PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Imelia Aziza
NIM : 211017036
2021
A. LATAR BELAKANG
manusia, dengan berkomunikasi manusia saling terhubung dengan satu sama lain dalam
kehidupan sehari-hari baik di rumah tangga, di tempat pekerjaan atau di mana saja mereka
berada.
dengan individu-individu lainnya untuk memenuhi kebutuhan informasi baik informasi dari
dalam maupun dari luar lingkungannya. Komunikasi merupakan hal yang tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan manusia sama halnya dengan organisasi. Dengan adanya
komunikasi yang baik organisasi dapat berjalan lancar untuk mencapai tujuan organisasinya.
Begitupun sebaliknya, jika komunikasi dalam organisasi tidak berjalan dengan baik maka
Atas dasar itu komunikasi organisasi sangat penting untuk dipelajari dan dipahami
oleh setiap orang yang terlibat dalam dunia organisasi. Robbins mengatakan, organisasi
adalah bentuk kerjasama yang sistematik antara sejumlah orang untuk memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan titik kita sebut kerjasama, karena di dalam nya terbentuk jalinan,
hubungan, relasi dan komunikasi antara sejumlah orang yang mempunyai tugas dan fungsi
yang sama atau yang berbeda-beda lalu membentuk sebuah sistem untuk memenuhi Tujuan
Ideal dan konkrit yang telah disepakati bersama. 1 Dengan kata lain komunikasi merupakan
1
Alo Liliweri, Sosiologi & Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), 51.
jalan bagi organisasi untuk saling memahami satu sama lain dan mengkoordinasikan
kegiatan mereka untuk mempertahankan hubungan yang lebih baik. Untuk itulah
membuat gerakan mahasiswa mampu beraktifitas dan berkarya demi meningkatkan kualitas
diri dan untuk mengaplikasikan ilmu atau teori yang didapatkan dalam aktifitas perkuliahan.
ciri khas, ideologi, warna, pola, sistem dan tujuan berbeda. 3 Salah satu wadah organisasi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah salah satu organisasi gerakan
yang ikut berperan dalam mengawal dan mengkritisi kebijakan pemerintah ORBA. 4 Seperti
yang ada di kampus IAIN Ponorogo, organisasi ekstra kampus yang dimana Mahasiswa
yang bergelut dalam organisasi tersebut biasa disebut sebagai aktifis. Aktifis menjadi
menggelorakan semangat baru yang akan selalu siap menghadapi perubahan dan tantangan
zaman
Sebagai organisasi mahasiswa, PMII berpusat pada pengkaderan dan bukan hanya
pribadi anggota yang memiliki kemantapan loyalitas dan kemampuan dalam mengelola
2
Jirre Victori Manopo, Peran Komunikasi Organisasi Dalam Membentuk Efektivitas Kerja
Karyawan Cv.Magnum Sign And Print Advertising Samarinda, Vol. 2, No. 3
3
Sulistiana, “ Pola Komunikasi Organisasi PMII UIN Raden Fatah Palembang dalam Mengatasi
Konflik Internal”, Fakultas Komunikasi dan Dakwah UIN Raden Fatah
4
ibid
organisasi. PMII tidak hanya merekrut anggota sebanyak-banyaknya, dengan jenjang
pengkaderan yang tersusun secara sistematis. PMII harus mampu menciptakan kader yang
sebuah proses pencarian bakat atau pencarian sumber daya manusia yang handal untuk
melanjutkan tongkat estafet perjuangan organisasi itu sendiri. Kader organisasi adalah
orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan disiplin
ilmu, sehingga dia memiliki kemamampuan yang diharapkan, dan siap untuk
peningkatan tetapi juga kualitas kader PMII Komisariat IAIN Ponorogo juga ditingkatkan,
hal ini menunjukan bahwa PMII komisariat IAIN Ponorogo periode 2020-2021 memiliki
pola komunikasi yang berbeda dengan periode sebelumnya. Dari itulah penulis tertarik
2021
B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan ini nantinya tersusun secara sistematis, maka perlu dirumuskan
permasalahan. Berdasarkan masalah yang ditemui oleh penulis melalui latar belakang
C. Tujuan Penelitian
2021
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dibedakan atas aspek teoritis dan aspek
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengembangan
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk para pengurus PMII Komisariat IAIN
sudah berlangsung selama ini dan menerapkan pola komunikasi dengan anggota lebih
