun, KH Nur Salim
Pondok Pesantren Barokah, penulis beranggapan bahwa ini adalah satu trik
untuk menjaga suatu adat kebiasaan. Mulai dari mendapatkan ijazah sampai
amalan ini sangatlah rapi. Inilah yang menjadi kekuatan dari manaqib Syekh
Abdul Qadir Al Jailani agar tidak luntur dikehidupan yang modern ini
mengamalkan ajaran lain antara lain Dzikrul Ghofilin Gus Miek Kediri,
yang telah ada. Seperti menyembelih hewan peliharaan berupa ayam jago
manaqib. Tradisi menyembelih hewan ini adalah salah satu tradisi adat Jawa
yang masih kental dan dilestarikan di tanah Jawa. Tidak hanya pada
shodaqohan. Selain itu tradisi lain yang nampak adalah saat pembacaan
Muhammad. Hal ini bertujuan agar jamaah tidak jenuh ketika membaca
83
Jailani.
Dari teori dan temuan diatas maka dapat dianalisis bahwa dalam
penulis hal ini sangat bagus untuk menarik masyarakat untuk ikut dalam
acara tersebut juga sebagai sarana dakwah islam. Dengan begitu acara
dan dijaga dengan baik. Saran dari penulis, agar panitia manaqib dapat
Muhammad, sohabat Nabi, Syekh Abdul Qadir Al Jailani dan ulama- ulama
tabarruk adalah dua kalimat dengan satu arti yang dalam ushul fiqh disebut
termasuk salah satu cara berdo’a dan salah satu pintu untuk menghadap
Allah SWT. Jadi yang menjadi sasaran atau tujuan asli yang sebenarnya
khasanah dan acara inti yaitu pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir Al
Jailani.
Dari teori dan hasil temuan penulis di atas dapat dianalisi bahwa
dilakukan untuk mengingat dan mendoakan para Nabi Allah SWT, Rasul
dan para Wali. Tujuannya agar kita sebagai umat muslim tidak lupa para
leluhur kita. Tidak hanya ditujukan kepada para Nabi dan Wali saja tawassul
81
Slamet yahya, tradisi Manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani Di Mushalla Raudlatut
Thalibin Kembaran Kebumen, (Jurnal Vol:18 Institut Agama Islam Negeri Puwokerto). 19.
82
Muhammad Ibnu Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Mafahim Yajib an Tushahah, (Darul Insan:
Kairo, 1980,) 43.
85
diseluruh dunia khususnya indonesia. Hal ini sangat bagus untuk pendidikan
anak muda untuk selalu mendoakan keluarga yang sudah tiada, karena anak
muda zaman sekarang sudah banyak yang lupa akan leluhur mereka masing-
masing.
disebut sewelasan. Hal ini juga menjadi salah satu kegiatan untuk selalu
diikuti oleh beberapa jamaah dan santri saja, kegiatan ini masih tetap
Mengingat pada saat itu telah terjadi suatu wabah yaitu covid 19, jadi
manaqib melalui media online atau streaming di You Tube channel Pondok
sangat penting dalam berbagai hal. Kegiatan yang berlangsung sekitar dua
Imam Suyono mendoakan agar wabah covid 19 ini segera diangkat oleh
sudah. Setelah acara selesai tidak lupa para santri membagikan hidangan
pentingnya menjalankan suatu hal dengan cara terus menerus meskipun kita
tidak tahu manfaat yang diperoleh dibalik kegiatan yang dilakukan. Hal ini
Abdillah R.A, yang intinya dalam kehidupan menjaga sesuatu yang baik
merupakan suatu ruh atau energi spiritual yang karenanya keadaan menjadi
hidup dan juga menyuburkan amal manusia secara umum. Oleh karena itu
semua amal tergantung niatnya, dan niat erat kaitannya dengan keikhlasan
dilaksanakan dengan cara menjarak antara satu jamaah dengan jamaah yang
lain, intinya kegiatan rutinan manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani agar
83
Pathur Rahman. “Konsep Istiqomah Dalam Islam”,(Jurnal Vol:2 Raden Fattah), 93.
87
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qadir Al Jailani yaitu perilaku para jamaah dan seluruh orang yang
terlibat dalam kegiatan ini yang dilihat dari nilai sosial dan spiritul.
toleransi dan disiplin. Hal ini sangat bagus sekali apabila dapat
menjaga tradisi bertawassul kepada para Nabi dan Wali Allah SWT dan
87
88
B. Saran-saran
jamaah manaqib dengan lebih baik lagi. Dengan begitu nilai-nilai sosial
yang terkandung di dalam kegiatan manaqib akan terus dijaga dan tidak
DAFTAR PUSTAKA