baik lagi, serta penelitian ini dapat memberikan pengetahuan untuk kalangan
E. Telaah Pustaka
Komisariat IAIN Ponorogo Periode 2020-2021 ini, Peneliti melakukan telaah pustaka
untuk memastikan bahwa judul atau tema yang peneliti angkat tidak sama dengan
Pada Anggota Ukm Uki Ulin Nuha” oleh Fashiihatullisan Ziyaadatul Afif Azzahro,
mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Institut Agama Islam Negri Ponorogo,
tahun 2019. Penelitian Kualitatif ini berfokus pada bagaimana pola komunikasi dan
sistem dalam pengkaderan UKM Uki Ulin Nuha. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang peneliti teliti adalah sama sama menggunakan metode kualitatif , sama-
berfokus pada Pola Komunikasi Dalam Pengaderan Pada Organisasi Mahasiswa Islam.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti teliti adalah sama sama
Dalam Pengaderan Pada Organisasi Mahasiswa Islam, sedangkan peneliti fokus terhadap
Ketiga, skripsi yang berjudul “ Pola Komunikasi Organisasi Pmii Uin Raden Fatah
Penyiaran Islam UIN Raden Fatah Palembsng tahun 2020. Penelitian kualitatif ini berfokus
pada faktor pendukung dan penghambat dalam komunikasi organisasi PMII UIN Raden
Fatah Palembang serta untuk mengetahui pola komunikasi organisasi PMII UIN Raden
Fatah Palembang dalam mengatasi konflik internal. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang peneliti teliti adalah sama sama menggunakan metode kualitatif ,sama- sama
tentang Mengatasi Konflik Internal di PMII UIN raden fatah palembang , sedangkan
F. Landasan Teori
1. Teori Komunikasi Organisasi
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik
langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media. Dalam definisi tersebut
komunikasi mempunyai tujuan, memberitahu prilaku atau mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku .
Society mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab
Who, Says What, In Which Channel, To Whom dan What Effect. Paradigma Harold Lasswell
mengungkapkan komunikasi yang efektif adalah yang memiliki lima unsur, yaitu;
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
dalam tatanan komunikasi organisasi. Dengan kata lain komunikasi jalan bagi organisasi
untuk saling memahami satu sama lain dan mengkoordinasikan kegiatan mereka untuk
mempertahankan hubungan yang baik. Maka dari itu komunikasi sangat diperlukan dalam
sebuah organisasi.
organizare, yang secara harfiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya
5
Poppy Ruliana, Komunikasi Organisasi Teori dan Studi,3.
saling bergantung. Di antara para ahli ada menyebut paduan itu sistem, ada juga yang
menamakannya sarana.
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan
fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Kochler juga mengatakan bahwa
organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu
organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington
sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia
yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu.
Adapun menurut Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah
suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi
eksternal Kemudian bersama Lesikar menambah satu dimensi lagi dari komunikasi
6
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, 114.
organisasi yang berupa pertukaran secara informal mengenai informasi dan perasaan di
7
antara sesama anggota organisasi.
Thayer juga mengatakan bahwa komunikasi organisasi sebagai arus data yang akan
melayani komunikasi organisasi dan proses interkomunikasi dalam beberapa cara. Thayer
beroperasinya organisasi.
bahwa komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang
2. Pola Komunikasi
Pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih
dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami. Jadi pola komunikasi adalah sistem penyampaian pesan komunikasi dari
komunikator kepada komunikan dengan maksud untuk merubah pendapat, sikap maupun
7
Khomsahrial Romli, M.Si, Komunikasi Oragnisasi Lengkap, 11.
8
Ibid,12
komunikasi dalam organisasi. Menurut Rakhmat terdapat 5 pola komunikasi yaitu sebagai
berikut9:
a. Roda (Wheel)
Fokus perhatian dari pola ini adalah seseorang (pemimpin). Apakah pemimpin tersebut
dapat berhubungan dengan semua anggota kelompok, dan tidak ada masalah
komunikasi, waktu dan feedback dari anggota kelompok. jika seorang anggota ini
pemimpinnya. Penyelesaian masalah dalam struktur roda bisa dibilang cukup efektif
b. Rantai (Chain)
Dalam pola komunikasi rantai, anggota terakhir yang menerima pesan yang
disampaikan oleh pemimpin seringkali tidak menerima pesan yang akurat. Sehingga,
pemimpin tidak dapat mengetahui hal tersebut karena tidak adanya umpan balik yang
disampaikan.
c. Lingkaran (Circle)
Pada pola ini, pengirim atau pemimpin dapat berkomunikasi dengan anggota
kelompok yang lain yang berada dekat dengannya. Tidak ada anggota kelompok lain
yang tidak dapat menerima pesan secara langsung dan mereka menerima pesan dari
anggota kelompok lainnya yang membagi pesan dari pengirim. Dalam pola ini, pesan
dari pengirim berjalan ke seluruh anggota kelompok dan membutuhkan waktu yang
lama untuk sampai kembali kepada pengirim. Setiap orang hanya dapat
berkomunikasi dengan dua orang yaitu di samping kiri dan kanannya. Di sini tidak
9
https://pakarkomunikasi.com/pola-komunikasi-organisasi.
ada pemimpin. Pola komunikasi lingkaran merupakan pola yang paling lambat dalam
kesalahan.
d. Y
Merupakan pola komunikasi yang sangat rumit dan juga memiliki masalah
komunikasi yang sama seperti yang terjadi dalam pola komunikasi lingkaran dan
rantai. Tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang di sampingnya seperti
pada pola rantai, tetapi ada dua orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan
e. Bintang (Star)
Semua saluran dari setiap anggota dapat berkomunikasi dengan semua anggota
kelompok yang lain. Pada pola, semua saluran tidak terpusat pada satu orang
dan yang paling cepat menyelesaikan tugas bila tugas berkenaan dengan masalah
yang sukar.
3. Kaderisasi
merupakan inti dari kelanjutan perjuangan organisasi ke masa depan. Tanpa kaderisasi,
rasanya sulit dibayangkan sebuah organisasi dapat bergerak dan melakukan tugas-tugas
keorganisasiannya dengan baik dan dinamis. Kaderisasi adalah sebuah keniscayaan dan
mutlak diperlukan dalam membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan.
Fungsi kaderisasi adalah mempersiapkan calon-calon (embrio atau regenerasi) yang siap
melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi. Kader suatu organisasi adalah
orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan disiplin ilmu,
sehingga dia memiliki kemampuan yang diharapkan. Bung Hatta pernah menyatakan
tentang kaderisasi dalam kerangka kebangsaan, “kaderisasi sama artinya dengan menanam
bibit”. Berarti untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada
dilakukan. Layaknya sebuah hukum alam, ada proses perputaran dan perubahan secara
alamiah. Namun hal penting yang harus pikirkan, yaitu format dan mekanisme yang
komprehensif dan mapan, guna menghasilkan kader-kader yang tidak hanya mempunyai
kemampuan di bidang manajemen organisasi, tapi yang lebih penting adalah tetap
berpegang pada komitmen sosial dengan segala dimensi dan konsekwensinya. Sukses
atau tidaknya sebuah organisasi dapat diukur oleh kesuksesannya dalam proses kaderisasi
adanya perubahan sikap dan perilaku serta proses mendewasakan. Hal ini sangat terkait
erat dengan proses yang akan dijalankan di tataran kehidupan sosial bagaimana
menciptakan kaderisasi yang intelek untuk mendekati kesempurnaan perubahan sikap dan
10
Muniri, “Kaderisasi Organisasi,” 1
11
Muniri, “Kaderisasi Organisasi,” 2.
Kaderisasi yang tercermin dalam sebuah organisasi merupakan suatu usaha sadar
yang dilakukan dengan sengaja oleh suatu organisasi dalam rangka melakukan regenerasi
dengan baik. Dalam pelaksanaanya proses kaderisasi terdiri dari tiga macam yaitu:
a. Kaderisasi formal
dilakukan secara berencana, teratur dan tertib, sistematis, terarah dan disengaja usaha
itu bahkan dapat diselenggarakan secara melembaga, sehingga semakin jelas sifat
formalnya.
b. Kaderisasi informal
Kaderisasi informal merupakan ruang diskusi atau kajian baik harian, mingguan
maupun bulanan. Bisa juga sebagai tindak lanjut (follow up) dari kaderisasi formal
atau berbeda sama sekali dari konteks kaderisasi formal. Pengkaderan informal ini
c. Kaderisasi Nonformal
mengembangkan keterampilan kader, baik soft maupun hard skill. Bentuknya berupa
pelatihan, seminar, workshop, kursus bahasa dan semacamnya. Tentunya ini berbeda
dengan kaderisasi formal dan informal, tetapi bisa juga beriringan dengan kaderisasi
G. Metode Penelitian
objek, fenomena, atau setting sosial yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat
naratif. Arti dalam penulisannya data dan fakta yang dihimpun berbentuk kata atau
umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif pertisipan. Berdasarkan analisis tersebut
nantinya akan ditarik kesimpulan dan berupa pemahaman umum yang bersifat abstrak
tentang kenyataan.
Data adalah segala fakta mentah yang diperoleh melalui hasil pengamatan dari
lapangan dalam bentuk huruf, angka, gambar, grafik dan sebagainya yang kemudian
diolah lebih lanjut sehingga dapat memperoleh hasil tertentu. Lofland mengemukakan
bahwa sumber data merupakan sebuah kata-kata dan tindakan, sedangkan dokumen dan
sumber data tertulis lainnya sebagai tambahan.Jenis data dalam penelitian ini meliputi:
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penulisan dengan
menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber pendukung atau pihak lain,
Menurut Lofland yang dikutip oleh Moleong, sumber data utama dalam penelitian
kualitatif adalah kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.21 Pada penelitian ini ada beberapa orang yang akan
adalah:
Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Pada
kualitatif ini dilakukan dengan tiga cara, antara lain sebagai berikut:
a. Interview ( Wawancara
akan tetapi peneliti juga dapat mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam.
Wawaancara dilakukan kepada Ketua seta Pengurus Komisariat PMII IAIN Ponorgo
Periode 2020-2021.
b. Observasi
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yang dilakukan peneliti yaitu dengan menggunakan data dari
Ketua serta pengurus komisariat, Peneliti mengumpulkan data dari hasil wawancara
dan observasi dengan hasil berupa foto, rekaman suara, dan catatan buku.
4. Analisis Data
Analisis data adalah proses pengumpulan data dan mengurutkannya dalam pola
dan pengumpulan data. Burhan Bungin mengemukakan analisis data merupakan bagian
yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena dalam analisis data tersebut dapat diberi
arti dan makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Proses analisis data
a. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dicatat dalam
catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan reflektif.
b. Reduksi Data
Tahap selanjutnya adalah reduksi data. Reduksi data adlah pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan data kasar yang muncul dari
kesimpulan.
c. Penyajian Data
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik, dan tabel.
d. Penarikan Kesimpulan
kesimpulan.
H. Sistematika Pembahasan
Penulis membagi sistematika pembahasan menjadi lima bab. Semua bab tersebut
saling berhubungan dan mendukung satu sama lain. Gambaran atas masing-masing bab
Bab I Pendahuluan, dalam bab ini berisi data global mengenai keseluruhan isi
pembahasan.
Bab II Landasan teori,dalam bab ini terdapat pembahasan mengenai kajian teori.
Bab IV Pembahasan pada bab ini membahas analisa yang berisi tentang pola
Ponorogo.
Bab V Penutup, berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan sebagai intisari
https://pakarkomunikasi.com/pola-komunikasi-organisasi.
2014.
Ruliana, Poppy. Komunikasi Organisasi Teori Dan Studi Kasus. Jakarta: Rajawali
Pers, 2014.